By: Sehabudin Salasa, M.

Kep
 2018
Rata-Rata mencapai 107.968
2014.
30.000 orang per 88.897
tahun, atau 80 orang
per hari. Berbeda
dengan korban luka
berat yang secara tren 2015 2017
selalu menurun dalam 96.073 104.327
empat tahun terakhir
atau rata-rata per tahun 2016
sekitar 20.000 orang 106.591

Korlantas Polri 2018

 Good GOOD Good
Assesment TREATMENT Prognosis
KITA SERING MENGENALNYA DENGAN INITIAL ASSESMENT
 INITIAL ASSESMENT SERING DIGUNAKAN DALAM PROSES
PENANGANAN AWAL PADA PASIEN TRAUMA BAIK DI PRE-
HOSPITAL MAUPUN DI IN-HOSPITAL TETAPI SEBETULNYA
INITIAL ASSESMENT ITU HANYA SEBAGIAN KECIL DARI
PROSES ASSESMENT.
ASSESMENT
 Hal yang penting dikaji sebagai gambaran pertama terhadap
masalah yang diakibatkan trauma adalah diidentifikasinya
BIOMEKANIKA TRAUMA.
 “Biomekanik trauma adalah proses/mekanisme kejadian
kecelakaan pada saat sebelum, saat dan sesudah kejadian.
Keuntungan mempelajari biomekanik trauma adalah dapat
mengetahui bagaimana proses kejadian dan memprediksi
kemungkinan bagian tubuh atau organ yang terkena cedera.”
 BT&BCLS
BTLS
BLS

KASUS TRAUMA SANGAT IDENTIK TRAUMA DAN SANGAT JARANG

TRAUMA DISERTAI MASALAH CARDIAC ARREST ATAUPUN
SEBALIKNYA.
ADAPUN KASUS KOMPLEKS YANG MENGALAMI KEDUANYA
PREVALENSINYA HANYA 5% DARI SEMUA KEJADIAN TRAUMA
A : AIRWAY
“PEMERIKSAAN SIRKULASI, DILAKUKAN SECARA BERSAMAAN
DENGAN AIRWAY & BREATHING”

LAMA
PEMERIKSAA
N 10’’
A

SNORING:
• HEAD TILT-
CHIN LIFT
• JAW TRUST
• OPA/ NPA

GURGLING
:
• MIRINGKAN
/ LOGROLL
• FINGER
SWEAP
• SUCTION
Kemungkinan patahnya tulang servikal diduga bila ada:
1. Trauma dengan penurunan kesadaran
2. Adanya luka karena trauma tumpul di atas klavikula
3. Setiap multi-trauma (trauma pada 2 regio atau lebih)
4. Juga harus waspada terhadap kemungkinan patah tulang
belakang bila biomekanik trauma mendukung

“Bila ragu-ragu: PASANG NECK KOLAR!”

 NPA

HEAD TILT-CHIN LIFT

OPA
JAW TRUST
 B

 JIKA NAFAS TIDAK ADA : BERI BANTUAN

NAFAS
PERIKSA

1. INSPEKSI : Jejas, kesimetrisan ekspansi paru,

penggunaan otot pernafasan
2. PALPASI : Krepitasi, nyeri tekan, Kelainan Dinding
Dada
3. PERKUSI : Untuk Memastikan adanya UDARA/
DARAH di rongga piseral
4. AUSKULTASI : Bunyi Nafas Vesikuler atau TIDAK
Masalah Utama Pada Breathing Yang Mengancam Nyawa:

1. Tention Pneumothorax → NEEDLE

THORAKOSINTESIS
2. Hematothorax → WSD + Resusitasi Cairan/
Thorakotomy Cyto
3. Open Pneumothorax → KASA TIGA SISI
4. Flail Chest → ANALGETIK
5. Tamponade Jantung → PERICARDIOSINTESIS
 Tention Flail chestcc
pneumothorax
 vv

Tamponade Jantung

Hematothorax
 Con’t

PERICARDIOSINTESIS

KASA TIGA SISI

NEEDLE THORAKOSINTESIS
 C
PERIKSA

1. NADI : Kecepatan, Pulsasi, Keteraturan

2. SUMBER PERDARAHAN
3. AKRAL: Hangat/ Dingin
4. TEKANAN DARAH
5. URINE
HIPOTENSI+ NADI CEPAT AKANTETAPI LEMAH+AKRAL DINGIN

SYOK
 Con’t

Tindakan yang dapat dilakukan pada

gangguan sirkulasi pada keadaan waterloss/
perdarahan diantaranya:
1. Pasang IV line 2 jalur dengan cairan
kristaloid RL
2. Tinggikan ektremitas bawah (posisi syok)
3. Cari sumber perdarahan kemudian
hentikan perdarahan.
D

• PEMERIKSAAN GCS (EYES.

1 MOTORIK,VERBAL)

• PUPIL (ISOKHOR/AN ISHOKHOR)

2

• KEKUATAN OTOT
3
 E
PERIKSA SELURUH PERMUKAAN TUBUH D-O-T-S

D • DEFORMITY

O • OPEN WOUNDS

T • TENDERNESS (NYERI TEKAN)

S • SWELIING (BENGKAK
 SECONDARY SURVEY

Tahapan Secondary Survey:

1. Evaluasi A-B-C-D (Primary Survey)
2. Lakukan pemeriksaan HEAD TO TOE
3. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
4. Finger in Orifice (Periksa Tiap Lubang Tubuh)
SAMPLE

 S : Sign and Symptoms

 A : Allergies

 M : Medication (obat yang dikonsumsi)

 P : Past Illnesse/Pregnant (Penyakit terahir/kehamilan)

 L : Last Meal (makanan terahir yang dimakan)

KOMPAK
E : Event/Environment related injury (riwayat kejadian

 K : Keluhan

 O : Obat-obatan

 M : Makanan terakhir

 P : Penyakit

 A : Alergi

 K : Kejadian
Lakukan pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
2. Rongten

JIKA KONDISI
STABIL
 MULTIPLE
SYOK ORGAN
FALIURE
SYOK HIPOVOLEMIK

SYOK NEUROGENIK
 Gangguan Ventilasi, Difusi dan Sirkulasi O2
 SYOK Hivovolemik
 Hipoperfusi cerebral
 Penurunan cardiac output
 Gangguan keseimbangan asam dan Basa
 Nyeri
 Gangguan mobilisasi
 dst
 KESADARAN
 SATURASI
 RESPIRASI
 CIRKULASI (NADDI, TENSI, dan URINE)
 PENINGKATAN TTIK, UREUM DN CrEATININ