Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN


HEMANGIOMA
DI RUANG BEDAH A RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
PERIODE TANGGAL 17 JUNI 2002 S/D 21 JUNI 2002

DI SUSUN
OLEH :
SUBHAN
NIM 010030170 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002

LAPORAN PENDAHULUAN
HEMANGIOMA
BATASAN
Hemangioma adalah suatu kelainan pembuluh darah bawaan yang tidak ikut aktif
dalam peredaran darah umum. Hemangioma bukanlah tumor neoplastik sekalipun
mempunyai kecenderungan untuk membesar. Ia merupakan mesodermal excess
dari jaringan vaso formative.
PATOFISIOLOGI
Hemangioma merupakan sisa-sisa jaringan vaso formativedari jaringan mesidermal
dan mempunyai kemampuan untuk berkembang.
Macam-macam Hemangioma :
Hemangioma dibedakan :
1.

Hemangioma kapiler.
Dari Hemangioma kapiler, dikenal :
1) Salmon patch.
2) Port wine stain.
3) Spider angioma.
4) Strawberry mark
Tanda-tanda Hemangioma kapiler, berupa bercak merah tidak menonjol dari
permukaan kulit. Salmon patch berwarna lebih muda sedang Port wine stain
lebih gelap kebiru-biruan, kadang-kadang membentuk benjolan di atas
permukaan kulit.

2.

Hemangioma kavernosum.
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan compressible
(tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas dalam beberapa waktu membesar
kembali).

3.

Hemangioma campuran (kapiler dan kavernosum).

Diantara jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang disertai fistula
arterio-venous (bawaan).

GEJALA KLINIS
Tergantung macamnya :

Hemangioma kapiler, Port wine stain tidak ada benjolan kulit.

Strawberry mark, menonjol seperti buah murbai.

Hemangioma kavernosum, teraba hangat dan compressible.

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak menonjol
dengan warna kemerah-merahan.

Tumor bersifat compressible.

Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.

DIAGNOSA BANDING
A v shunt
KOMPLIKASI

Perdarahan.

Pada tempat tertentu, dapat mengganggu fungsi, seperti : ambliopia, sesak nafas,
gangguan kencing.

Trombositopenia, D.I.C.

PENATALAKSANAAN
Dari segi pengobatan, karena adanya persamaan-persamaan dalam tindakan, maka
dapat digolongkan atas 3 golongan yaitu :
Golongan I :
a.

Strawbery mark

b.

Hemangioma kavernosum

c.

Hemangioma campuran

Golongan II
a.

Salmon patch

b.

Port wine stain

Golongan III
a.

Spider angioma dengan central arteriole

Pengobatan untuk Golongan I


1.

Radiasi : radiasi dapat membuat involusi, tapi komplikasi-komplikasi radiasi


jauh lebih berbahaya dari pada hemangiomanya sendiri bila tidak diobati.

2.

Pembedahan
a.

Eksisi hemangioma
Bukan cara yang ideal karena kesukaran teknis, perdarahan banyak, tidak
dapat mengambil secara tuntas tanpa merusak organ setempat, untuk
hemangioma kecil kurang dari 1 cm, di daerah nasolabialis eksisi akan
memberi hasil baik.

b.

Ligasi arteri proksimal : kurang memuaskan

c.

Ligasi a-v shunt

d.

Elektro koagulasi : untuk spider angioma

e.

Sclerozing agent
Dipakai 5% sod. Morhuate. Dipergunakan hanya di daerah skalp, lidah,
mucosa, dimana sikatriks yang timbul tidak akan menyusahkan kelak.

f.

Kortikosteroid : dosis pemberian per oral 20-30 mg/hari selama 2-3 minggu,
dan pelan-pelan diturunkan sampai 3 bulan.
Kortikosteroid, menambah sensitifnya pembuluh darah terhadap vaso
constricting agent.

3.

Menunggu :
Tindakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan, bahwa hemangioma ini akan
mengalami involusi spontan. Hemangioma ini sudah ada sejak lahir atau timbul
sementara sesudah lahir. Kemudian membesar dengan cepat sampai umur 6-9
bulan. Selama 1 tahun berikutnya ia tumbuh pelan sampai maksimum besarnya
pada lebih kurang umur 1 tahun. Kemudian mulai terjadi involusi spontan.
Perjalanan involusi ini berjalan bertahun-tahun, sampai umur 7 tahun.

Pengobatan Golongan II :
Salmon patch dan Port wine statis, tidak mengadakan regresi spontan. Tindakan
eksisi kemudian defek ditutup dengan skin graft atau dengan flap memberikan hasil
lebih jelek dari sebelum operasi. Penanganan yang memberi hasil memuaskan dengan
sinar Laser Argon.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.


Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.

Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.


(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan).
Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2,
(terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan).


Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI :


Media Aescullapius.

(1994). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Bedah. Fakultas


Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo Surabaya

Anda mungkin juga menyukai