Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR

AMDAL
A. SILABUS PENGANTAR AMDAL
Pokok Bahasan
 Pendahuluan
 Kebijaksanaan Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Dasar-dasar Ekologi
 Pembangunan Berkelanjutan
 Pengelolaan Sumber Daya Alam
 Prosedur Pelaksanaan Amdal
 Pelingkupan
 Metodologi Amdal
 Proyek Wajib AMDAL
 AMDAL Kesehatan
 Prakiraan dan Evaluasi Dampak
 RKL dan RPL - UKL dan UPL
 Penyusunan KA AMDAL
 Praktikum lapangan
B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Dalam mata kuliah ini akan dibahas tentang Sejarah


AMDAL, pengertian, ruang lingkup, metode pelaksanaan
AMDAL dan berbagai metodologi, aspek kesehatan dalam
AMDAL rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.

C. TUJUAN MATA KULIAH


Mahasiswa menguasai prinsip dan dasar metodologi
AMDAL dan memahami aspek kesehatan dalam AMDAL
D. METODE PEMBELAJARAN

Dilaksanakan di kelas dan di lapangan dengan


berbagai metode yaitu :
- Ceramah
- Diskusi dan studi kasus
- Penugasan individu dan kelompok
- Presentasi
- Praktikum Lapangan.
E. RUJUKAN
 Anonimous, 1982, Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Anonimous, 1986, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1986 Tentang AMDAL.
 Anonimous, 1993, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 1993 Tentang AMDAL.
 Anonimous, 1987, Kep. Men. KLH No. 49 Tentang Dampak Penting.
 Anonimous, 1987, Kep. Men. KLH No. 50 Pedoman Penyusunan AMDAL.
 Anonimous, 1994, Kep. Men. Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. Kep.
10/MEN.LH/3/1994 Tentang Pencabutan Keputusan Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan
Hidup No. Kep. 49, Kep. 50, Kep. 51, Kep. 52 dan Kep. 53/1987.
 Anonimous, 1994, Kep. Men. Negara Lingkungan Hidup Repulik Indonesia No. Kep. 14/
MEN.LH/3/1994 Pedoman Umum Penyusunan KA ANDAL (Lampiran F), Pedoman Umum Penyusunan
ANDAL (Lampiran II), Pedoman Umum Penyusunan RKL ( Lampiran III) dan Pedoman Umum
Penyusunan RPL (Lampiran IV).
 Canter, L.W., 1977. Enviromental Impact Assesment. Mc Graw Hill Book Company. New York.
 Hardjasoemantri, K., 1988. Peraturan Perundangan Dalam Pelaksanaan AMDAL.
 Soeratmo, G., 1988. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Penerbit Gama Press. Yogyakarta.
 Ahmad, Q J., And Sammy, G.k., 1985. Guidelines to Enviromental Impact Assesment In Develoving
Countries. Sponsored by The United National Enviromental Programme. Holder and Stancliton.
London-Sydney. Toronto
 Horbery, J., 1984. Status and Application of Enviromental Impact Assesment for Development.
International Union For Conservation of Nature and Natural Resources Avenue de Mont Blanc. CH
1196. Gland Switzerland.
 United Nations Enviroment Programme, 1988. Enviromental Impact Assesment. Basic Procedures For
Developing Countries. Regional Office For Asia and The Pasific.
 Anonimous, 1975. Plant Sampling Instuction of Cereals And Pastures. Soil Fertility Sciences (CSBP).
 Barbour, M.G., Burk, J.H., And Pitts, W.D., 1980, Terrestrial Plant Ecology. The Benyamin /Cummings
Publishing Company, Inc. Menlot Park, California. Massachusetts.
 Chapman. D.H., And Pratt, F.P., 1961Methode analysis for Soil, Plants and Waters. Division of
Agricultural Sciences Univercity of California.
 Canter, L.W., and Hill, L.G., 1979. Handbook of Variables For Enviromental Impact Assesment. Ann
Arbor Sciences Publisher Inc. Michigan.
 Canter , L.W., 1982. Enviromental Impact Assesment . Mc Graw Hill Book Company. New York.
 Colinvaux, P., 1986, Ecollogy. John Wiley and Sons, Inc. New York.
 Dombois, D>M. dan Ellenberg, E.H. 1974. Aims And Methode of Vegetation Ecology. John Wiley and
Sons Publisher, International Edition. New York.
 Huffsmidt, M.M., James, D.E., Meister, A.D., Bower, B.T., and Dixon, J.A.,1986. Benefit-Cost Analysis
of Natural System And Enviromental Quality Aspect of Development. East West Enviroment And
Policy Institute East West Center. Honolulu.
 Munn, R.E., 1979. Enviromental Impact Assesment PrinciplesAnd Procedur . John Wiley and Sons.
Chicester.
 Pasaribu, A, 1975. Pengantar Statistik. Edisi Revisi. Penerbitan Ghalia, Indonesia.Jakarta.
 Sugiman, 1982 . Ilmu Tanah. Penerbit Bratara Karya Aksara Jakarta.
 Simon, S., 1988. Metoda Pengumpulan Data Hidrooceanografi Kursus Penyusunan AMDAL.
 Tanjung,. S.D., 1989 Pengamatan Terhadap Flora Dan Fauna. Kursus Lanjutan AMDAL.
 Ahmad, Y.J., and Sammy, G.K., 1985. Guideline To Enviromental Impact Assesment In Developing
Countries Hodder And Stoughton. London.
 Cheresmisinoff, P.N., and Mozessi, A.C., 1980. Enviromental Assesment And Impact Statement.
Handbook. Ann Arbor Science. Publisher Inc/The Butterworth Group. Michigan.
 Diuinker , P.N., and Beanlands, G.E., 1983. Ecology And Enviromental Impact Assesment. An
Annotated Bibliography. Institute For Resources And Enviromental Studies. Dalhausie University.
 Ericson, P.A., 1979. Enviromental Impact Assesment. Principles And Application Academic Press. New
York.
 Leopold, L.B., and Clarke , F.E., 1971. A Procedures For Evaluating Enviromental Impact. Geological
Survey Circular 645. Washington.
 Lohani, B.N., 1984. Enviromental Quality Management South Asian Publisher, New Delhi.
 Soemarwoto, O., 1989. Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
 Cooke, R.U., and Doornkamp, J.C., 1978. Geomorphology in Enviromental Management. An
Introduction. Clarendon Press. Oxford.
 Newkirk, R.T., 1979. Enviromental Planning. Ann Arbor Science Publisher Inc. Michigan.
 Soenardi, 1986. Metoda ANDAL. Kursus AMDAL PPLH UGM.
 Sanders, D.H., Murph, A.F., dan NG, R.J., 1976. Statistic A Fresh Approach. Mc Graw Hill,
Kogabuska, LTD. Tokyo, Auckland.
 Holling, C.S., 1980, adaptive Enviromental Assesment and Mangemnent . International Series on
Applied System Analysis. John Wiley & Sons. Chicester-New York-Brisbane- Toronto.
 Supranto, J., 1981. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Surabaya.
 Hajek, V.G., 1988. Manajemen Proyek Perencanaan. Edisi III. Penerbit Erlangga.
 PADC, 1983 . Enviromental Impact Assesment. Martinus Nijhoff Publisher. Boston.
 Tjokroamidjojo, B., 1983. Perencanaan Pembangunan. PT. Gunung Agung.,Jakarta.
 Anonimous,1984. ANDAL. Perencanaan Pembangunan Waduk Depok. Pusat Sumberdaya Manusia
dan Lingkungan. Universitas Indonesia, 1984.
 Anonimous, 1985 . Petunjuk Usulan Penelitian dan Tesis Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
 Jain, L.K., Urban, L.V., dan Stanceys, G.S., 1981. Enviromental Impact Analysis. A New Dimension
in Decision Making. Second Edition. Van Nastrand Reinhold enviromental engineering series.
SEJARAH AMDAL
 Konsep AMDAL pertama kali tercetus di Amerika Serikat
pada tahun 1969 dengan istilah Environmental Impact
Assesment (EIA), akibat dari bermunculannya gerakan-
gerakan dari aktivis lingkungan yang anti pembangunan
dan anti teknologi tinggi.
 AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang sedang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan.
 AMDAL mempunyai maksud sebagai alat untuk
merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan
lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu
aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.
Di Indonesia,
• AMDAL > UU no 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan LH
• Pelaksanaannya > PP 27 tahun 1999.

AMDAL merupakan sarana teknis yang dipergunakan untuk


memperkirakan dampak negatif dan positif yang akan ditimbulkan
oleh suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup.
Dengan dilaksanakannya AMDAL maka pengambilan keputusan
terhadap rencana suatu kegiatan telah didasarkan kepada
pertimbangan aspek ekologis.
Permasalahan yang kita hadapi adalah bagaimana malaksanakan
pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan sumber-
sumber daya alam, sehingga Pembangungan > PBBL
Dengan dukungan kemampuan lingkungan yang terjaga dan
terbina keserasian dan keseimbangannya, pelaksanaan
pembangunan, dan hasil-hasil pembangunan dapat dilaksanakan
dan dinikmati secara berkesinambungan dari generasi ke generasi.
 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
diterapkan di Indonesia sebagai instrumen pengelolaan
dan pengendalian dampak lingkungan, sekaligus sebagai
salah satu syarat permohonan izin dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan. Istilah AMDAL di Indonesia
dikenal saat disahkannya UU No. 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Sebelum diterapkannya UU tersebut, Indonesia
mengenal beberapa instrumen pengendalian dan
pengelolaan lingkungan hidup seperti :
 Pernyataan Dampak Lingkungan (PEDAL)
 Kajian Dampak Lingkungan (KADAL)
 Studi (Analisis) Dampak Lingkungan (STUDAL/SANDAL)
 Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL/ADL)
 Evolusi AMDAL di Indonesia terdiri dari 4 tahap
 Tahap Implementasi, Pra-1987, UU 4/1982 dan periode
1987 – 1993, PP No. 29/1996. Implementasi terbatas,
pada tahap pengenalan, masih banyak ketidakpahaman
AMDAL oleh para stakeholder.
 Tahap Pengembangan, Antara 1993-2000, PP 41/1993.
Penekanan pada penyerdehanaan proses AMDAL. Muatan
deregulasi, tidak ada SEMDAL, dan pengenalan berbagai
pendekatan dalam AMDAL.
 Tahap Perbaikan, Pasca 2000, UU 23/1997, PP 27/1999.
Penekanan pada partisipasi masyarakat, sentralisasi dan
redesentralisasi serta muatan AMDAL lintas batas.
 Revitalisasi AMDAL, UU 32/2009, AMDAL sanksi hukum
jelas, reformasi mekanisme AMDAL. Perangkat
pengelolaan lingkungan lainnya (KLHS/Kajian LH Strategis,
Audit Lingkungan, PDRB Hijau).
Analisis Mengenai DampakLingkungan yang merupakan
suatu sistem atau proses yang melibatkan
suatukajian/studi dan menghasilkan beberapa dokumen
seperti:
 (1) dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan atau
KA ANDAL,
 (2) dokumen ANDAL,
 (3) dokumen RKL dan RPL, di sisi lain terdapat dokumen
 (4) UKL dan UPL bagi kegiatan yang tidak wajib dilengkapi
dengan AMDAL.
 Pada saat ini yang berlaku UU No. 23 tahun 1997 dan PP No. 27
tahun 1999 merupakanlandasan hukum pelaksanaan AMDAL.
Pelaksanaan AMDAL di Indonesia dapat dibagi menjadi empat
periode yaitu tahap implementasi, pengembangan, perbaikan,
dan revitalisasi.
 AMDAL di Indonesia secara formal 1982 melalui
penerapan UU no 4/1982 belum secara luas karena
belum adanya pedoman pelaksanaan yang lebih rinci
 walaupun pada periode ini sudah ada yang melakuka
n studi AMDAL sebagai pemenuhan persyaratan
bantuan luar negeri dan permintaan lembaga donor.
 Pada periode iniimplementasi AMDAL masih terbatas
karena masih kurangnya pemahamanAMDAL oleh
para stakeholder.
 Tahun 1986 PP no 29/1986 tentang AMDAL mulai
diberlakukan, AMDALsecara sistematis mulai
dilaksanakan dan bahkan cenderung sangat ekstensif
karena banyak sekali kegiatan yang diwajibkan
menyusun AMDAL danmelakukan evaluasi lingkungan
melalui Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan
Pembentukan komisi amdal
1. PEMBENTUKAN KOMISI AMDAL KOMISI PENILAI, TIM TEKNIS, PEMRAKARSA
DAN PENYUSUN AMDAL Instructor Course
 2. PEMBENTUKAN KOMISI AMDAL. Komisi Penilai Di tingkat Pusat : (oleh Menteri) : Di
tingkat Daerah : (oleh Gubernur ) : • Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak •
Depdagri • Perencanaan Pembangunan Nasional • Instansi Penanaman Modal Komisi
Penilai Pusat : Komisi Penilai Daerah : • Instansi penanaman modal daerah • Instansi
pertanahan di daerah • Instansi pertanahan keamanan • Instansi Daerah • Instansi Bidang
kesehatan daerah
 3. TIM TEKNIS AMDAL Para Ahli dan instansi yang terkait dengan usaha/rencana kegiatan
Instansi yang ditugaskan mengendalikan dampak lingkungan Ahli lain dengan bidang ilmu
yang terkait
 4. PEMRAKARSA DAN PENYUSUN AMDAL Pemrakarsa dikenal sebagai investor Dalam
upaya mendapatkan IMB harus melengkapi rencana kegiatan dengan kajian lingkungan
Kajian lingkungan disusun oleh Penyusun AMDAL
 5. PENYUSUN AMDAL Badan Lembaga yang telah memiliki sertifikasi sebagai badan yang
memiliki kewenangan melakukan Studi AMDAL Badan ini adalah Tenaga Ahli yang
berpengalaman menyusun AMDAL Memiliki Sertifikasi AMDAL 1) Sertifikasi AMDAL A 2)
Sertifikasi AMDAL B 3) Sertifikasi AMDAL C
 6. LEGALISASI DOKUMEN AMDAL Belum dapat digunakan sebagai syarat mengajukan ijin
mendirikan bangunan sebelum dilakukan legalisasi oleh instansi yang berwenang Kegiatan
AMDAL menjadi kewenangan Pemerintah Pusat Dokumen AMDAL dilegalisasi oleh Menteri
 7. Kadaluwarsanya AMDAL Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana
kegiatan dinyatakan kadaluarsa jika dalam 3 tahun sejak diterbitkannya ijin tersebut,
rencana usaha kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.
 8. TEKNIK PRESENTASI Untuk dapat mempresentasikan hasil studi amdaldengan baik di
depan komisi amdal, beberapa persiapan umum: Siapa yang mempresentasikan: apakah
cukup ketua tim atau harus dibantu anggota tim Berapa lama waktu tersedia untuk
presentasi dan tanya jawab Media Point point yang perlu disampaikan
 9. PENILAIAN DOKUMEN AMDAL KELENGKAPAN DOKUMEN PENYUSUN DOKUMEN
PEMRAKARSA PENYUSUN DOKUMEN GAMBAR GAMBAR PETA TAHAP TAHAP
PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI PASCAKONSTRUKSI JENIS AMDAL
 10. REVIEW MATERI PENDEKATAN EKOLOGI SEBAGAI BAHAN KAJIAN AMDAL Ekologi
adalah Ilmu yang mempelajari tentang rumah atau tempat tinggal makhluk Terutama
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya •Bahan (Matter) •Energi
(Energy) •Ruang (Space) •Waktu (Time) •Diversitas (Diversity) Komponen Ekologi :
 11. KOMPONEN EKOLOGI (LIVING SISTEM, WAKTU DAN DIVERSITY) • saling
membutuhkan, • saling memangsa hingga muncul konsep simbiosisLiving System : •
menemukan atau mencari sesuatu • Reproduksi pertumbuhan • Korelasi kritis antara
lama waktu yang tersedia dengan fluktuasi kerapatan mencari makanan Waktu
dibutuhkan untuk • Area • Pemisah geografi • Kekayaan lingkungan • Diversitas Ekologis
---- tergantung stabilitas iklim Diversity depend on :
 12. Habitat adalah tempat organisme hidup Niche : status suatu organisme dalam suatu
komunitas tertentu Contoh : Habitat Spesies Badak Bercula Satu di Ujung Kulon
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai