PENDAHULUAN
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk
menjelaskan
berbagai
ragam
penyakit
ginjal
yang
mengalami
kejadian
GNA
pasca
infeksi
Streptococcus
haemolyticus secara internasional paling banyak didapatkan di negaranegara bagian barat seperti Afrika, India, Pakistan, Malaysia, Papua
New Guinae, Amerika Selatan.7 Sejak adanya kemajuan di bidang
antibiotika, kesehatan masyarakat yang makin baik, angka kejadian
penyakit ini menurun drastis di Amerika. Tetapi di negara-negara
berkembang, glomerulonefritis akut pasca streptokokokus masih tetap
merupakan
penyakit
yang
benyak
menyerang
penduduknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 DEFINISI
Glomerulonefritis Akut ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal
(terutama glomerulus) terhadap bakteri atau virus tertentu, ditandai
dengan gejala hematuri, hipertensi, odem, dan insufisiensi ginjal.
Penyebab
terbanyak
GNA
diakibatkan
oleh
infeksi
kuman
Streptokokus haemolitikus.2,3,8
II.2 ANATOMI
II.2.1 GLOMERULUS
Ginjal manusia terletak pada dinding posterior abdomen, di luar
rongga peritoneum, setinggi vertebra torakal dua belas atau lumbal
satu sampai lumbal empat. Ukuran panjang dan berat ginjal pada bayi
cukup bulan sekitar 6 cm dan 24 gram, sedangkan pada orang dewasa
sekitar 12 cm dan 150 gram. Ginjal mempunyai lapisan luar (korteks)
yang mengandung glomerulus, tubulus
setelah lahir adalah hiperplasi dan hipertrofi struktur yang sudah ada
disertai maturasi fungsional. Perkembangan paling cepat terjadi pada 5
tahu pertama setelah lahir.
terjadi gangguan seperti infeksi saluran kemih atau refluks, maka hal
ini dapat mengganggu pertumbuhan ginjal. 2,4,10
Glomerulus tersusun dari dari suatu jaringan kapiler glomerulus
bercabang dan beranastomosa yang mempunyai tekanan hidrostatik
tinggi (kira-kira 60mmHg), dibandingkan jaringan kapiler lain. 10 Kapiler
glomerulus dilapisi oleh sel endotelium
kapiler.
Mesangium
dapat
berperan
sebagai
struktur
II.2.1 STREPTOKOKUS
Streptokokus adalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang
secara
khas
membentuk
pertumbuhannya.
Bakteri
pasangan
ini
atau
tersebar
luas
rantai
di
selama
alam.
masa
Beberapa
pyogen
adalah
salah
satu
spesies
dari
dinding
sel
banyak
streptokokus
dan
merupakan
dasar
panas,
asam
nitrat,
atau
formamida;
dengan
lisis
pembedaan
dengan
tipe-tipe
antiserum
tertentu
spesifik,
streptokokus
sedangkan
tipe
oleh
lainnya
dengan
(fibrinolisin)
dihasilkan
oleh
banyak
strain
menghancurkan
fibrin
dan
protein-protein
lain.
Proses
larutan
viskositasnya
terutama
streptodornase
enzimatik".
DNA
dan
yang
karena
diketahui.
ini
eksudat
deoksiribonukleoprotein.
streptokinase
Zat-zat
Pada
digunakan
membantu
pada
mengencerkan
purulen,
Campuran
"debridemen
eksudat
dan
obat-obat
antimikroba
dapat
lebih
mudah
masuk,
dan
memecah
asam
hialuronat,
suatu
komponen
Setelah
infeksi
akibat
organisme
yang
menghasilkan
(mempunyai gugus-SH)
lempeng
agar
darah.
Streptolisin
bergabung
dengan
dasar
tes
kuantitatif
untuk
antibodi.
Titer
serum
II.3 ETIOLOGI
Penyakit glomerulonefritis akut menunjukkan adanya kejadian
pasca infeksi pada glomerulus yang bisa disebabkan oleh berbagai
macam bakteri dan virus (Tabel 1).2,3,6,7
10
Tabel
1.
Bakteri
glomerulonefritis
viridans
(edokarditis
bakterial
aureus
(endokarditis
bakterial
subakut)S
Staphylococcus
subakut, pneumonia)
Staphylococcus
albus
(shunt
ventrikubatrial
yang
terinfeksi).
Diphtheroids (shunt ventrikuloatrial yang terinfeksi)
Meningococcus (sepsis)
Klebsiella pneumoniae (pneumonia)
Organisme gram negatif (sepsis)
Gonococcus (endokarditis)
Brucella
Salmonella typhi (demam tifoid)
Mycoplasma pneumoniae (pneumonia)
Leptospira
Treponema pallldum (sifilis kongenital)
Virus
Mycobacterium leprae
Hepatitis B
Varisela
Morbili
Parotitis epidemika
Epstein-Barr (mononucleosis infeksiosa)
Cytomegalovirus
Coxsackievirus B
Echovirus
Influenza
Human immunodeficiency virus (HIV)
11
Ricketsia
Protozoa
Plasmodium malariae
Toxoplasma gondii (toksoplasmosis kongenital)
Schistosomiasis, leishmaniasis, tripanosomiasis
Helminths
Filariasis, trichinosis
Penyebab terbanyak dari GNA adalah kuman Streptococcus
haemolyticus golongan A
antara 3-7 tahun dan lebih sering mengenai anak pria dibandingkan
anak wanita. Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra-renal,
terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman
Streptococcus hemolyticus golongan A, tipe M 1, 2, 4, 12, 18 dan
25 (untuk infeksi saluran napas), dan tipe M 49, 55, 57, 60 (untuk
infeksi kulit).1,3 Hubungan antara GNA dan infeksi Streptococcus ini
dikemukakan pertama kali oleh Lohlein pada tahun 1907 dengan
alasan bahwa1:
1. Timbulnya GNA setelah infeksi skarlatina.
2. Diisolasinya kuman Streptococcus hemolyticus golongan A.
3. Meningkatnya titer anti-streptolisin pada serum penderita.
Antara infeksi bakteri dan timbutnya GNA terdapat masa laten
selama lebih kurang 1 sampai 4 minggu.3,7 Daripada tipe tersebut di
atas tipe 12 dan 49 lebih bersifat nefritogen daripada yang lain. Tipe
12 disebabkan karena lebih benyak menginfeksi saluran pernapasaan
bagian atas terutama pada musim dingin, dan tipe 49 lebih banyak
menginfeksi kulit terutama pada musim panas dan gugur.
II.4 PATOGENESIS
Jejas
imunologi
adalah
penyebab
yang
paling
lazim
dan
12
nefritogen
dan
membrana
basalis
glomerulus
biasanya
tidak
terkait
dengan
ginjal.
Kompleks
imun
antibodi
yang
ditujukan
terhadap
antigen
khusus
yang
suatu
kompleks
antigen-antibodi
dalam
darah
yang
komplemen
akan
terfiksasi
mengakibatkan
lesi
dan
13
akibat
adanya
kelainan
pada
glomerulus
sehingga
belum
diketahui
secara
pasti.
Banyak
faktor
yang
Aktivitas vasopresor
meningkat
GFR
menurun
Aldosteron meningkat
Retensi na
Vasospasme
Retensi H2O
ECF
meningkat
Hipertensi
Edema
14
Albuminuria Hematuria
(silinder)
Stertokokus haemolitikus
Hematuria
Dikatakan hematuri apabila jumlah eritrosit dalam urin >5 per
lapangan pandang besar.4,8
Hipertensi
Terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama,
kemudian pada akhir minggu pertama menjadi normal kembali. Bila
terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan darah akan tetap
tinggi selama beberapa minggu dan menjadi permanen bila
keadaan penyakitnya menjadi kronis. Hipertensi pada anak apabila
tekanan darah > persentil 95 berdasarkan umur dan jenis kelamin
dengan pemeriksaan 3 kali berturut-turut.
15
Hipertensi
yang
terjadi
pada
anak
dengan
GNA
post
anoreksia,
berlebihan,
gelisah,
murmur, bruit,
berat
poliuri,
badan
menurun,
proteinuri,
keringat
hematuri,
dan
Edema
Edema yang terjadi bersifat ringan dan terbatas di sekitar mata
atau di seluruh tubuh. Di pagi hari sering didapatkan edema wajah
terutama edema periorbital, meskipun edema lebih nyata di bagian
anggota bawah tubuh ketika menjelang siang. Derajad edema
tergantung dari berat peradangan glomerulus, apakah disertai
payah jantung kongestif atau tidak.
Suhu badan tinggi atau sedang, takikardi,
Gejala
gastrointestinal
seperti
muntah,
tidak
nafsu
makan,
Darah2,3,14
16
Urin1,2,5,6
-
Proteinuri ringan
PEMERIKSAAN PENUNJANG2,3,12
sebab
organisme
tidak
lagi
hidup
dan
kehilangan
tidak
tumbuh,
harus
diperkirakan
ananya
organisme
anaerobik.
Kultur darah
Bahan yang diduga mengandung streptokokus dibiakkan pada
lempang
agar
darah.
Biakan
darah
akan
menumbuhkan
17
(ASTO)
banyak
digunakan
untuk
mendeteksi
pada
penyakit
imunologik
dengan
antibodi
yang
ada
dalam
serum
Foto thorax
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya gagal
jantung kongestif yang bisa disebabkan oleh kuman streptokokus.
Biopsi ginjal
Hasil
biopsi
ginjal
bermanfaat
untuk
menegakkan
diagnosis
USG
Pemeriksaan dilakukan sebelum pemeriksaan biopsi ginjal yang
bertujuan untuk membedakan gagal ginjal akut dari yang kronik,
dan juga untuk menyingkirkan kelainan ekstrarenal atau kelainan
urologik seperti obstruksi.
18
II.7 DIAGNOSIS
Diagnosis glomerulonefritis akut berdasarkan2 :
Anamnesa
Gejala klinis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis glomerulonefritis
lain
dapat
streptococcus
pada
glomerulonefritis
menyerupai
awal
glomerulonefritis
penyakit,
yaitu
akut
pasca
nefropati-IgA
dan
seperti
glomerulonefritis
akut
pasca
streptococcus
tetapi
faringitis
(synpharyngetic
hematuric),
sementara
pada
pada nefropati-IgA.2,3
Glomerulonefritis kronik lain juga menunjukkan gambaran klinis
berupa hematuria makroskopis akut, sembab, hipertensi dan gagal
ginjal. Beberapa glomerulonefritis kronik yang menunjukkan gejala
tersebut adalah glomerulonefritis membranoproliferatif, nefritis lupus,
dan
glomerulonefritis
proliferatif
kresentik.
Perbedaan
dengan
19
lanjut
membedakan
merupakan
tanda
glomerulonefritis
(marker)
akut
pasca
yang
panting
streptococcus
untuk
dengan
hematuria
makroskopis
sering
terlihat
pada
lain,
membranoproliferatif.
terutama
Pasien
pada
glomerulonefritis
glomerulonefritis
akut
pasca
str-
sindrom
nefrotik
yang
menetap
atau
memburuk,
biopsi
merupakan indikasi.
3,14
akut
post
streptokokus
dapat
didiagnosa
Sindroma nefrotik
Purpura Henoch-Sconlein
Glomerulonefritis membranoproliferatif
II.9 PENATALAKSANAAN
Istirahat
20
mobilisasi
penderita
sesudah
3-4
minggu
dari
mulai
Kebutuhan diit
Penanganan
diit
yang
terpenting
pada
penderita
GNA
membantu
menurunkan
ureum
dan
kreatinin
darah,
menurunkan retensi natrium dan air dalam tubuh, dan agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Perubahan penting dari faal glomerulus yang terjadi adalah
ketidak mampuan ginjal untuk mensekresi tambahan natrium,
klorida, dan air yang masuk ke dalam tubuh disebabkan oleh
kemunduran fungsi filtrasi, dan tidak dikompensasi dengan cara
meningkatkan kemampuan reabsorpsi tubulus.
Persyaratan diit dengan rendah protein dan rendah garam
(RPRG) adalah sbb.2,16,17
1. Energi diberikan lebih tinggi dari kebutuhan normal, menjaga
agar terjadi balans protein positip. Untuk anak umur kurang
dari 3 tahun diberikan 150 kkal/kg BB/hari, dan pada anak
umur di atas 3 tahun diberikan 100 kkal/kg BB/hari.
2. Protein diberikan sesuai dengan keadaan ginjal, tidak melebihi
1-2 gr/kgBB/hari. Bila terjadi oliguri diit yang diberi: diit babas
protein.
3. Lemak lebih tinggi dari kebutuhan normal. terdiri dari asam
lemak tidak jenuh ganda.
4. Garam dikurangi bila ada sembab: < 500 mg/bari; bila sembab
tidak ada, dapat diberikan I -2 gr/hari.
21
DRPIIRG
Perpindahan DRPITG/
berat
< 19 ml/menit
20-30 ml/menit
Hasil laboratorium:
1. CCT
2-4 mg%
3. Kadar Ureum
> 60 mg%
40-60 mg%
1. Protein
1 gr/KgBB/hari
1,5-2 gr/KgBB/hari
2. Natrium
200-400 mg/hari
600-800 mg/hari
Bentuk makanan:
cair/saring/lunak
lunak/biasa
Waktu pemberian:
dialisis/pencangkokan
Masukan diit:
Terapi medikamentosa
Pengobatan medikamentosa dapat diberikan sesuai indikasi.
Untuk
infeksi
Streptococcus
dapat
diberikan
antimikroba
seperti
Pemberian penisilin
diberikan pada fase akut. Pemberian Penicillin pada anak usia <12
22
dosisny
sama
dengan
orang
dewasa
yaitu
500mg/po. 5,7
antibiotika
glomerulonefritis,
ini
melainkan
tidak
mempengaruhi
mengurangi
beratnya
menyebarnya
infeksi
cairan,
pemberian
sedativa
untuk
menenangkan
diuresis
5-10
jam
kemudian,
maka
selanjutnya
reserpin
ini
mg/kgbb/kali)
pemberian
dalam
furosermid
5-10
menit
tidak
secara
intravena
berakibat
buruk
Dosis (oral)/hari
Awal
Interval dosis
Maksimal
Diuretika
Hidroklorotiazid
1 mg/kg
4 mg/kg
tiap 12 jam
Klortalidon
Spironolakton
Furosemid
1 mg/kg
1 mg/kg
2 mg/kg
2 mg/kg
3 mg/kg
6 mg/kg
sekali sehari
tiap 12 jam
tiap 6-8 jam
23
(1
pada
Penghambat adrenergik
Penghambat beta
Propranolol
0,5mg/kg
10 mg/kg
tiap 8 jam
0,4 mg
tiap 8 jam
3 mg/kg
tiap 12 jam
Penghambat alfa
Prazosin
0,05 mg/kg
Penghambat alfa-beta
Labetalol
Antiadrenergik sentral
Klonidin
Metildopa
1-3mg/kg
0,002 mg/kg
5 mg/kg
0,06 mg
40 mg/kg
tiap 8 jam
tiap 6-8 jam
2,5 mg
sekali sehari
8 mg/kg
0,02-0,07 mg/kg
Hidralazin
Minoksidil
1-2 mg/kg
0,1-0,2 mg/kg
1-2 mg/kg
tiap 12 jam
Ca Channel Blockers
Nifedipine
0,25 mg/kg
Diltiazem
2 mg/kg
1 mg/kg
3,5 mg/kg
ACE Inhibitors
0,5mg/kg
Captopril
5 mg/kg
neonatus 0,05-0,5
mg/kg
0,08-0,1 mg/kg
1 mg/kg
Enalapril
tiap 8 jam
tiap 24 jam
II.10 KOMPLIKASI
o
Glomerulonefritis kronik
Timbul akibat eksaserbasi berulang dari glomerulonefritis akut
yang berlangsung dalam waktu beberapa bulan atau beberapa
tahun. Tampak adanya hematuri dan proteiuri yang menetap.
Gagal ginjal16
Tiap eksaserbasi akan menambah kerusakan pada ginjal
sehingga terjadi kerusakan total yang berakhir dengan gagal ginjal.
Ensefalopati hipertensif5,6,16
24
Merupakan
gejala
serebrum
akibat
hipertensi.
Terdapat
berlangsung
2-3
hari.
Terjadi
sebagai
akibat
Anemia
Terjadi oleh karena adanya hipervolemia di samping sintesis
eritropoetik yang menurun
Gangguan sirkulasi
Berupa
dispneu,
ortopneu,
terdapatnya
ronki
basah,
disebabkan
spasme
pembuluh
darah,
melainkan
juga
II.11 PROGNOSIS
Sebagian besar pasien dengan Glomerulonefritis akut pasca
Streptococcus akan sembuh, tetapi 5% di antaranya mengalami
perjalanan
penyakit
yang
memburuk
dengan
cepat
dengan
25
persisten.
Sebaliknya
prognosis
glomerulonefritis
akut
26
BAB III
KESIMPULAN
Dari tinjauan pustaka tentang Glomerulonefritis Akut, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Penyebab
terbanyak
GNA
diakibatkan
oleh
infeksi
kuman
Stertokokus haemolitikus.
kompleks
antigen-antibodi
yang
melekat
pada
sediaan apus
27
Penanganan
Streptokokus
yang
diberikan
meliputi
pada
istirahat,
pasien
GNA
kebutuhan
diit
pasca
infeksi
dan
terapi
medikamentosa.
28
DAFTAR PUSTAKA
at
10. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 1997
11. Self SE. Clinical Manifestations of Renal Disease. Available at
http://www.google.com. Acessed on Mei 15, 2006
12. Jawetz, Melnick & Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996
29
30