OLEH:
MOCHAMAD ARI WIBOWO
MOCHAMMAD ALDO
Dyspnea
Suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai ketidaknyamanan
bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnya
Merupakan hasil interaksi berbagai faktor fisiologi, psikologi, sosial dan lingkungan dan
dapat menginduksi respons fisiologi dan perilaku sekunder (American Thoracic Society)
Comroe (1996)
– “…bukan takipnea, bukan hiperkapnea dan bukan hiperventilasi tapi pernapasan yang
sulit, sejenis pernapasan yang tidak menyenangkan maupun menyakitkan
Pengertian awam
Dispnea/breathlessness/sesak napas
– Tidak bisa menghirup cukup udara
– Udara tidak masuk sempurna
– Rasa penuh di dada
– Dada terasa berat, sempit
– Rasa tercekik
– Napas pendek
– Napas berat
Etiologi
Sistem Kardiovaskular,
yaitu dispneu yang disebabkan oleh adanya kelainan pada jantung, misalnya :
•Infark jantung akut (IMA), dimana dispneu serangannya terjadi bersama-sama dengan nyeri dada
yang hebat.
•Fibrilasi atrium, dispneu timbul secara tiba-tiba, dimana sudah terdapat penyakit katup jantung
sebelumnya.
•Kegagalan jantung kiri (Infark miokard akut dengan komplikasi, example : edema paru kardiogenik)
dimana dispneu terjadi dengan mendadak pada malam hari pada waktu penderita sedang tidur;
disebutParoxysmal nocturnal dyspnoe. Pada keadaan ini biasanya disertai otopneu dimana dispneu
akan berkurang bila si pasien mengambil posisi duduk.
Etiologi
Sistem respirasi;
•Pneumotoraks, penderita menjadi sesak dengan tiba-tiba, sesak nafas tidak akan berkurang dengan
perubahan posisi.
•Asma bronchiale, yang khas disini adalah terdapatnya pemanjangan dari ekspirasi dan wheezing
(mengi).
•COPD, sesak bersifat kronik dimana dispneu mempunyai hubungan dengan exertional (latihan).
•Edema paru yang akut, sebab dan tipe dari dispneu disini adalah sama dengan dispneu yang terjadi
pada penyakit jantung.
Etiologi
Hematogenous dispneu Sistem Endokrin
Disebabkan oleh karena adanya asidosis, anemia atau Pada hipertiroid
anoksia, biasanya berhubungan dengan exertional (latihan).
Intoksikasi
Neurogenik dispneu;
Pada overdosis aspirin, shock anafilaktik.
Psikogenik dispneu yang terjadi misalnya oleh karena
emosi dan organik dispneu yang terjadi akibat kerusakan Obesitas
jaringan otak atau karena paralisis dari otot-otot Pada obesitas masif.
pernafasan.
Psikogenik;
Sistem metabolic/ ginjal;
Pada gangguan somatisasi, ansietas dan depresi.
Pada CKD dan sindrom nefrotik.
Klasifikasi
Dyspnea akut
– Sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan
Dyspnea kronik
– Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Patofisiologi
Kekurangan oksigen (O2)
Gangguan pertukaran gas dan hipoventilasi
Pertukaran gas di paru-paru normal tapi kadar oksigen di dalam paru-paru berkurang.
Stagnasi dari aliran darah
Kelebihan carbon dioksida ( CO2 )
Hiperaktivasi refleks pernafasan
Emosi
Asidosis
Penambahan kecepatan metabolisme
Mekanisme Dypsnea
Sensasi dispnea berawal dari aktivasi sistem sensorik yang terlibat dalam sistem respirasi.
Informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak dan memproses respiratory related
signals dan menghasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi sensasi
dispnea
N Eng Med Journal 1995; 223: 1547-53
Mekanisme Dyspnea
• Increase drive to breath: Positive & negative feedback
• PMCsinyal efferent ke otot respirasi (intercostal) Sensory Awareness for increasing
• Brainstemdiapraghm cortex ventilation breath
Mekanisme
Pengurangan diameter jalan napas dan peninggian tahanan aliran udara akibat disfungsi mekanika
paru: otot polos bronkus sehingga terjadi konstriksi, edema mukosa dan peningkatan produksi mukus
Pertukaran gas yang abnormal (ventilation-perfusion mismatch) akibat peninggian pirau
intrapulmonar/atelektasis, peningkatan ruang rugi (dead space) dan overdistensi jalan napas karena
mukus kental, edema dan bronkokonstriksi.
Gambaran klinis status asmatikus
Mengi yang merupakan petanda khas (hallmark) asma menjadi petunjuk klinis utama.
Analisis gas darah : hipoksemia dan hipokarbia. Asidosis laktat kerap dijumpai karena peningkatan
produksi laktat akibat dehidrasi dan penggunaan otot pernapasan yang berlebihan.
Pengaruh sistem kardiovaskular: Selama fase inspirasi, afterload ventrikel kiri meningkat dan
tekanan darah sistolilk menurun. Akibat volume paru yang meningkat akan mengakibatkan regangan
(streching) pembuluh darah paru, peninggian tahanan vaskular paru dan afterload ventrikel kanan.
Manajemen Klinis
EMERGENCY INTESIVE CARE