Oleh :
Kelompok U
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
A. Definisi
Pre-eklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejala biasanya muncul setelah kehamilan 20 minggu (Huda dan
Kusuma, 2016).
Eklamsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan atau
masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat
kelainan saraf) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala
pre-eklamsia (Huda dan Kusuma, 2016).
C. Perjalanan Penyakit
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi
peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke
organ, termasuk ke utero plasenta fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari
timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi
aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat diakibatkan
karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia
yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan
perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan
plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
Preeklamsia berat dihubungkan dengan kerusakan endotelial vaskuler
yang disebabkan oleh vasospasme dan vasokontriksi arteriolar. Sirlulasi arteri
terganggu oleh adanya area konstriksi dan dilatasi yang bergantian. Kerusakan
endoterial menyebabkan kebocoran plasma kedalam ruang ekstravaskuler dan
memungkinkan terjadinya agregasi trombosit. Tekanan osmotik koloid
menurun saat protein masuk keruang ekstravaskuler, dan wanita beresiko
mengalami hipovolemia dan perubahan perfusi dan oksigenasi jaringan.
Edema paru dapat terjadi paru non kardiogenik atau kardiogenik. Edema paru
non kardiogenik terjadi karena kapiler pulmonari menjadi lebih permeabel dan
rentang terhadap kebocoran cairan. Edema paru kardiogenik terjadi karena
peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler pulmonari, peningkatan ini
terjadi karena penumpukan cairan dalam bantalan pulmonari. Vasospasmen
arteri dan kerusakan endotelial juga mengurangi perfusi keginjal. Penurunan
perfusi keginjal menyebabkan penurunan GFR dan oliguria. Kerusakan
endotelial kapiler glomerulus memungkinkan protein menembus membran
kapiler dan masuk kedalam urine, yang menyebabkan proteinuria, peningkatan
nitrogen urea darah dan peningkatan kreatinin serum. Hati juga terpengaruh
oleh vasospasme multisistem dan kerusakan endotelial. Penurunan perfusi
kehati menyebabkan iskemik dan nekrosis. (Patricia dkk,2013)
D. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan meliputi: peningkatan
tekanan sistolik 30mmHg dan diastolik 15 mmHg atau tekanan darah
meningkat lebih dari 140/90mmHg. Tekanan darah pada preeklampsia berat
meningkat lebih dari 160/110 mmHg dan disertai kerusakan beberapa organ.
Selain itu kita juga akan menemukan takikardia, takipnu, edema paru,
perubahan kesadaran, hipertensi ensefalopati, hiperefleksia, pendarahan otak.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium (Hudan dan Kusuma, 2016).
1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
a. Penurunan hemoglobin
b. Hemetokrit meningkat
c. Trombosit menurun
2. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urin
3. Pemeriksaan fungsi hati
a. Bilirubin meningkat
b. LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
c. Asetat aminomtransferase (AST) >60 UL
d. Serum glutamate piruvat transaminase (SGOT) meningkat
e. Total protein serum menurun
4. Tes kimia darah
Asam urat meningkat
5. Radiologi
a. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intrauterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban
sedikit
b. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin lemah
Referensi
Huda dan Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis; Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus.
Jogjakarta: Mediaction Jogja.
Patricia, dkk. 2013. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistrik. Jakarta : EGC
LAPORAN KASUS
“Asuhan Keperawatan Pada Ny.G (30th) dengan Pre Eklamsia Berat”
Oleh :
RAHMAH ER RAMADHANI, S.Kep
2141312082
KELOMPOK U
A. DATA SUBJEKTIF
Nama : Ny. G
No.Mr :01.11.98.87
TTL/ Usia : 11-05-1991/ 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Sungai Abang Sarolangun
Tanggal Masuk RS : 24 November 2021
Tanggal Pengkajian : 26 November 2021
Diagnosa : Pre Eklamsia Berat (PEB)+ Suspek Pneumonia
1. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan masuk ke IGD rumah sakit Mjamil Padang tanggal 24 november 2021
dari rujukan rumah sakit Sungai Abang Sarolangun dengan keluhan sesak napas sudah 3 hari
yang lalu disertai batuk dan sekret di jalan napas sehingga menyebabkan pasien sesak dan
sulit untuk bernapas. Keadaan pasien di IGD Mjamil sedang dengan kesadaran compos mentis
GCS 15 (E4V5M6) dan tanda-tanda vital (TD = 170/100 mmHg, N= 90×/menit, RR=
24×/menit, T= 36oC )
Saat dilakukan pengakajian pasien mengatakan sesak nafas dan batuk terdapat sekret di
jalan napas. Pasien mengatakan nyeri bagian perut bagian bawah seperti tertekana skala nyeri
3, nyeri dirasakan saat batuk. Pasien mengatakan badan terasa lemah, pucat, mukosa bibir
kering. Pasien juga mengatakan terkadang mata berkunang-kunang. Pasien dalam keadaan
sedang, kesadaran compos mentis GCS 15 (E4V5M6) dengan TTV ( TD= 153/90 mmHg, N=
89×/menit, RR= 24×/menit, T= 36.3oC ).
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang diderintanya saat ini.
Pasien mengatakan ibu pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi.
2. Riwayat Haid :
HPHT : 15 Maret 2021
Lama : 5 Hari
Menarche : 15 Tahun
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas lalu (G=3 P=1 A=1 H=1)
Praktek Dokter Kandungan dan sudah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 5 kali.
c. Pergerakan anak
- Pola defekasi
Pasien mengatakan BAB 1×/ hari, dengan konsistensi padat, berwarna kuning, dan berbau khas
- Pola urinasi
Pasien mengatakan BAK ± 5×/hari, berwarna kuning, berbau khas, tidak ada kandungandarah.
Pasien terpasang kateter (Urin bag terisi 200CC).
4. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan orang tua perempuan mengalami penyakit hipertensi dan jantung.
b. Anak kembar
3. BB : 85 Kg
TB : 155 cm
LILA : 30 cm
TTV :
- N= 89×/menit
- RR= 24×/menit
- T= 36.3oC ).
c. Hidung
- Inspeksi : simetris, tidak terlihat pembengkakan kelenjar sinus,tidak terlihat lesi, ada
secret, polip tidak ada, penciuman normal.
d. Mulut
Inspeksi : simetris, mulut tampak pucat, gigi terdapat karies, amandel normal, gigi
berlobang, tidak ada sariawan
e. Leher
- Inspeksi : simetris, tidak terlihat pembengkakan kelenjar getah bening, dan tiroid, tidak
ada terlihat lesi
1. Paru-paru :
- Perkusi : sonor
- Perkusi : pekak
3. Payudara
g. Abdomen :
1) Bentuk pembesaran
Perut membesar setinggi pusat
2) Strie gravidarum
Ada
3) Hiperpigmentasi, linea nigra
Hiperpigmentasi tidak ada, linea nigra ada
4) Leopold
Leopold I :
Tinggi fundus 33 cm
Leopold II :
Teraba punggun janin di sebelah kanan
Leopold III :
Bagian bawah belum masuk pintu atas panggul
5) DJJ : 130-140×/ menit, kuat
6) Pemeriksaan Panggul Luar
Jarak antara spina iliaka anterior superior kiri dan kanan sepanjang 25 cm
h. Ekstremitas Atas dan Bawah
- Inspeksi :
- Papasi :
- Kemampuan otot
5555 5555
5555 5555
i. Genetalia
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan genetalia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Diagnostik
- USG
Usia kandungan memasuki usia 28 minggu
- Foto Thorak
Pneumonia
b. Pemeriksaan Laboratorium
TERAPI OBAT
- Pasien terpasang O2
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Bersihan jalan napas meningkat Manajemen jalan napas (I.01001)
Efektif (L. 0100) Observasi
Kriteria Hasil : - monitor pola napas
- Produksi sputum menurun - monitor bunyi napas
- Dispnea menurun - monitor sputum terapeutik
- Ronkhi menurun - posisikan semi fowler
- Frekuensi napas membaik - berikan minuman hangat
- Pola napas membaik - lakukan fisioterapi dada
- berikan oksigen
Edukasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif Perfusi perifer efektif (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I. 02079)
(D. 0009) Kriteria hasil : 0bservasi
A:
P:
Intervensi dilanjutkan
Jumat/ Perfusi perifer tidak - Melakukan pemeriksaan tanda- S :
26-11-2021 efektif tanda vital pasien 3×/ hari Pasien mengatakan badan
masih terasa pusing ,
elmah dan mata
terkadang suka
berkunang
O:
- CRT >2 detik
- HB 10 g/dl
- Bibir pucat
- Konjungtiva pucat
- Tanda- tanda vital
(TD = 140/80 mmH,
Nadi=83×/menit.
RR= 20×/menit, T=
36,4oC)
A:
Masalah teratasi
Sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan