Anda di halaman 1dari 18

Asuhan keperawatan

kasus sirosis hepatis

Kelompok 6
-Erliwati
-Rahmatia
-Nur asiah nurdin
Pengertian
sirosis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan
distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar
jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel hati,yang tidak
berkaitan dengan vaskular normal.nodul-nodul regenerasi
ini dapat berukuran kecil(mikronodular)atau besar
(makronodular) (Price & Wilson,2009)
Etiologi
Terdapat 3 pola khas 3. Sirosis bilier
yang ditemukan pada
kerusakan sel hati
kebanyakan kasus
yang dimulai disekitar
antara lain :
2. Sirosis duktus biliaris akan
1. sirosis laennec
Passcanekrotik menimbulkan pola
merupakan suatu pola Biasanya terjadi sirosis .pola ini
khas sirosis akibat setelah nekrosis merupakan penyebab
penyalahgunaan berbercak pada 2% kematian akibat
alcohol kronis yang jaringan hati.
mencapai sekitar 75%
sirosis .(price &
atau lebih dari kasus Wilson,2009).
sirosis
Patofisiologi
Hipertensi vena porta berkembang pada sirosis berat.vena porta menerima
darah dari usus dan limpa.jadi peningkatan didalam tekanan vena porta
menyebabkan :
1.Aliran balik meningkat pada tekanan resisten dan pelebaran vena
esofagus,,umbilicus,dan vena rektus superior,yang mengakibatkan perdarahan
varises.
2.Asites( akibat pergeseran hidrostastik atau osmotic mengarah pada akumulasi
cairan dalam peritoneum)
3.Bersihan sampah metabolic protein tidak tuntas dengan akibat meningkatkan
ammonia,selanjutnya mengarah kepada ensefalopati hepatikum.
4.Kelanjutan proses sebagai akibat penyebab tidak diketahui atau penyalahgunaan
alcohol biasanya mengakibatkan kematian dari ensefalopati,hepatikum,infeksi
bakteri (gram negative) perionitis(bakteri),hepatoma (tumor hati),atau
komplikasi hipertensi porta (Black &Hawks ,2014).
Pathway
KONSUMSI
ALKOHOL VIRUS HEPATIS BAKTERI OBAT-OBATAN STRESS,DLL.

KERUSAKAN HEPATOSITE

PERADANGAN HATI

PERUBAHAN ALIRAN DARAH (MENURUN) STIMULUS KEMORESEPTION HIPOTALAMUS

SET POINT BERUBAH


NEKROSIS HATI

RX.PENINGKATAN PANAS TUBUH

METABOLISME BILIRUBIN MENURUN


RESIKO TINGGI HIPERTERMI
TERHADAP
HIPERBILIRUBINEMIA
INFEKSI ANOREKSIA

IKTERUS
INTAKE MENURUN

INTOLERANSI AKTIVITAS KELEMAHAN GANGGUAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN


Pengkajian
Dilakukan Pada tanggal 26 mei 2019 diruang kelimutu RSUD
Prof.Dr.W.Z.Yohanes Kupang.

Nama:Tn.L.K no RM:0.50.55.77
Tanggal lahir:29 April 1960 Pendidikan terakhir:SD
Umur :59 Thn Alamat:Desa Kombalki.Kec.Polen
Jenis kelamin :Laki-laki tgl Mrs:25 Mei 2019
Diagnosa medis:Sirosis Hepatis Pekerjaan : Petani.
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. pasien mengatakan sesak napas 1. tampak sesak napas,RR 24x/mnt
2. Pasien mengatakan perutnya semakin 2. Klien tampak lemah
membesar 3. Adanya tarikan dinding dada dan
3. Pasien mengatakan lelah setelah abdomen membesar
eraktivitas ke kamar mandi 4. wajah pasien tampak meringis saat
4. pasien mengatakan ada luka pada dilakukan palpasi,skal nyeri 4tampak
kaki kiri abdomen membesar (asites)
5. Pasien mengatakan saat ini ada 5. tampak ada luka di kaki kiri
benjolan di selengkangan kiri dan 6. Tampak ada benjolan di selengkangan
dibawah pusat kiri dan umblicus ,Benjolan tampak
mengeras saat diraba.
Diagnosa
Berdasarkan Nanda 2015:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan tekanana ekspansi
paru terganggu yang ditandai dengan pasien mengatakan sesak
napas,tampak pasien sesak napas,RR 24 x/mnt,tampak adanya tarikan
dinding dada,dan klien tampak lemah.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera ,biologis (infeksi)yang
ditandai pasien mengatakan perutnya semakin membesar .ukuran
perut 103 cm,sakit pada perut kanan seperti tertusuk-tusuk,wajah
pasien meringis saat dilakukan palpasi,skala nyeri 4 dan tampak
abdomen membesar(asites)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai
pasien mengatakan lelah setelah beraktivitas ke kamar mandi,tampak
lemas setelah beraktivitas,tampak ada luka di kaki kiri,tampak
sebagian besar ADLs dibantu keluarga dan perawat tampat terdapat
benjolan dan mengeras saat diraba,TTV/TD:110/70 mmHg,nadi:94
kali/menit,Suhu:36,5⁰C.
Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Ketidakefektifan pola NOC; Setelah dilakukan 1. Kaji status pernapasan


2. Posisikan pasien untu
napas berhubungan asuhan keperawatan selama memaksimalkan ventilasi
dengan ekspansi paru 24 jam diharapkan pola napas 3. Identifikasi pasien perlunya
terganggu pasien efektif pemasanganalat jalan napas
buatan
4. Auskultasi suara napas,catat
adanya suara tambahan
5. Berikan bronkodilator biila
perlu
6. Berikan pelembab udara kasah
basah NaCl lembab
7. Monitor respirasi dan status
O2
8. Atur peralatan oksigenasi
9. monitar aliran oksigen
10. Pertahankan posisi pasien
11. Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL

Nyeri akut berhubungan NOC; 1. Lakukan pengkajian nyeri


dengan agens cedera Setelah dilakukan kompre hensif meliputi
biologis (infeksi) 3x24jam diharapkan nyeri durasi,karakteristik,frekuensi,ku
dapat terkontrol alitas,intensitas,nyeri dan faktor
pencetus.
2. Observasi tanda-tanda vital
3. observasi adanya petunjuk non
verbal mengenai
ketidaknyamanan
4. Berikan informasi menegnai
nyeri,
5. Ajarkan tentang penggunaan
teknik non farmakologi untuk
pengurangan nyeri
6. Anjurkan pasien dan keluarga
untuk menghindari hal-hal yang
dapat menyebabkan nyeri
7. Kolaborasi pemberian teray
analgetik.
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL

Intoleransi aktivitas NOC: 1. Kaji status fisiologis pasien yang


berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan menyebabkan kelelahan
kelemahan keperawatan 3x24jam 2. anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan secara verbal mengenai
diharapkan pasien keterbatasan yang dialami
menigkatkan dalam 3. Gunakan instrumen yang valid
beraktivitas untuk mengukur kelelahan
4. Pilih intervensi untuk mengurangi
kelehan baik secara farmakologis
maupun non farmakologis dengan
tepat
5. Tentukan jenis dan banyaknya
aktivitas yang dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan
6. Monitor intakre/asupan nutrisi
untuk mengetahui sumber energi
yang adekuat
7. Monitor/catat waktu dan lama
istirahat/tidur pasien
8. Bantu pasien identifikasi pilihan
aktivitas/aktivitas yang akan
dilkakukan
implementasi
OBSERVASI -Memonitor respirasi dan status O2.
-Memonitor aliran oksigen.
-Memonitor inntake/asupan nutrisi untu mengetahui sumber energi yang adekuat
-Memonitor/catat waktu dan lama istirahat/tidur pasien
-Memonitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi.
-Mengobservasi tanda-tanda vital
-Mengobservasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan .
-Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan oksigen
-Mengauskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan.
-Mengkaji status pernapasan
-Melakukan pengkajian nyeri komprehensif .
-Mengkaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelehan sesuai dengan konteks usia dan
pekembangan
TINDAKAN MANDIRI -Memperhankan posisi pasien
-Mengatur peralatan oksigenasi.
-Mengatur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
-Memberikan pelembab udara kassa basah NaCl lembab.
-Menggunakan instrumen yang valid untuk mengukur kelehan
-Menentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
-Memilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis
dengan tepat.

EDUKASI -Mengajarkan pasien tentang penggunaan teknik non farmakologi untuk pengurangan nyeri
-Menganjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai keterbatasan yang dialami
-Memberikan informasi kepada pasien mengenai nyeri.
-Menganjurkan pasien dan keluarga untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan nyeri
-Membantu pasien identifikasi pilihan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
 

TINDAKAN KOLABORASI -Melayani terapi ketorolak


WAKTU DIAGNOSA EVALUASI TTD

28 MEI 2019 Nyeri akut S : Pasien mengatakan perutnya


Jam 13.15 berhubungan semakin membesar,sakit pada perut
dengan agens kanan seperti tertusuk-tusuk.
cedera biologis O: Wajah pasien tampak meringis
(infeksi) saat dilakukan palpasi,skala nyeri 4
tampak abdomen membesar (asites)
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi nomor 1,4-9 dilanjutkan
WAKTU DIAGNOSA EVALUASI TTD

28 MEI 2019 Intoleransi S : Pasien mengatakan lelah setelah


aktivitas eraktivitas ke kamar mandi
berhubungan O: pasien tampak lemas setelah
dengan beraktivitas,tampak ada luka dikaki
kelemahan fisik kiri,tampak sebagian besar ADLs
dibantu keluarga dan
perawat,tampak terdapat benjolan
dan menegeras saat di
raba,TTD:TD:110/70 mmHg.nadi94
kali/menit ,Dsuhu:36,5⁰C
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi nomor 1-8 dilanjutkan
WAKTU DIAGNOSA EVALUASI TTD

29 MEI 2019 Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan sesak napas


pola napas O: Tampak sesak napas,RR
berhubungan 24x/mnt,tampak adanya tarikan
dengan ekspansi dinding dada ,klien tampak lemah
paru terganggu A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi nomor 1-10 dilanjutkan
WAKTU DIAGNOSA EVALUASI TTD

29 MEI 2019 Nyeri akut S : Pasien mengatakan perutnya


berhubungan semakin membesar,sakit pada perut
dengan agens kanan seperti tertusuk-tusuk.
cedera biologis O: Wajah pasien tampak meringis
(infeksi) saat dilakukan palpasi,skala nyeri 4
tampak abdomen membesar (asites)
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi nomor 1,4-9 dilanjutkan
WAKTU DIAGNOSA EVALUASI TTD

29 MEI 2019 Intoleransi S : Pasien mengatakan ada luka pada


aktivitas kaki kiri ,pasien mengatakan saat ini
berhubungan ada benjolan di selengakangan kiri
dengan dan dibawah pusar.
kelemahan fisik O: tampak ada luka di kaki
kiri,tampak ada benjolan di
selangakangan kiri dan
umblicus ,benjolan tampak mengeras
saat diraba
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi nomor 1-8 dihentikan

Anda mungkin juga menyukai