Anda di halaman 1dari 14

ANEMIA

No Dokumen : No. Revisi Halaman


1 /8

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :


Direktur UPTD RSUD dr. H. BOB BAZAR
SKM,
PANDUAN
ASUHAN
KEPERAWATAN dr. YANI WIDOWATI
NIP : 19790613 200701 2 005

Asuhan keperawatan pasien dengan anemia. Anemia adalah


PENGERTIAN penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung eritrosit
(DEFINISI) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.

1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
ASSESEMENT 6. Susah berkonsentrasi
7. Mudah lelah
KEPERAWATAN 8. Pikiran menurun
9. Perdarahan berulang
10. Ikterus
11. Pucat
12. Takikardi

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d sindrom hipoventilasi


penurunan transfer oksigen keparu.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan konsentrasi Hb dan darah , suplai oksigen
berkurang
DIAGNOSA 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
KEPERAWATAN asupan yang kurang , anoreksia
4. Nyeri akut b.d perubahan frekuensi antung
5. Resiko infeksi b.d penurunan hemoglobin
6. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen proses metabolisme yang terganggu.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai pernapasan yang normal ditandai dengan
:
1. Tidak sianosis
2. Kesadaran tidak terganggu
3. Saturasi oksigen 95 – 100

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai Kefektifan Perifer yang normal ditandai
dengan :
a. Kadar Hb normal > 10 gr/dl
b. Tidak ada tanda tanda anemis
KRITERIA c. CRT < 2 detik
EVALUASI/
NURSING Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien
OUTCOME Tn/Ny…. Dapat mencapai nutrisi yang normal ditandai dengan :
a. Asupan makanan 3x1 porsi
b. Asupan cairan 1,5 L – 2 L /24 jam
c. Asupan Energi 1500 Kalori

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai tingkat nyeri normal ditandai dengan :

a. Tidak ada nyeri yang dilaporkan


b. Tidak mengerang dan tidak menangis
c. Frekuensi nafas (16-20 x/m)
d. Tekanan darah (120/80 Mmhg)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien
Tn/Ny…. Dapat mencapai kontrol infeksi yang normal ditandai
dengan :
a. Suhu tubuh( 36 – 37 )
b. Intergritas kulit baik ( tidak ada kemerahan, turgor kulit elastis )
c. Integritas mukosa baik
d. Jumlah sel darah putih absolut ( 5.000 – 10.000)
e. Jumlah sel darah putih diferensial

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai Toleransi terhadap aktifitas ditandai
dengan :
a. Kemudahan dalam melakukan aktifitas hari
b. Kekuatan tubuh bagian atas (nilai ROM 5)
c. Kekuatan tubuh bagian bawah (nilai ROM 5)
d. Frekwensi bernafas ketika beraktifitas (16 s.d 20 x/mnt)
e. Jarak berjalan > 5 meter

NIC I :
Manajemen Pernafasan :
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor suara nafas tambahan
 Monitor kecepatan, irama, kedalaman
 Monitor saturasi oksigen
 Kaji indikasi penyedotan pada jalan nafas
 Berikan bantuan terapi nafas (misalnya; nebulizer)

2 Therapi oksigen
 Bersihkan mulut ,hidung dan sekret trakea (suction)
batasi aktifitas.
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Berikan oksigen tambahan sesuai instruksi
 Monitor efektifitas pemberian oksigen
INTERVENSI  Monitor kecemasan paien yang berhubungan dengan yang
KEPERAWATAN/ berhubungan dengan kebutuhan mendapatkan terapi oksigen
NURSING
INTERVENTION NIC II :
Perawatan sirkulasi, isufisiensi arteri:
 Identifikasi status sirkulasi perifer pasien nadi perifer, edema,
CRT ( capillary Refill Time ), warna dan suhu suliy pada
ekstermitas
 Evaluasi keadaan edema perifer dan denyut nadi
 Inspeksi kulit dari adanya kerusakan atau ulkus arteri
 Kolaborasi pemberian antiplatelet atau antikoagulan sesuai
indikasi
 Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang dapat
ditoleransi sesuai kabutuhan

Perawatan Sirkulasi, isufisiensi Vena:


 Identifikasi status sirkulasi perifer pasien nadi, perifer, edema,
CRT, warna dan suhu kulit pada ekstermitas
 Evaluasi keadaan edema perifer dan denyut jantung nadi
 Monitor tingkat nyeri ekstermitas pasien
 Elevasikan ekstermitas yang mengalami gangguan perfusi
setinggi 20 derajat atau lebih diatas posisi jantung

NIC III :
Manajemen Nutrisi
 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
 Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan
 Intruksikan kepada pasien mengenai kebutuhan nutrisi
pasien
 Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang diperlukan
 Ciptakan lingkunan optimal pada saat mengkomsumsi
makanan : bersih ,santai dan bebas dari bau yang menyengat
 Beri obat obatan sebelum makan :jika diperlukan
 Berikan makanan yang menarik dan pada suhu yang cocok
di komsumsi secara optimal
 Anjurkan duduk tegak di kursi: bila memungkinkan
 Monitor kalori dan asupan makanan
 Berikan arahan bila di perlukan.

NIC IV :
1. Manejemen nyeri:
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (lokasi, karaktristik,
durasi dan frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
dan factor pencetus)
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
 Gali pengetahuan pasien tentang nyeri
 Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
 Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri yang
dipakai
2. Monitor tanda–tanda vital
 Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan
 Monitor gejala hipotermi dan hipertermi
 Monitor irama dan tekanan jantung
 Monitor nada jantung
 Monitor sianosis sentral dan perifer
3. Pemberian obat: Oral
 Ikuti pemberian lima benar obat
 Catat riwayat kesehatan pasien dan riwayat alergi
 Berikan pengetahuan dan pemahaman pasien mengenai
pengobatan dan pemberiannya
 Perhatikan tanggal kadaluarsa pada kemasan obat
 Dokumentasikan obat – obatan yang diberikan
4. Menejemen lingkungan: kenyamanan
 Berikan transisi pasien dan kluarga dengan sambutan hangat
dilingkungan baru
 Hindari gangguan yang tidak perlu dan berikan waktu
istirahat
 Ciptakan kingkungan yang tenang dan mendukung
 Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
 Sesuaikan suhu ruangan
 Sesuaikan pencahayan untuk kebutuhan kegiatan individu
5. Pemberian analgesik
 Pilih analgesik atau kombinasi analgesic yang sesuai lebih dari
satu yang diberikan
 Monitor tanda vital sebelum dan sesudah memberikan
analgesic narkotik pada dosis pertama
 Berikan kebutuhan kenyamanan dan aktivitas
 Berikan analgesic sesuai waktu paruhnya
 Pertimbangkan penggunaan infus terus-menerus
 Evaluasi dan dokumentasikan tingkat sedasi dari pasien
 Kolaborasikan dengan dokter apakah ada perubahan interval

NIC V :
Kontrol infeksi

 Anjurkan pasien mengenai tehnik mencuci tangan dengan


tepat
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
 Pakai sarung tangan steril dengan tepat
 Pastikan tehnik perawatan luka yang tepat

 Tingkatkan intake nutrisi yang tepat


NIC VI :
Manajemen Energi
 Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
dengan kontekusia dan perkembangan
 Konsultasikan dengan ahli gizi mengenai cara meningkatkan
asupan energi dari makanan
 Monitor sistem cardiorespirasi selama beraktifitas
Bantu pasien dalam berakttifitas sehari hari
 Intruksikan pasien untuk mengenali tanda tanda kelelahan saat
beraktifitas
INFORMASI DAN  Bedrest dan aktivitas
EDUKASI  Nutrisi yang dapat membantu pembentukan hemoglobin
 Pencegahan anemia
PENELAAH  Bidang keperawatan
KRITIS  Komite keperawatan
KEPUSTAKAAN Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah,
edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik
Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta:
EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI : Jakarta.
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC)
Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3.
Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification
(NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga. Balai Penerbit
FKUI : Jakarta.
Persatuan perawat indonesia Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)edisi 1 cetakan II,2018 jakarta dewan
pengurus pusat ppni
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-
2006. Jakarta: Prima Medika
Tambayong, J. 2003. Patofisiologi untuk Keperawatan. EGC : Jakarta.
GASTRITIS EROSIF
No Dokumen : No. Revisi Halaman
9 /8

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :


Direktur UPTD RSUD dr. H. BOB BAZAR
SKM,
PANDUAN
ASUHAN
KEPERAWATAN dr. YANI WIDOWATI
NIP : 19790613 200701 2 005

Gastritis erosif adalah erosi mukosa lambung yang disebabkan oleh


PENGERTIAN kerusakan pertahanan mukosa lambung.
(DEFINISI)

1. Muntah darah
2. Nyeri epigastrium
3. Neusa dan rasa ingin vomitus Nyeri tekan yang ringan pada
epigastrium
ASSESEMENT
4. Perdarahan hebat hingga menimbulkan gangguan
KEPERAWATAN hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat
dingin, takikardi sampai
5. Gangguan kesadaran

a. Nyeri sehubungan dengan iritasi gastrium atau pengecilan


kelenjar gastric
b. Kekurangan volume cairan sehubungan dengan pemasukan

DIAGNOSA cairan dan elektrolit yang kurang

KEPERAWATAN c. Aktivitas intolerance berhubungan dengan kelemahan fisik.


d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai tingkat nyeri normal ditandai dengan :

 Tidak ada nyeri yang dilaporkan


 Tidak mengerang dan tidak menangis
 Frekuensi nafas (16-20 x/m)
 Tekanan darah (120/80 Mmhg)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai keseimbangan cairan yang normal
ditandai dengan :
KRITERIA  tekanan darah normal
EVALUASI/  denyut nadi normal
NURSING  turgor kulit elastic
OUTCOME  membrane mukosa lembab

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien


Tn/Ny…. Dapat mencapai Toleransi terhadap aktifitas ditandai
dengan :
 Kemudahan dalam melakukan aktifitas hari
 Kekuatan tubuh bagian atas (nilai ROM 5)
 Kekuatan tubuh bagian bawah (nilai ROM 5)
 Frekwensi bernafas ketika beraktifitas (16 s.d 20 x/mnt)
 Jarak berjalan > 5 meter
6. Tekanan darah (120/80 Mmhg)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam pada pasien
Tn/Ny…. Dapat mencapai nutrisi yang normal ditandai dengan :
 Asupan makanan 3x1 porsi
 Asupan cairan 1,5 L – 2 L /24 jam
 Asupan Energi 1500 Kalori
NIC I :
Manejemen nyeri:
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (lokasi, karaktristik,
durasi dan frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
dan factor pencetus)
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
 Gali pengetahuan pasien tentang nyeri
 Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
 Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri yang
dipakai
Monitor tanda–tanda vital
 Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan
 Monitor gejala hipotermi dan hipertermi
 Monitor irama dan tekanan jantung
 Monitor nada jantung
 Monitor sianosis sentral dan perifer

Pemberian obat: Oral


 Ikuti pemberian lima benar obat
 Catat riwayat kesehatan pasien dan riwayat alergi
 Berikan pengetahuan dan pemahaman pasien mengenai
pengobatan dan pemberiannya
INTERVENSI  Perhatikan tanggal kadaluarsa pada kemasan obat
KEPERAWATAN/
 Dokumentasikan obat – obatan yang diberikan
NURSING
Menejemen lingkungan: kenyamanan
INTERVENTION
 Berikan transisi pasien dan kluarga dengan sambutan hangat
dilingkungan baru
 Hindari gangguan yang tidak perlu dan berikan waktu
istirahat
 Ciptakan kingkungan yang tenang dan mendukung
 Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
 Sesuaikan suhu ruangan
 Sesuaikan pencahayan untuk kebutuhan kegiatan individu
Pemberian analgesik
 Pilih analgesik atau kombinasi analgesic yang sesuai lebih dari
satu yang diberikan
 Monitor tanda vital sebelum dan sesudah memberikan
analgesic narkotik pada dosis pertama
 Berikan kebutuhan kenyamanan dan aktivitas
 Berikan analgesic sesuai waktu paruhnya
 Pertimbangkan penggunaan infus terus-menerus
 Evaluasi dan dokumentasikan tingkat sedasi dari pasien
 Kolaborasikan dengan dokter apakah ada perubahan interval

NIC II :
Monitor Cairan :
a. Tanyakan intake cairan per hari (minum/gelas)
b. Tanyaka apakah sering kehausan
c. Periksa turgor kulit, membrane mukosa,
d. Tanyakan warna urine
e. Berikan cairan …..gelas/hari

NIC III :
Manajemen Energi
 Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
dengan kontekusia dan perkembangan
 Konsultasikan dengan ahli gizi mengenai cara meningkatkan
asupan energi dari makanan
 Monitor sistem cardiorespirasi selama beraktifitas
Bantu pasien dalam berakttifitas sehari hari
 Intruksikan pasien untuk mengenali tanda tanda kelelahan saat
beraktifitas

NIC IV :
Manajemen Nutrisi
 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
 Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan
 Intruksikan kepada pasien mengenai kebutuhan nutrisi
pasien
 Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang diperlukan
 Ciptakan lingkunan optimal pada saat mengkomsumsi
makanan : bersih ,santai dan bebas dari bau yang menyengat
 Beri obat obatan sebelum makan :jika diperlukan
 Berikan makanan yang menarik dan pada suhu yang cocok
di komsumsi secara optimal
 Anjurkan duduk tegak di kursi: bila memungkinkan
 Monitor kalori dan asupan makanan
 Berikan arahan bila di perlukan.
INFORMASI DAN  Bedrest dan aktivitas
EDUKASI  Nutrisi yang tidak dapat mengiritasi lambung
 Pencegahan anemia
PENELAAH  Bidang keperawatan
KRITIS  Komite keperawatan
KEPUSTAKAAN Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah,
edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik
Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta:
EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI : Jakarta.
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC)
Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3.
Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification
(NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga. Balai Penerbit
FKUI : Jakarta.
Persatuan perawat indonesia Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)edisi 1 cetakan II,2018 jakarta dewan
pengurus pusat ppni
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-
2006. Jakarta: Prima Medika
Tambayong, J. 2003. Patofisiologi untuk Keperawatan. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai