Anda di halaman 1dari 3

CORONARY ANGIOGRAPHY

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


03/PAK 00
PANDUAN Tanggal Terbit: Ditetapkan:
ASUHAN Direktur
KEPERAWATAN
04 November 2018 Dr. Prima Yunika, MARS
Pengertian Coronary Angiography (CAG) adalah prosedur diagnostik invasif non bedah
dengan menggunakan kateter secara perkutan (akses radial atau femoral)
Asesmen 1. Keluhan pasien yaitu biasanya pasien mengalami nyeri dada yang menjalar
keperawatan ke lengan kiri, rahang bawah dan pasien sulit untuk bernafas, pingsan
(sinkop) atau keringat dingin (diaporesis).
2. Faktor pencetus dan meringankan gejala.
3. Faktor resiko.
4. Pengkajian fisik yang lengkap berupa :
a. Tingkat kesadaran dengan menggunakan gcs,
b. Nyeri dada,
c. Perekaman EKG 12 lead,
d. Tanda-tanda vital,
e. Auskultasi bunyi jantung,
f. Warna kulit dan suhu.
g. Fungsi gastrointestinal: mual dan muntah
h. Status volume cairan : pengeluaran urin, berat jenis urine, edeme
perifer
Diagnosis 1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard
Keperawatan 2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan perfusi
jaringan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen
4. Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian atau
perubahan kesehatan.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan kurangnya
informasi
Kriteria Evaluasi/ Diagnosis 1
Tujuan/ Nursing 1. Klien dapat menunjukkan nyeri dada berkurang atau hilang baik dalam
Outcame frekuensi-durasi atau beratnya,
2. Kadar Troponin T dan CKMB dalam atas normal,
3. EKG tidak ada ST elevasi-depresi dan T inverted.
Diagnosis 2
4. Klien dapat menunjukkan tanda-tanda stabilitas hemodinamik BP : 120-
140/80-90 mmHg, HR 80-90/menit, RR 12-20/menit, urin 1-1,5 cc/Kg
BB/jam,
5. Tidak adanya disritmia.
Diagnosis 3
6. Klien dapat menunjukkan toleransi aktivitas yang dapat didukung oleh
tanda vital BP : 120-140/80-90 mmHg, HR 80-90/menit, RR 12-20/menit,
kulit kering-hangat.
Diagnosis 4
7. Klien mampu mengontrol kecemasan
8. Klien dapat menunjukkan adanya mengenal perasaan dan
mengidentifikasi penyabab ansietasnya,
9. Menyatakan penurunan kecemasan,
Diagnosis 5
10. klien dapat menyatakan pemahaman tentang penyakit jantung sendiri,
rencana pengobatan, mengidentifikasi/merencanakan perubahan pola
hidup yang perlu.
Intervensi Diagnosis 1
Keperawatan 1. Anjurkan klien untuk memberitahukan perawat dengan cepat bila terjadi
nyeri dada.
2. Monitor tanda-tanda vital 1 jam pertama selama 15 menit, 1 jam kedua
selama 30 menit sampai keadaan umum baik
3. Observasi gejala yang berhubungan dispnea, mual/muntah, pusing,
palpitasi, keringat dingin.
4. Evaluasi laporan nyeri pada dada yang menjalar.
5. Berikan klien untuk istirahat total selama periode angina.
6. Bantu teknik relaksasi misal nafas panjang dan perlahan
7. Pantau tanda vital setiap 5 menit selama serangan angina dan 1jam bila
tidak terjadi serangan.
8. Kolaborasi: pemberian O2, Nitrogliserin, beta bloker, morfin sulfat dan
serial EKG.
Diagnosis 2
1. Auskultasi bunyi nafas, bunyi jantung, irama jantung, ukur tanda-tanda
vital, produksi urin tiap jam.
2. Monitor tanda-tanda gangguan sirkulasi ke perifer
3. Kolaborasi:
a. Berikan oksigen sesuai indikasi
b. Pertahankan iv line
c. Kaji EKG serial.
d. Pantau data laboratorium : GDA (gula darah acak)
e. Berikan obat-obat anti infark.
Diagnosis 3
4. Batasi pengunjung.
5. Catat frekuensi, irama jantung, PB sebelum, selama, sesudah aktivitas
6. Bantu kebutuhan klien sebatas kemampuan.
7. Bantu klien memenuhi aktivitasnya.
8. Kolaborasi dengan rehabilitasi medik.
Diagnosis 4
8. Kaji tingkat kecemasan pasien
9. Identifikasi dan ketahui persepsi pasien terhadap ancaman dorong
mengekspresikan perasaannya.
10. Kaji tanda verbal/non verbal kecemasan. Terima tetapi jangan diberi
penguatan terhadap penggunaan penolakan.
11. Orientasikan pasien/orang terdekat terhadap prosedur rutin dan aktivitas
yang diharapkan. Tingkatkan partisipasi bila memungkinkan.
12. Dorong klien untuk mengkomunikasikan masalah dengan seseorang,
berbagi masalah.
13. Berikan lingkungan yang nyaman.
14. Kolaborasi anticemas.
Diagnosis 5.
15. Kaji tingkat pengetahuan pasien
16. Berikan informasi dalam bentuk belajar yang bervariasi contoh memakai
leaflet
17. Tekankan pentingnya mengikuti perawatan dan mengidentifikasi sumber
di masyarakat.
18. Berikan tekanan pentingnya menghubungi dokter bila nyeri dada.
Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan

Informasi dan 1. Penyakit dan proses perjalanannya


Edukasi 2. Deteksi dini tanda serangan akut ACS
3. Pengontrolan Pemasukan/intake nutrisi,/ Diet
4. Mobilisasi dan Pola hidup sehat
5. Therapy rutin dan control Tekanan Darah
Sumber pustaka 1. Argstatter, H., & Harberbosch, W., Bolay, H. V. (2016) Study The
Effectiveness of Musical Stimulation durung Inttracardiac Catheterization.
Clin Res Cardiol.
2. Long, Barbara C, (1996), Perawatan Medikal Bedah; Suatu Pendekatan
Proses Holistik, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Padjajaran, Bandung.
3. Suyono, Slamet, (2001), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi 3,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
4. Underwood, J.C.E, (1999), Patologi Umum dan Sistematik, Edisi 2, EGC,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai