Fredie Irijanto
Division of Nephrology and Hypertension,
Gadjah Mada University Hospital, Yogyakarta, Indonesia
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Cairan Tubuh Total
Pada bayi : 80% BB
Dewasa : 50-60% BB
Reabsorbsi Na di ginjal :
• Tubulus proksimal 60-65% (pompa NaK – ATP ase)
• Loop of Henle 25-30%
• Tubulus distal 5%
• duktus koligentes 4%
Penanganan Hiponatremia
Penanganan :
• Indikasi Koreksi Kalium
a. Indikasi mutlak, pada keadaan pasien mendapat terappi digitalis KAD, kelemahan
otot pernafasan, hipokalemia berat (< 2 meq/L)
b. Indikasi kuat, pada insufisiensi koroner/ iskemia miokard
c. Indikasi sedang, tidak perlu segera diberikan kalium, yaitu pada hipokalemia ringan
(3 – 3,5)
Pemberian Kalium IV dalam larutan KCL melalui vena yang besar dengan kecepatan
10-20 meq/jam
KCL dilarutkan sebanyak 20 meg dalam 100cc NaCl 0,9%, dapat diberikan dengan
kecepatan 40-100 meq/jam.
Hiperkalemia
Penanganan Hiperkalemia
Penyebab Hiperkalemia :
• Keluarnya Kalium dari intrasel
• Menurunnya Ekskresi Kalium di ginjal
Gejala Kinis
• Hiperkalemia dapat meningkatkan kepekaan membran sel
sehingga potensial aksi mudah terjadi, dengan gejala klinis al :
• Kelemahan otot tungkai s/d paralisis
• Gangguan konduksi jantung : badikardia s/d AV blok, VT/VF.
• Paralise otot pernafasan
Penanganan
Prinsip :
1. Mengatasi pengaruh hiperkalemia pada membran sel
• Tx. Calcium gluconas 10 mL IV pelan 2-3 menit, monitor ECG, bila
masih terjadi perubahan ECG dapat diulang dalam 5 menit lagi.
2. Memasukkan kalium ke dalam sel
• Dgn cara : Insulin 10 U IV + D40% 50 mL
• Bicnat 50 meq IV selama 10 menit
• kalitake
3. Mengeluarkan kalium dari tubuh dengan
• Furosemid
• Hemodialisa (HD)
THANK YOU very much
ARIGATO Gozaimashita