PENYAKIT GINJAL
KRONIS (PGK)
♀ Hb < 12 gram/dL
Dewasa & 15 thn ke atas:
Hb < 12 g/dL
☺
6 bln-5 thn: Hb < 11 g/dL
Tidak didefinisikan >5-12 thn: Hb < 11,5 g/dL
>12-15 thn: Hb < 12 g/dL
DAMPAK ANEMIA PADA PASIEN PGK
PRODUKSI
ERYTHROPOI-
ETIN
GINJAL RUSAK
ERITROSIT DAN Hb
SUPPLY
OKSIGEN
PENATALAKSANAAN YANG TIDAK ADEKUAT
KUALITAS HIDUP
ANEMIA
ANEMIA
KEMATIAN
PAYAH JANTUNG
PENATALAKSANAAN
1. Terapi besi dan pemantauan status besi
O Bila status besi kurang, maka harus diberikan terapi
besi terlebih dahulu sebelum diberikan terapi EPO.
O Dapat diberikan secara IV, IM, oral. Pemberian secara IV
paling baik, terutama pada pasien yg mendapat EPO
O Contoh preparat besi untuk suntikan IV : nefrofer,
venofer, dll.
O Kontraindikasi :
O Hipersensitivitas terhadap besi
O Gangguan fungsi hati berat
O Kandungan besi tubuh berlebih
Epidemiologi Anemia Defiesiensi Fe
O Pada pasien dengan kadar kreatinin < 2 mg/dL, 45
% pasien memiliki kadar hematokrit/Ht < 36 %.
O Pada saat dirujuk ke nephrolog, 59 % memiliki
kadar Ht < 36 % dan 15 % dari mereka memiliki
kadar Ht < 30 % (Kazami 2001).
O Studi PRESAM* 2002 menunjukkan pasien2 yang
datang ke pusat dialisis, 68 % kadar Hb 11 g/dL
dan dari jumlah tersebut 61 % mengalami
defisiensi Fe absolut (39 %) maupun fungsional
(22%).
Asupan kurang:
O Malnutrisi
O Diet tidak baik khususnya untuk konsumsi protein
hewani yang dibatasi untuk pasien pre-HD.
O Anorexia
)
McCulloch DK. EPO Treatment and Monitoring Guideline, Group Health Cooperative
3. Transfusi
O Indikasi :
O Perdarahan akut dengan gejala gangguan
hemodinamik
O Tidak memungkinkan menggunakan EPO dan
Hb<7 g/dL
O Hb<8 g/dL dengan gangguan hemodinamik
O Pasien dengan defisiensi besi yang akan
diprogram terapi EPO atau yang telah dapat
terapi EPO tapi respons belum adekuat,
sementara preparat besi IV/IM belum
tersedia. Untuk tujuan mencapai status besi
yang cukup sebagai syarat terapi EPO,
transfusi darah dapat diberikan dengan hati-
hati.
O Target : Hb 7-9 g/dL.
O Transfusi diberikan dalam bentuk PRC
4. Terapi Adjuvan yang dapat meningkatkan
optimalisasi terapi EPO
O Asam folat
O Vitamin B6 dan B12
O Vitamin C, terutama bermanfaat pada anemia
defisiensi besi fungsional yang mendapat terapi EPO
O Vitamin D, mempunyai efek langsung terhadap
prekursor eritroid
O Vitamin E, mencegah induksi stres oksidatif yang
diakibatkan terapi besi intra vena.
Tabel 1. Faktor imunodefisiensi pada azotemia
• Toksin azotemia
• Malnutrisi protein
• Defisiensi metal (zinc, selenium)
• Kelebihan serumbesi (iron overload)
• Transfusi darah (multipel)
Tabel 2. Gangguan sel imunokompeten pada gagal ginjal terminal (GGT)
Status Besi
Dosis maintenance
O Dosis 50-150 U/kgBB 3 kali seminggu efektif pada 95% pasien
O Dosis rata-rata untuk mempertahankan Ht tidak kurang dari 30-36% adalah
75 U/kgBB 3 kali seminggu
National Kidney Foundation (K/DOQI). Am J Kidney Dis 2006; 47 (5 suppl 3): S16-S85
Saturasi Transferin < 20 %
dan/atau
Feritin Serum < 100 ng/L
BELUM
Target
Tercapai??
Status Fe diperiksa tiap 3 bln. Bila dalam batas target
YA lanjutkan dosis pemeliharaan.
Bila Feritin serum > 500 ug/L/sat transferin > 40 %,
Fase Pemeliharaan: stop terapi selama 3 bulan.
maksimal 100 mg/minggu Bila pemeriksaan ulang setelah 3 bln Feritin serum
< 500 ug/L & sat transferin < 40 %, Fe dilanjut
dengan dosis 1/3-1/2 sebelumnya.
* Test dose: 20-50 mg (1-2,5 ml) diencerkan dengan 50 mL NaCl 0,9 % drip IV dalam waktu paling cepat 15 menit
** Fase koreksi: 100 mg diencerkan dengan 100 mL NaCl 0,9 %, drip IV dalam waktu paling cepat 15 menit.
Cara lain dapat disuntikan IV atau melaui venous blood line tanpa diencerkan secara perlahan,paling cepat
dalam waktu 15 menit.
HD 3 x / minggu
Kt/V minimal 1.2 (DOQI)
URR minimal 65% (DOQI)
HD 2x/ minggu
•Kt/V minimal 1.8 – 2
•URR : 80%