Anda di halaman 1dari 20

Melakukan pemeriksaan penunjang

rutin pasien dialisis kronik

Dhiyan Kusumawati
Gagal Ginjal 1. Hemodialisa
kronik belum bisa 2.Transplantasi Kualitas hidup
disembuhkan dan pasien HD
ginjal maksimal
saat ini selalu
mengalami 3. Peritoneal (adekuasi tercapai)
peningkatan setiap Dialisis
tahunnya.
Banyak faktor yang
mempengaruhi
hemodialisa yang adekuat,
salah satunya yaitu
pemeriksaan darah secara
rutin pasien hemodialisa
(teknik standar)
Pengambilan Sample Darah :
mengambil dan menyiapkan
spesimen darah yang memenuhi Kesalahan pada proses pra-analitik
persyaratan dan sesuai indikasi dapat memberikan kontribusi sekitar
serta kebutuhan 70% dari total kesalahan
pasien (phlebotomy ) laboratorium, sementara kesalahan
analitik 20%, dan kesalahan pasca
analitik hanya 10%

Pengendalian mutu
laboratorium :
- Pra analitik
- Analitik
- Post analitik Pengetahuan mengenai
teknik standar yang tepat
dalam pengambilan
sampel darah pasien HD
( teknik dan penanganan
spesimen)
Target nilai biokimia pada pasien HD
Nilai Biokimia Target

Hemoglobin 10-12 g/dl

Status besi cukup:


- Feritin serum ≥ 100mg/ml
- Saturasi transferin ≥ 20%

Kalsium serum total pre-dialisis 8,4 – 9,5 mg/dl

Fosfat serum pre dialisis 2,5 – 4,5 mg/dl

Produk kalsium-fosfat (Ca x product) <55 mg2/dl2

iPTH (intact parathyroid hormon) 150 – 300 pg/ml

Magnesium 0,7 – 1,05 mmol/l

Bikarbonat serum 22 – 24 mmol/l


Frekuensi dan target pemeriksaan biokimiawi dan hematologi

Parameter Anjuran Jadwal Keterangan


Pemeriksaan

Hemoglobin Setiap bulan  Kadar Hb>12 g/dl: mortalitas lebih tinggi


 Anemia berhubungan dengan :
- Penyakit Jantung (cardiorenal anemia syndrome)
- Hipotensi intradialitik
- Perdarahan

Trombosit Setiap bulan  Kelainan yang sering terjadi:


 Trombositopenia: diinduksi oleh heparin
 Tromboastenia: gangguan fungsi trombosit

Ferritin, Fe Serum , Setiap 3 bulan  Mengetahui status besi dalam tubuh


saturasi transferin  Evaluasi lebih intensif pada penderita dengan anemia yang
tidak terkoreksi atau dengan terapi besi
Parameter Anjuran Jadwal Pemeriksaan Keterangan

Ureum Con’t Setiap bulan  Nilai absolut: sulit diinterpretasi


Dipengaruhi:
- Diet
- Katabolisme
- Perdarahan saluran cerna
- Fungsi ginjal sisa
- Penyakit hati
- alkohol
 Di nilai dalam bentuk: Urea reduction rate

Kreatin Setiap Bulan  Nilai absolut sulit diinterpretasi dipengaruhi :


- Massa otot
- Nutrisi
 Nilai lebih tinggi berhubungan dengan mortalitas yang lebih
rendah karena berhubungan dengan status nutrisi.
Parameter Anjuran Jadwal Pemeriksaan Keterangan

Con’t
Profil lipid : Setiap 3 bulan target  Perlu dievaluasi sebagai faktor risiko karena penyakit
 Kolesterol total kardiovaskuler masih menjadi penyebab kematian utomo
 Kolesterol LDL  Hipertrigliseridemia > hiperkolesterolemia
 Kolesterol HDL  Terapi sesuai dengan pencegahan sekunder penyakit
 Trigliserida kardiovaskuler
 Ligat Konsensus Nutrisi pada Penyakit Ginjal Kronik PERNEFRI
2011

Asam urat Setiap 3 bulan


Gula darah Setiap bulan (minimal)  Hipoglikemia sering terjadi pada pasien hemodialisis kronik,
kecuali pasien diabetes sesuai

Bikarbonat Setiap bulan  Bila kadar rendah dan persisten : dapat dikoreksi dengan mengatur
kadar bikarbonat dalam dialisat
Parameter Anjuran Jadwal Pemeriksaan Keterangan

Con’t
Kalium dan Natrium Setiap bulan 

Kadar kalium 5,0-5,5 mmol/L terkait dengan risiko mortalitas yang rendah
Risiko mortalitas meningkat bila nilainya >6,5 atau <4 mmol/L

Albumin dan profil lipid lihat konsensus Setiap bulan  Berkorelasi kuat dengan outcome
nutrisi  Mortalitas meningkat pada albumin <4 g/l
 Penanda untuk nutrisi dan respon inflamasi (berbanding terbalik dengan CRP)

Fungsi hati: Setiap 3 bulan  Pada pasien hepatitis diperiksa setiap bulan
SGOT/ALT
SGPT/AST

HBsAg, Anti HCV Setiap 6 bulan  Bila positif: diperiksa fungsi hatinya
 Sebaiknya pasien diimunisasi hepatitis B

Anti HIV hanya dilakukan bila ada Setiap tahun  Pada pasien HD lama
kecurigaan

CRP Srtiap 3 – 6 bulan  Peningkatan CRP biasanya berhubungan dengan mortalitas lebuh tinggi (tidak tergantung
penyebabnya)
 CRP tinggi dengan kadar feritin tinggi dapat memberi petunjuk bahwa kelainan bukan pada status
besi

Kalsium, Fosfat Setiap 3 bulan  Kadar kalsium bisa normal, tinggi atau rendah
 Gangguan mineral dan tulang tidak dapat diobati dengan dialisis

Hormon Paratiroid (PTH) Minimal 6 bulan  Biasanya meningkat akibat hiperparatiroidisme sekunder

Beta2 mikroglobulin  Minimal tiap bulan


Pemeriksaan Penunjang Lain termasuk pencitraan

Parameter Anjuran Jadwal Pemeriksaan Keterangan

Elektrokardiografi 1 bulan setelah inisiasi HD,


(EKG) selanjutnya tiap tahun

Foto Thoraks 1 bulan setelah inisiasi HD,


selanjutnya tiap tahun

Radiografi untuk tangan,


tengkorak, bahu dan
leher
Pengambilan sampel darah pre dialisis
1. Siapkan peralatan
2. Pastikan waktu yang tepat untuk pengambilan darah.
Sampel darah pre dialisis diambil sebelum menghubungkan
ABL dengan inlet dan setelah NaCl terbuang serta tidak ada
anti koagulan
3. Pengambilan sampel darah
1. Jika menggunakan fistula darah diambil dari inlet, pastikan tidak ada
NaCl atau antikoagulan
2. Jika menggunakan CVC, gunakan syringe 10 cc (ambil Nacl dan
antikoagulan yang ada di arterial port ± 10 cc, kemudian buang).
Ambil sampel dengan menggunakan syringe yang baru.
Pengambilan sampel darah pre dialisis Con’t….
4. Berikan label/identitas pada tabung
Jika ada pemeriksaan lain yang akan dilakukan
bersamaan, pastikan sampel darah yang diambil sesuai
dengan order
5. Lalu lanjutkan dengan menghubungkan AVBL dengan
fistula dan mulai pelaksanaan hemodialisis
Pengambilan sampel darah post dialisis
1. Siapkan peralatan
2. Pastikan waktu yang tepat untuk pengambilan darah.
Sampel darah post dialisis diambil setelah proses HD selesai
dan sebelum proses rinse back dimulai
3. Persiapan pengambilan sampel darah
1. Posisiskan mesin dalam keadaan bypass, UFR diminimalkan
2. Blood pump diturunkan sampai 100 ml/mnt
3. Darah diambil antara 15 detik dan tidak boleh melebihi 2 menit setelah
blood pump diturunkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya resirkulasi
dan urea rebound
4. Pengambilan sampel darah post hemodialisis
a. Pengambilan sampel darah dari port sampling
(menggunakan jarum)
- Setelah 15 detik blood pump diturunkan atau
pertahankan blood pump tetap pada kecepatan
100 ml/mnt pada saat sampel diambil
- Swab arterial injectoin port dengan
menggunakan alkohol
- Masukkan jarum dengan sudut 900pada port
- Ambil spesimen sesuai dengan kebutuhan
- Beri identitas/label
- Stop blood pump (jika belum di stop)
4. Pengambilan sampel darah post hemodialisis
b. Pengambilan sampel darah dari arterial needle tubing
(tanpa menggunakan jarum)
- Setelah 15 detik blood pump, matikan blood pump
- Klem AVBL,klem fistula (inlet dan outlet), lepaskan
AVBL dari fistula
- Pasang spuit ke arterial tubing/fistula inlet
- Buka klem pada fistula inlet, ambil sampel darah
sesuai kebutuhan
- Lepaskan spuit dari fistula, masukkan sampel darah
ke dalam tabung
- Beri identitas/label

Anda mungkin juga menyukai