Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN ENDOKRIN (FAF


322)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal 1 Maret 2021 Kelompok: 1


Objek praktikum:
Farmakoterapi CKD

Identitas pasien dan informasi admisi


Jenis kelamin : perempuan Usia : 45 tahun
Tanggal masuk: 1 februari 2021
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama lemas badan yang semakin hari semakin lemas sejak 2 minggu SMRS. Mual (+), muntah
(+) berisi sisa makanan.
Riwayat Pasien menderita Hipertensi dengan tekanan darah tertinggi 230/110 mmHg pada 2 tahun
penyakit lalu.
sekarang
riwayat Pasien menderita Hipertensi dengan tekanan darah tertinggi 230/110 mmHg pada 2 tahun
penyakit lalu.
terdahulu
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial -
dan kebiasaan
Riwayat terapi captopril
pengobatan

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
Tekanan Darah 170/100 mmHg 120/80 mmHg tinggi
fisik
Nadi 95 kali/menit 60-100 kali/menit normal
RR 17 12-20 kali /menit normal
Suhu 36,4 36,5-37,5 normal
1
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 57 kg
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
hematologi darah
penunjang
hemoglobin 6,0 g/dl 12-16 g/dl rendah
hematokrit 22 % 38–46% rendah
eritrosit 2,9/mm3 3,9-5,1/mm3 rendah
leukosit 8600/mm3 4.500- normal
10.000//mm3
trombosit 137000.103/mm (150,000- rendah
3
450,000).103/mm

index eritrosit
MCV 85 fl 80-86 fl normal
MCH 21 pg 27-31 pg rendah
MCHC 35 % 32-36 % normal
Hitung Jenis Leukosit
Batang 0% 2,0 – 6,0% rendah
Segmen 70% 50,0 – 70,0 % normal
Limfosit 23% 20,0 – 40,0 % normal
Kimia Klinik
Ureum 248 (mg/dl) 6-21 mg/dL tinggi
Kreatinin serum 4,6 (mg/dl) 0,5–1,1 mg/dL tinggi
Cystatin C serum 2,3 (mg/l) 0.6 - 1 mg/l rendah
Natrium 128 (mmol/L) 135-145 mmol/L rendah
Kalium 5,7 (mmol/L) 3,5-5,0 mmol/L tinggi
Albumin 1,3 (mg/dl) 3,5-5,9 g/dl rendah
Total protein 5,3 (g/dl) 6-8,3 g/dl rendah
hasil IMT = BB/(TB)2
perhitungan
IMT = 57/1,55
2
IMT IMT = 57/2,4025
IMT = 23,72
hasil CrCl = ( (140-umur) x BB/72 x kreatinin serum) x 0,85
perhitungan
untuk tanggal 10 desember 2020
kreatinin
klirens CrCl = ((140-45) x 57/72x4) x 0,85
CrCl = 15,98

untuk tanggal 9 januari 2021


CrCl = ((140-45) x 57/72x4,3) x 0,85
CrCl = 14,86
diagnosis end stage renal disease
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
IVFD RL - 20 tts/menit
Amlodipine tablet 10 mg 1 x 10 mg po 5 hari
Folavit tablet 400 mcg 2 x 400 mcg po 5 hari
Kalitake sachet 15-30 mg 3 x 1 sachet po 3 hari
BicNat tablet 500 mg 3 x 500 mg po 5 hari
Calos tablet 500 mg 3 x 500 mg po 5 hari
Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
S : lemas badan yang semakin hari semakin semakin lemas sejak 2 minggu, SMRS, mual (+), muntah (+)
berisi sisa makanan. terlihat edema pada wajah dan kaki. Letih saat beraktivitas. Lemah badan sudah
dirasakan sejak 4 bulan yang lalu.

O : hemoglobin 6,0 g/dL, hematokrit 22%, eritrosit 2,9/mm3, leukosit 8600/mm3, trombosit
137000.103/mm3, segmen 70%, limfosit 23%, kimia klinik ureum 248 (mg/dL), kreatinin serum 4,6
(mg/dL), cystatin C serum 2,3 (mg/dL), kalium 5,7 (mmol/L), albumin 1,3 (mg/dL), total protein 5,3
(g/dL)

A : End Stage Renal Disease

P:
3
IVFD RL 20 tetes/menit
Amlodipin tablet 1 x 10 mg po 5 hari
Folavit tablet 2 x 400 mcg po 5 hari
Kalitake sachet 3 x 1 sachet po 5 hari
Bicnat tablet 3 x 500 mg po 5 hari
Calos tablet 3 x 500 mg po 5 hari

Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.

Masalah:
1. Penggunaan amlodipine yang kurang tepat
2. Anemia yang yang dialami pasien tidak diterapi
3. Udem yang dialami pasien tidak diterapi
4. Pemberian calos tablet tidak diperlukan untuk pasien

Penyebab masalah:
1. pemilihan obat tidak sesuai dengan pedoman
2. indikasi (anemia) tidak diterapi
3. indikasi (udem) tidak diterapi
4. pemberian terapi (Calos tablet) tanpa ada bukti laboratorium yang mendukung

Rencana penyelesaian masalah


Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah
terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.

4
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:
- memperlambat perkembangan CKD, meminimalisasi perkembangan atau keparahan komplikasi
- untuk mencapai target tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg
- untuk menyeimbangkan kadar elektrolit tubuh

Rencana penyelesaian masalah terkait obat:


- berikan rekomendasi kepada dokter untuk memulai terapi hipertensi dengan ACEI atau ARB yang
dikombinasi dengan diuretik karena pasien mengalami udem
- berikan rekomendasi kepada dokter untuk melakukan pengkajian status besi pasien untuk
mengetahui penyebab anemia
- berikan rekomendasi kepada dokter untuk melakukan transfusi darah pada pasien karena kadar Hb
pada pasien dibawah 7g/dl baik itu dengan gejala atau tanpa gejala anemia
- melakukan cross-check pada dokter mengenai pemberian Calos tablet karena didapati tidak ada
hasil pemeriksaan labor terkait yang dapat diindikasi
- merekomendasikan pada dokter untuk memberikan diuretic untuk mengatasi udem pada pasien
seperti diuretic golongan loop henle : furosemide dengan dosis 40 mg 3 kali sehari

Rencana monitoring terapi:


1. Monitoring tekanan darah pasien
2. Monitoring kadar CrCl pasien
3. Monitoring kadar Hb pasien
4. Monitoring GFR
5. Monitoring kadar elektrolit pasien

Rencana edukasi pasien:


1. Berikan edukasi kepada pasien terkait penggunaan obat secara rutin karena ada riwayat pasien yang
hanya mengkonsumsi obat ketika perlu
2. Menyarankan pasien untuk diet rendah natrium, kalium, dan fosfor
3. Menyarankan pasien untuk diet rendah protein
4. Memberitahu pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium setiap satu bulan sekali
5. Menyarankan pada pasien untuk menjalankan pola hidup sehat dengan berolahraga ringan

5
Referensi:

1. DiPiro, J.T. et al. 2020. Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach 11th edition


(Chapter 61: Chronic Kidney Disease)
2. Kidney Disease Informing Global Outcomes (KDIGO). (2012): KDIGO Clinical Practice
Guideline For Anemia In Chronic Kidney Disesae, Kidney International Supplements, 2
(4):283-323.
3. Kidney Disease Informing Global Outcomes (KDIGO). (2012) :KDIGO Clinical Practice
Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease
4. Perkumpulan Nefrologi Indonesia. (2011) : Konsensus Manajemen Anemia Pada Penyakit
Ginjal Kronik, Jakarta.

6
TABEL PENGKAJIAN OBAT

No Nama Obat Tinjauan


1 IVFD RL Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 20 tts/menit
Rute: IV
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute: IV
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi
Keseimbangan elektrolit tubuh

Tanggal dimulainya terapi


1 Februari 2021

Durasi terapi

Efek samping obat


nyeri dada, detak jantung tidak normal, batuk, bersin, ruam

2 Amlodipine tablet Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 10 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur

7
Dosis: dosis awal 5 mg, dosis maksimal 10 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Indikasi terapi
hipertensi, profilaksis angina

Tanggal dimulainya terapi


1 Februari 2021

Durasi terapi :
5 hari

Efek samping obat


edema pretibial, gangguan tidur, sakit kepala, hipotensi, wajah
kemerahan

3 Folavit tablet Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 400 mcg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 2 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 250 - 1000 mcg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian:1 x sehari

Indikasi terapi
pencegahan dan pengobatan defisiensi folat

8
Tanggal dimulainya terapi
1 Februari 2021

Durasi terapi :
5 hari

Efek samping obat

4 Kalitake sachet Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 1 sachet
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 15-60 gram dosis terbagi
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 1-2 kali sehari

Indikasi terapi
Hiperkalemia karena gagal ginjal akut dan kronis

Tanggal dimulainya terapi


1 Februari 2021

Durasi terapi :
3 hari

Efek samping obat


iritasi gaster, anoreksia, mual, muntah, konstipasi,retensi kalium,

9
hipokalemia, hipokalsemia

5 BicNat tablet Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 500 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: 500 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Indikasi terapi
Asidosis metabolik dan dispepsia

Tanggal dimulainya terapi


1 Februari 2021

Durasi terapi :
5 hari

Efek samping obat


Mual, haus, perut kembung

6 Calos tablet Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 500 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 500 mg

10
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 2 x sehari

Indikasi terapi
Pencegahan dan pengobatan gangguan metabolisme atau defisiensi
kalsium seperti rakhitis, osteomalasia karena mal-absorpsi,
osteoporosis

Tanggal dimulainya terapi


1 Februari 2021

Durasi terapi :
5 hari

Efek samping obat


perut kembung, diare, sembelit

6 Furosemid Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 40–80 mg per hari
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Indikasi terapi
udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. 
Tanggal dimulainya terapi

11
Durasi terapi :

Efek samping obat


 Pusing,Vertigo,Mual dan muntah,Diare.,Penglihatan buram.
 Sembelit

Pertanyaan :
1. Jelaskan stadium fungsi ginjal pasien berdasarkan nilai :

a. Kreatinin klirens pasien


CrCl = [0,85 x (140-umur) x BB] : (SCr x 72)
CrCl = [0,85 (140 - 45) x 57] : (4,6 x 72)
CrCl = 13,89 mg/dL (CKD stadium 5)
b. GFR menggunakan rumus MDRD dan rumus CKD- EPI equation 2012.
MDRD
GFR = 175 x SCr -1,154x umur-0,203 x 0,742
GFR = 175 x 4,6-1,154 x 45-0,203 x 0,742
GFR = 10,3 mg/dL
CKD-EPI 2012
GFR = 130 x (SCr/0,7)-0,601 x (ScysC/0,8)-0,711x 0,995umur
GFR = 130 x (4,6/0,7)-0,601 x (2,3/0,8)-0,711x 0,99545
GFR = 15,78 mg/dL
c. Manakah perhitungan yang lebih akurat diantara keduanya? Jelaskan jawaban Anda!
lebih akurat menggunakan rumus CKD-EPI karena memiliki bias yang lebih kecil dan hasil yang
lebih presisi

2. Apakah pemilihan terapi antihipertensi pada kasus ini telah tepat menurut guideline internasional
dan Indonesia? Jelaskan jawaban Anda!

12
jawab : pemilihan terapi dinilai belum tepat karena terapi yang diberikan untuk mengobati hipertensi
adalah Amlodipine yang merupakan golongan Calcium Channel Blocker. Hipertensi pada awalnya
ditangani dengan pemberian ACE-I atau ARb yang kemudian dapat dikombinasikan dengan obat
golongan diuretik

3. Apakah terdapat obat-obatan yang dapat mengganggu efektivitas terapi CKD pada kasus ini?
Jelaskan jawaban Anda!

jawab : pada kasus ini, pemberian Calos tablet dikontraindikasikan dengan pasien dengan
insufisiensi ginjal yang dapat memperparah kerusakan ginjal

4. Apa sajakah monitoring terapi yang perlu dilakukan pada kasus ini?

- Monitoring tekanan darah pasien


- Monitoring kadar CrCl pasien
- Monitoring kadar Hb pasien
- Monitoring GFR
- Monitoring kadar elektrolit pasien

13

Anda mungkin juga menyukai