Objek:Diabetes Mellitus
RESEP:
R/ Methylprednisolone No XX
3x1
R/ Metformin 500mg No XC
3x1
R/ Glimepiride 2 mg No XXX
1x1
R/ Atorvastatin 20 mg No X
1x1
R/ Alprazolam 0,5 mg No XXX
sprn
R/ Neurodex No XXX
1x1
SKRINING RESEP
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter √
2 SIP dokter √
3 Alamat dokter √
4 Nomor telepon √
5 Tempat dan tanggal penulisan √
resep
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan √
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat √
8 Kekuatan obat √
9 Jumlah obat √
Signatura
10 Nama pasien √
11 Jenis kelamin √
12 Umur pasien √
13 Barat badan √
14 Alamat pasien √
15 Aturan pakai obat √
16 Iter/tanda lain √
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter √
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap/tidak lengkap (coret salah satu).
Solusinya
Apoteker menanyakan langsung kepada dokter mengenai identitas dokter
Apoteker menanyakan langsung kepada pasien/keluarga pasien berat
badan pasien.
PERTIMBANGAN KLINIS
2. Metformin
Metformin Untuk menurunkan kadar
gula darah yang meningkat
pada penderita diabetes
mengendalikan kadar gula
darah yang tinggi pada
penderita diabetes tipe 2
sebagai terapi tambahan
(MIMS,2021)
5.
Alprazolam Untuk mengatasi gejala
gangguan kecemasan panik
Alprazolam
karena sifatnya yang
sedatif (menenangkan) dan
efeknya cepat.
(MIMS,2021)
Untuk mengatasi kram
6. Neurodex
otot, kesemutan, dan
gangguan saraf tepi
Neurodex lainnya akibat kekurangan
vitamin B.
(MIMS,2021)
DOSIS OBAT
DOSIS MENURUT LITERATUR
NO NAMA OBAT DOSIS DI RESEP
(cantumkan literaturnya)
1. Methyl prednisolon 3 x 1 sehari Dewasa:
Awal 2-60 mg / hr dlm 1-4 dosis
terbagi, tergantung penyakit yg
diobati.
(MIMS,2021)
KESIMPULAN:
Dosis yang ada pada resep sudah sesuai dengan literatur
PEMILIHAN OBAT
N Pada Resep
Kategori
o sesuai Tidak sesuai
1. Bentuk sediaan √
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien √
INTERAKSI OBAT
NO NAMA OBAT DI JENIS INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN
RESEP
1. Metil Prednisolon • Penggunaan barbiturat, karbamazepin, fenitoin,
primidon, atau rifampisin secara bersamaan dapat
meningkatkan metabolisme dan mengurangi efek
kortikosteroid sistemik.
• Kontrasepsi oral atau ritonavir dapat meningkatkan
konsentrasi plasma kortikosteroid.
• Kortikosteroid dengan diuretik perusak kalium, seperti
tiazid atau furosemid, bisa menyebabkan kehilangan
kalium yang berlebihan.
• Peningkatan risiko hipokalemia dengan amfoterisin B
bersamaan atau terapi bronkodilator dengan xantin
atau agonis beta2
• Peningkatan insiden perdarahan gastrointestinal dan
ulserasi bila ada kortikosteroid diberikan dengan
NSAID.
• Respons terhadap antikoagulan dapat diubah oleh
kortikosteroid dan kebutuhan obat antidiabetes dan
antihipertensi dapat ditingkatkan.
• Kortikosteroid dapat menurunkan konsentrasi serum
salisilat dan dapat menurunkan efek antikolinesterase
pada miastenia gravis.
• Rifampisin mengurangi aktivitas kortikosteroid1-8
dengan mempercepat metabolisme mereka, dan
sejenisnya efek akan diharapkan dengan rifamycins
lain.
• Antibakteri macrolide troleandomycin dan eritromisin
dapat menghambat metabolisme metilprednisolon,
tetapi tidak dengan prednisolon.
• Pengurangan dosis harus dibuat seperlunya jika
troleandomycin dan methylprednisolone digunakan
bersama.
• Kemanjuran kortikosteroid telah berkurang dicatat
pada penderita asma, rematik, transplantasi ginjal, dan
pasien lain yang juga menerima fenitoin atau
fenobarbital
• Klirens kortikosteroid juga telah dilaporkan meningkat
tajam oleh karbamazepin.
• Induksi enzim hati mikrosomal oleh antiepilepsi,
menghasilkan peningkatan metabolisme
kortikosteroid.
• Ketoconazole dan itraconazole meningkatkan
konsentrasi serum-metilprednisolon dan
meningkatkan efek penekan adrenal dari
metilprednisolon.
• Calcium-channel blockers
• Gastrointestinal drugs
• Immunosuppressants
• Thalidomid
• Xanthines
(MIMS,2021)
2. Metformin
• Dengan makanan: Metformin hidroklorida lambat dan
tidak lengkap diserap dari saluran gastrointestinal;
yang mutlak ketersediaan hayati dari dosis tunggal 500
mg dilaporkan menjadi sekitar 50 hingga 60%,
meskipun ini agak berkurang jika diminum bersama
makanan.
• Alkohol mungkin meningkatkan risiko asidosis laktat
serta hipoglikemia.
• Perawatan harus diambil jika biguanides diberikan
dengan obat yang dapat mengganggu fungsi ginjal.
(MIMS,2021)
Kesimpulan:
Berdasarkan uraian diatas, metformin dengan makanan dapat menurunkan
ketersediaan hayati.
Efek hipoglikemik berkurang apabila antidiabetes golongan sulfonylure dengan
kortikosteroid
Solusi:
Apoteker memberikan edukasi kepada pasien terkait pemakaian metformin yang
digunakan sebelum makan
Apoteker mendiskusikan kembali kepada dokter terkait interaksi glimepiride dengan
metilprednisolon, apakah perlu tinjau ulang dosis glimepiride atau menggantikannya
dengan obat lain.
DISPENSING
Jelaskan PIO yang perlu diberikan kepada pasien pada saat dispensing obat
Aturan pakai :
• Methyl prednisolone di minum 3 kali sehari satu tablet dengan dosis 4 mg
setelah makan
• Metformin diminum 3 kali sehari satu tablet dengan dosis 500 mg setelah
makan
• Glimepiride diminum 1 kali sehari satu tablet dengan dosis 2 mg segera sebelum
makan
• Atorvastatin diminum 1 kali sehari satu tablet dengan dosis 20 mg setelah
makan pada malam hari
• Alprazolam diminum bila perlu maksimal 3 kali sehari dengan dosis 0,5 mg
setelah makan
• Neurodex diminum 1 kali sehari dengan dosis 100 mg setelah makan