Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN ENDOKRIN (FAF 322)


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal : 22-februari-2021 Kelompok: 1


Objek praktikum:
FARMAKOTERAPI CARDIAC
HEART FAILURE

Identitas pasien dan informasi admisi


Jenis kelamin : perempuan Usia : 50 tahun
Tanggal masuk: 15 januari 2021
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama sesak napas sejak satu bulan terakhir, yang terasa memberat sejak satu minggu. Sesak
napas dirasakan bertambah dengan aktivitas ringan seperti mandi atau berjalan kurang
lebih sejauh sepuluh meter dan sedikit berkurang pada saat pasien istirahat. Pasien juga
sering merasakan tiba-tiba terbangun pada malam hari karena sesak dan lebih nyaman
tidur dengan dua sampai tiga bantal hingga posisi setengah duduk. Keluhan juga disertai
nyeri dada sebelah kiri yang terasa berat serta dada terasa berdebar-debar. Tungkai mulai
membengkak dirasakan sejak keluhan sesak timbul. Pasien sebelumnya sering mengeluh
cepat lelah pada aktifitas, namun keluhan sesak seperti yang dirasakannya sekarang baru
dialaminya sebulan terakhir.
Riwayat heart failure NYHA class IV et causa hipertensive heart disease (HHD) dengan efusi
penyakit pleura bilateral dan anteroseptal miocardiac infarct
sekarang
Riwayat hipertensi (sejak 15 tahun lalu)
penyakit
dahulu
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial -
dan kebiasaan
Riwayat pasien hanya mengkonsumsi obat anti hipertensi jika merasa nyeri kepala
pengobatan

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
Tekanan Darah 200/110 120/80 mmHg tinggi
1
fisik mmHg
Suhu tubuh 36,1 ⁰C 36,5 - 37,5 normal
Laju nafas 27x/menit 12-20 kali/menit tinggi
Laju nadi 102 kali/menit 60-100 kali/menit normal

Tinggi badan 155 cm (1,55)


Berat badan 68 kg
Hasil IMT = BB / TB²
perhitungan
IMT = 68 / (1,55)²
IMT
IMT = 28,30 (obesitas I)
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
gula darah serum 120 mg/dl <200 mg/dl normal
penunjang
kadar Hb 9,1 g/dl 12-16 g/dl rendah
leukosit 6.900 uL 5.000-10.000 uL normal
trombosit 167.000/uL 150.000-400.000 uL normal
ureum 104 mg/dl 6-21 mg/dl tinggi
kreatinin 3,5 mg/dl 0,5-1,1 mg/dl tinggi
protein urin 500 mg/dl <80 mg/dl tinggi
darah samar urin 150/uL
sedimen leukosit 1-2/LPB 0-5/LPB normal
dalam urin
Hasil CrCl = 0,85 x (140-umur) x BB / 72 x Scr
Perhitungan
CrCl = 0,85 x (140-50) x 68 / 72 x 3,5
CrCl
CrCl = 20,64
Diagnosis heart failure NYHA class IV et causa hipertensive heart disease (HHD) dengan efusi
pleura bilateral dan anteroseptal miocardiac infarct

Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi


yang diterima
Oksigen nasal 2-3 L 2-3 L/menit -
Captopril 12,5 mg 3x12,5 mg/hari -
Furosemide 20 mg 3x20 mg iv/hari -
Spironolactone 2,5 mg 1x12,5 mg/hari -

2
Bisoprolol 1,25 mg 1x1,25 mg/hari -
Aspirin 75 mg 1x75 mg/hari -
Isosorbide dinitrate 5 mg 3x5 mg -
(sublingual)/hari
Analisis kasus
S : sesak nafas yang bertambah berat dengan pekerjaan ringan, nyeri dada kiri, dada berdebar debar, kaki
membengkak
O : tekanan darah 200/110 mmHg, laju nadi 102 kali/menit reguler, laju napas 27x/menit, suhu 36,1 ⁰C.
Berat badan 68 kg, tinggi badan 155 cm. Pada Pemeriksaan Fisik Ditemukan Konjungtiva Tidak Pucat,
JVP meningkat 2 cm di atas nilai normal, pada auskultasi paru terdapat suara vesikular melemah pada
basal paru, ronki pada paru kanan dan kiri, dan tidak terdapat wheezing, pada perkusi paru terdapat suara
redup pada basal paru. Pada Perkusi Jantung; batas jantung kiri sulit ditentukan (perubahan sonor redup
pada ICS IV) dan batas jantung kanan 1 jari lateral linea parasternalis dekstra pada ICS IV, bunyi jantung I
dan II reguler, terdengar pansistolik murmur grade 2/6 di apeks, dan tidak terdengar gallop. Hepar Dan lien
tidak teraba, shifting dullness tidak ada, bising usus normal. Terdapat pitting edema pada kedua
ekstremitas inferior.
A : heart failure NYHA class IV et causa hipertensive heart disease (HHD) dengan efusi pleura bilateral
dan anteroseptal miocardiac infarct
P : Oksigen nasal 2-3 L/menit, Captopril 3x12,5 mg, Furosemide 3x20 mg iv, Spironolactone 1x12,5 mg,
Bisoprolol 1x1,25 mg, Aspirin 1x75 mg, Isosorbidedinitrate 3x5 mg (sub lingual),
heart failure NYHA class IV et causa hipertensive heart disease (HHD) dengan efusi pleura bilateral
dan anteroseptal miocardiac infarct
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.
Masalah:
1. Peluang kejadian merugikan akibat obat
2. Dosis (initial dose) obat terlalu tinggi

Penyebab masalah:
1. Terjadinya interaksi obat antara furosemide dan ACE Inhibitor yang dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah secara tajam
2. Kontraindikasi pemberian diuretik spironolakton terhadap kondisi fungsi ginjal pasien yang dinilai
mengalami kerusakan ginjal moderate

3
3. Dosis awal Captopril perlu dilakukan peninjauan ulang
Rencana penyelesaian masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah
terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:
tujuan terapi pasien
● tujuan terapi gagal jantung adalah memperbaiki fungsi ventrikel dan kualitas hidup
● mengurangi perawatan rumah sakit
● meningkatkan angka kelangsungan hidup
● menghilangkan edema dan retensi cairan

Rencana penyelesaian masalah terkait obat:


- menghentikan terlebih dahulu pemberian spironolakton hingga fungsi ginjal kembali baik
- lakukan pengkajian ulang untuk mempertimbangkan pemberian dosis terapi atau kurangi dosis
awal Captopril menjadi 3 x 6,25 mg per hari

Rencana monitoring terapi:


1. Monitoring tekanan darah pasien
2. Monitoring laju nafas
3. Monitoring EKG pasien
4. Monitoring kadar Hb pasien
5. Monitor fungsi ginjal dan serum elektrolit
6. Monitoring serum kreatinin
7. Monitoring BB pasien (jika diuresis baik, BB pasien akan menurun)

Rencana edukasi pasien:


1. Berikan edukasi kepada pasien terkait penggunaan obat yang sesuai dengan aturan pakai yang telah
diberikan
2. Berikan edukasi kepada pasien terkait pola hidup pasien untuk menuju pola hidup yang sehat
seperti mengurangi konsumsi garam, mengurangi konsumsi makanan berlemak, perbanyak makan

4
buah dan sayur, serta berolahraga
3. Berikan edukasi kepada pasien terkait efek samping yang mungkin muncul selama pemberian
terapi
4. Berikan semangat kepada pasien dan doakan semoga pasien lekas sembuh

Referensi:
1. 2017 ACC/AHA/HFSA Focused Update of the 2013 ACCF/AHA Guideline for the
Management of Heart Failure
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2020. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia

1. Apakah yang dimaksud dengan heart failure NYHA class IV pada kasus ini?
New York Heart Association disingkat NYHA adalah kriteria yang dibuat untuk menilai seberapa
berat gangguan jantung yang diderita seseorang. Penilaian ini didasarkan pada keterbatasan aktivitas
fisik penderita. Parameter yang dinilai adalah kemampuan bernapas dengan normal dan berbagai
derajat napas pendek dan atau nyeri dada. ANYHA ini sendiri diklasifikasikan menjadi 4 kelas dan
yang dimaksud dengan NYHA kelas IV berarti penderita penyakit jantung yang tidak dapat
melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan. terdapat gejala saat istirahat dan keluhan meningkat saat
melakukan aktivitas.

2. Apakah pemilihan terapi gagal jantung pada pasien ini tepat menurut guideline internasional
dan Indonesia? Jelaskan alasan Anda!

pemilihan terapi sudah sesuai, namun ada salah satu obat yang dinilai kontraindikasi dengan kondisi
pasien yaitu Spironolakton. dimana pasien ternyata memiliki fungsi ginjal yang menurun (kerusakan
ginjal moderate)

3. Apa sajakah monitoring terapi yang perlu dilakukan pada kasus ini?
- Monitoring tekanan darah pasien
- Monitoring laju nafas
- Monitoring EKG pasien
- Monitoring kadar Hb pasien
- Monitoring fungsi ginjal
- Monitoring serum elektrolit dan kreatinin

TABEL PENGKAJIAN OBAT

No Nama Obat Tinjauan


1. Oksigen nasal

5
2. CAPTOPRIL Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 12,5 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 25 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3 x sehari

Indikasi terapi
hipertensi ringan hingga sedang, pengobatan gagal jantung
kongestif
Tanggal dimulainya terapi
15 Februari 2021
Durasi terapi

Efek samping obat


ruam, batuk, takikardi, proteinuria, hipotensi
3. Furosemide Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 25 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 2 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: initial 40 mg/hari pada pagi hari, kasus
ringan/mantenance 20 mg/hari, atau ditingkatkan 80 mg atau
lebih yang terbagi ke 2 dosis
Rute: oral
Frekuensi pemberian:1 x sehari

6
Indikasi terapi
pasien dengan retensi cairan berat (edema, ascites),
hypertensive heart failure, edema paru akut, edema pada
sinmdrom nefrotik, insufisiensi renal kronik, sirosis hepatik.
Tanggal dimulainya terapi
15 februari 2021
Durasi terapi

Efek samping obat


hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hipokalsemia,
hiperurisemia, ototoksisitas, hiperglisemia, meningkatkan
LDL kolesterol dan menurunkan HDL
4. SPIRONOLACTONE Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 12,5 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: 12,5 - 25 mg sehari pada pasien yang menerima terapi
ACEI dan diuretik loop dengan atau tanpa Cardiac Glikosida
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari
Indikasi terapi
pengobatan hipertensi atau edema yang refrakter, edema yang
disebabkan CHF, sirosis hepatik dengan ascites
Tanggal dimulainya terapi
15 februari 2021
Durasi terapi
Efek samping obat gangguan GI, sakit kepala hirsutisme,
bingung, gangguan menstruasi, impotensi, ruam kulit

5. Bisoprolol Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 12,5 mg

7
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis:
Rute: oral
Frekuensi pemberian:1 x sehari
Indikasi terapi
hipertensi, angina, gagal jantung kronik
Tanggal dimulainya terapi
15 Februari 2021
Durasi terapi

Efek samping obat


rasa dingin/kebas pada ekstremitas, mual, muntah, diare,
konstipasi, kelelehan, pusing, sakit kepala. biasanya terjadi
pada awal terapi dan menghilang setelah 1-2 minggu
6 ASPIRIN Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 75 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
- pain, fever
Dosis: 325-650 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: tiap 4 jam
- osteoarthritis
Dosis: hingga 3 gram dalam dosis terbagi
Rute: oral
Frekuensi pemberian:
- Stroke Iskemik

8
Dosis: 160-325 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari
- CAD & MI
Dosis: 160-325 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi
analgetik, antipiretik, osteoartritis, pengobatan akut stroke
iskemik, pencegahan primer dan sekunder CAD & MI

Tanggal dimulainya terapi


15 februari 2021
Durasi terapi

Efek samping obat


Bronkospasme,mual,muntah,nyeri,ulserasi,pendarahan saluran
cerna,trombositopenia,tinnitus

7 ISDN Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 5 mg
Rute: sublingual
Frekuensi pemberian: 3 x sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur

Dosis: 5-10 mg
Rute: sublingual
Frekuensi pemberian: tiap 2 jam

Indikasi terapi
9
angina pektoris, pencegahan serangan angina pada penderita
penyakit jantung koroner kronik

Tanggal dimulainya terapi


15 februari 2021
Durasi terapi

Efek samping obat


sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi
postural, takikardia.

10

Anda mungkin juga menyukai