Anda di halaman 1dari 17

Anisa Septy Andarwati

Dyah Purnaning Tyas


Ziantifani

Kelompok 4
KASUS 10
Ny AT 32th, 65kg 156 cm MRS dengan keluhan mual
muntah, pusing, lemas. Pemeriksaan awal dijumpai adanya
oedema. Tekanan darah 200/120 mmHg, suhu 38, informasi
dari keluarga sudah 2 hari minum obat tidak teratur. Adapun
obat yang diminum adalah captropil 3x12,5 mg, hasil
pemeriksaan lab cito, Cr 14,5 mg/dl; Na 143 meq/L, K 4,1
meq/L, Ca 2,1 meq/L, terapi yang diberikan captropil 3x25
mg, furosemide 1x40 mg.
Pengertian
Hipertensi lebih dikenal istilah penyakit tekanan darah
tinggi. Menurut (Sheps, 2005) Hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik
diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg.Pada populasi lanjut usia hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg
Etiologi
a) Hipertensi primer/essensial  hipertensi tidak dapat
diketahui penyebabnya.

b) Hipertensi sekunder hipertensi yang penyebabnya


dapat diketahui, sering berhubungan dengan penyakit
misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes dan kelainan
sistem saraf pusat.
Patofisiologi
 Hipertensi Primer
Mekanisme patofisiologi yang tidak diketahui penyebabnya
hipertensi primer atau asensial (Sukandar et al., 2008).
Multifaktor yang dapat menimbulkan hipertensi primer, adalah :
1. Ketidak normalan humoral meliputi sistem renin-
angiotensin-aldosteron, serta hiperinsulinemia.
2. Masalah patologi pada sistem saraf pusat, serabut saraf
otonom, volume plasma, dan kontriksi arteriol.
3. Asupan natrium tinggi dan peningkatan sirkulasi hormon
natriuretik yang menginhibisi transpor natrium intraseluler,
menghasilkan peningkatan aktivitas vaskuler dan tekanan
darah.
 Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder meliputi 5-10% kasus hipertensi pada
umumnya kasus tersebut dijelaskan oleh penyakit ginjal
kronik atau renovascular, hipertensi endokrin, dan obat-
obatan (syamsudin, 2011).
Manifestasi Klinis
 nyeri atau sakit kepala kadang disertai mual dan muntah
akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.
 Penglihatan kabur
 Sulit tidur
 Dada berdebar
 Gelisah
Faktor Resiko
 Faktor resiko tidak dapat  Faktor resiko yang dapat
dimodifikasi dimodifikasi
- usia - stress
- jenis kelamin - obesitas
- faktor genetik - nutrisi
- gaya hidup
Tes Laboratorium
Tata Laksana Terapi
1. ACE-Inhibitor
2. Angiotensi II Reseptor Bloker
3. Diuretic
4. Calsium Channel Bloker
5. Beta Blocker
Terapi non farmakologi
1. Penurunan berat badan
Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan dapat
memberikan manfaat penurunan tekanan darah.

2. Mengurangi asupan garam


Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari

3. Olah raga
Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari, minimal 3 hari/ minggu,
dapat menolong penurunan tekanan darah.

4. Mengurangi konsumsi alkohol


Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat
meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol
sangat membantu dalam penurunan tekanan darah.

5. Berhenti merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknya
dianjurkan untuk berhenti merokok.
SOAP
1. Subjektif
Nama pasien : Ny. AT
Usia : 32 tahun
BB : 65 kg
TB : 156 cm
2. Objektif
 Vital Sign
a. TD : 200/120 mmHg
b. Suhu : 38 C
 Data Lab
a. Cr :14,5 mg/dl
b. Na : 143 mEq/L
c. K : 4,1 mEq/L
d. Ca : 2,1 mEq/L
3. Assessment
 Problem Medik : hipertensi disertai mual, muntah, pusing,
lemas dan udema.
 Terapi yang diperoleh :
 Captopril 25 mg 3x1
 Furosemid 40 mg 1x1

DRP :
Indikasi tanpa obat : suhu pasien tinggi tetapi tidak diberi terapi
Overdose : Dosis captropil terlalu tinggi
Interaksi obat : Captopril berinteraksi dengan furosemid
4. Plan
 Tujuan terapi
menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien, mengurangi
rasa mual muntah pada pasien, mengurangi udema.
 Solusi DRP
mengganti captopril dengan golongan ARB yaitu valsartan.
Penggunaan paracetamol untuk menurunkan suhu tubuh
pasien
 Terapi rasional yang diberikan
valsartan 80 mg 2x1
Paracetamol 500 mg sprn

Anda mungkin juga menyukai