Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). HIV/AIDS menyerang system kekebalan
tubuh dan merusak bagian dari system itu, yaitu jenis sel darah putih yang disebut T lymphocyte atau T cell atau dalam bahasa Indonesia, sel limfosit T (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, 2016). Secara global, kasus HIV merupakan masalah kesehatan yang sangat serius dan harus ditangani. Hingga akhir tahun 2016 terdapat 36,7 persen juta penduduk di dunia yang mengidap penyakit HIV, 1,8 juta dari jumlah tersebut merupakan kasus baru. Kejadian HIV/AIDS di Indonesia juga berkembang pesat. Pada Laporan Situasi Perkembangan HIV- AIDS & PMS di Indonesia yang diterbitkan pada periode Januari - Maret 2017 oleh Sub Bidang AIDS dan PMS, Direktorat P2P Kemenkes RI, menyebutkan bahwa provinsi yang menempati urutan 5 besar provinsi dengan kasus terinfeksi HIV terbesar di Indonesia pada periode Januari – Maret 2017 adalah Jawa Timur (1.614 kasus), Jawa Barat (1.505 kasus), DKI Jakarta (1.403 kasus), Jawa Tengah (1.171 kasus) dan Papua (861 kasus). Faktor resiko penularan HIV/AIDS sampai tahun 2015 terjadi pada heteroseksual (84,7%), IDU (5,7%), homoseksual (4,7%), perinatal (4,6%) dan transfusi (0,1%) (Kemenkes RI, 2011). Penderita HIV-AIDS akan mudah terserang berbagai penyakit ringan hingga berat dikarenakan daya tahan tubuhnya semakin melemah dan memberikan dampak buruk lain bagi kesehatan penderita. Dalam jangka panjang penderita HIV-AIDS pada umumnya akan berujung pada kematian. Dari segi sosial kemasyarakatan, penderita HIV-AIDS rentan mengalami diskriminasi oleh masyarakat karena penderita HIV AIDS dianggap memiliki perilaku amoral dan masyarakat menganggap bahwa AIDS merupakan penyakit menular berbahaya. Tantangan upaya penanggulangan HIV dan AIDS pada saat ini adalah tentang pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang HIV dan AIDS yang belum komprehensif sehingga stigma dan diskriminasi masih terjadi. Berdasarkan uraian diatas mahasiswa PKPA Unissula memberikan informasi terkait HIV AIDS memalui siaran radio guna untuk memberi pengetahuan terhadap pengunjung rumah sakit bahwa pentingnya pengobatan HIV AIDS dan penderita HIV AIDS tidak untuk di jauhi.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta: Kemenkes RI