Anda di halaman 1dari 72

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART


GOVERNANCE

OPTIMALISASI PEMANTAUAN OBAT MENGGUNAKAN METODE


PELABELAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENUMPUKAN
OBAT KADALUWARSA DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS
KANGKUNG I KABUPATEN KENDAL

Disusun oleh :
NAMA : apt. DYAH PURNANING TYAS, S.Farm
NIP : 19960813 202203 2 015
NDH : 15
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
COACH : ERNI IRAWATI, S.E., M.Pd
MENTOR : dr. ENDAH PUSPITORINI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLXXVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PEMANTAUAN OBAT MENGGUNAKAN METODE


PELABELAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENUMPUKAN
OBAT KADALUWARSA DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS
KANGKUNG I KABUPATEN KENDAL

Nama : apt. Dyah Purnaning Tyas, S.Farm


NIP : 19960813 202203 2 015
No. Daftar Hadir : 15

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Jumat
Tanggal : 30 September 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Kendal,
Menyetujui,
Coach Mentor

Erni Irawati, S.E., M.Pd. dr. Endah Puspitorini


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tk.I
NIP. 19730829 200901 2 002 NIP. 19690122 200801 2 002

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PEMANTAUAN OBAT MENGGUNAKAN METODE


PELABELAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENUMPUKAN
OBAT KADALUWARSA DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS
KANGKUNG I KABUPATEN KENDAL

Nama : Apt. Dyah Purnaning Tyas, S.Farm


NIP : 19960813 202203 2 015
No. Daftar Hadir : 15
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 30 September 2022
Tempat : Pembelajaran virtual BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang,
Mengesahkan,
Coach Mentor

Erni Irawati, S.E., M.Pd. dr. Endah Puspitorini


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tk.I
NIP. 19730829 200901 2 002 NIP. 19690122 200801 2 002

Penguji

Drs. Sudaryanto, M.Si


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19600512 198903 1 012

iii
PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan kasih-Nya penulis
dapat menyelesaikan Rancangan Aktualiasi yang berjudul “Optimalisasi
Pemantauan Obat Yang Mendekati Kadaluwarsa Di Gudang Farmasi
Puskesmas Kangkung I Kabupaten Kendal” dengan baik. Rancangan
kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN di Puskesmas
Kangkung I Kabupaten Kendal dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar
ASN yang terdiri dari: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dico Ganinduto, B.Sc, selaku Bupati Kendal yang telah memberi
kesempatan CPNS untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III di BPSDMD Jawa Tengah.
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala BPSDMD Jawa
Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III sehingga dapat berjalan dengan
baik.
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kendal
yang yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana pada pelaksanaan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
4. Bapak Parno, S.Pd.I., M.H, selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal yang telah memberi kesempatan CPNS untuk
melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
5. Bapak Drs. Sudaryanto, M.Si selaku narasumber pada kegiatan seminar
rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Golongan III BPSDMD
Jawa Tengah.

iv
6. Ibu Erni Irawati, S.E., M.Pd selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini.
7. Ibu dr. Endah Puspitorini selaku Kepala Puskesmas Kangkung I
sekaligus mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan
dan dukungan selama perancangan program aktualisasi.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan ilmu
kepada penulis selama kegiatan pelatihan dasar ini.
9. Bapak, Ibu dan Kakak tercinta yang selalu memberikan do’a dan
motivasi kepada penulis.
10. Seluruh keluarga besar pegawai Puskesmas Kangkung I.
11. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan CLXVII tahun
2022.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis
berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna
penyusunan rancangan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga,
rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendal, September 2022


Peserta

apt. Dyah Purnaning Tyas, S.Farm

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
PRAKATA .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I................................................................................................................... 1
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI........................................................... 1
B. TUGAS JABATAN PESERTA ................................................................. 14
C. ROLE MODEL ........................................................................................ 17
BAB II................................................................................................................ 19
A. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU ...................................................... 19
B. ANALISIS ISU ......................................................................................... 28
C. ANALISIS PENYEBAB ISU ..................................................................... 30
D. DAMPAK BILA ISU TIDAK DISELESAIKAN ........................................... 33
E. GAGASAN PEMECAHAN ISU ................................................................ 34
F. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ..................................... 36
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 63

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kondisi geografis di wilayah kerja Puskesmas Kangkung I ....... 2


Tabel 1. 2 Jumlah Penduduk 8 Desa di wilayah kerja Puskesmas
Kangkung I ................................................................................ 2
Tabel 2. 1 Identifikasi Isu ......................................................................... 20
Tabel 2. 2 Analisis Isu Metode APKL ....................................................... 28
Tabel 2. 3 Analisis Isu Metode USG ........................................................ 30
Tabel 2. 4 Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu ........................................ 35
Tabel 2. 5 Matriks Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS 2022 ... 38
Tabel 2. 6 Jadwal Rancangan Aktualisasi ............................................... 58

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kangkung I ............................ 4


Gambar 1. 2 Denah Bangunan dan Pembagian Ruang Puskesmas
Kangkung I ..................................................................................... 5
Gambar 1. 3 Struktur Organisasi Puskesmas Kangkung I .......................... 11
Gambar 2. 1 LPLPO Obat bulan Agustus 2022 ............................................ 22
Gambar 2. 2 Obat kadaluwarsa di Puskesmas Kangkung I ........................ 23
Gambar 2. 3 Scan Berita Acara Pengembalian Obat kadaluwarsa dari
Puskesmas Kangkung I ke Instalasi Perbekalan Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. ..................................... 23
Gambar 2. 4 Obat-obat High Alert Medication di Puskesmas Kangkung I 25
Gambar 2. 5 Kartu Stock Obat di Puskesmas Kangkung I. ........................ 26
Gambar 2. 6 salah satu contoh penulisan resep yang belum sesuai
dengan kaidah penulisan resep di Puskesmas Kangkung I. 27
Gambar 2. 7 Analisis Isu menggunakan diagram fishbone. ........................ 32

viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Dasar Hukum organisasi
Dasar hukum penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Kendal antara lain:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Puskesmas.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
c. Peraturan Bupati Kendal Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata hubungan Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pada dinas
Kesehatan kabupaten Kendal.
d. Peraturan Bupati Kendal Nomor 28 Tahun 2022 tentqang Tarif
Layanan Pusat Kesehatan Masyarakat.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7 Tahun 2021
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2021-2026.

Puskesmas sebagai organisasi atau lembaga milik Pemerintah


bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

1
Lokasi Puskesmas Kangkung I berada di Jl. KH. Ibrahim No. 06
Desa Kangkung Kecamatan Kangkung. Dibangun diatas sebidang
tanah (PEMDA Kab. Kendal) seluas kurang lebih 3600 m²,
Puskesmas Kangkung I dibangun pada tahun 1979 yang semula
merupakan Puskesmas Cepiring kemudian dijadikan Puskesmas
Kangkung. Pada tahun 2008 Puskesmas Kangkung dibagi menjadi
2 yaitu : Puskesmas Kangkung I ( induk di Desa Kangkung) dan
Puskesmas Kangkung II (induk di Desa Sendangkulon).
Wilayah kerja Puskesmas Kangkung I meliputi 8 desa yaitu
Gebanganom, Karangmalang, Jungsemi, Kangkung, Lebosari,
Tanjungmojo, Rejosari dan Kalirejo, dengan total luas 23,9. km² dan
jumlah penduduk 29.112 jiwa.

Tabel 1. 1 Kondisi geografis di wilayah kerja Puskesmas Kangkung I

Jarak Kondisi
Jumla Jumla Jarak ke
terjauh ke Keterjangkauan Waktu
No Desa h h Puskesm
Fasilitas Roda Rod Jala Tempuh
Dusun RT as
Kesehatan 2 a4 n
Gebanganom
1 1 13 ± 2,0 km √ √ √ ± 1,5 km ± 7 Menit
wetan
± 10
2 Lebosari 3 22 ± 3 km √ √ √ ± 2 km
Menit
3 Kangkung 4 22 ± 1,5 km √ √ √ ± 0 km ± 5 Menit
Karangmalan
4 1 20 ± 3 km √ √ √ ± 1,5 km ± 7 Menit
gwetan
± 10
5 Jungsemi 3 27 ± 4 km √ √ √ ± 2 km
Menit
± 10
6 Tanjungmojo 3 31 ± 4 km √ √ √ ± 2 km
Menit
± 15
7 Rejosari 3 18 ± 0,5 km √ √ √ ± 3 km
Menit
± 20
8 Kalirejo 4 43 ± 2,5 km √ √ √ ± 3,5 km
Menit

Tabel 1. 2 Jumlah Penduduk 8 Desa di wilayah kerja Puskesmas


Kangkung I

No. Kel./Desa Laki-laki Perempuan KK Jumlah

1 Gebanganomwetan 711 753 358 1.564

2
2 Lebosari 1.276 1.598 578 2.874

3 Kangkung 1.659 1.421 655 3.080

4 Karangmalangwetan 1.933 1.770 1.038 3.703

5 Jungsemi 2.166 2.994 1.446 5.160

6 Tanjungmojo 2.228 2.228 1.010 4.795

7 Rejosari 1.300 1.326 554 2.626

8 Kalirejo 3.000 3.641 1962 6.641

Jumlah 15.447 15.994 11.415 30.441

1. Batas wilayah kerja Puskesmas Kangkung I adalah sebagai


berikut :
a. Batas Utara : Laut Jawa
b. Batas Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring
Kecamatan Cepiring
c. Batas Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring dan
Puskesmas Kangkung II
d. Batas Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Kangkung II
Kecamatan Kangkung
2. Jarak dari Puskesmas Kangkung I Kecamatan kangkung ke
beberapa kota seperti :
a. Kendal : ± 10 km
b. Semarang : ± 60 km
c. Batang : ± 40 km
d. Ungaran : ± 61 km
3. Peta Wilayah
a. Luas wilayah Kerja Puskesmas : 23,9 Km2
b. Jumlah Desa / Kelurahan : 8 Desa
c. Jumlah Dusun : 22 Dusun
d. Jumlah RW : 55 RW
e. Jumlah RT : 196 RT

3
Wilayah Kerja Puskesmas Kangkung I meliputi 8 desa di
Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal dengan jumlah penduduk
pada tahun 2022 menurut sumber data Kantor BPS Kecamatan
Kangkung sebanyak 30.352 jiwa terdiri dari 13.297 jiwa penduduk laki
laki dan 13.234 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga
sebanyak 11.415 KK (Kepala Keluarga).
Jumlah penduduk per-desa di wilayah kerja Puskesmas
Kangkung I yang paling banyak adalah desa Kalirejo yaitu 6.641 jiwa,
sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah desa Rejosari yaitu
1.564 jiwa.

Gambar 1. 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kangkung I

4
Gambar 1. 2 Denah Bangunan dan Pembagian Ruang Puskesmas
Kangkung I

(Sumber : Profil Puskesmas Kangkung I)


2. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas Puskesmas menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019 adalah melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Tujuan pembangunan kesehatan tersebut dapat dicapai
dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakan dengan
pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud yaitu
salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.

Fungsi Puskesmas menurut Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 43 Tahun 2019 adalah :

5
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut Puskesmas
mempunyai wewenang untuk :
a. Menyusun perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
h. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
mempertimbangkan factor biologis, psikologs, social, budaya
dan spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya.

6
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut Puskesmas
mempunyai wewenang untuk :
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan bermutu, holistik yang
mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan
budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang erat
dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas,
pengunjung, dan ingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
f. Melaksanakan penyelengraan rekam medis.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan sistem rujukan.
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

7
3. Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas Kepala
Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan penanggung jawab
upaya/kegiatan Puskesmas. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, penanggung jawab didukung oleh pelaksana
upaya/kegiatan.
Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab dan
pelaksana upaya/kegiatan serta uraian tugas dan tanggung
jawabnya di Puskesmas, berdasarkan uraian tugas dan tanggung
jawab serta kriteria yang ditetapkan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan hasil kredensial tenaga kesehatan oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dalam menetapkan
uraian tugas dan tanggung jawab serta kriteria mengacu pada
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) program terkait,
dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya manusia yang
tersedia.
Pola struktur organisasi Puskesmas sesuai Permenkes No.43
Tahun 2019 tentang Pusat Pelayanan Masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas
minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas.
2. Kepala Tata Usaha tenaga kesehan dengan tingkat pendidikan
paling rendah D3 yang memahami administrasi keuangan dan
sistem informasi kesehatan. Kepala Tata Usaha membawahi
beberapa kegiatan diantaranya koordinator tim manajemen
puskesmas, SIP, kepegawaian, rumah tangga dan keuangan

8
3. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga Yang Bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan, membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
a. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplemented
c. Pelayanan Kesehatan Olahraga
d. Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Pelayanan Kesehatan Lainnya
f. Pelayanan Kesehatan Indera
g. Pelayanan Kesehatan Lansia
h. Pelayanan Kesehatan Jiwa
5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium,
membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga Yang Bersifat UKP
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan Kefarmasian
h. Pelayanan Laboratorium
6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas:
a. Puskesmas Pembantu

9
b. Puskesmas Keliling
c. Praktek Bidan Desa
d. Jejaring Puskesmas
7. Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan
Puskesmas.
8. Penanggung Jawab Mutu.

10
Koordinator TIM Manajemen Puskesmas
Kepala Puskesmas

Sistem Informasi Puskesmas

Kepegawaian
Plt. KASUBAG TATA
USAHA Rumah Tangga/Sarpras

Koordinator Keuangan

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG


UPAYA KESEHATAN JAWAB JAWAB JAWAB Jaringan JAWAB JAWAB MUTU
MASYARAKAT (UKM) UKM Pengembangan UKP,Kefarmasian dan Pelayanan Puskesmas Bangunan, Prasarana dan
Esensial dan Keperawatan Laboratorium dan Jejaring Puskesmas perlatan Puskesmas
Kesehatan Masyarakat Pemeriksaan Umum
Promkes Kes. Anggota
Puskesmas Pengurus Barang
Masyarakat Kesehatan GILUT Pembantu
Kesling HATRA
Kes Keluarga Rumah Tangga Anggota
Bidan
Praktek
Kesga Kegawat Daruratan
Kes.
Olahraga Anggota
Gizi Laborat

Kesh. Kerja Persalinan


P2P
Kefarmasian : posisi peserta dalam struktur organisasi
Indera
Perkesmas
GIPA

Gambar 1. 3 Struktur Organisasi Puskesmas Kangkung I

11
4. VISI MISI Kepala Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7
Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2021-2026 VISI dan MISI
Pemerintah Kabupaten Kendal adalah :
a. Visi Pemerintah Kabupaten Kendal : Kendal Handal, unggul,
Makmur dan berkeadilan.
b. Misi :
1. Pusat industri dan pariwisata di Jawa Tengah dengan
mengoptimalkan potensi dan keunggulan daerah, untuk
mendorong kemandirian ekonomi daerah, meningkatkan
kesejahteraan, mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan, penguatan industri, kecil dan menengah/UMKM,
pengembangan pariwisata serta, mendorong berkembangnya
ekonomi kreatif (start up).
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat
jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, dan memiliki daya
saing dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0.
3. Mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis, inklusif,
ditunjang dengan tatanan masyarakat yang aman, nyaman,
tenteram dalam relasi seimbang antara berbagai komponen
masyarakat dan stakeholder pembangunan.
4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mantap,
merata dan berkeadilan dengan memperhatikan daya dukung
dan kelestarian lingkungan.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis,
transparan, akuntabel, berbasis elektronik dan bebas korupsi,
dengan memberikan ruang yang luas bagi partisipasi
masyarakat dalam proses perumusan hingga evaluasi
kebijakan.

12
5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7
Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2021-2026, tujuan Pemerintah
Daerah Kabupaten Kendal yaitu :
a. Meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi berbasis potensi
dan keunggulan lokal.
b. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing dan berbudi
pekerti luhur.
c. Meningkatkan keamanan, rasa nyaman, harmonis dan
kondusivitas wilayah.
d. Meningkatkan kualitas kebudayaan daerah.
e. Meningkatnya kemandirian desa.
f. Meningkatkan kualitas dan pemerataan pembangunan
Infrastruktur sesuai dengan tata ruang.
g. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan an
ketahanan terhadap bencana.
h. Meningkatkan reformasi birokrasi dalam tata kelola
pemerintahan yang baik.

6. Nilai-nilai Budaya Organisasi


Tata nilai budaya kerja berdasarkan Peraturan Bupati Kendal
Nomor 52 tahun 2020 tentang Pedoman budaya kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kendal yaitu :
a. Beriman : Memiliki iman (ketetapan hati), mempunyai
keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Akuntabel : senantiasa melaksanakan tugas dengan baik
dan mempertanggungjawabkannya dari proses
sampai dengan hasil sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

13
c. Integritas : bertindak secara konsisten, baik secara
perkataan maupun perbuatan sesuai dengan
nilai-nilai dan kode etik.
d. Kerjasama : Kerjasama antara sejumlah ASN atau
sekelompok ASN dalam organisasi untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu yang
dianggap berguna untuk kepentingan
Bersama.
e. Inovatif : pembaharuan atau penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada.

B. TUGAS JABATAN PESERTA


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, tugas ASN adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh pejabat
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2. Tugas Pokok Apoteker

Praktik Kefarmasian di Bidang Pelayanan Kesehatan yang


selanjutnya disebut Praktik Kefarmasian adalah kegiatan
kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana praktik
kefarmasian, pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik, sterilisasi
sentral, pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian
farmakoekonomi dan uji klinik.

14
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Repubblik Indonesia Nomor 13
Tahun 2021, Apoteker berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang Praktik Kefarmasian pada Instansi
Pemerintah. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Apoteker
yang dapat dinilai angka kreditnya, meliputi:
a. penyusunan rencana Praktik Kefarmasian;
b. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
c. pelayanan farmasi klinik;
d. sterilisasi sentral;
e. penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik;
f. pelayanan farmasi khusus.
Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Apoteker Ahli
Pertama, meliputi :
a. melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen
kefarmasian;
b. menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
c. melakukan pembuatan Sediaan Farmasi;
d. melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;
e. merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan
dikemas ulang;
f. melakukan pengemasan ulang sediaan;
g. melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;
h. melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;
i. melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
j. melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
k. melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
l. mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;

15
m. melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai
persyaratan/ spesifikasi;
n. mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai
persyaratan/ spesifikasi;
o. melakukan stock opname;
p. mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
q. melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;
r. memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat;
s. menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;
t. melakukan telaah resep;
u. melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai
pemberian informasi;
v. melakukan rekonsiliasi obat;
w. melakukan konseling penggunaan obat;
x. melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
y. melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral,
hepatitis, dan tuberkulosis;
z. melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
aa. melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan
rekomendasi hasil pemantauan terapi obat;
bb. mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
cc. melakukan pemantauan kondisi pasien;
dd. melakukan preparasi sediaan intravena;
ee. melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
ff. melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;

16
gg. mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan
dianalisis;
hh. melaksanakan pelayanan swamedikasi;
ii. melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di
tempat tinggal pasien (pelayanan residensial); dan
jj. melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar
Fasyankes.

C. ROLE MODEL

Pada rancangan aktualisasi ini saya menjadikan Bapak Qomarudin,


A.Md sebagai role model. Bapak Qomarudin, A.Md ialah seorang
analis laboratoriun medis sekaligus pelaksana tugas Kasubag Tata
Usaha di Puskesmas Kangkung I. Alasan beliau dijadikan role model
pada pelaksanaan rencana aktualisasi ini yaitu karena beliau adalah
sosok teladan yang mengamalkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
Seperti yang diketahui oleh penulis, bahwa di dalam kesehariannya
beliau layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pemimpin,
beliau memiliki dedikasi (loyal) kepada instansi serta melakukan tugas
jabatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Beliau selalu melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab disiplin dan berintegritas (akuntabel). Sifat
ramah yang dimiliki beliau berhasil membawa suasana nyaman di
dalam maupun di luar kantor sehingga dapat menciptakan suasana

17
kerja yang kondusif (harmonis). Sebagai pelaksana tugas kasubag
Tata Usaha, beliau berhasil mengkoordinir pengelolaan ketatausahaan
seperti administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,
perlengkapan dan pengelolaan asset daerah dengan dibantu pegawai
yang lain. Sebagai pelaksana kasubag tata usaha maupun analis
laboratorium medis beliau melaksanakan tugasnya dengan kualitas
terbaik (kompeten) dan juga cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan (adaptif).
Beliau merupakan pribadi yang ramah, cekatan, solutif an dapat
diandalkan (berorientasi pelayanan). Beliau juga tidak pernah lelah
untuk selalu menyemangati pegawai, agar tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam pelayanan kesehatan.
Untuk meningkakan mutu pelayanan, beliau juga selalu terbuka dan
bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah (kolaboratif)
dengan pegawai-pegawai yang lain.
Beliau juga merupakan pribadi yang disiplin dan mengayomi,
memperhatikan setiap pegawai tanpa membedakan status dan jabatan
serta menghargai setiap pegawai apapun latar belakangnya
(harmonis). Beliau selalu menjaga nama baik instansi (loyal) apabila
sedang melakukan kegiatan di luar Puskesmas. Dari sikap-sikap beliau,
maka peserta akan meneladani selama menjalankan pelatihan dasar,
tugas sebagai PNS, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

18
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU

1) Identifikasi Isu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan
institusi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu
wilayah tertentu.
Paradigma pelayanan kefarmasian saat ini telah berubah dari
drug oriented (pelayanan obat) menjadi patient oriented (pelayanan
pada pasien) yang mengacu pada asuhan kefarmasian. Pelayanan
kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggungjawab
apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan
obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi
klinik.
Dari pengamatan yang penulis lakukan selama
melaksanakan tugas di Puskesmas Kangkung I, terdapat beberapa
permasalahan atau isu yang telah dan atau sedang terjadi,
diantaranya adanya kekosongan obat dan BMHP di Puskesmas
Kangkung I; penumpukan obat kadaluwarsa di Gudang farmasi
Puskesmas Kangkung I karena kurangnya pemantauan obat;
pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi (High Alert Medication)
yang kurang optimalnya di Puskesmas Kangkung I; kurang
tertibnya petugas farmasi dalam mencatat pengambilan obat pada
kartu stock di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I; dan
penulisan resep yang belum sepenuhnya sesuai dengan kaidah
yang benar.

19
Rancangan aktualisasi ini disususn berdasarkan identifikasi
isu yang ditemukan di lokasi tempat kerja yaitu di Puskesmas
Kangkung I. kemudian kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan yaitu
berdasarkan pada tupoksi serta inovasi dari penulis atas
persetujuan coach dan mentor. Isu-isu yang telah dirumuskan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1. Adanya kekosongan beberapa jenis obat dan BMHP di
Puskesmas Kangkung I;
2. Belum optimalnya pemantauan obat sehingga terjadi
penumpukan obat kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas
Kangkung I;
3. Belum optimalnya pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi
(High Alert Medication) yang di Puskesmas Kangkung I;
4. Kurang tertibnya petugas farmasi dalam mencatat pengambilan
obat pada kartu stok di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I;
5. Belum sesuainya beberapa penulisan resep obat dengan kaidah
yang benar.
Tabel 2. 1 Identifikasi Isu

Isu 1. Belum tersedianya beberapa jenis obat untuk pelayanan kefarmasian


karena ada kekosongan persediaan di Puskesmas Kangkung I
Sumber isu : Individu
Ruang lingkup isu : Tusi jabatan
Deskripsi Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai merupakan
isu salah satu kegiatan pelayanan kefarmsian yang dimulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencacatan dan pelaporan serta
pemantauan dan evaluasi. Ketersediaan obat dan BMHP sangat
penting untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan dan masyarakat. Jenis obat dan BMHP tertentu harus
tersedia dengan jumlah yang sesuai untuk melayani kebutuhan
pasien. Pelayanan kesehatan akan sangat terbantu dengan

20
tersedianya obat dan BMHP yang memadai, dan hal tersebut
tentunya akan meningkatkan kesehatan pasien.
Kondisi Terdapat kekosongan beberapa jenis obat dan BMHP di Instalasi
saat ini Perbekalan Farmasi sehingga dapat menghambat pelayanan obat
kepada pasien. Berdasarkan laporan pemakaian dan lembar
permintaan obat Puskesmas Kangkung I bulan Agustus 2022
terdapat beberapa obat yang stoknya kosong di instalasi
perbekalan farmasi serta ada penerimaan obat yang tidak sesuai
dengan jumlah permintaan yang diajukan. Hal tersebut
menyebabkan stok obat di gudang farmasi Puskesmas Kangkung I
tidak bida memenuhi kebutuhan pasien dalam jangka waktu satu
bulan.
Data
dukung

21
Gambar 2. 1 LPLPO Obat bulan Agustus 2022

Kondisi Tersedianya semua jenis obat yang dibutuhkan untuk pasien,


yang sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan
diharapkan optimal.

Isu 2. Belum optimalnya pemantauan obat sehingga terjadi penumpukan obat


kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I
Sumber isu : individu
Ruang lingkup isu : Tusi jabatan
Deskripsi Obat dan bahan medis habis pakai harus dipantau agar tidak
isu melewati tanggal kadaluwarsanya. Tanggal kadaluwarsa obat
merupakan hari terakhir suatu perusahaan produksi obat menjamin
keamanan obat secara penuh. Ketika produk obat berada pada
masa kadalurarsa, obat tersebut mengandung 90% senyawa aktif
yang dapat membahayakan tubuh masnusia. Adapun penggunaan
obat yang sudah kadaluwarsa dapat menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan serta hilangnya khasiat obat yang terdapat
didalamnya. Obat kadaluwarsa juga tentunya dapat menyebabkan
kerugian materiil bagi instansi bila obat-obat tersebut didapatkan
dari pengadaan sendiri serta membutuhkan biaya yang cukup
besar untuk melakukan pemusnahan.
Kondisi Terdapat dua kardus besar obat kadaluwarsa yang menumpuk di
saat ini Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I karena kurangnya
pemantauan. Terdapat 20 item obat yang dikembalikan ke Instalasi
Perbekalan Farmasi pada bulan Agustus 2022 karena kadaluwarsa
pada tahun 2021. Sementara itu dua kardus obat kadaluwarsa di
gudang farmasi Puskesmas Kangkung 1 sebanyak 15 item obat
belum dikembalikan ke Instalasi Perbekalan Farmasi dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal.

22
Data
dukung

Gambar 2. 2 Obat kadaluwarsa di Puskesmas Kangkung I

Gambar 2. 3 Scan Berita Acara Pengembalian Obat


kadaluwarsa dari Puskesmas Kangkung I ke Instalasi
Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal.

23
Kondisi Dengan adanya pemantauan obat dan BMHP yang mendekati
yang kadaluwarsa diharapkan obat dan BMHP dapat terdistribusi secara
diharapkan maksimal, tidak ada obat kadaluwarsa yang terdistribusi sampai ke
tangan pasien dan meminimalisir terjadinya penumpukan obat
kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I.

Isu 3. Kurang optimalnya pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi (High


Alert Medication) yang di Puskesmas Kangkung I.
Sumber isu : individu
Ruang lingkup isu : Tusi jabatan
Deskripsi Obat dengan kewaspadaan tinggi atau High Alert Medication
isu (HAM) merupakan obat-obatan yang presentasenya tinggi dapat
menyebabkan kesalahan atau error yang berdampak pada
kejadian efek samping yang tidak diinginkan. Untuk meminimalisir
kejadian yang tidak diinginkan perlu adanya penandaan dan
pelabelan obat-obat HAM. Penandaan obat-obat tersebut belum
dilaksanakan dengan optimal, karena masih terdapat obat HAM
yang belum diberi label.
Kondisi Obat-obat kategori HAM belum diberi pelabelan atau stiker pada
saat ini tiap kemasannya. Obat HAM di Puskesmas Kangkung I terdapat 7
item, yang semuanya belum tertempel label. Hanya terdapat satu
label besar yang ditempel di atas rak penyimpanan obat HAM.
Data
dukung

24
Gambar 2. 4 Obat-obat High Alert Medication di
Puskesmas Kangkung I

Kondisi Obat-obat kategori HAM diberi pelabelan atau stiker pada setiap
yang kemasannya untuk membedakan dengan obat-obat lain.
diharapkan

Isu 4. Kurang tertibnya petugas farmasi dalam mencatat pengambilan obat


pada kartu stok di gudang farmasi Puskesmas Kangkung I.
Sumber isu : individu
Ruang lingkup isu : Tusi jabatan
Deskripsi Kartu stok digunakan untuk pencatatan mutasi obat, dari mulai
isu penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak serta kadaluwarsa.
Pencatatan di kartu stok meliputi nama, bentuk sediaan obat,
kekuatan sediaan obat, jumlah persediaan, tanggal, sumber
penerimaan, tujuan penyerahan, jumlah obat yang diterima dan
yang diserahkan, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa setiap
penerimaan dan paraf petugas farmasi. Kurang tertibnya dalam
pencatatan pada kartu stock menyebabkan selisih perhitungan
pada stok fisik dan dokumentasi pencatatan.
Kondisi Kurang disiplinnya petugas farmasi dalam mencatat pengeluaran
saat ini obat pada kartu stock sehingga menyebabkan adanya selisih
perhitungan stok fisik dengan pencatatan di kartu stok. Kurang
disiplinnya pencatatan menyebabkan sulitnya penelusuran
distribusi obat.

25
Data
dukung

Gambar 2. 5 Kartu Stock Obat di Puskesmas Kangkung I.

Kondisi Pencatatan mutasi obat pada kartu stok lebih disiplin untuk
yang menghindari selisih dan hilangnya obat serta memudahkan dalam
diharapkan penelusuran distribusi obat di Puskesmas Kangkung I.

26
Isu 5. Belum sesuainya beberapa penulisan resep obat dengan kaidah yang
benar.
Sumber isu : individu
Ruang lingkup isu : Tusi jabatan
Deskripsi Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau
isu dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam
bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Saat
ini masih terdapat ketidaksesuaian dan kurang tertibnya pelayanan
dalam pemberian obat pasien. Salah satunya adalah penulisan
resep yang belum sesuai dengan kaidah penulisan resep.
Kondisi Berdasarkan data kunjungan pasien yang masuk ke apotek
saat ini Puskesmas Kangkung I, rata-rata penerimaan resep tiap harinya
yaitu 35 resep. Beberapa resep penulisannya belum sesuai dengan
kaidah penulisan resep sehingga beresiko tejadi kesalahan
pemberian obat. Penulisan resep yang belum sesuai yaitu karena
tidak menuliskan kelengkapan persyaratan farmasetis. Hanya ada
3 penulis resep yang penulisannya sudah sesuai dengan kaidah.
Data
dukung

Gambar 2. 6 salah satu contoh penulisan resep yang belum


sesuai dengan kaidah penulisan resep di Puskesmas
Kangkung I.

27
Kondisi Penulisan resep sesuai dengan kaidah penulisan resep yang baik
yang dan benar sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan obat kepada
diharapkan pasien di Puskesmas Kangkung I.

B. ANALISIS ISU

Analisis isu bertujuan untuk menentukan isu prioritas yang perlu


diangkat dan diselesaikan melalui gagasan kegiatan. Proses tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni
berupa APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan
USG (Urgency, Seriousness, Growth).
1. Metode APKL
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.

a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat


dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2. 2 Analisis Isu Metode APKL

Kriteria (Skor)
No. Isu Jml Peringkat
A P K L
1. Belum tersedianya beberapa jenis
obat untuk pelayanan kefarmasian
5 5 4 4 18 2
karena ada kekosongan persediaan
di Puskesmas Kangkung I
2. Belum optimalnya pemantauan obat
sehingga terjadi penumpukan obat
5 5 4 5 19 1
kadaluwarsa di Gudang farmasi
Puskesmas Kangkung I.

28
3. Belum optimalnya pelabelan obat
dengan kewaspadaan tinggi (High
5 4 4 4 17 3
Alert Medication) yang di
Puskesmas Kangkung I
4. Kurang tertibnya petugas farmasi
dalam mencatat pengambilan obat
5 3 3 3 14 5
pada kartu stok di Gudang farmasi
Puskesmas Kangkung I
5. Belum sesuainya beberapa
penulisan resep obat dengan kaidah 5 3 4 3 15 4
yang benar.
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada Tabel 2.2.
Analisis Isu Menggunakan APKL, ditemukan tiga isu utama yang
memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1) Adanya kekosongan obat dan BMHP di Puskesmas Kangkung I
2) Kurangnya pemantauan obat sehingga terjadi penumpukan obat
kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I.
3) Kurang optimalnya pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi
(High Alert Medication) yang di Puskesmas Kangkung I.
Dari ketiga isu di atas, selanjutnya akan di analisis kembali
menggunakan USG.

2. Metode USG
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

29
Tabel 2. 3 Analisis Isu Metode USG

No Isu Urgen Seriou Grow Jml Pering


cy sness th kat
Belum tersedianya beberapa jenis
obat untuk pelayanan kefarmasian
1. karena ada kekosongan 5 4 3 12 2
persediaan di Puskesmas
Kangkung I.
Belum optimalnya pemantauan
obat sehingga terjadi
2. penumpukan obat kadaluwarsa di 5 5 4 14 1
Gudang farmasi Puskesmas
Kangkung I.
Belum optimalnya pelabelan obat
dengan kewaspadaan tinggi (High
3. 4 4 3 11 3
Alert Medication) yang di
Puskesmas Kangkung I.
Keterangan :
5 = sangat besar ; 4 = besar; 3 = sedang; 2 = kecil; 1 = sangat kecil.
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka didapatkan
core issue yang perlu diselesaikan yaitu belum optimalnya
pemantauan obat sehingga terjadi penumpukan obat kadaluwarsa di
gudang farmasi Puskesmas Kangkung I.

C. ANALISIS PENYEBAB ISU


Dari hasil identifikasi isu, maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah “Kurangnya pemantauan obat sehingga terjadi
penumpukan obat kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas
Kangkung I”. Akar penyebab masalah selanjutnya dapat diidentifikasi
menggunakan diagram fishbone. Diagram fishbone merupakan alat
untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan secara
detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material
(bahan baku), method (metode), dan millieu (lingkungan) atau melalui

30
pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut
(analog):

31
PENYEBAB AKIBAT

Materials Methods
Perhitungan perencanaan
obat dan BMHP yang
Pencatatan stok obat Tidak adanya kurang tepat.
pada kartu stok yang penandaan obat
sebelumnya kurang yang mendekati
kadaluwarsa. Penataan obat belum
optimal dan tidak
tertata dengan baik sesuai
menuliskan tanggal
standar penyimpanan.
kadaluwarsa.
Kurang optimalnya
peresepan jenis obat
untuk penyakit tertentu. Penumpukan
obat
kadaluwarsa di
gudang farmasi
Gudang farmasi kurang luas,
sehingga penyimpanan obat
Puskesmas
kurang efektif dan tidak Kangkung I
teratur. Kurangnya koordinasi
antara petugas farmasi dan Kurang telitnya petugas
dokter penulis resep dalam pengecekan
Dropping obat dari IPF dengan tanggal kadaluwarsa saat
tentang ketersediaan obat.
ED yang terlalu pendek pengambilan obat untuk
didistribusikan.

Millieu
Man

Gambar 2. 7 Analisis Isu menggunakan diagram fishbone.

32
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan
menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang
perlu di selesaikan yaitu :
1. Material :
- Pencatatan stok obat pada kartu stok yang sebelumnya
kurang optimal dan tidak menuliskan tanggal kadaluwarsa.
- Tidak adanya penandaan obat yang mendekati kadaluwarsa.
2. Method :
- Penataan obat belum tersusun dengan baik sesuai standar.
- Perhitungan perencanaan obat dan BMHP yang kurang tepat.
- Kurang optimalnya peresepan jenis obat untuk penyakit
tertentu.
3. Man :
- Kurangnya koordinasi antara petugas farmasi dan dokter
penulis resep tentang ketersediaan obat.
- Kurang telitinya petugas farmasi dalam pengecekan tanggal
kadaluwarsa saat pengambilan obat untuk didistribusikan.
4. Milieu :
- Dropping obat dari Instalasi Perbekalan Farmasi dengan
tanggal kadaluwarsa yang pendek.
- Gudang farmasi kurang luas, sehingga penyimpanan obat
kurang efektif dan tidak teratur.

D. DAMPAK BILA ISU TIDAK DISELESAIKAN

Dampak yang mungkin terjadi apabila terjadi penumpukan obat


kadaluwarsa karena kurangnya pemantauan adalah :
1. Tidak adanya kontrol terhadap obat-obatan yang mendekati
kadaluwarsa sehingga obat kadaluwarsa bisa saja terdistribusi ke
pasien. Hal tersebut tentunya sangat berbahaya apabila pasien
terlanjur mengkonsumsi obat kadaluwarsa.

33
2. Tidak adanya jaminan keamanan obat bagi pasien. Kandungan zat
aktif pada obat kadaluwarsa telah berkurang sebanyak 90%,
sehingga pada saat dikonsumsi obat malah akan menimbulkan efek
samping yang tidak diinginkan karena adanya perubahan pada
stabilitas obat.
3. Kinerja pelayanan farmasi terhambat. Adanya obat kadaluwarsa,
tentunya akan menghambat kinerja pelayanan farmasi. Hal
tersebut dikarenakan obat yang seharusnya diberikan kepada
pasien telah kadaluwarsa dan petugas farmasi harus berkoordinasi
dengan dokter penulis resep untuk mengganti atau mengsubsitusi
obat yang dituliskan pada resep dengan obat lain yang memiliki
efek farmakologi yang sama.
4. Kualitas pelayanan obat menurun. Pelayanan obat sangat penting
untuk menunjang kesembuhan pasien. Apabila kualitas pelayanan
obat tidak optimal, akan berdampak pada kualitas pelayanan obat.
5. Kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
menurun. Adanya obat kadaluwarsa akan mempengaruhi
kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan
Kesehatan. Pasien akan membutuhkan waktu tunggu lebih lama
saat pengambilan obat apabila obat yang dibutuhkan kadaluwarsa,
karena petugas harus berkoordinasi kepada dokter untuk
mengganti obat. Obat kadaluwarsa yang terdistribusi ke pasien juga
akan memberikan penilaian yang kurang baik terhadap pelayanan
Kesehatan, sehingga kepercayaan dan kepuasan pasien akan
menurun.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang di


prioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab, maka penulis
menyususn gagasan pada rancangan aktualisasi, sebagai berikut:

34
Tabel 2. 4 Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan


1. Melakukan penyimpanan 1. Konsultasi dengan mentor mengenai
obat yang baru diterima sistem penyimpanan obat.
dengan system FIFO dan 2. Menerima obat dan BMHP dengan
FEFO menyesuaikan faktur
3. Mencatat obat dan BMHP yang diterima
pada kartu stock dan buku penerimaan.
4. Menyimpan obat dengan metode FIFO
dan FEFO.
2. Melakukan stock opname 1. Membuat jadwal stock opname
secara berkala 2. Menghitung jumlah fisik obat dan
BMHP disesuaikan dengan yang ada
pada kartu stock dan laporan
pemakaian
3. Mencatat obat dan BMHP apa saja
yang mengalami kerusakan dan
kadaluwarsa dan dipisahkan pada
tempat tersendiri
4. Mengelompokkan data obat dan
BMHP berdasarkan waktu tanggal
kadaluwarsanya menggunakan form di
Microsoft excel
5. Membuat mind mapping obat
mendekati kadaluwarsa yang ditempel
di gudang farmasi dan ruang
pelayanan.
3. Membuat dan memberi label 1. Konsultasi dengan mentor mengenai
pada obat-obat dan BMHP pembuatan label penandaan obat
sebagai penandaan kadaluwarsa.
mendekati kadaluwarsa. 2. Mencari referensi desain label
penandaan obat.
3. Menyiapkan desain, alat dan bahan
yang akan digunakan untuk membuat
label
4. Mencetak label penandaan obat dan
BMHP yang mendekati kadaluwarsa
dengan system traffic light (merah,
kuning, hijau).
5. Menempel label pada rak atau
kemasan obat yang mendekati
kadaluwarsa
4. Melakukan sosialisasi lintas 1. Melakukan konsultasi awal dengan

35
profesi mentor mengenai sosialisasi daftar
obat yang mendekati kadaluwarsa.
2. Melakukan koordinasi dengan petugas
farmasi
3. Menyiapkan materi sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi kepada dokter,
dokter gigi, perawat dan bidan
mengenai daftar obat-obat dan BMHP
apa saja yang mendekati kadaluwarsa
sehingga dapat segera terdistribusi
dengan diresepkan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
5. Evalusi kegiatan 1. Mengumpulkan data yang akan
dievaluasi.
2. Menyusun data kegiatan yang akan
dievaluasi.
3. Mengolah, mencetak laporan, dan
melaporkan hasil kegiatan kepada
atasan.

F. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


1. Pengantar Matriks
Unit Kerja : Puskesmas Kangkung I
Identifikasi Isu :
a. Belum tersedianya beberapa jenis obat untuk pelayanan
kefarmasian karena ada kekosongan persediaan di Puskesmas
Kangkung I;
b. Kurangnya pemantauan obat sehingga terjadi penumpukan obat
kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I;
c. Kurang optimalnya pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi
(High Alert Medication) yang di Puskesmas Kangkung I;
d. Kurang tertibnya petugas farmasi dalam mencatat pengambilan
obat pada kartu stok di Gudang farmasi Puskesmas Kangkung I;
e. Penulisan resep yang belum sepenuhnya sesuai dengan kaidah
yang benar.

36
Isu yang diangkat : Kurangnya pemantauan obat sehingga terjadi
penumpukan obat kadaluwarsa di Gudang farmasi Puskesmas
Kangkung I.

Konsep Judul : Optimalisasi Pemantauan Obat Menggunakan


Metode Pelabelan Untuk Mencegah Terjadinya Penumpukan Obat
Kadaluwarsa Di Gudang Farmasi Puskesmas Kangkung I
Kabupaten Kendal.

Gagasan Pemecahan : selanjutnya akan dibuat 5 (lima) kegiatan


untuk pemecahan isu tersebut, yaitu :
1. Melakukan penyimpanan obat yang baru diterima dengan sistem
FIFO dan FEFO;
2. Melakukan stock opname secara berkala;
3. Membuat dan memberi label pada obat-obat dan BMHP sebagai
penandaan mendekati kadaluwarsa;
4. Melakukan sosialisasi lintas profesi;
5. Evalusi kegiatan.

37
2. Matriks

Tabel 2. 5 Matriks Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS 2022

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Obat tersimpan Terkait agenda III Obat yang tersimpan Obat yang
penyimpana lebih tertata Manajemen ASN : dengan dengan tersimpan dengan
n obat dan dengan system Saya melakukan system penyimpanan dengan system
BMHP yang FIFO FEFO penyimpanan obat dan FIFO FEFO penyimpanan
baru BMHP menggunakan berkontribusi dalam FIFO FEFO
diterima system FIFO FEFO Visi kabupaten Kendal memperkuat tata
dengan dengan cermat dan yaitu “Kendal Handal, nilai budaya kerja
system FIFO disiplin ( kode etik dan unggul, Makmur dan Pemerintah
dan FEFO perilaku ASN No. 2) berkeadilan.” Kabupaten Kendal
akuntabel :
Sumber Smart ASN : Serta berkontribusi menaati peraturan
kegiatan : Saya meggunakan dengan misi ke 2, yaitu perundag-
Tupoksi, software Micrsoft Excel : undangan dalam
Inovasi untuk menginput data Mewujudkan sumber pelaksanaan
penerimaan obat (digital daya manusia yang tugas;
skill). cerdas, sehat jasmani Integritas :
dan rohani, berbudi bekerja dengan
Saya menyimpan file pekerti luhur, dan jujur an dapat
dalam satu folder sebagai memiliki daya saing dipercaya.
back-up file di google dalam rangka
drive (Digital Safety).

38
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Melakukan Arahan dan Terkait agenda II menyambut revolusi
konsultasi persetujuan Kolaboratif industry 4.0
dengan mentor mentor. Saya berkonsultasi dengan
mengenai mentor mengenai system
system penyimpanan obat secara Tujuan :
penyimpanan terbuka dalam
obat. bekerjasama untuk Meningkatkan kualitas
menghasilkan nilai tambah. SDM yang berdaya
saing dan berbudi
Harmonis pekerti luhur.
saya menghargai semua
arahan dan perbedaan
pendapat saat
berkonsultasi dengan
mentor mengenai system
enyimpanan obat.

1.2 Menerima obat Obat dan BMHP Akuntabel


dan BMHP diterima sesuai saya melakukan
dengan dengan faktur penerimaan obat dan
menyesuaikan BMHP dengan jujur,
faktur cermat, bertanggungjawab,
dan berintegritas sehingga
obat dan BMHP yang
diterima sesuai dengan
faktur.
Berorientasi pelayanan

39
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Saya melaksanakan tugas
penerimaan obat dengan
sebaik-baiknya agar dapat
memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Kolaboratif
Saya memberi
kesempatankepada
petugas farmasi yang lain
untuk berkontribusi
melakukan pengecekan
ulang obat yang diterima.

1.3 Mencatat obat Jumlah fisik obat Akuntabel


dan BMHP yang dan BMHP tidak Saya melakukan
diterima pada ada selisih pencatatan obat dan
kartu stock dan dengan yang ada BMHP pada kartu stock
buku pada kartu stock dan buku penerimaan
penerimaan. dan buku dengan dengan jujur,
penerimaan cermat,
bertanggungjawab, dan
berintegritas

Kompeten
Saya melakukan

40
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pencatatan dengan
kinerja terbaik untuk
menghindari adanya
selisih jumlah fisik obat.

1.4 Menyimpan obat Obat lebih tertata Akuntabel


dengan system dengan baik Saya melakukan
FIFO dan FEFO sesuai dengan penyimpanan obat
lama waktu menggunakan system
kadaluwarsanya FIFO FEFO dengan
konsisten sesuai
pedoman yang berlaku.

Adaptif
saya antusias terhadap
perubahan dengan
menerapkan
penyimpanan obat dan
BMHP menggunakan
system FIFO FEFO
2. Melakukan Kesesuaian Terkait agenda III Kesesuaian jumlah Kesesuaian
stock jumlah fisik obat Manajemen ASN : saya fisik obat dan BMHP jumlah fisik obat
opname dan BMHP dengan melakukan kegiatan stock dengan catatan yang dan BMHP
secara catatan yang ada opname dengan jujur, ada di kartu stock dengan catatan
berkala di kartu stock. bertanggungjawab dan berkontribusi dalam yang ada di kartu
berintegritas tinggi Visi Kabupaten stock memperkuat
serta cermat dan Kendal, yaitu “Kendal tata nilai budaya

41
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Sumber disiplin (Kode etik dan Handal, unggul, kerja Pemerintah
kegiatan : perilaku ASN no.1 dan Makmur dan Kabupaten
Tupoksi 2). berkeadilan.” Kendal
akuntabel :
Saya membangun Dan juga berkontribusi menaati peraturan
kerjasama yang baik dalam Misi Kabupaten perundag-
dengan petugas farmasi Kendal ke 2, yaitu : undangan dalam
yang lain dalam kegiatan Mewujudkan sumber pelaksanaan
stock opname untuk daya manusia yang tugas;
menyamakan persepsi cerdas, sehat jasmani Integritas :
agar tidak terjadi konflik dan rohani, berbudi bekerja dengan
saat melaksanakan pekerti luhur, dan jujur an dapat
tugas (Kode etik dan memiliki daya saing dipercaya.
perilaku ASN No.8). dalam rangka
menyambut revolusi
Smart ASN : saya industry 4.0.
menginput data hasil
stock opname pada Tujuan :
Microsoft excel (digital Meningkatkan kualitas
skill). SDM yang berdaya
saing dan berbudi
Saya menyimpan file pekerti luhur.
hasil stock opname
dengan nama yang jelas
dan mudah dicari serta
meng-upload back-up
file di google drive yang

42
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
hanya bisa diakses oleh
petugas farmasi (Digital
Safety).

2.1 Membuat jadwal Jadwal stock Terkait agenda II :


stock opname opname Kolaboratif
Saya mengajak
kesediaan kerjasama
petugas farmasi yang lain
untuk membuat jadwal
stock opname.

Harmonis
Saya mendapatkan hasil
diskusi yang selaras
dengan petugas farmasi
yang lain mengenai
pembuatan jadwal stock
opname.

2.2 Menghitung Kesesuaian Akuntabel


jumlah fisik obat jumlah fisik obat Saya melakukan kegiatan
dan BMHP. dan BMHP stock opname dengan
dengan kartu dengan jujur, cermat,
stock dan laporan bertanggungjawab, dan
pemakaian berintegritas.

43
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Loyal
Saya menghitung
persediaan obat dan
BMHP dengan baik dan
berdedikasi untuk
kepentingan instansi dan
pelayanan masyarakat.

2.3 Mencatat obat Obat dan BMHP Akuntabel


dan BMHP apa yang rusak dan Saya melakukan kegiatan
saja yang kadaluwarsa pencatatan obat dan
mengalami tidak tercampur BMHP secara transparan
kerusakan dan dengan obat dan dan apa adanya sesuai
kadaluwarsa BMHP yang dengan hasil yang saya
dan dipisahkan tanggal dapatkan saat stock
pada tempat kadaluwarsanya opname.
tersendiri masih panjang Kompeten
Saya melakukan kegiatan
pencatatan dengan
sungguh-sungguh agar
mendapatkan hasil yang
sukses.
2.4 Memberi tanda Efisiensi waktu Loyal
pada barang- karena tidak ada saya berkomitmen untuk
barang yang perhitungan melakukan kegiatan ini
sudah dihitung ganda dengan baik untuk
untuk mencegah mencapai hasil yang

44
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
terjadinya diharapkan.
perhitungan
ganda.

2.5 Mengelompokk Memperoleh form Kompeten


an data obat data obat dan Saya melakukan
dan BMHP BMHP pengelompokan data
berdasarkan berdasarkan dengan kinerja terbaik
waktu tanggal waktu tanggal untuk meminimalisir
kadaluwarsanya kadaluwarsanya kesalahan input data
menggunakan
form di
Microsoft excel
2.6 Membuat mind Mind mapping Adaptif
mapping obat obat yang saya mengembangkan
yang mendekati mendekati kreativitas dan berinovasi
kadaluwarsa kadaluwarsa. membuat mind mapping
yang ditempel di obat mendekati
gudang farmasi kadaluwarsa yang mudah
dan ruang dibaca dan dipahami
pelayanan. petugas yang lain.
3. Membuat Label penandaan Terkait agenda III Pelabelan obat dan Pelabelan obat
dan memberi obat dan BMHP Manajemen ASN : BMHP berkontribusi dan BMHP yang
label pada yang mendekati Saya membuat desain dalam VISI Kabupaten mendekati
obat-obat kadaluwarsa label penandaan obat Kendal, yaitu “Kendal kadaluwarsa
dan BMHP yang mendekati Handal, unggul, memperkuat tata
sebagai kadaluwarsa dengan nilai budaya kerja

45
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
penandaan cermat dan disiplin Makmur dan Pemerintah
mendekati (kode etik dan perilaku berkeadilan.” Kabupaten
kadaluwarsa ASN No.2). Kendal,
Dan juga berkontribusi Inovatif :
Sumber Saya membuat desain dalam Misi Kabupaten melakukan
kegiatan : label dengan Kendal ke 2, yaitu : prubahan ke arah
Inovasi mencantumkan Mewujudkan sumber yang lebih baik.
informasi yang benar daya manusia yang
dan tidak menyesatkan cerdas, sehat jasmani
sehingga mudah dan rohani, berbudi
dipahami oleh petugas pekerti luhur, dan
farmasi yang lain (kode memiliki daya saing
etik dan perilaku ASN dalam rangka
No.9). menyambut revolusi
industry 4.0.
Smart ASN : Tujuan :
Saya mencari referensi
desain label penandaan Meningkatkan kualitas
obat menggunakan SDM yang berdaya
search engine saing dan berbudi
www.google.com pekerti luhur.
(digital skill).

Saya membuat desain


label sticker penandaan
obat yang mendekati
kadaluwarsa dengan

46
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
kreatif dan inovatif
menggunakan aplikasi
canva (Digital skill).

3.1 Konsultasi Arahan dan Terkait agenda II


dengan mentor persetujuan Kolaboratif
mengenai mentor Saya berkonsultasi dengan
pembuatan mentor mengenai desain
label penadaan label penandaan obat
obat. secara terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah.

Harmonis
saya menghargai semua
arahan dan perbedaan
pendapat saat
berkonsultasi dengan
mentor mengenai desain
label penandaan obat.
3.2 Mencari Referensi desain Adaptif
referensi desain label penandaan Saya mencari referensi
label obat. desain label di internet
penandaan dengan proaktif
obat.
Kompeten
Saya mencari referensi

47
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
desain label dengan
kinerja yang baik.

3.3 Menyiapkan Memperoleh Adaptif


desain, alat dan desain label saya mengembangkan
bahan yang kreativitas dan berinovasi
akan digunakan membuat desain yang
untuk membuat menarik dan mudah
label diingat untuk pelabelan
obat.

Loyal
saya membuat desain
dengan kualitas yang baik
sesuai standar pelabelan
sebagai bentuk kontribusi
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan
kefarmasian.
3.4 Mencetak label Label penandaan Adaptif
penandaan obat obat dan BMHP Saya membuat inovasi
dan BMHP yang dengan system penandaan obat dan
mendekati traffic light BMHP mendekati

48
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
kadaluwarsa (merah, kuning, kadaluwarsa berupa label
dengan system hijau) yang dapat ditempelkan
traffic light pada kemasan obat dan
(merah, kuning, BMHP dengan sistem
hijau) traffic light (merah,
kuning, hijau).

Kompeten
Saya melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dengan mencetak
label menggunakan
kertas label sesuai
standar.
3.5 Menempel label Label tertempel Akuntabel
pada rak atau pada kemasan Saya menempel label
kemasan obat obat dan BMHP penandaan pada
dan BMHP yang yang mendekati kemasan obat dan BMHP
mendekati kadaluwarsa dengan jujur,
kadaluwarsa bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas agar semua
obat dan BMHP dapat
terpantau tanggal
kadaluwarsanya.

Loyal

49
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Saya berdedikasi
menerapkan pelabelan
obat dan BMHP
mendekati kadaluwarsa
ini untuk kedepannya
agar dapat meningkatkan
pelayanan kefarmasian.

Berorientasi pelayanan
Saya melakukan
perbaikan tiada henti
dengan memberi label
obat dan BMHP
mendekati kadaluwarsa
untuk sehingga dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan yang baik
kepada pasien.

4. Melakukan Pemahaman dari Terkait agenda III Pemahaman dari Terlaksananya


sosialisasi profesi tenaga Manajemen ASN : tenaga Kesehatan lain kegiatan
lintas profesi kesehatan yang Saya melaksanakan mengenai daftar obat sosialisasi lintas
lain mengenai sosialisai lintas profesi dan BMHP yang
profesi
Sumber daftar obat dan kepada dokter, bidan dan mendekati
kegiatan : BMHP yang perawat dengan sikap kadaluwarsa memperkuat tata
Inovasi mendekati hormat, sopan dan berkontribusi dalam nilai budaya kerja
kadaluwarsa. tanpa tekanan (kode VISI Kabupaten

50
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
etik dan perilaku ASN Kendal, yaitu “Kendal Pemerintah
no. 3). Handal, unggul, Kabupaten
Makmur dan Kendal
Smart ASN : berkeadilan.”
Kerjasama :
Saya mengakses website
slidesgo.com untuk Dan juga berkontribusi bersedia
menghasilkan power dalam Misi Kabupaten menyelesaikan
point yang menarik untuk Kendal ke 2, yaitu : tugas sesuai
sosialisasi lintas profesi Mewujudkan sumber kesepakatan
tentang daftar obat dan daya manusia yang
cerdas, sehat jasmani Bersama.
BMHP yang mendekati
kadaluwarsa (Digital dan rohani, berbudi
Skill). pekerti luhur, dan
memiliki daya saing
Saya menggunakan dalam rangka
Bahasa Indonesia yang menyambut revolusi
baik dan benar serta industry 4.0.
kalimat yang sopan dan
tidak menyinggung
kelompok lain saat Tujuan:
menyampaikan saat Meningkatkan kualitas
menyamaikan materi SDM yang berdaya
sosialisasi (Digital saing dan berbudi
Culture). pekerti luhur.

51
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4.1 Melakukan Arahan dan Terkait agenda II :
konsultasi awal persetujuan oleh Akuntabel
dengan mentor. mentor Saya melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan sopan dan ramah
serta melaksanakan
hasil arahan dengan
konsisten.

Kolaboratif
Saya berkonsultasi dengan
mentor mengenai kegiatan
sosialisasi dengan tenaga
kesehatan yang lain
dengan menggerakkan
pemanfaatan sumberdaya
untuk tujuan Bersama.
4.2 Menyiapkan Materi sosialisasi Kompeten
materi Saya melaksanakan tugas
sosialisasi dengan kualitas terbaik
ketika menyiapkan materi
sosialisasi mengenai daftar
obat yang mendekati
kadaluwarsa.

52
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4.3 Melakukan Diperoleh Kolaboratif
koordinasi keputusan Saya melakukan
dengan petugas bersama dengan koordinasi dan
farmasi petugas farmasi bekerjasama dengan
yang lain petugas farmasi untuk
melakukan sosialisasi
kepada tenaga Kesehatan
yang lainnya.

Harmonis
Saya menghargai setiap
perbedaan pendapat ketika
berkoordinasi dengan
petugas farmasi yang lain.
4.4 Melakukan Petugas Kolaboratif
sosialisasi kesehatan Saya melakukan
kepada dokter, (dokter, dokter sosialisasi kepada tenaga
dokter gigi, gigi, perawat, kesehatan yang lain
perawat dan bidan) mengenai daftar obat dan
bidan mengenai mengetahui BMHP yang mendekati
daftar obat-obat informasi daftar kadaluwarsa dan
dan BMHP apa obat dan BMHP bersinergi untuk
saja yang yang mendekati memberikan hasil
mendekati kadaluwarsa. pelayanan yang lebih baik
kadaluwarsa
sehingga dapat Harmonis
segera Saya menjalin hubungan

53
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
terdistribusi kerja yang baik dengan
dengan tenaga kesehatan yang
diresepkan lain untuk membangun
sesuai dengan lingkungan kerja yang
kebutuhan kondusif
pasien.
Berorientasi pelayanan-
kualitas
Saya melakukan
sosialisasi kepada tenaga
kesehatan yang lain
untuk melakukan
perbaikan tiada henti
sehingga dapat
meningkatkan pelayanan
yang baik dan berkualitas
pada masyarakat melalui
pelayanan obat melalui
peresepan agar pasien
mendapatkan obat yang
terjamin kualitas dan
keamanannya.

54
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Evalusi Kemajuan dalam Terkait Agenda III : Kemajuan dalam Kemajuan dalam
kegiatan penataan obat, Manajemen ASN : penataan obat, penataan obat,
sehingga mudah Saya mengumpulkan, sehingga mudah sehingga mudah
Sumber mengidentifikasi Menyusun dan mengolah mengidentifikasi obat mengidentifikasi
kegiatan : obat yang akan data dengan cermat dan yang akan mendekati obat yang akan
inovasi mendekati disiplin (kode etik dan kadaluwarsa mendekati
kadaluwarsa. perilaku ASN No.2). berkontribusi dalam kadaluwarsa
VISI Kabupaten memperkuat tata
Smart ASN : Kendal, yaitu “Kendal nilai budaya kerja
Saya Menyusun dan Handal, unggul, Pemerintah
mengolah data dengan Makmur dan Kabupaten
perangkat keras yaitu berkeadilan.” Kendal
laptop dan menggunakan Akuntabel :
software Microsoft Word Dan juga berkontribusi bertanggungjawab
dan Microsoft excel dalam Misi Kabupaten atas proses hasil
(Digital Skill). Kendal ke 2, yaitu : dan hasil kerja;
5.1 mengumpulkan Data kegiatan Terkait agenda II : Mewujudkan sumber Integritas :
data yang akan Akuntabel daya manusia yang bekerja dengan
dievaluasi Saya mengumpulkan cerdas, sehat jasmani jujur an dapat
data yang akan dievaluasi dan rohani, berbudi dipercaya.
sebagai bentuk pekerti luhur, dan
konsistensi dan memiliki daya saing
tanggungjawab saya agar dalam rangka
dapat memberikan menyambut revolusi
peningkatan kualitas industry 4.0.
pelayanan.

55
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Loyal Tujuan:
Saya berdedikasi
mengumpulkan data Meningkatkan kualitas
kegiatan ini untuk SDM yang berdaya
kepentingan instansi. saing dan berbudi
pekerti luhur.
5.2 menyusun data Data kegiatan Akuntabel
kegiatan yang tersusun dengan Saya Menyusun data
akan dievaluasi rapi dan hasil kegiatan dengan
sistematis jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas agar tidak
terjadi kesalahan.

Kompeten
Saya menyusun data
dengan kinerja terbaik
untuk menghasilkan hasil
yang baik pula.

5.3 mengolah, Laporan kegiatan Berorientasi pelayanan


mencetak laporan, Saya mengolah dan
dan melaporkan mencetak hasil laporan
hasil kegiatan kegiatan untuk
kepada mentor melakukan perbaikan
tiada henti dan
meningkatkan mutu

56
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan.

Harmonis
Saya melaporkan hasil
kegiatan kepada mentor
dengan ramah dan
sopan, serta menghargai
setiap saran dan
masukan yang diberikan
untuk menghasilkan
laporan kegiatan yang
selaras dengan kondisi
pelayanan di instansi.

57
2. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 Hari)

Kegiatan Aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober sampai dengan 18 November 2022, berikut
rencanapelaksanaannya :
Tabel 2. 6 Jadwal Rancangan Aktualisasi

Bulan/Tanggal
No. Kegiatan dan Tahapan Oct-22 Nov-22 Output/Hasil Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kegiatan 1 foto kegiatan, data
Melakukan penyimpanan obat BMHP penerimaan obat
yang baru diterima dengan sistem
FIFO dan FEFO
Tahap Kegiatan 1.1 Arahan dan persetujuan
Konsultasi dengan mentor mengenai mentor, foto kegiatan
penyimpanan obat sistem FIFO FEFO
Tahap Kegiatan 1.2 foto kegiatan,
Menerima obat dan BMHP dengan
menyesuaikan faktur.
Tahap Kegiatan 1.3 Foto kegiatan, data
Mencatat obat dan BMHP yang jumlah fisik obat pada
diterima pada kartu stok dan buku buku penerimaan dan
penerimaan. kartu stok
Tahap Kegiatan 1.4 Foto kegiatan, obat
Menyimpan obat dengan sistem FIFO tersimpan dengan
dan FEFO. sistem FIFO FEFO
2 Kegiatan
Melakukan2 stok opname secara foto kegiatan, data sisa
berkala pemakaian obat
Tahap kegiatan 2.1 Foto kegiatan, jadwal
Membuat jadwal stok opname stok opname

58
Tahap kegiatan 2.2 Foto kegiatan, data
Menghitung jumlah fisik obat dan kesesuaian jumalh fisik
BMHP obat
Tahap kegiatan 2.3 Foto kegiatan, data
Mencatat obat dan BMHP apa saja obat dan BMHP yang
yang mengalami kerusakan dan rusak dan mendekati
kadaluwarsa, dipisahkan pada tempat kadaluwarsa.
tersendiri
Tahap kegiatan 2.4 Foto kegiatan
Memberi tanda pada obat dan BMHP
yang sudah dhitung untuk mencegah
terjadi perhitungan ganda.
Tahap kegiatan 2.5 Foto kegiatan, data
Mengelompokkan data obat dan BMHP pengelompokan obat
berdasarkan waktu dan tanggal dan BMHP disesuaikan
kadaluwarsanya menggunakan form di dengan waktu
Microsoft Excel kadaluwarsanya
Tahap Kegiatan 2.6 Foto kegiatan, mind
Membuat mind mapping obat mapping
mendekati kadaluwarsa yang ditempel
di gudang farmasi dan ruang
3 pelayanan.
Kegiatan 3 foto kegiatan, label
Membuat dan memberi memberi label penandaan obat
pada obat dan BMHP sebagai mendekati
penandaan mendekati kadaluwarsa kadaluwarsa, obat yang
Tahap Kegiatan 3.1 Arahan dan persetujuan
Konsultasi dengan mentor mengenai mentor, foto kegiatan
pembuatan label penandaan obat
mendekati kadaluwarsa
Tahap Kegiatan 3.2 Foto kegiatan, referensi
Mencari referensi desain label desain label
penandaan obat
Tahap Kegiatan 3.3 Foto kegiatan, desain
Menyiapkan desain, alat dan bahan label penandaan obat
yang akan digunakan untuk membuat
label

59
Tahap Kegiatan 3.4 foto kegiatan, label
Mencetak label penandaan obat dan penandaan obat
BMHP yang mendekati kadaluwarsa
dengan sistem traffic light (merah,
kuning, hijau)
Tahap Kegiatan 3.5 Foto kegiatan, kemasan
Menempel label pada rak atau obat yang sudah ada
kemasan obat yang mendekati. pelabelan
4 kadaluwarsa
Kegiatan 4 foto kegiatan,
Melakukan sosialisasi litas profesi. pemahaman rekan kerja
tentang data obat yang
mendekati
kadaluwarsa.
Tahap kegiatan 4.1 Arahan dan persetujuan
Melakukan konsultasi awal dengan mentor, foto kegiatan
mentor.
Tahap Kegiatan 4.2 Foto kegiatan, Materi
Menyiapkan materi sosialisasi. sosialisasi
Tahap kegiatan 4.23 Foto kegiatan
melakukan koordinasi dengan petugas
farmasi.
Tahap Kegiatan 4.4 Foto kegiatan, petugas
Melakukan sosialisasi kepada dokter, kesehatan mengetahui
dokter gigi, perawat dan bidan informasi daftar obat
mengenai daftar obatdan BMHP apa dan BMHP yang
saja yang mendekati kadaluwarsa mendekati kadaluwarsa
sehingga dapat segara terdistribusi
dengan cara diresepkan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
5 Kegiatan 5 foto kegiatan, laporan
Evaluasi Kegiatan hasil kegiatan.
Tahap Kegiatan 5.1 Foto kegiatan, data
Mengumpulkan data yang akan selama kegiatan
dievaluasi. berlangsung
Tahap Kegiatan 5.2 foto kegiatan, data
Menyusun data kegiatan yang akan tersusun dengan rapi
dievaluasi. dan sistematis
Tahap kegiatan 5.3 Foto kegiatan, laporan
Mengolah, mencetak laporan dan kegiatan.
melaporkan hasil dri kegiatan kepada
mentor.
60
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Repubblik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang
Jabatan Fungsional Apoteker.

Peraturan Bupati Kendal Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pembentukan,

61
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata hubungan
Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pada dinas Kesehatan
kabupaten Kendal.
Peraturan Bupati Kendal Nomor 52 tahun 2020 tentang Pedoman budaya
kerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Kendal

Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7 Tahun 2021 Tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Kendal Tahun 2021-2026.

Profil Puskesmas Kangkung I, 2022.

62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Apt. Dyah Purnaing Tyas, S.Farm


Jenis Kelamin : Perempuan
Formasi Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
NIP : 199608132022032015
Tempat/Tanggal Lahir : Kendal/13 Agustus 2022
Status Perwakinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat Rumah : Tanjungmojo RT.05 RW.05,
Kec. Kangkung, Kab. Kendal, Jawa
Tengah, 51353
Nomor HP : 085602570686
Email : tyasdyahpr@gmail.com
Instansi : Puskesmas Kangkung I
Alamat Instansi : Jalan K.H. Ibrahim N0.6, Kangkung, Kab.
Kendal
B. Riwayat Pendidikan
2022 – 2008 : SD Negeri 1 Tanjungmojo

63
2008 – 2011 : SMP Negeri 1 Cepiring
2011 – 2014 : SMA Negeri 1 Kendal
2014 – 2018 : S1 Farmasi Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
2020 – 2021 : Profesi Apoteker Universitas Islam Sultan
Agung Semarang

C. Riwayat Pekerjaan :
20 April 2022 – sekarang : CPNS di Puskesmas Kangkung I

D. Riwayat Organisasi
2021 – sekarang : Ikatan Apoteker Indonesia (Anggota).

64

Anda mungkin juga menyukai