Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART


GOVERNANCE

Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media Kertas


Rekam Medis melalui Pembuatan Elektronik Rekam Medik KSM
(Kelompok Staf Medik) Spesialistik Paru di RSUD Dr Moewardi

Disusun Oleh :
Nama : Nur Afniatul Hasanah, S.ST
NIP : 19950907 202012 2 017
No. Daftar Hadir : 16
Jabatan : Ahli Pertama Perekam Medis
Coach : Tri Mardiyanti Ratnasari,SE,M.Acc
Mentor : Widodo Hadi Suwahyu, SKM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media Kertas Rekam


Medis melalui Pembuatan Elektronik Rekam Medik KSM (Kelompok
Staf Medik) Spesialistik Paru di RSUD Dr Moewardi

Nama Peserta : Nur Afniatul hasanah, S.ST


NIP : 19950907 202012 2 017
Nomor Daftar Hadir : 16
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada ;
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Maret 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 14 Maret 2022


Menyetujui,

Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari,SE,M.Acc Widodo Hadi Suwahyu,SKM


Widyaiswara Ahli Muda Ka. Inst Rekam Medik
NIP. 19710317 199703 2 005 NIP. 19640902 199102 1 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media Kertas Rekam


Medis melalui Pembuatan Elektronik Rekam Medik KSM (Kelompok
Staf Medik) Spesialistik Paru di RSUD Dr Moewardi

Nama Peserta : Nur Afniatul Hasanah, S.ST


NIP : 19950907 202012 2 017
Nomor Daftar Hadir : 16
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada ;
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Maret 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 16 Maret 2022


Mengesahkan,
Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari,SE,M.Acc Widodo Hadi Suwahyu,SKM


Widyaiswara Ahli Muda Ka. Inst Rekam Medik
NIP. 19710317 199703 2 005 NIP. 19640902 199102 1 001

Penguji,

Prasetyo Budie Yuwono, ME.


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19580905 198302 1 001

iii
PRAKATA

Pertama penulis ingin mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT karena


dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dengan judul “Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media Kertas
Rekam Medis melalui Pembuatan Elektronik Rekam Medik KSM (Kelompok Staf
Medik) Spesialistik Paru di RSUD Dr Moewardi Surakarta”. Rancangan aktualisasi
ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan V Tahun 2022.
Rancangan Aktualisasi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan
dan dorongan dari pihak lain, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini. Ungkapan terima
kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ganjar Pranowo, S.H,M.IP, selaku Gubernur Jawa Tengah;
2. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah mendukung
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS;
3. Dr.dr. Cahyono Hadi,Sp.OG (K), selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi yang telah
memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS Golongan III;
4. Bapak Prasetyo Budie Yuwono, ME. Selaku narasumber yang telah memberikan
masukan kepada saya mengenai penulisan Rancangan Aktualisasi.
5. Ibu Tri Mardiyanti Ratnasari,SE,M.Acc selaku Coach yang senantiasa dengan
sabar membimbing dan memberikan arahan dalam menyusun Rancangan
Aktualisasi ini;
6. Seluruh Widyaiswara yang sudah berkenan membimbing dan memberikan
materi
7. Widodo Hadi Suwahyu, SKM selaku Kepala Instalasi Rekam Medis dan juga
Mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada
penulis dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
8. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Provinsi Jawa
tengah yang telah bekerja keras dalam mensukseskan LATSAR ini;

iv
9. Rekan sejawat Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi yang selalu memberikan
dukungan dan bantuan untuk penulis;
10. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya untuk penulis;
11. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR golongan III Angkatan V tahun 2022
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak guna
membuat rancangan aktualisasi menjadi lebih baik sehingga rancangan aktualisasi
ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan perancangan aktualisasi nilai dasar
ASN serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
.

Semarang, 14 Maret 2022

Nur Afniatul Hasanah, S.ST

v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
PRAKATA ................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii
BAB I PROFIL ORAGNISASI DAN TUGAS PESERTA ............................................ 1
A. Gambaran Umum Organisasi .......................................................................... 1
1. Dasar Hukum Organisasi .............................................................................................. 1
2. Tugas Fungsi Organisasi .............................................................................................. 3
3. Susunan/ Struktur Organisasi dan Tata Kerja ........................................................ 3
4. Visi Misi Organisasi......................................................................................................... 7
5. Tujuan Organisasi ........................................................................................................... 7
6. Nlai-Nilai Budaya Organisasi ....................................................................................... 8
B. Tupoksi Jabatan Peserta ................................................................................. 9
C. Role Model .................................................................................................... 11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .......................................... 13
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu ................................................................... 13
B. Analisis Isu .................................................................................................... 20
C. Analisis Penyebab Isu ................................................................................... 22
D. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ........................................................... 24
E. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ............................................................. 35
F. Gagasan Pemecahan ISu ............................................................................. 35
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi ...................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 39
CURRICULUM VITAE ............................................................................................. 41

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Waktu Tunggu Pasien Rawat Inap ................................................. 15


Tabel 2.2 Data Waktu Tunggu Pemyediaan Berkas RM untuk Penelitian ............... 17
Tabel 2.3 Identifikasi Isu.......................................................................................... 18
Tabel 2.4 Analisis Isu dengan Metode APKL...........................................................20

Tabel 2.5 Analisis Isu dengan Metode USG............................................................ 21


Tabel 2.6 Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................................. 25
Tabel 2.7 Jadwal Rancangan Aktualisasi.................................................................36

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 RSUD Dr. Moewardi .............................................................................. 1


Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Dr Moewardi ...................................... .........6
Gambar 1.3 Dewi Ristiani Kania…............................................................................11
Gambar 2.4 Data Covid 19 di Indonesia.................................................................. 13

Gambar 2.5 Data Pegawai Instalasi RMIK yang terpapar covid-19........................ 14

Gambar 2.6 Diagram Kelengkapan Pengisian Formulir "Discharge Planning".........16

Gambar 2.7 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Loket di TPPRI...................................18

Gambar 2.4 Diagram FishBone................................................................................23

viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1.1 RSUD Dr. Moewardi

Nama Organisasi : RSUD Dr. Moewardi


Status Kepemilikan : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Alamat : Jl. Kolonel Sutarto No 132, Kelurahan Jebres
Kecamatan Jebres, Kota Surakarta
Pada awalnya di masa penjajahan Belanda, ada 3 rumah sakit besar yang
ada di Surakarta. Ketiga rumah sakit tersebut adalah Zending Jebres yang didirikan
tahun 1912, rumah sakit Ziekenzorg yang berada di Mangkubumen dan terkahir
adalah rumah sakit Panti Rogo yang merupakan rumah sakit kasunanan Surakarta,
kemudian pada masa setelah kemerdekaan rumah sakit ini berubah nama menjadi
rumah sakit Kadipolo. Sedangkan masing-masing komplek Mangkubumen, Kadipolo
dan Jebres menjadi bagian-bagian organisasi termaksud. Ketiga rumah sakit itu
diadakan spesialisasi ataupun unit-unit pelaksana fungsional, di antaranya:
a. Rumah Sakit Kadipolo disebut Rumah Sakit Kompleks A, khusus untuk
penyakit dalam.
b. Rumah Sakit Mangkubumen disebut juga Rumah Sakit Kompleks B, untuk
pelayanan Radiologi, Kulit dan Kelamin, Gigi, Mata, THT, Bedah, Saraf, dan
lain-lain.

1
c. Rumah Sakit Jebres disebut juga Rumah Sakit Kompleks C, khusus untuk
pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Anak dan Keluarga
Berencana.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Gubernur, Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Tengah, di Semarang Nomor H.149/2/3 dengan dasar Surat dari Kepala Dinas
Kesehatan Rakyat Daerah Swantantra Tingkat I Jawa Tengah tertanggal 19 Februari
1960 Nomor K.693/UNH, menetapkan mempersatukan Rumah Sakit Mangkubumen,
Kadipolo dan Jebres, ketiga-tiganya di Kota Surakarta dalam satu organisasi di
bawah satu orang pimpinan dengan stafnya dengan nama Rumah Sakit Umum
“Surakarta”.
Mengingat masih sering terjadinya perbedaan pendapat di kalangan
masyarakat karena terdapat 2 rumah sakit dengan nama “Surakarta”, maka pada
tanggal 15 September 1953 Inspektur kepala Jawatan Kesehatan Propinsi Jawa
Tengah mengirim surat kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah
mengenai pergantian nama rumah sakit di Surakarta yaitu Rumah Sakit Pusat
Surakarta menjadi Rumah Sakit Umum Mangkubumen dan Rumah Sakit Surakarta
menjadi Rumah Sakit Umum Jebres. Penggantian ini dikukuhkan dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 9 Juli 1954 Nomor 44751/RS. Dan pada
akhirnya Gubernur Jawa Tengah melalui SK Nomor 445/29684 tanggal 24 Oktober
1988 menetapkan nama Rumah Sakit Daerah Dr. Moewardi.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri RI, Nomor
544/Menkes/SKB/X/81, Nomor 043a/V/1981 dan Bo: 324 Tahun 1981, ditetapkan
bahwa RSUD Dr. Moewardi Surakarta menjadi Rumah Sakit Pendidikan.
Wilayah Surakarta oleh Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah
ditetapkan sebagai wilayah pengembangan Jawa Tengah sehingga RSUD Dr.
Moewardi yang merupakan satu-satunya Rumah Sakit Pemerintah terbesar
sehingga harus menyesuaikan dan mampu sebagai pusat rujukan wilayah Surakarta
dan sekitarnya. Atas pertimbangan tersebut pada lokasi Jebres kemudian dibangun
bangunan fisik baru yang memenuhi standar Rumah Sakit B2 sekaligus Rumah
Sakit Pendidikan. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1996 RSUD Dr. Moewardi
lokasi Jebres diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto dan sejak itulah
seluruh kegiatan RSUD Dr. Moewardi menjadi satu lokasi.

2
2. Tugas Fungsi Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jawa Tengah maka RSUD Dr. Moewardi memiliki tugas & fungsi
sebagai berikut :

a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan
menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
b. Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2) Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang
pelayanan kesehatan;
3) Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang pelayanan kesehatan;
4) Pelayanan medis;
5) Pelayanan penunjang medis dan non medis;
6) Pelayanan keperawatan;
7) Pelayanan rujukan;
8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
9) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;
10) Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
11) Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat,
organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

3. Susunan/ Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Sebagai pedoman organisasi dan tata laksana perangkat daerah telah
ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD dan RSJD Provinsi Jawa Tengah dengan
susunan Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 10 Kepala Bagian/Bidang
serta 24 subbagian/seksi. Peraturan Daerah tersebut telah di jabarkan pula dalam
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 93 tahun 2008 dengan susunan sebagai
berikut:

3
a. Direktur
b. Wakil Direktur Pelayanan
c. Wakil Direktur Keuangan
d. Wakil Direktur Umum
e. Bidang Pelayanan Medis, membawahkan :
1) Seksi Sumber Daya Pelayanan Medis
2) Seksi Mutu Pelayanan Medis
f. Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahkan :
1) Seksi Sumber Daya Pelayanan Keperawatan
2) Seksi Mutu Pelayanan Keperawatan
g. Bidang Pelayanan penunjang, membawahkan :
1) Seksi Sumber Daya Pelayanan Penunjang
2) Seksi Mutu Pelayanan Penunjang
h. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan,membawahkan;
1) Seksi Penyusunan dan Evaluasi Anggaran
2) Seksi Perbendaharaan & Penatausahaan Pengeluaran
i. Bidang Akuntansi dan Verifikasi, membawahkan;
1) Seksi Akuntansi Keuangan dan Manajemen
2) Seksi Verifikasi
j. Bidang Pengelolaan Pendapatan, membawahkan;
1) Seksi Pengembangan Pendapatan
2) Seksi Penatausahaan Pendapatan
k. Bagian Perencanaan, membawahkan;
1) Sub Bagian Bina Program
2) Sub Bagian Monitoring dan evaluasi
3) Sub Bagian Pemasaran
l. Bagian Sekretariat, membawahkan:
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Rumah Tangga
3) Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
m. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, membawahkan:
1) Sub Bagian Organisasi dan Administrasi Pegawai
2) Sub Bagian Mutasi Pegawai
3) Sub Bagian Pengembangan Pegawai
4
n. Bagian Pendidikan dan Penelitian, membawahkan;
1) Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan
2) Sub Bagian Penelitian dan Perpustakaan
3) Sub Bagian Kerjasama Pendidikan

Bagan Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi berdasarkan Peraturan Daerah


Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 tahun 2008 tersebut adalah sebagai berikut :

5
Gambar 1.2 Struktur organisasi RSUD Dr. Moewardi

6
4. Visi Misi Organisasi

a. Visi Misi Provinsi Jawa Tengah


Visi Misi Provinsi Jawa Tengah tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023. Visi Provinsi Jawa
Tengah adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari” Tetep Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi ”. Sedangkan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
adalah
1) Membangun masyarakat Jawa tengah yang religius, toleran, dan guyup
untuk menjaga negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Memperkuat refomasi birokrasi serta memperluas sasaran ke Pemerintah
Kabupaten/ Kota
3) Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas lapangan kerja
untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran
4) Menjadikan masyarakat Jawa Tengah, lebih sehat, lebih pintar, lebih
berbudaya dan mencintai lingkungan.
b. Visi Misi RSUD Dr Moewardi

Visi RSUD Dr Moewardi adalah “Rumah Sakit Berkelas Dunia”. Sedangkan


Misi RSUD Dr Moewardi yaitu,

1) Menyediakan wahana pendidikan dan pelatihan kesehatan yang unggul


berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
yang bersinergi dengan mutu pelayanan.
2) Menyediakan wahana pendidikan dan pelatihan kesehatan yang unggul
berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
yang bersinergi dengan mutu pelayanan.
5. Tujuan Organisasi
Dalam merumuskan tujuan didasarkan pada peraturan dan ketentuan dari
Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan
Departemen terkait. Adapun tujuan dari RSDM dibagi menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus.

7
a. Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan
menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1) Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
bagi masyarakat.
2) Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang makin luas,
profesional,efektif, efisien dan terjangkau bagi semua golongan
masyarakat.
3) Menjadikan RSDM sebagai pusat pelayanan rujukan yang paripurna
berstandar Internasional.
4) Menjadikan rumah sakit pendidikan tingkat lanjut yang mampu menjadi
pengelola pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan pendidikan
kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
6. Nlai-Nilai Budaya Organisasi
Nilai-nilai budaya kerja di RSUD Dr Moewardi adalah
a. Peduli
Seluruh civitas hospitalia rumah sakit harus peduli terhadap sesama, pasien,
keluarga serta lingkungan dengan semangat melayani serta mengutamakan
keselamatan.
b. Melayani
Seluruh civitas hospitalia rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani dengan
selalu siaga setiap saat, dimana saja, kapan saja.
c. Memiliki
Seluruh civitas hospitalia rumah sakit harus merasa memiliki dengan tulus
tanpa pamrih, menjaga dan memelihara sarana prasarana rumah sakit.
d. Ramah
Seluruh civitas hospitalia rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan 5S
(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun), mengucapkan salam, terima kasih
dan minta maaf yang tulus kepada seluruh pelanggan untuk menciptakan
kesetiaan.

8
e. Bersih
Seluruh civitas hospitalia rumah sakit harus bersih dalam berpikir dan bertindak
mentaati standar prosedur yang berlaku serta menjaga kebersihan dengan 5R
(ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin) untuk menuju pelayanan prima dan
paripurna.
f. Antusias
Semangat untuk berkembang dan berubah dengan Continuous Quality
Improvement.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi nya, RSUD Dr. Moewardi memiliki
Nilai Dasar dan Keyakinan Dasar yang merupakan budaya kerja dan menjadi
pijakan, pegangan dan pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja
pelayanan/operasional dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya. Nilai-nilai Dasar (Core Values) terdiri atas :
a. Profesionalisme (Profesionalism),
b. Kepedulian (Responsiveness),
c. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction),
d. Kewirausahaan (Enterpreneurship),
e. Keterbukaan (Transparancy),
f. Efisiensi (Efficiency),
g. Keadilan (Equity)
h. Kemudahan (Accescibility),

B. Tupoksi Jabatan Peserta


Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis di RSUD Dr Moewardi tercantum dalam
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi No 118.4/028/2022
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Intalasi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi dan juga tertuang dalam SK
Gubernur Jawa Tengah No. 813/582/2020 tentang Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil Provinsi Jawa Tengah Formasi Tahun 2019 tanggal 1 Desember 2020,
yaitu

1. Tugas Pokok
Instalasi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok
mengelola, mengendalikan, menyelengggarakan kegiatan rekam medis dan
informasi kesehatan di rumah sakit.

9
2. Fungsi Jabatan
Untuk meneyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ,
Instalasi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan pengelolaan rekam medis pasien , formulir rekam medis,
pengajuan program dan alur ERM, pengelolaan berkas rekam medis menjadi
informasi kesehatan, pelaksanaan koding rawat jalan dan rawat inap,
pengelolaan/ pengisiab berkas asuransi, dan keterangan medis, pengajuan
visum pasien
b. Penyelenggaraan sistem rekam medis dan informasi kesehatan secara
elektronik
c. Penyelenggaraan/ pelaksanaan koding dan gruping diagnose pasien rawat
jalan dan rawat inap
d. Penyelenggaraan Sistem Informasi Rumah Sakit
e. Pengerahan Sumber Daya Manusia
f. Pengelola pegendalian alat dan sarana prasarana dan Instalasi Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
h. Mengembangkan sistem elektronik rekam medis dan informasi kesehatan,
koding pasien BPJS dan umum di Rumah Sakit

10
C. ROLE MODEL

Gambar 1.3 Dewi Ristiani Kania

Role Model adalah seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, dan
diikuti. Dalam kegiatan Aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah salah satu
rekan kerja sekaligus senior saya di kantor, yaitu Kak Kania , yang mempunyai
nama lengkap Dewi Ristiani Kania . Kak Kania lahir pada tanggal 31 Agustus 1994
di Sempidi, Bali. Sepak terjangnya di dunia kerja sangat menginspirasi.
Keputusannya untuk bekerja jauh dari tanah kelahirannya merupakan suatu
keputusan yang membutuhkan banyak pertimbangan, tetapi dengan tekad yang
bulat dan keinginan yang kuat membuatnya memilih untuk keluar dari zona nyaman.

Dewi Ristiani Kania merupakan sosok yang patut dijadikan teladan karena
mampu menerapkan nilai-nilai BERAKHLAK dalam melakukan tugas kerja dan
profesinya, diantaranya yaitu

1. Berorientasi Pelayanan, Kak Kania dikenal sebagai sosok yang ramah serta
cekatan. Hal ini ditunjukkan saat melayani pasien di pendaftaran igd, beliau
melayani dengan ramah dan penuh empati, selain itu ketika atasan
memberikan perintah secara mendadak beliau langsung melaksanakan
perintah tersebut dengan cekatan.
2. Akuntabel , dalam menjalankan amanah dan perintah atasan beliau sangat
menjunjung tinggi integritas, menjalankan dengan penuh rasa tanggungjawab
dan tetap konsisten dengan keputusan yang telah diambil.
3. Kompeten, dalam melaksanakan suatu perintah maupun tugas kerjanya selalu
beliau kerjakan dengan serius dan penuh dengan kualitas hasil yang baik,

11
selain itu juga beliau sering mengikuti seminar dengan tujuan untuk
meningkatkan kompetensi.
4. Harmonis, beliau adalah patner yang sangat luwes dalam hal diskusi dan juga
bersesia memberikan masukan juga pendapatnya pada saat diskusi
5. Loyal, sebagai perekam medis Beliau selalu memegang teguh aturan – aturan
yang ada dan bersikap disiplin baik saat di lingkungan kerja maupun di luar
lingkungan demi menjaga nama baiknya sebagai seorang ASN.
6. Adaptif, dalam melakukan program percepatan ERM beliau sangat inovatif
dan selalu memiliki ide – ide yang inovatif.
7. Kolaboratif , dlam melaksanakan program percepatan ERM beliau selalu
melibatkan dan memberi kesempatan pada unit – unit lain untuk berkontribusi
dalam penyusunannya.

Keterkaitan dengan Manajemen ASN adalah dalam melaksanakan pekerjaannya


beliau merupakan sosok yang menjunjung tinggi etika dan norma – norma yang
berlaku.

Keterkaitan dengan Smart ASN adalah sosok seorang Kania merupakan sosok
yang sangat inovatif dan kreatif dengan tetap berpegang teguh pada literasi – literasi
digital

12
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu


Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai staf di Instalasi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang selanjutnya akan disebut dengan
(RMIK) RSUD Dr. Moewardi. Hasil identifikasi isu tersebut antara lain:
1. Meningkatnya penyebaran virus melalui berkas rekam medis pasien pada
masa pandemi di RSUD Dr Moewardi
Beberapa tahun belakangan ini kita ketahui bahwa dunia sedang dilanda
Pandemi Virus Covid 19 yang menyebabkan banyak sektor mengalami kelumpuhan.
Sebagaimana data yang tercatat Pada JHU CSSE Senin (21/02/2022) pemerintah
mencatat kasus harian sebanyak 55.378 kasus rata – rata per hari. Angka harian ini
berarti mendekati rekor angka harian tertinggi ketika terjadi gelombang kedua Covid-
19 pada sekitar bulan Juli 2021 yaitu sebanyak 56.757 kasus baru sebagaimana
tergambar pada gambar berikut ini,

Gambar 2.4 Data Covid – 19 di Indonesia

Hal ini tentu memberikan banyak dampak negatif di berbagai sektor salah
satunya adalah sektor kesehatan yang harus berjuang keras dalam menangani

13
pandemi ini. Banyak tenaga kesehatan yang sakit karna terpapar virus covid 19
tersebut, seperti salah satu contoh di instalasi RMIK jumlah tenaga yang terpapar
dari tahun 2020 sampai 2021 mengalami kenaikan yang cukup pesat seperti yang
tertera pada Gambar Berikut berikut.

Gambar 2.5 Data Staf Instalasi RMIK yang Terpapar Covid 19

Peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya


adanya kontak langsung dengan berkas rekam medis terutama Berkas Rekam
Medis terpapar covid 19, adanya kontak langsung dengan pasien, adanya kontak
dengan rekan yang terkonfirmasi covid 19. Berdasarkan uraian kasus diatas penulis
berinisiatif untuk melakukan upaya meminalisir penyebaran virus dengan membuat
perancangan Elekteronik Rekam Medis (ERM) Kelompok Staf Medik (selanjutnya
disebut KSM) spesialistik paru.
2. Belum Efektifnya Waktu Tunggu Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Tempat
Pendaftaran Rawat Inap RSUD Dr Moewardi
RSUD Dr Moewardi merupakan rumah sakit tipe A pendidikan yang memiliki 888
bed untuk rawat inap, dan penempatan pasien rawat inap dikelompokkan
berdasarkan kasus. Proses untuk pencarian kamar rawat inap di RSUD Dr moewardi
menerapkan sistem satu pintu yaitu semua lalu lintas penggunaan bed dikelola oleh
TPPRI (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap) yang berada di bawah naungan
instalasi RMIK. Pelayanan pasien di TPPRI belum optimal karena pasien harus
menunggu lama untuk mendapatkan kamar rawat inap. Berikut data waktu tunggu
poses rawat inap pasien.

14
Tabel 2.1 Tabel Data Waktu Tunggu Pasien Rawat Inap
Nama Pasien Px datang ke Px diantar ke Lama waktu tunggu
TPPRI bangsal
1 Pasien A 07.00 08.30 90 menit
2 Pasien B 08.00 10.00 120 menit
3 Pasien C 12.00 14.00 120 menit
4 Pasien D 13.00 15.30 150 menit
5 Pasien E 13.00 15.00 120 menit
JUMLAH 600 menit
RATA – RATA 120 menit
Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas diketahui bahwa waktu tunggu
pasien rawat inap melebihi standart yang ditentukan dalam PMK No. 129 Tahun
2008 tentang standart pelayanan Minimal yaitu pendaftaran pasien ≤ 60 menit.
Beberapa kendala yang menjadi penyebab belum optimalnya proses pencarian
kamar yaitu, lamanya proses pengiriman berkas pengntar rawat inap pasien dari poli
ke pendaftaran rawat inap, kamar rawat inap penuh, tingkat kelengkapan berkas
rekam medis yang belum maksimal sehingga proses pemulangan pasien
membutuhkan waktu lama. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap
pasien dan pihak rumah sakit diantaranya, pasien menunggu lama untuk
mendapatkan pelayanan rawat inap, memicu adanya komplain pasien terhadap
pelayan di pendaftaran rawat inap. berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya
pembuatan elektronik rekam medis (ERM) agar proses pengisiannya lebih efektif
dan efisien dan semua proses bisa dilakukan lebih cepat.
3. Belum optimalnya pengisian lembar rencana Pulang (Discharge Planning)
di Bangsal rawat inap RSUD Dr Moewardi
Berkas rekam medis pasien terdiri dari beberapa formulir rekam medis salah
satunya adalah lembar rencana pulang (Discharge Planning). Lembar rencana
pulang diisi 1x24 jam setelah pasien masu rawat inap. Menurut Sarfina (2016) tujuan
dilakukan discharge planning antara lain untuk mempersiapkan pasien dan keluarga
secara fisik dan psikologis dipulangkan ke rumah, menyediakan informasi tertulis
dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pasien dalam proses pemulangan, memfasilitasi proses pemulangan, memfasilitassi
proses pemindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas pelayanan

15
kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien meningkatkan
tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga. Berdasarkan tujuan
dari discharge planning kegiatan mempersiapkan segela kebutuhan pasien saat
pemulangan bisa dilakukan di H-1 tanggal pasien pulang sesuai dengan yang sudah
dituliskan pada saat pasien masuk sehingga proses pemulangan pasien bisa lebih
cepat. Namun pada kenyataannya kondisi di lapangan kelengkapan pengisian
discahrge planning belum optimal. Berikut gambar diagram penelitian mengenai
kelengkapan pengisian “Discharge Planning”

Kelengkapan Pengisian Formulir


"Discharge Planning"

28%

Lengkap
72% Tidak Lengkap

Gambar 2.6 Diagram Kelengkapan Pengisian Formulir “Discharge Planning”


Berdasarkan Diagram diatas dapat diketahui bahwa persentase kelengkapan
pengisian Discharge Planning hanya 28% dari 32 sampel data. Hal ini tentu dapat
menimbulkan banyak dampak seperti Proses pemulangan pasien akan lebih lama,
adanya penumpukan pasien di pendaftaran rawat inap karena harus mengantri
kamar pasien pulang.
4. Belum optimalnya sistem peminjaman berkas rekam medis untuk
keperluan penelitian di RSUD Dr Moewardi

RSUD Dr Moewardi merupakan Rumah Sakit Pendidikan, sehingga setiap


harinya banyak mahasiswa kedokteran yang meminjam berkas rekam medis untuk
keperluan pendidikan maupun penelitian di Bagian Penelitian Rekam Medis RSUD
Dr Moewardi, baik koas maupun PPDS. Di RSUD Dr Moewardi sistem permintaan

16
peminjaman berkas rekam medis belum terintegrasi dengan SIMRS (Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit) sehingga menyebabkan waktu tunggu
peminjaman berkas rekam medis kurang optimal. Berikut data waktu tunggu
peminjaman berkas rekam medis,
Tabel 2.2 Tabel Data Waktu Tunggu Penyediaan Berkas Rekam Medis untuk
Penelitian
No Peneliti Permintaan Berkas RM tersedia Jumlah
peminjaman bekas RM
1 Peneliti A 09.00 09.35 35 menit
2 Peneliti B 08.00 08.45 45 menit
3 Peneliti C 08.30 09.00 30 menit
4 Peneliti D 10.00 10.35 35 menit
5 Peneliti E 09.00 09.36 36 menit
Jumlah 181 menit
Rata – Rata 36.2 menit
Berdasarkan Data pada tabel diatas diketahui bahwa penyediaan rekam medis
rata – rata melebihi 30 menit. Hal ini disebabkan beberpa faktor diantaranya, belum
terintegrasinya sistem peminjaman berkas rekam medis antara ruang penelitian
dengan ruang filing, adanya antrian permintaan berkas rekam medis dari Unit lain.
Oleh sebab itu diperlukan sistem yang terintegrasi dengan SIMRS agar proses
peminjaman berkas rekam medis ke bagian penyimpanan lebih efektif dan efisien.
5. Belum optimalnya pemerataan beban kerja pegawai di Unit TPPRI instalasi
Rekam Medis RSUD Dr Moewardi

Instalasi RMIK RSUD Dr Moewardi memiliki 82 tenaga perekam medis yang


menyebar di berbagai unit salah satunya adalah unit Tempat Pendaftaran Pasien
Rawat Inap (TPPRI). Unit TPPRI memiliki 8 personel Admission dan 1 penanggung
jawab dengan pembagian 4 personel di shift pagi, 2 personel di shift siang dan 1
personel di shift malam dengan jumlah asien rata – rata 50 pasien per shift. TPPRI
memiliki beberapa tupoksi kerja diantaranya pendaftaran pasien rawat inap baik dari
poli maupun IGD, pendaftaran rawat jalan hd, pembuatan bpjs bayi baru lahir,
pengesahan jasa raharja dan penggantian penjaminan, pembuatan administrasi
denda, penjadwalan pasien rawat inap, dan pengelola lalu lintas penempatan bed
rawat inap pasien. Pembagian personel dengan sistem di atas menyebabkan

17
timbulnya beberapa kendala seperti pelayanan menjadi kurang optimal dikarenakan
pemerataan beban kerja yang belum optimal, hal ini dibuktikan dengan perhitungan
standar jumlah kebutuhan loket yang dibutuhkan di pendaftaran rawat inap

Gambar 2.7 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Loket

Berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa kondisi yang ada saat ini masih
belum memenuhi standart yang seharusnya terutama pada shift siang dan shift
malam yang hanya ada maksimal 2 personel. Hal ini tentu sangat dibutuhkan
adanya perhitungan kembali mengenai pemerataan tenaga kerja.

Tabel 2.3 Identifikasi Isu


Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Meningkatnya Bangsal dan Berkas rekam medis di Pengisian berkas rekam
penyebaran virus Instalasi RSUD Dr moewardi medis sudah dalam
melalui berkas RMIK masih menggunakan bentuk paperless dan
rekam medis berkas manual atau pengisian dapat
pasien pada masa masih berbahan kertas, dilakukan secara
pandemi di RSUD dan mengharuskan elektronik melalui
Dr Moewardi petugas kontak langsung Elektronik Rekam Medis
dengan berkas tersebut (ERM)
2. Belum optimalnya TPPRI Proses pencarian kamar Pengisian berkas RM
proses pencarian di RSUD Dr Moewardi pasien pulang dilakukan
kamar untuk masih sering mengalami secara elektronik
pasien rawat inap kendala terutama saat sehingga akan
di TPPRI RSUD kamar penuh dan masih mempercepat proses
Dr Moewardi harus menunggu pasien pemenuhan

18
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
pulang kelengkapan berkas
rekam medis pasien
pulang yang akan
berdampak juga pada
efektivitas pemesanan
kamar rawat inap serta
ada tambahan tools
notifikasi pada saat ada
kamar kosong
3. Belum optimalnya Bangsal Pengisian lembar Pengisian lembar
pengisian lembar rawat Inap rencana pulang masih rencana pulang secara
rencana Pulang diisi secara maual dan elektronik dengan
(Discharge kelengkapan belum tambahan item notifikasi
Planning) di maksimal, pada saat h-1 pasien
Bangsal rawat pulang dan juga
inap RSUD Dr Batasan waktu
Moewardi pengisian yang akan
tertutup otomatis
setelah 1x24 jam
setelah pasien masuk
rawat inap

4. Belum optimalnya Instalasai Di RSUD Dr Moewardi Proses peminjaman


sistem RMIK sistem permintaan berkas rekam medis ke
peminjaman peminjaman berkas bagian penyimpanan
berkas rekam rekam medis belum lebih efektif dan efisien
medis untuk terintegrasi dengan
keperluan SIMRS (Sistem Informasi
penelitian di Manajemen Rumah
RSUD Dr Sakit)
Moewardi
5. Belum optimalnya TPPRI Saat ini jumlah tenaga Adanya perhitungan
pemerataan yang bertugas pada shift ulang pemerataan
beban kerja pagi 4 orang, shift siang 2 tenaga kerja
pegawai di Unit orang dan shift malam 1
TPPRI instalasi orang dengan beberpa
Rekam Medis tupoksi kerja yang harus
RSUD Dr dilakukan
Moewardi

B. Analisis Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukanprioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan pendekatan APKL yaitu

19
Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL merupakan alat bantu
untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
aktual, problematika, kekhalayakan dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di
lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi
prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi. APKL memiliki 4 kriteria
penilaian sebagai berikut:
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat;
2. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya;
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak; dan
4. Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut ini beberapa isu yang ada di Instalasi Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi
Surakarta, yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL.
Tabel 2.4 Analisis Isu dengan Metode APKL
KRITERIA (SKOR) PERINGK
NO ISU JUMLAH
A P K L AT
1. Meningkatnya penyebaran
virus melalui berkas rekam
medis pasien pada masa 5 5 4 5 19 I
pandemi di RSUD Dr
Moewardi
2. Belum optimalnya proses
pencarian kamar untuk pasien
rawat inap di Tempat 5 3 4 3 15 IV
Pendaftaran Rawat Inap
RSUD Dr Moewardi
3. Belum optimalnya pengisian
lembar rencana Pulang
(Discharge Planning) di 4 4 4 4 16 II
Bangsal rawat inap RSUD Dr
Moewardi
4. Belum optimalnya sistem
peminjaman berkas rekam
medis untuk keperluan 5 3 3 3 14 V
penelitian di RSUD Dr
Moewardi
5 Belum optimalnya pemerataan
beban kerja pegawai di
5 4 3 4 16 III
instalasi Rekam Medis RSUD
Dr Moewardi

20
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 – 5 (5=sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2= kecil, 1=sangat kecil)
Actual : Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin actual
Problematik: Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin problem
Kekhalayakan: Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin khalayak
Layak: Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin layak.
Hasil analisis tersebut di atas kemudian dilakukan penapisan prioritas isu
dengan metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG).
1. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas,dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 2.5 Analisis Isu dengan metode USG


NO ISU Urgency Seriousne Growt Jumlah Peringk
ss h at
1. Meningkatnya
penyebaran virus
melalui berkas rekam 5 4 5 14 I
medis pasien pada
masa pandemi
2. Belum optimalnya
pengisian lembar
3 3 3 9 III
rencana Pulang
(Discharge Planning)
3. Belum optimalnya
pemerataan beban kerja
pegawai di instalasi 3 3 4 10 II
Rekam Medis RSUD Dr
Moewardi

Keterangan : 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2= kecil, 1=sangat kecil


Urgency : Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin urgent
Seriousness: Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin serius
Growth : Angka 1-5 semakin besar nilainya semakin berkembang
C. Analisis Penyebab Isu

21
Hasil analisa APKL dan USG didapatkan isu yang harus diselesaikan di Instalasi
Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi yaitu belum optimalnya pengisian asesmen
bedah. Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material
(bahan baku), method (metode), dan machine (alat) atau melalu pendekatan lain
yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga
hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):

22
Sebab Akibat

Environment
Machine Man

Adanya kontak
Belum adanya alat langsung petugas saat
Lingkungan sterilisasi kertas
infeksius pengisin Dok. RM
Dok. RM Meningkatnya
penyebaran virus
melalui berkas
Dok. RM yang rekam medis
Pengisian Dok.RM
terbuat dari
secara manual pasien pada masa
Kegiatan kertas, sehingga
distribusi Dok. susah dibersihkan Belum ada pandemi
RM yang masih tempat
manual penyimpanan
khusus DRM
Methode Material infeksius

Gambar 2.8 Diagram Fishbone


Keterangan :
: penyebab yang diselesaikan : penyebab yang tidak diselesaikan

23
D. Rancangan Aktualisasi Dan Habituasi
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Identifikasi Isu :
1. Meningkatnya penyebaran virus melalui berkas
rekam medis pasien pada masa pandemi di RSUD
Dr Moewardi
2. Belum optimalnya proses pencarian kamar untuk
pasien rawat inap di Tempat Pendaftaran Rawat
Inap RSUD Dr Moewardi
3. Belum optimalnya pengisian lembar rencana Pulang
(Discharge Planning) di Bangsal rawat inap RSUD
Dr Moewardi
4. Belum optimalnya sistem peminjaman berkas rekam
medis untuk keperluan penelitian di RSUD Dr
Moewardi
5. Belum optimalnya pemerataan beban kerja pegawai
di instalasi Rekam Medis RSUD Dr Moewardi
Isu yang Diangkat : Meningkatnya penyebaran virus melalui berkas
rekam medis pasien pada masa pandemi di
RSUD Dr Moewardi
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media
Kertas Rekam Medis melalui Pembuatan Elektronik
Rekam Medik KSM Spesialistik Paru di RSUD Dr
Moewardi terdiri dari 5 kegiatan yaitu :
1. Melakukan Identifikasi kebutuhan pengguna
terhadap ERM KSM Spesialistik paru
2. Merancang dan Membuat Desain ERM KSM
spesialistik Paru
3. Melakukan pengajuan ERM KSM Spesialistik Paru
ke bagian PDE
4. Melakukan pelaksanaan dan penerapan ERM KSM
spesialistik Paru
5. Melakukan Evaluasi terhadap penerapan ERM
Formulir Assesmen Awal KSM Spesialistik Paru
24
Tabel 2.6 Matrik Rancangan Aktualisasi
KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT /
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Didapatkannya Keterkaitan dengan Data kebutuhan Data Kebutuhan
Identifikasi Data Manajemen ASN adalah pengguna yang Pengguna ERM
Kebutuhan kebutuhan saya dalam melakukan dihasilkan dari KSM Spesialistik
Pengguna ERM Pengguna wawancara dan konsultasi kegiatan ini Paru sesuai
KSM Spesialistik ERM KSM dengan mentor dan para memiliki kontribusi dengan
Paru Spesialistik user (dalam hal ini Dokter dalam penguatan nilai –
Paru dan Residen Paru) secara mewujudkan Visi nilai profesi yaitu
Sumber : Perintah sopan dan santun sesuai RS, Rumah Sakit kemudahan,
Atasan dengan Kode Etik ASN Berkelas Dunia profesionalisme
dan Misi RS poin dan Kepuasan
Keterkaitan dengan pertama yaitu Pelanggan
SMART ASN adalah Menyediakan
dengan memanfaatkan pelayanan
perangkat digital untuk kesehatan
memudahkan proses berbasis pada
pendokumentasian saat keunggulan
wawancara dan penyajian sumber daya
hasil maka sudah sesuai manusia,
dengan Digital Skill kecanggihan dan
kecukupan alat
Akuntabel, Berorientasi serta
Pelayanan, Kompeten , profesionalisme
Harmonis, Loyal manajemen
1. Melakukan Diperolehnya Saya melakukan pelayanan.
konsultasi persetujuan konsultasi dengan mentor
dengan mentor dan masukan dengan proaktif

25
terkait memaparkan rencana
perancangan gagasan pemecahan isu
ERM KSM (Adaptif) dengan tetap
Spesialistik menghargai pendapat
Paru serta masukan dari mentor
(Harmonis)
2. Menyusun daftar daftar Saya menyusun daftar
pertanyaan untuk pertanyaan pertanyaan secara cermat
wawancara dan dapat
dengan user / dipertanggungjawabkan
pengguna (Akuntabel) selain itu juga
saya menyusun
pertanyaan untuk
memenuhi kebutuhan
pengguna (Berorientasi
Pelayanan)
3. Melakukan Data hasil Saya melakukan
wawancara pada wawancara wawancara dengan ramah
beberapa user (Berorientasi pelayanan)
dan juga melakukan
wawancara dengan
narasumber yang ahli
dalam bidangnya
(kompeten)
4. Melakukan Item – item dan Pelaksanaan diskusi
diskusi untuk formulir pada bertujuan untuk memenuhi
menentukan ERM KSM paru dan Memahami
formulir dan item kebutuhan pengguna
yang dibutuhkan (Berorientasi Pelayanan)
dalam ERM KSM dengan teteap saling
Paru menghargai pendapat
satu sama lain

26
(Harmonis) yaitu
menghargai perbedaan
pendapat, dan
memberikan kesempatan
pada semua pihak untuk
saling berkontribusi
memberikan pendapatnya
(Loyal)
2. Merancang dan Desain Keterkaitan dengan Desain Desain
Membuat Desain Rancangan Manajemen ASN adalah Rancangan KSM Rancangan ERM
ERM KSM ERM KSM dengan adanya ERM KSM spesialistik Paru KSM spesialistik
spesialistik Paru spesialistik spesialistik Paru dapat diharapkan paru merupakan
Paru mewujudkan dan mampu menjadi gambaran dari
Sumber : SKP meningkatkan pelayanan salah satu penguatan dari
yang profesional dan kegiatan yang nilai – nilai
berkualitas untuk membantu dalam organisasi yaitu,
Peningkatan Kinerja mewujudkan Visi Profesionalisme,
Pelayanan RS, Rumah Sakit Kemudahan,
Berkelas Dunia Efisien dan
Keterkaitan dengan dan Misi RS yaitu Transparency
SMART ASN adalah Menyediakan
pembuatan ERM KSM pelayanan
spesialistik merupakan kesehatan
salah satu kiat dalam berbasis pada
rencana percepatan keunggulan
transformasi digital di sumber daya
bidang kesehatan dengan manusia,
memanfaatkan Digital kecanggihan dan
Skill dan tidak melupakan kecukupan alat
aspek Digital Safety serta
profesionalisme
Akuntabel, Kompeten, manajemen

27
Adaptif, Kolaboratif, pelayanan.
Harmonis
1. Membuat Diagram Alur Pembuatan Diagram Alur
diagram Alur data Data dilakukan secara cermat
(Flowchart) (Flowchart) (Akuntabel) dan tetap
beroedoman pada
keahlian sesuai yang
dimiliki (kompeten)
2. Membuat Pemetaan KSM Pembuatan Pemetaan
Pemetaan Spesialistik Formulir dilakukan secara
Formulir Paru cermat (Akuntabel) dan
Assesmen Awal tetap beroedoman pada
KSM Spesialistik keahlian sesuai yang
Paru dimiliki (kompeten)
3. Membuat Desain KSM Pembuatan Desain
Rancangan Spesialistik Rancangan Desain
Desain Paru Assesmen Awal ERM
Assesmen Awal KSM Spesialistik Paru
ERM KSM dibuat secara kreatif dan
Spesialistik Paru inovatif (Adaptif)
4. Melakukan Hasil diskusi Tahapan ini sesuai
diskusi dengan dengan PDE dengan nilai Kolaboratif
unit PDE perihal yaitu Sinergi untuk hasil
Pemetaan dan terbaik, nilai Harmonis
Desain yang telah yaitu menghargai
dibuat pendapat orang lain
3. Melakukan Tersedianya Keterkaitan dengan ERM KSM ERM KSM
pengajuan ERM KSM Manajemen ASN : Spesialistik Paru Spesialistik Paru
pembuatan ERM Spesialistik Proses pengajuan ERM yang telah dibuat merupakan
KSM Spesialistik Paru KSM Spesialistik Paru diharapkan perwujudan dari
Paru ke bagian dilakukan dengan mampu menjadi penguatn nilai –
PDE bekerjasama dan salah satu nilai organisasi

28
berkoordinasi dengan kegiatan yang yaitu,
Sumber : Inovasi bagian lain untuk membantu dalam Profesionalisme
mencapai tujuan yang mewujudkan Visi dan
sama yaitu peningkatan RS, Rumah Sakit Transparency
mutu dan pelayanan Berkelas Dunia
rumah sakit. dan Misi RS yaitu
Menyediakan
Keterkaitan dengan pelayanan
Smart ASN: kesehatan
Proses pengajuan sistem berbasis pada
ke PDE dilakukan agar keunggulan
ERM KSM Spesialistik sumber daya
Paru segera dibuatkan manusia,
dan dapat dipergunakan kecanggihan dan
untuk menunjang kecukupan alat
keefektifan pengisian serta
asesmen sesuai dengan profesionalisme
penerapan Digital Skill manajemen
pelayanan.
1. Membuat surat Tersedianya BERORIENTASI
pengajuan/ nota surat PELAYANAN
dinas pengajuan/ Menyiapkan surat
nota dinas pengajuan dan
lampirannya yang akan
diajukan ke PDE dengan
cekatan
AKUNTABEL
Bertanggung jawab dan
cermat terhadap
kelengkapan berkas
pengajuan ERM KSM
Spesialistik Paru yang

29
diajukan ke PDE

KOMPETEN
Membuat surat pengajuan
yang akan diajukan ke
PDE sesuai dengan format
yang benar dan dikerjakan
dengan cepat dan tepat
(kinerja terbaik)
2. Menduplikasi nota Tersimpannya ADAPTIF
dinas untuk arsip arsip nota dinas Bertindak proaktif dalam
dan membuat penduplikasian dan
ekspedisi penyimpanan arsip nota
dinas serta
AKUNTABEL
Bertanggung jawab dan
cermat dalam
menduplikasi dan
menyimpan arsip nota
dinas

3. Melakukan Diterimanya HARMONIS


Pengajuan input, berkas Menciptakan hubungan
pemetaan, output, pengajuan yang kondusif dengan
dan desain formulir ERM KSM bagian PDE ketika
beserta nota dinas Spesialistik berdiskusi
ke PDE Paru
LOYAL
Berkomitmen dalam
melakukan pengajuan ke
PDE agar sistem ERM
KSM Spesialistik Paru

30
segera dibuatkan

KOLABORATIF
Bekerjasama dengan
bagian PDE dalam
pembuatan ERM KSM
Spesialistik Paru

4. Melaksanakan Penerapan Keterkaitan dengan Penerapan ERM Penerapan ERM


Penerapan ERM ERM KSM Manajemen ASN adalah KSM Spesialistik KSM Spesialistik
KSM Spesialistik Spesialistik dalam melakukan kegiatan Paru mampu Paru merupakan
Paru Paru penerapan ERM KSM memberikan perwujudan dari
spesialistik Paru yang kontribusi penguatan nilai –
Sumber : Inovasi meliputi persiapan terhadap nilai oranisasi
sarpras, penginstalan terwujudnya Visi yang meliputi,
aplikasi, sosialisasi dan RS, Rumah Sakit Profesionalisme,
pendampingan dilakukan Berkelas Dunia Transparency
dengan penuh tanggung dan Misi kedua dan Kemudahan
jawab serta jujur, terbuka RS yaitu
dan benar dalam Menyediakan
penyampaian informasi pelayanan
yang di sosialisasikan kesehatan
sesuai dengan kode etik berbasis pada
ASN keunggulan
sumber daya
Keterkaitan dengan manusia,
SMART ASN adalah kecanggihan dan
Kegiatan ini bertujuan kecukupan alat
untuk meningkatkan serta
kompetensi literasi digital profesionalisme
dalam hal ini digital skills manajemen

31
para user dalam pelayanan
mengetahui, memahami,
dan menggunakan
perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital
dalam pelaksanaan tugas
kerjanya nanti.

Akuntabel, Adaptif,
Kompeten, Kolaboratif
1. Menyiapkan Sarpras Pemanfaatan dan
sarana dan penggunaan Sarana
prasarana dalam Prasarana secara
hal ini Laptop bertanggung jawab
merupakan penerapan
core value Akuntabel
2. Melakukan Formulir ERM ERM KSM Spesialistik
Penginstalan terinstal paru di instal dengan
ERM KSM cermat dan Bertanggung
Spesialistik Paru jawab (Akuntabel)
3. Melakukan Pemahaman Sosialisasi tentang ERM
sosialisasi pengguna KSM Spesialistik Paru
kepada terhadap dilakukan secara Terbuka
user/pengguna penerapan dan transparan (nilai
tentang ERM ERM Formulir Akuntabel) dan tetap
KSM Spesialistik Assesmen Awal bersikap proaktif dalam
Paru KSM menanggapi setiap
Spesialistik feedback dari pengguna
Paru ERM KSM Spesialistik Paru
(nilai Adaptif)
4. Melakukan Pemahaman Pendampingan dilakukan

32
Pendampingan dan bertujuan untuk membantu
dalam rangka kemampuan orang lain belajar
pembelajaran user memahami penggunaan
penggunaan menggunakan ERM tersebut (nilai
ERM tersebut formulir ERM Kompeten) dan
tersebut menggerakkan berbagai
SDM untuk tujuan
bersama (nilai
Kolaboratif)
5. Melakukan Hasil evaluasi Keterkaitan dengan Hasil evalusi dari Hasil Evaluasi
Evaluasi penerapan Manajemen ASN adalah kegiatan ini penerapan ERM
terhadap ERM Formulir kegiatan ini bertujuan mampu Formulir
penerapan ERM Assesmen Awal untuk memperbaiki memberikan Assesmen Awal
KSM Spesialistik KSM kekurangan – kekurangan kontribusi KSM Spesialistik
Paru Spesialistik dari ERM KSM paru agar terhadap Paru sesuai
Paru nantinya bisa diterpakan terwujudnya Visi dengan
Sumber : Inovasi secara optimal guna RS, Rumah Sakit penguatan nilai –
menunjang pelayanan Berkelas Dunia nilai organisasi
publik yang profesional dan Misi kedua yaitu,
RS yaitu Profesionalisme,
Keterkaitan dengan Menyediakan Transparency,
SMART ASN yaitu pelayanan dan Kemudahan
Kegiatan ini sebagai kesehatan
bentuk penyempurnaan berbasis pada
sistem untuk menekan laju keunggulan
penyebaran virus dan sumber daya
memudahkan pengguna / manusia,
petugas dalam pengisian kecanggihan dan
assesmen medis secara kecukupan alat
digital. serta
profesionalisme
Berorientasi Pelayanan, manajemen

33
Akuntabel, Harmonis, pelayanan.
dan Kompeten
1. Membuat Undangan Undangan dibuat secara
undangan untuk cermat (nilai Akuntabel)
forum evalusi
kepada para
pengguna
2. Melakukan diskusi Data kendala Diskusi perihal kendala
perihal kendala – dan ERM tersebut bertujuan
kendala dan kekurangan untuk memenuhi
kekurangan pada pada ERM Kebutuhan Pengguna
ERM Formulir Formulir (nilai Berorientasi
Assesmen Awal Assesmen Awal Pelayanan) dengan tetap
KSM Spesialistik KSM terbuka menerima
Paru Spesialistik masukan dan kritikan
Paru (nilai Harmonis)
3. Melakukan Hasil Perbaikan Saya melakukan
perbaikan dan dan evaluasi Perbaikan sebagai tindak
evaluasi ERM lanjut dari kegiatan
Formulir evaluasi ini (nilai
Assesmen Awal Berorientasi) dan juga
KSM Spesialistik bertujuan untuk
Paru meningkatkan kompetensi
dalam menghadapi
perubahan (nilai
Kompeten)

34
E. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu tentang “Meningkatnya
penyebaran virus melalui berkas rekam medis pasien pada masa pandemi di
RSUD Dr Moewardi” tidak segera di atasi adalah
1. Meningkatnya angka penyebaran virus yang disebabkan oleh kontak
langsung petugas dengan media kertas
2. Kelengkapan pengisian Assesmen spesialistik Paru yang kurang optimal
3. Kurang optimalnya kesinambungan riwayat pelayanan pasien
4. Tidak terpenuhinya indikator mutu rekam medis
5. Akan menimbulkan keterlambatan proses klaim

F. Gagasan Pemecah Isu


1. Judul Rancangan Aktualisasi:
Upaya Meminimalisir Penyebaran Virus pada media Kertas Rekam Medis
melalui Pembuatan Elektronik Rekam Medik KSM Spesialistik Paru di RSUD Dr
Moewardi Surakarta
2. Kegiatan Pemecah Isu:
a. Melakukan Identifikasi kebutuhan pengguna terhadap ERM KSM
Spesialistik paru
b. Merancang dan Membuat Desain ERM KSM spesialistik Paru
c. Melakukan pengajuan ERM KSM Spesialistik Paru ke bagian PDE
d. Melakukan pelaksanaan dan penerapan ERM KSM spesialistik Paru
e. Melakukan Evaluasi terhadap penerapan ERM Formulir Assesmen Awal
KSM Spesialistik Paru.

35
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 2.7 Jadwal Rancangan Aktualisasi

MARET 2022 APRIL 2022


NO KEGIATAN 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
BUKTI KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Identifikasi
kebutuhan pengguna terhadap
ERM KSM Spesialistik paru
a. Melakukan konsultasi Foto dokumentasi saat
dengan mentor konsultasi
b. Menyusun daftar pertanyaan Lembar pertanyaan untuk
untuk wawancara dengan wawancara
user / pengguna
c. Melakukan wawancara pada Foto dokumentasi saat
beberapa user wawancara
d. Melakukan diskusi untuk Lembar Notulen hasil
menentukan formulir dan wawancara
item yang dibutuhkan dalam
ERM KSM Paru
2 Merancang dan Membuat
Desain ERM KSM spesialistik
Paru
a. Membuat diagram Alur data Gambar Digram Alur
(Flowchart)
b. Membuat Pemetaan Lembar Pemetaan Alur
Formulir Assesmen Awal
KSM Spesialistik Paru
c. Membuat Rancangan Lembar Rancangan
Desain Assesmen Awal Desain
KSM Spesialistik Paru
d. Melakukan diskusi dengan Foto Dokumentasi saat
unit PDE perihal Pemetaan diskusi
dan desain yang telah dibuat

36
MARET 2022 APRIL 2022
NO KEGIATAN BUKTI KEGIATAN
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7
3 Melakukan pengajuan ERM
KSM Spesialistik Paru ke
bagian PDE
a. Membuat surat pengajuan/ Nota Dinas Pengajuan
nota dinas
b. Menduplikasi nota dinas Arsip Nota Dinas
untuk arsip dan membuat Pengajuan
ekspedisi
c. Melakukan Pengajuan input, Buku Ekspedisi, Foto
pemetaan, output, dan Dokumentasi saat
desain formulir beserta Pengajuan
4 Melakukan pelaksanaan dan
penerapan ERM KSM
spesialistik Paru
a. Menyiapkan sarana dan Foto Dokumentasi saat
prasarana dalam hal ini menyiapkan Sarpras
Laptop
b. Melakukan Penginstalan Foto Dokumentasi saat
ERM Assesmen Awal KSM melakukan Penginstalan
Spesialistik Paru ERM KSM Spesialistik
Paru
c. Melakukan sosialisasi Lembar Daftar Hadir
kepada user/pengguna Foto Dokumentasi
tentang ERM Assesmen
Awal KSM Spesialistik Paru
d. Melakukan Pendampingan Foto Dokuementasi
dan Penerapan penggunaan Pendampingan
ERM KSM Spesialistik Paru
Daftar Hadir

37
MARET 2022 APRIL 2022
NO KEGIATAN 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
BUKTI KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7
5 Melakukan Evaluasi terhadap
penerapan ERM Formulir
Assesmen Awal KSM
Spesialistik Paru.
a. Membuat undangan untuk Lembar Undangan
forum evalusi kepada para
pengguna
b. Melakukan diskusi perihal Daftar Hadir
kendala – kendala dan Foto Dokumentasi Diskusi
kekurangan pada ERM Evaluasi
Formulir Assesmen Awal
KSM Spesialistik Paru
c. Melakukan perbaikan dan Notulen Hasil Evaluasi
evaluasi ERM Formulir Dan Rencana Perbaikan
Assesmen Awal KSM
Spesialistik Paru

Keterangan :

: Hari Libur

: Pelaksanaan Kegiatan

: Penyusunan Laporan

38
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.


(2021). Panduan Aktualisasi Dan Habituasi Agenda 4 Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS). Semarang: Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Analisis Isu Kontemporer. Modul II


Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

RSUD Dr. Moewardi. (2017). Pedoman Pengorganisasian RSUD Dr Moewardi 2017.


Surakarta: RSUD Dr Moewardi.

RSUD Dr. Moewardi. (2018). Renstra RSUD Dr. Moewardi Tahun 2018-2023.
Surakarta.\: RSUD Dr Moewardi.

RSUD Dr. Moewardi. (2022). Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr
Moewardi No 118.4/028/2022 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja

39
Intalasi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah
Dr Moewardi. Surakarta: RSUD Dr Moewardi.

RSUD Dr. Moewardi. (2022). Profil RSUD Dr. Moewardi. Surakarta diakses dari
https://rsmoewardi.com/ pada Kamis 22 Februari 2022

Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran. Jakarta

Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 Tahun


2008 tentang Rekam Medis. Jakarta

40
CURRICULUM VITAE

1. Identitas Diri

Nama Nur Afnatul Hasanah, S.ST


NIP 19950907 202012 2 017
Tempat Tanggal Lahir Lumajang, 07 September 1995
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Alamat Kotokan 01/10 Ds. Jatiroto Kec. Jatiroto - Lumajang
Status Belum Menikah
Handphone 082334329864
Email Afnia.nyanya@gmail.com
Instansi Kantor RSUD Dr Moewardi
Alamat Kantor Jl. Kolonel Soetarto No. 132, Jebres, Surakarta

2. Riwayat Pendidikan

Tahun Jenjang Pendidikan


2001-2007 SD Negeri Kaliboto Lor 02
2007-2010 SMP Negeri 1 Jatiroto
2010-2013 SMA Negeri 1 Lumajang
2013-2017 DIV Rekam Medik Politeknik Negeri Jember

3. Pengalaman Kerja

Nama Institusi Masa Kerja


Klinik Asy-Syifa’ Ploso-Jombang Agustus 2017- November 2020
RSUD Dr Moewardi 4 Januari 2021 - Sekarang

41

Anda mungkin juga menyukai