Anda di halaman 1dari 22

WISATA CANDI BOROBUDUR

Sejarah
Dinasti Sailendra membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840
Masehi. Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu. Peninggalan ini
dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini berisi petunjuk
agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan
menurut Buddha. Peninggalan ini ditemukan oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 dibawah
pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada
tahun 1835.
The Sailendra Dynasty built the largest Buddhist heritage in the world between 780-840 AD.
Sailendra Dynasty was the ruling dynasty at that time. This relic was built as a place of worship of
Buddha and place of pilgrimage. This place contains instructions for humans to distance themselves
from the passions of the world and towards enlightenment and wisdom according to the Buddha.
This relic was discovered by the British Forces in 1814 under the leadership of Sir Thomas Stanford
Raffles. The temple area was completely cleaned up in 1835.

Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam
kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk
dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi
dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam
Nirwana di bagian pusat.
Borobudur was built in the style of the Mandala which reflects the universe in Buddhist
beliefs. The structure of the building is box-shaped with four entrances and a circular center point.
When viewed from the outside to the inside is divided into two parts, namely the natural world
which is divided into three zones on the outside, and the Nirvana realm at the center.

Zona 1: Kamadhatu
alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang
Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum
sebab akibat. Menggambarkan mengenai sifat dan nafsu manusia, seperti merampok,
membunuh, memperkosa, penyiksaan, dan fitnah.
Zone 1: Kamadhatu
natural world which is seen and is being experienced by humans now.
Kamadhatu consists of 160 reliefs describing the Karmawibhangga Sutra, the law of cause and
effect. Describes human nature and passions, such as robbing, killing, raping, torturing, and slander.
Tudung penutup pada bagian dasar telah dibuka secara permanen agar pengunjung
dapat melihat relief yang tersembunyi di bagian bawah. Koleksi foto seluruh 160 foto relief
dapat dilihat di Museum Candi Borobudur yang terdapat di Borobudur Archaeological Park.
The cover at the bottom has been permanently opened so that visitors can see the hidden
relief at the bottom. An entire photo collection of 160 relief photos can be seen at the Borobudur
Temple Museum located in Borobudur Archaeological Park.

Zona 2: Rupadhatu
alam peralihan, dimana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia.
Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung buddha. Secara keseluruhan ada
328 patung Buddha yang juga memiliki hiasan relief pada ukirannya.
Menurut manuskrip Sansekerta pada bagian ini terdiri dari 1300 relief yang berupa
Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana. Seluruhnya membentang sejauh 2,5 km
dengan 1212 panel.
Zone 2: Rupadhatu
transitional nature, where humans have been freed from world affairs.
Rapadhatu consists of a gallery of stone relief carvings and Buddha statues. In total there are 328
Buddha statues which also have relief decorations on the carvings.
According to the Sanskrit manuscripts in this section consists of 1300 reliefs in the form of
Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka and Awadana. Altogether stretches as far as 2.5 km with 1212
panels.

Zona 3: Arupadhatu
alam tertinggi, rumah Tuhan.
Tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang
menggambarkan kebangkitan dari dunia. Pada bagian ini tidak ada ornamen maupun
hiasan, yang berarti menggambarkan kemurnian tertinggi.
Zone 3: Arupadhatu
the highest realm, the house of God.
Three circular porches lead to the dome at the center or stupa which depicts the rise of the world. In
this section there is no ornamentation or decoration, which means that it represents the highest
purity.

Serambi pada bagian ini terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang berlubang,
lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi. Terdapat 72
stupa secara keseluruhan. Stupa terbesar yang berada di tengah tidak setinggi versi aslinya
yang memiliki tinggi 42m diatas tanah dengan diameter 9.9m. Berbeda dengan stupa yang
mengelilinginya, stupa pusat kosong dan menimbulkan perdebatan bahwa sebenarnya
terdapat isi namun juga ada yang berpendapat bahwa stupa tersebut memang kosong.
The porch in this section consists of a circular stupa with a hollow, inverted bell,
containing a statue of Buddha that leads to the outside of the temple. There are 72 stupas in total.
The largest stupa in the middle is not as high as the original version which has a height of 42m
above the ground with a diameter of 9.9m. Unlike the stupas that surround it, the central stupas are
empty and cause debate that there are actually contents but there are also those who argue that the
stupas are indeed empty.

Relief
Secara kesuluruhan terdapat 504 Buddha dengan sikap meditasi dan enam posisi tangan
yang berbeda di sepanjang candi.
Relief
In total there are 504 Buddhas with meditation attitudes and six different hand positions throughout
the temple.

Koridor Candi
Selama restorasi pada awal abad ke 20, ditemukan dua candi yang lebih kecil di
sekitar Borobudur, yaitu Candi Pawon dan Candi Mendut yang segaris dengan Candi
Borobudur. Candi Pawon berada 1.15 km dari Borobudur, sementara Candi Mendut berada
3 km dari Candi Borobudur. Terdapat kepercayaan bahwa ada hubungan keagamaan antara
ketiga candi tersebut namun masih belum diketahui secara pasti proses ritualnya.
Temple Corridor
During the restoration of the early 20th century, two smaller temples were found around
Borobudur, namely Pawon Temple and Mendut Temple in line with Borobudur Temple. Pawon
Temple is 1.15 km from Borobudur, while Mendut Temple is 3 km from Borobudur Temple. There
is a belief that there is a religious connection between the three temples but the ritual process is still
unknown.
Ketiga candi membentuk rute untuk Festival Hari Waisak yag digelar tiap tahun saat
bulan purnama pada Bulan April atau Mei. Festival tersebut sebagai peringatan atas lahir
dan meninggalnya, serta pencerahan yang diberikan oleh Buddha Gautama.
The three temples form the route for the Vesak Day Festival which is held every year
during the full moon in April or May. The festival commemorates the birth and death, and
enlightenment given by Buddha Gautama.
20 Makanan Khas Jogja
20 Latest Jogja Special Foods

1. Gudeg

Yogyakarta tentu tak dapat dipisahkan dengan gudeg.  Makanan khas Jogja tersebut
memang sudah mendunia. Terbuat dari nangka muda yang dibuat dengan santan, gudeg
memiliki rasa khas yang manis. Proses pembuatan gudeg terbilang cukup lama. Perlu waktu
berjam-jam untuk mengolah masakan gudeg tersebut.
Yogyakarta certainly cannot be separated from warm. Jogja's special food is already
worldwide. Made from young jackfruit made with coconut milk, warm has a distinctive sweet taste.
The process of making warm is fairly long. It takes hours to process the warm food.

Penjual gudeg dapat anda temukan di setiap sudut Jogja. Terdapat tiga jenis gudeg
yang dikenal di masyarakat yaitu gudeg basah, gudeg kering, dan gudeng manggar. Apabila
anda ingin membawa gudeg sebagai oleh-oleh, gudeg kering dapat menjadi pilihan karena
lebih tahan lama.
You can find warm selud sellers in every corner of Jogja. There are three types of warm
warmth known in the community, namely warm wet, dry warm, and warm manggar. If you want to
bring warm as a souvenir, dry warm can be an option because it is more durable.

Salah satu warung gudeg legendaris di Jogja adalah Gudeg Yu Djum. Gerai Yu Djum
adalah ikon gudeg Jogja yang menjadi incaran wisatawan. Keistimewaan Gudeg Yu Djum ini
adalah bertahannya warung makan ini sejak lama.
One of the legendary gudeg stalls in Jogja is Gudeg Yu Djum. Yu Djum outlets are Jogja's
gudeg icon that are sought after by tourists. The special feature of Gudeg Yu Djum is the long
standing food stall.

2. Krecek
Makan gudeg tak lengkap rasanya bila tidak bersama sambel krecek. Sambal dengan
cita rasa pedas gurih ini memang menjadi sambal pelengkap gudeg. Gudeg yang manis
rasanya menjadi  semakin mantap bila dipadukan dengan makanan tradisional khas Jogja
ini.
Eating gudeg is incomplete if it's not with Krecek sauce. This spicy savory chili sauce is
indeed a hot sauce complement to warm. The sweet warm taste is becoming more solid when
combined with this traditional Jogja food.
Sambal krecek sendiri adalah sambal yang terbuat dari kulit sapi yang dikeringkan.
Memasaknya sama seperti memasak sambal pada umumnya. Hanya saja sambal ini diberi
kuah yang cukup banyak.
Sambal krecek itself is a sambal made from dried cowhide. Cook it the same as cooking
chili in general. It's just that this sauce is given a lot of soup.

3. Bakpia Pathuk

Bakpia adalah makanan khas Jogja selain gudeg yang cukup dikenal oleh masyarakat.
Bakpia adalah kue yang berisi kacang hijau yang dibungkus dengan kulit terigu yang krispi.
Rasa bakpia yang lumer di mulut memang tidak bisa dilupakan.
Bakpia is Jogja's special food besides warm that is well known by the public. Bakpia is a
cake filled with green beans wrapped in crispy flour. The taste of bakpia that melts in the mouth can
not be forgotten.

Bakpia adalah oleh-oleh wajib jika anda berkunjung ke Jogja. Kini tersedia bakpia
basah dan kering dengan berbagai isi yang berbeda seperti coklat, keju, durian, dan lain-lain.
Biasanya bakpia basah dapat bertahan seminggu setelah pembuatan. Sedangkan bakpia
kering bisa tahan hingga satu bulan.
Bakpia is a must-have souvenir if you visit Jogja. Now available wet and dry bakpia with
a variety of different contents such as chocolate, cheese, durian, and others. Usually wet bakpia can
last a week after making. While dry bakpia can hold up to one month.

Selain dijual di kedai oleh-oleh, anda juga dapat mampir ke Sentra Bakpia Pathok di
Kampuk Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta. Di kampung ini, selain membeli bakpia, anda juga
dapat melihat proses pembuatan bakpia.
Besides being sold at a souvenir shop, you can also stop by the Bakpia Pathok Center in
Kampuk Pathuk, Ngampil, Yogyakarta. In this village, besides buying Bakpia, you can also see the
process of making Bakpia.
4. Yangko

Makanan tradisional di Jogja lainnya adalah Yangko. Makanan yang terbuat dari
tepung beras ini memiliki rasa yang manis dan kenyal. Tekstur makanan ini juga sangat
lembut. Yangko biasanya berbentuk kotak dan berisi kacang di dalamnya.
Another traditional food in Jogja is Yangko. This food made from rice flour has a sweet
and chewy taste. The texture of this food is also very soft. Yamps are usually box-shaped and
contain beans in them.

Zaman dahulu, yangko adalah makanan bagi raja-raja dan priyayi. Tidak banyak
masyarakat yang dapat mencicipinya karena harganya yang mahal kala itu. Yangko juga
diyakini sebagai makanan yang menjadi bekal Pangeran Diponegoro ketika bergerilya. Hal
ini dikarenakan Yangko tidak cepat basi dan dapat bertahan lama.
In the old days, yangko was food for kings and prijajis. Not many people can taste it because
the price was expensive at that time. Yangko is also believed to be the food that Prince Diponegoro
provided in guerrilla warfare. This is because Yangko does not stale quickly and can last a long
time.
Kini, seiring berkembangnya zaman, anda dapat menemukan makanan khas jogja ini di
Malioboro. Yangko juga dijual di berbagai toko oleh-oleh dengan harga yang bervariasi.
Now, as time goes by, you can find Jogja's special food in Malioboro. Yamps are also sold in
various gift shops with varying prices.

5. Oseng-oseng Mercon

Dilihat dari namanya saja, anda sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya
makanan ini. Makanan khas Yogyakarta yang terkenal pedas ini memang menjadi favorit
bagi pecinta cabe.
Judging from the name alone, you can already imagine how this food tastes. Yogyakarta's
famous spicy food is indeed a favorite for chilli lovers.
Salah satu oseng mercon yang menjadi favorit pengunjung adalah Oseng Mercon Bu
Narti. Terletak di Jalan Miliran II, Umbulharjo. Merupakan orang yang pertama
memperkenalkan Oseng Mercon, warung  Bu Narti tidak pernah sepi pengunjung. Oseng
Mercon Bu Narti ini berisikan gajih, tulang, kulit, dan cabe rawit yang dapat menggoyang
lidah anda.
One of the stir-fried oseng which is a favorite of visitors is Oseng Mercon Bu Narti.
Located on Jalan Miliran II, Umbulharjo. Was the first to introduce Oseng Mercon, Bu Narti's shop
was never empty of visitors. Bu Narti Mercon stir fry contains lard, bone, skin, and cayenne pepper
that can shake your tongue.

6. Cenil Jogja

Cenil Jogja adalah salah satu makanan tradisional Jogja. Makanan ini terbuat dari
pati ketela pohon. Disajikan dengan parutan kelapa dan gula pasir, menciptakan rasa manis
dan gurih dalam setiap gigitannya.
Cenil Jogja is one of the traditional foods of Jogja. This food is made from cassava starch.
Served with grated coconut and sugar, creating a sweet and savory taste in every bite.
Cenil yang lengket dan sulit dipisahkan memiliki filosofi tersendiri. Tekstur cenil yang
demikian, ditenggarai memiliki arti bahwa persaudaraan masyarakat jawa sulit untuk
dipisahkan. Memakan cenil yang dipincuk juga memiliki arti pinten-pinen-cukup yang berarti
bersyukur.
Sticky and difficult to separate has a philosophy of its own. Such cenil texture, allegedly
means that the fraternity of the Javanese community is difficult to separate. Eating a dipen cenil
also means pinten-pinen-enough which means to be grateful.
Cenil adalah jajanan pasar yang mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Tidak
perlu merogoh kantong terlalu dalam, biasanya jajanan tradisional ini hanya dijual Rp 3000
per bungkusnya.
Cenil is a market snack that is easily found in traditional markets. No need to reach into
the bag too deep, traditional snacks are usually only sold at Rp 3000 per pack.

7. Geplak
Makanan tradisional Jogja ini terbuat dari adonan kelapa parut yang dicampur
dengan tepung dan gula. Awalnya geplak hanya terdiri dari satu warna yaitu putih. Seiring
berkembangnya zaman, geplak dibuat bewarna-warni agar menjadi daya tarik bagi
wisatawan.
Jogja's traditional food is made from grated coconut mixture mixed with flour and sugar.
Initially geplak only consisted of one color, white. Along with the development of the times,
colorful geplak made to be an attraction for tourists.

Berasal dari Bantul, Yogyakarta, dulu geplak merupakan makanan pengganti beras.
Ketika musim paceklik tiba, bahan untuk membuat geplak sangat berlimpah. Saat itu,
masyarakat berinisiatif untuk membuat makanan pengganti beras atau nasi.
Originally from Bantul, Yogyakarta, geplak used to be a food substitute for rice. When the
famine season arrives, the ingredients for making geplak are very abundant. At that time, the
community took the initiative to make rice or rice substitute food.

Pada mulanya geplak hanya diusahakan oleh industri rumah tangga saja. Namun,
karena keunikannya permintaan akan makanan ini meluas dan dijual di seluruh nusantara.
Geplak akan lebih nikmat lagi bila dimakan ketika masih panas. Pernah mencoba?
In the beginning, geplak was only cultivated by home industries. However, because of its
uniqueness the demand for this food is widespread and sold throughout the archipelago. Geplak will
be even more delicious if eaten while still hot. Never tried?

8. Coklat Monggo

Oleh-oleh asal Jogja lain yang modern namun tetap klasik adalah coklat monggo.
Makanan khas Jogja yang enak ini memiliki rasa spesial dengan kualitas internasional.
Diolah dari biji cokelat pilihan, coklat monggo memiliki rasa yang cenderung pahit karena
tergolong dark chocholatte.
Another souvenir from Jogja that is modern but still classic is Mongolian chocolate. This
delicious specialty of Jogja has a special taste with international quality. Processed from selected
chocolate seeds, monggo chocolate has a bitter taste because it is classified as dark chocholatte.

Varian coklat di sini juga beragam. Terdapat coklat rasa charmello, white chocholatte,
macademia, dan marpizan. Selain itu juga terdapat coklat monggo dengan rasa red chilli,
mangga, dan durian. Kisaran harganya juga bervariasi yaitu mulai Rp 20.000 hingga Rp
100.000.
Chocolate variants here are also diverse. There are chocolate charmello, white
chocholatte, macademia and marpizan. In addition there are also chocolate monggo with red chilli,
mango, and durian flavors. The price range also varies from IDR 20,000 to IDR 100,000.
9. Nasi Tiwul

Makanan yang pernah menjadi makanan pokok Gunung Kidul ini terbuat dari tepung
gaplek. Tepung gaplek adalah tepung yang terbuat dari singkong yang telah dikeringkan.
Setelah kering, tepung tersebut dikukus hingga matang dan menggumpal.
The food that was once the staple food of Gunung Kidul was made from cassava flour.
Gaplek flour is flour made from dried cassava. After drying, the flour is steamed until cooked and
lumpy.
Makanan ini pernah menjadi potret kemiskinan di daerah Gunung Kidul. Dahulu,
makanan ini dimakan dengan menggunakan lauk pauk lengkap dengan sayur. Namun
nyatanya, kini Nasi Tiwul banyak dicari oleh pecinta wisata kuliner.
This food was once a portrait of poverty in the Gunung Kidul area. In the past, this food
was eaten using side dishes complete with vegetables. But in fact, now Tiwul Rice is much sought
after by lovers of culinary tourism.
Selain kelezatan rasanya, Nasi Tiwul juga dipercaya memiliki manfaat untuk tubuh.
Dengan kandungan kalori yang sedikit, Nasi Tiwul dapat mencegah penyakit lambung dan
penyakit lainnya.
In addition to its delicious taste, Tiwul Rice is also believed to have benefits for the body.
With a small calorie content, Tiwul Rice can prevent stomach diseases and other diseases.

10. Walang Goreng

Salah satu makanan khas Jogja yang cukup menantang adalah walang goreng atau
belalang goreng. Belalang goreng ini adalah makanan khas Gunung Kidul. Biasanya
pedagang menjual di kios-kios kecil sepanjang jalan menuju pantai Gunung Kidul.
One of Jogja's special foods that is quite challenging is fried walang or fried grasshopper.
This fried grasshopper is a typical food of Gunung Kidul. Usually traders sell small stalls along the
road to Gunung Kidul beach.
Belalang yang biasa diolah oleh masyarakat Gunung Kidul adalah belalang pohon jati.
Makanan berprotein tinggi ini biasanya dijual dalam tiga rasa yaitu pedas, manis, dan gurih.
Olahan belalang ini dapat bertahan hingga satu bulan sehingga cocok untuk dijadikan oleh-
oleh untuk keluarga di rumah.
Grasshopper that is usually processed by the people of Gunung Kidul is teak tree
grasshopper. High protein foods are usually sold in three flavors, namely spicy, sweet, and savory.
This processed grasshopper can last up to one month so it is suitable to be used as souvenirs for the
family at home.

11. Sego Abang Jirak

Berkunjung ke Gunung Kidul rasanya tidak lengkap bila tidak mengunjungi Sego
Abang Jirak. Makanan khas Jogja selain gudeg ini memang melegenda terutama di Gunung
Kidul. Berdiri sejak tahun 1945, anda dapat mencicipi nasi merah lengkap dengan lauk
pauknya. Rasa yang dihidangkan di warung makan ini memang sangat enak dan tidak
terlupakan.
Visiting Gunung Kidul is incomplete if you don't visit Sego Abang Jirak. Jogja's special
food besides warm is legendary especially in Gunung Kidul. Founded in 1945, you can taste red
rice complete with side dishes. The taste served at this food stall is very tasty and unforgettable.

Sego Abang Jirak ini terletak di Jalan Semanu, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Meskipun tampilan warung terlihat sederhana, warung Sego Abang Jirak ini cukup ramai
pengunjung. Tidak tanggung-tanggung pengunjung di warung ini dari wisatawan biasa
hingga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Abo Jirak Sego is located on Jalan Semanu, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Although the appearance of the stall looks simple, the Sego Abang Jirak shop is quite crowded. No
half-hearted visitors in this shop from ordinary tourists to the President of the Republic of Indonesia
Joko Widodo.

Berbanding lurus dengan rasanya, harga makanan di Sego Abang Jirak ini cukup
mahal dibanding dengan kuliner khas Gunung Kidul lainnya. Rata-rata harga di sini adalah
Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Meskipun demikian, anda tidak akan menyesal karena rasa
yang disuguhkan benar-benar dapat memanjakan lidah dan perut anda.
In direct proportion to its taste, the price of food at Sego Abang Jirak is quite expensive
compared to other culinary of Gunung Kidul. The average price here is Rp. 20,000 to Rp. 50,000.
However, you will not regret it because the taste that is served can really spoil your tongue and
stomach.
12. Bakmi Pentil

Bakmi Pentil adalah makanan khas Kecamatan Pundong, Bantul. Mie pentil ini
berbahan dasar pati ketela sehingga memiliki tekstur yang kenyal. Makanan khas Jogja yang
enak ini dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional daerah Bantul.
Bakmi Pentil is a typical food of Pundong District, Bantul. This nipple is made from
starch, so it has a chewy texture. This delicious specialty of Jogja can be found in traditional
markets in the Bantul area.

Bentuk mie pentil ini sama dengan mie lainnya. Hanya saja mie pentil ini memiliki
rasa yang lebih gurih dan tekstur yang kenyal. Biasanya mie ini berwarna kuning atau putih.
Penyajiannya juga disajikan dengan bawang gooreng atau sambal.
This nipple shape is the same as other noodles. It's just that the nipple noodles have a more
savory taste and chewy texture. Usually these noodles are yellow or white. The presentation is also
served with onion or chili.

Pembuatan mie pentil ini juga terbilang unik. Setelah bahan dasar mie direbus, bahan
dasar tersebut diberi bumbu. Setelah dibumbui, bahan mie tersebut diinjak-injak hingga
kalis. Tidak perlu khawatir, meskipun diinjak-injak pembuatan mie tetap higienis karena
dilapisi plastik.
Making nipple noodles is also somewhat unique. After the basic ingredients are boiled, the
basic ingredients are given seasoning. After being seasoned, the ingredients of the noodles are
trampled until it is smooth. No need to worry, even though being trampled on making noodles
remains hygienic because it is coated in plastic.

13. Sate Klathak

Sate klathak adalah sate kambing muda yang menjadi menu wajib bila berkuliner di
Bantul.  Makanan khas Yogyakarta yang terkenal berbeda ini memang beda dari sate
lainnya. Sate ini ditusuk menggunakan tusuk yang terbuat dari jeruji sepeda. Selain itu, sate
ini juga disajikan dengan kuah gulai.
Klathak satay is a young goat satay which is a mandatory menu when culinary in Bantul.
This famous specialty of Yogyakarta is different from other satays. This satay is skewered using a
skewer made from bicycle spokes. In addition, this satay is also served with curry sauce.

Proses pembakaran sate ini juga hanya dibumbui dengan garam dan merica saja.
Nama klathak sendiri berasal dari suara sate yang ketika dibakar bersuara “klathak-
klathak”. Unik, ya?
The process of baking satay is also only seasoned with salt and pepper only. The name klathak itself
comes from the sound of satay which when burned sounds "klathak-klathak". Unique, huh?

Sate klathak yang terkenal  di Jogjakarta adalah Sate Klathak Pak Pong, Imogiri,
Yogyakarta. Namun anda harus bersabar bila mengunjungi Sate Klathak Pak Pong.
Kelezatan sate yang telah terdengar diseantero negeri ini, membuat antrian pembeli di sini
cukup banyak.
Klathak satay which is famous in Jogjakarta is Sate Klathak Pak Pong, Imogiri,
Yogyakarta. But you have to be patient when visiting Sate Klathak Pak Pong. The delicious satay
that has been heard throughout this country, making the queue of buyers here quite a lot.

14. Angkringan

Angkringan adalah tempat makan favorit anak muda di Yogyakarta. Makanan khas
Jogja di Malioboro ini tidak hanya ada di jalanan Malioboro. Tetapi juga terdapat
diberbagai sudut kota Jogja.
Angkringan is a favorite eating place for young people in Yogyakarta. Jogja's specialty food
in Malioboro is not only on the streets of Malioboro. But there are also in various corners of the city
of Yogyakarta.

Sego kucing angkringan adalah menu wajib yang ditawarkan. Selain itu terdapat
menu lain seperti gorengan, sate usus, sate telur puyuh, dan lain-lain sebagai pelengkap
makan. Beberapa angkringan juga telah menyediakan menu bakar dan goreng.
Sego cat angkringan is a mandatory menu offered. In addition there are other menus such as
fried foods, intestine satay, quail egg satay, and others as a food supplement. Some angkringan have
also provided grilled and fried menus.

Beroperasi mulai sore hari, biasanya penerangan angkringan menggunakan lampu


senthir dibantu dengan penerangan dari jalan. Konsumen di angkringan juga beragam.
Mulai dari tukang becak, pegawai kantoran, mahasiswa, hingga pejabat dan eksekutif.
Suasana unik lainnya adalah keakraban yang terjalin antar pembeli dan penjual meskipun
belum saling kenal.
Operating from the afternoon, usually angkringan lighting using senthir lights is assisted
by street lighting. Consumers in angkringan are also diverse. Ranging from pedicab drivers, office
employees, students, to officials and executives. Another unique atmosphere is the intimacy that
exists between buyers and sellers even though they don't know each other.
15. Geblek

Geblek adalah makanan tradisional di Jogja yang berasal dari Kulon Progo. Makanan
ini terbuat dari tepung tapioka yang dibumbui dengan garam dan bawang putih. Meskipun
bahan-bahannya sederhana, perlu ketelatenan dalam membuat makanan tersebut.
Geblek is a traditional food in Jogja originating from Kulon Progo. This food is made from
tapioca flour seasoned with salt and garlic. Although the ingredients are simple, it needs patience in
making these foods

Geblek memiliki bentuk yang unik dan tekstur empuk meskipun tampilan luarnya
garing. Berwarna putih bersih dan rasa yang gurih membuat anda semakin dapat menikmati
makanan ini. Geblek sangat cocok bila dimakan dengan tempe benguk. Makanan khas Jogja
ini lebih nikmat bila dinikmati ketika masih panas karena ketika sudah dingin geblek akan
mengeras.
Geblek has a unique shape and soft texture despite its crisp outer appearance. Clean white
color and savory taste makes you more able to enjoy this food. Geblek is very suitable when eaten
with tempeh. Jogja's special food is more delicious when it is enjoyed when it is still hot because
when it is cold geblek will harden.

Geblek dapat menjadi alternatif oleh-oleh untuk keluarga anda di rumah. Anda dapat
membeli geblek yang belum digoreng untuk dijadikan oleh-oleh. Geblek mentah tersebut bisa
bertahan selama satu minggu. Sedangkan untuk geblek yang sudah digoreng hanya bisa
bertahan sehari saja.
Geblek can be an alternative souvenir for your family at home. You can buy geblek that
hasn't been fried to be used as souvenirs. Raw geblek can last for one week. Meanwhile, fried
geblek can only last a day.

16. Tengkleng Gajah

Tengkleng Gajah adalah makanan khas Yogyakarta yang terkenal. Bukan berbahan
dasar gajah, tengkleng gajah adalah tengkleng kambing dengan potongan tulang yang jumbo.
Terletak di Jalan Kaliurang km 9,3, tengkleng gajah selalu ramai dikunjungi oleh pemburu
kuliner unik di Jogja.
Tengkleng Gajah is the famous specialty of Yogyakarta. Not made from elephants, elephant
tengkleng is a goat tengkleng with jumbo bones. Located on Jalan Kaliurang km 9.3, Tengkleng
Gajah is always crowded with unique culinary hunters in Jogja.

Tengkleng Gajah selain dikenal dengan porsi tengkleng yang besar, juga terkenal
dengan keistimewaan rasanya. Butuh waktu tiga jam untuk memasak potongan tengkleng ini.
Selain itu, aneka rempah-rempah yang digunakan juga merasuk ke dalam daging. Hal ini
menambah kenikmatan tengkleng di warung ini.
Tengkleng Gajah, besides being known for its large portion of tengkleng, is also famous
for its flavor specialties. It took three hours to cook this piece of tengkleng. In addition, various
spices used also penetrate into meat. This adds to the enjoyment of tengkleng in this stall.

Terdapat dua macam tengkleng yang dijual yaitu tengkleng tongseng dan tengkleng
goreng. Tengkleng tongseng adalah tengkleng berkuah sedangkan tengkeng goreng adalah
tengkleng kering. Harga satu porsi tengkleng ini terbilang cukup murah yaitu hanya Rp
30.000 saja.
There are two types of tengkleng sold, namely tengkleng tongseng and fried tengkleng.
Tengkleng tongseng is tengkleng berkuah while fried tengkleng is dry tengkleng. The price of one
portion of this tengkleng is quite cheap at only Rp. 30,000.

17. Mie Lethek

Mie lethek adalah mie yang berasal dari Bantul, Yogyakarta. Makanan khas Jogja
yang enak ini dinamakan lethek karena tampilannya yang “kotor” karena berwarna
kecoklatan.
Lethek noodles are noodles originating from Bantul, Yogyakarta. This tasty specialty of
Jogja is called Lethek because it looks "dirty" because it is brown.

Mie lethek terbuat dari tepung ketela. Warna kecoklatan yang dihasilkan timbul
karena proses pembuatan mir yang benar-benar alami. Meskipun tanpa menggunakan bahan
pengawet, mie tersebut dapat bertahan selama tiga bulan dalam kondisi kering.
Lethek noodles are made from cassava flour. The resulting brownish color arises because
the process of making mir is truly natural. Even without using preservatives, the noodles can last for
three months in dry conditions.
18. Gatot

Gunung Kidul juga memiliki makanan tradisional di Jogja yang digunakan sebagai
pengganti nasi. Gatot terbuat dari pembuatan tiwul yang tidak berproses dengan benar.
Gunung Kidul also has traditional food in Jogja which is used as a substitute for rice.
Gatot is made from tiwul which is not processed properly.
Proses pembuatan gatot ini adalah dengan merendam adonan gagal tiwul ke dalam
kapur sirih. Setelah direndam, adonan dikeringkan kembali dalam proses penjemuran ulang.
Kemudian bahan gatot mentah dikukus selama dua jam hingga matang. Penyajian gatot ini
sama seperti ketika menyajikan tiwul yaitu ditambahkankan gula dan parutan kelapa.
The process of making this gatot is to soak the failed tiwul dough into whiting. After
soaking, the dough is dried again in the drying process. Then the raw gatot material is steamed for
two hours until cooked. The presentation of this gatot is the same as when serving tiwul which is
added sugar and grated coconut.

19. Kipo

Kotagede juga memiliki jajanan khas yang dinamakan Kipo. Makanan tradisional di
Jogja ini, konon, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
Kotagede also has a special snack called Kipo. This traditional food in Jogja, it is said, has
existed since the days of the Mataram Kingdom.

Kue yang berbentuk lonjong dan bertekstur kenyal ini berisi parutan kelapa dan gula
jawa cair. Kue ini terbuat dari tepung beras dan tepung ketan. Pada proses pembuatannya,
adonan dicampurkan dengan daun suji sebagai pewarna hijau alami. Sedangkan untuk
menghasilkan harum alami, adonan diberi daun pandan.
The oval-shaped cake and chewy texture contains grated coconut and liquid brown sugar.
This cake is made from rice flour and glutinous rice flour. In the manufacturing process, the mixture
is mixed with suji leaves as a natural green dye. Meanwhile, to produce natural fragrance, the dough
is given pandan leaves.
Kipo kini menjadi salah satu makanan yang langka di Jogja. Makanan khas Jogja ini
jarang ditemu di pasar-pasar tradisional. Salah satu yang masih bertahan adalah kios Bu
Djito di Kotagede.
Kipo is now one of the rare foods in Jogja. This Jogja specialty is rarely found in traditional
markets. One of the survivors is Mrs. Djito's kiosk in Kotagede.

20. Grontol Jagung

Satu lagi makanan tradisional di Jogja yang banyak ditinggalkan, Grontol Jagung.
Makanan ini dibuat dari pipilan jagung yang direbus hingga empuk atau pecah-pecah.
Grontol jagung biasa disajikan dengan parutan kelapa.
One more traditional food in Jogja which has been abandoned, Grontol Corn. This food is
made from corn shelled boiled until soft or cracked. Grontol is usually served with grated coconut.

Pembuatan jagung grontol tidak sekadar direbus seperti biasa. Sebelum direbus
dengan air  biasa, biji jagung direbus dengan air kapur sirih agar kulitnya pecah. Setelah air
rebusan dibuang, biji jagung dicuci dan dibuang kulitnya. Biji jagung yang berisi dan besar
dapat diperoleh dari rebusan kedua menggunakan air biasa.
Making grontol corn is not just boiled as usual. Before boiling with plain water, corn kernels
boiled with water whiting to break the skin. After the cooking water is removed, the corn kernels
are washed and the skin removed. Large and filled corn kernels can be obtained from the second
stew using plain water.

Berbicara tentang makanan khas Jogja memang tiada habisnya. Terdapat berbagai
macam makanan yang dapat dicicipi dan menjadi oleh-oleh bagi keluarga di rumah. Dua
puluh macam makanan di atas hanya sedikit ulasan kuliner di Jogja. Semoga informasi di
atas dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi tujuan wisata kuliner anda.
Talking about Jogja's special food is endless. There are various kinds of food that can be
tasted and become souvenirs for families at home. The twenty types of food above are only a few
culinary reviews in Jogja. Hopefully the information above can be useful and can be a reference for
your culinary destination.
Tempat Wisata di Jogja

Selain candi, Yogyakarta juga memiliki banyak tempat tujuan wisata lainnya, baik
wisata alam budaya, wisata belanja dan wisata kuliner. Anda akan butuh waktu cukup lama
untuk explore Jogja, ga bakal cukup hanya dengan satu atau dua hari saja.
Apart from temples, Yogyakarta also has many other tourist destinations, both cultural
nature tourism, shopping tourism and culinary tourism. You will need a long time to explore Jogja,
it won't be enough with just one or two days.

Berikut beberapa tempat wisata di Jogja yang wajib Anda kunjungi:


Here are some tourist attractions in Yogyakarta that you must visit:

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur sudah sangat terkenal di dunia. Candi ini masuk kedalam daftar
Warisan Dunia UNESCO. Candi ini merupakan Candi Budha terbesar dan terlengkap di
dunia. Dilihat dari atas, bentuk Candi Borobudur menyerupai bunga teratai, yang akan
sangat indah bila dilihat pada saat matahari terbit atau terbenam.
Borobudur Temple is very famous in the world. This temple is included in the UNESCO
World Heritage list. This temple is the largest and most comprehensive Buddhist temple in the
world. Viewed from above, the shape of Borobudur Temple resembles a lotus flower, which will be
very beautiful when viewed at sunrise or sunset.
Terletak sekitar 40Km barat laut dari Yogyakarta, candi yang memiliki 72 stupa ini
selalu menjadi salah satu tujuan utama turis, baik domestik maupun mancanegara.
Located about 40 km northwest of Yogyakarta, the temple which has 72 stupas has always
been one of the main tourist destinations, both domestic and foreign.

2. Candi Prambanan

Candi lainnya yang terkenal adalah Candi Prambanan. Terletak sekitar 17Km dari
pusat kota Yogyakarta, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia.
Candi ini memiliki relief yang menceritakan kisah mengenai Ramayana dan Krishnayana.
Another famous temple is Prambanan Temple. Located about 17 km from the center of
Yogyakarta, Prambanan Temple is the largest Hindu temple in Indonesia. This temple has a relief
that tells the story of the Ramayana and Krishnayana
Di Candi ini pula pertunjukan Rama Shinta digelar. Hari-hari biasa pertunjukan ini
digelar di dalam ruangan, pada malam purnama pertunjukan hampir selalu digelar diruang
terbuka dengan Candi Prambanan berperan sebagai latar belakang, memberikan
pemandangan yang indah.
In this temple the Rama Shinta performance was also held. Regular days the show is held
indoors, on full moon nights the performances are almost always held in an open space with
Prambanan Temple acting as a backdrop, giving a beautiful view.
Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, maka tidaklah sulit untuk
mencapai candi ini. Transportasi umum pun tersedia menuju tempat ini bagi Anda yang
tidak membawa kendaraan pribadi. Tempat ini tidak pernah kalah menarik dari tempat
wisata baru di Jogja lainnya yang terus bermunculan.
Because of its location which is not too far from the city center, it is not difficult to reach
this temple. Public transportation is also available to this place for those of you who do not bring
private vehicles. This place is no less attractive than new tourist attractions in Jogja, which keep on
appearing.

3. Jalan Malioboro

Jalan paling terkenal di Yogyakarta adalah Jalan Malioboro. Di sepanjang jalan ini
terdapat toko-toko dan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam barang, dari
pakaian, kerajinan tangan sampai makanan. Salah satu hal yang khas mengenai Malioboro
adalah penjual makanan lesehan.
The most famous street in Yogyakarta is Malioboro Street. Along this road there are shops
and street vendors selling a variety of goods, from clothing, handicrafts to food. One thing that is
unique about Malioboro is the food seller Lesbian.

Penjual makanan lesehan ini akan menggelar lesehannya setelah jam 5 sore. Jalan
Malioboro akan lebih ramai pada malam hari karena di beberapa tempat akan ada beberapa
group pemusik jalanan yang akan menghibur pengunjung dengan lagu-lagu mereka.
This Lesbian food seller will hold his Lesbian after 5 pm. Malioboro Street will be more
crowded at night because in some places there will be several groups of street musicians who will
entertain visitors with their songs.

Selain itu pada malam hari Anda juga dapat melihat beberapa orang mengenakan
berbagai macam kostum yang akan bersedia difoto tanpa bayaran. Jalan Malioboro memang
selalu menarik untuk dikunjungi. Suasana jalan ini memang unik, anda yang mencari wisata
jogja malam hari juga bisa berjalan-jalan santai disini.
Also at night you can also see some people wearing various kinds of costumes who will be
willing to be photographed without payment. Malioboro Street is always interesting to visit. The
atmosphere of this road is indeed unique, you who are looking for a night jogja tour can also take a
leisurely walk here.

Jalan Malioboro bisa dikatakan salah satu spot foto di Jogja yang wajib. Rasanya ga
lengkap berlibur jika ngga berfoto disini.
Malioboro Street can be said to be one of the mandatory photo spots in Jogja. It feels
incomplete if you don't take a picture here.
4. Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo terletak di Jalan Malioboro. Pasar tertua di Yogyakarta ini


terkenal sebagai tempat turis membeli souvenir dengan harga murah. Berbagai macam
barang tersedia di pasar ini, dari batik, makanan tradisional, uang kuno, bahan dasar jamu
tradisional hingga barang antik.
Beringharjo Market is located on Jalan Malioboro. The oldest market in Yogyakarta is
famous as a tourist place to buy souvenirs at low prices. Various kinds of goods are available in this
market, from batik, traditional food, ancient money, basic ingredients of traditional herbal medicine
to antiques.

Belum lengkap rasanya bila ke Yogyakarta tapi belum mengunjungi pasar


Beringharjo yang merupakan salah satu tempat legendaris di Yogyakarta.
It feels incomplete when going to Yogyakarta but have not visited the Beringharjo market
which is one of the legendary places in Yogyakarta.

5. Benteng Vredeburg Yogyakarta

Satu lagi tempat wisata di Jogja dekat Malioboro. Benteng Vredeburg juga terletak di
Jalan Malioboro, tepatnya di depan Gedung Agung. Benteng yang kini telah menjadi
museum yang berisi diorama mengenai sejarah Indonesia itu sangat cocok dikunjungi bagi
Anda yang ingin menambah wawasan tentang sejarah Indonesia.
One more tourist attraction in Jogja near Malioboro. Fort Vredeburg is also located on
Jalan Malioboro, precisely in front of the Agung Building. The fort which has now become a
museum containing dioramas about the history of Indonesia is very suitable for those who want to
add insight into the history of Indonesia.

Pada waktu-waktu tertentu benteng ini juga dijadikan tempat penyelenggaran


beberapa festival kebudayaan. Apabila Anda hanya ingin sekedar bersantai sambil
menikmati suasana di benteng Belanda ini maka kunjungilah café yang menyajikan makanan
khas Belanda yang berada di dalam benteng,yang bernama Indische Koffie.
At certain times the fort is also used as a venue for several cultural festivals. If you just
want to just relax while enjoying the atmosphere in this Dutch fort, then visit the café that serves
typical Dutch food inside the fort, called Indische Koffie
6. Keraton Yogyakarta

Salah satu tempat wisata budaya lainnya di Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta.
Keraton ini adalah salah satu bangunan bersejarah kesultanan Yogyakarta yang ditempati
oleh Sultan dan keluarga Sultan. Di keraton ini juga terdapat museum yang memamerkan
barang-barang kesultanan Yogyakarta dari barang rumah tangga sampai barang-barang
unik yang sebagian merupakan hadiah dari raja Eropa.
One of the other cultural attractions in Yogyakarta is the Yogyakarta Palace. This palace is
one of the historical buildings of the Sultanate of Yogyakarta which is occupied by the Sultan and
the Sultan's family. In this palace there is also a museum that exhibits items from the Yogyakarta
sultanate from household goods to unique items, some of which are gifts from the European king.

Waktu terbaik untuk mengunjungi keraton adalah dipagi hari karena tempat ini
hanya dibuka sampai jam 2 siang. Bila Anda berminat, Anda juga bisa menyewa pemandu
yang telah disediakan keraton untuk menjelaskan mengenai arsitektur dan sejarah keraton
dengan harga yang tidak begitu mahal.
The best time to visit the palace is in the morning because this place is only open until 2 pm.
If you are interested, you can also hire a guide that has been provided by the palace to explain the
architecture and history of the palace at a price that is not so expensive.

7. Museum Gunung Merapi

Salah satu tempat wisata di Kaliurang yang wajib ada kunjungi nih. Museum Gunung
Merapi ini diresmikan pada tahun 2009, dan terletak sekitar 5 Km dari Kaliurang.
Museum ini merupakan sarana pendidikan dan informasi mengenai kegunungapian dan
bencana geologi lainnya. Di tempat ini juga di pamerkan karya seni yang melukiskan
dongeng asal muasal Merapi
One of the tourist attractions in Kaliurang that must be visited here. The Merapi Volcano
Museum was inaugurated in 2009, and is located about 5 Km from Kaliurang.
This museum is a means of education and information about volcanoes and other geological
disasters. In this place also exhibited works of art that illustrate the origin of the story of Merapi
8. Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis merupakan pantai paling terkenal di Yogyakarta, itulah sebabnya


mengapa pantai ini selalu ramai pengunjung. Pantai ini memiliki ombak yang cukup besar
dan kuat. Di tempat ini Anda juga dapat mencoba bermain paralayang di Bukit Parangdong.
Pantai Parangtritis terletak 25 Km dari pusat kota Yogyakarta.
Parangtritis Beach is the most famous beach in Yogyakarta, which is why this beach is
always crowded with visitors. This beach has waves that are big enough and strong. In this place
you can also try playing paragliding on Parangdong Hill. Parangtritis Beach is located 25 Km from
the center of Yogyakarta.
Tempat ini tetap saja menjadi salah satu favorit pengunjung, ngga kalah dari berbagai
tempat wisata Jogja terbaru yang sekarang terus bermunculan.
This place is still one of the visitors' favorites, not losing to the latest Jogja tourist attractions
that are now popping up.
TEMPAT WISATA DI JOGJA
TOURIST ATTRACTIONS IN JOGJA

”Affan Raihan Al Islamy”

Anda mungkin juga menyukai