Anda di halaman 1dari 8

1.

Mahavihara Budha Tidur


Wisata Budha Tidur di Kabupaten Mojokerto merupakan patung yang dibangun
di kawasan Maha Vihara Mojopahit tempat peribadatan umat Budha yang
dibuka untuk masyarakat umum dan pelajar atau generasi milenial untuk belajar
tentang sejarah. Patung Budha sendiri merupakan hasil asimilasi dari budaya
Hellenisme dan Bangsa Yunani.
Patung Budha Tidur di Kabupaten Mojokerto merupakan patung yang paling
besar di Indonesia. patung tersebut menempati urutan ketiga patung terbesar
setelah Patung Budha Tidur di Thailand dan Myanmar. Patung Budha Tidur
memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. Patung tersebut
dibuat pada tahun 1993 oleh YM Viryanadi Maha Tera, pengrajin patung asal
Trowulan. Patung ini terbuat dari beton yang kemudian dicat warna kuning
keemasan. Patung Budha Tidur memiliki relief-relief yang terdapat di bawah
yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala, dan
hukum tumimbal lahir. Patung ini memiliki posisi tubuh berbaring miring,
menghadap ke arah selatan, dan kepala patung yang bersandar di atas bantal
yang disangga menggunakan lengan kanannya. Kawasan Patung Budha Tidur
memiliki kolam air yang ditumbuhi tanaman teratai di dekat patung tersebut
yang menggambarkan laut dimana abu Sang Buddha Gautama larung.
Patung Budha Tidur di Maha Vihara Mojopahit dikembangkan sebagai
wisata edukasi untuk para pelajar atau generasi milenial yang ingin
memperdalam pengetahuan sejarah tentang Budha dengan suasana berwisata
yang menyenangkan. Lokasi Wisata Edukasi Patung Budha Tidur memiliki
letak yang strategis dikarenakan terletak di tepi jalan provinsi dan biasa
dijadikan sebagai rest area.
Faktor kondisi wisata yang bersih dan asri, dengan memiliki tempat sampah
di Wisata Patung Budha Tidur semua dalam keadaan masih bagus, namun
jumlah tempat sampah yang masih kurang. Pengelola pariwisata dapat
menambah jumlah dari tempat sampah dengan tujuan memudahkan wisatawan
untuk membuang sampah pada tempatnya. Jumlah pohon di wisata tersebut juga
sudah banyak. Pihak pengelola diharapkan dapat merawat dan menambah lagi
jumlah pohon agar kondisi wisata tetap terjaga keasriannya. Wisata yang bersih
dan asri dapat menyebabkan keadaan wisata menjadi indah dan menarik.
Keadaan tempat wisata yang indah dan menarik dapat membuat wisatawan
menjadi senang, mendapatkan ketenangan jiwa dan kedamaian. Faktor tingkat
keamanan di wisata yang baik. Kawasan Wisata Patung Budha Tidur hampir
dapat dikatakan sangat aman. Hal ini dipengaruhi karena kawasan tersebut
merupakan tempat peribadatan bagi umat Budha sehingga para wisatawan pun
harus menjaga ketenangan dalam kawasan tersebut. Terdapat sekitar satu
sampai dua orang satpam di kawasan wisata Patung Budha Tidur yang bertugas
menjaga keamanan di wisata tersebut. Wisata yang memiliki tingkat keamanan
yang tinggi dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Masyarakat lokal sebagai tuan rumah dapat ikut membantu keamanan wisata
dengan tidak mengganggu wisatawan yang sedang berkunjung
Masyarakat sekitar juga sangat ramah dengan para wisatawan. Masyarakat
melakukan kerja sama dan gotong royong dalam mengembangkan wisata
dengan tujuan menciptakan desa wisata. Pengembangan pariwisata memiliki
tujuan yaitu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga kondisi
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat setempat dapat
mengembangkan usaha-usaha baru, seperti jasa kamar mandi dan mendirikan
usaha kuliner. Harga tiket yang terjangkau, wisatawan yang berkunjung ke
Wisata Patung Budha Tidur hanya dikenakan biaya Rp 3000/motor atau Rp
5.000/mobil. Harga tiket masuk kawasan Wisata Budha Tidur dikenakan harga
RP 5.000 untuk dewasa dan RP 3.000 untuk anak-anak. Harga tiket tersebut
dinilai masih terjangkau untuk semua golongan, baik pelajar maupun orang
dewasa. Memiliki banyak spot, Patung Budha Tidur menjadi spot foto utama
yang paling diminati. Hal tersebut dikarenakan Patung Budha Tidur hanya
terdapat 5 di Indonesia, yaitu: (1) Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat, Bogor; (2)
Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang; (3) Vihara Dhammadipa Arama,
Batu; (4) Vihara Dharma Giri, Bali; dan ( 5) Maha Vihara Mojopahit,
Mojokerto. Wisata Edukasi Patung Budha Tidur juga memiliki taman yang
indah sehingga cocok untuk spot foto para wisatawan. Fasilitas pariwisata yang
memadai bagi para wisatawan. Fasilitas di tempat pariwisata biasanya meliputi
tempat ibadah, tempat parkir, tempat bersantai, tempat kuliner, tempat oleh-
oleh, kamar mandi, dan tempat sampah. Fasilitas yang disediakan di Wisata
Patung Budha Tidur sendiri sudah cukup lengkap, namun adanya perbaikan dan
perawatan fasilitas harus selalu ditingkatkan untuk meningkatkan fungsi
fasilitas dan kenyamanan wisatawan saat berkunjung dan belajar. Disini juga
memiliki toko souvenir atau cinderamata khas. Wisata Budha Tidur memiliki
banyak toko souvenir yang memudahkan para wisatawan untuk mencari
cinderamata khas wisata tersebut. Contoh souvenir yang dijual yaitu miniatur
candi dan patung-patung budha yang terbuat dari kuningan yang dibuat oleh
pengrajin patung secara manual. Keberanekaragaman souvenir membuat variasi
pilihan semakin banyak. Souvenir yang dihasilkan dari kerajinan tangan warga
lokal memiliki pengaruh baik bagi peningkatan perekonomian masyarakat
setempat.

2. Bedugul

Sumber daya informasi yang dimiliki, jumlah koleksi, subyek


yang ada, jenis dan bentuk koleksi.

Bedugul adalah sebuah kawasan wisata dengan danau dan


gunung di Bali, Indonesia, terletak di bagian tengah pulau di
dekat Danau Bratan antara Denpasar dan Singaraja. Daerah
ini mencakup desa Bedugul sendiri, Candikuning, Pancasari,
Pacung dan Wanagiri. Bedugul terletak di Kabupaten
Tabanan, 48 kilometer (30 mi) di sebelah utara kota Denpasar
atau 20 kilometer (12 mi) sebelah selatan Singaraja. Di daerah
ini terdapat tiga danau kawah yaitu Danau Bratan, Danau
Buyan, dan Danau Tamblingan.

Sejarah singkat, tahun berdiri, alamat objek sejarah, dan


nomor kontak

- Sejarah Singkat Dari Nama Bedugul

Ada beberapa cerita yang menyebutkan sejarah asal- usul


nama tempat wisata ini sehingga disebut Bedugul. Cerita
pertama adalah, Bedugul diambil dari dua kata “Bedug”
karena keberadaan kelompok komunitas Muslim di sekitar
Bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang merupakan alat
komunikasi tradisional untuk orang Bali yang fungsinya
hampir sama. sebagai kentongan. Penggabungan dua kata
ini kemudian menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul.
Kisah sejarah lainnya adalah asal usul nama Bedugul,
yaitu pada zaman kuno ada seorang raja yang sedang
mandi di Danau Beratan dan secara tidak sengaja terlihat
oleh penduduk setempat, sementara mereka mengatakan
bedogol sang Raja terlihat. Itulah beberapa versi
penamaan tempat wisata Bedugul.
- Sejarah Pura Ulun Danu Beratan

Seperti tertulis di atas, bahwa di Danau Beratan ada


sebuah kuil bernama Pura Ulun Danu. Di halaman depan
candi, tepat di sisi kiri Ulun Danu Beratan, ada sarkofagi
dan papan batu, yang diperiksa dari zaman megalitik,
sekitar 500 tahun SM. Dalam pengusiran Babad Mengwi,
ia menjelaskan bahwa I Gusti Agung Putu, yang
merupakan pendiri kerajaan Mengwi, mendirikan sebuah
kuil di tepi Danau Beratan, sebelum ia mendirikan Pura
Taman Ayun. Di Lontar Babad Mengwi tidak disebutkan
secara pasti kapan ia mendirikan Pura Ulun Danu
Beratan, tetapi yang ditemukan dalam pengusiran Babad
Mengwi adalah pendirian Pura Taman Ayun, yang
upacaranya diadakan di Anggara Kliwon Medangsia di
Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu Saka pada 1556 atau
1634 M.

Berdasarkan uraian dalam pengusiran tersebut, dilihat


bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun
Saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Sejak berdirinya
candi, kerajaan Mengwi telah menjadi terkenal, dan I
Gusti Agung Putu menerima gelar bangsanya “I Gusti
Agung Sakti”. Sampai sekarang, Pura Ulun Danu telah
menjadi tempat wisata di Bedugul yang sering dikunjungi
oleh wisatawan lokal dan asing.
1) Tahun berdiri

Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta


Yaksa Dewaya tahun 1634 Masehi atau Isaka 1556.
Berdasarkan tahun berdirinya pura Taman Ayun di
Mengwi, maka dipastikan pura Ulun Danu di danau
Beratan Bedugul tersebut didirikan sebelum tahun 1634
Masehi, sedangkan artefak yang ada di pura tersebut
diperkirakan sudah ada 500 tahun sebelum masehi.
Semenjak berdirinya pura tersebut kerajaan Mengwi
menjadi termahsyur dan raja diberi gelar “I Gusti Agung
Sakti” oleh rakyatnya.
2) Alamat Objek Sejarah

Di bagian tengah pulau di dekat Danau Bratan


antara Denpasar dan Singaraja. Daerah ini mencakup
desa Bedugul sendiri, Candikuning, Pancasari, Pacung
dan Wanagiri. Alamat, Jl. Bedugul – Singaraja,
Candikuning, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
3) Nomor Kontak
(0368) 2033211
Kebun Raya Bedugul, Ponsel

- Fungsi, tugas, dan manfaat dari tempat/institusi yang


dikunjungi.

Fungsi Candi Pura Ulun Danu Beratan Di Bedugul


Berdasarkan uraian dalam pengusiran tersebut, dilihat
bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun
Saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Sejak berdirinya
candi, kerajaan Mengwi telah menjadi terkenal, dan I
Gusti Agung Putu menerima gelar bangsanya “I Gusti
Agung Sakti”. Sampai sekarang, Pura Ulun Danu telah
menjadi tempat wisata di Bedugul yang sering dikunjungi
oleh wisatawan lokal dan asing.

Candi ini sebenarnya digunakan untuk menawarkan


upacara untuk dewi Dewi Danu, dewi air, danau dan
sungai. Danau Bratan adalah salah satu danau penting
dalam hal irigasi. Kompleks ini dibangun pada 1633 yang
tersebar di beberapa pulau. Meru, dengan sebelas atap
yang didedikasikan untuk Siwa dan istrinya Parvati. Sang
Buddha juga memiliki tempat di kuil dewa Hindu. Danau
Bratan dikenal sebagai danau “gunung suci”, daerah ini
sangat subur, terletak di ketinggian 1.200 meter, dan
memiliki iklim yang sangat dingin.
Tugas

Sebagai salah satu tempat wisata di Bedugul yang harus


anda kunjungi adalah Kebun Raya Bali. Terkadang objek
wisata Kebun Raya Bali, karena lokasinya berada di
Bedugul, maka sering di sebut dengan nama Kebun Raya
Bedugul atau Kebun Raya Eka Karya Tabanan. Bedugul
Kebun Raya, salah satu hutan lindung di Bali, berfungsi
sebagai paru-paru udara. Tempat wisata Kebun Raya
Bedugul, udaranya sangat sejuk dan sangat cocok untuk
tempat piknik keluarga.

Manfaat Karena menjadi daya tarik, objek wisata Bedugul


terdapat pada keindahan pemandangan alam daerah
pegunungan, dan pemandangan danau alami. Obyek
wisata Bedugul sangat cocok untuk liburan keluarga,
serta liburan bersama pasangan.

Macam-macam fasilitas umum yang dimiliki

Terdapat beberapa fasilitas umum, seperti:

1) Ramayana Boulevard

2) Candi Bentar

3) Roses Garden

4) Kumbakarna Laga Statue

5) Lake Beratan view

6) Traditional Balinese House

7) Usada Cafe

Deskripsi fisik, luas lahan, luas bangunan, dan jumlah


ruangan

Jika dilihat dari sisi geografi dan ekologinya, kita tahu bahwa
aspek ekologis di Bedugul cukup unik. Bedugul terletak di
dataran tinggi di tengah Pulau Bali dengan kisaran ketinggian
1.000–2.000 m di atas permukaan laut (dpl). Daerah Bedugul
ini menerima curah hujan rata-rata 2.000–3.000 mm per
tahun, dengan rata-rata 155 hari hujan per tahun, dan memiliki
suhu berkisar 11,5–25 °C sehingga cocok sebagai area
pertanian dan perkebunan. Diketahui bahwa lahan untuk
permukiman dan tempat kegiatan luasnya 1.613,4 ha, lahan
berhutan seluas 20.272,5 ha, sawah 33.459,9 ha, serta tegalan
atau ladang seluas 891,7 ha. Ini kemungkinan juga terjadi di
Bedugul, terutama di kawasan hutan dekat Danau Beratan,
Danau Buyan, dan Bukit Pohen, yang makin terpapar kegiatan
pariwisata.

Keterkaitan objek terhadap ke sumber dayaan baik dari segi


kompetensi dasar, materi, dan cara membelajarkan ke
peserta didik

Keterkaitan objek dengan Sekolah Dasar dengan adanya


pembelajaran sejarah yang dirangkum dalam pelajaran
IPS. Disini siswa bisa mengenal sejarah bali yang ada
kaitannya dengan pelajaran agama karena mayoritas
warga Bali menganut kepercayaan Hindu. Karena dalam
materi ini, Guru bisa membagi pengalaman dan cerita
tentang objek wisata Bedugul. Lalu langkah saya sebagai
calon guru untuk menyaipkan materi tentang pengalaman
saya ke Bedugul bisa melalui power point atau
dokumentasi selama saya berada di Bedugul.

Buatlah rangkuman strategi pembelajaran dalam


pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan museum
atau objek wisata yang dikunjungi sebagai objek belajar

Menurut saya, strategi pembelajaran yang cocok untuk anak


SD untuk pelaksanaan pembelajaran dengan materi sejarah
Bedugul, yaitu Strategi Project Based Learning. Karena
Strategi Project Based Learning (PBL) merupakan
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media

Anda mungkin juga menyukai