Kelas : 9 J
Pada Jum’at pagi jam 7.30 aku berangkat ke sekolah karena ada SKAL ke pulau
Bali aku bersemangat untuk berangkat. Aku membawa tas yang berisi baju dan
celana.Saat jam 9.30 semua sudah siap berangkat. Setelah beberapa menit se
mua sudah menaiki bis dan aku berada di bis nomer 7. Setelah berjam jam di ja
lan dan sampai di pulau Bali sekitar pukul 4.00. aku sangat senang karena ini
kunjungan pertama ku ke pulau Bali. Dengan seiring waktu sudah melewati
beberapa tujuan dan sampai ketujuan terakhir yaitu Danau Bedugul. Disana aku
melihat banyak sekali perahu untuk disewakan. Danau Yang Terletak Sekitar Danau
Bedugul yaitu danau Brantan. Danau Bratan merupakan danau yang terletak di
Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau
paling timur di antara dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan dan Danau
Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di kaldera besar, Danau Bratan
cukup istimewa.Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-
Singaraja dan lokasinya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan
tempat ini salah satu tempat wisata utama di Pulau Bali. Selain mudah diakses,
Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau ada sebuah kuil yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat
pemujaan bagi Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan. Ada beberapa
cerita yang menyebutkan sejarah asal-usul nama tempat wisata ini sehingga disebut
Bedugul. Cerita pertama adalah, Bedugul diambil dari dua kata “Bedug” karena
keberadaan kelompok komunitas Muslim di sekitar Bedugul dan “Kul” dari Kul-kul
yang merupakan alat komunikasi tradisional untuk orang Bali yang fungsinya hampir
sama. sebagai kentongan. Penggabungan dua kata ini kemudian menjadikan nama
daerah ini disebut Bedugul. Kisah sejarah lainnya adalah asal usul nama Bedugul,
yaitu pada zaman kuno ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan
secara tidak sengaja terlihat oleh penduduk setempat, sementara mereka
mengatakan bedogol sang Raja terlihat. Itulah beberapa versi penamaan tempat
wisata Bedugul. Di Danau Beratan ada sebuah kuil bernama Pura Ulun Danu.
Di halaman depan candi, tepat di sisi kiri Ulun Danu Beratan, ada sarkofagi dan
papan
batu, yang diperiksa dari zaman megalitik, sekitar 500 tahun SM. Dalam pengusiran
Babad Mengwi, ia menjelaskan bahwa I Gusti Agung Putu, yang merupakan pendiri
mendirikan Pura Taman Ayun. Di Lontar Babad Mengwi tidak disebutkan secara
pasti kapan ia mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, tetapi yang ditemukan dalam
pengusiran Babad Mengwi adalah pendirian Pura Taman Ayun, yang upacaranya
diadakan di Anggara Kliwon Medangsia di Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu Saka
pada 1556 atau 1634 M.Berdasarkan uraian dalam pengusiran tersebut, dilihat
bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun Saka 1556, oleh I Gusti
Agung Putu. Sejak berdirinya candi, kerajaan Mengwi telah menjadi terkenal, dan I
Gusti Agung Putu menerima gelar bangsanya “I Gusti Agung Sakti”. Sampai
sekarang, Pura Ulun Danau telah menjadi tempat wisata di Bedugul yang sering
dikunjungi oleh wisatawan lokal dan asing. dilihat bahwa Pura Ulun Danu Beratan
didirikan sebelum tahun Saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Sejak berdirinya candi,
kerajaan Mengwi telah menjadi terkenal, dan I Gusti Agung Putu menerima gelar
bangsanya “I Gusti Agung Sakti”. Sampai sekarang, Pura Ulun Danu telah menjadi
tempat wisata di Bedugul yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan
asing. Candi ini sebenarnya digunakan untuk menawarkan upacara untuk dewi
Dewi Danu, dewi air, danau dan sungai. Danau Bratan adalah salah satu danau
penting dalam hal irigasi.Kompleks ini dibangun pada 1633 yang tersebar di
beberapa pulau. Meru, dengan sebelas atap yang didedikasikan untuk Siwa dan
istrinya Parvati. Sang Buddha juga memiliki tempat di kuil dewa Hindu. Danau
Bratan dikenal sebagai danau “gunung suci”, daerah ini sangat subur, terletak di
ketinggian 1.200 meter, dan memiliki iklim yang sangat dingin. Setelah itu semua
naik bis masing masing dan bersiap untuk pulang. Saat perjalanan pulang jalannya
berbelok belok yang membuatku sangat pusing. Saat sampai di kota Mojokerto
sekitar jam 3.00 pagi berhenti sebentar di masjid untuk sholat subuh. Setelah solat
setibanya di madrasah aku ditunggu oleh ibu yang menjemputku untuk pulang
kerumah.