Anda di halaman 1dari 1

*Sejarah Pura Uluwatu*

Pura Uluwatu terletak di Ds Pecatu, sebuah desa yg terletak di Kec. Kuta Selatan, Kab Badung. Pura Uluwatu
berdiri kokoh di batu karang yg menjorok ke tengah lautan dgn ketinggian kurang lbh 97 mtr membuat pura
ini mjd sgt indah, tebing berbatu di sekeliling pura memberikan pemandangan yg sgt luar biasa & sgt
memanjakan mata para wisatawan yg mengunjunginya.
Tdk diketahui scr jelas kapan Pura Uluwatu dibangun olh Mpu Kuturan atau Mpu Rajakerta pd masa
pemerintahan raja suami-istri Sri Msula-Masuli pd sekitar abad XI. Namun, ada fakta menarik dr tinggalan
historis di Pura Luhur Uluwatu. Tinggalan kuno di pura ini berupa candi kurung atau kori gelung agung yg
menjulang megah membatasi areal jaba tengah dgn jeroan pura, diprediksi pura ini sdh ada sejak abad ke-
8. Candi kuno itu menatahkan hitungan tahun Isaka dgn Candrasangkala Gana Sawang Gana yg berarti th
Isaka 808 atau sekitar 886 Masehi. Jadi, sebelum dtgnya Mpu Kuturan ke Bali.
Pura Luhur Uluwatu mempunyai peranan penting sbg Ista Dewata Bali. Dalam PadmaBhuana di Bali Purai
Uluwatu terletak di daerah Barat Daya, dimana mrpkn tempat memuja Dewa Rudra. Selain posisi geografis,
keunikan lain dari Pura Luhur Uluwatu adlh arah pemujaan yg menuju Barat Daya. Umumnya, di bbrp
prahyangan lainnya di Bali, yg pemujaannya menghadap ke utara & timur.
Ketika kita lihat di sebelah kiri sebelum memasuki candi terdapat pelinggih Dalem Jurit. Disini dpt kita
temukan 3 tugu Tri Murti, yg mrpkn subuah tempat memuja Dw Siwa Rudra. Di jaba tengah ini kita
menoleh ke kiri lagi ada sebuah bak air yg selalu berisi air meskipun musim kering sekalipun. Hal ini
dianggap suatu keajaiban dr Pura Luhur Uluwatu. Sbb, di wilayah Ds Pecatu adlh daerah perbukitan batu
karang berkapur yg mengandalkan air hujan. Krn ada keajaibannya, mk bak air itu dikeramatkan. Air tsb
biasanya digunakan utk kepentingan tirta suci.
Kemudian selanjutnya dr jaba tengah terus masuk akan mll Candi Kurung. Candi Kurung ini yg diperkirakan
dibuat sekitar abad 11, Masehi jika dihubungkan dgn keberadaan Candi Kurung bersayap yg ada di Pura
Sakenan. Namun ada juga yg berpendapat bahwa Candi Kurung bersayap spt ini ada di Jawa Timur
peninggalan purbakala di Sendang Duwur dgn Candra Sengkala yt tanda th Saka dgn kalimat dlm bahasa
Jawa Kuna sbb: _Gunaning salira tirtha bayu_, artinya menunjukkan angka th Saka 1483 atau th 1561
Masehi.
Candi Kurung Padu Raksa bersayap di Sendang Duwur sama dgn Candi Kurung Padu Raksa di Pura Luhur
Uluwatu. Dgn demikian nampaknya lbh tepat kalau dikatakan bahwa Candi Kurung Padu Raksa di Pura
Luhur Uluwatu dibuat pd zaman Dang Hyang Dwijendra yt abad XVI, krn Dang Hyang Dwijendra-lah yg
memperluas Pura Luhur Uluwatu.
Setelah kita masuk ke jeroan (bagian dalam pura) kita menjumpai bangunan yg paling pokok yt Meru
Tumpang Tiga tempat pemujaan Dewa Siwa Rudra. Bangunan yg lainnya adlh bangunan pelengkap sj spt
Tajuk tempat meletakkan upacara & Balai Pawedaan tempat pandita memuja memimpin upacara. Upacara
piodalan atau hari raya besar di Pura Uluwatu jatuh pd hr _Anggara Kliwon, wuku Medangsia._
Sejarah Pura Uluwatu jg diawali dgn pemberian wahyu kpd Dhangyang Dwijendra pd anggara kliwon wuku
medangsia agar beliau ke sorga (Moksa). Pendeta Hindu asal Jawa Timur yg jg mjd bhagawanta (pendeta
kerajan) Gelgel. Beliau hidup pd masa keemasan Dalem Waturenggong sekitar 1460-1550. Beliau merasa
bahagia krn saat yg dinanti2kannya tlh tiba. Namun, pendeta yg juga memiliki nama Danghyang Nirartha ini
masih menyimpan satu pusataka yg bakal diberikan kpd putranya. Di bawah ujung Pura Uluwatu, tampak
seorang nelayan bernama Ki Pasek Nambangan. Danghyang Dwijendra meminta agar Ki Pasek Nambangan
mau menyampikan kpd anaknya, Mpu Mas di Ds Mas bahwa Danghyang Dwijendra menaruh sebuah
pustaka di Pura Luhur Uluwatu. Kmdn Ki Pasek Nambanganpun memenuhi permintaan dr Dhangyang
Nirarta pergi ke Ds Mas. Sementara Dhangyang Dwijendra melakukan tapa yoga semadi & Maha Resipun
akhirnya moksah (Pergi ke surga tanpa meninggalkan badan kasar) dgn cepat spt sebuah kilat. Ki Pasek
nambangan hy melihat sebuah cahaya ke angkasa.
Cerita sejarah Pura Uluwatu ini kmdn berkembang mjd kepercayaan masy. setempat & Hindu di Bali. Bahwa
keberadaan Pura Uluwatu memainkan peran yg sgt penting dlm kehidupan beragama masyarakat Hindu di
Bali.
Kopas dr berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai