Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LAPORAN KUNJUNGAN

A. Kunjungan Wisata
1. Tanah Lhot
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Februari 2019
Waktu : 08.00 WiTA

Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada
dua purayang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan
batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah
Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah
Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan


pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan
nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu
dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem
Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari
Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran
agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau
Bali.

6
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar
suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi
dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang
bernama desa Beraban Tabanan.

Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang
sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan
agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang
menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang
Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.

Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha


memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai
dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot
yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang
dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk
memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban,
Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban.
Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit
yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan
di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin
dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat
meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka
hidup dengan saling menghormati.

7
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat
ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek
Pengamanan Daerah Pantai Balimelakukan memasang tetrapod sebagai
pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa
karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran
Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.

Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek


perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod)
seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran
beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman
gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan
keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan
melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989.
Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan
pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi
pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni
2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan
pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95
miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan,
Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan
taman di kawasan tanah lot.
Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13
kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan
daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut
Pura Karang Bolong.
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali,
sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan

8
perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng
Langkir.

2. Desa Wisata Panglipuran


Hari : Selasa
Tanggal : 8 Februari 2019
Waktu : 11.00 WiTA
Bali tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, namun juga wisata
budayanya sangat kental. Bahkan ada satu desa di Bali yang masih sangat
menjaga falsafah kehidupan adat yang harus dilestarikan yakni Desa Adat
Penglipuran Bali.
Di Desa Penglipuran ini semua tradisi dari leluhur masih dijaga dan wajib
dilestarikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sebagai perwujudan
upaya melestarikan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Bali
yang dikenal sebagai umat Hindu yang religius.
Pada awalnya Desa Adat Penglipuran hanya sebagai desa biasa layaknya
desa-desa di Bali lainnya yang mempertahankan kekayaan budaya leluhur.
Namun ketika datang mahasiswa UDAYANA untuk KKN pada tahun
1990, mereka membangun taman-taman kecil yang cantik serta penataan
lingkungan.
Hingga pada akhirnya tahun 1991-1992 ada beberapa wisatawan yang
datang mengunjungi desa. Dan akhirnya pada tahun 1993 sesuai Surat
Keputusan (SK) Bupati No.115 tanggal 29 April 1993 maka ditetapkanlah
sebagai Desa Wisata Penglipuran.
Siapa sangka, Desa Adat Penglipuran ini pernah dinobatkan sebagai salah
satu desa terbaik di dunia selain Desa Giethoorn di Belanda dan Desa
Mawlynnong di India. Desa ini sangat bersih, tak terlihat sampah
berserakan. Kondisi ini dapat terbentuk karena tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kebersihan yang sudah ditanamkan sejak
zaman nenek moyang dahulu.

9
Bahkan kendaraan bermotor tak boleh memasuki wilayah desa. Kendaraan
bermotor bisa diletakkan di garasi namun melalui jalur yang berbeda.
Anda juga tidak diperbolehkan merokok sembarangan. Jika ingin merokok
harus dilakukan di tempat yang sudah disediakan.
Nama Desa Penglipuran berasal dari kata pengeling dan pura yang artinya
mengingat tempat suci (para leluhur). Pada awalnya masyarakat desa
berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Mereka bermigrasi ke Desa
Kubu Bayung (sekarang menjadi desa Penglipuran) dan akhirnya menetap
dengan senantiasa menjaga keluhuran falsafah budaya mereka.
Di setiap rumah mempunyai sebuah pintu gerbang disebut Angkul-angkul.
Semua rumah di desa ini seragam tetapi tidak sama, hampir mirip bahkan.
Untuk ukuran rumahnya sama persis. Tercatat ada 985 jiwa dalam 234
kepala keluarga yang tersebar pada 76 pekarangan, yang terbagi rata di
setiap sisi dari luas total 112 hektar.
Desa yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut ini dapat
dikunjungi setiap harinya. Namun waktu terbaik untuk datang adalah
ketika menjelang Hari Raya Galungan atau setelah Hari Raya Galungan.
Di hari itu Anda dapat melihat barisan penjor (pohon bambu panjang yang
ujungnya dihias dan ditancapkan di depan rumah) yang menghiasi setiap
rumah desa Penglipuran ini. Anda pun dapat menyaksikan gadis-gadis Bali
berpakaian adat Bali dan membawa banten (persembahan) untuk menuju
ke pura.
Desa Adat Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli,
Kabupaten Bangli. Dari Denpasar berjarak sekitar 45 kilometer, dekat
dengan Kintamani atau Gunung Batur.

3. Pantai Pandawa
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Februari 2019
Waktu : 16.00 WiTA

10
Pantai Pandawa, salah satu pantai pasir putih terkenal di Bali yang wajib
dikunjungi. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung
dan lebih terkenal dikalangan wisatawan mancanegara khususnya
Australia dengan nama secret beach. Sedangkan masyarakat lokal lebih
mengenal dengan nama pantai Kutuh.
Saat ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan
asing. Malahan yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah
wisatawan domestik.
Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan
terkesima dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir
putih yang bersih, serta ombak yang tenang, bebas dari polusi dan
pedagang acung.

Lalu pantai Pandawa dimana lokasinya? Apa ada peta petunjuk arah untuk
menuju ke pantai di desa Kutuh? Tentunya ada, bagi yang menginginkan
peta lokasi pantai Pandawa, mohon gunakan peta di bawah ini.
Dari airport Ngurah Rai, akan menempuh waktu perjalanan 1 jam dengan
jarak 18 kilometer. Walaupun jarak hanya 18 kilometer, waktu yang
diperlukan untuk mencapai lokasi adalah satu jam. Karena jalan menuju
pantai di desa Kutuh, berliku-liku dan anda memasuki daerah kemacetan,
terutama di depan tempat wisata GWK Jimbaran.
Jika anda kurang familiar untuk mencari lokasi dari pantai di Desa Kutuh,
anda dapat mengunakan jasa Bali sewa mobil dengan supir. Supir anda
akan dengan senang hati mengantar anda ke pantai Kutuh.

Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan
yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung
dari Panca Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.
Rentang dari pantai ini adalah sekitar 1 kilometer, dengan dibatasi oleh
tebing kapur membuat pantai ini sangat diminati oleh wisatawan domestik.
Jalan menuju pantai sudah di aspal, tempat parkir juga tersedia luas.

11
Hampir semua tempat wisata di Bali akan di kenakan biaya tiket masuk.
Saat kami mengupdated artikel ini, per tanggal 01 Januari 2019, harga
tiket masuk pantai Pandawa (domestik) sebagai berikut.
o Domestik – Rp 8,000 / orang.
o Parkir mobil, Rp 5,000 / 1 mobil.
o Parkir motor, Rp 2,000 / 1 motor.
Jika terdapat perubahan terhadap harga tiket masuk pantai Pandawa Bali,
kami akan segera mengupdate halaman ini.

4. Bedugul
Hari : Rabu
Tanggal : 9 Februari 2019
Waktu : 12.00 WiTA
Tempat wisata Bedugul Bali terbaik dan paling populer bagi wisatawan
domestik maupun mancanegara, objek wisata di Bedugul Indonesia yang
paling terkenal di Bali dan tempat wisata di Bedugul terbaru cocok untuk
mengisi liburan di Bali anda.
Bedugul adalah sebuah daerah atau kawasan wisata di Bali yang terletak di
desa Candikuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, terletak kira-
kira 54 km dari Kota Denpasar.
Bedugul Bali adalah sebuah daerah pegunungan yang mempunyai udara
yang sejuk dengan pemandangan yang indah dari danau Beratan/Bratan
yang membuat daerah ini menjadi tempat wisata yang menarik dan
terkenal yang wajib dikunjungi di Bali dan salah satu tujuan wisata yang
terbaik di pulau Dewata yang dikunjungi oleh ribuan wisatawan baik lokal
maupun internasional.
Tempat wisata Bedugul Bali juga di fasilitasi oleh beberapa akomodasi
yang memadai seperti hotel, villa, restoran dan juga terdapat wisata air di
kawasan danau Bratan seperti bermain kano, jetski, ataupun parasailing.

12
Bedugul terletak di ketinggian ± 1240 m diatas permukaan laut, dan
mempunyai temperatur ± 18° c pada malam hari dan ± 24° c pada siang
hari.

Danau Bratan/Beratan yang terletak di Bedugul adalah danau terbesar


kedua setelah danau Batur di pulau Bali. Selain Danau Beratan, juga
terdapat danau kembar yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang
berlokasi tidak jauh dari area tersebut.
Danau Beratan adalah sumber air yang sangat penting di daerah Bali
sebagai sumber air utama dari irigasi yang ada di daerah Bali bagian
tengah.
Luas Danau Bratan kurang lebih 375.6 hektar yang mempunyai kedalaman
kurang lebih 22-48 m dan luas keliling sekitar 12 km.

5. Pusat Kaos Joger


Hari : Rabu
Tanggal : 9 Februari 2019
Waktu : 15.30 WiTA
Joger merupakan pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang
menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-
kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran
akan maknanya.
Kenapa namanya Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus
Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai
tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan
sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah
pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Kini tiap
musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai dan bikin
macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova.

6. Pantai Kuta

13
Hari : Kamis
Tanggal : 9 Februari 2019
Waktu : 09.00 WiTA
Pantai Kuta merupakan pantai luas dengan pasir putih serta ombak yang
cukup besar, di sana juga terdapat tempat-tempat hiburan, café, restaurant,
dll. Pantai Kuta merupakan salah satu pantai yang sering dikunjungi oleh
para wisatawan. Selain kita dapat menikmati keindahan pantainya, kita
juga dapat melihat secara langsung keindahan pada saat matahari terbenam
atau yang dikenal dengan sunset.
Di sepanjang pantai banyak para wisatawan asing maupun local yang
berjemur menikmati keindahan pantai. Namun dmikian pantai Kuta juga
terdapat larangan yaitu para wisatawan tidak boleh melewati batas bendera
merah dan bendera kuning.

Bedugul itu sebenernya nama sebuah desa. Namun orang sering salah
kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang Bedugul itu nama danau,
nama pura sampe nama pasar.
Anggapan itu muncul mungkin karena selain sebagai sebuah desa,
Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah area yang kurang
lebih berdiameter 5 km, ada beberapa macam tempat yang asik buat
dikunjungi. Dimulai dari Desa Bedugul sendiri, Kebon Raya, lalu Danau
Beratan (danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampe Pasar
Tradisional Candi Kuning.

B. Kunjungan Studi
Hari : Rabu
Tanggal : 9 Februari 2019
Waktu : 09.00 WiTA
Lokasi : Pondok Pesantren Roudlotul Huffadz

14
Alamat : JL. A. Yani, Gang. Kamboja I /04, Kediri, Tabanan,
Abian Tuwung, Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali 82121,
Indonesia

1. Profil
Raudlatul Huffadz merupakan salah satu dari beberapa Pondok Pesantren
(PonPes) yang ada di Pulau Bali. Pondok ini didirikan oleh KH. Noor
Hadi, seorang muslim asal Demak, Jawa Tengah dan terletak di Jl. A. Yani,
Gg. Kamboja 1/04, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali. Pesantren yang
berdiri di tengah-tengah penduduk yang notabene mayoritas non-muslim
ini memfokuskan pada penghafalan al-Qur’an disamping ilmu-ilmu agama
lainnya. Sebagai pondok yang berdiri di tengah mayoritas penduduk
beragama hindu ini, tentu banyak sisi menarik yang layak untuk diungkap.
Baik dari sisi sejarah berdirinya sampai peran dan langkah-langkah hingga
mampu eksis di tengah kepungan kepercayaan agama lain. Sejarah dan
latar belakang berdirinya pondok pesantren ini bermula dari keinginan
beliau Noor Hadi untuk berdakwah dan mendirikan pesantren di Bali. Pada
tahun 1979, beliau dengan hanya bermodalkan hafalan al-Qur’an
berangkat memasuki Pulau Dewata. Bapak yang juga warga Nahdlatul
Ulama’ (NU) ini terdampar di sebuah mushala di Tabanan ketika pertama
kali menjejakkan kaki di Bali. Sebagai seorang musafir yang baru pertama
kali datang ke Bali, hal yang pertama kali dilakukan adalah mencari
tempat tinggal.

15
Dengan kemampuan hafal al-Qur’an yang dimilikinya, dia berhasil
meyakinkan penduduk setempat dan diperbolehkan tinggal di mushala
tersebut. Di daerah yang terletak di Jl. A. Yani ini lah nantinya dia
memulai perjuangan mendirikan Pondok Pesantren. Hal yang pertama kali
dia lakukan sesampainya di Bali adalah mencari teman-teman
seperjuangan yang ada di Bali. Bersama enam orang lainnya dia memulai
usaha dakwahnya berawal dari daerah sekitar Kabupaten Tabanan.
Kabupaten Tabanan sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 350.000
Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut hanya sekitar 5.000 KK yang
beragama islam. Dengan kata lain, Noor Hadi berdakwah di daerah yang
notabene mayoritas penduduknya beragama non islam, sebagian besar
Hindu. Tabanan sendiri terbagi ke dalam delapan (8) kecamatan, yang
mana dari setiap kecamatan sebenarnya sudah terdapat satu buah mushala.
Hanya satu kecamatan saja yang belum ada mushalanya. Namun, kondisi
mushala tersebut bagaikan hidup segan mati tak mau. Hal ini menjadi
keprihatinan tersendiri bagi Noor Hadi. Beranjak dari itu lah, Noor Hadi
beserta enam temannya mempunyai inisiatif untuk mengadakan kegiatan
keagamaan (pengajian, red) di delapan kecamatan tersebut. Dari sini lah
beliau menemui hambatan pertamanya. Berawal dari pelaksanaan
pengajian di satu kecamatan yang belum ada mushalanya itu, Noor Hadi
dkk yang menyewa tempat di sebuah ruko pasar mendapatkan perlawanan
dari orang-orang setempat.
Beliau beserta jamaah mendapatkan lemparan batu agar dengan segera
membubarkan kegiatan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari penduduk
setempat yang memang anti terhadap kegiatan berbau agama. Untuk hal-
hal semacam tadi penduduk memang masih sangat sensitive. Namun untuk
hubungan social dalam kehidupan sehari-hari, penduduknya terkenal
ramah dan baik hati tanpa memandang agama orang lain. Hal ini
dibuktikan dari pengalaman Noor Hadi ketika saling bertegur sapa dengan
penduduk sekitar. Setiap kali bertemu dia selalu disapa dengan sapaan
yang sangat ramah, seperti (mau kemana?, red) lalu disambung dengan

16
(mampir, makan-makan dulu, red). Keramahan tersebut tetap terjaga
hingga terjadi peristiwa yang menggegerkan Indonesia, bahkan dunia,
yaitu dua kali peristiwa bom Bali. Peristiwa bom Bali yang digawangi oleh
Amrozi dkk itu tidak hanya melululantahkan bangunan-bangunan di Bali
tapi juga kerukunan hidup antar umat beragama yang telah lama terjaga.
Setelah peristiwa bom Bali itu umat islam mendapatkan banyak pandangan
negative. Umat islam yang dulu hidup damai dengan umat agama lain, kini
dianggap sebagai teroris yang sewaktu-waktu siap untuk meledakkan bom.
Umat islam di Bali menjadi tidak nyaman untuk beraktivitas karena selalu
mendapat kecurigaan. Kehidupan ekonomi baik umat islam maupun umat
agama lain juga jatuh. Banyak umat islam yang dulu sudah mapan
ekonominya waktu itu harus kocar kacir dan balik ke kampung halaman.
Hal ini sangat disayangkan oleh Noor Hadi dan bertekad untuk
memperbaikinya. Untuk merealisasikan keinginannya tersebut, langkah
awal yang dilakukan oleh Hadi adalah mengembalikan perekonomian
umat islam.
Hal ini bertujuan agar kalau umat islam sudah mapan, maka kegiatan
syi’ar islam akan lebih mudah untuk diwujudkan. Ini tidak terlepas dari
kondisi umat islam Bali yang memang “rendah” tingkat ekonominya bila
dibandingkan dengan umat Hindu. Usaha yang direncanakannya itu
menuai hasil setelah mendapatkan dukungan dari Gubernur setempat pada
waktu itu yang memang secara kebetulan juga beragama islam. Langkah
yang beliau ambil ini tidak terlepas dari semangat dan motivasi beliau
untuk menyi’arkan islam dan mendirikan PonPes di Bali yang notabene
jauh berbeda dari kultur islam, baik dari segi budaya, agama, dan etnic.
Namun, Noor Hadi yang diliputi semangat al-Qur’an berkeyakinan bahwa
hanya al-Qur’an lah yang mampu menembus semua perbedaan yang ada,
karena di dalam al-Qur’an tidak terdapat suatu perbedaan. Hanya al-
Qur’an lah yang mampu menyelesaikan semua perbedaan yang ada. Hal
ini sebagaimana ayat al-Qur’an (QS. An-Nisa’: 59).

17
Dengan semangat al-Qur’an tersebut, keinginan beliau untuk mendirikan
pondok pesantren di Bali semakin menggebu. Ditambah lagi dengan
adanya dorongan dari guru beliau, yaitu Kyai Arwani, Kudus, agar dia
mendirikan sebuah pondok dan diberi nama Raudlatul Huffadz. Bangunan
pertama kali pondok ini didirikan di atas sebidang tanah dengan ukuran
3×4 meter2 yang beliau beli sendiri. Pada masa-masa awal, beliau
mengajar sendiri dengan murid seadanya serta tidur bersama di lantai
bangunan yang sempit itu. Setelah pondok berdiri, keinginan beliau
selanjutnya adalah membangun sebuah masjid. Namun dalam langkahnya
menemui berbagai kendala. Mulai dari adanya Peraturan Daerah yang
mengharuskan setiap pendirian tempat ibadah harus ada komunitas paling
sedikit 60 KK hingga 100 KK dan disyaratkan harus sebagai pemilik tanah
yang diakui sebagai penduduk dibuktikan dengan menunjukkan KTP.
Ditambah lagi dengan mengingat kondisi umat islam Bali jarang ada yang
memiliki tanah sendiri.
Jangankan untuk wakaf masjid, untuk kebutuhan sendiri saja sudah susah.
Maka untuk mensiasati hal tersebut, maka dicetuskan rencana untuk saling
lelang dan iuran di antara warga guna pembangunan masjid. Selain itu
dalam rangka memudahkan dakwanya, dia bersama enam orang temannya
tadi yang kebetulan sama-sama warga NU, membentuk suatu badan
kepengurusan dengan tanpa Surat Keputusan (SK) dari PBNU. Beliau
mengangkat diri sebagai Rais Suriah waktu itu. Namun dalam
perkembangannya nanti beliau ditetapkan Rais Suriah terlama mulai dari
1980-sekarang. Dalam usahanya satu ini juga tidak terlepas dari berbagai
kendala. Diantaranya adalah ketika mendapatkan undangan untuk
menghadiri dua muktamar, Situbondo dan Yogya, mereka dilarang masuk
karena tidak memiliki SK. Puncaknya adalah ketika menjelang muktamar
di Pasuruan. Waktu itu pengurus PBNU membawa surat yang isinya
tentang pembekuan NU Bali. Namun, dengan segala upaya akhirnya kini
NU Bali sudah diakui dan Noor Hadi ditetapkan sebagai Rais Suriah

18
terlama. Selain menjabat sebagai Rais Suriah, beliau juga mengasuh dan
mengembangkan eksistensi PonPes Raudlatul Huffazh miliknya.

2. Pendidikan
Lembaga pendidikan formal yang di beri nama MTs dan MA Raudlotul
Huffadz ini mempunyai kurikulum yang berdasarkan pada Kurikulum
Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
Sampai saat ini siswa yang ada pada MTs Roudlotul Huffadz berjumlah
198 siswa, adapun yang di MA Roudlotul Huffadz berjumlah 172 siswa.

3. Fasilitas
Fasilitas Pondok Pesantren : Masjid, asrama santri, kantor, asrama
pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan,
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamarmandi/wc,
klinik kesehatan.

4. Ekstrakurikuler
Seni baca Al-Qur’an, marawis, baca kitab kuning, pidato, pramuka,
komputer, bahasa asing, kaligrafi, silat, basket, voli, sepakbola.

19

Anda mungkin juga menyukai