Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PAWONGAN PADA DESA PENGLIPURAN

BANGLI

Oleh :
1. I Komang Surya Saputra Adinata (2011411010)
2. I Dewa Ayu Sintha Maharani (2011411015)
3. Kadek Dhea Andinasari (2011411020)
4. I Putu Yoga Putra Fajar Pratama (2011411033)
5. I Gusti Agung Yudha Dananjaya (2011411036)
6. Richi Makoto Mursalim (2011411053)
7. I Kadek Jordy Wahyu Pranata (2011411056)
8. I Gede Bryan Prasia (2011411060)
9. Georgius Andres Mahadana Sridana (2011411062)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PENGELOLAAN PERHOTELAN
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
2023

1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tri Hita Karana ini tepat pada waktunya. Laporan Tri
Hita Karana ini berjudul “Implementasi Pawongan Di Desa Penglipuran
Bangli.” Disusun guna memenuhi nilai Matakuliah Tri Hita Karana Program
Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan, Universitas Udayana.
Penulis menyadari kehadiran laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan penulis mengalami beberapa kendala, baik dalam merangkai kata-
kata dan kalimatnya. Namun itu semua dapat diatasi berkat semangat penulis,
motivasi dari keluarga, teman-teman, serta bimbingan dari dosen pengampu mata
kuliah Tri Hita Karana.

2
IDENTIFIKASI DESA TRADISIONAL PENGLIPURAN
KABUPATEN BANGLI
Bali merupakan provinsi yang terletak diantara Pula Jawa dan
Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar. Provinsi Bali
terdiri dari sebuah pulau yakni Pulau Bali, dan pulau-pulau yang lebih
kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan,
Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan. Secara
geografis provinsi Bali terletak pada posisi titik koordinat 08°03’40” –
08°50’48” Lintang Selatan dan 114°25’53” – 115°42’40” Bujur Timur
yang menyebabkannya beriklim tropis dengan total luas povinsi
sebesar 5.636,66 km2. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan
Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km, sekitar 3,2 km dari
Pulau Jawa. Wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang
dipengaruhi oleh angin musiman. Terdapat musim kemarau dan musim
hujan yang diselingi oleh musim pancaroba. Corak produksi
masyarakat Bali sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim (siklus alam
dan curah hujan).
Bali, Pulau Dewata yang terletak di Samudera Hindia, selalu
memukau para pengunjungnya. Energi istimewa pulau Hindu ini
dengan segala ritual dan tradisinya merupakan sesuatu yang menyertai
penghuninya sejak lahir hingga meninggal. Ini adalah dasar tatanan
kehidupan keluarga dan pedoman etika seluruh bangsa. Bali termasuk
dalam Kepulauan Sunda Kecil dan memiliki luas 5.561 km2 dengan
jumlah penduduk 3,9 juta. Dari utara ke selatan pulau ini panjangnya
95 km dan dari timur ke barat lebarnya 145 km. Pulau ini beriklim
tropis. Suhu di tepi pantai antara 24 dan 32 derajat dengan angin sepoi-
sepoi. Musim hujan adalah dari bulan November hingga Maret. Pantai
utara berada dalam bayang-bayang hujan dan memiliki curah hujan
rata-rata hanya 1000 ml, sedangkan di pegunungan curah hujan jauh
lebih tinggi dan bisa mencapai hingga 3000 ml.
Bangli adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi
Bali, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Bangli. Kabupaten
Bangli adalah satu-satunya kabupaten di provinsi Bali yang tidak
memiliki wilayah laut atau berbatasan langsung dengan laut, sehingga
Bangli tidak memiliki pantai di tepi laut. Kabupaten Bangli merupakan
sebuah kabupaten yang terletak di sebelah timur laut Kota Denpasar.
Berdasarkan data yang di ambil dari Pemerintah Kabupaten Bangli
tahun 2020 Luas wilayah Kabupaten Bangli adalah 520,81 kilometer
persegi atau 52.081 hektar. Secara fisik bagian selatan Kabupaten
Bangli merupakan dataran rendah dan dibagian utara merupakan
daerah pegunungan. Jika dilihat dari penggunaan tanahnya, dari total
luas wilayah Kabupaten Bangli 29.087 hektar adalah lahan kering,
3
9.341 hektar adalah hutan negara, 7.719 hektar adalah tanah
perkebunan, 2.890 hektar adalah sawah, dan sisanya seluas 3.044
hektar adalah lahan lain-lain (jalan, sungai dan lain-lain).

Dari pemaparan diatas tugas ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi Desa


Tradisional Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli.

1. Desa Tradisional Penglipuran

Gambar 1 gapura desa wisata penglipuran (internet,2023)

Desa Penglipuran merupakan salah satu dari sembilan desa


adat di Bali. Lokasi desa terletak di Desa Kubu, Kecamatan
Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Salah satu obyek
wisata di Bali ini sangat disukai oleh wisatawan asing dan
belakang banyak juga wisatawan lokal yang berkunjung ke
desa ini. Desa Penglipuran memiliki tatanan struktur desa
tradisional di Bali. Ketenangan dan kesejukkan sangat terasa di
desa yang mendapat predikat desa terbersih ketiga di dunia,
setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi
Bali dengan lokasi yang sangat strategis. Saat ini telah terkenal
dengan sebutan Desa Tradisional, dimana sesuai dengan
sebutan tersebut, wisatawan yang berkunjung ke desa yang
unik ini akan menemukan beberapa objek yang sangat menarik.
Beberapa bangunan yang sangat istimewa yang terdapat di
Desa Penglipuran, bangunan dengan ketegori kuno atau klasik
ini adalah Angkul-angkul atau dalam Bahasa Indonesia disebut
dengan pintu gerbang, dimana terbuat serupa antara satu pintu
gerbang dengan pintu gerbang lainya.
Masyarakat Desa Wisata Penglipuran Bali terkenal dengan
keramahannya terhadap pengunjung. Mereka akan menyambut

4
pengunjung dengan dan selalu ingin berbagi budaya dan tradisi
mereka kepada wisatawan yang mau bertanya. Selain
keramahtamahan, masyarkat desa juga menerapkan
budaya pengelompokan dari tata ruang desa adat Penglipuran
Bali. Tata ruang desa adat Penglipuran Bali terbagi menjadi
tiga bagian utama: area utama, tengah, dan zona terakhir.

Gambar 2 palemahan penglipuran (internet,2023)

1. Area Utama : Areal pura utama yang bernama


pura Penataran, terletak di bagian timur laut
wilayah desa. Area ini juga di peruntukan untuk
lokasi berlangsungnya upacara keagamaan.
Selain itu, posisinya lebih tinggi dari rumah
penduduk.

Gambar 3 pawongan penglipuran (internet,2023)

2. Area Tengah : Kawasan pemukiman terletak di


bagian tengah desa dan merupakan tempat
tinggal penduduk desa. Rumah-rumah di
kawasan desa penglipuran ditata dengan gaya
tradisional Bali yang terdiri dari empat
5
bangunan yang mengelilingi halaman tengah.
Saat ini desa di huni oleh 226 kepala keluarga
dan untuk nafkah sehari-hari penduduk desa
berprofesi sebagai petani, pengerajin anyaman
bambu dan berternak.

Gambar 4 kuburan penglipuran (internet,2023)

3. Zona Terakhir : Zona yang terakhir atau yang


ketiga adalah lokasi setra atau kuburan dan areal
pertanian. Lebih lanjut, pada sisi selatan area
desa Penglipuran terdapat sebuah area tugu
makam Pahlawan. Kemudian, area pertanian
terletak pada sisi barat desa dan merupakan
tempat penduduk desa menanam padi dan
tanaman lainnya. Walaupun penduduk desa
Penglipuran Bali memeluk agama Hindu tapi
penduduk desa Penglipuran Bangli tidak
mengenal upacara pembakaran mayat, jadi
mayat langsung di kubur.
Saat ini Penglipuran village telah menjadi salah satu tempat
wisata Bali yang menarik kunjungan wisatawan, baik wisatawan
asing maupun wisatawan Indonesia. Hal yang membuat
Penglipuran village menjadi destinasi wisata, karena penduduk
desa masih menjaga tradisi desa, seperti bentuk rumah yang terlihat
sama, serta selalu menjaga kebersihan desa.
Pada penjelasan diatas adapun daya tarik dan ciri khas yang dimiliki oleh Desa
Tradisional Penglipuran diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bangunan rumah yang terlihat sama
Saat ini Penglipuran village telah menjadi salah satu tempat wisata
Bali yang menarik kunjungan wisatawan, baik wisatawan asing maupun
wisatawan Indonesia. Hal yang membuat Penglipuran village menjadi
destinasi wisata, karena penduduk desa masih menjaga tradisi desa, seperti

6
bentuk rumah yang terlihat sama, serta selalu menjaga kebersihan desa.
Kemiripan dari tiap-tiap rumah terlihat pada pintu gerbang rumah, atap
rumah dan dinding rumah menggunakan bambu, lebar pintu gerbang yang
hanya muat untuk satu orang dewasa. Di masyarakat Bali pintu jenis ini di
sebut angkul-angkul.

Gambar 5 desa penglipuran (internet,2023)

Kemudian, Gerbang masuk ke setiap rumah di hiasi dengan ukiran


dan dekorasi yang rumit. Selain itu, rumah-rumah penduduk terbuat dari
bambu, kayu, dan tanah liat yang bersumber secara lokal. Tidak hanya
bentuk rumah yang sama, pembagian dari masing-masing tata ruang
rumah juga sama, seperti kamar tidur dan dapur. Cat tembok pintu gerbang
yang di gunakan bukan cat tembok yang biasanya kita kenal, melainkan
menggunakan cat berbahan dasar dari tanah liat.
Saya tidak tahu pasti tujuan dari tiap-tiap rumah penduduk
memiliki kemiripan. Pendapat pribadi saya, sepertinya mereka ingin
membangun kebersamaan dan mempertahankan konsep berpadu dengan
alam. Pada bulan Oktober 2014, saya berlibur ke desa Penglipuran Bangli
dan melihat ada beberapa dinding kamar yang telah berubah menggunakan
batu bata. Padahal dulunya saat berlibur kesini pada tahun 1998, semua
dinding kamar menggunakan bambu. Walaupun perubahan dari dinding
bambu ke batu bata, konsep menyatu ke alam masih sangat kuat di budaya
desa Adat Penglipuran Bali.
2. Penerapan Tradisi dan Budaya
Komitmen penduduk Penglipuran Village untuk melestarikan
praktik dan budaya tradisional membedakan Desa Penglipuran dari desa di
Bali lainnya. Lebih lanjut, saat berkunjung, wisatawan dapat menyaksikan
kegiatan sehari-hari penduduk seperti menganyam keranjang, serta melipat
daun lontar. Selain itu, Desa wisata Penglipuran menerapkan aturan ketat
tentang kebersihan dan pelestarian lingkungan, sehingga menjadikannya
model desa wisata yang berkelanjutan di pulau Bali.

7
Gambar 6 upakara desa penglipuran (internet,2023)

Selanjutnya, keunikan lain dari Desa Penglipuran adalah tidak


adanya kendaraan bermotor di dalam desa. Setiap orang yang ingin
memasuki Penglipuran village, dilarang untuk membawa masuk kendaraan
bermotor untuk memasuki area desa. Hal ini turut menjaga suasana
kawasan yang damai dan tenang. Kemudian, Pengunjung dapat
menjelajahi desa dengan berjalan kaki sambil menikmati udara segar dan
pemandangan indah Penglipuran Village.
Adapun beberapa tradisi lainnya yang diterapkan di Desa
Tradisional Penglipuran antara lain adalah sebagai berikut :
 Budaya Menghormati Wanita :Selain memiliki budaya
menghormati alam, penduduk desa Penglipuran Bangli,
Bali juga memiliki budaya dan tradisi untuk
menghormati wanita. Karena adanya aturan desa yang
melarang pria untuk melakukan poligami, jika ketahuan
melakukan poligami maka akan mendapatkan hukuman
di kucilkan dari desa.
 Hukum Adat : Desa Penglipuran Bali juga memiliki
budaya hukuman untuk pencurian. Bagi yang ketahuan
mencuri, akan di hukum untuk memberikan sesajen
lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda
di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua
penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri,
tentunya akan membuat efek malu.
 Minuman Khas Desa Penglipuran : Penduduk
desa Penglipuran Bali memiliki minuman khas yang di
sebut loloh cemceman. Minuman ini memiliki rasa
seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan
dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.

8
3. Angkul-angkul di Desa Penglipuran

Gambar 7 angkul-agkul rumah (internet,2023)

Walaupun desainnya sangat beragam, tetapi pembangunan angkul-


angkul ini tetap memiliki satu fungsi, yakni: sebagai gerbang pintu masuk
utama. Pembuatannya juga wajib mengikuti lontar asta kosala-kosali
(pedoman arsitektur tradisional Bali). Angkul-angkul merupakan pintu
masuk yang berupa gerbang yang ada pada setiap pekerangan rumah
masyarakat Penglipuran. Bentuknya masih dipertahankan akan tetapi
baha/materianya sudah dimodifikasi.
Bahan atap angkul-angkul menunjukkan ciri khas angkul-angkul
rumah tradisional Penglipuran yaitu dari bahan sirap dari bambu, bagian
dinding penyangga juga sudah bervariasi, dapat terbuat dari campuran
tanah liat dicampur dengan air kemudian dipadatkan dengan cara diijak-
injak sampai lembut (bahan tanah popolan) langsung diaplikasikan
membentuk pintu gerbang, bahan batu bata bataku yang diplester.
4. Pawon

Gambar 8 dapur (internet,2023)

9
Bangunan ini merupakan ruang tertutup yang dapat difungsikan
untuk dapur yang didalamnya terdapat lumbung padi serta untuk tempat
tidur/peristirahatan. Secara fisik bangunan ini menggunaan material
bambu yang tampak pada konstruksi dinding, atap, tempat tidur, bahkan
peralatan makan juga terlihat dalam ruangan ini.
Semua bercirikan masyarakat adat Penglipuran. Bangunan Pawon
mepunyai ukuran 4 x 3meter persegi, tidak terdapat jendela dan hanya
memiliki satu buah pintu. Hal ini hubungannya dengan keadaan cuaca
yang agak dingin terutama pada waktu malam hari. Selain berfungsi untuk
memasak juga membuat ruangan menjadi hangat.

Lokasi, jarak dan waktu tempuh ke Desa Penglipuran :

Lokasi lokasi desa adat Penglipuran, berada di kelurahan Kubu,


Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, provinsi Bali. Mungkin banyak dari anda
tidak tahu, kabupaten Bangli di Bali bagian mana. Jika anda pernah wisata ke
tempat Wisata Kintamani atauGunung Batur, inilah wilayah kabupaten Bangli.
Lokasi desa penglipuran Bangli berada berada pada dataran tinggi di ketinggian
sekitar 600-700meter dari permukaan laut. Akibat berada posisi ketinggian ini,
membuat udara sejuk akan anda rasakan saat mengunjungi Penglipuran Village.
Sebagian besar dari anda saat liburan ke pulau Bali akan memilih
menginap di areatempat wisata bagian selatan Bali. Seperti, Kuta, Seminyak,
Legian, Jimbaran, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Canggu, Uluwatu, Ungasan dan
Sanur. Agar anda lebih mudah membuat itinerary liburan ke Penglipuran Bangli,
ada baiknya anda tahu perkiraan jarak dan waktu tempuh ke Penglipuran village
dari lokasi anda menginap. Jika anda berangkat daritempat wisata Kuta Bali,
sepertipantai Kuta. Maka jarak dari pantai Kuta ke Penglipuran Bangli, kurang
lebih 55 kilometer. Dengan perkiraan waktu tempuh, 1 jam 30 menit dengan lalu
lintas lancar.
Apabila anda berangkat dari areatempat wisata Seminyak, sebagi contoh
daripantai Petitenget Seminyak. Maka menuju ke Penglipuran village akan
menempuh jarak 59 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam 40 menit. Andai kamu
berangkat dari tempat wisata Sanur Bali ke Penglipuran village, maka waktu
tempuh dan jarak menjadi lebih pendek. Perkiraan jarak tempuh 43 kilometer
dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit. Jika kamu berangkat dari taman budaya
GWK Bali, menuju ke lokasi Penglipuran village akan memakan waktu 1 jam 50
menit, dengan jarak tempuh kurang lebih 63 kilometer.

Harga Tiket Masuk ke Desa Penglipuran :


Explore Bali, para wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai macam
tempat rekreasi terbaik dengan biaya terjangkau. Banyak obyek wisata murah di
Bali yang siap memanjakan aktivitas liburan anda dan keluarga salah satunya
10
Desa Penglipuran. Mengunjungi obyek wisata Desa Penglipuran, anda cukup
merogoh kocek Rp.25.000/orang untuk harga tiket masuknya. Bagi anak-anak,
tiket masuk wisata Desa Penglipuran Bali yaitu Rp.15.000/orang. Sedangkan
untuk biaya tambahan yang harus anda keluarkan yaitu retribusi parkir kendaraan
wisata Desa Penglipuran. (HTM objek wisata Desa Penglipuran Cultural Village
Bali bisa berubah setiap saat tanpa pemberitahuan lebih lanjut). Para pelancong
bisa datang berkunjung menikmati sajian obyek wisata Bali satu ini kapan saja
karena dibuka setiap hari. Untuk operasionalnya sendiri, Desa Penglipuran
Village Bali dibuka dari jam 08.15 – 17.00 sehingga pelancong bisa puas
berkunjung. Nikmati berbagai macam aktivitas seru yang pastinya menarik untuk
anda explore ketika menghabiskan hari libur di Pulau Bali.

Aktivitas yang bisa dilakukan di Desa Penglipuran :


1. Berfoto
Hal pertama pertama yang bisa dilakukan disini adalah berfoto. Hal
tersebut jelas karena berfoto merupakan hal yang bisa dibilang wajib
ketika berkunjung ke tempat wisata. Terlebih di Desa Penglipuran ini
banyak sekali spot menarik yang bisa dijadikan background.
2. Wisata Edukasi
Melihat Desa Wisata Penglipuran kental akan kebudayaannya,
tentu lokasi ini sangat pas sebagai objek wisata edukasi. Hal tersebut
didukung dengan banyaknya bangunan kuno dan bersejarah disini.
Tidak hanay itu, pengunjung juga bisa belajar tentang budaya dan
kebiasaan masyarakat sekitar.
3. Syuting Film
Hal lainnya yang juga bisa dilakukan di tempat ini adalah syuting
film. Ini tentunya pas bagi yang ingin membuat film dengan latar
belakang pedesaan asli. Tidak hanya itu, beberapa spot disini juga
sangat pas sebagai background video yang bagus.
4. Menikmati Suasana Alam Sekitar
Dikarenakan suasana alamnya yang masih sangat asri, tentu
pengunjung akan sangat betah disini. Tidak hanya lingkungannya saja
yang bersih, warga disini juga sangat ramah. Selain itu wisatawan juga
bisa berkunjung ke beberapa tempat menarik lain yang ada disini.
5. Wisata Kuliner
Selain beberapa hal yang sudah dijelaskan diatas, masih ada hal
lain yang bisa dilakukan di Desa Wisata Penglipuran Ubud. Salah
satunya wisata kuliner. Ini dikarenakan banyak warga yang
menyediakan makanan untuk wisatawan. Selain enak, harganya juga
sangat terjangkau.

11
Fasilitas yang disediakan di Desa Penglipuran :
Selain sebagai tempat tinggal penduduk sekitar, Desa Wisata Penglipuran
Ubud juga termasuk dalam salah satu lokasi wisata yang ada di Bali. Melihat hal
tersebut tentu banyak fasilitas yang tersedia disini. Dan beberapa fasilitas ini bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh wisatawan yang sedang berkunjung.
Fasilitas yang ada disini antara lain ada Pura, toilet, dan pusat informasi.
Selain itu tersedia pula beberapa gazebo atau tempat istirahat dan juga warung
makan. Dikarenakan desa ini termasuk tempat tinggal penduduk, maka terdapat
pula sekolah sebagai sarana belajar anak-anak yang tinggal disini.

Penerapan Pawongan pada Desa Wisata Panglipuran


Sistem pawongan yang diterapkan pada Desa Wisata Penglipuran, Jika
dilihat dari sistemnya Desa Wisata Penglipuran memakai 2 sistem sebagai
pawongan yaitu sistem Demokrasi dan sistem Uluapad yang memiliki tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing, sehingga setiap organisasi memiliki struktur
keanggotaanya masing-masing untuk mencapai tugas dan tanggung jawab

Sistem Demokrasi
Sistem demokrasi adalah sistem organisasi yang keanggotaanya dipilih
secara demokrasi oleh warga setempat. Sistem ini merupakan suatu organisasi
yang biasa digunakan oleh banyak desa adat yang ada dibali, begitu juga pada
Desa Penglipuran yang masih menerapkan sistem ini sebagai salah satu pawongan
di desa ini yang dimana nantinya memiliki tugas sesuai jabatan yang ditempatkan:
1. Prajuru adat merupakan pimpinan dari desa adat yang terdiri dari:
 Kelian Adat
 Kelian Desa
 Penyarikan
 Kepala lingkungan
2. Profesi merupan organisasi yang didalamnya berisi keanggotaan
yang memiliki kkegemaran sebagi berikut:
 Seka Gong
 Seka Baris/Tari
 Seka Hebat/Peratengan
 Pecalang
3. Kepemudaan merupakan gabungan truna dan truni yang berasal
dari desa Penglipuran yang mengurus aktivitas-aktivitas
kepemudaan

Sistem Uluapad
Sistem Ulu-apad merupakan sistem pasang pemimpinnya 12 (roras)
pasang. Sistem ini memiliki tugas sosial sosial terutama tugas yang berkaitan pada
upacara agama Hindu. Kedua belas keluarga yang duduk di Kancan Roras itu

12
dibagi ke dalam enam pasang jabatan yang dimana setiap jabatannya memiliki
dua yaitu Muncuk dan Nyoman Berikut adalah 6 jabatan yang ada di Kancan
Roras:
1. Jero Kubayan
Keluarga yang menduduki nomor urut 1 disebut Jero Kubayan
Muncuk, dan yang nomor urut 2 disebut Jero Kubayan Nyoman.
Yang memiliki tugas memimpin upacara adat dan agama yang
dilaksanakan di desa.
2. Jero Bahu
Keluarga yang berada pada nomor urut 3 disebut Jero Bahu
Muncuk dan nomor 4 disebut Jero Bahu Nyoman. Tugas Jero
Bahu, sebagai pembantu Jero Kubayan memimpin upacara. Jero
Bahu ini sudah disucikan dan nantinya menggantikan Jero
Kubayan.
3. Jero Singgukan
Keluarga nomor 5 disebut Jero Singgukan Mucuk serta nomor urut
6 disebut Jero Singgukan Nyoman. Tugas Jero Singgukan juga
membantu tugas-tugas Jero Kubayan khususnya mengecek
perlengkapan upacara yang sudah disiapkan. Jero Singgukan yang
mengkoordinir persiapan segala macam perlengkapan upacara adat.
4. Jero Cacar
Keluarga dengan nomor urut 7 sebagai jero cacar Mucuk dan
nomor urut 8 sebagai jero cacar nyoman. Jero Cacar bertugas
membagi tugas-tugas membuat sesaji selama persiapan upacara
kepada warga.
5. Jero Balung
Keluarga dengan nomor urut 9 sebagai jero Balung Mucuk dan
nomor urut 10 sebagai jero Balung nyoman. Yang bertugas
menyediakan keperluan-keprluan upakara.
6. Jero Pati
Keluarga dengan nomor urut 11 sebagai Jero Pati Mucuk dan
nomor urut 12 sebagai Jero Pati Nyoman. Yang berperan sebagai
orang yang mengawali acara upakara seperti pemotongan hewan-
hewan yang akan digunakan sebagai kurban.

13
Lampiran beberapa foto bersama bapak I Nengah Lancar
No Telpon: 085333584897

14

Anda mungkin juga menyukai