Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

STUDI LAPANGAN PARIWISATA


DESA WISATA PENGLIPURAN
PROVINSI BALI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Dalam Penilaian Tengah Semester 6 (Praktik)

ANDI ASYIFAH RIZKY NASTA


NIM. 18212042

DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA
JURUSAN KEPARIWISATAAN
POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

A. GAMBARAN UMUM DAYA TARIK WISATA...............................1

B. KONDISI EKSISTING DENGAN PENDEKATAN 5A.....................3

C. ANALISA PERMASALAHAN...........................................................8

D. STRATEGI DAN SOLUSI PEMECAHAN........................................10

E. REKOMENDASI STUDI LANJUTAN...............................................12

F. LAMPIRAN
A. GAMBARAN UMUM DAYA TARIK WISATA

Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi penting. Di


samping sebagai mesin penggerak ekonomi, pariwisata adalah wahana yang
menarik untuk mengurangi angka pengangguran karena pengembangan pariwisata
secara menyeluruh diharapkan akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang
cukup besar di daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata. Pariwisata
merupakan sektor yang terus meneru dikembangkan pemerintah sebagai pilar
pembangunan nasional karena mampu menopang perekonomian nasional pada
saat dunia sedang mengalami krisis. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa pembangunan kepariwisataan
diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh
manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubaha kehidupan lokal, nasional,
dan global (Ethika, 2016: 134). Pembangunan pariwisata hendaklah berkelanjutan
sehingga dapat mensejahterakan masyarakat lokal. Pembangunan pariwisata
sangat dipengaruhi oleh kesiapan suatu destinasi di dalam meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan. Dalam skala nasional, pembangunan sektor pariwisata
telah dituangkan dalam berbagai kebijakan pemerintah.
Kebijakan pembangunan sektor pariwisata mulai dimasukkan dalam
undang-undang, keputusan presiden dan peraturan daerah. Sektor pariwisata
masih dijadikan sebagai salah satu sektor yang diharapkan dapat diandalkan untuk
pengembangan ekonomi. Untuk itu, maka pengembangan pariwisata dilakukan
melalui pendekatan sistem yang utuh, terpadu dan partisipasi dengan
menggunakan kriteria ekonomi, teknis, sosial budaya, pelestarian alam dan
lingkungan. Suatu daerah hanya dapat menjaditujuan wisata apabila daerah
tersebut dapatdikembangkan menjadi atraksi wisata. Penentuan potensi wisata di
suatu daerahberpedoman pada apa yang dicari olehwisatawan. Atraksi wisata
yang baik adalahyang dapat menarik wisatawan dan mampu menahan wisatawan
lebih lama di tempat atraksi dan memberi kepuasan terhadap wisatawan. Kualitas
objek wisata tidak hanya dapat dinilai dari kondisi objek wisata itusendiri, namun
dilihat juga dari fasilitas,pelayanan, jasa, pemasaran, dan aksesibilitas yang
mendukung daya Tarik wisata tersebut.
Bali merupakan salah satu pulau bagian dari Negara Indonesia. Berbagai
wisatawan baik lokal maupun mancanegara melakukan kunjungan ke Pulau Bali
untuk berlibur maupun melakukan kegiatan wisata lainnya. Pulau Bali dikenal
sebagai tempat wisata yang menawarkan berbagai objek wisata kepada para
wisatawan, seperti wisata budaya, wisata alam, maupun wisata kuliner. Bukan
hanya itu, Bali juga terkenal akan keramah-tamahan masyarakat serta adat
istiadatnya. Oleh sebab Pulau Bali banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pulau Bali
terdiri dari beberapa Kabupaten yaitu Buleleng, Tabanan, Jembrana. Karangasem,
Badung, Bangli, Gianyar, Klungkung dan Denpasar. Kabupaten Buleleng
merupakan Kabupaten dengan luas wilayah terbesar yang ada di Provinsi Bali
dengan keindahan alam dan kebudayaan yang masih lestari termasuk Desa Adat
Penglipuran sendiri yang terletak 700 meter diatas permukaan air laut. Dari sudut
pandang sejarah dan menurut parasesepuh, kata penglipuran berasal dari kata
pengeling Pura yang berarti tempat suci mengenang para leluhur. Desa ini dapat
dicapai melalui jalan yangmenghubungkan Bangli dengan Kintamani.Dari kota
Bangli ke utara sampai Desa Kubu kira – kira 5 kilometer lalu belok kiri, akan
langsung tiba di Penglipuran dan akan disambut dengan hangat oleh warga desa.
Jumlah penduduknya 743 jiwa kebanyakan dari mereka hidup sebagai
petani dan hanya sebagian kecil bermata pencaharian sebagai pegawai negeri. Tari
– tarian dan cendramata berkembang dengan baik di desaterpencil ini. Desa adat
Penglipuran berada di bawahadministrasi Desa, Kecamatan Bangli,Kabupaten
Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar. Hal ini di bawah dataran tinggi di
sekitar kaki Gunung Batur. Berdasarkan data tahun 2001 yang dikumpulkan oleh
pemerintah, Penglipuran Desa Adat memilikiluas sekitar 112 Ha. Untuk mencapai
desa ini kita dapat melalui sisi timur Bangli, yaitu Jalan Bangli - Kintamani, dan
sebagainya dari sisi utara desa, yaitu Jalan Kintamani Kayuambua- Bangli. Lokasi
desa tersebut berada di dataran tinggi, salah satu lingkup Gunung Batur di Bangli
yang mempengaruhi kondisi topografi menyebabkan desa Penglipuran kontur
tidak rata yang digunakan sebagai kuil, lebih jauh ke utara kita akan menemukan
topografi lebih tinggi dan ada kuil (Pura Penataran Pura Puseh) di mana orang
berdoa dan mengadakan upacara adat di desa secara rutin setiap enam bulan.
Semakin ke selatan tanah semakin rendah topografi digunakan sebagai kuburan
bagi orang Bali khususnya umat Hindu didaerah ini. Konsep ini cocok sebagai
kepercayaan dari Bali, yang di percaya bahwa utara adalah arah berharga jadi kuil
dandi selatan digunakan sebagai pemakaman desa.
Masyarakat Desa Adat Penglipuran merupakan satu kelompok masyarakat
Bali Aga (Bali Mula) yang menganut Agama Hindu. Masyarakat desa penglipuran
masih tetap mempertahankan tempat-tempat suci (pura) dan ritual tradisional
warisan nenek moyang mereka. Sikap kekeluargaan yang tinggi di antara warga
Desa wisata Penglipuran diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari dalam bentuk
gotong-royong dan partisipasi aktif lainnya di berbagai kegiatan sosial. Sikap
kekeluargaan ini dapat dilihat dengan dibangunnya berbagai fasilitas umum
dengan menggunakan tenaga kerja dari masyarakat setempat. Partisipasi aktif
masyarakat yang menunjukkan kebersamaan selain untuk pembangunan fisik juga
ditujukan untuk pembangunan non fisik hal ini nampak dari kehadiran warga pada
saat hari-hari penting umat agama Hindu seperti upacara ngaben masal, kegiatan
olahraga, rapat-rapat desa, dan pembinaan kepada Sekaa Teruna Teruni. Unsur
kekeluargaan antar warga yang tinggi nampak juga dari segi penataan rumah
dengan adanya betelan atau jalan tembus antar rumah warga dari ujung utara
hingga selatan, mencerminkan bahwa masyarakat Penglipuran merupakan
masyarakat sosial yang selalu hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya..
B. KONDISI EKSISTING DENGAN PENDEKATAN 5A

a. Kondisi Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi
tata guna lahan dalam berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau
sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi. Secara
admninistratif, desa wisata penglipuran berada di wilayah kelurahan
kubu, kecamatan bangli, Kabupaten bangli, bali, atau lima kilometer
dari pusat kota bangli. Bila berangkat dari pusat kota denpasar
membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan darat ke arah timur
laut. Dari by pass ida bagus mantra lurus hingga perempatan jalan
pantai siyut kemudian belok ke kiri. Dari jalan pantai siyut menuju
jalan raya tulikup kemudian dilanjutkan ke jalan taman bali menuju
kota bangli. Jika sudah tiba di kota bangli, carilah jalan nusantara
hingga menemukan simpang tiga kemudian belok kiri mengikuti papan
penunjuk arah menuju desa wisata penglipuran. ikuti jalan tersebut
kurang lebih 300 meter hingga tiba di depan gerbang desa penglipuran
dan akan disambut oleh petugas karcis. Untuk mengakses desa ini tidak
terdapat angkutan umum, wisatawan dapat menggunakan transportasi
pribadi atau moda transportasi roda empat maupun roda dua

b. Kondisi Atraksi
Atraksi merupakan sesuatu yang mampu menarik wisatawan yang
ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu
tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan
beberapa kebutuhan atau permintaan. Salah satu potensi Desa ini yaitu
salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur
dari struktur desa tradisional,perpaduan tatanan tradisional dengan
banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini
membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik
dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh
oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga
sudah berlaku turun temurun. Selain tatanan dan pola arsitektur yang
dapat menarik wisatawan, terdapat salah satu keunikan tradisi
kekeluargaan yang diterapkan dari zaman dulu oleh leluhur hingga
sekarang masih melestarikan tradisi tersebut. Keunggulan dari desa
adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya dibali
adalah, bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa
sampai bagian hilir desa. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga
keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut.
Karena Desa Penglipuran terletak didataran yang agak tinggi, suasana
terasa cukup sejuk. Selain suasana pertamanan yang asri tetapi juga
sangat ramahnya penduduk desa terhadap tamu yang datang. Banyak
wisatawan yang datang dapat menikmati suasana desa dan masuk
kerumah mereka untuk melihat kerajinan – kerajinan yang penduduk
desa buat. Sehingga untuk tinggalberlama lama disini sangatlah
menyenangkan. Desa Adat Penglipuran ini termasuk desa yang banyak
melakukan acara ritual,sehingga banyak sekali acara yang diadakan di
desa ini seperti pemasangan dan penurunan odalan, galungan dll

c. Kondisi Akomodasi
akomodasi dalam pariwisata adalah suatu bangunan atau sebagian
bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat
menginap, makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya
dengan pembayaran. Di desa penglipuran ini terdapat akomodasi
berupa guest house dan homestay yang diperuntukkan khusus
wisatawan yang ingin bermalam atau menginap. desain akomodasi
guest house dan homestay yang sengaja menyerupai rumah penduduk
pada umumnya, beratapkan potongan bambu yang disusun
menyesuaikan bentuk miring layaknya atap rumah seperti susunan
genteng. Dan dindingnya digunakan anyaman bambu denagan motif
tradisional. Salah satu bangunan guest house lainya juga tampak
menarik dengan bahan batu bata abu sebagai dindingnya. Nuansa
penginapan di bali seperti ini dengan berada di dekat rumah penduduk
yang tradisinya masih dipertahankan, tidak mudah untuk ditemukan.
dengan menginap di salah satu homestay yang terletak di bagian rumah
tradisoinal di desa ini merupakan wisata yang menarik. Kesederhanaan
fasilitas, namun kebersihan yang dijaga, dan akan dapat berkomunkasi
langsung dengan penduduk desa

d. Kondisi Aktivitas
Aktivitas masyarakat di desa penglipuran memiliki banyak aktivitas
sosial satu sama lainnya, dikarenakan desa penglipuran tetap menjaga
kelestarian desa, menjaga hubungan antar masyarakat dan juga
melakukan aktivitas guna untuk menghidupkan perekonomian
masyarakat dengan melakukan aktivitas menjual cenderamata atau
souvenir, dan kebanyakan masyarakat di desa penglipuran ini
berprofesi sebagai petani. Dibalik aktivitas masyarakat dalam
kesehariannya, masyarakat desa juga sangat antisipasi terhadap
bencana alam dan juga kebersihan lingkungan di sekitaran desa
penglipuran ini. Nilai keunikan dari aktivitas masyarakat yang masih
terjaga kelestarian budaya dari zaman kerajaan bangli hingga sekarang
masih sangat terjaga. Masyarakat didesa ini saling bergotong royong
dan saling menghidupi satu sama lainnya dan itulah salah satu
keunikan aktivitas masyarakat di desa ini lebih mengutaman nilai
kekeluargaan dan aktivitas budaya yang masih kental untuk diterapkan.
Dalam pemeliharaan hutan bambu juga menjadi aktivitas masyarakat
demi menyelematkan perekonomian mereka dengan menjual hasil mata
pencaharian bambu kepada masyarakat diluar desa penglipuran
e. Kondisi Amenitas
Amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang dapat memenuhi dan
menunjang kebutuhan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik
wisata. Amenitas yang terdapat didesa penglipuran ini tela terdapat
fasilitas seperti pura sebagai sarana untuk beribadah bagi umat hindu.
Pura yang ada didesa ini juga menjadi bangunan yang unik menurut
wisatawan, selain itu juga telah terdapat gazebo di sekitaran desa
penglipuran ini yang menjadi saran untuk beristirahat bagi wisatawan.
Toilet juga menjadi saran paling penting yang dapat menunjang
kebutuhan wisatawan serta pusat informasi sangat dibutuhkan oleh
semua orang termasuk masyarakat maupun wisatawan jika ingin
mengetahui dan mendapatkan info seputar desa penglipuran baik dari
segi sejarah hingga informasi terkait lainnya. Dan yang terakhir adalah
terdapatnya warung makan dan minum bagi wisatawan yang
mengunjungi desa wisata penglipuran ini, warung yang disediakan oleh
masyarkat juga sebagai salah satu sumber perekonomian mereka agar
bisa tetap bertahan hidup melalui menyediakan sarana warung makan
dan minum.
C. ANALISA PERMASALAHAN

a. Pengaruh pengembangan desa wisata penglipuran terhadap


kesejahteraan masyarakat
Dalam pengembangan desa wisata secara langsung akan menyentuh
dan melibatkan masyarakat sehingga membawa dampak terhadap
masyarakat setempat, baik berupa dampak positif atau negatif. Bagi
masyarakat desa wisata penglipuran melalui pengembangan desa yang
dikembangkan memberi banyak manfaat terhadap tingkat
keharmonisan dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat setempat di
desa ini. Dengan melibatkan masyarakat dan menempatkan masyarakat
sebagai aktor utama dalam pengembangan desa wisata agar dapat
memberi keuntungan dari dua pihak sekaligus, keuntungan dari hasil
pengembangan desa dan juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat
setempat dengan cara melakukan banyak kegiatan dengan tetap
mempertahankan kearifan lokal. Tradisi dan budaya yang ada di desa
wisata penglipuran.

b. Peran masyarakat dalam mempertahankan tradisi dan budaya desa


wisata penglipuran
Desa wisata penglipuran terkenal dengan sebuah tradisi dan
kebudayaan yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai
bentuk dalam menghargai leluhur dimasa lampau. Dalam
mempertahankan tradisi dan budaya di desa ini telah menjadi
komitmen masyarakat dan saling berpegang teguh satu sama lain agar
tetap melestarikan tradisi dan budaya hingga pada saat ini. Ditengah
kemajuan teknologi serta modernisasi yang tengah berjalan sekarang
ini, masyarakat desa wisata penglipuran terus mengingat ajaran lelur
pada masa lampau bahwa dengan mempertahankan kearifan lokal dari
desa wisata ini adalah sudah menjadi tujuan dan paling utama bagi
masyarakat setempat. Walaupun desa wisata ini telah mendapatkan
banyak berbagai macam penghargaan tetapi ketua adat tetap
memberikan kebijakan kepada masyarakat untuk tidak keluar dari nilai
kearifan lokal yang diberikan terhadap leluhur. Bukan hanya tradisi dan
budaya yang masih dilestarikan bahkan bangunan tempat tinggal atau
rumah adat, pakaian yang dikenakan serta bahasa sehari hari masih
terjaga hingga sekarang. Meski dengan banyaknya kedatangan
wisatawan dari berbagai latar belakang kebudayaan yang bermacam-
macam, namun masyarakat desa wisata penglipuran tetap menghormati
adat dan nilai estetika di desa wisata penglipuran.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan bentuk pada


rumah adat desa wisata penglipuran
Masyarakat di desa wisata penglipuran sudah seharusnya untuk tetap
menjaga kelestarian tempat tinggal masyarakat setempat. Perubahan
bentuk pada rumah adat desa wisata penglipuran dapat terjadi karena
adanya pertambahan jumlah penduduk atau keluarga yang
mengakibatkan bertambahnya pemukiman baru dan pembagian
ruangan, rumah adat desa wisata penglipuran. Namun, hal tersebut
tidak akan mempengaruhi atau mengalami perubahan pada struktur tata
ruang dan tata letak pada rumah adat ini dikarenakan rumah adat yang
telah dibangun tidak dapat diubah sebagaimana bentuknya yang sudah
tertata sejak ratusan tahun yang lalu dan sekaligus bentuk
penghormatan kepada leluhur dari masyarakat terhadap bangunan yang
telah dibangun sejak dahulu. Dalam proses pembangunan rumah ini
juga diawali dengan nyikut karang atau pengukuran tapak melalui
langkah kaki pemilik rumah adat . Setelah rumah dibangun selanjutnya
diakhirilah dengan beberapa ritual agar rumah ysng telah dibangun
memiliki aura yang positif bagi keluarga yang tinggal dirumah tersebut.
d. Pengaruh pengembangan desa wisata penglipuran terhadap kunjungan
wisatawan
Melalui dari kunjungan wisatawan yang lebih meningkat, secara
otomatis dapat mempengaruhi dalam setiap pengembangan daya tarik
wisata, termasuk desa wisata penglipuran terhadap kunjungan
wisatawan. Dampak yang diberikan terhadap desa wisata mengenai
pengembangan yang dilakukan yaitu melalui dari peningkatan
pengunjung dan juga memberikan berdampak positif bagi masyarakat
setempat dalam pengoptimalan perekonomian masyarakat di desa
penglipuran. Dengan cara meningkatkan kunjungan wisatawan seperti
yang dijelaskan dalam komponen utama pengembangan desa wisata
bisa melakukan iklan atau promosi dan publikasi melalui media-media
atau dengan adanya partisipasi masyarakat serta pemberdayaan
terhadap desa wisata. Meningkatnya kunjungan wisatawan menjadi
suatu tolak ukur desa wisata penglipuran dalam mencapai keberhasilan.
Termasuk bagaimana peran masyarakat dalam memperkenalkan
kepada wisatawan bahwa desa penglipuran ini merupakan desa yang
masih kental dengan kebudayaan bali

D. STRATEGI DAN SOLUSI PEMECAHAN

a. Pengaruh pengembangan desa wisata penglipuran terhadap


kesejahteraan masyarakat
Dalam pengembangan desa wisata penglipuran dalam bentuk
kesejahteraan masyarakat memiliki dampak yang jelas dalam
pengembangan desa wisata dan terjadi dalam beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu keseluruhan dari masyarakat desa wisata
penglipuran hampir keseluruhan berprofesi sebagai petani dari dulu
hingga sekarang yang secara otomatis dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu dengan melakukan kegiatan
berdagang berupa penyediaan warung makan dan souvenir untuk
wisatawan yang berkunjung dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa wisata penglipuran.

b. Peran masyarakat dalam mempertahankan tradisi dan budaya desa


wisata penglipuran
Desa wisata penglipuran merupakan salah satu desa yang hingga saat
ini masih memegang ketat adat dan tradisi. Berbagai bentuk aktivitas
ritual, kehidupan sosial masyarakat serta pengaruh globalisasi terus
mengancam dan mempengaruhinya. Masyarakat perlu menyadari
bahwa perlu adanya strategi untuk mempertahankan tradisi adat dan
budaya yang telah diwariskan oleh leluhur secara turun temurun seperti
budaya mengedepankan pelestarian lingkungan hidup agar masyarakat
dapat hidup dengan nyaman dan sejahtera sehingga desa ini
mendapatkan penghargaan sebagai desa wisata terbersih ke tiga didunia
dan juga tradisi Ngerebeg yang hingga saat ini masih berjalan dan tetap
dilestarikan. Ngerebeg ini memiliki makna memberikan keselamatan
kepada setiap warga dengan menyucikan desa dari hal-hal yang negatif
dan memohon kepada tuhan agar terhindar dari wabah dan kemalangan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan bentuk pada


rumah adat desa wisata penglipuran
Pada saat ini desa wisata penglipuran mengalami pertambahan jumlah
penduduk yang cukup pesat, dengan penduduk yang terus bertambah
membutuhkan ruang untuk tempat tinggal yang lebih luas dan
mengakibatkan fungsi rumah adat desa ini menjadi berubah. Solusi
dalam penanganan masalah ini, masyarakat desa mengantisipasi bahwa
kedepannya akan melakukan pembangunan pemukiman yang baru
tetapi tetap mempertahan bangunan yang lama sebagai bentuk
pelestarian fisik bangunan rumah adat desa wisata penglipuran
d. Pengaruh pengembangan desa wisata penglipuran terhadap kunjungan
wisatawan
Kunjungan wisatawan di desa wisata penglipuran terdapat beberapa
faktor pendukung yang saling berkaitan dengan dampak yang nyata
terhadap pengembangan desa wisata ini. perlu adanya keterlibatan
pemerintah dan pelaku kreatif untuk dapat bekerjasama dalam
pengembangan desa wisata ini agar lebih dikenal lagi oleh wisatawan
nusantara maupun mancanegara. Salah satunya ialah adanya dukungan
dengan penyelenggaraan sebuah event penglipuran village festival yang
menjadi sarana promosi melalui iklan atau media yang dapat diajak
untuk berkolaborasi demi meningkatkan kunjungan wisatawan di desa
ini. Selain itu upaya masyarakat dalam memperkenalkan adat dan
tradisi yang unik dapat membuat wisatawan penasaran dengan keunikan
tradisi dan budaya yang terdapat di desa wisata penglipuran sebagai
bentuk keberhasilan yang dicapai oleh desa wisata penglipuran

E. REKOMENDASI STUDI LANJUTAN


Berdasarkan analisa permasalahan serta strategi dan solusi pemecahan
masalah laporan ini, maka rekomendasi studi lanjutan yang diperoleh ialah :

1. Bagaimana Strategi Promosi Wisata Dalam Meningkatkan Kunjungan


Wisatawan di Desa Wisata Penglipuran?
2. Bagaimana Proses Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wisata
Penglipuran?
F. LAMPIRAN

https://telusuri.id/pariwisata-inklusif-versus-eksklusif/

http://wisatabali2016.blogspot.com/2016/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://bali.idntimes.com/science/discovery/imamrosidin/tradisi-ngerebeg-di-desa-penglipuran

Anda mungkin juga menyukai