Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PEMANDUN DI OBJEK WISATA / ON THE SPOT GUIDING

Object : Penglipuran Village

No Background information Duration


video/view

1 Village temple/Main - Welcoming 4’


street/Bale banjar/ Brief information about Penglipuran village: the rules for visitors,
Entrance gate, etc. geography, demography, history, tradition, etc

Geography

Total area dari desa ini mencapai 112 hektar dengan ketinggian 500-600
meter diatas laut dan berlokasi sekitar 5 kilometer dari kota Bangli atau
45 kilometer dari Kota Denpasar. Desa ini dikelilingi oleh desa adat
lainnya, seperti Desa Kayang di utara, Desa Kubu di timur, Desa Gunaksa
di selatan dan Desa Cekeng. Temperatur bervariasi dari sejuk sampai
dingin (16-29 °C) dan curah hujan rata-rata 2000 mm pertahun.
Permukaan tanah termasuk rendah dengan ketinggian 1-15 meter.

Demography

Berdasarkan catatan Kelihan Dinas (pejabat pemerintahan di bawah lurah


yang khusus menangani administrasi pemerintahan), pada tahun 2002
sampai bulan Juli terdapat sebanyak 832 individu yang bermukim di Desa
Adat Penglipuran. 832 individu tersebut terdiri dari 425 orang laki-laki
dan 407 orang perempuan dan terdapat 197 Kepala Keluarga yang
terbagi menjadi 76 Kepala Keluarga dengan status Pangayah /Karma
Pangarep (Anggota tetap dengan hak dan kewajiban penuh dalam adat)
dan 121 Kepala Keluarga Pangayah/Krama Roban (Anggota sementara
yang keberadaannya menjadi tanggung jawab salah satu Pangayah
Pangarep).

History

Sejarah Desa Penglipuran dipercaya mulai berpenghuni pada zaman


pemerintahan I Dewa Gede Putu Tangkeban III. Hampir seluruh
warga desa ini percaya bahwa mereka berasal dari Desa Bayung Gede.
Dahulu orang Bayung Gede adalah orang-orang yang ahli dalam kegiatan
agama, adat dan pertahanan.

Tradition

Tradisi Ngerebeg merupakan upacara yang dilakukan oleh warga Desa


Adat Penglipuran. Rangkaian upacaranya adalah membawa barong sakral
yang disimpan di dalam Pura Penataran Desa menuju tiap rumah-rumah
warga.
Di Penglipuran tradisi ngerebeg ini dilakukan selama tiga kali dalam
setahun. Pertama saat Galungan, lalu Kuningan, dan Buda Kliwon Pahang.

2 Main Street - general attraction of the village, over view the village, tourism activities, 2’
etc.

General attraction

Saat memasuki kawasan wisata, Anda akan disambut oleh


pemandangan rumah-rumah yang memiliki bentuk yang hampir
seragam. Rumah ini dibangun dengan menggunakan bambu dengan
desain yang sama dengan rumah lainnya yang ada di Desa
Penglipuran. Terdapat pula angkul-angkul atau gerbang pintu yang
cukup dilewati oleh 1 orang dewasa di depan tiap rumah.

Di sisi utara desa ini terdapat sebuah pura penataran sebagai


tempat ibadah masyarakat. Untuk ruang madya berisi rumah-rumah
warga desa dengan arsitektur khas Bali. Rumah ini di bagi menjadi
2 sisi, dimana pada tiap sisinya terdiri masing-masing 38 buah
rumah. Ruangan nista adalah tempat bagi mereka yang sudah
meninggal yang terletak di selatan desa.

Over view the village

tata ruang dan budayanya yang terpelihara dengan baik dengan


konsep tri mandala

Tourism activities

Hal yang bisa dilakukan wisatawan di desa penglipuran yaitu belajar


budaya sambil mengunjungi pura, belanja sekaligus belajar
membuat kerajinan tangan, menginap dirumah penduduk dan
berbauh dengan masyarakat lokal, mencicipi kuliner lokal dan
berfoto dihutan bambu

3 Traditional house - Angkul-angkul/ entrance gate 5’


angkul-angkul yang berfungsi sebagai gerbang masuk menuju
rumah.  Angkul-angkul ini menjadi satu kesatuan dengan
penyengker (pagar) yang mengelilingi rumah.  Arsitektur angkul-
angkul di sini sangat kental dengan sentuhan tradisional Bali. 
Pola tumpukan batu-batu dan ukiran yang menyertainya
menunjukkan kearifan lokal dan sangat ramah lingkungan.  Batu
dan kayu yang digunakan tampak sangat alami dan telah berusia
tua, terbuat dari tanah liat yang dipadatkan lalu dikeringkan
kemudian disusun layaknya batu bata.  Tanpa sentuhan cat atau
ornamen-ornamen modern lainnya.
- Pemrajan/family temple
Merajan/Sanggah (Pura keluarga) dan Bale adat (tempat
melakukan kegiatan keagamaan lainnya).  Terletak di posisi kaja
kangin (utara timur), atau hulu rumah sebagai tempat pemujaan
kepada Tuhan.   Merajanpun umumnya diberi pagar sebagai
“batas suci” untuk lebih menjaga kesuciannya. Bahkan, jika
memungkinkan, wilayah spiritual ini dibangun pada lokasi yang
lebih tinggi dari bangunan-bangunan lainnya.
- House building & architecture
Dalam hal ini terkait pada aktifitas sehari-hari penghuni rumah. 
Umumnya terdiri atas bangunan rumah tinggal,  jineng/lumbung
padi, dapur dan sumur.  Penataan lokasinya disesuaikan dengan
konsep Dewata Nawa Sanga misalnya : Dapur, karena
berhubungan dengan api ditempatkan di selatan.  Sumur, karena
berhubungan dengan air ditempatkan di utara.  Begitupun
bangunan-bangunan rumah tinggal atau bale, akan ditempatkan
ditengah-tengah karena disinilah pusat kegiatan para penghuni
rumah.
- Park/garden/family activities
Warga desa sangat menjaga keasrian pekarangan.  Menatanya
dalam taman-taman yang cantik, memelihara hewan dan
seterusnya yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
ekosistem.

4 Village meeting - Bale kulkul


hall/Bale Banjar Ada 2 bale kulkul disudut desa. Satu dalam lingkungan Pura
untuk panggilan aktivitas keagamaan, satu lagi diluar sebagai
penanda panggilan berkumpul dikegiatan desa.
- Function of banjar
bale banjar untuk tempat berkumpul warga membicarakan hal-
hal penting. 
- People activities
Biasanya pada sore hari, ketika selesai bekerja, masyarakat disini
akan pergi ke luar rumah untuk bercengkrama dan berinteraksi
dengan warga setempat.

5 Village & Surrounding - Bamboo forest


Objek wisata hutan bambu ini mempunyai luas kurang lebih
sekitar 45 hektar dan merupakan daerah resapan air utama.
Dengan berkunjung ke objek wisata ini maka Anda bisa
menikmati eksotisnya berbagai jenis pohon bambu seperti
bambu talang, bambu petung, dan bambu lainnya. Menariknya
lagi, Anda bisa mendengarkan bunyi dari bambu akibat angin
yang menggoyangkannya.
- Agriculture & economic activities
Hasil pertanian yang banyak di Desa Tradisional Penglipuran
adalah padi dan palawija seperti singkong, talas, ubi jalar.
Kebiasaan masyarakat
adalah langsung menjual umbi ubi jalar ungu setelah panen
dalam keadaan segar.

6 Herbal (Loloh Ingredients, benefits, etc


Cemcem)
Loloh cem ceman, terbuat dari remasan daun cem-ceman, berfungsi
untuk menyegarkan dan menyembuhkan panas dalam.  Rasanya asem
sepet segar.  Diminum dalam kondisi dingin tentunya lebih nikmat.

7 Etc.

(4’ artinya sekitar 4 menit)

Written by : Ni Made Sriayu Laksmi Nareswari

Checked by : Wiji Leksono

Nama: Ni Made Sriayu Laksmi Nareswari

No: 28

Kelas: XI UPW

Anda mungkin juga menyukai