mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah,
karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat
maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran.
5. Provinsi Jambi
Rumah Adat Tradisional : Rumah Panggung
Rumah tinggal orang Batin disebut Kajang Lako atau Rumah Lamo.
Bentuk bubungan Rumah Lamo seperti perahu dengan ujung bubungan
bagian atas melengkung ke atas. Tipologi rumah lamo berbentuk bangsal,
empat persegi panjang dengan ukuran panjang 12 m dan lebar 9 m.
Bentuk
empat
persegi
panjang
tersebut
dimaksudkan
untuk
Rumah.
Rumah
tradisional
Bengkulu
termasuk
tipe
rumah
banjir.
Disamping
itu
kolong
rumah
panggung
juga
dapat
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian
Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng
Shui dalam Budaya China) Pada umumnya bangunan atau arsitektur
tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan
serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu
sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi.
Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbolsimbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
3. Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB
Rumah
betang
mempunyai
ciri-ciri
yaitu;
bentuk
Panggung,
ciri-cirinya
antara
lain
memiliki
perlambang,
memiliki
sayap bangunan yang menjorok dari samping kanan dan kiri bangunan
utama karena itu disebut Rumah Baanjung.
3. Provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim
Rumah Adat Tradisional : Rumah lamin
Rumah lamin merupakan rumah adat dayak, khusunya yang berada
di Kalimantan timur. Kata rumah lamin memililki arti rumah panjang kita
semua, karena rumah ini digunakan untuk beberapa keluarga yang
tergabung dalam satu keluarga besar. Ciri dari rumah ini berbentuk
panggung degan ketinggian kolong sampai 3 meter. Denahnya berbentuk
segi empat memanjang dengan atap pelana.
duduk.
Dahulu
rumah
ini
merupakan
pusat
pemerintahan,
Jika anda memasuki satu desa atau kampung di Maluku, salah satu
hal yang segera nampak menonjol adalah satu bangunan yang berbeda
dengan
kebanyakan
rumah
penduduknya.
Bangunan
ini
biasanya
Rumah adat Papua ini sangat unik. Kalau kita lihat dari kejauhan
bentuknya menyerupai jamur. Bentuknya pun tak ada duanya. Dindingnya
terbuat dari kayu sedangkan atapnya terbuat dari rerumputan kering.
Honai sendiri memiliki tiga tipe. Honai ialah rumah untuk lelaki, Ebei ialah
rumah untuk wanita, sedangkan Wamai ilah rumah untuk ternak. Tapi,
masyarakat kita lebih akrab dengan sebutan Honai.
Rumah adat Dulohupa ini, biasanya terdapat di sebuah bidang tanah yang
luasnya kurang lebih lima ratus meter. Dan halamannya dilengkapi taman
bunga, bangunan tempat penjualan sovenir, dan sebuah bangunan garasi
bendi kerajaan yang bernama Talanggeda. Asal kamu tahu saja, pada
masa pemerintahan para raja, rumah adat ini digunakan sebagai ruang
pengadilan kerajaan. Bagian dalamnya digunakan untuk memvonis para
pengkhianat negara melalui sidang tiga alur pejabat pemerintahan, yaitu
Buwatulo Bala (Alur Pertahanan / Keamanan), Buwatulo Syara (Alur Hukum
Agama Islam), dan Buwatulo Adati (Alur Hukum Adat).
2. Rumah Adat Baduy di Banten
Seluruh bangunan rumah tinggal suku Baduy menghadap ke utaraselatan dan saling berhadapan. Menghadap ke arah barat dan timur tidak
diperkenankan berdasarkan adat. Di samping itu, ada hal yang cukup
menarik dan penting di kalangan suku Baduy, yaitu cara mereka
memperlakukan
alam
atau
bumi.
Mereka
tidak
pernah
berusaha
3. Provinsi Riau
Rumah Adat Tradisional : Rumah Lontik/Lancang (Kampar)
Tuhan
dan-sesama.
Rumah
adat
lontik
diperkirakan
dapat
lima
macam,
yaitu:
panggung
pe,
perkembangannya,
berkembang
bangunan
menjadi
rumah
adat
jenis
tersebut
berbagai
Jawa,
jenis
hanya