Anda di halaman 1dari 20

KLIPING

RUMAH ADAT INDONESIA

NAMA : NABIL ADITYA NUR RAMADHAN


KELAS : IV
ABSEN : 12
1. Rumah Adat Provinsi Aceh: Krong Bade

Rumah Krong Bade dari Aceh ini berbentuk memanjang dari timur ke barat menyerupai
persegi panjang. Di bagian depan rumah dilengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalam
rumah. Umumnya, tangga pada  rumah adat Aceh ini jumlahnya ganjil, yaitu sekitar 7 hingga 9
anak tangga. 

2. Rumah Adat Sumatera Utara: Bolon

Pada rumah adat Bolon ini, terdapat dua bagian yang berbeda, yaitu Jabu Bolon dan juga
Jabu Parsakitan. Jabu Bolon biasa menjadi tempat untuk keluarga besar, sedangkan Jabu
Parsakitan adalah tempat untuk membicarakan masalah adat. Keunikan dari rumah adat
Sumatera Utara ini adalah tidak ada sekatan antara setiap ruangan. Jadinya, semua anggota
keluarga tidur bersama di dalam ruangan besar.
3. Rumah Adat Sumatera Barat: Gadang

Rumah adat satu ini terlihat mewah, bukan? Berasal dari Sumatera Barat, rumah ini
memiliki beberapa atap yang runcing dan menjulang ke atas. Rumah adat Gadang terbuat dari
ijuk dan bentuknya mirip seperti tanduk kerbau, yang melambangkan kemenangan suku Minang
dalam perlombaan adu kerbau di Jawa.

4. Rumah Adat Riau: Selaso Jatuh Kembar

Rumah ini memiliki arti rumah dengan dua selasar. Masyarakat Riau tidak menjadikan Rumah
Selaso Jatuh Kembar sebagai tempat tinggal mereka, tetapi hanya menggunakannya untuk acara
adat.
5. Rumah Adat Kepulauan Riau: Rumah Atap Limas Potong

Rumah adat dari Kepulauan Riau ini terlihat sangat sederhana. Berbentuk seperti rumah
panggung, yang memanjang ke belakang dengan dinding kayu tersusun secara vertikal. Atap dari
rumah adat Limas Potong memiliki lima bumbungan dengan menggunakan seng berwarna
merah.

6. Rumah Adat Provinsi Bengkulu: Bubungan Lima

Rumah adat dari Bengkulu ini memiliki tiang penopang dan menggunakan kayu khusus
untuk membuatnya, yaitu kayu Medang Kemuning. Untuk memasuki rumah ini, Anda juga harus
menggunakan tangga, yang berada pada bagian depan rumah. Sama seperti rumah adat dari Riau,
masyarakat Bengkulu menggunakan rumah ini untuk acara adat saja, bukan untuk menjadi
tempat tinggal. 
7. Rumah Adat Provinsi Jambi: Panggung

Rumah adat provinisi dari Jambi ini adalah desain yang tertua di daerah tersebut, dengan

bentuk persegi panjang. Rumah Adat Panggung dilengkapi dengan tangga di depan rumah.

Orang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung ini sebagai “Gajah Mabuk”

karena bentuknya yang menyerupai perahu dengan ujung melengkung. Biasanya, rumah adat

dari Jambi digunakan untuk tempat tinggal dan juga tempat bermusyawarah.

8. Rumah Adat Provinsi Lampung: Rumah Nuwo Sesat

Rumah adat Provinsi Lampung memiliki nama Nuwo Sesat. Ciri khas dari rumah ini

adalah bentuknya panggung dan di sisi-sisinya terdapat ornamen yang khas. Biasanya, ukuran

dari rumah ini sangat besar, tetapi saat ini banyak yang membuat Rumah Nuwo Sesat berukuran

lebih kecil.  Namun, rumah ini tidak dibangun sebagai tempat tinggal. Sama seperti rumah adat

lainnya,  Rumah Nuwo Sesat ini hanya dibangun untuk acara adat dan melakukan musyawarah. 

9. Rumah Adat Sumatera Selatan: Rumah Limas


Rumah adat satu ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai

limas. Tamu yang berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah. Hal ini

merupakan tradisi masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya mereka, yang

tampak pada ukiran di dalamnya.

10. Rumah Adat Bangka Belitung: Rumah Rakit

Karena Bangka Belitung memiliki banyak yang tergenang air atau di tepi laut, warga

setempat harus menyesuaikan diri, yaitu dengan membangun rumah di atas air juga yang

dinamakan Rumah Rakit.  Bentuk rumah adat provinsi Bangka belitung terlihat sangat unik

karena merupakan perpaduan rumah Melayu dengan aksen arsitektur Tionghoa. Pembuatan

rumah ini menggunakan bambu khusus dan bahan lainnya, yang tentunya kuat dan membuatnya

dapat mengapung di atas air. Rumah Rakit ini biasa menjadi tempat tinggal warga.

11. Rumah Adat Banten: Rumah Baduy


Rumah adat dari Banten ini merupakan tempat tinggal suku Baduy, yang merupakan suku

asli di wilayah tersebut. Biasanya, suku Baduy membuat rumah ini menggunakan bambu dan

ijuk untuk atapnya. Suku Baduy juga memiliki asas kekeluargaan yang amat kental. Inilah yang

membuat mereka membangun rumah secara gotong royong sebagai tempat tinggal.

12. Rumah Adat DKI Jakarta: Rumah Kebaya

Rumah Kebaya dari DKI Jakarta mengusung corak khas suku Betawi. Atap dari rumah

ini menyerupai pelana terlipat dan memiliki corak-corak yang khas seperti kebaya. Rumah

Kebaya memiliki teras yang luas bertujuan untuk menjadi tempat santai keluarga dan

menyambut tamu.  

13. Rumah Adat Jawa Barat: Rumah Kasepuhan


Rumat adat dari Jawa Barat ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Islam di wilayah

tersebut. Rumah yang sering disebut Keraton Kasepuhan ini sebenarnya merupakan perluasan

dari Keraton Pakungwati. Tidak heran bila pintu utama keraton terlihat unik dan menawan.

14. Rumah Adat Jawa Tengah: Rumah Joglo

Mungkin Anda sudah sering mendengar rumah adat dari Jawa Tengah yang sering disebut

sebagai Rumah Joglo ini. Biasanya, bagian depan rumah akan ada pendopo untuk menjamu

tamu. Rumah adat Jawa Tengah ini memiliki empat tiang penopang. Selain itu, Anda juga bisa

melihat sentuhan kejawen dari suku Jawa di sisi-sisi rumah.

15. Rumah Adat DI Yogyakarta: Rumah Joglo


Sama seperti Rumah Joglo di Jawa Tengah, rumah dari DI Yogyakarta ini juga memiliki

4 tiang penopang dan terdiri dari dua bagian, yaitu rumah induk dan rumah tambahan. Bagian

induk adalah tempat utama seperti rumah pada umumnya yang memiliki pendopo, teras, dan

lain-lain. Sedangkan rumah tambahan, berisi pelengkap untuk rumah induk. 

16. Rumah Adat Jawa Timur: Rumah Joglo

Memang merupakan ciri khas dari Rumah Joglo memiliki 4 tiang penopang. Ini pula yang

terlihat dari rumah adat Jawa Timur. Ciri khas dari Rumah Joglo ini terletak pada bentuk dan

ukurannya yang unik dan juga makna seni yang tinggi. Umumnya, rumah joglo di daerah ini

tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga untuk menyimpan peninggalan sejarah.

17. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Panjang


Rumah adat Provinsi Kalimantan Barat ini mempunyai ukuran yang besar dan terdiri dari dua

bagian, yaitu bangunan atas dan bawah. Rumah ini sangat unik karena memadukan kesan

modern dan tradisional sekaligus. Arsitektur Rumah Panjang bertema budaya Suku Dayak pada

beberapa sisi bangunannya.

18. Rumah Adat Kalimantan Timur: Rumah Lamin

Rumah Lamin dari Kalimantan Timur juga tidak kalah uniknya. Gaya arsitektur yang

khas dan juga luas bangunannya menjadi ciri khas dari Rumah Lamin. Pada bagian atap rumah

terdapat ornamen kepala naga dari kayu. Di sisi-sisi bangunannya juga terdapat ukiran atau

lukisan budaya yang unik. 

19. Rumah Adat Kalimantan Selatan: Rumah Bubungan Tinggi


Menggunakan konsep panggung dan terbuat dari kayu ulin tentunya membuat rumah ini

memiliki ketahanan yang kuat, dan akan lebih kuat lagi jika terkena air. Uniknya lagi, atap dari

rumah ini memiliki sudut kemiringan 45 derajat. Keren sekali, bukan?

20. Rumah Adat Kalimantan Tengah: Rumah Betang

Rumah Betang dari Kalimantan Tengah ini seperti panggung dengan kayu tinggi yang

menopangnya dengan tujuan untuk menghindari banjir. Karena rumah ini sangat besar dan

panjang, penghuninya dapat mencapai 150 orang loh, Ruppers. 

21. Rumah Adat Kalimantan Utara: Rumah Baloy


Rumah adat Provinsi Kalimantan Utara ini sangat unik loh, Ruppers. Bagaimana tidak rumah ini

harus menghadap ke arah utara dan pintu utamanya di arah sebaliknya, yaitu selatan. Selain itu,

Rumah Baloy memiliki empat bagian, yaitu lamin dalom, ambir tengah, ambir kanan, dan juga

ambir kiri.

22. Rumah Adat Gorontalo: Rumah Dulohupa

Rumah Dulohupa ini memiliki tiang kayu sebagai penopang dan juga penghias. Di kedua sisi

rumah terdapat tangga,yang merupakan lambang dari tangga adat Gorontalo, yaitu Tolitihu. 

23. Rumah Adat Sulawesi Barat: Rumah Boyang


Rumah Boyang dari Sulawesi Barat berkonsep seperti panggung dengan tiang-tiang

penopangnya. Tiang penopang tersebut tidak menancap ke dalam tanah melainkan berdiri di atas

batu datar agar rumah tidak tumbang. 

24. Rumah Adat Sulawesi Tengah: Rumah Souraja

Rumah adat Provinsi Sulawesi Tengah ini memiliki tiga ruangan di dalamnya. Ruang

pertama merupakan ruang depan untuk menerima tamu. Sedangkan pada ruang kedua terdapat

ruang tengah, yang juga merupakan ruang tamu. Ruangan ini punya tujuan agar penghuninya

bisa saling lebih dekat. Untuk ruang terakhir, merupakan ruang rahasia.

25. Rumah Adat Sulawesi Utara: Rumah Walewangko


Rumah Walewangko ini merupakan rumah adat yang mendominasi di Sulawesi Utara. Sama

seperti rumah adat provinsi lainnya, Rumah Walewangko ini juga memiliki arsitektur yang unik

dan filosofi yang sangat kental dengan adat penduduknya.

26. Rumah Adat Sulawesi Tenggara: Rumah Buton

Rumah Buton ini terbagi ke dalam tiga strata sesuai pemilik rumahnya. Pertama adalah
Kamali (Malige), yang biasanya berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga sultan. Kedua, Tare
Pata Pale, yaitu untuk pejabat pengadilan. Terakhir, adalah Tare Talu Pale untuk masyarakat
biasa.

27. Rumah Adat Sulawesi Selatan: Rumah Adat Tongkonan


Anda pastinya sering mendengar Rumah Tongkonan ini. Rumah ini merupakan rumah adat suku
Toraja yang berada di Sulawesi Selatan. Tongkonan berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat
dan juga tempat acara adat. Arsitekturnya yang unik dan khas ini membuat rumah ini terlihat
indah.

28. Rumah Adat Bali: Rumah Gapura Candi Bentar

Rumah adat Provinsi Bali ini terdiri dari dua bagian, yaitu rumah huniannya dan juga Gapura
Candi Bentar. Arah bangunan, letak, dimensi pekarangan, dan beberapa aspek lainnya, harus
mengikuti aturan khusus yang berlaku sesuai aturan agama. Hal inilah yang menjadi keunikan
dari Rumah Gapura Candi Bentar. 
29. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur: Rumah Musalaki

Rumah Musalaki ini biasanya menjadi tempat tinggal bagi kepala suku atau pemimpin daerah
dan juga untuk menyelenggarakan acara adat. Rumah adat ini juga menjadi tempat untuk
bermusyawarah dan melakukan ritual. Uniknya, Rumah Musalaki berdiri di atas batu besar, yang
berfungsi sebagai pondasinya untuk mengurangi risiko keretakan, jika terjadi bencana alam.

30. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka

Rumah Dalam Loka terlihat cukup besar dan megah karena merupakan kediaman raja di daerah
tersebut. Di rumah ini, hanya terdapat satu pintu besar sebagai akses keluar masuk.

31. Rumah Adat Maluku: Rumah Baileo


Rumah adat lain yang tidak kalah unik adalah Rumah Baileo dari Maluku. Tidak ada dinding
di rumah ini dan berbentuk panggung. Untuk menyangganya, ada 9 tiang di rumah ini dengan
batu pamali yang melengkapinya. Biasanya, warga setempat juga menggunakan batu pamali ini
sebagai tempat sesaji bagi roh leluhurnya.

32. Rumah Adat Maluku Utara: Rumah Sasadu

Sasadu merupakan rumah adat Suku Sahu. Desain rumah ini menggambarkan tentang kisah
hidup bermasyarakat Suku Sahu. Selain memiliki keunikan dari sisi arsitektur, rumah ini juga
menyimpan banyak filosofi. 

33. Rumah Adat Papua: Rumah Adat Kariwari


Kariwari adalah rumah adat asal provinsi Papua yang didiami oleh suku Tobati-Enggros.
Bentuknya cenderung lebih modern dibandingkan dengan rumah adat lainnya di Pulau Papua.
Atap dari rumah ini berbentuk segi delapan, serta tiga tingkat lantai yang dipercaya oleh
masyarakat dapat menjaga rumah dari cuaca ekstrem. Lantai pertama dari rumah ini biasanya
berfungsi untuk melatih remaja laki-laki untuk menjadi pria dewasa yang kuat dan bertanggung
jawab. Kemudian, lantai kedua biasanya menjadi tempat berkumpulnya para kepala adat untuk
mendiskusikan hal penting terkait desa. Terakhir, lantai tiga digunakan untuk sembahyang
kepada para leluhur dan Tuhan.

34. Rumah Adat Papua Barat: Rumah Adat Mod Aki Aksa

Rumah Mod Aki Aksa ini termasuk rumah adat terunik loh, Ruppers. Bagian atapnya terbuat dari
ilalang dengan lantai dari anyaman rotan. Dinding-dindingnya tersusun dari kayu dan terlihat
saling mengikat satu sama lain.

35. Rumah Adat Papua Pegunungan Tengah: Rumah Honai


Berikutnya ada rumah adat dari Provinsi Papua bernama Rumah Honai. Rumah ini
berbentuk mengerucut dengan bagian atas ditutupi jerami kering. Atapnya mirip dengan batok
kelapa dan tidak terlalu tinggi agar dapat menghangatkan bagian dalam rumahnya.
Rumah ini khusus untuk tempat tidur dan beristirahat, sedangkan aktivitas lainnya seperti mandi
dan makan berada di tempat yang berbeda.

36. Rumah Adat Papua Selatan: Rumah Jew

Dari provinsi baru yang ada di Pulau Papua ini, yaitu Papua Selatan, ternyata juga ada rumah
adat, lho. Rumah adat dari Papua Selatan ini bernama Rumah Jew, yang ditempati oleh Suku
Asmat. Rumah Jewberukuran besar dengan panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Wajar saja,
karena rumah ini ditempati oleh anggota Suku Asmat yang sangat banyak jumlahnya. Uniknya
lagi, hanya laki-laki belum menikah yang boleh tinggal di rumah ini, lho. Para wanita serta anak
laki-laki dibawah 10 tahun tidak boleh masuk ke dalamnya. Nah, nantinya di dalam rumah ini,
para laki-laki tersebut akan belajar dari seniornya tentang berbagai keterampilan hingga
pendidikan.

37. Rumah Adat Provinsi Papua Tengah: Rumah Adat Karapao


Beralih ke provinsi baru selanjutnya, yaitu Papua Tengah. Di provinsi ini, terdapat rumah adat
bernama Karapao yang didiami oleh suku Kamoro. Bentuknya seperti rumah panggung persegi
panjang, yang ukurannya disesuaikan dengan jumlah anak-anak di desa tersebut. Rumah
Karapao berfungsi sebagai tempat adat istiadat serta untuk pembelajaran bagi para anak-anak
suku Kamoro. Uniknya, pintu di rumah adat satu ini dibuat dengan menyesuaikan jumlah anak-
anak yang akan belajar, lho. Misalnya, ada 20 anak yang belajar, maka akan dibuat 20 pintu pula.
Keren sekali, bukan?

Anda mungkin juga menyukai