Anda di halaman 1dari 101

34 Rumah Adat Provinsi di Indonesia

dengan Gambar
Penulis
 Sellia Oey
 -
September 9, 2021
0
92232
Indonesia sangatlah kaya akan keberagaman, baik budaya, suku, ras, dan agamanya. Selain itu, di

Indonesia juga terdapat banyak sekali rumah adat yang berbeda-beda di setiap provinsi.

Berbagai rumah adat provinsi tersebut tentunya juga memiliki keunikan, fungsi, dan ciri khasnya masing-

masing. Keanekaragaman inilah yang membuat Indonesia menjadi negara yang kuat.

Contents [hide]
 34 Rumah Adat Provinsi di Indonesia
o Aceh: Rumah Krong Bade
o Sumatera Utara: Rumah Bolon
o Sumatera Barat: Rumah Gadang
o Riau: Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar
o Kepulauan Riau: Rumah Atap Limas Potong
o Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
o Jambi: Rumah Panggung
o Lampung: Rumah Nuwo Sesat
o Sumatera Selatan: Rumah Limas
o Bangka Belitung: Rumah Rakit
o Banten: Rumah Baduy
o DKI Jakarta: Rumah Kebaya
o Jawa Barat: Rumah Kasepuhan
o Jawa Tengah: Rumah Joglo
o DI Yogyakarta: Rumah Joglo
o Jawa Timur: Rumah Joglo
o Kalimantan Barat: Rumah Panjang
o Kalimantan Timur: Rumah Lamin
o Kalimantan Selatan: Rumah Bubungan Tinggi
o Kalimantan Tengah: Rumah Betang
o Kalimantan Utara: Rumah Baloy
o Gorontalo: Rumah Dulohupa
o Sulawesi Barat: Rumah Boyang
o Sulawesi Tengah: Rumah Souraja
o Sulawesi Utara: Rumah Walewangko
o Sulawesi Tenggara: Rumah Buton
o Sulawesi Selatan: Rumah Adat Tongkonan
o Bali: Rumah Gapura Candi Bentar
o Nusa Tenggara Timur: Rumah Musalaki
o Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka
o Maluku: Rumah Baileo
o Maluku Utara: Rumah Sasadu
o Papua Barat: Rumah Mod Aki Aksa
o Papua: Rumah Honai

34 Rumah Adat Provinsi di Indonesia

Apakah Anda penasaran bagaimana wujud dari rumahadat dari setiap provinsi di Indonesia? Bila ya, yuk,

simak 34 rumah adat berikut ini:


1Aceh: Rumah Krong Bade

Sumber : steemit.com

Rumah Krong Bade dari Aceh ini berbentuk memanjang dari timur ke barat menyerupai persegi panjang.

Di bagian depan rumah dilengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalam rumah. Umumnya, tangga

pada rumah adat Aceh ini jumlahnya ganjil, yaitu sekitar 7 hingga 9 anak tangga. 

2Sumatera Utara: Rumah Bolon


Sumber : inhabitat.com

Pada rumah adat Bolon ini, terdapat dua bagian yang berbeda, yaitu Jabu Bolon dan juga Jabu Parsakitan.

Jabu Bolon biasa menjadi tempat untuk keluarga besar, sedangkan Jabu Parsakitan adalah tempat untuk

membicarakan masalah adat.

Keunikan dari rumah adat Sumatera Utara ini adalah tidak ada sekatan antara setiap ruangan. Jadinya,

semua anggota keluarga tidur bersama di dalam ruangan besar.

3Sumatera Barat: Rumah Gadang


Sumber : quora.com

Rumah adat satu ini terlihat mewah, bukan? Berasal dari Sumatera Barat, rumah ini memiliki beberapa

atap yang runcing dan menjulang ke atas. Rumah ini terbuat dari ijuk dan bentuknya mirip seperti tanduk

kerbau ,yang melambangkan kemenangan suku Minang dalam perlombaan adu kerbau di Jawa.

4Riau: Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar


Sumber : arcadiadesain.com

Rumah ini memiliki arti rumah dengan dua selasar. Masyarakat Riau tidak menjadikan Rumah Selaso

Jatuh Kembar sebagai tempat tinggal mereka, tetapi hanya menggunakannya untuk acara adat.

5Kepulauan Riau: Rumah Atap Limas Potong


Sumber : backpackerjakarta.com

Rumah adat dari Kepulauan Riau ini terlihat sangat sederhana. Berbentuk seperti rumah panggung, yang

memanjang ke belakang dengan dinding kayu tersusun secara vertikal. Atap dari rumah adat ini memiliki

lima bumbungan dengan menggunakan seng berwarna merah.

6Bengkulu: Rumah Bubungan Lima


Sumber : daerahkita.com

Rumah adat dari Bengkulu ini memiliki tiang penopang dan menggunakan kayu khusus untuk

membuatnya, yaitu kayu Medang Kemuning. Untuk memasuki rumah ini, Anda juga harus menggunakan

tangga, yang berada pada bagian depan rumah.

Sama seperti rumah adat dari Riau, masyarakat Bengkulu menggunakan rumah ini untuk acara adat saja,

bukan untuk menjadi tempat tinggal. 

7Jambi: Rumah Panggung


Sumber : ruangguru.co

Rumah adat dari Jambi ini adalah desain yang tertua di daerah tersebut, dengan bentuk persegi panjang.

Rumah ini dilengkapi dengan tangga di depan rumah.

Orang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung ini sebagai “Gajah Mabuk” karena

bentuknya yang menyerupai perahu dengan ujung melengkung. Biasanya, rumah adat dari Jambi

digunakan untuk tempat tinggal dan juga tempat bermusyawarah.

8Lampung: Rumah Nuwo Sesat


Sumber : nesabamedia.com

Rumah adat Provinsi Lampung memiliki nama Nuwo Sesat. Ciri khas dari rumah ini adalah bentuknya

panggung dan di sisi-sisinya terdapat ornamen yang khas. Biasanya, ukuran dari rumah ini sangat besar,

tetapi saat ini banyak yang membuat Rumah Nuwo Sesat berukuran lebih kecil. 

Namun, rumah ini tidak dibangun sebagai tempat tinggal. Sama seperti rumah adat lainnya,  Rumah

Nuwo Sesat ini hanya dibangun untuk acara adat dan melakukan musyawarah. 

Baca Juga:   9 Desain Rumah Mewah yang Elegan dan Minimalis

9Sumatera Selatan: Rumah Limas


Sumber : indonesia.go.id

Rumah adat satu ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai limas. Tamu yang

berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah. Hal ini merupakan tradisi

masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya mereka, yang tampak pada ukiran di

dalamnya.

10Bangka Belitung: Rumah Rakit


Sumber : pariwisataindonesia.id

Karena Bangka Belitung memiliki banyak yang tergenang air atau di tepi laut, warga setempat harus

menyesuaikan diri, yaitu dengan membangun rumah di atas air juga yang dinamakan Rumah

Rakit.  Bentuk rumah ini terlihat sangat unik karena merupakan perpaduan rumah Melayu dengan aksen

arsitektur Tionghoa.

Pembuatan rumah ini menggunakan bambu khusus dan bahan lainnya, yang tentunya kuat dan

membuatnya dapat mengapung di atas air. Rumah Rakit ini biasa menjadi tempat tinggal warga.

11Banten: Rumah Baduy


Sumber : indonesia-tourism.com

Rumah adat dari Banten ini merupakan tempat tinggal suku Baduy, yang merupakan suku asli di wilayah

tersebut. Biasanya, suku Baduy membuat rumah ini menggunakan bambu dan ijuk untuk atapnya.

Suku Baduy juga memiliki asas kekeluargaan yang amat kental. Inilah yang membuat mereka

membangun rumah secara gotong royong sebagai tempat tinggal.

12DKI Jakarta: Rumah Kebaya


Sumber : gardencenter.co.id

Rumah Kebaya dari DKI Jakarta mengusung corak khas suku Betawi. Atap dari rumah ini menyerupai

pelana terlipat dan memiliki corak-corak yang khas seperti kebaya.

Rumah Kebaya memiliki teras yang luas bertujuan untuk menjadi tempat santai keluarga dan menyambut

tamu.  

13Jawa Barat: Rumah Kasepuhan


Sumber : materibelajar.co.id

Rumat adat dari Jawa Barat ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Islam di wilayah tersebut. Rumah

yang sering disebut Keraton Kasepuhan ini sebenarnya merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati.

Tidak heran bila pintu utama keraton terlihat unik dan menawan.

14Jawa Tengah: Rumah Joglo


Sumber : toriqa.com

Mungkin Anda sudah sering mendengar rumah adat dari Jawa Tengah yang sering disebut sebagai Rumah

Joglo ini. Biasanya, bagian depan rumah akan ada pendopo untuk menjamu tamu.

Rumah adat Jawa Tengah ini memiliki empat tiang penopang. Selain itu, Anda juga bisa melihat sentuhan

kejawen dari suku Jawa di sisi-sisi rumah.

15DI Yogyakarta: Rumah Joglo


Sumber : rumahjoglo.net

Sama seperti Rumah Joglo di Jawa Tengah, rumah dari DI Yogyakarta ini juga memiliki 4 tiang

penopang dan terdiri dari dua bagian, yaitu rumah induk dan rumah tambahan. Bagian induk adalah

tempat utama seperti rumah pada umumnya yang memiliki pendopo, teras, dan lain-lain. Sedangkan

rumah tambahan, berisi pelengkap untuk rumah induk. 

16Jawa Timur: Rumah Joglo


Sumber : pinterest @widyahalim

Memang merupakan ciri khas dari Rumah Joglo memiliki 4 tiang penopang. Ini pula yang terlihat dari

rumah adat Jawa Timur. Ciri khas dari Rumah Joglo ini terletak pada bentuk dan ukurannya yang unik

dan juga makna seni yang tinggi.

Umumnya, rumah joglo di daerah ini tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga untuk

menyimpan peninggalan sejarah.

17Kalimantan Barat: Rumah Panjang


Sumber : 1001indonesia.net

Rumah adat Provinsi Kalimantan Barat ini mempunyai ukuran yang besar dan terdiri dari dua bagian,

yaitu bangunan atas dan bawah.

Rumah ini sangat unik karena memadukan kesan modern dan tradisional sekaligus. Arsitektur Rumah

Panjang bertema budaya Suku Dayak pada beberapa sisi bangunannya.

18Kalimantan Timur: Rumah Lamin


Sumber : moondoggiesmusic.com

Rumah Lamin dari Kalimantan Timur juga tidak kalah uniknya. Gaya arsitektur yang khas dan juga luas

bangunannya menjadi ciri khas dari Rumah Lamin. Pada bagian atap rumah terdapat ornamen kepala

naga dari kayu. Di sisi-sisi bangunannya juga terdapat ukiran atau lukisan budaya yang unik. 

19Kalimantan Selatan: Rumah Bubungan Tinggi


Sumber : indonesiakaya.com

Menggunakan konsep panggung dan terbuat dari kayu ulin tentunya membuat rumah ini memiliki

ketahanan yang kuat, dan akan lebih kuat lagi jika terkena air. Uniknya lagi, atap dari rumah ini memiliki

sudut kemiringan 45 derajat. Keren sekali, bukan?

20Kalimantan Tengah: Rumah Betang


Sumber : indonesia.go.id

Rumah Betang dari Kalimantan Tengah ini seperti panggung dengan kayu tinggi yang menopangnya

dengan tujuan untuk menghindari banjir. Karena rumah ini sangat besar dan panjang, penghuninya dapat

mencapai 150 orang loh, Ruppers. 

21Kalimantan Utara: Rumah Baloy


Sumber : celebes.co

Rumah adat Provinsi Kalimantan Utara ini sangat unik loh, Ruppers. Bagaimana tidak rumah ini harus

menghadap ke arah utara dan pintu utamanya di arah sebaliknya, yaitu selatan.

Baca Juga:   Apa Arti Kata Town House? Ini Dia Jawabannya!

Selain itu, Rumah Baloy memiliki empat bagian, yaitu lamin dalom, ambir tengah, ambir kanan, dan juga

ambir kiri.

22Gorontalo: Rumah Dulohupa


Sumber : srikebudayaandaerah.blogspot.com

Rumah Dulohupa ini memiliki tiang kayu sebagai penopang dan juga penghias. Di kedua sisi rumah

terdapat tangga,yang merupakan lambang dari tangga adat Gorontalo, yaitu Tolitihu. 

23Sulawesi Barat: Rumah Boyang


Sumber : nesabamedia.com

Rumah Boyang dari Sulawesi Barat berkonsep seperti panggung dengan tiang-tiang penopangnya. Tiang

penopang tersebut tidak menancap ke dalam tanah melainkan berdiri di atas batu datar agar rumah tidak

tumbang. 

24Sulawesi Tengah: Rumah Souraja


Sumber : servergambar01.blogspot.com

Rumah adat Provinsi Sulawesi Tengah ini memiliki tiga ruangan di dalamnya. Ruang pertama merupakan

ruang depan untuk menerima tamu. Sedangkan pada ruang kedua terdapat ruang tengah, yang juga

merupakan ruang tamu. Ruangan ini punya tujuan agar penghuninya bisa saling lebih dekat. Untuk ruang

terakhir, merupakan ruang rahasia.

25Sulawesi Utara: Rumah Walewangko


Sumber : lenteramata.com

Rumah Walewangko ini merupakan rumah adat yang mendominasi di Sulawesi Utara. Sama seperti

rumah adat provinsi lainnya, Rumah Walewangko ini juga memiliki arsitektur yang unik dan filosofi yang

sangat kental dengan adat penduduknya.

26Sulawesi Tenggara: Rumah Buton


Sumber : pariwisataindonesia.id

Rumah Buton ini terbagi ke dalam tiga strata sesuai pemilik rumahnya. Pertama adalah Kamali (Malige),

yang biasanya berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga sultan. Kedua, Tare Pata Pale, yaitu untuk

pejabat pengadilan. Terakhir, adalah Tare Talu Pale untuk masyarakat biasa.

27Sulawesi Selatan: Rumah Adat Tongkonan


Sumber : wowshack.com

Anda pastinya sering mendengar Rumah Tongkonan ini. Rumah ini merupakan rumah adat suku Toraja

yang berada di Sulawesi Selatan.

Tongkonan berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat dan juga tempat acara adat. Arsitekturnya yang

unik dan khas ini membuat rumah ini terlihat indah.

28Bali: Rumah Gapura Candi Bentar


Sumber : rumahulin.com

Rumah adat Provinsi Bali ini terdiri dari dua bagian, yaitu rumah huniannya dan juga Gapura Candi

Bentar. Arah bangunan, letak, dimensi pekarangan, dan beberapa aspek lainnya, harus mengikuti aturan

khusus yang berlaku sesuai aturan agama. Hal inilah yang menjadi keunikan dari Rumah Gapura Candi

Bentar. 

29Nusa Tenggara Timur: Rumah Musalaki


Sumber : pariwisataindonesia.id

Rumah Musalaki ini biasanya menjadi tempat tinggal bagi kepala suku atau pemimpin daerah dan juga

untuk menyelenggarakan acara adat. Rumah adat ini juga menjadi tempat untuk bermusyawarah dan

melakukan ritual.

Uniknya, Rumah Musalaki berdiri di atas batu besar, yang berfungsi sebagai pondasinya untuk

mengurangi risiko keretakan, jika terjadi bencana alam.

30Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka


Sumber : milenialjoss.com

Rumah Dalam Loka terlihat cukup besar dan megah karena merupakan kediaman raja di daerah tersebut.

Di rumah ini, hanya terdapat satu pintu besar sebagai akses keluar masuk.

31Maluku: Rumah Baileo


Sumber : greatnesia.id

Rumah adat lain yang tidak kalah unik adalah Rumah Baileo dari Maluku. Tidak ada dinding di rumah ini

dan berbentuk panggung. Untuk menyangganya, ada 9 tiang di rumah ini dengan batu pamali yang

melengkapinya. Biasanya, warga setempat juga menggunakan batu pamali ini sebagai tempat sesaji bagi

roh leluhurnya.

32Maluku Utara: Rumah Sasadu


Sumber : adatnusantara.web.id

Sasadu merupakan rumah adat Suku Sahu. Desain rumah ini menggambarkan tentang kisah hidup

bermasyarakat Suku Sahu. Selain memiliki keunikan dari sisi arsitektur, rumah ini juga menyimpan

banyak filosofi. 

33Papua Barat: Rumah Mod Aki Aksa


Sumber : phinemo.com

Rumah Mod Aki Aksa ini termasuk rumah adat terunik loh, Ruppers. Bagian atapnya terbuat dari ilalang

dengan lantai dari anyaman rotan. Dinding-dindingnya tersusun dari kayu dan terlihat saling mengikat

satu sama lain.

34Papua: Rumah Honai


RUMAH ADAT HONAI PAPUA

Sumber : romadecade.org

Yang terakhir dari Provinsi Papua ada Rumah Honai. Rumah ini berbentuk mengerucut dengan bagian

atas ditutupi jerami kering. Atapnya mirip dengan batok kelapa dan tidak terlalu tinggi agar dapat

menghangatkan bagian dalam rumahnya.

Rumah ini khusus untuk tempat tidur dan beristirahat, sedangkan aktivitas lainnya seperti mandi dan

makan berada di tempat yang berbeda.

Wah, ternyata rumah adat di Indonesia sangat beragam dan memukau ya, Ruppers! Banyak sekali

keunikan di dalamnya yang tentunya akan membuat kita semakin bangga dengan Indonesia.
Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya :
Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya dapat Anda lihat
secara lengkap berikut ini.
1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.

Nama senjata tradisional


Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini berbeda jauh dari karakter keris
Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit
melengkung. Senjata adat ini juga tidak begitu panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari /
sepanjang telapak kaki orang dewasa.
Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang,
upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa
pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu
hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu.
2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”.
@abundancethebook.com
Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang. Bentuk dari terapang ini menyerupai
dengan keris Jawa. Namun pada senjata adat ini mempunyai sebuah ciri khas yang sangat unik.
Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu – bulu halus. Bulu – bulu halus yang
terdapat pada Terapang terbuat dari kayu.
Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup apik
dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain. Setiap bentuk ukiran pada
Terapang Lampung mempunyai makna tersendiri.
3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”.

@hendryferdinan.wordpress.
com
Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip dengan
keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada senjata keris yang
digunakan untuk perang pada umumnya.
Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada juga
beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari
material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini berbentuk
menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga terdapat beberapa
senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit.
4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”.

@Pinterest
Nama dari senjata adat dari Kepulauan Riau hampir sama dengan nama senjata adat Jambi.
Senjata tersebut bernama Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama yang hampir sama
dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup berbeda dari Badik Tumbuk
Lada.
Bentuk dari senjata adat ini menyerupai belati. Ukuran panjang dari senjata Kepulauan Riau
antara 27 cm – 29 cm. Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm. Biasanya yang
memegang senjata adat ini adalah laki – laki.
Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak
saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian
adat Kepulauan Riau laki – laki.
5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”.
Ada yang
menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis senjata dari
Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut adalah trisula. Trisula
ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3.
Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari tombak
ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus merupakan dewa
air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada gambaran karakter
Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan lain – lain.
Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang
dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan. Untuk
bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah lebih
tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa Neptunus,
bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab.
6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.
@Bukal
apak
Senjata Tradisional Indonesia yang digunakan di provinsi Bangka Belitung adalah sejenis
pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini
panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu sisi.
Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.
Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan
dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar
panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara
keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung.
7. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”.

@riauberbagi
Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima
kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang Jenawi Riau ini
mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini adalah
memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini umumnya
mencapai ±1 meter.
Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga mempunyai
ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang Jenawi, di provinsi
Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang sangat khas akan budaya
Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata daerah lain.
8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.

@Penaneg
eri.com
Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang
satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini.
Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara
jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada mata
pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih.
Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat
biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas
maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm – 50
cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari rencong
Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L.
Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang
berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong
yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong Meupucok.
9. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.
@senja
tatradisional
Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik dengan kebudayaan batak memiliki sebuah senjata
tradisional Indonesia yang bernama Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini terletak pada
bagian tangkai. Tangkai dari Piso Gaja Dombak mempunyai suatu ukiran yang berbentuk seperti
Gajah. Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat sakral. Sebab seluruh suku batak percaya
bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural.
Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun temurun
hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik. Sehingga masih
tetap utuh dan terlihat masih tajam.
Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah tentang
latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata ini berarti
mempunyai darah keturunan raja.
10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”.
@WordPress.com
Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.
Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah senjata yang
tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada gagang belati
dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang tampak bersinar.
Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat ukiran.
Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau yang
putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini sangat
memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau hingga
bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit.
Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja
Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri sendiri dari
berbagai macam serangan yang mengancam nyawa.
Senjata Tradisional Minangkabau “Kerambit”:
Senjata
adat kerambit
11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.

Senjat
a khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah golok. Dengan menjadi pusat Ibukota,
kebudayaan Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga sangat populer. Walaupun
keberadaan dari budaya Betawi sendiri cukup memprihatinkan. Budaya Betawi seolah tersisih
dari kemodernisasian kota megapolitan.
Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi setu
babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata khas Betawi.
Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata dari berbagai macam
suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, hanya sekitar ±50 cm.
Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu
rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan
sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang, golok Betawi juga digunakan
pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern.
12. Kujang dari Jawa Barat

@tokopedia
Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama seperti senjata dari provinsi
Sumatera Barat, Karih. Sedangkan senjata di Jawa Barat bernama Kujang. Kujang Jawa Barat
termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat unik menyerupai simbol api
pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering dijumpai pada beberapa anime, film China,
Korea hingga Hollywood.
Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah
bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai
dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam.
Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah material
yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata Kujang Jawa
Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun hanya sekedar
koleksi.
13. Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”.

@y
outube
Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit menyeramkan.
Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai bentuk seperti
Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun.
Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal inilah
yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan. Menurut kepercayaan
warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang sangat kuat.
Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok
ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian
ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing.
Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial
golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu
ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi.
14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”.
@hijaubumiku.wordpress.com
Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan
plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah salah satu senjata yang masih secara bebas
digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak – anak untuk bermain. Bahkan di
beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel / plinteng ini.
Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing – masing kedua sisi
cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat digabung
dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan.
Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang dewasa
pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung. Plinteng
Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan tidak berbahaya. Selain
itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa terkecuali
diperbolehkan untuk memiliki serta menggunakan senjata ini.
15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”.

@sobatjogja
Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk senjata
khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga besar.
Senjata ini dianggap sangat keramat.
Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon
sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang
yang membuat keris disebut dengan empu.
Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya. Keris
dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga dapat
dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama tersendiri.
Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus dimandikan
dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan tidak boleh
sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau lemari.
16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”.

@imgrum
Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur mempunyai bentuk sangat
unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu alat pertanian. Nama
dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal yang membedakan
antara senjata celurit dan sabit. Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang
lebih ramping dan mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada
sabit.
Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah
ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada
bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya terbuat
dari material logam besi maupun baja.
17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”.
@N
etralnews.com
Senjata tradisional yang paling terkenal dari provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau. Senjata
ini berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari Mandau
Kalimantan Timur terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah gagang pedang terdapat
ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Lalu pada ukiran tersebut terdapat rambut manusia
asli.
Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian tengah dan
ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang juga
dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk mengikat
pedang ke tubuh.
Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk pedang
Mandau biasa digunakan dalam sehari – hari, baik itu berburu maupun aktivitas rutin lainnya.
Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai senjata perang dan upacara adat.
18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”.
@google
Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong.
Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan Barat ini
mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat mirip dengan
ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan Barat ini masih
dipergunakan hingga kini.
Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan
aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan upacara
adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki Dohong ini. Kepala
suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus.
19. Senjata Tradisional Kalimantan Utara.

@AsyraafAhm
adi
Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal dan khas.
Senjata tersebut adalah sumpit, senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak Kalimantan
Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru terlebih dahulu pada ujung
sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup.
Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping. Tetapi
untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari sumpit Kalimantan Utara
sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki ketepatan yang sangat
akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200 m. Ketika digunakan,
senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun.
Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak Kalimantan
Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan. Selain untuk berburu,
terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin.
20. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”.

@twitter
Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut bernama
Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk tombak dari
Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual fungsi.
Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat.
Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun
yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan.
Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan dapat
dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat digunakan pula
sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata dual fungsi. Tombak
Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak jauh.
21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.
@asyra
afahmadi.com
Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang dapat
digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang.
Senjata ini bernama talimpang.
Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini
adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat untuk menangkis
berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan dapat bertahan selama
beberapa abad / ratusan tahun.
Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50 cm.
Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya Dayak.
Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari kebudayaan
Dayak, seperti burung tingang.
22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”.

@TheMo
onDoggies
Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara yaitu
penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini
mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup.
Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon
meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk
berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu. Karena
sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan hidup
tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai.
Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon enau
yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan racun
alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.
23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.

@Perpustakaa
n Digital Budaya Indonesia
Senjata dari provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebuah senjata keris yang disebut dengan
Sundu. Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri
sangat mencolok. Nampak terlihat dari mata pisaunya.
Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat
ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang
terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam
jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari
senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri.
24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”.
@AsyraafA
hmadi.com
Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini terdapat 2
jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati.
Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip.
Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari wedhung
Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari wedhung Bali
mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini terbuat dari logam.
Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu.
25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.

@kemerahan.id
Senjata perang yang berasal dari provinsi Maluku Utara adalah Parang dan Salawaku. Untuk
Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya. Karena
ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi juga
bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm – 100 cm.
Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai hiasan
yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya
memanfaatkan kerang.
26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”.

@AsyraafAhmadi.com
Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak Kalawai. Mata
tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau. Walaupun
mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini tidak sama seperti tombak trisula
maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk seperti kurungan. Fungsi dari senjata
adat ini untuk berburu di sungai.
Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi
tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama.
27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.
@Roma
Decade
Senjata khas dari provinsi Papua ini tidak ada nama khusus. Senjata adat ini hanya disebut
dengan busur dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah lubang
panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah.
Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon
rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan
hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga diolesi
dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru.
28. Senjata Adat Papua Barat.
@moondoggiesmu
sic.com
Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini
adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk dari Papua
tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini.
Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari burung
kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang aki
burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai hiasan
pada gagang pisau.
Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua
Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan adat,
baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris.
29. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”.
@IndonesiaKaya.com
Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata adat ini
disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari pedang
ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan mata
pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang.
Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu
pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut adalah
Hengkeng U Nang.
30. Senjata Adat Sulawesi Selatan “badik lompo battang”.
@duniakesenian
Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang sangat artistik juga terdapat pada provinsi
Sulawesi Selatan. Senjata tersebut adalah badik lompo battang. Untuk nama dari senjata ini
diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah senjata.
Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini termasuk ke dalam jenis belati. Senjata dari Sulawesi
Selatan ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata khas nusantara
lainnya, hanya senjata ini yang mempunyai nilai artistik yang paling tinggi.
Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup badik.
Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan motif
tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond.
31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”.
@senjatatradisionalind
onesia
Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama dari Badik ini
adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik Lompo Battang. Hanya
saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit oval. Sedangkan
bentuk dari Badik lawu adalah pipih.
Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup mempunyai
sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang sangat aneh.
Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan. Walaupun sebagian besar
penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos tersebut kini dicekal.
32. Senjata Adat Sulawesi Tenggara “Keris”.

@picssr.com
Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris Sulawesi
Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari keris ini adalah
kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan –
aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil.
Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat istimewa.
Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan terdeteksi
oleh metal detektor.
33. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”.

@gpswisataindonesia.info
Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke dalam
jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari pedang
pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang lebih
panjang
Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat polos.
Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta memotong hewan.
Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat Sulawesi Tenggara.
34. Senjata Tradisional Gorontalo.
@warisanbudaya
Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi
mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata pedang
mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya. Berbeda halnya dengan
pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo.
Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat
tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang walimo
terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian penutup pedang
ini mempunyai ukiran.
Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika
kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan sama
sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.
34 Pakaian Adat Indonesia Dari Seluruh Provinsi
Lengkap Dengan Gambar
By Shafira Chairunnisa  27 September 2021  310886

7menit
Sebagai warga negara Indonesia, sudah tahukah kamu tentang baju adat Indonesia yang beragam?
Jika belum tahu, yuk tambah wawasan kita tentang budaya Indonesia yang kaya dan menyimak
pakaian adat Indonesia dari seluruh provinsi di sini!
Pakaian adat merupakan salah satu bentuk dari identitas dan jati diri sebuah daerah.

Busana ini dikenakan untuk mewakili budaya atau identitas kelompok suku bangsa tertentu.

Di Indonesia sendiri, pakaian adat umumnya digunakan untuk merayakan acara-acara istimewa.
Karena geografisnya yang banyak dan kaya akan budaya, setiap provinsi di Indonesia memiliki
pakaian adat mereka masing-masing.

Sudah tahu apa saya pakaian adat yang terdapat pada 34 provinsi di Indonesia?

Yuk, simak gambar pakaian adat Indonesia di bawah ini!

Pakaian Adat Indonesia Lengkap dari Seluruh Provinsi


Berikut adalah beragam pakaian adat Indonesia beserta provinsinya:

1. Ulee Balang: Aceh


2. Bundo Kanduang: Sumatera Barat
3. Ulos: Sumatera Utara
4. Aesan Gede: Sumatera Selatan
5. Teluk Belanga: Kepulauan Riau
6. Pakaian Adat Melayu: Provinsi Riau
7. Melayu Jambi: Provinsi Jambi
8. Paksian: Bangka Belitung
9. Melayu Bengkulu: Provinsi Sumatera Selatan
10. Tulang Bawang: Provinsi Lampung
11. Pangsi: Banten
12. Pakaian Adat Betawi: DKI Jakarta
13. Kebaya Sunda: Jawa Barat
14. Kesatrian Ageng: Daerah Istimewa Yogyakarta
15. Kebaya Jawa: Jawa Tengah
16. Pesa’an: Jawa Timur
17. Safari dan Kebaya: Bali
18. Pakaian Adat Suku Sasak: Nusa Tenggara Barat
19. Pakaian Adat NTT: Nusa Tenggara Timur
20. King Bibinge dan King Baba: Provinsi Kalimantan Barat
21. Upak Nyamu: Provinsi Kalimantan Tengah
22. Ta’a dan Sapei Sapaq: Kalimantan Utara
23. Bagajah Gamuling Baular Lulut: Kalimantan Selatan
24. Kustin: Kalimantan Timur
25. Lipa Saqbe Mandar: Sulawesi Barat
26. Nggembe: Sulawesi Tengah
27. Laku Tepu: Sulawesi Utara
28. Kinawo: Sulawesi Tenggara
29. Bodo: Sulawesi Selatan
30. Biliu dan Makuta: Gorontalo
31. Cele: Maluku
32. Manteren Lamo: Maluku Utara
33. Ewer: Papua Barat
34. Koteka: Papua

1. Ulee Balang dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Pakaian adat Indonesia paling terkenal dari Nanggroe Aceh Darussalam adalah ulee balang.

Untuk pria, pakaian ulee balang dinamakan sebagai linto baro, sedangkan untuk perempuan
dinamakan daro baro.
2. Bundo Kanduang dari Provinsi Sumatera Barat

sumber: mediaharapan.com

Bundo kanduang merupakan pakaian adat dari provinsi Sumatera Barat.

Busana tradisional yang memiliki warna mencolok ini dipengaruhi oleh budaya Melayu, Arab, dan
Cina.
3. Ulos dari Provinsi Sumatera Utara
sumber: mimpibaru.com

Pakaian adat Sumatera Utara terbuat dari kain ulos yang memiliki warna cerah dan terbuat dari
sutra.

Umumnya ulos akan dijadikan sebagai selempang baju.

4. Aesan Gede dari Provinsi Sumatera Selatan


sumber: thebridedept.com

Aesan gede merupakan baju daerah Sumatera Selatan yang sering digunakan ketika acara
pernikahan.

Pakaian adat ini dikenal dengan Swarnadwipa atau Pulau Emas karena dihiasi oleh perhiasan emas.
5. Teluk Belanga dari Kepulauan Riau
sumber: shopee.com

Teluk belanga merupakan pakaian adat yang digunakan oleh laki-laki di Kepulauan Riau.

Pakaian ini memiliki kebudayaan yang dekat dengan budaya Melayu.

6. Pakaian Adat Melayu dari Provinsi Riau


sumber: bajuadat34propinsi.blogspot.com

Melayu merupakan suku yang paling banyak tinggal di provinsi Riau.

Pakaian adat melayu Riau ini biasanya terbuat dari satin dan sutra.
7. Melayu Jambi dari Provinsi Jambi
sumber: incung.blogspot.com

Pakaian dari provinsi Jambi ini terbuat dari kain beludru dan digunakan oleh perempuan dan laki-
laki.

8. Pakaian Adat Paksian dari Provinsi Bangka Belitung


sumber: instagram.com/@visitbangkabelitung_

Paksian merupakan busana adat dari Bangka Belitung dan umumnya berwarna merah atau ungu.

9. Melayu Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan


sumber: fharidafashion.blogspot.com

Pakaian adat dari provinsi Sumatera Selatan ini memiliki penutup dan hiasan kepala dengan corak
yang indah.

10. Tulang Bawang dari Provinsi Lampung


sumber: yuksinau.id

Pakaian adat khas Lampung ini didominasi dengan kain berwarna putih dengan tutup kepala.

Pause
Unmute
Loaded: 3.70%
Fullscreen
Pria akan menggunakan kain tapis sebagai tutup kepala, sedangkan perempuan akan menggunakan
siger atau mahkota emas.

11. Pakaian Adat Pangsi dari Banten

sumber: albantanipro.blogspot.com

Pangsi adalah setelan busana kemeja polos dengan celana longgar yang panjangnya tidak melebihi
mata kaki.

Pakaian ini umumnya digunakan oleh pria dan merupakan busana khas suku Betawi dan Sunda.
12. Pakaian Adat Betawi dari DKI Jakarta
sumber: perpek.com

Ciri khas dari pakaian adat Betawi ini adalah kebaya yang warnanya terang bagi perempuan dan
kain batik yang dililitkan di pinggang bagi laki-laki.

MUNGKIN ANDA SUKA

Wanita Terkaya asal Gianyar Ungkap Rahasia jadi Kaya


Money Amulet

Resep Pembesar Payudara 3 Kali dalam 9 Jam! Baca Di Sini


Brestel

Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur
Neolift

Segera! Bosan Botak? Rambut Tumbuh dalam 8 Menit! Baca di Sini


Keraniq
13. Kebaya Sunda dari Provinsi Jawa Barat

sumber: idewedding.com

Kebaya Sunda umumnya memiliki warna yang cerah seperti putih, merah marun, atau ungu.

Sementara itu pria Sunda menggunakan jas beludru dengan sulam benang emas.

14. Kesatrian Ageng dari Daerah Istimewa Yogyakarta


sumber: yuksinau.com

Busana adat Yogyakarta ini terdiri dari kain batik yang dililitkan ke tubuh sampai bagian dada.

Pakaian adat ini melambangkan sifat berani dan anggun.


15. Kebaya Jawa dari Provinsi Jawa Tengah
sumber: seringjalan.com

Kebaya Jawa didominasi oleh warna gelap seperti hitam dan cokelat dan dilengkapi dengan batik,
jarik, surjan, dan keris sebagai aksesoris.

16. Pesa’an dari Provinsi Jawa Timur


sumber: pulaumadura.com

Pesa’an merupakan pakaian daerah dari Madura, Jawa Timur.

Pakaian ini mencerminkan karakter masyarakat Madura yang berani, tegas, dan kuat.

17. Safari dan Kebaya dari Bali


sumber: indoindians.com

Safari merupakan pakaian adat Bali untuk pria yang terdiri dari jas berlengan pendek dengan warna
netral.

Sementara perempuan Bali menggunakan kebaya berwarna cerah dengan lilitan kain di pinggang


sebagai pakaian daerah.
18. Pakaian Adat Suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat
sumber: kabarntb.blogspot.com

Baju adat ini terbuat dari bahan satin dan sutra yang lembut dengan sentuhan kain tenun khas
Sasak.

19. Pakaian Adat dari Nusa Tenggara Timur


sumber: rheregina.blogspot.com

Ada banyak baju adat yang bisa kamu temukan di provinsi ini, seperti dari:

 Suku Rote
 Baju adat Suku Sabu
 Suku Helong
 Baju adat Suku Dawan

20. King Bibinge dan King Baba dari Provinsi Kalimantan Barat
sumber: idekunik.com

King bibinge merupakan pakaian adat pria Kalimantan Barat, sedangkan king baba adalah pakaian
adat perempuan Kalimantan Barat.

21. Upak Nyamu dari Provinsi Kalimantan Tengah


sumber: lalinessa.blogspot.com

Pakaian adat ini bukan terbuat dari kain satin atau sutra, tetapi terbuat dari kulit kayu nyamu.

22. Ta’a dan Sapei Sapaq dari Provinsi Kalimantan Utara


sumber: mimpibaru.com

Ta’a merupakan busana adat perempuan yang terdiri dari ikat kepala yang terbuat dari pandan.

Sementara sapei sapaq adalah busana adat pria Kalimantan Utara.

23. Bagajah Gamuling Baular Lulut dari Provinsi Kalimantan Selatan


sumber: indoborneonatural.blogspot.com

Bagajah gamuling baular lulut adalah pakaian pengantin dari daerah Kalimantan Selatan.

24. Kustin dari Provinsi Kalimantan Timur


sumber: pariwisataindonesia.id

Kustin adalah baju adat provinsi Kalimantan Timur yang terbuat dari kulit kayu dengan hiasan
manik-manik.

25. Lipa Saqbe Mandar dari Provinsi Sulawesi Barat


sumber: selasar.com

Lipa saqbe mandar adalah busana tradisional dari provinsi Sulawesi Barat yang umumnya memiliki
warna cerah dan mencolok.

26. Nggembe dari Provinsi Sulawesi Tengah


sumber: commons.wikimedia.org

Pakaian dari suku Kaili ini terbuat dari kain lembut yang membentuk baju dengan lengan panjang.

27. Laku Tepu dari Provinsi Sulawesi Utara


sumber: pariwisataindonesia.id

Leku tepu umumnya digunakan oleh masyarakat Sulawesi Utara ketika upacara Tulude.

28. Kinawo dari Provinsi Sulawesi Tenggara


sumber: indozone.id

Kinawo merupakan pakaian adat suku Tolaki dan umumnya digunakan untuk pakaian sehari-hari.

29. Bodo dari Provinsi Sulawesi Selatan


sumber: bloggersbugis.com

Baju bodo merupakan busana tradisional para perempuan dari suku Bugis, Sulawesi Selatan.

30. Biliu dan Makuta dari Gorontalo


sumber: tumbral.com

Baju adat dari Gorontalo ini memiliki 4 jenis warna yaitu hijau, merah, kuning keemasan, dan ungu.

Setiap warna menandakan makna tersendiri.

31. Cele dari Maluku


sumber: seringjalan.com

Cele merupakan busana adat dari Maluku yang didominasi oleh warna merah dan putih.

Umumnya masyarakat Maluku menggunakan sarung dengan motif senada dengan Cele sebagai


bawahan.
32. Manteren Lamo dari Maluku Utara
sumber: bajukutunik.blogspot.com

Manteran lamo terdiri dari celana hitam panjang dan bis merah yang memanjang dari atas ke
bawah.

33. Ewer dari Papua Barat


sumber: beritapapua.id

Ewer merupakan pakaian adat khas Papua Barat yang terbuat dari jerami yang dikeringkan.

34. Koteka dari Papua


sumber: wartawisata.id

Koteka merupakan pakaian adat yang terbuat dari kulit labu air dan digunakan untuk menutupi
kemaluan laki-laki.

Pakaian adat ini masih digunakan di beberapa daerah di Papua, seperti di Wamena.

***

Anda mungkin juga menyukai