Anda di halaman 1dari 41

KLIPING PKN : TENTANG KERAGAMAN SUKU, AGAMA, DAN RAS

KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA


MACAM MACAM RUMAH ADAT
1. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam Rumah Krong Bade atau juga
biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari provinsi terbarat di
Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade merupakan rumah
panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk berlalu lalang.
Rumah adat Aceh ini keberadaannya sekarang semakin langka. Orang-orang Aceh pada
umumnya saat ini lebih memilih untuk tinggal di rumah dengan gaya modern.
Alasannya, selain karena biaya pembangunannya yang lebih mahal, Rumah Krong Bade
juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit

2. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara Rumah Bolon adalah rumah adat yang menjadi
identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang
dulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang Batak. Beberapa jenis rumah
adat di Indonesia tersebut antara lain Rumah Bolon Toba, Bolon Mandailing, Bolon
Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon Angkola. Masing-masing rumah tersebut
sebetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun, saat ini mereka sudah sulit
ditemukan.
3. . Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat Rumah Gadang (Godang) adalah rumah adat
Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat.
Mengingat kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar semenanjung Malaya tempo
dulu, Rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di beberapa wilayah di Malaysia.
Jadi, jika suatu saat Anda menemukan rumah gadang di negeri tetangga, jangan anggap
jika mereka mencuri kebudayaan kita.

4. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah rumah
adat di Indonesia khas Provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa atau tempat
bermusyawarah. Selaso jatuh kembar sendiri memiliki arti rumah yang memiliki dua
selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.
5. Rumah Adat Panggung Kajang Leko, Jambi Rumah Panggung Kajang Leko adalah
rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8
ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain
1. Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat dan sebagai
tempat untuk menyimpan air.
2. Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-
laki.
3. Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak laki-laki.
4. Ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin.
5. Ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak
perempuan yang belum menikah.
6. Ruang keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima tamu perempuan.
7. Ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk memasak makanan dan
sebagai tempat menyimpan air.
8. Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk memasak makanan.
6. Rumah Adat Limas, Sumatra Selatan Rumah limas adalah rumah adat di
Indonesia khas Sumatra Selatan yang memiliki lantai bertingkat dengan bentuk
atap yang menyerupai limas. Kebanyakan rumah limas memiliki luas 400 sampai
1000 meter2. Bangunan didirikan di atas tiang kayu ulin yang kuat dan tahan air,
sedang pintu, dinding, dan lantai terbuat dari kayu tembesu.

7. Rumah Adat Rakit Limas, Bangka Belitung Rumah adat rakit limas adalah
rumah adat di Indonesia khas Bangka Belitung yang secara arsitektur sebetulnya
hampir mirip dengan rumah adat provinsi lain di Pulau Sumatera yang masih
berkarakteristek Melayu. Berikut ini penampilan fisik dari rumah adat Bangka
Belitung ini.
8. Rumah Adat Rakyat, Bengkulu Rumah rakyat adalah rumah adat yang
digunakan sebagai tempat tinggal orang-orang Bengkulu. Rumah ini juga terbagi
ke dalam beberapa ruangan yaitu, berendo atau beranda, yang digunakan untuk
menerima tamu, bilik gedang atau kamar utama, bilik gadis atau kamar anak
gadis, dan lain sebagainya.

9. Rumah Adat Nowou Sesat, Lampung Rumah adat Lampung memiliki sebutan
yang cukup unik, yaitu Nuwou Sesat. Nuwou Sesat sendiri berasal dari bahasa
Lampung, Nuwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti tempat ibadah.
Rumah Nowou Sesat memiliki ciri khas panggung, atap terbuat dari ilalang yang
dianyam, dinding dari kayu, dan didirikan sejajar sepanjang jalan utama yang
membelah kampung. Rumah adat di Indonesia yang satu ini sudah sangat jarang
sekali ditemukan di Lampung. Proses integrasi dan akulturasi budaya yang
berjalan begitu cepat di Lampung adalah penyebab utamanya.

10. Rumah Adat Badui, Banten Rumah adat di Indonesia yang menjadi hunian
orang-orang suku Banten tempo dulu diberi nama rumah badui. Rumah ini
adalah rumah panggung beratapkan daun ilalang dengan lantai terbuat dari
pelupuh atau bambu yang dibelah. Dinding rumah adat badui terbuat dari
anyaman bambu sedangkan penyangga rumah terbuat dari batu berbentuk balok
yang ujung atasnya kian mengecil. Di beberapa wilayah Ujung Kulon, rumah yang
bentuknya ditampilkan pada gambar di bawah ini masih digunakan oleh
sebagian besar penduduknya
11. Rumah Adat Sunda, Jawa Barat umumnya berwujud panggung dengan tinggi
antara 0,5 - 1 meter. Kolong rumah panggung ini umumnya digunakan sebagai
tempat mengandangkan hewan piaraan atau meletakan alat-alat pertanian.
Rumah ini dilengkapi dengan tangga (golodog), sedang atapnya memiliki variasi
yang cukup banyak seperti Jolopong, Badak Heuay, Tagong Anjing, Jubleg
Nangkub, Perahu Kemureb, Buka Pongpok, dan Capit Gunting.

12. Rumah Adat Joglo, Jawa Tengah Orang Jawa pada umumnya memiliki rumah
khas yang berupa hunian benama Joglo. Rumah adat di Indonesia yang satu ini
memiliki beragam keunikan. Ia terbagi ke dalam beberapa ruangan yang antara
lain pendapa, pringgitan, dalem, sentong, gandok tengen, dan gandok kiwo.

13. Rumah Adat Bangsal Kencono, DI Jogjakarta Bangsal Kencono adalah rumah
adat khas dari daerah DI Jogjakarta. Rumah adat ini memiliki kekhasan karena
dianggap sebagai tempat tinggal bagi para raja, ratu atau pembesar kerajaan
tempo dulu. Rumah adat satu ini juga dianggap kaya akan filosofi. Hakikat
kehidupan manusia, alam yang terus bekerja, aktivitas manusia dalam menjalani
kehidupannya, dan beragam perlambangan hidup terkandung di dalamnya.

14. Rumah Adat Joglo Situbondo, Jawa Timur Rumah adat Joglo Situbondo adalah
sebuah rumah adat yang sangat terkenal pada masa silam. Masyarakat Jawa
Timur pada zamannya, menggunakan gaya arsitektur rumah ini karena
terkagum akan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Kendati begitu, bukti
kegemilangan karya nenek moyang kita dalam teknologi bangunan ini sekarang
sudah mulai tergerus oleh zaman. Ya, di Jawa Timur sendiri sekarang kita akan
sulit menemukan rumah semacam ini.
15. Rumah Adat Tanean Lanjhang, Madura Meski Madura dan Jawa Timur secara
administratif merupakan satu kesatuan, namun dari segi budaya sebetulnya
keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Buktinya, kedua daerah ini
memiliki bentuk rumah adat yang berbeda. Jika di Jawa Timur kita menemukan
Rumah adat Joglo Situbondo, di Madura kita justru akan banyak menemui rumah
Tanean Lanjhang. Wujudnya seperti pada gambar di bawah ini.

16. Rumah Adat Gampura Candi Bentar, Bali Nah, rumah khas adat bali yang satu
ini yakin hingga sekarang pasti masih mudah kita jumpai. Bali memang
merupakan suku di Indonesia yang sangat amanah dalam menjaga warisan
leluhur, termasuk kelestarian arsitektur rumah khasnya. Rumah adat bali sendiri
di beri nama Rumah Gapura Candi Bentar. Seperti pada gambar berikut
17. Rumah Adat Panjang, Kalimantan Barat Rumah Panjang, begitu hunian
tradisional adat asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan Barat ini disebut.
Rumah khas suku Dayak di tanah Borneo Barat ini juga secara arsitektur
tergolong dalam jenis rumah panggung. Bentuknya yang memanjang sesuai
dengan namanya, tiang penyangga yang tinggi, serta anak tangga yang lebar
adalah kekhasan yang membuat rumah adat satu ini berbeda dibandingkan
dengan rumah adat lainnya. Namun, meski unik keberadaan rumah adat Provinsi
Akcaya ini sekarang sudah mulai punah. Selain karena animo masyarakat yang
lebih memilih membangun rumah dengan gaya modern, biaya untuk
pembangunan dan perawatannya yang besar adalah alasan utama mengapa
rumah adat panjang begitu sulit untuk dapat ditemui saat ini.

18. Rumah Adat Betang, Kalimantan Tengah Meski secara demografis,


Kalimantan Tengah sangat dekat dengan Kalimantan Barat, namun, bukan
berarti bahwa Provinsi yang memiliki semboyan Isen Mulang ini tak memiliki
rumah adatnya sendiri. Kalimantan Tengah punya rumah adat yang mereka beri
nama Rumah Bentang. Rumah Bentang secara gaya arsitektur memang masih
memiliki kaitan erat dengan rumah Panjang di Kalimantan Barat, namun
sebetulnya ada satu hal unik yang membedakan keduanya. Rumah khas Suku
Dayak Palangkaraya memiliki dimensi yang lebih besar, dimana panjang bisa
mencapai 150 meter, lebar 30 meter dan tinggi antara 3-5 meter dari permukaan
tanah. Dimensi yang lebih besar inilah yang membuat satu rumah bentang khas
Kalimantan tengah ini dapat dihuni bahkan oleh lebih dari 150 jiwa.

19. Rumah Adat Lamin, Kalimantan Timur Bergerak ke arah timur, kita akan
menemui rumah yang jauh lebih unik hasil akulturasi budaya suku Dayak, Kutai,
dan Banjar. Rumah Lamin begitu ia disebut, adalah rumah adat Kalimantan
Timur yang menjadi ciri khas sekaligus identitas bagi Provinsi yang beribukota
di Balikpapan ini di kancah pergaulan nasional.

20. Rumah Adat Bubungan Tinggi, Kalimantan Selatan Tak mau tertinggal,
masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan juga punya rumah adatnya
sendiri. Rumah Bubungan Tinggi begitu mereka menyebutnya, adalah rumah
kebanggan bagi masyarakat Provinsi asal Ian Kasela ini. Rumah ini bahkan
menjadi maskot. Lihat gaya arsitekturnya pada gambar berikut ini.
MACAM MACAM PAKAIAN ADAT
1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya
digunakan oleh para raja dan keluarganya.
2. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional Ulos
Pakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap
masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.

Gambar no.1 Gambar no.2


3. Provinsi Sumatera Barat - Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang
Pakaian adat tradisional Sumatera Barat ada 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian
Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatera Barat.

(Pakaian Adat Penghulu) (Pakaian Adat Bundo Kanduang)

4. Provinsi Riau - Pakaian Adat Tradisional Melayu


Pakaian adat tradisional Riau adalah pakaian adat tradisional Melayu. Di Riau ada 3
jenis pakaian adat tradisional Melayu yaitu Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau.

(Pakaian Adat Tradisional Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau)


5. Provinsi Kepulauan Riau - Pakaian Adat Tradisional Belanga
Untuk pakaian adat tradisional pria, baju yang dipakai adalah baju Melayu berupa
atasan yang disebut teluk belanga. Busana ini terdiri dari celana, kain sampin, dan
songkok atau penutup kepala. Untuk perempuan, pakaian yang dipakai berupa baju
kurung, kain, dan selendang. Selendang dipakai dengan cara disampirkan di bahu.

Gambar no.5 Gambar no.6

6. Provinsi Jambi - Pakaian Adat Tradisional Melayu Jambi


Pakaian adat tradisional Jambi sama seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera
yang lain, yaitu pakaian adat tradisional Melayu. Pakaian adat tradisional Melayu
dari Jambi ini biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari
karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan yang
mewah untuk kelengkapannya.

7. Provinsi Sumatera Selatan - Pakaian Adat Tradisional Aesan Gede


Pakaian adat tradisional Sumatera Selatan adalah Aesan Gede. Baju adat tradisional
ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah
Sumatera Selatan.
Gambar no.7 Gambar no.8

8. Provinsi Bangka Belitung - Pakaian Adat Tradisional Paksian


Pakaian adat tradisional Bangka Belitung adalah Paksian. Untuk perempuan
biasanya memakai baju kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra dan
kepalanya memakai mahkota yang biasa disebut dengan nama Paksian. Sedangkan
untuk laki-laki menggunakan sorban atau yang biasa disebut masyarakat Bangka
Belitung sebagai Sungkon.
9. Provinsi Bengkulu - Pakaian Adat Tradisional Bengkulu
Pakaian adat tradisional wanita di Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan
panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan
bulat seperti uang logam. Pakaian adat tradisional pria terdiri atas jas, sarung,
celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris.
10. Provinsi Lampung - Pakaian Adat Tradisional Tulang Bawang
Pakaian adat tradisional Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung
pesisir dengan lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan
kain tapis di hias dengan logam kuningan yang memperindah dan membuat mewah,
sedangkan kain tapis adalah suatu kain yang ditenun secara manual dengan
menggunakan tinta mas yang di ukir dengan tangan tangan terampil hingga
membuat yang memakai pakaian penganten tersebut terlihat lebih berwibawa.
Gambar no.9 Gambar no.10

11. Provinsi DKI Jakarta - Pakaian Adat Tradisional Betawi


Pakaian adat tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama Pakaian Adat Betawi
yang dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam
diantaranya dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu dan Budaya Barat.

Gambar no.11 Gambar no.12


12. Provinsi Jawa Barat - Pakaian Adat Tradisional Kebaya
Untuk pakaian adat tradisional Jawa Barat memiliki perbedaan untuk laki-laki dan
perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan,
baik rakyat biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan
kebaya yang digunakan serta corak hiasnya.

13. Provinsi Banten - Pakaian Adat Tradisional Pangsi


Untuk masyarakat Baduy masih mengenakan pakaian adat tradisionalnya dalam
kehidupan sehari-hari. Baduy Dalam sering mengenakan pakaian adat berwarna
putih yang melambangkan kesucian. Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian
adat berwarna hitam.

14. Provinsi Jawa Tengah - Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya


Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya
dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih
tergolong asli

Gambar no.13 Gambar no.14


15. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta - Pakaian Adat Tradisional Kasatrian
Pakaian adat tradisional masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
seperangkat pakaian adat yang memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya. Kelengkapan berbusana merupakan ciri khusus pemberi
identitas bagi pemakainya yang meliputi fungsi dan peranannya. Oleh karena itu,
cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, dimana
dikenakan, dan siapa yang mengenakannya.

Gambar no.15 Gambar no.16

16. Provinsi Jawa Timur - Pakaian Adat Tradisional Pesa'an


Pakaian adat tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini
terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana
longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.

17. Provinsi Bali - Pakaian Adat Tradisional Bali


Pakaian adat tradisional Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara
selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas
simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur
penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan
corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat - Pakaian Adat Tradisional Lombok
Pakaian adat tradisional Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pakaian Adat
Lombok.
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur - Pakaian Adat Tradisional Nusa Tenggara Timur
Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote,
Nusa Tenggara Timur. Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya
pendek dan bagain bawahnya mengenakan kain tenun.

Gambar no.18 Gambar no.19


20. Provinsi Kalimantan Barat - Pakaian Adat Tradisional Perang
Pakaian ini adalah pakaian yang digunakan sudah sejak dulu oleh masyarakat
Kalimantan Barat. Pakaian adat trasional Kalimantan Barat berbahan kulit kayu
yang diproses menjadi kain. Untuk bahan utama yang digunakan sebagai bahan
pakaian adat adalah kulit kayu kapuo atau ampuro. Kulit kayu tersebut dipukul
didalam air menggunakan pemukul yang berbentuk bulat. Kemampuan
mengolah kulit kayu menjadi kain oleh masyarakat merupakan kemampuan yang
secara turun temurun diturunkan oleh nenek moyang.

MACAM – MACAM TARI TRADISIONAL


1. Tari Tradisional Serimpi
Tari serimpi merupakan tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Pada
awalnya tarian ini dipertunjukkan saat pergantian raja di beberapa istana Jawa Tengah.
Seiring dengan perkembangan zaman, tarian serimpi ini mengalami sedikit perubahan
dari segi durasi tarian, dan kostumnya. Walaupun begitu, tarian ini bertujuan untuk
menunjukkan wanita yang sopan dan santun serta sangat lemah gemulai.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh 4 orang anggota penari wanita. Hal ini
memberikan sebuah makna unsur api, angin, air, dan bumi. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, jumlah pernaripun menjadi 5 anggota. Pakaian yang digunakan
untuk menari adalah pakaian yang biasa di pakai oleh pengantin putri keraton.
Sedangkan musik yang mengiringi adalah alat musik tradisional gamelan.

2. Tari Tradisional Bambang Cakil

Tari bambang merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah.
Tarian ini diadopsi oleh salah satu adegan dalam cerita pewayangan. Dalam tari
bambangan cakil ini menceritakan peperangan antara kejahatan dan kebaikan. Kedua
sifat ini digambarkan dalam gerakan penari dalam tarian tersebut. Dalam
pertunjukannya, tarian ini tidak hanya dimainkan oleh dua orang saja. Melainkan ada
beberapa peran pendukung seperti pasukan raksasa dan penari wanita sebagai
pasangan kesatrianya.
3. Tari Tradisional Bedhaya Ketawang

Tarian bedhaya ketawang mempunyai makna penari wanita yang berasal dari
istana langit. Pada awalnya tarian ini dipertunjukkan untuk acara resmi saja yang
bertujuan untuk menghibur masyarakat Biasanya tarian ini dilakukan oleh 9 orang
penari wanita. Dimana kesembilan penari ini melambangkan wali songo dan adapun
yang melambangkan sebagai arah mata angin. Kostum penari yang digunakan biasanya
busana pengantin adat Jawa. Dimana penari menggunakan gelung besar, dan aksesoris-
aksesoris khas Jawa. Musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian bedhaya ketawang
adalah gending ketawang atau bisa juga diiringi oleh alat musik tradisional gamelan.

4. Tari Tradisional Gambyong


Tari gambyong merupakan tarian yang berasal dari daerah Surakarta. Pada awalnya
tarian ini hanya dipertunjukkan pada saat memasuki musim panen padi. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, tarian ini dipertunjukkan pada saat acara sakral dan
sebagai penghormatan tamu. Jumlah penari tidak mempunyai ketentuan tertentu.
Namun, untuk kostum yang digunakan adalah kostum kemben yang sebahu dilengkapi
dengan selendang. Tarian ini identik dengan warna kuning dan hijau. Namun seiring
perkembangannya zaman warna pun tidak menjadi patokan khusus. Musik pengiring
tarian gambyongi adalah gamelan seperti gong, kenong, gambang, dan kendang.

5. Tari Tradisional Bondan Payung

Tarian bondang payung merupakan tarian yang berasal dari Surakarta. Tarian ini
menceritakan tentang seorang ibu yang mencintai anaknya. Sehingga tariannya pun
terbilang sangat mudah. Ciri khas tarian ini adalah para penari yang selalu membawa
payung, boneka bayi, dan kendi. Kostum yang digunakan dalam tarian ini adalah
pakaian adat Jawa. Seiring dengan perkembangan zaman, tari bondan payung terbagi
menjadi tiga. Yatu tari bondan mardisiwi, bondan cindogo, dan bondan tani.

6. Tari Tradisional Beksan Wireng


Tari beksan wireng merupakan tarian dari Jawa Tengah ini ditunjukkan untuk
menyemangati 4 prajurit perang yang saat itu sedang berlatih. Hal ini terlihat dengan
gerakan-gerakan penari yang menggunakan tameng dan tombak. Seiring dengan
perkembangannya zaman, tarian ini terbagi menjadi 6 jenis yaitu Panju Anem, Panji
Sepuh, Dhadap Kanoman, Lhawung Ageng, Jemparing Ageng, dan Dhadap Kreta.
Biasanya tarian ini dilakukan oleh laki-laki dan menggunakan kostum seorang prajurit.

7. Tari Tradisional Kuda Lumping

Tari kuda lumping merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian
ini menggunakan boneka kuda sebagai properti pendukungnya. Tarian ini tidak
menunjukkan tarian seperti pada umumnya. Ada beberapa syarat yang harus
disediakan selama pertunjukan seperti sesajen dan menyan. Musik yang mengiringi
tarian ini adalah gamelan banyumasan, bendhe, dan gending.
8. Tari Tradisional Kethek Ogleng
Tarian kethek ogleng merupakan tarian tradisional dari Jawa Tengah tepatnya dari
Wonogiri. Asal usul tarian ini menceritakan tentang Raden Gunung Sari yang menjelma
sebagai kera dan berusaha mengelabui musuhnya. Maka dari itu, penari dalam tarian ini
pun menggunakan topeng kera dan menirukan gerakan seperti kera pada umumnya

,
9. Tari Tradisional Jlantur
Tari Jlantur meruapakan tarian yang berasal dari Boyolalo. Biasanya tarian ini
dimainkan oleh 40 orang penari laki-laki. Tarian ini menceritakan perjuangan kisah
Pangerah Diponogoro yang melawan pada penjajah. Penari Jlantur biasanya
menggunakan ikat kepala seperti gaya Tukri dengan membawa kuda tiruan.
10. Tari Tradisional Prawiroguno
Tarian Prawiroguno merupakan tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini
menceritakan ketika para penjajah yang hampir mengalami kemunduran dan situasi
pada saat itu dijadikan ide untuk membuat sebuah tarian yang sekarang disebut tarian
prawiroguno. Tarian ini mempunyai tema peperangan dan gerakan penari seperti
seorang prajurit dengan membawa pedang dan tameng.

11. Tari Tradisional Ronggeng


Tari ronggeng merupakan tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini mempunyai
ciri khas dalam gerakannya yang lebih sensual. Asal muasal dari tarian ini adalah
sebagai upacara meminta kesuburan tanah. Alat musik yang mengiringi tarian ini
adalah rebab dan gong.
12. Tari Tradisional Angsa
Tari Angsa merupakan tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini melambangkan
keagungan seorang Dewi yang di dampingi oleh sekelompok penari angsa. Tari angsa
biasanya dilakukan secara berpasang-pasangan, namun ada pula yang sendiri hingga
berlima. Alat musik yang mengiringi tarian ini adalah gendang, gitar, dan degung

.
13. Tari Tradisional Sintren
Tari sintren merupakan tarian yang berasal dari Cirebon. Tarian ini berbau mistis
karena menceritakan tentang kisah cinta Sulasih dan Sulandono. Tarian ini sangat
mistis sekali, bahkan sebelum tarian ini dilakukan harus diawali dengan dupaan atau
ritual berdoa. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini mulai tenggelam.
14. Tari Tradisional Topeng
Tari topeng merupakan tari tradisional yang berasal dari Cirebon. Pada umumnya
penari topeng menggunakan tiga topeng yang digunakan secara simultan. Diawali
dengan topeng bewarna putih, kemudian warna biru, dan di akhiri dengan topeng
bewarna merah. Setiap pergantian topeng, musik pengiring akan semakin keras sebagai
lambang dari karakter tokoh yang diperankan. Musik pengiring dalam tarian topeng
adalah dengan menggunakan gamelan khas Cirebon.

15. Tari Tradisional Merak


Tari merak merupakan tarian dari Jawa Barat. Dinamakan tari merak karena tarian ini
memperlihatkan kecantikan dan keindahan dari seokor burung merak. Para penari
tarian merak menggunakan kostum yang juga mirip seperti bulu burung merak.

16. Tari Tradisional Wayang

Tari wayang merupakan tarian dari Cirebon. Disebut sebagai tari wayang dikarenakan
para penari menggunakan kostum dan melakukan gerakan seperti tokoh wayang. Tari
wayang dapat dimainkan secara tunggal, berpasangan ataupun massal. Sedangkan
karakter yang dimainkan oleh pemain terdiri dari beragam karakter pria dan wanita.

17. Tari Tradisional Ketuk Tilu


Tari ketuk tilu merupakan tarian yang berasal dari wilayah Bogor dan sekitarnya. Tari
ketuk tilu terdiri dari penari wanita yang biasa disebut ronggeng dan nayaga sebagai
pengiring musik. Pertunjukkan tarian ketuk tilu biasanya dilakukan di area yang
terbuka maupun diluar ruangan. Ronggeng biasanya akan menari mengitari lampu yang
berkaki. Dalam pertunjukkan tersebut penonton berebut untuk menari bersama
ronggeng pilihan mereka.

18. Tari Tradisional Jaipong

Tari Jaipong merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini pada
awalnya berasal dari tarian ketuk tilu. Jaipong merupakan salah satu buah kreatifitas
seniman Jawa Barat Gugum Gembira. Saat ini tarian jaipong sudah menjadi salah satu
ikon tarian di Jawa Barat. Tarian ini banyak dipertunjukkan pada acara perhelatan yang
dilakukan masyarakat ataupun pemerintah Jawa Barat.

19. Tari Tradisional Ronggeng Bugis


Tari ronggeng bugis merupakan tari tradisional dari Cirebon. Tarian ini bersifat komedi.
Tarian ronggeng bugis biasa dilakukan oleh penari laki-laki sebanyak 12 – 20 orang
dengan dandanan dan gaya menari layaknya perempuan. Asal mula tarian ini,
dilatarbelakangi oleh ketegangan yang terjadi antara kerajaan Cirebon dengan kerajaan
Islam. Sunan Gunung Jati sebagai Raja Cirebon saat itu menyuruh seorang kerabat
kerajaan yang berasal dari suku bugis untuk mengawasi kerajaan Padjajaran. Alat musik
pengiring tarian ini adalah kelenang, kendang, gong kecil, dan kecrek.
20. Tari Tradisional Reog Ponorogo
Tari reog merupakan tarian tradisional yang berasal dari Ponorogo. Tarian ini biasanya
dimainkan oleh 6-8 orang pria dan 6-8 wanita. Menurut sejarah, tarian ini diambil dari
perjalanan Prabu Kelana Sewandana yang sedang mencari seorang pujaan hatinya.
KEANEKARAGAMAN AGAMA
1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al Qur’an, Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW, Permulaan :
Sekitar 1400 tahun yang lalu, Tempat Ibadah : Masjid, Hari Besar Keagamaan : Hari
Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj

2. Agama Kristen Protestan


Nama Kitab Suci : Alkitab, Nama Pembawa : Yesus Kristus, Permulaan : Sekitar 2000
tahun yang lalu, Tempat Ibadah : Gereja, Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat
Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab, Nama Pembawa : Yesus Kristus, Permulaan : Sekitar 2000
tahun yang lalu, Tempat Ibadah : Gereja, Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat
Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda, Nama Pembawa : –, Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura, Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari
Pagerwesi.
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka, Nama Pembawa : Siddharta Gautama, Permulaan : Sekitar
2500 tahun yang lalu, Tempat Ibadah : Vihara, Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak,
Hari Asadha, Hari Kathina

6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching, Nama Pembawa : Kong Hu Cu, Permulaan : Sekitar
2500 tahun yang lalu, Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng,, Hari Besar Keagamaan :
Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
KEANEKARAGAMAN RAS
1. Ras Mongoloid (Berkulit Kuning)

Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia
Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, Beberapa bagian India Timur Laut,
Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Anggota ras Mongoloid biasa
disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di
Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat
muda sampai coklat gelap.
Ciri-ciri:
 Rambut berwarna hitam, lurus
 Bercak mongol pada saat lahir
 Lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit.
Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras
Kaukasoid. Contohnya penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia.
Ras mongoloid meliputi:
 Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
 Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk
asli Taiwan);
 American Mongoloid (penduduk asli Amerika)

2. Ras Negroid (Berkulit Hitam)


Adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di wilayah selatan gurun
sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga
Eropa serta Timur Tengah.
Ciri-ciri:
 Berkulit hitam
 Berambut keriting
 Bibir tebal
Anggota ras negroid biasa disebut “berkulit hitam”, akan tetapi anggota ras Khoisan dan
ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras
manusia ini. Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia.
Ras negroid meliputi:
 African Negroid (Benua Afrika)
 Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang,
Filipina);
 Melanesian (Papua dan Melanesia)

3. Ras Kaukasoid (Kulit Putih)

Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah,
Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara,
sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota ras Kaukasoid
biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar
misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski
mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid.
Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Ciri-ciri:
 Berkulit putih kemerahan
 Rambut bergelombang
Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia.
Ras Kaukasoid meliputi:
 Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
 Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
 Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran);
 Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)

4. Ras-ras khusus

dalah ras manusia yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara
lain:
 Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
 Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka );
 Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
 Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).
KEANEKARAGAMAN OBJEK WISATA
1. Kepulauan Mentawai

Destinasi wisata di Sumatera Barat yang telah Go Internasional yaitu kepulauan


mentawai. Ada banyak resort disini. Kabupaten Mentawai mempunyai pesona yang
mengagumkan. Pantainya menjadi salah satu surga untuk para pecinta selancar.
Kepulauan Mentawai inimencakup 4 pulau besar yaitu Pulau Sipora, Pulau
Siberut, Pulau Pagai Utara, serta Pulau Pagai Selatan. Siberut merupakan pulau paling
besar, dan satu-satunya Pulau yang mempunyai layanan pelayaran reguler yang
menghubungkan Siberut dengan Pulau Sumatera terutama Padang. Pusat kota serta
administrasi mentawai juga terdapat di Pulau ini, tepatnya di kota Tuapejat yang
letaknya ada di Sebelah Utara.
Tercatat kurang lebih ada 400 titik surfing di kepulauan Mentawai, mulai dari
ombak yang sedang hingga ombak yang paling menantang yang di cari peselancar
dunia. Desa bosua merupakan salah satu diantara tujuan para peselancar yang populer
di dunia dengan ombak yang mencapai 3 meter. Mentawai juga menawarkan objek
wisata trekking ke hutan pedalaman tropis yang masih sangat asri dan alami dengan
beragam satwanya yang hidup di dalamnya. Sementara penduduk setempat masih
tradisional serta memegang teguh tradisi mereka. Desa-desa budaya yang masihlah
menjaga adat budayanya yang asli antara lain Desa Madobak, Desa Ugai, serta Desa
Matotonan. Untuk menuju Kepulauan mentawai dapat diakses dengan memakai kapal
motor yang melayani penyebrangan dari Padang ke Mentawai. Atau bila mempunyai
biaya lebih bisa dengan menyewa pesawat kecil yaitu Tiger Air atau SMAC ke Tuapejat
di Pulau Sipora dari Bandara Internasional Minangkabau.

2. Puncak Langkisau

Beranjak ke Pesisir Selatan, ada satu tempat wisata di Painan yang populer
dengan pantainya yang menakjubkan. Nah, kamu dapat menikmati keindahan alam
Pesisir Selatan dari atas ketinggi bukit Langkisau.
Bukit Langkisau menjadi salah satu tempat wisata di Sumatera Barat yg tidak
boleh kamu lewatkan.Disini kamu dapat menikmati fasilitas seperti paralayang serta
flying fox. Bila sore hari, kamu dapat menikmati keindahan laut yang menguning karena
matahari terbenam.

3. Pantai Carocok Painan


Di samping puncak langkisau, terdapat pantai carocok yangmenjadi destinasi wisata di
Sumatera Barat yang tidak boleh kamu lewatkan. Pantai Carocok mempunyai keindahan
yang begitu mengagumkan. Disini, kamu dapat menikmati bermacam permainan yang
menantang seperti jetski, bananan boat, ekstrim game, flying fox dan lain sebagainya.
Pantai Carocok Painan adalah objek Wisata Pantai Kabupaten Pesisir Selatan yang
terdapat di kecamatan IV Jurai.
Untuk mencapai Pantai Carocok dari Kota Padang, kamu harus menempuh perjalanan
kurang lebih 2 jam berkendara. Lokasi ini berhadapan dengan 2 buah pulau yaitu Pulau
Kereta serta Pulau Cingkuak, dari kejauhan juga terlihat Pulau Semangki dengan
panorama yang begitu indah dengan pasir pantainya yang putih, dan airnya yang bersih.

4. Pulau Cubadak

Pulau Cubadak belakangan ini terkenal karena keindahan pantainya yang begitu
menakjubkan. Pantai yang berlokasi di Pesisir Selarang ini sering disebut The Paradise
of The South dengan luas 705 Ha dan dikenal dengan nama Pincuran Talu.
Pulau ini terdapat di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berada di sebelah barat kampung
Mandeh. Pulau Cubadak mempunyai pemandangan alam yang begitu indah dengan
pasirnya yang putih bersih. Kelebihan lain Pulau Cubadak yaitu di sekelilingnya
terdapat beberapa teluk, batu serta tanjung. Di pulau ini ada penginapan yang terbuat
dari kayu, rotan, serta atapnya dari Daun Rumbia yang sudah dikelola dengan cara
professional sebagai obyek wisata bertaraf internasional oleh investor Itali. Banyak
aktivitas yang dapat dikerjakan di Pulau Cubadak seperti snorkeling, main canoe,
berlayar atau hiking. Untuk yang hobi diving juga ada paket pengenalan diving selama
sekitar 2 jam dimana pengunjungakan diajarkan langkah diving dengan singkat serta
menyelam hingga kedalaman 5 meter. Juga ada kapal canoe untuk tamu yang ingin
berkeliling menikmati hamparan laut biru Pulau Cubadak yang tenang.

5. Air Terjun Nyarai

Selain tirta alami, ada juga pemandian tirta nyarai yang ada di Hutan Gamaran, Jorong
Gamaran, Korong Salibutan, Kec. Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Air Terjun yang dulunya tersembunyi di Hutan Gamaran ini sekarang menjadi salah
satu primadona wisata di Sumatera Barat. Bahkan juga nama Gamaran telah tersohor
sampai ke skala nasional.

Anda mungkin juga menyukai