TUGAS PKN
Di Susun Oleh :
SITI NURJANAH
Kelas : VII 4
MTS. Attahiriyah
RUMAH ADAT 10 PROVINSI DI INDONESIA
1. PROVINSI NANGGRO ACEH DARUSSALAM - RUMAH ADAT KRONG BADE
Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Rumah Krong Bade juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh. Rumah ini
mempunyai tangga depan yang digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal
untuk masuk di dalam rumah. Rumah Krong Bade adalah satu budaya Indonesia
yang hampir punah. Rumah Krong Bade saat ini sudah jarang dipakai karena
hampir sebagian banyak masyarakat aceh memilih untuk tinggal di rumah
modern. Hal ini dikarenakan harga pembangunan rumah modern jauh lebih
murah dibandingkan dengan Rumah Krong Bade. Selain biaya pembangunan,
biaya perawatan Rumah Krong Bade juga memakan biaya yang tidak sedikit.
Rumah Bolon adalah rumah adat dari suku Batak yang ada di Indonesia.[1]
Rumah Bolon berasal dari daerah Sumatera Utara.[1] Rumah Bolon adalah
simbol dari identitas masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara.[1][2]
Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang
tinggal di Sumatera Utara.[1] 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjinman, Raja
Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja
Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel
1
Tanjung, dan Raja Mogam.[1]Ada beberapa jenis rumah Bolon dalam masyarakat
Batak yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo,
rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Angkola.[1] Setiap
rumah mempunyai ciri khasnya masing-masing.[1] Sayangnya, rumah Bolon saat
ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis rumah Bolon bahkan
sulit ditemukan.[1]Saat ini, rumah bolon adalah salah satu objek wisata di
Sumatera Utara.[1] Rumah Bolon adalah salah satu budaya Indonesia yang harus
dilestarikan.[1]
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat
Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di
provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain
oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang
menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.[1].
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di sumatra barat, Namun
tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat
ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah
Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan
rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para
perantau Minangkabau.
2
4. PROVINSI RIAU - RUMAH ADAT SELASO JATUH KEMBAR
Bangunan adat ini hanya tinggal beberapa rumah saja karena didesa-desa
sekarang bila ingin melakukan musyawarah dilakukan di rumah Penghulu,
sedangkan yang menyangkut keagamaan dilakukan di masjid.
Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur.
ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan
Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.
Rumah Belah Bubung adalah rumah adat dari kepulauan Riau yang
berada di Indonesia.[1] Rumah Belah Bubung juga dikenal dengan nama rumah
rabung atau rumah bubung melayu.[2] Konon, nama rumah ini diberikan oleh
3
orang-orang asing yang datang ke Indonesia seperti Tiongkok dan Belanda.[2]
Rumah Belah Bubung memiliki model rumah yang sama dengan rumah
panggung.[1] Rumah ini memiliki tinggi 2 meter dari tanah dan ditopang oleh
beberapa tiang penyangga.[1] Rumah ini memiliki atap yang berbentuk seperti
pelana kuda.[1] Rumah induk terbagi menjadi 4 bagian yaitu selasar, ruang
induk, ruang penghubung dapur, dan dapur.[1] Rumah Belah Bubung memiliki
bahan dasar yaitu kayu.[1] Proses pembangunan rumah pun tidak sembarangan
karena harus melalui beberapa tahap yang dipercaya menghindari pemilik
rumah dari kesialan.[1] Ukuran rumah ini juga bergantung dari kemampuan
ekonomi dari sang pemilik rumah.[2] Semakin besar ukuran rumah ini
memperlihatkan bahwa kemampuan ekonomi dari pemilik rumah adalah
menengah ke atas, tetapi semakin kecil rumah ini menunjukkan bahwa ekonomi
pemilik rumah menengah ke bawah.[2]
Rumah Panggung (Jambi) adalah nama rumah adat yang berasal dari daerah
Jambi.[1] Rumah ini terbuat dari kayu.[1] Rumah ini juga dikenal dengan nama
rumah Kajang Leko.[2] Rumah ini terbagi ke dalam 8 ruangan.[1] Ruangan
pertama bernama jogan yang berfungsi sebagai tempat beristirahat anggota
keluarga dan juga sebagai tempat untuk menyimpan air.[1] Ruangan kedua
adalah serambi depan yang berfungsi untuk menerima tamu lelaki.[1] Ruangan
ketiga adalah serambi dalam yang berfungsi sebagai tempat tidur anak lelaki.[1]
Ruang keempat adalah amben melintang yang berfungsi sebagai kamar
pengantin.[1] Ruang kelima adalah serambi belakang yang sebagai ruang tidur
untuk anak-anak perempuan yang belum menikah.[1] Ruang keenam ad
digunakan untuk menerima tamu perempuan.[1] Ruang ketujuh adalah garang
yang digunakan ruang dan juga sebagai tmpat penyimpanan air.[1] kedelapan
adalah dapur yang digunakan untuk memasak .[1] Rumah panggung Jambi
merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang .[2]
4
7. PROVINSI SUMATERA SELATAN - RUMAH ADAT LIMAS
Sama seperti kebanyakan rumah adat dari budaya Melayu lainnya, rumah
Panggung khas Bangka Belitung juga secara keseluruhan terbuat dari bahan
alam. Tiang dan lantainya terbuat dari kayu, dindingnya terbua dari bambu atau
kulit kayu, sementara atapnya terbuat dari daun rumbia dan ijuk. Tegaknya
5
rumah adat ini ditopang oleh 9 tiang dengan 1 tiang utama berukuran besar
berada di tengahnya. Tiang utama umumnya diletakan pertama kali, sedangkan
8 tiang lainnya menyesuaikan garis lintang dan bujur dari tiang utama tersebut.
Tiang utama menyangga balok-balok kayu melintang tempat diletakkannya
papan sebagai lantai dan kerangka atap di bagian atas. Beban berat yang harus
dipikul membuat kayu yang digunakan sebagai tiang haruslah kayu nomor satu.
Dalam adat Melayu Bangka, pemilik tidak diperkenankan untuk memberi warna
atau mengecat dinding dan bagian rumah lainnya. Aturan ini membuat rumah
adat Bangka Belitung ini tampak begitu lusuh dan tidak enak dilihat. Kendati
begitu, justru karena hal inilah ia dianggap memiliki daya tarik tersendiri. Pada
dinding rumah adat ini juga terdapat banyak fentilasi yang mengatur pergantian
udara di dalam rumah. Adapun untuk bagian atap, rumah adat Panggung khas
budaya Melayu Bangka ini disinyalir memiliki desain hasil pembaruan desain
atap rumah-rumah Tionghoa. Bentuknya melengkung dan seperti terpancung
layaknya pelana kuda.
6
masuk ke dalam rumah umumnya mempunyai jumlah anak tangga yang ganjil
sesuai dengan kepercaaan masyarakat Bengkulu.[1] Rumah Bubungan Lima ini
merupakan salah satu Budaya Indonesia yang menjadi objek wisata.[2]
Terdapat ornamen yang khas pada bagian sisi bangunan tertentu rumah sessat
ini. Umumnya bentuk rumah sessat berbentuk rumah besar. Namun saat ini
bentuknya tidak terlalu besar. Di perkampungan penduduk asli Lampung
sebagian besar rumah adat ini dibangun tidak bertiang dan berlantai di tanah
dengan fungsi yang tetap sama.
Ciri khas lainnya di rumah sesat ini adalah hiasan paying payung besar di
atapnya [Rurung Agung] yang berwarna putih, kuning, dan merah yang
melambangkan tingkat Kepenyimbangan bagi masyarakat adat Lampung
Pepadun.
7
PAKAIAN ADAT 10 PROVINSI DI INDONESIA
Pakaian adat Aceh bernama pakaian Ulee Balang. Pakaian ini untuk pria disebut
baju Linto Baro, sedangkan pakaian untuk wanita disebut baju Daro Baro.
Dahulunya, pakaian ini hanya digunakan oleh para sultan dan pembesar kerajaan,
namun sekarang keduanya lebih sering dipakai oleh para pengantin. Kedua
pakaian tersebut punya keunikan tersendiri sebagai ciri khas di setiap bagian-
bagiannya.
8
3. PAKAIAN ADAT RIAU
Ada 4 jenis pakaian adat dalam kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Masing-
masing pakaian digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Namun, secara
umum pakaian adat yang menjadi identitas provinsi ini di kancah Nasional
adalah sebuah busana yang bernama pakaian adat Melayu Riau. Gambar di
samping adalah gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat
Melayu. Untuk pria busana yang dikenakan bernama, sementara untuk wanita
bernama .
Kisah Malin Kundang yang berasal dari cerita turun temurun nenek moyang
suku Minangkabau sedikit banyak telah mempengaruhi berbagai aspek budaya
di tanah Sumatera Barat. Salah satu yang paling kentara adalah dijunjung
tingginya peran seorang ibu dalam adat istiadat mereka. Nah, hal tersebut bisa
dilihat pula dalam ragam pakaian adat Sumatera Barat yang bernama pakaian
adat Bundo Kanduang. Semua segi dan aksesoris pakaian ini memiliki nilai
filosofis yang berhubungan dengan peran seorang ibu dalam keluarga dan strata
sosial.
9
5. PAKAIAN ADAT KEPULAUAN RIAU
Letak provinsi Kepulauan Riau yang begitu strategis dalam jalur pelayaran masa
silam telah membuat budaya masyarakat provinsi ini menjadi sangat khas.
Proses akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dengan budaya para
pendatang seperti budaya China, Arab, dan Eropa menghasilkan bentuk budaya
unik yang salah satu bentuknya bisa kita temukan pada pakaian adat Kepulauan
Riau saat ini yaitu pakaian adat kebaya labuh dan teluk belanga.
Pakaian adat dari Bangka Belitung namanya adalah baju seting dan kain cual.
Pakaian ini diduga adalah pakaian yang dipengaruhi akulturasi budaya
masyarakat Arab, China, dan Melayu pada masa silam. Seperti diketahui, wilayah
sekitar Bangka Belitung dulunya memang adalah wilayah yang sering dikunjungi
oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia saat melakukan perjalanan laut (pelayaran)
dan perdagangan.
10
7. PAKAIAN ADAT JAMBI
Pakaian adat Jambi sangat beragam jenisnya. Namun, yang resmi menjadi
identitas provinsi ini di kancah nasional adalah sepasang pakaian pengantin adat
yang bernama pakaian adat Melayu Jambi.
Suku asli masyarakat Bengkulu seperti suku Serawai, Rejang, Lembak, dan Pekal
sebenarnya merupakan bagian dari sub suku Melayu. Oleh sebab itu, adat dan
budaya dari suku-suku tersebut juga memiliki sumber yang sama, yaitu budaya
Melayu. Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu memiliki perbedaan dengan
budaya Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta karena adanya kekhasan
alam sekitar yang menyebabkan akulturasi budaya.
11
9. PAKAIAN ADAT SUMATERA SELATAN
Ada 2 jenis gaya busana pakaian adat Palembang yang cukup dikenal di kancah
nasional. Keduanya yaitu Aesan Geda dan Aesan Pasangko. Aesan gede adalah
pakaian yang menunjukan keagungan, sementara aesan paksangko adalah
pakaian yang menunjukan keanggunan. Di masa silam, kedua pakaian tersebut
hanya digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun sekarang lebih
umum digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara
pernikahannya.
Sebetulnya, tidak ada nama khusus untuk pakaian adat Lampung. Akan tetapi,
berbagai pernik kain yang digunakan pada pakaian tersebut umumnya dibuat
dari bahan kain tapis. Kais tapis adalah kain tenun tradisional khas Lampung
yang menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-
motif geometris.
12
TARIAN ADAT 10 PROVINSI DI INDONESIA
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian
dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat
disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring
perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan
selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
13
3. TARI-TARIAN DAERAH BENGKULU
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu
agung.
14
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak
persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.
8. TARI-TARIAN DAERAH JAWA TIMUR
15
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,
kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh
kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi.
16