Anda di halaman 1dari 7

AGAMA BUDDHA

Agama Buddha merupakan salah satu agama yang muncul dan berkembang pesat di

daratan India. Agama ini mulai muncul pada abad ke-6 SM. Sebagai agama yang muncul

pada masa itu, secara historis agama tersebut masih mempunyai kaitan erat dengan

agama pendahulunya, yaitu agama Hindu. Pembawa ajaran agama ini adalah Sindharta

Buddha Gautama, yang sebelum memperoleh pencerahan merupakan seorang pangeran

kerajaan Maghada dan pemeluk agama Hindu.

Pedoman dan hukum-hukum yang diajarkan oleh Sindharta mempunyai tujuan akhir

untuk melepaskan nafsu dan penderitaan dalam hidup manusia sehingga dapat

mencapai nirvana. Sebagai agama, ajaran Buddha tidak bertitik tolak kepada Tuhan dan

hubungan-Nya dengan alam semesta dan seluruh isinya. Agama Buddha justru bertitik

tolak kepada keadaan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari,

khususnya tentang tata susila manusia agar terbebas dari lingkaran sukkha yang selalu

mengiringi hidupnya.

KITAB SUCI AGAMA BUDDHA

Ajaran tertulis Buddha dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan yang menurut tradisi

berasal langsung dari Buddha sendiri, dan tulisan yang berasal dari sarjana dan orang-

orang suci. Baik Buddha Theravada atau pun Buddha Mahayana memiliki kitab yang

berbeda.
KITAB SUCI THERAVADA

Selama berabad-abad ajaran Buddha pada awal masa lalu tetap dijaga keberadaaanya

dan dituturkan kembali kapada umat Buddha oleh Sangha (komunitas para rahib yang

didirikan Buddha). Pada abad pertama SM, ajaran ini ditulis dalam bahasa Pali di atas

manuskrip daun palma di Sri Langka.

Buddha sendiri berbahasa dengan menggunakan dialek Pali. Kitab suci ini kemudian
dikenal dengan nama Pali Canon. Kitab suci ini pada perkembangannya dibagi menjadi
tiga bagian yang dikenal dengn Tripitaka (tiga bakul).
1. Vinaya Pitaka, berbicara mengenai
2. Sutta Pitaka, terdiri dari bermacam-macam ceramah yang diberikan oleh Buddha.
3. Abhimdhamma Pitaka, berisi analisis ajaran Buddha.
Kitab Suci Mahayana

Kitab Suci Mahayana pada awalnya ditulis dalam bahasa Sanskerta (bahasa India
pertama). Kebanyakan isinya dapat dijumpai dalam Pali Canon tetapi dengan
penambahan kitab-kitab lainnya. Ada pun kitab-kitab tambahan ini dipercayai sebagai
“sabda Buddha”. Salah satu yang paling terkenal adalah Vimalakirti Sutra, yang berisi
tentang seseorang yang berumah tangga tetapi hidupnya lebih suci daripada semua
Boddhisatwa.

Ibadat Agama Buddha


Buddha merupakan seorang guru dunia dan bukan dewa. Ibadat umat Buddha di biara,
kuil atau di rumah, meliputi penghormatan di depan patung Buddha dan memanjatkan
doa-doa suci. Biara atau vihara, merupakan pusat peribadatan umat Buddha. Meskipun
demikian prosesi ibadat juga dapat dilaksanakan di kuil dan di tempat pemujaan di
rumah-rumah umat Buddha.

Biara Sebagai Pusat Ibadat Umat Buddha

Biara merupakan tempat untuk kegiatan spiritual di samping sebagai tempat belajar. Di
tempat ini para rahib Buddha menjalani hidup berdevosi dan bermeditasi. Mereka
mengajarkan Dharma “hukum universal”, yaitu ajaran-ajaran Buddha kepada manusia
dan berusaha mendapatkan kebutuhan spiritual mereka. Para rahib juga dibutuhkan
oleh umat untuk berbagai upacara yang menyangkut kehidupan antara lain, upacara
kelahiran, upacara perkawinan, dan kematian.
Rahib Buddha hidup sesuai dengan pedoman yang terdapat dalam Pali Canon. Mereka
juga juga mematuhi lima aturan tambahan khusus untuk para rahib, yakni:
1. Tidak diperkenankan bergabung dengan berbagai bentuk hiburan, termasuk
menyanyi dan menari.
2. Mereka tidak diperkenankan tidur di atas tempat tidur yang mewah.
3. Mereka tidak diperkenankan makan di luar jam makan biara.
4. Mereka tidak diperkenankan menggunakan wewangian.
5. Mereka tidak diperkenankan menerima pemberian berupa emas dan perak.

Bentuk Ibadat
Tubuh, bahasa, dan pikiran merupakan unsur integral dalam ibadat umat Buddha maka
meditasi yang hening, ajaran, pemberian persembahan, dan puji-pujian dilakukan.
Sebelum memasuki ruang pemujaan yang terdapat patung Buddha di dalmnya, para
peserta ibadat menanggalkan alas kaki mereka. Lalu mereka mengatur tanggannya
sebelum bersujud dengan posisi berlutut (untuk aliran Theravada), sementara untuk
Mahayana dalam posisi berdiri.

Terdapat tiga persembahan pokok yang dapat dipersembahkan selama proses ibadat,
yaitu:
1. Persembahan bunga sebagai peringatan akan kehidupan yang tidak kekal.
2. Persembahan lilin untuk mengusir kegelapan.
3. Persembahan dupa sebagai peringatan akan keabadian harumnya ajaran Buddha.

Buddha Mahayana mempersembahkan tujuh macam persembahan kepada Buddha,


yang sering dilambangkan oleh tujuh mangkok air yang dapat digunakan untuk minum,
mandi, atau membasuh kaki.

Setelah persembahan dilakukan di tiga tempat perlindungan (Buddha, Dharma, dan


Sangha) dan lima aturan didaraskan. Selanjutnya beberapa mantra diucapkan lalu
dilanjutkan prosesi meditasi, biasanya juga ada pengajaran sebelum ibadat selesai.
TEMPAT IBADAH AGAMA BUDHA

Ragam agama di Indonesia berikutnya adalah agama Budha. Agama ini termasuk ke

dalam salah satu agama yang diakui di Indonesia dan juga cukup banyak pengikutnya.

Nama kitab suci yang digunakan oleh umat Budha adalah Tri Pitaka. Sedangkan untuk

tempat ibadahnya dinamakan Vihara. Pembawa agama Budha adalah Siddharta

Gautama dan permulaan dari keberadaan agama Budha sudah dimulai sejak 2500 tahun

lalu. Untuk hari rayanya terdapat Hari Raya Waisak, Hari Kathina, dan Hari Asadha.
Hari Raya Agama Buddha

Sebagai umat Buddha, tahukah Anda apa saja hari raya besar agama Buddha? Meskipun

yang dirayakan sebagai hari raya nasional hanya Waisak, tetapi sebenarnya hari besar

agama Buddha ada 4 lho, yaitu:

#1 Waisak

Memperingati 3 peristiwa yang terjadi saat purnama, yaitu hari kelahiran Pangeran

Siddharta, pertama Gautama mencapai penerangan sempurna, dan Sang Buddha wafat.

#2 Kathina

Upacara persembahan jubah kepada para anggota Sangha, setelah masa Vassa berakhir,

umat Buddha memberikan jubah, perlengkapan, maupun dana untuk perkembangan

agama Buddha

#3 Asadha

Memperingati peristiwa pertama kali Dhamma atau ajaran sang Buddha dibabarkan

kepada 5 orang pertama, yang kemudian semuanya menjadi seorang arahat. Kotbah

pertama sang Buddha adalah mengenai 4 kebenaran mulia.


#4 Magha Puja

Memperingati berkumpulnya 1.250 orang arahat yang semuanya ditasbihkan sendiri

oleh sang Buddha, yang menjadi menarik karena 1.250 orang arahat ini berkumpul

tanpa ada perjanjian terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai