Anda di halaman 1dari 6

10 PAHLAWAN REVOLUSI

1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

Beliau merupakan komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni


1922 di Purworejo.

Pembantaian terhadapnya disebabkan beliau sangat menentang


keberadaan faham komunis di tanah air.

Kemudian beliau diculik dari tempat tinggalnya lalu dibantai di Lubang


Buaya.

2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto adalah salah satu pahlawan


nasional yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920.

Belia juga diculik dari rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.


Sebelum akhirnya tewas di tangan PKI, beliau pernah meredam
beberapa pemberontakan PKI di berbagai wilayah seperti Semarang
dan Medan.

3. Letnan Jenderal Haryono

Letnan Jenderal TNI Anumerta atau Mas Tirtodarmo Haryono (MT


Haryono) lahir di Surabaya, 20 Januari 1924.

Letjend yang mengerti 3 bahasa asing ini juga diculik pada saat hari
kejadian.

Kemudian dibantai di Lubang Buaya.

4. Letnan Jenderal Siswondo Parman

Siswondo Parman atau lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah


salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia.

Lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918.


Beliau merupakan perwira intelijen yang dekat dengan PKI serta
mengetahui kegiatan rahasia mereka.

Namun saat ditawari bergabung dengan faham komunis, S Parman


menolak.

Karena itulah beliau meninggal dibunuh pada persitiwa Gerakan 30


September dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.

Otak pembantaiannya yakni kakaknya sendiri Ir. Sakirman yang


merupakan petinggi PKI saat itu.

5. Mayor Jenderal Pandjaitan

Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan lahir di


Sumatera Utara, 19 Juni 1925.

Beliau dan bersama para pemuda anak bangsa lain yang dulunya
merintis pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang
merupakan cikal bakal TNI saat ini.

Saat itu beliau menggunakan seragam militer lengkap ketika tahu


bahwa sekelompok anggota OKI datang ke rumahnya dan telah
membunuh pelayan serta ajudannya.

Segera setelah beliau menantang para pemberontak itu, peluru


langsung menghujam tubuhnya dan mayatnya dibawa ke Lubang
Buaya.
6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, 23


Agustus 1922.

Beliaujuga diculik di rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.

Para penculik mengatakan Mayjen Sutoyo dipanggil oleh Presiden


Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno, tapi ternyata itu bohong.

7. Kapten Pierre Tendean

Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir 21 Februari 1939.

Meninggalnya masih sangat terlalu muda, yakni umur 26 tahun.


Beliau merupakan pahlawan revolusi satu-satunya yang tak
berpangkat jenderal namun memiliki keberanian yang membara.

Berkat keberaniannya, atasan beliau dapat lolos dengan mengakui


diri sebagai A.H. Nasution.

Kapten Pierre Tendean dibunuh lalu dibantai di Lubang Buaya.

8. AIP Karel Satsuit Tubun

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (KS Tubun) lahir
di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928.

Beliau adalah satu-satunya perwira selain anggota TNI yang menjadi


korban pembantaian PKI.

Saat peristiwa berlangsung, beliau merupakan ajudan dari Johanes


Leimena yang saat itu merupakan menteri di kabinet Soekarno.

Pak Leimena ternyata adalah tetangga dari Jenderal A.H. Nasution


yang merupakan target PKI.

KS Tubun yang mendengar keributan pada saat PKI mengepung


rumah A.H. Nasution lalu melepas tembakannya.

Namun sayang, jumlah anggota PKI yang terlalu banyak membuat KS


Tubun pun gugur seketika setelah peluru menembuh tubuhnya.
9. Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, 5 Februari


1923.
Tak seperti pahlawan revolusi sebelumnya, Brigjen Katamso pada hari
terjadi pemberontakan sedang bertugas di Yogyakarta.

Beliau kemudian diculik, dipukuli tubuhnya dengan mortar motor.

Kemudian dimasukkan ke lubang yang sudah disiapkan anggota PKI.


Peristiwa ini terjadi di wilayah Kentungan.

10. Kolonel Sugiono

Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto, lahir di Gunung Kidul, 12


Agustus 1926.

Beliau bersama Brigjend Katamso merupakan korban penculikan PKI di


daerah Yogyakarta.

Keduanya dikuburkan pada lubang yang sama dan mayatnya


diketemukan setelah 20 hari berlalu.

Anda mungkin juga menyukai