Indonesia
1. Pakaian Adat Aceh
Pakaian adat Aceh bernama pakaian Ulee
Balang. Pakaian ini untuk pria disebut baju Linto
Baro, sedangkan pakaian untuk wanita disebut
baju Daro Baro. Dahulunya, pakaian ini hanya
digunakan oleh para sultan dan pembesar
kerajaan, namun sekarang keduanya lebih sering
dipakai oleh para pengantin.
11.DKI Jakarta
Setiap provinsi pasti mempunyai pakaian
adat khas daerahnya masing-masing. Pakaian
adat biasanya dikenakan pada saat adanya
penyelenggaraan upacara tertentu. Disebut
pakaian adat sebab ciri-ciri yang ada maupun
tatacara dalam mengenakan sangat khas.
Upacara adat pengantin, adat keagamaan, dan
lain-lainnya biasanya dilengkapi dengan pakaian
adat. Ada pakaian adat untuk kaum laki-laki dan
ada juga pakaian adat untuk kaum perempuan.
Pakaian adat daerah Provinsi DKI Jakarta adalah
Betawi. Ini sesuai dengan nama penduduk asli
yang mendiami wilayahnya.
Sesuai dengan namanya, pakaian adat Panganten hanya digunakan oleh para mempelai
ketika acara resepsi pernikahan. Dari motif dan desainnya, pakaian ini sebetulnya sangat
mirip dengan pakaian pengantin ada Sunda. Untuk para pria, pakaian penganten dikenakan
dengan perlengkapan antara lain baju koko dengan kerah sebagai atasan, kain samping atau
batik khas Banten sebagai bawahan, penutup kepala, sabuk dari kain batik dengan motif
sama, selop, serta sebilah parang, golok, atau keris sebagai pelengkapnya. Adapun untuk para
mempelai wanita, pakaian adat Banten khusus upacara pernikahan yang dikenakan berupa
baju kebaya sebagai atasan, kain samping atau batik sebagai bawahan, selendang yang
diselempangkan ke bahu, serta hiasan di kepala berupa kembang goyang berwarna keemasan
dan rangkaian bunga melati yang diselipkan di sanggulnya.
Kata sangka berarti pembatas memiliki filosofi bahwa baju ini dapat membatasi dan
menangkal setiap gangguan roh halus yang akan datang pada tubuh pemakainya. Baju
sangkarut dapat dibuat dari kulit nyamu atau kulit lemba. Kulit dari tumbuhan pinang
puyuh ini memang banyak ditemukan di ekosistem hutan hujan tropis seperti di hutan
Kalimantan. Kulit nyamu memiliki struktur yang keras dengan serat yang cukup
banyak sehingga dapat dirajut dan dibentuk seperti rompi. Selain dari bahan tersebut,
pakaian adat Kalimantan Tengah ini juga dapat dibuat dari bahan daun nenas dan serat
tengang
Baju Sapei Sapaq merupakan baju adat Provinsi Kalimantan Utara yang diperuntukan
untuk para pria. Dari bahan pembuatan, model dan juga motif dari baju ini sangat mirip
dengan baju Ta’a. Hanya saja, pada bawahan, pakaian adat yang dipakai kaum pria ini
hanyalah berupa gulungan selendang yang bentuknya seperti celana dalam. Meskipun
demikian, bawahan seperti ini sekarang biasanya sudah diganti dengan celana pendek
hitam dikarenakan dinilainya yang kurang begitu elok dipandang mata.Pelengkap baju Sapei
Sapaq biasanya adalah sebuah sebuah senjata tradisional bernama mandau yang diselipkan
di bagian pinggang, perisai perang, dan kalung-kalung dari bahan alam seperti taring babi,
tulang, dan biji-bijian.
19. Pakaian adat Kalimantan timur
Baju adat dengan nama Kustin ini merupakan pakaian adat kalimantan timur yang
bisanya dikenakan oleh suku Kutai.Pakaian aini biasanya dikenakan oleh golongan
menengah ke atas sebagai pakaian resmi dalam upacara pernikahan di masa silam.Nama
“Kustin" ini sendiri berasal dari bahasa kutai yang berarti busana. Pakaian adat kustin
kalimantan timur ini biasanya terbuat dari bagah beludru berwarna hitam.Lengan baju
didesain panjang dan kerahnya tinggi dengan bagian kerah dan dadanya dihiasi dengan
pasmen.
Pakaian adat Suku Rote merupakan simbol pakaian adat NTT di kancah nasional.
Pakaian ini dipilih karena memiliki desain yang sangat unik dan sarat nilai filosofis.
Salah satu keunikannya terletak pada desain Ti’i langga. Ti’i langga adalah sebuah
penutup kepala dengan bentuk seperti topi sombrero khas Meksiko yang dibuat dari
daun lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi adat suku Rote ini juga
dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria Rote.
Mukuta dan Biliu adalah sepasang pakaian adat Gorontalo yang umumnya hanya
dikenakan pada saat upacara perkawinan. Mukuta dikenakan oleh mempelai pria dan
Biliu dikenakan oleh mempelai wanita. Pakaian Adat Gorontalo Mukuta dan Biliu
sendiri disusun atas kain berwarna kuning keemasan persis seperti ditampilkan pada
gambar di atas, selain pula ada yang ber warna ungu dan hijau. Penggunaan pakaian
tersebut akan dilengkapi dengan beragam pernik dan aksesoris seperti penutup
kepala, ikat pinggang, terompah, dan lain sebagainya dengan sebutan khusus.
Baju Bodo dianggap sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan paling pertama dikenal
oleh masyarakatnya. Dalam kitab Patuntung, kitab suci ajaran Animisme dan
Dinamisme nenek moyang suku makassar, baju ini bahkan disebutkan dengan jelas,
mulai dari bentuk, jenis hingga cara pemakaiannya.
28.Pakaian adat Sulawesi tenggara
.
Pakaian adat Tolaki bernama Babu
Nggawi dan Babu Nggawi Langgai.
Pakaian inilah yang menjadi ikon
pakaian adat Sulawesi Tenggara di
kancah nasional
Suku Minahasa menghuni daerah di sekitar semenanjung Sulawesi Utara. Suku ini
disebut memiliki peradaban yang lebih maju dibanding suku Bolaang Mongondow di
masa silam. Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam
memintal kapas untuk menghasilkan kain yang lebih nyaman digunakan untuk kegiatan
sehari-hari. Pakaian tersebut bernama bajang.