SUMATERA
Disusun oleh :
219190134
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah
sehingga makalah ini tersusun. Dalam penyusunan dan penulisannya dilaksanakan sederhana
mungkin dengan pengertian pengertian yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Tak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen bapak Hendro Widarto, ST., MT.
yang telah memberi arahan dan ilmu sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon maaf apabila
terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Kritik dan saran yang bersifat
menbangun akan sangat berguna untuk memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusun makalah ini dari awal sampai akhir penyelesain. Semoga Allah senantiasa meridhoi
segala usaha kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 5
PENUTUP ................................................................................................................................................... 23
1. Kesimpulan .......................................................................................................................................... 23
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisa manajemen rekayasa lalu lintas pada Pelabuhan Bakuheni ini dilakukan pada 2
kondisi yakni kondisi normal, kondisi dimana kemungkinan terjadi kepadatan tertinggi di
Pelabuhan dan kondisi dimana jalan tol Trans Sumatera sudah dioperasikan. Dari hasil
analisa tersebut akan direkomendasikan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas untuk jangka
pendek (5 tahun), jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (20 tahun).
B. Rumusan masalah
1. Bagaiaman kerakteristik Pelabuhan Bakauheni ?
4. Apa saja perencanaan teknis manajemen rekayasa lalu lintas pada pelabuhan bakauheni?
BAB II
PEMBAHASAN
Pelengsengan
Dermaga I
Dermaga II
Dermaga III
Dermaga VI
Legenda
Kend Masuk kapal
Dermaga IV
Kend Masuk & Keluar terminal
Kend Keluar kapal
Dermaga V
Gambar 2. Pola Alur Masuk dan Keluar Kendaraan (sumber: ASDP Bakauheni,
2014)
Area Parkir
Dermaga I
Area Parkir
Dermaga II
Area Parkir
Dermaga III
Area Parkir
Dermaga V Area Parkir
Dermaga VI
Area Parkir
Dermaga IV
Pelengsengan
1 4
Dermaga I
5
3
Dermaga II
7
Dermaga III
Dermaga VI
Legenda
Kend Masuk kapal
Kend Masuk terminal
Kend Keluar kapal
Dermaga IV Kend Keluar terminal
Konflik Primer
Konflik Sekunder
8
Dermaga V
2. Produksi Penyeberangan
Produksi penyeberangan tertinggi pada Pelabuhan Bakauheni tahun 2014 terjadi pada
bulan Juli dengan jumlah pergerakan:
- penumpang sebanyak 91.741 orang
- kendaraan roda 2 sebanyak 31.891 kendaraan
- kendaraan roda 4 sebanyak 79.394 kendaraan
- Bus sebanyak 8.919 kendaraan
- Truk sebanyak 57.127 kendaraan
Data ini dibreakdown kembali sehingga mendapatkan data Lalu Lintas Harian (LHR)
sebesar 13.614 kend/hari kemudian data LHR tersebut dibreakdown kembali untuk
mendapatkan data jam puncak kedatangan kendaraan.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa puncak pergerakan kendaraan total terjadi pada pukul
17.00 WIB dengan jumlah kendaraan sebesar 1.320 kendaraan/jam. Kondisi ini sesuai
dengan puncak pergerakan kendaraan roda 2 yang terjadi pada pukul
17.00 WIB dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.267 kendaraan/jam sedangkan puncak
kendaraan roda 4 terjadi pada pukul 01.00 WIB dengan jumlah kendaraan sebanyak 575
kendaraan/jam. Data jam puncak penumpang dan kendaraan ini yang dijadikan populasi
untuk menentukan sampel pada perhitungan waktu pelayanan toll gate dan loket penumpang.
Dari hasil survey traffic counting di Pelabuhan Bakauheni didapatka sebaran rata- rata
kendaraan yang menuju masing-masing dermaga adalah:
- Dermaga I sebesar 18,36%
- Dermaga II sebesar 20,61%
- Dermaga III sebesar 18,16%
- Dermaga V sebesar 24,28%
- Dermaga VI sebesar 19,26%
Data kedatangan kendaraan lainnya untuk studi kali ini juga ditambahkan pada 2 kondisi
yang diasumsikan. Kondisi pertama adalah saat terjadi tingkat kedatangan kendaraan yang
akan masuk kapal tertinggi bertemu dengan kedatangan kendaraan dari kapal
(dermaga 1, dermaga 2, dermaga 3 dan dermaga pelengsengan) secara bersamaan. Kondisi
kedua adalah ketika tol Trans Sumatera dioperasikan, dimana berdasarkan data dari hasil
kajian Studi Kelayakan Tol Trans Sumatera yang dilakukan oleh PT Hutama Karya
didapatkan volume lalu lintas harian (LHR) tahun 2012 yang akan melewati Tol Trans
Sumatera segmen Medan- Binjai 13.550 kend/hari, segmen Pekanbaru-Dumai 8.367
kend/hari, segmen Bakauheni-Terbanggil Besar 9.470 kend/ hari dan segmen Palembang-
Indralaya
17.882 kend/ hari. Jika melihat jumlah LHR segmen Bakauheni-Terbanggil Besar yang hanya
berjumlah 9.470 kend/hari tentu saja angka ini masih dibawah data harian kendaraan yang
melewati pelabuhan Bakauheni secara eksisting dimana puncak kedatangan harian
berdasarkan data pada bagian sebelumnya didapatkan
13.614 kend/hari.
Titik Nol
Tol Trans
Sumatera
4. Kinerja Pelayanan
4.1. Kinerja Pelayanan Gerbang Tol/Toll Gate Kendaraan Eksisting
Pola antrian yang ada di toll gate adalah First In Firs Out (FIFO) dimana kendaraan yang
datang akan dilayani terlebih dahulu. Terdapat 7 gerbang toll yang melayani kedatangan
kendaraan roda 4 dan 2 gerbang tol yang melayani kendaraan roda 2. Dengan
memperhitungkan rata-rata kedatangan kendaraan pada jam puncak, kapasitas parkir pada
zona A dan rata-rata waktu pelayanan, maka dapat dihitung
jumlah kendaraan dalam sistem, jumlah kendaraan dalam antrian, waktu kendaraan dalam
sistem dan waktu kendaraan dalam antrian.
Perhitungan kinerja pelayanan gerbang toll di bawah ini dilakukan untuk kendaraan roda 4
pada kondisi eksisting:
1. Tingkat kedatangan kendaraan
Dari data tingkat kedatangan didapatkan bahwa volume kendaraan tertinggi terjadi
pada pukul 17.00 WIB sebanyak 1.320 kend/jam, namun untuk perhitungan tingkat
pelayanan gerbang tol dibagi atas tingkat kendatangan tertinggi untuk kendaraan roda
2 dan roda 4. Tingkat kedatangan tertinggi untuk kendaraan roda 4 sebanyak 1053
kend/jam terjadi pada pukul 01.00
WIB.
2. Waktu Pelayanan (WP)
Dari data survey dilapangan pada Toll gate diperoleh rata-rata waktu
transaksi kendaraan roda 4 sebesar 36,75 detik, waktu pelayanan truk 29,97 detik dan
waktu pelayanan bus 39,28 detik maka rata-rata total waktu pelayanan kendaraan
roda 4 adalah 35,33 detik.
Untuk kendaraan roda 4 dihitung
Tingkat Pelayanan (μ)= Tingkat Kedatangan/Jumlah Gerbang tol
= 1053/7
= 150 kendaraan/Gerbang
Jadi waktu pelayanan yang dibutuhkan adalah:
WP = 3600/ μ
= 3600/150
= 23,9 detik/kendaraan
Dari tingkat kedatangan (λ) kendaraan roda 4 = 1053 kendaraan/jam,
diperoleh bahwa kondisi waktu pelayanan untuk 1 kendaraan pada gerbang tol
Pelabuhan Bakauheni adalah 23,9 detik/kendaraan, sedangkan dari hasil survei
diperoleh waktu pelayanan 35,33 detik/kendaraan.
3. Perhitungan Kinerja Gerbang Tol
Sedangkan untuk jumlah Gerbang toll ideal bagi kendaraan roda 4 dengan waktu
ideal pelayanan sebesar 23,9 detik/kend adalah:
Tingkat pelayanan = 3600/23,9
= 151
Maka untuk memenuhi persamaan:
= (1053/7)/151
= 0,99 < 1
Hal ini menunjukkan bahwa dengan jumlah Gerbang tol sebanyak 7 buah mampu
melayani pergerakan kendaraan roda 7 pada jam puncak (1053 kend/jam) hanya
waktu pelayanan pada posisi ideal yaitu 23,9 detik. Dengan
melakukan simulasi maka dengan jumlah kedatangan puncak kendaraan
roda 4 sebesar 1.053 kend/jam memenuhi indikator kinerja gerbang tol (ρ <
1) artinya kinerja gerbang tol masih dalam kategori baik. Namun waktu
pelayanan meningkat di atas 23,9 detik maka kinerja gerbang tol dalam kategori
buruk.
4. Perhitungan Antrian Pada Gerbang Toll
Pada gerbang tol Pelabuhan Bakauheni menggunakan disiplin antrian FIFO, yaitu
kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanaan akan dilayani pertama.
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk waktu pelayanan 15 detik dengan 7 buah
Gerbang toll yang melayani 1053 kendaraan roda 4 per jam maka terjadi antrian
sebanyak 1 kendaraan dengan lama waktu tunggu untuk rata- rata untuk satu
kendaraan sebesar 25,19 detik/kendaraan. Pada kondisi puncak yakni saat waktu
pelayanan 23,9 detik terjadi antrian kendaraan sebanyak 291 kendaraan dengan
waktu tunggu rata-rata 6968,82 detik/kendaraan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja Gerbang Tol akibat Kendaraan Eksisting pada
jam puncak sebanyak 1.053 kendaraan dan waktu pelayanan rata -rata berdasarkan
hasil survey sebesar 35,33 detik maka kinerja gerbang tol buruk. Oleh karena itu waktu
pelayanan kendaraan roda 4 pada jam puncak harus ditingkatkan menjadi maksimal 23,9
detik/kendaraan
4.2. Kinerja Pelayanan Gerbang Tol/Toll Gate Akibat Tol Trans Sumatera
Pola antrian yang ada di toll gate akibat dari pengoperasian tol Trans Sumatera masih
mempertahankan pola First In Firs Out (FIFO) dengan jumlah LHR sebesar
9.470 kend/ hari. Jika angka ini dimasukkan kedalam pola kedatangan maka didapatkan jam
puncak kedatangan kendaraan sebesar 711 kend/jam terjadi pada pukul 22.00 wib dengan
jenis kendaraan yang datang adalah kendaraan roda 4.
Tabel 3. Sebaran Kendaraan Roda 4 tol Trans Sumatera
Jumlah kendaraan
Waktu Total kend
Kend Roda 4 Truk Bus
8:00 AM 195 122 6 323
9:00 AM 210 122 3 336
10:00 AM 155 158 6 318
11:00 AM 107 134 3 244
12:00 PM 202 153 18 373
1:00 PM 202 158 15 375
2:00 PM 135 144 6 285
3:00 PM 242 176 9 428
4:00 PM 202 176 12 391
5:00 PM 206 238 30 474
6:00 PM 210 221 36 468
7:00 PM 234 172 24 430
8:00 PM 286 193 24 503
9:00 PM 254 195 60 509
10:00 PM 433 231 48 711
11:00 PM 353 271 75 699
12:00 AM 413 167 75 655
1:00 AM 405 160 48 613
2:00 AM 286 167 21 474
3:00 AM 159 139 36 334
4:00 AM 103 89 9 202
5:00 AM 75 52 15 142
6:00 AM 40 45 3 87
7:00 AM 60 38 0 97
Total Kendaraan 5170 3720 581 9470
Sumber: Analisa, 2015
Jika menggunakan data ini maka dengan cara yang sama untuk menghitung antrian
didapatkan sebesar:
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk waktu pelayanan berdasarkan hasil survey lapangan
sebesar 35,33 detik dengan 7 buah Gerbang toll yang melayani 711 kendaraan roda
4/jam maka terjadi antrian sebanyak 312 kendaraan dengan lama waktu tunggu kendaraan
dalam antrian sebesar 11042,39 detik/kendaraan. Melihat hal ini maka kinerja gerbang tol
akibat adanya pengoperasian tol Trans Sumatera masih baik.
Dari data di atas terlihat bahwa sebaran kendaraan pada masing-masing dermaga dengan
kebutuhan luas berdasarkan kendaraan yang tersebar dihubungkan dengan ketersediaan lahan
maka luas area parkir yang ada di dermaga masih mampu menampung sebaran
kendaraan yang masuk pada jam puncak.
Pada bagian ini pula dihitung sebaran kendaraan berdasarkan jam puncak kedatangan akibat
dari beroperasinya tol Trans Sumatera. Dijelaskan pada tabel di bawah ini. Pada tabel
dibawah ini terlihat bahwa kondisi kapasitas dermaga masih mampu mengakomodir
kedatangan kendaraan pada jam puncak akibat dari beroperasinya jalan Tol Trans Sumatera
Tabel 6. Sebaran Kendaraan pada Jam Puncak dan Kapasitas Dermaga Akibat Tol
Trans Sumatera
Jenis Kendaraan Dermaga I Dermaga II Dermaga III Dermaga V Dermaga VI
Roda-2 - - - - -
Roda-4 79 89 79 105 83
Bus 42 48 42 56 44
Truk 9 10 9 12 9
Kebutuhan Luas (m) 2,315 2,599 2,290 3,062 2,429
Kapasitas Dermaga (m) 11.385.98 10.722,10 17.654,93 11.492,00 6.903,60
Sumber: Analisa, 2015
Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa kapasitas parkir area dermaga masih
mampu menampung kedatangan kendaraan pada jam puncak pada kondisi normal dan
kedatangan kendaraan pada jam puncak akibat beroperasinya tol Trans Sumatera.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Produksi Penyeberangan Produksi penyeberangan tertinggi pada Pelabuhan Bakauheni tahun
2014 terjadi pada bulan Juli dengan jumlah pergerakan: - penumpang sebanyak 91.741 orang -
kendaraan roda 2 sebanyak 31.891 kendaraan - kendaraan roda 4 sebanyak 79.394 kendaraan -
Bus sebanyak 8.919 kendaraan - Truk sebanyak 57.127 kendaraan Data ini dibreakdown
kembali sehingga mendapatkan data Lalu Lintas Harian (LHR) sebesar 13.614 kend/hari
kemudian data LHR tersebut dibreakdown kembali untuk mendapatkan data jam puncak
kedatangan kendaraan.
Pada kondisi jam puncak kedatangan kendaraan tercatat: - Kendaraan roda 2 sebesar 1267
kendaraan - Kendaraan roda 4 sebesar 575 kendaraan - Bus sebesar 65 kendaraan - Truk
sebesar 414 kendaraan Jumlah kendaraan pada kondisi puncak ini kemudian dikalikan dengan
sebaran pada tiap dermaga - Dermaga I sebesar 18,36% - Dermaga II sebesar 20,61% -
Dermaga III sebesar 18,16% - Dermaga V sebesar 24,28% - Dermaga VI sebesar 19,26%
Maka didapatkan jumlah kendaraan, luasan terpakai dan luasan yang tersedia dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
a. Pada lokasi konflik 2, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang akan menuju dermaga III, IV, V dan VI (satu arah) sedangkan jalan minor adalah
jalan yang dilewati oleh arus kendaraan yang dari terminal (satu arah)).
b. Pada lokasi konflik 4, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang keluar dari dermaga pelengsengan (satu arah) sedangkan jalan minor adalah jalan
yang dilewati oleh arus kendaraan yang keluar dari dermaga I (satu arah).
c. Pada lokasi konflik 5, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang keluar dari dermaga pelengsengan dan dermaga I (satu arah) sedangkan jalan minor
adalah jalan yang dilewati oleh arus kendaraan yang keluar dari dermaga II (satu arah).
d. Pada lokasi konflik 6, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang keluar dari dermaga pelengsengan, dermaga I dan dermaga II (satu arah)
sedangkan jalan minor adalah jalan yang dilewati oleh arus kendaraan yang keluar dari
dermaga III dan dermaga VI (satu arah).
e. Pada lokasi konflik 7, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang keluar dari dermaga VI (satu arah) sedangkan jalan minor adalah jalan yang
dilewati oleh arus kendaraan yang keluar dari dermaga III
f. Pada lokasi konflik 8, jalan mayor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan
yang keluar dari dermaga IV (satu arah) sedangkan jalan minor adalah jalan yang
dilewati oleh arus kendaraan yang keluar dari dermaga V (satu arah).
g. Pada Lokasi konflik 1 terdapat 1 titik konflik primer (diverging) dimana jalan mayor
adalah jalan yang dilalui oleh kendaraan yang akan menuju Dermaga III, IV, V dan VI
(satu arah) sedangkan jalan minor adalah jalan yang dilalui oleh arus kendaraan yang
akan menuju terminal (satu arah).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/332684317_Manajemen_Rekayasa_Lalu_Lintas_pada_
Pelabuhan_Bakauheni_Menyambut_Tol_Trans_Sumatera
https://www.idxchannel.com/economics/nilai-investasi-rp4-triliun-bakauheni-harbour-city-siap-
pacu-ekonomi-warga-lampung-
selatan#:~:text=Untuk%20nilai%20biaya%20proyek%20pembangunan,anggarannya%20mencap
ai%20hingga%20Rp4%20Triliun.