PERENCANAAN PELABUHAN
PROFIL PELABUHAN MALAHAYATI DAN BELAWAN
Dosen Pengampu
Ir. Oktaviani Turbaningsih, M.T.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan
Pelabuhan dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pelabuhan di
Departemen Teknik Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya semester ganjil tahun ajaran 2022/2023.
Dalam pengerjaan makalah ini kami mendapatkan banyak sekali arahan, bimbingan,
serta dukungan dari banyak pihak. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang
membangun untuk memperbaiki tugas Perencanaan Pelabuhan ini. Sebagai akhir kata,
kami berharap semoga dengan adanya tugas Perencanaan Pelabuhan ini dapat bermanfaat
dan menjadi kajian bagi banyak pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. ii
Pelabuhan Malahayati................................................................................................. 1
iii
Arus Barang Pelabuhan Malahayati ........................................................................ 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2.1 Lokasi Terminal Pelabuhan Belawan ............................................. 3
Gambar 4.2.1 Layout Pelabuhan Malahayati .................................................... 15
Gambar 4.2.2 Layout Pelabuhan Belawan ....................................................... 15
TINJAUAN UMUM PELABUHAN
Pelabuhan Malahayati
Pelabuhan Malahayati terletak di teluk Krueng Raya, kabupaten Aceh
Besar sekitar 35 km dari kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh. Pelabuhan
Malahayati adalah pelabuhan terbesar di Provinsi Aceh dan dioperasikan oleh
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Brach Malahayati. Sejak 2013, terminal
peti kemas baru resmi dibuka, melayani lebih dari 4.000 kontainer, dan pada
2018 melayani lebih dari 8.000 kontainer. Selama Tsunami Samudera Hindia
pada tahun 2004, pelabuhan rusak berat, dan pantai di dekat pelabuhan
dimanfaatkan secara besar-besaran untuk Operasi Landing Craft (LCT).
Pelabuhan Malahayati adalah pelabuhan kelas menengah. Jenis kapal yang
biasa dilayani MALAHAYATI adalah Oil Products Tanker (24%), Cement Carrier
(20%), General Cargo (16%). Panjang maksimum kapal yang tercatat memasuki
pelabuhan ini adalah 190 meter. Draf maksimum adalah 7,8 meter. Bobot Mati
maksimum adalah 42.174t.
Pelabuhan Belawan
2
Gambar 1.2.1 Lokasi Terminal Pelabuhan Belawan
3
Selain produktivitas bongkar muat, service time (waktu pelayanan) di
Pelabuhan Belawan juga mengalami perbaikan terutama tergambar dari
semakin rendahnya waiting time (waktu tunggu kapal), yaitu jumlah waktu
sejak pengajuan permohonan tambat setelah kapal tiba di lokasi labuh sampai
kapal digerakkan menuju tambatan. Waiting time di Pelabuhan Belawan
sebesar 0,27 jam/kapal, turun sebesar 15% dibandingkan periode yang sama
tahun lalu atau sebesar 0,32 Jam/kapal, lebih baik dari standar kinerja
operasional kapal yang ditetapkan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Belawan, yaitu sebesar 1 jam/kapal.
4
TINJAUAN TEKNIS PELABUHAN
• Fasilitas Perairan
Pelabuhan Malahayati memiliki beberapa fasilitas perairan meliputi;
a. Trestle untuk menghubungkan dermaga dengan fasilitas darat dengan
lebar 21.1 m.
b. Kolam pelabuhan yang terdiri dari duakolam putar dengan radius
masing-masing 308 m, lebar pintu masuk kolam pelabuhan 107.8 m,
dan kedalaman kolam 10.56 m.
c. Alur pelayaran dengan lebar alur 77 m dan kedalaman 10.56 m.
• Fasilitas Daratan
Fasilitas daratan yang dimiliki oleh Pelabuhan Malahayati meliputi;
a. Dermaga sepanjang 354.2 m untuk terminal general cargo dan
sepanjang 454.6 m untuk terminal peti kemas yang dibuat
berdampingan. Lebar dermaga untuk kedua terminal ialah 27.5 m
dengan elevasi dermaga +2.35 m dari LWS.
b. Terminal General Cargo Gudang seluas 771.365 m2 dan lapangan
penumpukan terbuka seluas 482.079 m2.
c. Terminal Peti Kemas Lapangan penumpukan peti kemas seluas
62,128.91 m2, Container Freight Station (CFS) seluas 15,532.23 m2,
lapangan peti kemas kosong seluas 15,532.23 m2, dan fasilitas lainnya
seluas 10,354.82 m2.
5
Fasilitas Pelabuhan Belawan
• Fasilitas Perairan
Pelabuhan Belawan memiliki alur pelayaran sepanjang 13,5 km dengan
lebar profil mencapai 100 m dan kedalaman –8 m LWS sampai dengan –10
m LWS. Laju pengendapan di perairan pelabuhan rata-rata 331.924 m2 per
bulan atau 11.064 m3. Pelabuhan Belawan juga memiliki satu kolam labuh
dengan panjang 1.500 m, kedalaman -7m00 LWS sampai -11m00 LWS,
dengan maksimum LOA 200 m. Kemudian, terdapat kolam putar (turning
basin) dengan kedalaman minimum -7mLWS to -11.5m LWS dan area basin
seluas 4,287,500m2.
• Fasilitas Daratan
Dermaga adalah sarana dimana kapal-kapal bersandar untuk memuat dan
menurunkan barang atau untuk mengangkut dan menurunkan barang.
Untuk fasilitas dermaga Pelabuhan Belawan terdapat tangga penumpang,
pipa pemadam kebakaran, serta kapal pandu. Dermaga Pelabuhan
Belawan terbagi menjadi 4. Berikut daftar dermaga Pelabuhan Belawan
beserta spesifikasinya.
No Tipe Nama Panjang Kedalaman Kapasitas
1 Kapal Serbaguna/ 1.669,74 m 8,5 MLWS 7.000 Ton
Niaga Multipurpose
berth
2 Kapal Curah 775 m 8,5 MLWS 4.000 Ton
Niaga Cair/Liquid
Bulk
3 Kapal Non Pelayanan 94,37 m 8,5 MLWS 7.000 Ton
Niaga BBM/Fuel
Jelly
4 Kapal Non Terminal 115 m 8,5 MLWS 7.000 Ton
Niaga Ferry
6
m2. Selain lapangan penumpukan, terdapat fasilitas Pelabuhan umum yang
berisi terminal sejumlah 4 terminal yaitu terminal kargo, curah kering, curah
cair, penumpang, dan car terminal. Terminal penumpang memiliki luas 3.577
m2 dan terminal ini dapat menampung hingga 3.100 orang. Terdapat 3
Terminal petikemas di pelabuhan ini yaitu TPK Belawan, TPK Belawan Fase
II, dan KTMT. Fasilitas gudang untuk menyimpan barang yang akan diangkut
atau diturunkan serta perlu untuk dilindungi dari cuaca seperti pupuk dan
semen memiliki luas 75.858,9 m2.
7
dalam keadaan baik. Daftar kapal tunda, pandu dan perahu kepil dapat dilihat
pada tabel berikut.
Kapal Nama Kapasitas Pemilik Umur Kondisi Estimasi
(Hp) (tahun) Utilisasi
Kapal KT. Selat PTPI I
1.700 29 Baik 45%
Tunda Laut Belawan
Kapal PTPI I
KT. Baik
Tunda 1.500 Belawan 20 40%
Anoman VI
Kapal PTPI I
KT. Bima Baik
Tunda 2.400 Belawan 15 40%
VIII
Kapal PTPI I
Baik
Pandu KM. AP-016 240 Belawan 44 25%
Kapal PTPI I
Baik
Pandu KM. AP-022 275 Belawan 33 30%
Kapal PTPI I
KM. MP- Baik
Pandu 240 Belawan 23 25%
004
Kapal PTPI I
KM. MP- Baik
Pandu 618 Belawan 16 30%
041
Kapal PTPI I
KM. MP- Baik
Pandu 618 Belawan 16 20%
042
Kapal PTPI I
KM. MP- Baik
Pandu 618 Belawan 16 15%
043
8
Kapal Nama Kapasitas Pemilik Umur Kondisi Estimasi
(Hp) (tahun) Utilisasi
Perahu PTPI I
Baik
Kepil MK 010 100 Belawan 30 10%
Perahu PTPI I
Baik
Kepil MK 008 150 Belawan 26 15%
Perahu PTPI I
Baik
Kepil MK 009 100 Belawan 30 20%
Crane PTPI I
FC Baik
Terapung 40 ton Belawan 48 -
Domosko
Kapal PT
KT.
Tunda Putera Baik
Golden 1.700 29 45%
Samude
Tulip
ra
Kapal PT.
Tunda KT. Martha Waruna Baik
2.000 21 45%
I Nusa
Sentana
Kapal PT.
Tunda Waruna Baik
KT. Martha 1.200 21 45%
Nusa
Sentana
Tabel 2 Daftar Kapal Tunda, Perahu Kepil, dan Crane Terapung di Pelabuhan
Belawan
Kegiatan kenavigasian di Pelabuhan Belawan dilaksanakan oleh Distrik
Navigasi Kelas I Belawan. Data fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh
Wilayah Kerja Distrik Navigasi Kelas I Belawan berupa SBNP. Stasiun Radio
Pantai dengan cakupan pancaran VHF/MF/HF. Stasiun Radio Pelabuhan (Port
9
Communication) dengan cakupan pancaran VHF, Stasiun VTS, Klasifikasi
Instalasi Kapal Negara, Instalasi Menara Suar, serta Armada Kapal Negara
Kenavigasian. Data SBNP di Wilayah Kerja Distrik Navigasi Kelas I Belawan,
meliputi menara suar, rambu suar, pelampung suar, tanda siang, dan anak
pelampung, adalah sebagaimana tabel berikut.
No. Uraian DJPL Non-DJPL
1 Menara Suar 5 -
2 Rambu Suar 43 14
3 Pelampung Suar 26 27
4 Tanda Siang - -
5 Anak Pelampung - -
Tabel 3 Fasilitas dan Peralatan Kenavigasian Pelabuhan Belawan
10
TINJAUAN OPERASIONAL PELABUHAN
11
Arus Barang Pelabuhan Belawan
Di Pelindo 1 ini yang dimana merupakan pelabuhan besar yang juga
melayani kegiatan bongkar muat dari dalam negri maupun luar negri. Dimana
hasil dari data bongkar muat yang didata dari Badan Pusat Statistik merupakan
total barang yang terjadi di Pelabuhan Belawan ini.
Berikut merupakan data total barang dalam negeri di Pelabuhan Belawan
menurut data Badan Pusat Statistik di lima tahun terakhir adalah :
1) 2017 (Januari – Desember)
Bongkar : 4.757.658 ton
Muat : 173.091 ton
Total : 4.930.749 ton
2) 2018 (Januari – Desember)
Bongkar : 2.771.264 ton
Muat : 257.128 ton
Total : 3.028.392 ton
3) 2019 (Januari – Desember)
Bongkar : 11.246.756 ton
Muat : 732.512 ton
Total : 11.979.268 ton
4) 2020 (Januari – Desember)
Bongkar : 2.060.909 ton
Muat : 68.040 ton
Total : 2.128.949 ton
5) 2021 (Januari – Desember)
Bongkar : 2.663.935 ton
Muat : 69.673 ton
Total : 2.733.608 ton
6) 2022 (Januari – Juli)
Bongkar : 1.882.703 ton
Muat : 282.818 ton
Total : 2.165.521ton
12
RENCANA INDUK PELABUHAN
14
4.2 Layout Pelabuhan
Pelabuhan
Pembanding
Malahayati Belawan
Muara pertemuan dua sungai yaitu sungai
Lokasi Terletak di Selat Malaka
Belawan dan sungai Deli.
Kapal Pandu, Kapal Survei, Kapal
Sampah, Kapal Tunda, Kapal Gandeng,
Kapal Kepil, Tongkang Air, Container Kapal tunda, kapal pandu, perahu kepil, dan
Peralatan
Crane, Forklift, Top Loader, Side sebuah crane terapung.
Loader, Transiter, Transiter Lapangan,
Super Trucker
Pengelola Pelindo Region 1
15
Pelabuhan
Pembanding
Malahayati Belawan
Muatan curah cair, muatan barang, muatan peti
Jenis Muatan Peti kemas kemas, muatan curah kering, dan muatan
kendaraan.
Total arus barang Tahun 2022 per Juli: Total arus barang Tahun 2019 per April:
Arus Barang 2.165.521 ton 7.003.227 ton
Jangka Panjang: Menjadikan
Pelabuhan Malahayati yang Jangka Panjang: Pembangunan fasilitas dan
sebelumnya adalah pelabuhan yang relokasi fasilitas eksisting.
menampung barang – barang kegiatan
impor menjadi pelabuhan ekspor Jangka Menengah: Pembangunan fasilitas
yang baru (penambahan) dan lanjutan
Rencana Jangka Menengah: Menambah luas pembangunan fasilitas yang belum selesai
Pengembangan wilayah lapangan penumpukan untuk pada tahap jangka pendek serta relokasi
menyimpan barang – barang yang akan fasilitas eksisting.
diekspor ke berbagai tempat di luar
Indonesia. Jangka Pendek: Pembangunan fasilitas yang
baru (penambahan), demolish/pembongkaran
Jangka Pendek: Berusaha beradaptasi dan relokasi fasilitas eksisting.
dengan keputusan Pemda Aceh
16
DAFTAR PUSTAKA
https://dishub.acehprov.go.id/aceh-transit/pemerintah-belanda-rehab-pelabuhan-
malahayati/
https://medankota.bps.go.id/indicator/17/110/1/bongkar-muat-di-pelabuhan-
domestik-belawan.html
https://iif.co.id/wp-content/uploads/2018/12/XPLI-PTP245-03SEAP-Ringkasan-
Eksekutif-Amdal.pdf
17