Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN

Pelabuhan Benoa

Oleh :

I Gusti Ngurah Dalem Satrya Wibawa 1805511047


Syifauttakarina Rifa’i 1805511052
Ni Wayan Utari Raspati Dewi 1805511055
Carissa 1805511056
Josephine Priscilla 1805511066

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis selaku penyusun makalah ini
dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Tidak lupa juga penulis ucapkan
terimakasih banyak kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Nyoman Budiartha RM, MSc selaku
Dosen mata kuliah Teknik Pantai dan Pelabuhan yang sudah membimbing penulis.

Penulis selaku penyusun makalah ini tentunya sangat berharap agar makalah
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca utamanya bagi mahasiswa Prodi Teknik Sipil
Universitas Udayana yang akan melakukan mengikuti mata kuliah Teknik Pantai dan
Pelabuhan ini. Dan tidak lupa juga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
dibutuhkan dalam proses penyempurnaan laporan ini.

Denpasar, 11 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Sejarah Pelabuhan .......................................................................................... 3
2.2 Layout Pelabuhan ................................................................................................ 4
2.3 Fasilitas Pelabuhan .............................................................................................. 5
2.3.1 Fasilitas Pokok Wilayah Perairan Pelabuhan ............................................... 5
2.3.2 Fasilitas Pokok Wilayah Daratan Pelabuhan ................................................ 5
2.4 Dermaga dan Kolam Pelabuhan ................................................................... 14
2.4.1 Fasilitas Dermaga ....................................................................................... 16
2.5 Operasional Pelabuhan ................................................................................. 18
2.5.1 Alur Masuk Pelabuhan................................................................................ 18
2.5.2 Rute Pelayaran ............................................................................................ 18
2.5.3 Kapal-Kapal yang Beroperasi ..................................................................... 19
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 20
3.1 Simpulan ....................................................................................................... 20
3.2 Saran ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pelabuhan yang ada di Indonesia berada di Bali yang bernama
Pelabuhan Benoa, dimanaa pelabuhan ini diharapkan pada masa mendatang dapat
berfungsi sebagai pelabuhan yang akomodatif terhadap permintaan jasa- jasa
kepelabuhanan yang efektif dan efisien. Pelabuhan ini juga diharapkan dapat berperan
sebagai pelabuhan modern untuk mendukung atau memicu pertumbuhan
perekonomian daerah Bali khususnya, maupun pertumbuhan ekonomi nasional pada
umumnya.
Pada geografisnya adalah 08’-44’-40,74” LS dan 115’ – 12’ – 38.08’’BT,
dengan jarak kurang lebih 10 km dari ibu kota Denpasar. Lokasi ini mudah dijangkau
dari Bandara Internasional Ngurah Rai serta objek-objek wisata terkenal lainnya.
Keberadaan pelabuhan sebagai salah satu subsistem transportasi mempunyai
peranan strategis karena merupakan mata rantai yang mempertemukan dua atau lebih
jenis transportasi. Kondisi fasilitas dan peralatan yang memadai serta pengelolaan
pelabuhan yang efisien dan efektif sangatlah memerlukan kelancaran pendistribusian
barang dan naik-turunnya penumpang. Dengan demikian, secara tidak langsung
keberadaan pelabuhan juga mempunyai kontribusi dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi baik skala lokal, nasional, maupun regional.
Letak Pelabuhan Benoa dapat dikatakan cukup strategis sebagai tempat
bongkar muat barang untuk keperluan daerah Bali dan daerah sekitarnya. Demikian
juga perannya sebagai salah satu pintu gerbang pariwisata yang keluar masuk daerah
Bali, menjadikan Pelabuhan Benoa semakin menarik bagi investor.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang berkontribusi besar adalah dari
sektor pariwisata juga memiliki kecendrungan peningkatan arus kunjungan kapal,
bongkar muat barang, arus penumpang, serta adanya arus peti kemas yang dimulai
sejak 1955 di Pelabuhan Benoa. Kebutuhan akan jasa pelabuhan pada dasarnya

1
dipengaruhi oleh kegiatan sektor industri, perdagangan dan juga pariwisata. Maka dari
itu untuk menunjang pertumbuhan perekonomian daerah serta nasional, maka
Pelabuhan Benoa haruslah memiliki fasilitas yang lengkap serta mampu menunjang
segala aktivitas pelabuhan seperti misalnya bongkar muat peti kemas ataupun
penumpang. Maka dari itu kami mengkaji tentang segala jenis fasilitas yang terdapat
pada Pelabuhan Benoa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas apa saja fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Benoa?


2. Bagaimanakah fungsi dari fasilitas-fasilitas tersebut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui segala jenis fasilitas yang ada pada Pelabuhan Benoa.
2. Untuk mengetahui fungsi dari fasilitas-fasilitas ada pada Pelabuhan Benoa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pelabuhan

Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan campuran yang dibangun sekitar tahun


1920 seiring dengan keberadaan bangsa Belanda di Kota Denpasar. Pada awalnya
batas daerah kerja dan kepentingan pelabuhan Benoa didasarkan pada gambar peta
pelabuhan zaman Belanda yang ditetapkan dalam Staadblad nomor 16 tanggal 8
Januari 1926 dengan posisi geografi pada 08’–45’–00” LS dan 115’ – 13’ – 00” BT,
dengan jarak kurang lebih 10 KM dari Kota Denpasar
Pelabuhan ini dibuka dan diusahakan sejak tahun 1924 (stb. 1924 No. 378) dan
daerah lingkungan kerjanya ditetapkan atas dasar stb.1926 No.16.Berdasarkan surat
keputusan bersama (SKB) Mendagri dan Menteri perhubungan No. 15 tahun 1990 /
KM. 18 tahun 1990 tanggal 14 Januari 1990 tentang batas-batas daerah lingkungan
kerja pelabuhan dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan.
Pelabuhan Cabang Benoa sebagai suatu badan usaha sejak tahun 1945 telah
mengalami beberapa kali perubahan status yaitu:
• Tahun 1945 – 1964 berbentuk perusahaan Jawatan (Perjan) Pelabuhan
• Tahun 1983 – 1991 berbentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan
• Tahun 1991 berbentuk PT(PERSERO) Pelabuhan Indonesia III yang
didirikan berdasarkan PP RI No. 58 Tahun 1991 dengan akte Notaris No. 5
tanggal 1 Desember 1992.
Pelabuhan Benoa merupakan salah satu cabang pelabuhan dibawah pengelolaan
dan pengusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
PT. Pelindo III Nomor 724/KPTS.BL.382/PIII-92 tanggal 23 Desember 1992,
Pelabuhan Benoa termasuk peringkat pelabuhan kelas 2 (dua) dan diklasifikasikan
sebagai pelabuhan andalan.

3
Berbagai potensi yang dimiliki daerah Bali yang berkembang sangat pesat seperti
ekspor hasil kerajinan dan garment, ikan tuna, objek-objek wisata baik wisata budaya
maupun wisata bahari serta lokasi Pelabuhan Benoa yang strategis maka PT. Pelabuhan
Indonesia III mengarahakan pengembangan Pelabuhan Benoa untuk mampu berfungsi
sebagai Pelabuhan Pariwisata, Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Petikemas, Pelabuhan
BBM dan faslitas penujang keselamatan pelayaran. Berdasarkan kebijakan tersebut,
karenanya pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan pariwisata harus terintegrasidengan
berbagai fungsi eksisting pelabuhan yaitu pelabuhan petikemas, pelabuhan perikanan,
dan terminal penumpang domestik.

2.2 Layout Pelabuhan

Sesuai dengan perkembangan fungsi penyewaan lahan Pelabuhan Benoa yang


dikelola PT. Pelindo III, layout yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Eksisting Pelabuhan Benoa

4
2.3 Fasilitas Pelabuhan

Sesuai dengan data yang ada, fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Benoa
diantaranya :

2.3.1 Fasilitas Pokok Wilayah Perairan Pelabuhan


1. Alur Pelayaran
a. Panjang : 3.500 m
b. Lebar Minumun : 150 m’
c. Kedalaman : - 10 s.d – 12 m LWS
d. Keadaan Tanah Dasar : Karang dan Pasir
e. Tingkatan Endapan rata – rata / Tahun :10 cm
2. Kolam Pelabuhan
a. Kolam Timur
• Luas : 662 x 150 m = 99.300 m2
• Kedalaman : -7 s/d -10m LWS
b. Kolam Barat
• Luas : 662 x 150m = 99.300m2
• Kedalaman : -2,5 s/d -4m LWS
c. Kolam Selatan
• Luas : 600 x 350m = 210.000m2
• Kedalaman : -5 s/d -7m LWS

2.3.2 Fasilitas Pokok Wilayah Daratan Pelabuhan

1. Dermaga Selatan (Dermaga Umum)

Pelabuhan umum dan penumpang ini terletak pada bagian tenggara pelabuhan
Benoa. Terdapat mercusuar yang menyambut kedatangan berbagai kapal yang akan
berlabuh di Pelabuhan Benoa. Terdapat tipe Dermaga Jetty dan tipe Marjinal.
Kegiatan yang berlangsung pada zona ini adalah bongkar muat barang baik untuk
ekspor maupun impor, serta penyeberangan domestik dan kegiatan internasional ferry.
Pelabuhan Benoa melayani ferry dan pelayaran wisata domestic dengan rute kepulauan

5
timur Indonesia seperti Pulau Lembongan, Lombok, Komodo dan Flores. Pada zona ini
juga terdapat pelabuhan BBM yang dikelola oleh Pertamina untuk memenuhi
kebutuhan pelabuhan Bandar Udara dan daerah sekitarnya.

1. DERMAGA UMUM (SELATAN)


Direhabilitasi Tahun 1997
a. Panjang : 205.8 m
b. Lebar : 15 m
c. Luas : 3.087 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 30 cm
f. Panjang tiang panjang : 21 m'

g. Jumlah bolder : 12 Type 50 ST


h. Jumlah fender : 54 Type AV 400 Hx 1500 L
i. Daya dukung : 3 ton/m2
j Peil Lantai : Tinggi 3.8 m LWS
Rendah 3.5 m LWS
k Kedalaman di depan dermaga : - 6 s/d - 7.5 m LWS

2. DERMAGA UMUM (SELATAN)


Pembangunan Tahun 2013
a. Panjang : 205.8 m
b. Lebar : 6 m
c. Luas : 1234.8 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 30 cm
f. Panjang tiang panjang : Tiang terpanjang 39.10 m'
Tiang terpendek 18.30 m'
g. Jumlah bolder : 10 Kapasitas dalam 10 ton
h. Jumlah fender : 32 Type V 600
i. Daya dukung : 3 ton/m2

Gambar 2.2 Data Dermaga Selatan

2. Dermaga Timur (Dermaga Multi Purpose)

Zona Marina terletak pada sisi timur pelabuhan Benoa, disebelah utara terminal
penumpang. Zona ini disewakan kepada pihak swasta yang mengelola berbagai kegitan
yang berhubungan dengan pelayaran wisata dalam negeri. Terdapat tipe Dermaga Jetty
dan tipe Marjinal.

6
2. DERMAGA PARIWISATA (TIMUR)

* Panjang : 290 Meter


* Lebar : 20 Meter
* Luas : 5800 M2
terdiri dari :
a. Pembangunan Tahun 1992
* Panjang : 90 Meter
* Lebar : 20 Meter

b. Pembangunan Tahun 1993


* Panjang : 70 Meter
* Lebar : 20 Meter

c. Pembangunan Tahun 1994


* Panjang : 130 Meter
* Lebar : 20 Meter

d. Konstruksi : Beton Bertulang


e. Tebal lantai : 30 Cm
f. Panjang tiang pancang : 24 M'
g. Jumlah Bolder : 15 Buah Type ST 50
h. Jumlah Fender : 47 Buah Type V 500 H x 1500 L
I. Daya dukung : 2.5 Ton/ M2
j. Peil lantai : 4.2 M LWS
k. Kedalaman didepan dermaga : 8.8 s/d 10 M LWS (Hasil Sounding Mei th.2013)

DERMAGA UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (DUKS)

- Konstruksi kayu
terdiri dari Perusahaan:
I ZONA MARINA
a. SEA SAFARI
* Panjang : 20 x 10 Meter
* Kedalaman : -5 mLWS
b. BALI HAI
* Panjang : 20 x 10 Meter
* Kedalaman : -5 mLWS
c. MARINA BBS
* Panjang : 30 x 10 Meter
* Kedalaman : -5 mLWS
d. BOUNTY
* Panjang : 60 Meter
* Kedalaman : -5 mLWS
e. ISLAND EXPLORER
* Panjang : 20 Meter
* Kedalaman : -5 mLWS
TOTAL : 220

Gambar 2.3 Data Dermaga Timur

7
3. Dermaga Barat (Dermaga Perikanan)

Zona Perikanan terletak pada sisi barat Pelabuhan Benoa. Merupakan zona
yang memiliki lahan terluas, yang disewa oleh perusahaan-perusahaan penangkapan
ikan. Selain untuk menurunkan hasil tangkapan ikan, pada zona ini juga terdapat
pengolahan ikan tuna segar untuk diekspor melalui Bandar Udara Ngurah Rai.
Terdapat tipe Dermaga Jetty dan tipe Marjinal.
Saat ini pengolahan ikan tersebut dilakukan sendiri-sendiri oleh perusahaan
penangkapan ikan tersebut. Kedepannya pengolahan ikan tersebut akan dilakukan
secara terpadu yang diorganisir oleh pihak pelabuhan, sehingga dapat mengefisienkan
penggunaan lahan dan dapat dikembangkan fungsi-fungsi yang lain. Pada zona ini juga
terdapat perbaikan kapal terutama bagi kapal-kapal penangkap ikan.

3. DERMAGA UMUM BARAT (PERIKANAN)


BARAT SELATAN
Tahun Pembangunan 1995
a. Panjang : 150 m
b. Lebar : 8 m
c. Luas : 1200 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 28 cm
f. Panjang tiang panjang : 28 m' Φ = 50 cm
g. Jumlah bolder : 15 Type 50 ST
h. Jumlah fender : 44 Type 250 H x 2000 L
i. Daya dukung : 2.5 ton/m2
j Peil Lantai : 4.2 m LWS
k Kedalaman di depan dermaga: -4 m LWS
Tahun Pembangunan 2002
a. Panjang : 32 m
b. Lebar : 8 m
c. Luas : 256 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 25 cm
f. Panjang tiang panjang : 23 m' Φ =40 cm
g. Jumlah bolder : 2
h. Jumlah fender : 7 Type 250 H x 2000 L
i. Daya dukung : 2.5 ton/m2
j. Peil Lantai 4.2 m LWS
k. Kedalaman di depan dermaga -4 m LWS

8
3. DERMAGA UMUM BARAT (PERIKANAN)
BARAT UTARA
Tahun Pembangunan 2001
a. Panjang : 192 m' (6 Unit x 32 m')
b. Lebar : 8 m
c. Luas : 1536 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 25 cm
f. Panjang tiang panjang : 20 m' Φ = 40 cm
g. Jumlah bolder : 12
h. Jumlah fender : 42 Type 250 H x 2000 L
i. Daya dukung : 2.5 ton/m2
j Peil Lantai : 4.2 m LWS
k Kedalaman di depan dermaga: -4 m LWS
Tahun Pembangunan 2002
a. Panjang : 32 m
b. Lebar : 8 m
c. Luas : 256 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 25 cm
f. Panjang tiang panjang : 23 m' Φ =40 cm
g. Jumlah bolder : 2
h. Jumlah fender : 7 Type 250 H x 2000 L
i. Daya dukung : 2.5 ton/m2
j. Peil Lantai 4.2 m LWS
k. Kedalaman di depan dermaga -4 m LWS
Tahun Pembangunan 2009
a. Panjang : 72 m
b. Lebar : 8 m
c. Luas : 576 m2
d. Kontruksi : Beton bertulang
e. Tebal lantai : 25 cm
f. Panjang tiang panjang : 20 m' Φ =40 cm
g. Jumlah bolder : 4
h. Jumlah fender : 14 Type 250 H x 2000 L
i. Daya dukung : 2.5 ton/m2
j. Peil Lantai 4.2 m LWS
k. Kedalaman di depan dermaga -4 m LWS

Gambar 2.4 Data Dermaga Timur

9
4. Dermaga Khusus
Dermaga Khusus adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut
barang khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan lain sebagainya. Pada
dermaga ini terdapat dua komoditas utama yakni bahan bakar yang dikelola pertamina
dan ekspor hasil laut yang dikelola PT. Perikanan Nusantara.

4. DERMAGA KHUSUS
1 PERTAMINA
a. Sebelah Timur :
- Panjang : 58 M'
- Lebar : 8 M'
- Konstruksi : Beton Bertulang
- Tebal lantai : 28 Cm
- Jumlah Fender : 7 Buah
- Daya dukung : 2 Ton/ M2
- Peil lantai : 4.2 M' LWS
- Kedalaman didepan dermaga : -5.4 M' LWS

b. Sebelah Barat :
- Panjang : 40 M'
- Lebar : 8 M'
- Konstruksi : Beton Bertulang
- Tebal lantai : 28 Cm
- Jumlah Fender : 6 Buah
- Daya dukung : 2 Ton/ M2
- Peil lantai : 4.2 M' LWS
- Kedalaman didepan dermaga : -5.8 M' LWS

Gambar 2.4 Data Dermaga Khusus

10
5. Kantor

a. Gudang No. 1 difungsikan untuk terminal penumpang sementara terhitung


Tahun 2013
• Ukuran : 15 x 30 = 450 m2
• Daya dukung lantai : 1.5 ton/ m2
• Konstruksi : Batu bata, Konstruksi kayu (Belanda)
• Lantai : Beton rabat
• Tahun pembuatan : 1940
b. Gudang No. 2
• Ukuran : 26 x 31 = 806 m2
• Daya dukung lantai : 2 ton/ m2
• Konstruksi : Batu bata, Konstruksi kayu (Belanda)
• Lantai : Beton rabat
• Tahun pembuatan : 1938
c. Gudang No.3 (dihapus terhitung januari 2015)
• Ukuran : 15 x 40 = 600 m2
• Daya dukung lantai : 2 ton/ m2
• Konstruksi : Konstruksi Baja
• Lantai : Beton rabat
• Tahun pembuatan : 1977
6. Lapangan Peti Kemas

Gambar 2.6 Lapangan Peti Kemas

11
a. Lapangan Peti Kemas (CY)
• Ukuran : 138.7 x 60 = 8.322 m2
• Daya dukung lantai : 5 ton/ m2
• Konstruksi lantai :Paving stone
• Tahun pembuatan :1999
• Kapasitas :500 Teus
b. Lapangan Peti Kemas (CY)
• Ukuran : 40 x 60 = 2.400 m2
• Daya dukung lantai : 5 ton/ m2
• Konstruksi lantai :Paving stone
• Tahun pembuatan :2005
• Kapasitas :144 Teus
c. Lapangan Peti Kemas (CY)
• Ukuran : 85.5 x 60.82 = 5.200 m2
• Daya dukung lantai : 5 ton/m2
• Konstruksi lantai : Paving stone
• Tahun Pembuatan :2011
• Kapasitas : -

7. Terminal Penumpang
a. Terminal Penumpang Internasional
• Gedung utamaLt I : 1,014 m2 (33.8 x 30)
• Selasar Lt II sisi timur : 174 m2 (29 x 6)
• Selasar Lt II sisi utara : 56 m2 (30 x 1.85)
• Selasar Lt II sisi selatan : 56 m2 (30 x 1.85)
• Wing sisi selatan Lt I : 238 m2 (28 x 8.5)
• Konstruksi atap : Konstruksi baja
• Konstruksi dinding : Konstruksi batu bata
• Lantai : Keramik

12
• Tahun pembangunan : 1994

b. Terminal Penumpang Domestik


• Gedung utama : 708 m2 (26.6 x 26.6)
44 m2 (12.2 x 3.6)
• Teras depan : 12 m2 (5 x 2.4)
• Teras belakang : 25 m2 (5 x 5)
• Selasar samping : 119 m2 (29.77 x 4)
• Ruang tunggu : 332 m2 (27.7 x 12)
• Ruang VIP : 48 m2 (9.6 x 5)
• Konstruksi atap : Konstruksi baja
• Konstruksi dinding : Konstruksi batu bata
• Lantai : Keramik
• Tahun pembangunan : 2014

7. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Alur Pelabuhan Benoa


Tabel 2.1 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Alur Pelabuhan Benoa

POSISI KARAKTER/
NO URAIAN JENIS SBNP
KOORDINAT PERIODE
08°-44’-46,39”LS
1 MS. BENOA Menara Suar 115°-12’- FL.G.5.SEC 6 M
40,16”BT
08°-45’-27,13”LS
Ramtum Depan FL.W.5.SEC 10
2 Rambu Suar 115°-13’-
Alur Benoa M
38,41”BT
08°-45’-33,74”LS
Ramtum Belakang FL.W.6.SEC 10
3 Rambu Suar 115°-13’-
Alur Benoa M
20,23”BT
08°-45’-12,07”LS FL.W.6.SEC 10
Pelsu MPMT Alur Pelampung
4 115°-14’- M
Benoa Suar
39,98”BT
Pelsu Hijau Pelampung 08°-45’-14,08”LS FL.R.3.SEC 4 M
5
No. 1 Alur Benoa Suar 115°-14’-7,5”BT

13
08°-45’-16,92”LS
Pelsu Merah Pelampung FL.R.6.SEC 4 M
6 115°-14’-
No. 2 Alur Benoa Suar
05,94”BT
08°-45’-22,01”LS
Pelsu Hijau Pelampung FL.R.3.SEC 4 M
7 115°-13’-
No. 3 Alur Benoa Suar
47,38”BT
08°-45’-22,00”LS
Pelsu Merah Pelampung FL.R.4.SEC 4 M
8 115°-14’-
No. 4 Alur Benoa Suar
07,54”BT
08°-45’-3,98”LS
9 RS. Hijau Rambu Suar 115°-13’- FL.G.5.SEC 6 M
NO. 5 Alur Benoa
22,92”BT

Pelsu Merah Pelampung 08°-45’-16,8”LS FL.G.4.SEC 4 M


10
No. 6 Alur Benoa Suar 115°-13’-56,8”BT

RS. Hijau 08°-44’-59,00”LS FL.G.3.SEC 16 M


11 Rambu Suar
NO. 7 Alur Benoa 115°-13’-9,50”BT

08°-45’-09,44”LS
Pelsu Merah Pelampung FL.G.6.SEC 4 M
12 115°-13’-
No. 8 Alur Benoa Suar
18,77”BT

08°-44’-49,62”LS
13 RS. Hijau Rambu Suar 115°-12’- FL.G.5.SEC 6 M
NO. 9 Alur Benoa
57,81”BT

Pelsu Merah Pelampung 08°-44’-59”LS


14 FL.G.5.SEC 6 M
No. 10 Alur 115°-13’-51”BT
Suar
Benoa

2.4 Dermaga dan Kolam Pelabuhan


Pelabuhan Benoa memiliki tiga lokasi dermaga dan kolam untuk
melakukan pelayanan jasa tambat dan labuh, yaitu:
1 Dermaga dan Kolam Sebelah Timur
Fasilitas dermaga yang tersedia dikolam pelabuhan sebelah timur memiliki
panjang 340 meter dan ukuran kolam dengan panjang 450 meter, lebar 150 meter
dan memiliki kedalaman 9 meter LWS. Sehingga dengan fasilitas tersebut, hanya

14
dapat menampung 2 unit kapal dalam waktu bersamaan dengan ukuran Panjang
kapal 180 meter dan 100 meter. Saat ini kolam pelabuhan timur dipakai untuk
pelayanan tambat dan berlabuh kapal penumpang, kapal wisata dan kapal peti
kemas.

Gambar 2.8 Dermaga Sebelah Timur


2 Dermaga dan Kolam Sebelah Selatan
Fasilitas dermaga pada kolam pelabuhan selatan memiliki panjang 206
meter dan dermaga khusus pertamina dengan panjang 99 meter, dengan ukuran
kolam panjang 750 meter, lebar 350 meter dan kedalaman 6 m LWS. Dengan
kondisi tersebut maka dermaga mampu menampung 2 unit kapal dengan panjang
100 meter dalam waktu bersamaan dan 10 kapal dengan panjang 50 meter.
Sedangkan dermaga khusus pertamina menampung 2 unit kapal dengan panjang
80 meter pada waktu bersamaan. Fasilitas ini digunakan untuk melayani bongkar
muat peti kemas, pertamina (tanker) dan ikan untuk ekspor.

15
Gambar 2.9 Dermaga Sebelah Selatan
3 Dermaga dan Kolam Sebelah Barat
Faslitas dermaga pada kolam pelabuhan barat terdiri dari dermaga beton
150 meter dan dermaga kayu 450 meter dengan ukuran kolam pelabuhan panjang
900 meter, lebar 150 meter dan kedalaman kolam 2,5–4,0 m LWS. Dermaga ini
melayani bongkar muat kapal ikan dengan Panjang 30 meter, yang menampung
15 unit kapal tambat dan75 unit kapal labuh susun sirip.

Gambar 2.10 Dermaga Sebelah Barat


2.4.1 Fasilitas Dermaga
Kelengkapan dermaga yang kami dapati di Pelabuhan Benoa diantaranya:
1. Fender
Fender adalah bumper yang digunakan untuk meredam benturan yang
terjadi pada saat kapal akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang

16
sedang ditambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di
pelabuhan. Untuk mampu melakukan peredaman, fender biasanya memiliki
daya serap energi yang tinggi dan gaya reaksi yang rendah. Fender umumnya
terbuat dari karet, busa elastomer, atau plastik. Jenis fender yang digunakan
tergantung pada banyak variabel, antara lain ukuran dan berat kapal, stand-
off maksimum yang diizinkan, struktur kapal, variasi pasang-surut, dan
kondisi tempat tertentu lainnya. Ukuran fender didasarkan padaenergi kapal
saat berlabuh yang berhubungan dengan ketepatan kecepatan berlabuh.

Gambar 2.11 Fender

2. Bolder
Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan
(tambat) kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal.
Bolder biasanya terbuat dari besi cor dan diangker/ ditanamkan
pada fondasi dermaga sehingga mampu untuk menahan gaya yang bekerja
pada penambatan kapal di dermaga, sedang bolder yang ditempatkan dikapal
biasanya sepasang untuk melilitkan tali dikapal pada kedua bolder. Tali
dililitkan sedemikian sehingga dapat menahan gaya yang bekerja pada tali
tetapi tetap mudah untuk dibuka oleh awak kapal.

Gambar 2.12 Bolder

17
3. Selang Air
Selang air pada bagian samping dermaga berfungsi sebagai pengisi
ulang kebutuhan air pada kapal yang berlabuh di dermaga, setiap komponen
selang air tersedia suatu alat pengukur yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah air yang telah diisi ke kapal.
2.5 Operasional Pelabuhan
2.5.1 Alur Masuk Pelabuhan
Alur masuknya kapal kapal ke Pelabuhan Benoa adalah melalui alur antara
Pulau Serangan dengan Tanjung Benoa yang mana memiliki lebar 150m serta
panjang kira kira 3600m.

Gambar 2.14 Alur Masuk Pelabuhan


2.5.2 Rute Pelayaran
Dalam jalur domestik, Pelabuhan Benoa melayani ferry dan pelayaran
dengan rute dari dan ke kepulauan timur Indonesia seperti Pulau Jawa, Nusa
Lembongan, Lombok, Komodo dan Flores.
Sedangkan untuk rute internasional, Pelabuhan Benoa melayani ferry
dengan rute dari Malaysia, Australia dan juga Singapura.

18
2.5.3 Kapal-Kapal yang Beroperasi
Sesuai dengan survey yang kami lakukan, kami mendapati bahwa jenis
jenis kapal yang beroperasi di Pelabuhan Benoa diantaranya :
1. Kapal Penumpang
2. Kapal Peti Kemas
3. Kapal Tanker Bahan Bakar
4. Kapal Lo
5. Kapal Tongkang
6. Kapal Ikan

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Fasilitas-fasilitas yang


terdapat pada pelabuhan benoa antara lain:

• Dermaga selatan;
• Dermaga timur;
• Dermaga barat;
• Dermaga khusus;
• Gerbang pelayaran;
• Jalur jalan dan parkir pelabuhan;
• Pasar seni Pelabuhan Internasional;
• Pasar ikan;
• Kantor penyeberangan;
• Tempat penurunan peti kemas;
• Stasiun pasang surut; dan
• Tower navigasi;
3.2 Saran

Fasilitas-fasilitas pelabuhan yang terdapat di pelabuhan benoa sudah baik dan


cukup lengkap serta memenuhi standar yang ditentukan, namum walaupun begitu
masih perlu dilakukan bebrapa perbaiakan serta peningkatan kualitas dari masing-
masing fasilitas pelabuhan guna lebih mendukung proses bongkar muat barang serta
penumpang agar dapat mempercepat proses petumbuhan ekonomi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Budiartha Raka Mandi, Nyoman.2015.Pelabuhan: Perencanaan dan Perancangan


Konstruksi Bangunan Laut dan Pantai. Bali: Arti Foundation.

Triatmojo, B. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Fungsi-Karakteristik-Faktor-Macam-
Jenis-Angin-adalah.html (diakses 11/10/2020)

http://jagunglimabelas.blogspot.co.id/2010/04/windrose-introduction.html(diakses
11/10/2020)

21

Anda mungkin juga menyukai