Peraga 1
0
berusaha mengembangkan pertanyaan dengan merinci secara progresif dengan
pertanyaan orisanal menjadi pertanyaan yang lebih spesifik. Prosesnya
dimulai pada tingkat yang paling umum dengan dilema manajemen. Ini
biasanya merupakan merupakan gejala dari masalah yang sebenarnya,
misalnya :
a) Naiknya biaya
b) Penemuan senyawa kimia mahal yang akan meningkatkan kemanjuran
obat.
c) Semakin banyaknya penyewa yang pindah keluar dari suatu komplek
apartemen.
d) Menurunnya penjualan
e) Naiknya perputaran karyawan di sebuah restoran
f) Jumlah cacat produk yang lebih besar selama pembuatan mobil
g) Meningkatnya jumlah keluhan lewat surat dan telepon mengenai layanan
pasca pembelian.
2) Pertanyaan Manajemen
Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke pertanyaan manajemen
untuk melanjutkan. Pertanyaan manajemen menyatakan dilema dalam bentuk
pertanyaan:
a) Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran
karyawan?
b) Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya?
1
mengenai topiknya, khususnya mereka telah jelas menyatakan posisi
mengenai apek kontroversial dari masalahnya. Contoh pertanyaan dari
eksplorasi diantaranya :
a) Seberapa cepat teknologi ini mungkin berkembang?
b) Apa kemungkinan aplikasi dari teknologi ini?
c) Berapa banyak sumber daya yang disertakan?
d) Bagaimana kemungkinan hasilnya?
3) Pertanyaan Riset
Begitu periset mempunyai pernyataan yang jelas mengenai pertanyaan
manajemen, ia dan manajer harus menerjemahkannya ke dalam pertanyaan
riset. Pertanyaan riset adalah hipotesis pilihan yang paling baik menyatakan
sasaran studi riset. Merupakan pertanyaan manajemn yang lebih baik spesifik
untuk dijawab. Jumlahnya mungkin lebih dari satu pertanyaan atau hanya satu.
Proses riset yang menjawab pertanyaan yang lebih spesifik ini melengkapi
manajer dengan informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan.
Meyempurnakan Pertanyaan Riset
Penyempurnaan pertanyaan persisnya adalah apa yang harus dikerjakan
praktisi ahli sesudah eksplorasi berakhir. Sesudah tinjauan awal atas literatus,
studi eksplorasi singkat, atau keduanya, proyekpun mulai menjadi jelas
melalui salah satu dari dua cara ini :
1. Pertanyaan sudah terjawab dengan jelas dan prosesnya selesai
2. Muncul sebuah pertanyaan yang berbeda dengan pertanyaan yang semula
dibahas.
Selain menyempurnakan pertanyaan orisinil, aktivitas riset lain yang terkait
dengan pertanyaan tersebut harus dibahas dalam fase ini untuk memperbaiki
arah proyek:
1. Memeriksa konsep dan konstruk yang akan digunakan dalam studi
2. Mengulas pertanyaan riset dengan tujuan untuk merincinya menjadi
pertanyaan tingkat kedua dan ketiga yang lebih spesifik.
3. Apabila hipotesis digunakan, pastikan apakah hipotesis tersebut memenuhi
uji kualitas yang disebutkan dalam bab sebelumnya.
2
4. Menentukan bukti apa yang harus dikumpulkan untuk menjawab
bermacam pertanyaan dan hipotesis.
5. Menetapkan cakupan studi dengan menyatakan apa yang bukan bagian
dari pertanyaan riset.
4) Pertanyaan Investigasi
Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar
tiba pada kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk
merumuskan pertanyaan investigasi periset menggunakan pertanyaan riset
umum dan memecahnya menjadi pertanyaan-pertanyaan lebih spesifik untuk
mempermudah pengumpulan data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut
melalui beberapa tingkat yang semakin spesifik.
5) Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran harus disiapkan begitu aktivitas perencanaan proyek
selesai, tetapi biasanya menunggu pengujian percobaan untuk penyempurnaan.
Ada dua jenis pertanyaan pengukuran : pertanyaan yang sudah didesain dan
teruji sebelumnya dan pertanyaan yang didesain menurut pesanan. Pertanyaan
yang didesain sebelumnya pertanyaan yang sudah dirumuskan dan diuji oleh
periset sebelumnya, tercatat di dalam literatur, dan dapat diterapkan secara
harafiah atau diadaptasi unttuk proyek yang ditangani. Pertanyaan
pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar kita kepada responden.
Pertanyaan ini muncul dalam kuisioner.
3
3) Anggaran Tugas, memilih proyek riset spesifik untuk didukung
berdasarkan tujuan khusus.
Menilai Informasi Riset
Metode Evaluasi
a) Evaluasi Ex Post Facto
Apabila ada pengukuran apapun mengenai manfaat riset, ini biasanya
merupakan kejadian sesudah fakta. Upaya analisis biaya manfaat ini patut
walaupun hasilnya datang terlambat untuk menuntun keputusan riset yang
sekarang.
b) Evaluasi Sebelum atau Interim
Kebutuhan akan informasi manajemen mungkin begitu besar untuk
memastikan riset disetujui. Dalam kasus seperti ini, manajer mungkin
memutuskan utnuk mengendalikan resiko pengeluaran riset dengan
melakukan studi secara bertahap. Kemudian mereka dapat meninjau biaya dan
manfaat pada setiap akhir tahap dan memberikan atau menahan otorisasi lebih
jauh.
c) Analis Opsi
Apabila desain riset dapat dinyatakan dengan jelas, seseorang dapat
mengestimasi perkiraan biaya. Tugas kritisnya adalah menghitung manfaat
dari riset. Estimasi terbaik yang dapat dibuat atas manfaat masih merupakan
estimasi kasar dan terutama mencerminkan cara yang teratur untuk
mengestimasi hasil di dalam kondisi yangg tidak menentu.
d) Teori Keputusan
Tiap kriteria merupakan kombinasi dari aturan keputusan dan variabel
keputusan. Variabel keputusan dapat berupa penghematan langsung dalam
nilai uang, kontribusi pada biaya overhead dan laba, waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek dan seterusnya.
4
merekam data mentah. Data sebagai fakta yang disajikan kepada periset dari
lingkungan studi. Ada dua data yaitu :
1) Data primer
Dicari karena kedekatannya dengan kebenaran dan kontrol atas kesalahan
sehingga memperingatkan kita untuk berhati hati dalam mendesain prosedur
pengumpulan data dan generalisasi hasil.
2) Data sekunder
Mempunyai sedikitnya satu tingkat penafsiran yang disiapkan diantara
kejadian dan catatannya.
5
Referensi:
Cooper, Donald R. & Pamela S. Schinder. 2008. Metode Riset Bisnis Volume 1
Edisi 9. Jakarta : PT Media Global Edukasi