Anda di halaman 1dari 22

KONDISI EKSISTING PELABUHAN TERDEKAT

GAMBARAN UMUM PELABUHAN MUNTOK


Kabupaten Bangka Barat terdapat beberapa pelabuhan eksisting dan Sesuai
dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bangka Barat 2014 – 2034 disebutkan tatanan
kepelabuhan sebagai Pelabuhan Muntok sebagai Pelabuhan Pengumpul hal ini
sesuai dengan Ketetapan Menteri Perhubungan No.KP 901 tahun 2016 Tentang
Rencana Induk Pelabuhan Nasional, namun dalam Ketetapan Menteri
Perhubungan No KP 432 Tahun 2017 Tentang Rencana Induk Pelabuhan
Nasional, hirarki tatanana Pelabuhan Muntok di revisi menjadi Pelabuhan
Pengumpan Regional.
Sedangkan Pelabuhan lain uang terdapat di Kabupaten Bangka Barat adalah
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Kelian ( PM. 85 tahun 2011 ), Pelabuhan
Terminal PT. Timah dan Dermaga TPI Muntok’

Letak Geografis dan Kondisi Secara Umum


Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi pelabuhan yang ada di Kabupaten
Bangka Barat, ditunjukkan dengan tabel berikut ini :

Nama Pelabuhan Koordinat


Pelabuhan Muntok 48 M 514785 E 976919.17 S
Pelabuhan Penyeberangan 48 M 517984 E 9771084.20 S
Tanjung Kelian
Pelabuhan Terminal PT. Timah 48 M 518303 E 9771132.92 S
Dermaga TPI Muntok 48 M 519932 E 9770409.12 S

Wilayah Kerja Pelabuhan


Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 76 Tahun 2018
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 tahun
2012 tentang Organisasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
dinyatakan bahwa sebagai Kantor kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas IV Muntok dengan Wilayah Kerja Tanjung Ular.
Status Kepemilikan Lahan Darat Pelabuhan
Sampai saat ini, lahan daratan yang digunakan untuk aktivitas kepelabuhanan
di Pelabuhan Muntok merupakan lahan yang dimiliki oleh PT Pelindo II Cabang
Pangkalbalam. Sedangkan Wilayah Kerja Muntok
Kegiatan Yang Dilayani di Pelabuhan Secara Umum
Pelabuhan Muntok merupakan Pelabuhan tua yang dibangun pada masa
kolonial Belanda. Dewasa ini pelabuhan Muntok lebih banyak melayani
kegiatan Kapal Nelayan. Disamping Untuk Nelayan Pelabuhan ini juga melayani
untuk kegiatan bongkar muat kapal Pelayaran ralyat dengan ukuran sekitar 35
GT dan hanya bisa dilakukan pada saat Laut sedang Pasang. Sedangkan untuk
jenis kapal Pelayaran rakyat sampai dengan ukuran 200 GT dengan volume
barang yang cukup besar tidak bisa dilayani Langsung di dermaga dan di
lakukan transhipment dengan kapal yang lebih kecil, Angkutan ini biasanya
digunakan untuk mengangkut barang dari Palembang seperti sembako dan
barang – barang kelontongan yang disalurkan ke beberapa daerah
Kabupaten Bangka Barat.

Gambar 4.1 Pelabuhan Umum Muntok


Kondisi Wilayah Sekitar Pelabuhan
Pelabuhan Muntok merupakan salah satu inland port yang ada di indonesia,
dan terletak di Pesisir Kota Muntok, Pelabuhan Muntok dekat dengan Pusat
Kegiatan Wilayah Kecamatan Muntok. Jalan keluar masuk pelabuhan yang
menuju ke daerah permukiman/pertokoan rata-rata adalah jalan satu arah
dengan lebar jalan 5-6 meter. Lingkungan Pelabuhan Muntok di dominasi oleh
perumahan lama dan tedapat bangunan Cagar Budaya sehingga akan
mempersulit untuk pengembangan Pelabuhan Muntok.
skema Posisi pelabuhan muntok ditunjukkan dengan gambar berikut :

Kawasan Pertokoan
Daerah
Pemukiman TPI

Kolam
Pelabuhan Area
Pelabuhan
Adapun Layout Pelabuhan Muntok ditunjukkan dengan gambar berikut :

Gambar 4.2 Layout Eksisting Pelabuhan Muntok


Secara umum Pelabuhan Muntok melayani seluruh kebutuhan angkutan laut
di Kabupaten bangka barat sehingga kondisi geografis wilayah bangka barat.
Adapun gambaran Kabupaten Bangka Barat terdiri atas 6 (enam) Kecamatan,
yaitu: Muntok, Simpangteritip, Kelapa, Jebus, Parittiga, dan Tempilang. Luas
wilayah daratan berdasarkan RPJP Kabupaten Bangka Barat adalah sekitar
2.979,71 km², atau 297.971 Ha; dan wilayah laut kewenangan sekitar 1.541,29
km² atau 154.129 Ha (yaitu selebar 4 mil-laut dari garis / batas terluar pantai).
Sementara berdasarkan data dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 luas
wilayah Kabupaten Bangka Barat adalah sekitar 2.820,61 km² atau 282.061
Ha. Dengan acuan peta digital Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
dipakai dalam penyusunan RTRW Kabupaten Bangka Barat ini, diperoleh
perhitungan luas wilayah secara digitasi yaitu 2.855,3346 km² atau 285.533,46
Ha, dan luas wilayah laut kewenangan 2.018,6815 km² atau 201.868,15 Ha.
Kondisi topografi dan morfologi di Kabupaten Bangka Barat sangat bervariasi.
Puncak tertinggi adalah Gunung Menumbing yang terletak di Kecamatan
Muntok dengan ketinggian sekitar 445 meter di atas permukaan laut (dpl).
Bukit-bukit lainnya relatif lebih rendah dari Gunung Menumbing tersebut,
namun merupakan puncak relatif bagi area di sekitarnya, antara lain adalah
Bukit Kelumpang, Bukit Kukus (Kecamatan Muntok), Bukit Mayang, Bukit
Penyabung (Kecamatan Simpangteritip), Bukit Kebon Kapit, Bukit Pasukan,
Bukit Penyabung, Sinar Kelabat (Kecamatan Jebus), Bukit Galang (Kecamatan
Kelapa), dan Bukit Telimpuk (Kecamatan Tempilang), yang ketinggiannya
bervariasi antara 150 meter sampai 200 meter.
Mapping Pelabuhan Sekitar Lokasi Studi
Sesuai dengan dokumen RTRW Kabupaten Bangka barat , Pengaturan moda angkutan laut
dilakukan melaui pengaturan tatanan pelabuhan dan alur Pelayaran, sesuai dengan
dokumen tersebut maka di Kabupaten Bangka barat terdapat beberapa pelabuhan yang
meliputi sebagai berikut :
Nama Pelabuhan Koordinat Status
Pelabuhan Muntok 48 M 514785 E 976919.17 S Eksisting , Pelindo
Pelabuhan Penyeberangan 48 M 517984 E 9771084.20 S Eksisting, ASDP
Tanjung Kelian
Pelabuhan Terminal PT. Timah 48 M 518303 E 9771132.92 S Eksisting, PT. Timah
Dermaga TPI Muntok 48 M 519932 E 9770409.12 S Eksiting, UPP Perikanan
Terminal Tanjung Ular 48 M 514316.7 E 9783584.82 S Rencana. UPP Tanjung Ular

Tanjung Ular

Muntok
TPI
PT.Timah

Tanjung Kelaian
Sarana dan Prasarana yang dimiliki :

A. Sarana Yang Dimiliki

 Dermaga Beton = 541 m2 dengan rincian sbb:

1) Dermaga (T) = (15 x 7) + (15 x 5) = 180 m2

2) Dermaga (L) = (30 x 7) + (15 x 7) = 315 m2

3) Jeti (4 x II,S) = 46 m2

 Gudang Penumpukan (48,5 x 10) = 485 m2

 Lapangan Penumpukan (4 x 110)= 440 m2 -Terminal

Penumpukan = 180 m2 dengan rincian sbb:

1) Yang Lama (10 x 8) = 80 m2

2) Yang Baru (lO x 10) =100m2 -Kade = 100 m2

B. Prasarana yang Dimiliki untuk Membantu Kegiatan Pelabuhan:


Alur Pelayaran
 Panjang : 550 m

 Lebar : 60 m
 Kolam Pelabuhan : 2,3 Ha

 Daerah Kerja / Areal Pelabuhan : 0,9 Ha


 Penahan Gelombang (selatan) : 100 m
 Penahan Gelombang (barat)
: 70 m
 Jalan Pelabuhan : 270 m
 Pintu Dam
: 25 m

Pelabuhan Muntok terdapat beberapa terminal dan pelabuhan, yaitu


pelabuhan penyeberangan Tanjung Kalian, Terminal Khusus Tanjung
Kalian, Terminal Khusus PELTIM dan Terminal Khusus Tanjung Ular.
Saat ini Pelabuhan Muntok lebih banyak melayani kegiatan Kapal Nelayan,
karena untuk kegiatan bongkar muat kapal barang ukuran kecil hanya bisa
dilakukan pada saat Laut sedang Pasang (pada waktu pagi hari).
Sedangkan untuk kapal barang yang cukup besar, karena perairan di
dermaga sudah dangkal, kapal tersebut berhenti di tengah laut, dan
dilayani oleh kapal tongkang kecil untuk mengangkut barang dari kapal ke
dermaga.

4.2 MAPING PELABUHAN SEKITAR LOKASI STUDI

1) Pelabuhan Belinyu di Kabupaten Bangka

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.901 Tahun 2016


tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional bahwa hierarki pelabuhan
Belinyu merupakan pelabuhan pengumpul.

Pelabuhan Belinyu merupakan salah satu sarana transportasi yang ada di


Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Pelabuhan ini terletak di Tanjung
Gudang Belinyu, oleh karena itu orang sering menyebutnya Pelabuhan
Tanjung Gudang.

Kapal penumpang dari P.T Pelni yang masuk ke pelabuhan ini antara lain
seperti :KM Bukit Raya dan KM Sirimau. Pelabuhan ini merupakan
pelabuhan baru yang dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang
masih menggunakan konstruksi dari bahan kayu.

Pelabuhan ini memiliki perairan yang relatif lebih dalam jika dibandingkan
dengan Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang. Perairan Pelabuhan
Belinyu langsung menuju Laut Cina Selatan, berbeda dengan Pelabuhan
Pangkal Balam yang perairannya relatif lebih dangkal sehingga harus
menunggu air pasang agar kapal penumpang dan kapal barang dapat
melakukan bongkar muat di dermaga.

2) Pelabuhan Pangkal Balam di Kota Pangkal Pinang

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.901 Tahun 2016


tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional bahwa hierarki pelabuhan
Pangkal Balam merupakan pelabuhan pengumpul. Pelabuhan Pangkal
Balam terletak di Pangkal Pinang, pada posisi 02° 15‟ 32”
LS,106° 71‟ 54”
BT. Pelabuhan ini berfungsi untuk bongkar muat kapasitas besar produk-
produk pertambangan, pertanian, dan industri.
Kargo utama adalah timah, kaolin, pasirkuarsa, granit, karet, minyak
kelapa sawit, dan lada. Pelabuhan Pangkal Balam mempunyai kedalaman 6
meter digunakan untuk pelabuhan antar pulau.

Pelabuhan Pangkal Balam adalah pintu masuk barang dari dan keluar
negeri. Dengan demikian membuat pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II
menjadi sangat berpotensi. Namun pada kenyataannya potensi tidak dapat
dimaksimalkan, kapasitas bongkar dan muat barang sangat terbatas,
sehingga pelabuhan kesulitan melayani arus bongkar dan muat barang,
waktu bongkar atau muat yang harusnya hanya dua jam bisa menjadi
empat jam karena fasilitas yang kurang memadai. Hal ini membuat antrean
kapal yang akan sandar di pelabuhan tersebut.
Gambar 4.3 Pelabuhan Disekitar Lokasi Pelabuhan Muntok

112
4.3 HINTERLAND PELABUHAN

Hinterland Pelabuhan Muntok meliputi wilayah Kabupaten Bangka


Barat dimana terdapat Kawasan Industri Pelabuhan Terpadu Tanjung
Ular. Potensi komoditi yang masuk Terminal Tanjung Ular adalah dari
wilayah Kabupaten Bangka Barat terutama dari KIPT Tanjung Ular.
Untuk potensi CPO berasal dari Kabupaten Bangka Barat yang saat ini
melakukan aktivitas muat di Pelabuhan Belinyu. Sedangkan untuk
curah cair BBM berasal dari aktivitas ship to ship yang saat ini berada
di perairan Laut Natuna. Potensi BBM tersebut merupakan potensi
terbesar dari curah cair yang akan menjadi komoditi unggulan di
Terminal Tanjung Ular. Untuk potensi yang lain adalah adanya
rencana dari PT. Timah Tbk yang akan mengembangkan kawasan
industrinya di Tanjung Ular. Hal ini sejalan dengan rencana perseroan
yang akan mengembangkan kawasan industrinya.
Pembagian arus barang didasarkan pada kondisi eksisting pelabuhan
Muntok yang sulit untuk dikembangkan mengingat kondisi lahan darat
dan lahan perairan di pelabuhan Muntok.
Direncanakan pelabuhan Muntok akan difungsikan untuk melayani
kapal-kapal dengan draft maksimal 2.5 mLWS dan untuk Pelabuhan
Rakyat. Sedangkan untuk kapal dengan draft lebih dari 2.5 m LWS
akan dialihkan ke Terminal Umum Tanjung Ular.
Pada saat ini lalu lintas barang melalui angkutan laut untuk
Pelabuhan Muntok sebagian besar datang dari Palembang terutama
bahan pokok, barang kelontong, elektronik, bahan-bahan konstruksi.
Barang-barang yang dibongkar di Pelabuhan Muntok didistribusikan
ke Kabupaten Bangka Barat melalui jalur darat. Walaupun tidak
tercatat secara kuantitatif, dapat dikatakan bahwa hinterland
Pelabuhan Muntok meliputi kecamatan – kecamatan di Kabupaten
Bangka Barat yaitu: Muntok, Simpang Teritip, Kelapa, Tempilang,
Jebus, Parittiga. Distribusi barang ke kecamatan-kecamatan tersebut
mengandalkan transportasi darat di Kabupaten Bangka Barat.

113
Hinterland Terminal Tanjung Ular yang meliputi
Kabupaten Bangka Barat dengan potensi berupa
Curah Cair CPO, Curah Kering, Kawasan Industri
Terminal Tanjung Pelabuhan terpadu Tanjung Ular, Rencana
Pengembangan Industri PT. Timah Tbk, Curah Cair
Ular
BBM dari ship to ship

Gambar 4.4 Hinterland Pelabuhan Muntok

Berdasarkan Gambar diatas, Hinterland Pelabuhan meliputi


kecamatan Muntok, Simpang Teritip, Jebus dan sebagian dari
kecamatan Kelapa. Total hinterland yang menuju ke Pelabuhan
Muntok dari Kabupaten Bangka Barat adalah sekitar 75% sedangkan
sisanya 25% menuju Pelabuhan Belinyu.

114
4.4 KONDISI JALAN AKSES

Lokasi Pelabuhan Muntok dekat dengan Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan


Muntok. Jalan keluar masuk pelabuhan yang menuju ke daerah
permukiman/pertokoan rata-rata adalah jalan satu arah dengan lebar jalan
5-6 meter.
Cagar Budaya
Lebar Jalan = ±6.0 m

Lebar Jalan = ±6.0 m

Gerbang Masuk

Gerbang Ditutup
U Lebar Jalan = ±6.0 m

Batas DLKR Darat Pelabuhan

Gambar 4.5 Jalan Akses dan Gerbang Masuk Pelabuhan Muntok

115
4.5 FASILITAS EKSISTING PELABUHAN

Gambar 4.6 Layout Eksisting Pelabuhan Muntok

Gambar 4.7 Kondisi Eksisting Pelabuhan Muntok

116
a. Fasilitas Pokok dan Penunjang Pelabuhan

Pelabuhan Muntok tidak memiliki peralatan bongkar muat,


fasilitas yang tersedia di Pelabuhan Muntok antara lain:
Tabel 4.1. Fasilitas Pelabuhan Muntok

No Fasilitas Kapasita Tahun


Dimensi Kondis
pembuat i
1 Dermaga (Bentuk Panjang 30m Lebar 2s ton/m2 1994
Pelabuhan Baik
an
Dermaga (Bentuk 7m
2 L) Luas 80 m2/100 m2 600 1969 Rusak
Kedalaman renovasi
3 Talud
T) Panjang 135m 1,5m orang 1994 Baik
LWS
4 Gudang Luas 485 m2 400 m2 Rusak
Gedung Kantor
5 KSOP Muntok Luas 120 m2 1969 Baik

6 Rumah Dinas Luas 70 m2 1970 Baik


(Kantor
Sumber Pelindo
II) : Dishub Provinsi Kep. Bangka Belitung, Database Jasa
Angkutan &
Pelayanan Transportasi, tahun 2013

b. Spesifikasi Kapal Yang Tambat di Pelabuhan

Spesifikasi kapal yang saat ini tambat / sandar di Pelabuhan

Muntok adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Spesifikasi Kapal Tambat di Pelabuhan Muntok


No Ukuran Kapal Panjang (m) Lebar(m) Draft (m)
1 35 DWT 20, 4,1 1,2
2 100 DWT 28, 5,4 1,7
3 2
300 DWT 40, 7,3 2,4
5
9
c. Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan Muntok

Berdasarkan Database Jasa Angkutan & Pelayanan Transportasi


Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Pelabuhan Muntok mempunyai alur pelayaran dengan panjang
total ± 1 mil dengan lebar 30 m dan kedalaman minimal sebesar
-2,1 m LWS pada awal beroperasinya. Adapun kondisi tanah di
dasar perairan alur pelayaran terdiri dari lumpur dan pasir.
Pelabuhan Muntok seharusnya memiliki kolam pelabuhan
dengan luas ± 2,3 Ha dan kedalaman sekitar -3 m LWS. Namun
saat ini kedalaman perairannya mencapai +0,5 m LWS.
117
d. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)

Di wilayah studi terdapat Sarana Bantu Navigasi (SBNP) seperti


dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Sarana Bantu Navigasi

e. Data Peralatan Pelabuhan

Pelabuhan Muntok dikelola oleh PT Pelindo II Cabang


Pangkalbalam Kawasan Muntok. Saat ini, pelabuhan ini tidak
memiliki peralatan bongkar muat. Kegiatan operasional bongkar
muat barang menggunakan tenaga manusia.

4.6 DATA OPERASIONAL PELABUHAN

4.6.1 Operasional Pelabuhan

Operasional Pelabuhan Muntok dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II


(Persero) Cabang Pangkalbalam Kawasan Muntok. Berdasarkan wawancara
dengan General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang
Pangkalbalam, tenaga kerja dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Pangkalbalam yang berada di kantor PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Cabang Pangkal Kawasan Muntok berjumlah 3 orang pada awal
mula beroperasi. Ketiga orang tersebut terdiri dari, 1 (satu) orang tenaga
admnistrasi tetap PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan 2 (dua) orang
tenaga honorer. Pelabuhan Muntok mengalami penurunan jumlah
kunjungan kapal per tahunnya. Hal ini dikarenakan adanya pendangkalan
alur dan kolam pelabuhan. Oleh karena itu, tenaga operasional PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pangkalbalam Kawasan Muntok

118
yang ditempatkan di kantor tersebut pada saat ini hanya 1 (satu) orang
tenaga honorer.

119
Saat ini, operasional Pelabuhan Umum Muntok adalah kegiatan
penanganan barang. Pada awalnya, Pelabuhan Umum Muntok melayani
arus barang dan penumpang. Arus penumpang di pelabuhan ini berhenti
pada Bulan Agustus 2014. Arus penumpang kemudian berpindah ke
Pelabuhan Tanjung Kalian.

Operasional Pelabuhan Muntok saat ini menangani barang general cargo


dan perikanan. Pada tahun 2017, pelabuhan Muntok melayani kapal
sandar sebanyak 745 kapal dengan total 11.175 GT. Akan tetapi hanya
kapal General Cargo saja yang didata oleh PT Pelindo II sebagai pengelola
Pelabuhan. Kunjungan kapal di Pelabuhan Muntok adalah seperti berikut :
Tabel 4.4 Kunjungan Kapal di Pelabuhan Muntok
Kunjungan Kapal
No Tahu (Call GT
1 2007 )
1.11 13.84
2 n
2008 904 7
10.89
3 2009 55 7.46
4 2010 618
7 8
7.71
5 2011 24 13.48
6 2012 602 7
11.77
7 2013 739 8
13.28
8 2014 401 7
6.37
Sumber : * PT Pelindo II4 Cabang Pangkalbalam
6 data dari 2007
sampai 2009 3 5
**KSOP Kelas V Pelabuhan Muntok data dari 2010 sampai 2014

120
Barang yang dibongkar dan dimuat di Pelabuhan Muntok tidak dapat
melalui gudang dikarenakan kondisi gudang yang rusak. Namun pada
tahun 2017 arus bongkar muat barang di pelabuhan Muntok sebesar 1.704
ton untuk bongkar dan 1.032 ton untuk muat.
Tabel 4.5 Arus Barang (General Cargo) di Pelabuhan Muntok
Baran
No Tahun g
Bongkar (ton) Muat (ton)
1 2002 5.12 22
2 2003 7
6.70 18
3 2004 7
11.740 26
4 2005 19.437 44
5 2006 26.401 32
6 2007 23.842 36
7 2008 27.663 11
8 2009 13.668 1
57
9 2010 13.678 17
10 2011 18.353 4
61
11 2012 14.541 5
0
12 2013 16.147 0
13 2014 4.35 0
Sumber : * PT Pelindo II 5Cabang Pangkalbalam data dari
2007 sampai
2009 **KSOP Kelas V Pelabuhan Muntok data dari 2010
sampai

2014

Saat ini operasional tidak optimal dikarenakan terjadi pendangkalan di alur


dan kolam pelabuhan Muntok dan menyebabkan hambatan sandar kapal.
Pengerukan pernah dilakukan pada awal tahun 2011. Pengerukan kolam
pelabuhan dilakukan oleh KSOP Muntok pada alur pelabuhan sampai
dengan kedalaman -3 m LWS.

Tabel 4.7 Fasilitas Pelabuhan yang Tidak Berfungsi Optimal

121
122
Tabel 4.8 Gambaran Situasi dan Kondisi Pelabuhan Muntok
No Gambar Description Keterngan
Gudang Pelabuhan Yang ada di
Pelabuhan Muntok sudah
Gudang
mengalami kerusakan yang cukup
Pelabuhan berat, sehingga tidak dapat
digunakan lagi
Dermaga yang berada di pelabuhan
muntok sudah mengalami sedikit
kerusakan, dermaga juga hanya
dapat di sandari oleh kapal-kapal
Dermaga
nelayan, dikarenakan terjadi
Pelabuhan pendangkalan di sekitar dermaga
yang mengakibatkan kapal-kapal
diatas 500 DWT tidak dapat masuk
dan sandar ke area Dermaga.

Kolam pelabuhan yang ada di


pelabuhan Muntok sudah beberapa
tahun ini kurang berfungsi,
dikarenakan terjadi pendangkalan
Kolam
di area tersebut, sehingga oleh
Pelabuhan gerak kapal akan memutar dan
keluar dari area pelabuhan harus
menunggu air pasang agar bisa
bergerak.

Kolam pelabuhan yang ada di


pelabuhan Muntok sudah beberapa
Kolam tahun ini kurang berfungsi,
dikarenakan terjadi pendangkalan
Pelabuhan
di area tersebut, sehingga apabila
kapal akan memutar dan keluar

121
dari area pelabuhan harus
menunggu air pasang agar bisa
bergerak.
Dermaga (T) mengalami kerusakan
yang cukup berat, dikarenakan
faktor umur dermaga tersebut serta
aktifitas bongkar muat yang
Dermaga (T)
dilakukan di dermaga tersebut. Saat
ini dermaga (T) sudah tidak
digunakan lagi untuk aktifitas
bongkar muat.
Pintu masuk ke pelabuhan muntok
mengaami pendangkalan yang
cukup tinggi, sehingga mengganggu
Pintu Masuk alur pelayaran pelabuhan, adapun
kapal-kapal yang akan masuk ke
Pelabuhan
area pelabuhan harus menunggu air
laut pasang, itupun hanya dapat
dilewti kapal-kapal kecil.
Alur Pelayaran pelabuhan muntok
mengalami pendangkalan, yang
Alur
mengakibatkan terganggunya
Pelayaran aktifitas pelayaran dari dan ke
pelabuhan muntok.

122
4.7 DATA SBNP DI PELABUHAN

Data SBNP Pelabuhan

Sarana Bantu Navigasi (SBNP) disekitar Pelabuhan Muntok


seperti ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.9 Sarana Bantu Navigasi

Ilustrasi lokasi SBNP dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Menara
Suar
Tg
Kalia
n
Gambar 4.8 SBNP di Sekitar Pelabuhan Muntok

Sumber: Daftar Suar Indonesia tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai