Anda di halaman 1dari 12

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan transportasi pada kehidupan manusia sangat dibutuhkan, terutama pada saat
sekarang ini. Namun hal ini akan menjadi suatu kendala yang akan dihadapi manusia, kendala
tersebut pada saat ini sedikitnya dapat diatasi dengan salah satu cara yaitu dengan memanfaatkan
adanya pelabuhan. Pelabuhan ini sedikitnya dapat mengatasi kendala yang disebutkan diatas dalam
bidang perairan dan pelayaran.

Pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting bagi


aktivitas kehidupan manusia untuk menghubungkan
antar pulau yang terpisahkan oleh lautan. Jadi
pelabuhan bisa diartikan sebagai tempat untuk
berlabuhnya kapal yang terlindung dari gelombang laut
dan mempunyai kedalaman cukup untuk bongkar muat
secara aman. Pelabuhan memiliki kelebihan yang dapat
dimanfaatkan untuk perhubungan dan interaksi
kegiatan manusia.

Kabupaten Bangka Barat sebagai daerah otonomi yang


terbentuk pada tahun 2003 mempunyai posisi yang strategis yaitu berhadapan langsung dengan
Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau yang juga secara tidak langsung menjadikan Kabupaten
bangka Barat sebagai pintu utama lewat laut untuk keluar masuk ke Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Posisi yang strategis menjadikan kelancaran keluar masuk penumpang maupun barang
khususnya ke Kabupaten Bangka Barat dan umunya ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kabupaten Bangka Barat memiliki 2 pelabuhan laut sebagai pintu masuk dan kelauar melaui laut
dari dan ke Pulau Sumatera yaitu Pelabuhan Muntok dan Tanjung Kalian. Pada awalnya Pelabuhan
Muntok adalah tempat turun naik penumpang dari kapal-kapal besar dan kecil. Seiring dengan
perkembangan waktu kegiatan di Pelabuhan Muntok meningkat tajam yang melalui kegiatan keluar

Bab I - 1
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

masuk penumpang dan kegiatan bongkar muat barang sehingga tidak memungkinkan lagi bila 2
kegiatan ini disatukan di satu tempat. Melihat kondisi ini melahirkan pemikiran dan pertimbangan
agar kegiatan bongkar muat barang dipisahkan menjadi pelabuhan sendiri.

Sesuai dengan RTRW Kabupaten Bangka Barat ada 2 altenatif pengembangan Kawasan Pelabuhan
Industri Maritim yaitu altenatif pertama terletak di daerah
Tanjung RU Kecamatan Jebus dan altenatif kedua terletak di Salah satu alternatif lokasi bagi
pembangunan
daerah Tanjung Ular Desa Air Putih Kecamatan Muntok. Dilihat pelabuhan
dari kondisi kedalaman air laut dan kerusakan lingkungan yang barang di
akan terjadi bila dibangun pelabuhan barang maka altenatif dua Tanjung Ular
Desa Air Putih
lebih memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kawasan Kecamatan
industri maritim, hal ini dilihat dari kedalaman airnya di daerah Muntok

Tanjung Ular kurang lebih sekitar 20 meter sedangkan altenatif


pertama dekat daerah Tanjung RU Kecamatan Jebus
kedalamamnya airnya kurang lebih 7 meter.

Pada era otonomi daerah dan globalisasi ini, Pemerintah


Kabupaten Bangka Barat berkeinginan untuk membuat pelabuhan laut di Tanjung Ular sebagai
upaya untuk mempersiapkan diri menjadi daerah yang mandiri
Salah satu contoh protype pelabuhan untuk menghadapi era perdagangan bebas yang mengglobal.
barang yang dilengkapi dengan fasilitas
Serlain itu pembangunan pelabuhan juga diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bangka Barat.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan


Kajian Kelayakan yang lebih mendalam mengenai
Kelayakan Pelabuhan Barang di Tanjung Ular Desa Air
Putih Kecamatan Muntok guna mendukung percepatan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka Barat.

1.2 Maksud, Tujuan Dan Sasaran

1.2.1 Maksud

Maksud dari studi kelayakan pelabuhan barang adalah untuk memberikan gambaran secara nyata
tentang perencanaan pembangunan pelabuhan barang di kota Muntok

1.2.2 Tujuan

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan kegiatan ini adalah untuk menganalisis kelayakan
pelabuhan barang di Muntok Kabupaten Bangka Barat ditinjau dari aspek kelayakan teknis-
teknologi, aspek ekonomi, aspek finansial, aspek sosial budaya dan lingkungan.

Bab I - 2
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

1.2.3 Sasaran

Adapun sasaran kegiatan ini meliputi :

 Tersedianya dokumen hasil studi kelayakan pelabuhan barang di Tanjung Ular Desa Air
Putik Kecamatan Muntok

 Rekomendasi pembuatan Rancang Bangun Pelabuhan Barang di Tanjung Ular

 Sosialisasi hasil studi kelayakan pelabuhan barang di Tanjung Ular

1.3 Dasar Pertimbangan Kajian

Yang menjadi dasar utama pertimbangan dalam Kajian Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
adalah ;

1. Letak dan posisi geografis Pulau Bangka yang cukup strategis yaitu berada pada Jalur
pelayaran internasional (Samudera) dan letaknya sentral terhadap sumber daya energi dgn
beberapa sumber daya mineral serta sentral terhadap wilayah ASEAN terutama kawasan Si
-Jori (Singapor-Johor- Riau).

2. Lokasi Kawasan industrl Maritim Mentok yang akan dikembangkan sesuai dengan arahan
pemanfaatan ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangka. Kesesuaian
dengan RTRW Kabupaten Bangka ini penting sekali karena mengingat fungsi RTRW Kabupaten
Bangka sebagai acuan atau pedoman dalam menentukan kegiatan utama dari suatu kawasan
dalam kerangka pengembangan wilayah (regional development). Dipandang dari sudut
pengembangan Industri di wilayah ini, maka pengembangan industri di wilayah Bangka Barat
akan menjadi pemicu bagi pengembangan wilayah secara keseluruhan.

3. Dengan adanya kesesuain lokasi kawasan industri dengan RTRW Kabupaten Bangka berarti
tidak ada hambatan dalam aspek legalitas, berarti juga memberi jaminan kelayakan lokasi bagi
para investor. Hanya saja perlu sedikit penyesuaian dengan rencana kebutuhan ruang kawasan
industri.

4. Kota Mentok sebagai kota pusat orientasi kawasan sekitarnya, dalam hal ini termasuk kawasan
perencanaan, maka perlu diarahkan pola dan perkembangannya. Ini penting sekali mengingat
fungsi dan perananan Kota Mentok sebagai pusat pelayanan (pusat orientasi geografis)
ekonomi dan sosial bagi wilayah Bangka Barat dan juga nantinya sebagai pusat permukiman
bagi sebagian para pekerja industri. Pengembangan Kota Mentok lebih ditekankan pada
pola dan arah sebaran permukiman yang akan berkembang serta pusat-pusat kegiatan sosial
ekonominya sehingga menjadikan Kota Mentok sebagai pendukung kawasan industri.

Bab I - 3
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5. Untuk meng-antisipasi kemungkinan pengaruh udara dan suara di kawasan industri terhadap
lingkungan sekitarnya maka perlu dibuat suatu kawasan penyangga (buffer zone), Fungsi zona
penyangga yang berbentuk jalur hijau tersebut adalah sarana mencegah dampak lingkungan.
Pertimbangan rencana tapak [site plan) pada kawasan perencanaan mempunyai karakter
sebagai berikut;

a. Topografi

Secara keseluruhan kawasan perencanaan dengan karakter topografi yang relatif datar.
sedikit berbukit dibagian dalam kawasan dengan kecenderungan semakin ke pantai
semakin landai. Ketinggian lereng tersebut rata-rata 0,5% dengan ketinggian berkisar antara
0-5 meter diatas permukaan laut. Kondisi topografi ini akan menentukan arah buangan dan
perencanaan teknis site dan drainase. Pada perencanaan teknis sistem drainase nantinya
masalah topografi ini harus dipertimbangkan agar tidak terjadi genangan/bagian kawasan.

b. Daya Dukung Tanah

Daya dukung tanah pada tapak kawasan dipakai guna menentukan standart spesifikasi jenis
pondasi untuk bangunan Industri. Berdasorkan data jenis tanah dan struktur geologi secara
umum, maka diharapkan dapat memberikan rekomendasi spesifikasi jenis pondasi
bangunan yang diperlukan.

c. Rentan Ekologis

Beberapa tempat pada tapak kawasan perencanaan merupakan lokasi-lokasi yong rentan
secara ekologi, Tempat-tempat tersebut adalah sepanjang pantal Tanjung Perigi Batu,
Tanjung Penyegi, Tanjung Ular dan Tanjung Bunut, serta sepanjang sungai-sungai kecil (Air
Biat, Air Nipah, Air Bunut dan Air Penggalang) yang mengalir didalam kawosan
perencanaan, Dalam disain tata letak kawasan. lokasi-lokasi yang rawan secara ekologis
akan dilindungi dan akan dijadikan jalur hijau sesuai dengan Keppres No, 32/1990,

d. Rentan Sosial

kawasan sehingga akan mempermudah dalam proses pembangunan tahap selanjutnya,


disamping itu juga akan dilaksanakan pembangunan zona kawasan lainnya yaitu kavling
industri. pusat kegiatan. perumahan. sarana olahraga dan sarana penunjang lainnya.

Sesuai arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangka, Kawasan Industri
Maritim Mentok ini akan dikembangkan jenis-jenis industri berupa:

a. Industri pengolahan Ikan

b. Industri sosis ikan

Bab I - 4
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

c, Industri es batu

d, Industri agar-agar

e. Industri komponen kapal

f. Industri kontainer

g. Industri instrumen kapal

h, Industri Penunjang lainnya,

6. Kawasan Industri Maritim

Dari hasil studi pendekatan diatas, maka luasan kavling industri maritim di kawasan Mentok
dikelompokkan menjadi 3 jenis :

 Kavling industri Barang besar

 Kavling industri Barang sedang/menengah

 Kavling industri Barang kecil.

1.4 Landasan Hukum

Dalam melakukan kajian kelayakan pelabuhan barang Muntok mengacu pada landasan hukum baik
dari undang-undang RI maupun dari Keputusan Menteri. Landasan hukum tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Undang-undang RI Nomor 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun


1992 Nomor 1996 Nomor 73 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3647)

2. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 199 Tentang Pemerintahan Daerah/otonomi daerah

3. Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan


Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2000 Tentang Kenavigasian

5. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 1999, Tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara


Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3907)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhan (Lembaran Negara


Tahun 2001 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negar Nomor 4145)

Bab I - 5
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 53 Tahun 2002, Tentang Tatanan


Kepelabuhan Nasional.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Kajian Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok Kabupaten
Bangka Barat melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi wilayah yang akan dialokasikan sebagai Pelabuhan Barang Muntok

2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat yang muncul pada lokasi rencana
Pelabuhan Barang Muntok.

3. Melakukan kajian terhadapat kebijakan tata ruang secara makro maupun mikro yang terdiri
dari RTRWP Bangka Belitung, RTRW Kabupaten Bangka Barat dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Industri Maritim sebagai acuan (pedoman) bagi pembangunan perencanaan tata
ruang di Kawasan Tanjung Ular.

4. Melakukan telaah terhadap teori-teori mengenai pelabuhan, konseptual pelabuhan,


Rencana Induk Kepelabuhan, Daerah lingkungan kerja pelabuhan serta hirarki pelabuhan.

5. Melakukan analisis penentuan lokasi pelabuhan barang yang ditentukan yaitu 2 (dua) lokasi.

6. Mengidentifikasikan aspek-aspek teknis (Hydroeceanografi).alternatif lokasi yang diarahkan


di Tanjung Ular dan Tanjung biat yang terdiri dari kajian aspek pemilihan lokasi berdasarkan
penilaian aspek teknis,aspek lingkungan, aspek preperensi, dan aspek finansial.

7. Menganalisis calon lokasi berdasarkan penentuan lokasi dan kajian kelayakan yang
menghasilkan lokasi terpilih dari 2 alternatif lokasi pelabuhan.

8. Melakukan pembobotan dari hasil analisis dan skenario pembobotan masing-masing lokasi
yang direncanakan pada tahap ini akan diperoleh suatu lokasi yang paling layak dan terpilih
sebagai lokasi pelabuhan barang serta melakukan perhitungan terhadap aspek konstruksi
pelabuhan dan standar teknis pelabuhan.

9. Mengkaji konseptual pengembangan pelabuhan barang yang terbagi kedalam kriteria


pembangunan pelabuhan dilihat dari aspek data fisik, pertimbangan operasional pelabuhan
barang, pertimbangan pembangunan pelabuhan barang, pertimbangan sosial kemasyarakatan
dan pertimbangan konstruksi dan menentukan konsep tata letak fasilitas pelabuhan barang.

Bab I - 6
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

10. Menentukan rencana tindak selanjutnya terhadap kelayakan lokasi pelabuhan barang yang
terdiri dari aspek-aspek yang dipertimbangkan untuk kelayakan lokasi pelabuhan barang.

1.5.2 Ruang Lingkup Lokasi Kegiatan


Gambar 1.1
Lokasi kegiatan Kajian Kelayakan Pelabuhan Lokasi Kajian Pelabuhan Barang
Muntok Kabupaten Bangka Barat dititik Pantai Tanjung Ular 2 beratkan
pada area di sekitar Tanjung Ular Di Desa Air Putih
Kecamatan Muntok memiliki ciri khas yang berbentuk
Pantai Tanjung Ular 1
lekukan serta memiliki beberapa batuan, dan memiliki
garis pantai yang luas. Jarak Pantai Tanjung Ular dari
Kota Muntok sekitar 15 Km. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 1.1

1.6 Metoda Pendekatan

1.6.1 Jenis dan Sumber Data

Untuk mendukung kegiatan studi kelayakan pelabuhan barang, sangat diperlukan data-data yang
mendukung, data-data tersebut terdiri dari :

1. Aspek Fisik yang terdiri dari data :

 Kondisi Topografi

 Kondisi Struktur Tanah

 Kondisi Hidrologi

 Kondisi Geologi/Fisiografi

2. Data mengenai Aspek Teknis yaitu data-data yang berkenaan dengan aspek Hydro
Oceanografi yang terdiri dari :

 Data Batimetri Perairan (data Kedalaman laut)

 Mekanika Tanah

 Data Pasang Surut

 Data Air

Bab I - 7
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

 Data Gelombang

 Data Sedimentasi Sungai

 Data Arus Laut

3. Data Ketersediaan lahan untuk rencana pembangunan pelabuhan muntok

4. Data Aspek Operasional dan Kelengkapan Infrastruktur Penunjang yang terdiri dari :

 Kesesuaian dengan kebijaksanaan rencana tata ruang (RTRW Propinsi Bangka


Belitung, RTRW Kabupaten Bangka Barat, dan Rencana Tata Ruang Kawasan Industri
Maritim)]

 Infrastruktur penunjang (jaringan jalan, telepon, listrik, air bersih dan pembuangan
limbah)

5. Data Aspek lingkungan yang terdiri dari data :

 Kondisi tingkat perubahan alam (Perubahan bentang alam, pengaruh kebisingan,


perubahan status lahan)

 Kondisi flora dan fauna lokasi

 Kondisi Perairan di sekitar lokasi ( Pencemaran limbah air buangan, perubahan


areal resapan air hujan, terjadinya sedimentasi pada aliran sungai, timbulnya hambatan
aliran air, dan perubahan ekosistem perairan).

1.6.2 Metoda Analisis

1.6.2.1 Analisis kelayakan ekonomi dan finansial

Dalam studi ini dilakukan dalam konteks untuk mengetahui seberapa besar manfaat atau
keuntungan yang diperoleh jika dalam suatu jaringan transportasi akan dibangun dan dioperasikan.
Hasil analisis kelayakan ini akan sangat menentukan dalam pengambilan keputusan mengenai
bagaimana tahapan pengembangan rencana Pelabuhan Muntok ini akan dilakukan.

Sesuai dengan sifatnya, maka rencana Pelabuhan Muntok yang direncanakan harus ditinjau
kelayakannya dari sisi potensi pengusahaannya atau dikenal dari sisi finansial ( financial feasibility),
serta perlu juga ditinjau dari sisi manfaatnya kepada masyarakat atau lebih dikenal sebagai analisis
ekonomi (economic feasibility).

Bab I - 8
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam melakukan analisis kelayakan secara Ekonomi dan Finansial terdapat beberapa prinsip dasar
yang membedakan kedua sudut pandang evaluasi ini. Tabel I.1 menjelaskan perbedaan tersebut.
Dengan asumsi bahwa rencana Pelabuhan Muntok investasinya akan dilakukan oleh swasta, maka
rencana ini harus layak secara finansial. Sedangkan dari sisi pemerintah, maka pengembangan
suatu pelabuhan, baik itu dilakukan sendiri oleh pemerintah ataupun didelegasikan kepada swasta,
harus tetap memberikan nilai manfaat kepada masyarakat, sehingga rencana ini juga harus layak
dari sisi ekonomi.

Tabel I.1
Perbedaan Komponen-Komponen Pada Pendekatan Ekonomi Dan Finansial

No. Aspek Analisis Ekonomi Analisis Finansial


1. Sudut Pandang Publik
Private
2. Tujuan Efisiensi ekonomi Pengembalian dan keuntungan
(pengurangan biaya investasi
transportasi)
3. Kriteria NPV, BCR, EIRR Pay Back Period, IRR
4. Aplikasi Proyek untuk masyarakat, Proyek swasta yang sifatnya
dilakukan oleh Pemerintah profit oriented
5. Komponen langsung dan tidak langsung langsung kepada proyek
Biaya dan (return)
Manfaat
6. Penetapan  shadow prices  mekanisme pasar
Harga  transfer prices  pajak
 tingkat bunga  subsidi
 tingkat bunga

1.6.2.2 Analisis AHP (Analisis Hirarki Proses)

Analsis Hirarki Prosos (AHP) oleh Thomas L. Saaty merupakan analisis teknik pengambilan
keputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kuantitatif. Keunggulan dari metoda ini
adalah kemampuannya untuk menghadapi masalah pengambilan keputusan yang kompleks dan
tidak terstruktur.

Keuntungan metoda analisis AHP adalah sebagai berikut :

1. Hirarki yang mempresentasikan sistem dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana


perubahan tingkat kepentingan elemen pada tingkat atas berpengaruh terhadap tingkat
kepentingan elemen-elemen pada tingkat hirarki dibawahnya.

2. Hirarki memberikan informasi yang lebih lengkap dan jelas atas struktur dan fungsi dari
sistem dalam tingkatan yang lebih rendah dan memberikan gambaran faktor-faktor apa yang
berpengaruh terhadap tujuan pada tingkat yang lebih atas. Pembatas-pembatas elemen pada

Bab I - 9
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

tingkatan tertentu dipresentasikan secara baik dalam tingkatan berikutnya yang lebih atas dari
elemen tersebut.

3. Penganalisaan dengan hirarki efisien daripada analisis keseluruhan

4. Stabil dan fleksibel, ini berarti bahwa perubahan yang kecil tidak akan menambah
perubahan pada struktur hirarki dan tidakk akan merusak atau mengacaukan perfomasi hirarki
secara keseluruhan.

Analsisi Hirarki Proses (AHP) dapat digunakan untuk beragam masalah yang luas, secara khusus
AHP dapat dipergunakan untuk persoalan keputusan :

 Menetapkan skala prioritas

 Menghasilkan seperangkat alternatif

 Menentukan lokasi terpilih

 Menentukan kelayakan suatu kegiatan

 Memilih alternatif kebijakan yang terbaik

 Merancang sistem

 Memecahkan Konplik.

Metoda AHP pada dasarnya memuat langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan masalah dan menentukan secara spesifik solusi yang diinginkan

2. Menyusun hirarki dimulai dengan tujuan yang umum, sub tujuan dan alternatif pada hirarki
terbawah.

3. Membangun matrikperbandingan berpasangan yang memiliki kontribusi relatif atau


pengaruh masing-masing tujuan atau kriteria yang dikembangkan pada tingkatan lebih atas.

1.6.2.3 Analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat)

1. Metoda dan Kriteria Penilaian

Kelayakan lokasi rencana pembangunan pelabuhan Barang di Kecamatan Muntok juga bisa
dianalisis dengan pendekatan absolut di mana hanya faktor-faktor strategis lingkungan internal dan
eksternal lokasi rencana pembangunan pelabuhan dimaksud yang dinilai, tanpa membandingkannya

Bab I - 10
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

dengan alternatif lokasi lain. Dari analisis demikian bisa diperoleh hasil berupa gambaran
keunggulan kompetitif (competitive advantage) lokasi rencana pembangunan pelabuhan tersebut.

Analisis dilakukan dengan menggunakan metoda matriks SWOT ( Strength-Weakness-Opportunity-


Threat method) empat sel. Prosedur penggunaan metoda ini meliputi langkah-langkah sebagai
berikut berikut secara berurutan:

(1) Identifikasi faktor-faktor strategis internal ( IFAS) dan faktor-faktor strategis eksternal
(EFAS);

(2) Perumusan empat set alternatif strategi yang dimungkinkan;

(3) Positioning/penilaian lokasi rencana; dan

(4) Perumusan rekomendasi strategi yang terbaik.

Langkah pertama di atas sering juga dikenal dengan analisis lingkungan.

Sedangkan kriteria bagi faktor-faktor yang dianalisis adalah faktor-faktor strategis dalam lingkungan
internal dan lingkungan eksternal yaitu variabel-variabel yang dianggap signifikan penentu
keberhasilan atau kegagalan perencanaan pembangunan pelabuhan barang Muntok.

1.7 Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan Dokumen Laporan Akhir (Final Report) Studi Kelayakan Pelabuhan Barang
Muntok ini tersusun ke dalam 7 bab dimana masing-masing bab akan menguraikan pokok bahasan
masing-masing. Adapun pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan tujuan dan sasaran, ruang lingkup
pekerjaan, landasan hukum, metodologi pendekatan dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN KEBIJAKSANAAN TATA RUANG

Sedangkan bab dua membahas mengenai kebijaksanaan tata ruang dan lokasi
pelabuhan dilihat dari RTRW Propinsi Bangka Belitung, Kebijakan RTRW Kabupaten
Barat serta Kebijakan dari Rencana Tata Ruang Kawasan Industri Maritim Muntok

BAB III RONA AWAL WILAYAH PERENCANAAN

Bab I - 11
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pada bab tiga akan dibahas mengenai rona awal wilayah pelabuhan yang terletak di
Desa Air Putih yang terbagi menjadi Kondisi Fisik, Kondisi Kependudukan dan kondisi
fasilitas dan utilitas serta potensi dan permasalahan yang dimiliki.

BAB IV LANDASAN TEORITIS

Untuk bab empat ini akan dibahas mengenai landasan teoritis yang didalamnya berisikan
pengertian pelabuhan, hirarki pelabuhan, rencana induk kepelabuhan .

Bab V ANALISIS PEMILIHAN LOKASI PELABUHAN BARANG

Pada bab ini akan dibahas mengenai kriteria pemilihan lokasi pelabuhan barang yang
terbagi ke dalam 2 alternatif, kemudian membahas lokasi terpilih dilihat dari berbagai
criteria dan terakhir dibahas mengenai konsep pelabuhan barang yang disesuaikan
dengan hasil kreteria lokai terpilih.

Bab VI KAJIAN KELAYAKAN DAN RANCANGAN PELABUHAN BARANG

Pada bab ini akan dibahas mengenai kriteria kelayakan pelabuhan barang berdasarkan
beberapa kriteria dan rancangan pelabuhan barang berdasarkan data- data yang
berpengaruh terhadap rancangan pelabuhan barang.

Bab VII KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari semua hasil studi kelayakan
dengan rencana tindak terhadap aspek teknis, rencana tindak terhadap aspek
operasional pelabuhan barang, rencana tindak terhadap aspek lingkungan yang
berpengaruh terhadap adanya Pelabuhan Barang di Muntok.

Bab I - 12
S tudi Kelayakan Pelabuhan Barang Muntok

Anda mungkin juga menyukai