DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
i
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................25
3.3.1 Populasi.............................................................................................28
ii
4.3.1 Karakterisitik Responden..................................................................37
BAB V PENUTUP................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kapal dan perahu-perahu dapat merapat dan bertambat untuk bisa melakukan
bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang dan kegiatan lain. Selain itu
pelabuhan memiliki peran penting untuk membangun teritorial maritim yang kuat
serta menjadi titik temu antarmoda transportasi serta gerbang penghubung interaksi
Menurut PP no. 69 tahun 2001, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari
kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang.
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar roda transportasi.
Dalam PP no. 69 tahun 2001 juga diatur kriteria, peran, dan jenis Pelabuhan.
maritim yang kuat melalui peningkatan daya saing efisiensi proses produksi dan
1
Sulawesi Tenggara terdiri dari gugus kepulauan, hubungan antara satu pulau
dengan pulau yang lain perlu menjadi perhatian agar pemerataan pembangunan dapat
Tenggara dengan ibu kota Rumbia yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 29 Tahun
mempunyai wilayah daratan seluas 2.845,36 km² atau 284.536 ha dan wilayah
perairan laut diperkirakan seluas 11.837,31 km² dan juga Kabupaten Bomabana
secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara
ke selatan diantara 4°30' – 6°25' lintang selatan dan bentang dari barat ke timur
utara, Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton dibagian timur, laut Flores dibagian
antaranya relatif dekat yang kepadatan dan kerapatan penduduk tergolong rendah.
Penduduk yang menghuni antara pulau terdekat memiliki keterbatasan pada sarana
transpotasi, yang mana hal ini merupakan salah satu penunjang tingkat pertumbuhan
ekonomi. Dengan adanya sarana transpotasi akan mampu meningkatkan daya saing
kelurahan, dan 121 desa dimana jumlah penduduk sebesar 136.582 jiwa pada tahun
2
2017 dengan sebaran penduduk 45 jiwa/km², yang dimana salah satu kelurahannya
Bombana yang memiliki posisi kordinat 4° 46' 44.35" LS, 122° 4' 7.87" BT, yang dimana
kasipute ini merupakan pelabuhan umum. Menurut (Usman,2020) yang dikutip dari
penghubung atau yang biasa dikenal dengan pelabuhan tipe-C dan masih memiliki
kekurangan akan fasilitas penunjang baik untuk pelabuhan maupun untuk pengguna
atau penumpang.
pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang didirikan
untuk maksud tersebut. Sedangkan Pelabuhan perikanan pantai (ppp) atau yang dikenal
sebagai pelabuhan perikanan type-C atau kelas ii, yaitu pelabuhan yang dirancang
untuk melayani kapal perikanan berukuran 5-15 gt (gross tonnage). Pelabuhan type ini
dapat menampung 50 kapal atau 500 gt (gross tonnoage) sekaligus, selain itu pelabuhan
ini juga melayani kapal ikan yang beroperasi diperairan pantai yang dimana ikan yang
3
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar roda
Kasipute itu sendiri masih memiliki banyak kekurangan akan failitas tersebut.
Rumbia itu sendiri, sering dengan berkembang dari waktu ke waktu pada bulan februari
2018 Kabupaten Bombana telah meresmikan dermaga kapal penyeberangan baru yang
dilengkapi dengan Moveble Bridge (MB) (www.lenterasultra.com, 2018). Hal ini dapat
dengan kinerja pada suatu pelabuhan antara lain saran dan prasarana, aksessibilitas,
fasilitas. Sedangkan pada pelabuhan Kasipute itu sendiri masih memiliki banyak
kekurangan baik dari failitas pokok, fasilitas fungsional, maupun fasilitas penunjang.
Namun hal ini masih dipertanyakan apakah berpengaruh terhadap kinerja pelayanan
menentukan keberhasilan dari sebuah pelabuhan. Dari latar belakang di atas, maka
Kabupaten Bombana”.
4
Rumusan Masalah
PM 62 Tahun 2019?
Tujuan Penelitian
sebagai berikut.
Batasan Masalah
1) Wilayah yang akan menjadi wilayah penelitian ini adalah Pelabuhan Kasipute,
Kabupaten Bombana.
5
2) Penelitian ini terfokus pada kinerja pelayanan Pelabuhan Kasipute Kabupaten
Kabupaten Bombana.
3) Pada penelitian ini hanya menjelaskan tentang jenis pelayanan yang sesuai
dengan SPM dan tidak sesuai dengan SPM menurut aspek-aspek peraturan
Manfaat Penelitian
Kabupaten Bombana
6
Sistematika Penulisan
masalah dalam bab ke bab dengan maksud masalah yang hendak penulis
kemukakan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Secara garis besarnya, tulisan
ini terdiri dari 3 (tiga) BAB, yaitu: Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, dan Metode
Penelitian.
BAB I - Pendahuluan
penelitin.
7
Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini, berikut penelitian yang telah di lakukan
sebelumnya:
Pelabuhan Rakyat Nipah Kuning pada bulan November 2017. Metode yang
sedangkan data yang digunakan dalam evaluasi kinerja pelabuhan ini melalui
wawancara terhadap pihak terkait. Adapun data skunder yang diperoleh yaitu
data fisik pelabuhan, data jumlah bongkar muat barang, data jumlah kapal yang
diperoleh kinerja arus kapal yang cukup baik berdasarkan standarisasi PT. Pelabuhan
Metode yang digunakan yaitu regresi logarithmic. Dimana pada proses ini data-data
ini digunakan bantuan aplikasi komputer yaitu SPSS Ver. 25 yang nantinya akan
menghasilkan data yang digunakan untuk analisa kinerja pelabuhan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa prediksi jumlah arus penumpang dan arus kunjungan
8
kedepan bahwa arus kunjungan kapal dan arus penumpang di dermaga 1
2018 sampai 2023 tidak memenuhi standard yang telah ditentukan yaitu lebih
Pelayanan Pelabuhan Ferry Labuan Buton Utara. Tujuan dari Penelitian ini yaitu
Labuan Bajo. Metode Penelitian ini dengan cara mewawancarai respoden dengan
Importance and Permormance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI)
dan pada pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16. Hasil penelitian
penyebrangan Labuan Bajo sebesar 62,4% dan berada pada rentang 0,51-0,65
menunjukan bahwa konsumen merasa puas terhadap kualitas pelayanan fasilitas yang
Priok. The purpose of this study was to determine and analyze port service user
satisfaction that was influenced by port service performance and the application
was conducted at Tanjung Priok Port using quantitative methods, with the
through instruments in the form of a statement sheet with a Likert scale model
9
that has been tested. To solve the problem the author uses two methods of data
collection, namely, first the method of collecting data in the form of field data
and library data. Both methods of data analysis use linear regression analysis,
results of the study show that the influence of port service performance on the
the effect is significant; the influence of port service performance on port user
satisfaction at Tanjung Priok Port so that the effect is significant; the influence
port users at Tanjung Priok Port so that the influence is significant and the
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pelabuhan
gelombang dan digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal maupun kendaraan air
maupun hewan, reparasi, pengisian bahan bakar dan lain sebagainya yang
bongkar muat barang, gudang transito serta tempat penyimpanan barang dalam
waktu yang lebih lama, sementara menunggu penyaluran ke daerah tujuan atau
pengapalan selanjutnya. Selain itu, pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk
masuk ke suatu wilayah atau negara dan sebagai prasarana penghubung antar
daerah, antar pulau atau bahkan antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya
1. Pelabuhan umum
11
pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha
2. Pelabuhan khusus
yang digunakan untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah
Sumatra Utara digunakan untuk melayani import bahan baku bouksit dan
12
serta kegiatan lainnya. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya,
seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa
sebagainya.
1. Pelabuhan laut
2. Pelabuhan pantai
perdagangan dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh
kapal berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke pelabuhan ini dengan
1. Pelabuhan ikan
13
tidak besar. Di Indonesia pengusahaan ikan relatif masih sederhana yang
2. Pelabuhan minyak
yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup
3. Pelabuhan barang
bongkar muat barang. Pelabuhan dapat berada dipantai atau estuari dan
memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat oleh
Definisi Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Inggris, istilah kinerja atau performa disebut
dengan performance yang artinya sebagai unjuk kerja. Hal ini mengandung arti
14
bahwa kinerja merupakan tolak ukur hasil pencapaian terhadap pekerjaan yang
dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran aau
kriteria yang yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka pengertian
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam su atu perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, agar tidak
Kualitas Pelayanan
dari kerusakan atau cacat, pemenuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat,
melakukan segala sesuatu secara benar, dan sesuatu yang bisa membahagiakan
pelanggan.
Menurut Ibrahim (1997), kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang
menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen
dan internal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini menggunakan seluruh
15
kemampuan sember daya manajemen, modal, teknologi, peralatan, material serta
tiga makna yaitu perihal atau cara melayani, usaha melayani kebutuhan orang lain
produk yang tidak ada bentuk yang dapat dirasakan oleh penerima pelayanan.
Secara etimologis, pelyanan berasal dari kata layan yang berarti membantu
(Poerwadarminta,1995).
Dari uraian tersebut, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang
diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau
Tahun 2019 tentang standar pelayan minimal angkuatan penyeberangan pada pasal
16
Pada pasal 2 ayat (1) dan (2), ayat (1) badan usaha angkutan penyeberangan
didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
2) Assurance (jaminan), yaitu kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
para staf.
pelanggan.
17
5) Responsiveness (ketanggapan), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
sebelum mencoba atau membeli suatu produk atau jasa, yang akan dijadikan standar
service adalah tingkat kinerja minimal yang masih dapat diterima berdasarkan
perkiraan jasa yang mungkin akan diterima dan tergantung pada alternatif yang
dengan baik serta dilayani dengan benar, dimana pelayanan yang benar
b. Kebutuhan perseorangan
18
c. Janji secara langsung
a. Keadaan darurat
b. Ketersediaan alternatif
Pelayanan minimal yang diharapkan oleh pelanggan yang muncul dari persepsi
19
dalam penyediaan jasa tersebut.
Pelayanan minimal yang asih dapat diterima oleh pelanggan karena adanya
peristiwa yang dapat mempengaruhi kinerja jasa yang berada di luar kendali
penyedia jasa.
diinginkan oleh pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang harus
dilakukan oleh penyedia jasa agar menghasilkan produk berkualitas, baik yang
yang dapat dirasakan oleh pengguna jasa dibandingkan terhadap tingkat kepuasan
20
kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya. Tingkat
skor kepentingan, sehingga tingkat kesesuain inilah yang akan dipakai dalam
laut.
Ada dua buah variabel yang akan menentukan tingkat kinerja penyedia jasa
pelayanan jasa pelayanan, pada tingkat kepentingan (diberi simbol Y) dan tingkat
sebagai berikut:
Τ = × 100%……………………………...(2.1)
∑
Χ= ……………………………………….(2.2)
∑
= ……………………………………....(2.3)
Ν = Jumlah responden
21
Selanjutnya unsur-unsur dari atribut akan dikelompokan dalam salah satu
dari tempat kuadran yang disebut dengan diagram kartesius yang dibatasi oleh
pelayanan yang diberikan perusahaan atau penyedia jasa, seperti terlihat dalam
gambar berikut:
Adapun keterangan pada kuadran 1,2,3, dan 4 pada gambar di atas antara
dan performance rendah. Pada kondisi ini, kepentingan pengguna jasa berupa
(dianggap penting), sedangkan dari sisi kepuasan, pengguna jasa merasa tidak
22
2) Kuadran 2, maka unsur tersebut memiliki importance tinggi dengan
terpenuhi (sudah merasa puas). Dalam hal ini pengolahan penyedia jasa
pelayanan/kinerjanya.
jasa dan kinerja penyedia jasa biasa-biasa saja sehingga pengguna jasa tidak
pada kondisi ini tidak terlalu mendesak sehingga menjadi prioritas rendah
bagi pengguna jasa. Pengguna jasa merasa pelayanan yang diterima lebih dari
Skala Likert
Skala likert atau likert scale adalah suatu skala psikometrik yang umum
digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam
riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, seorang ahli
23
psikologi sosial dari Amerika Serikat. Selain itu, skala likert merupakan metode
skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif atau negatif terhadap suatu
pernyataan
Tingkat persetujuan yang dimaksud dalam skala Likert ini terdiri dari 1-5
kualitas pelayanan, menggunakan skala Likert dengan nilai 1-5 yakni sebagai
berikut:
24
3 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
pelabuhan kasipute adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini
sebagai berikut:
Sumber: earth.google
25
Alur Penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Analisa Data
Hasil dan
Pembahasan
26
Teknik Pengambilan Data
informasi baik dari dalam pelabuhan, dari luar pelabuhan maupun dari instansi
1. Observasi
2. Wawancara
pembahasan.
3. Kuesioner
27
berhubungan dengan permasalahan penulisan skripsi ini dan selanjutnya diolah
kembali.
Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
3.5.1 Populasi
Populasi bukannya hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah pada obyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
28
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Data yang diambil adalah data dari sampel yang mewakili seluruh populasi.
(mewakili).
3.5.2 Sampel
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
Slovin, jadi populasi terget (N) orang, dan menetapkan batas toleransi kesalahan
sebesar 10% (Surjarwani 2014). Adapun untuk lebih jelasnya rumus penentuan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
= …………………………(3.1)
( . )
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
29
dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat
Objek Penelitian
Kasipute yang dilihat dari sudut pandang pengguna jasa pelayanan pelabuhan.
Adapun yang akan saya teliti dapat dilihat pada tabel berikut:
Pelabuhan
Dimensi kualitas
Atribut/Instrumen Dimensi menurut SPM
pelayanan/kinerja
30
Penataan eksterior (lokasi parkir & lain-lain) Tangible Keteraturan dan
dan interior (ruang tunggu & lain-lain) kemudahan
dipelabuhan
Kelengkapan fasilitas kapal dan kelengkapan Tangible Keteraturan,
fasilitas pelabuhan yang disediakan kenyamanan dan
keselamatan
Sumber: Peneliti, 2021
Pengolahan Data
pengolahan data. Pada rumusan masalah yang ada pada bab I terdapat dua, dimana
Product and Service Solutions (SPSS) dan Microsoft Excel Office. Setelah itu, data-
data tersebut dijelaskan sesuai dengan SPM dan yang tidak sesuai dengan SPM
2019.
Instrumen Penelitian
memiliki bobot 1-5 yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Skala likert
31
= ………………(3.2)
5− 1
=
5
= 0,8
Dari skala tersebut skala distribusi terhadap jawaban responden dapat kita
oleh karena itu indikator-indikator atau pertanyaan pada kuesioner memiliki bobot
atau nilai di setiap jawaban yang berbeda dan setiap pertanyaan memiliki dua
No Jawaban Bobot
1 Sangat baik/Sangat penting (SB/SP) 5
2 Baik/Penting (B/P) 4
3 Cukup baik/Cukup penting (CB/CP) 3
4 Kurang Baik/Tidak penting (KB/TP) 2
5 Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Penting (STB/STP) 1
Sumber: Sugiarto, 2018
32
Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah analisa data-
data kuantatif yang diperlukan adanya perhitungan matematis sebagai alat bantu
analisis,sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Pada penelitian ini, uji validitas digunakan untuk menentukan valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Untuk menguji validitas penelitian ini, rumus yang
lunak Statistic Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 for windows. Berikut
…………………...(3.2)
²
N Jumlah sampel
33
2) Uji Reliabilitas
kuesioner dikatakan reliabel jika nilai alphnya lebih dari 0,6. Dengan dilakukan uji
reliabilitas makan akan menghasilkan suatu instrumen yang benar-benar tepat dan
= ( )(1 − )……………………………….(3.3)
= Variasi butir
= Variasi total
Pelabuhan Kasipute Kabupaten Bombana. Dalam analisis ini terdapat dua variabel
yang akan diwakili dengan huruf X dan Y, dimana pada tingkat kepentingan (diberi
34
persamaan sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
model Servqual.
Kabupaten Bombana. Analisis ini untuk mengevaluasi kinerja dan pelayanan yang
35
4 BAB IV
dilayani oleh 10 (sepuluh) kapal, Tondasi ke Kabaena dilayani oleh 3 (tiga) kapal,
penunjang.
kepada responden yang mengisi lembar kuesioner yang telah disebar sebelumnya.
Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pengguna pelabuhan itu
sendiri. Berdasarkan data penumpang yang didapatkan dari dinas terkait (Dinas
36
Perhubungan Kabupaten Bombana) pada tahun 2019 yaitu 37.213 orang, dimana
dari data tersebut didapatkan data perhari penumpang sebanyak 102 orang
penumpang.
data yang telah didapatkan pada instansi terkait (Dinas Perhubungan Kab.
Bombana) maka kita dapat melakukan penarikan sampel dengan cara sebagai
berikut:
…………………………...(3.1)
.
Maka :
102
1 102. 10%
Hasil Penelitian
maka dapat diketahui karakteristik setiap pelanggan. Hal ini dilakukan dengan
37
harapan bahwa informasi ini dapat menjadi bagi pelabuhan Kasipute dalam
Frekuensi Presentase
Jenis Kelamin
(Orang) (%)
Pria 66 66
Wanita 34 34
Total 100 100
Sumber: Analisa data, 2021
yang berpartispasi lebih banyak pengguna atau penumpang pria, namun demikian
perbedaan jenis kelamin bisa menimbulkan pendapat atau sudut pandang yang
Kasipute.
38
2) Pendidikan terakhir reponden
Frekuensi Presentase
Pendidikan Terakhir
(Orang) (%)
SD - 0
SMP - 0
SMA 67 67
Sarjana 29 29
Pasca Sarjana 4 4
Jumlah 100 100
Sumber: Analisa data, 2021
orang atau 29 % sarajana, 4 orang atau 4 % pasca sarjana, sedangkan untuk tamatan
SD dan SMP tidak ada orang atau 0 %. Tingkat pendidikan seseorang menunjukan
tingkat pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, dimana akan berpengaruh pada
Kasipute.
3) Profesi/Pekerjaan responden
Frekuensi Presentase
Profesi/Pekerjaan
(Orang) (%)
Pelajar/Mahasiswa 64 64
Guru/Dosen 4 4
Pegawai/karyawan 10 10
39
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan profesi/pekerjaan (Lanjutan)
Frekuensi Presentase
Profesi/Pekerjaan
(Orang) (%)
Wiraswasta 12 12
Lain-lain 10 10
Jumlah 100 100
Sumber: Analisa data, 2021
Dari data di atas diketahui karakteristik responden yang paling dominan yaitu
Uji validitas data dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner yang telah
di berikan kepada responden tersebut valid atau tidak valid. Pada penelitian in
dilakukan uji validitas pada atribut pertanyaan yang dibuat dalam kuesioner yang
Kasipute Kabupaten Bombana. Adapun uji validitas ini dilakukan dengan teknik
40
Corrected Corelation menggunakan program aplikasi SPSS versi 25. Berikut
a) Menentukan Hipotesis
Untuk harga rtabel dengan tingkat α = 10% dan degree of freedom (df) = N –
dapat dilihat dari hasil output SPSS 25 pada nilai Correcred item Total.
Untuk melihat hasil perbandingan nilai rxy dengan rtabel dari semua butir
Windows dapat dilihat pada tabel berikut, dimana Pengujian validasi menggunakan
( )( )
= …………………...(4.1)
[( ( )²( ]
41
Dimana: r = Korelasi product momen
N = Jumlah sampel
Ketepatan jadwal
1 0,712 0,256 Valid
pemberangkatan kapal
Ketepatan jadwal kedatangan
2 0,494 0,256 Valid
kapal
Ketepatan dan kecepatan waktu
3 0,785 0,256 Valid
pelayanan
Kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan secara
4 0,906 0,256 Valid
cepat dan tepat kepada
penumpang
Tindak cepat petugas bila ada
5 0,813 0,256 Valid
masalah
Kemamapuan petugas
6 menaggapi permintaan 0,679 0,256 Valid
penumpang
Keamanan dan kenyamanan
7 0,749 0,256 Valid
dalam kapal
Keamanan barang bawaan
8 0,886 0,256 Valid
penumpang
Keamanan dan kenyamanan
9 0,899 0,256 Valid
selama berada diarea pelabuhan
Perhatian petugas terhadap
10 0,857 0,256 Valid
penumpang kapal
42
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Atribut (Lanjutan)
Kemampuan berkomunikasi
petugas pelabuhan dalam
12 memberikan informasi jadwal 0,905 0,256 Valid
kedatangan kapal dan
keberangkatan kapal
Kebersihan lingkungan kawasan
13 0,666 0,256 Valid
pelabuhan
Penataan eksterior (lokasi parkir
14 & lain-lain) dan interior (ruang 0,712 0,256 Valid
tunggu & lain-lain) dipelabuhan
Kelengkapan fasilitas kapal dan
15 kelengkapan fasilitas pelabuhan 0,604 0,256 Valid
yang disediakan
Sumber: Analisa data, 2021
menggunakan bantuan software SPSS 25 for windows. Adapun uji validitas dalam
table di atas dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner memiliki
nilai rxy > 0,256. Sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item
Setelah dilakukan uji validitas syarat penting lain yang juga diperlukan pada
penelitian yaitu kereliabilitasan suatu data. Teknik uji reliabilitas yang digunakan
a) Menentukan Hipotesis
43
Hı = Butir pertanyaan kuesioner ridak valid
Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala berperingkat,
= ( )(1 − )……………………………….(4.2)
= Variasi butir
= Variasi total
Hasil dari perhitungan rCronbach’s Alpha pada software SPSS 25 for windows
44
Dari Tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
seluruh dimensi ≥ 0,6 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada dimensi
Kabupaten Bombana. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu X dan Y,
dimasukan kedalam diagram kartesius, dan mencari mean dari kinerja dan
45
Adapun persamaan yang digunakan pada Importance Performance Analisis
Τ = × 100%……………………………...(4.3)
∑
Χ= ……………………………………….(4.4)
∑
= ……………………………………....(4.5)
Ν = Jumlah responden
46
a) Reliability
Kinerja/ Tingkat
Kepentingan
Dimensi Pelayanan Kesesuaian
(Y)
(X) (Tk) (%)
Reliability
400 490
1. Ketepatan jadwal pemberangkatan
kapal
83,69 %
2. Ketepatan jadwal kedatangan kapal 410 470
83,69 % dimana angkat tersebut berada pada kategori sangat baik. Akan tetapi pada
total kepentingan masih lebih tinggi dari pada total kinerja sehingga ini mengartikan
47
b) Responsiveness
Kinerja/ Tingkat
Kepentingan
Dimensi Pelayanan Kesesuaian
(Y)
(X) (Tk) (%)
Responsiveness
kategori baik. Akan tetapi pada total kepentingan masih lebih tinggi dari pada total
kinerja sehingga ini mengartikan pihak pengelolah Pelabuhan Kasipute masih perlu
48
c) Assurance
Kinerja/ Tingkat
Kepentingan
Dimensi Pelayanan Kesesuaian
(Y)
(X) (Tk) (%)
Assurance
350 488
7. Keamanan dan kenyamanan dalam
kapal
75,18 %
8. Keamanan barang bawaan
360 470
penumpang
75,18 % dimana angkat tersebut berada pada kategori baik. Akan tetapi pada total
kepentingan masih lebih tinggi dari pada total kinerja sehingga ini mengartikan
49
d) Emphaty
Kinerja/ Tingkat
Kepentingan
Dimensi Pelayanan Kesesuaian
(Y)
(X) (Tk) (%)
Emphaty
350 467
10. Keamanan dan kenyamanan dalam
kapal
77,81 %
11. Keamanan barang bawaan
360 451
penumpang
77,81 % dimana angkat tersebut berada pada kategori baik. Akan tetapi pada total
kepentingan juga masih lebih tinggi dari pada total kinerja sehingga ini mengartikan
50
e) Tangible
Kinerja/ Tingkat
Kepentingan
Dimensi Pelayanan Kesesuaian
(Y)
(X) (Tk) (%)
Tangible
280 480
13. Kebersihan lingkungan
kawasan pelabuhan
54,17 % dimana angkat tersebut berada pada kategori cukup baik. Akan tetapi pada
total kepentingan masih jauh lebih lebih tinggi dari pada total kinerja sehingga ini
51
f) Total tingkat kesesuain responden
Total
Total Tingkat
Kinerja/
Kepentingan Kesesuaian
Pelayanan
(Y) (Tk) (%)
(X)
hasil dimana angka persentase yang didapatkan yaitu 73,52 %, artinya angkat
tersebut berada pada kategori baik. Akan tetapi pada total kepentingan keseluruhan
responden masih jauh lebih tinggi dari pada total kinerja sehingga ini mengartikan
pihak pengelolah Pelabuhan Kasipute masih sangat perlu meningkatkan kinerja dari
analisis gap juga adalah analisis antara kinerja kualitas jasa yang ada ( ) dengan
52
kualitas jasa yang di inginkan ( ). Adapun kriteria penilaiannya yaitu sebagai
berikut:
Adapun hasil analisis gap tingkat kepuasan dan rata-rata (mean) kinerja dan
Tabel 4.12 Analisis gap tingkat kepuasan dan rata-rata (mean) kinerja dan
kepentingan
53
Dari hasil tabel 4.12 Analisis gap tingkat kepuasan dan rata-rata (mean)
kinerja dan kepentingan, mendapatkan hasil dimana analisis gap dari setiap atribut
yang ada menunjukan hasil tidak puas, karena seluruh kinerja atribut masih dibawah
Dan pada tabel diatas juga mendapatkan hasil mean kinerja/pelayanan, mean
kedalam diagram kartesius sedangkan mean total akan menjadi titk potong untuk
sumbu X dan Y.
3. Diagram kartesius
Berdasarkan hasil dari mean total kinerja mendapatkan angka sebesar 3,460
dan mean total kepentingan mendapatkan rata-rata (mean) sebesar 4,706. Angka
tersebutlah yang akan dijadikan sebagai titik potong atau garis potong pada diagram
potong untuk sumbu X dan rata-rata (mean) kepentingan dijadikan sebagai garis
dibawah ini:
54
Gambar 4. 1 Diagram Kartesius
Pada gambar diatas terbagi atas kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan
a) Kuadran I
Pada kuadran ini terdapa tiga atribut yaitu A13, A14, dan A15 yang
2. Penataan eksterior (lokasi parkir & lain-lain) dan interior (ruang tunggu
55
3. Kelengkapan fasilitas kapal dan kelengkapan fasilitas pelabuhan yang
disediakan (A15).
b) Kuadran II
Pada kuadran ini menunjukan bahwa atribut yang masuk didalam kuadran
c) Kuadran III
rendah dan tingkat kepentingannya juga tidak terlalu penting. Akan tetapi
pada kuadran ini tidak ada satupun atribut yang masuk kedalamnya,
d) Kuadran IV
56
dianggap kurang penting namun memuaskan. Adapun atribut-atribut yang
keteraturan, dan kesetaraan. Data hasil analisis diperoleh dari hasil survey
57
Berdasarkan penelitian diketahui banyak jenis pelayanan yang sesuai
dengan SPM dan yang tidak sesuai dengan SPM. Berikut adalah penjelasan jenis
pelayanan tersebut.
Teruntuk pada jenis pelayanan yang sudah sesuai dengan SPM masih sangat
minim atau masih sangat kurang. Dikarenakan pelabuhan Kasipute ini masih
1. Lampu penerangan
Pada bagian in pos masih berfungsi sangat baik sehingga dapat mengontrol
pelabuhan Kasipute.
lanjutan.
58
b) Jenis pelayanan yang tidak sesuai SPM
Sedangkan pada jenis pelayanan yang tidak sesuai dengan SPM pada
pelabuhan ini masih sangat amat banyak pelayanan yang tidak sesuai dengan
1. Papan informasi
Dikatakan tidak sesuai SPM karena pada pelabuhan Kasipute ini masih
Pada bagian ini dikatakan tidak sesuai SPM karena toilet yang digunakan
Kasipute.
3. Ruang tunggu
Pada bagian ini dikatakan tidak sesuai SPM karena pelabuhan ini tidak
tunggu yang digunakan hanya sebuah tempat teduh yang tidak memiliki
tempat duduk dan faisilitas lainnya layanknya ruang tunggu. Sehingga hal
4. Fasilitas kebersihan
Pada bagian ini dikatakan tidak sesuai SPM karena pelabuhan ini tidak
59
5. Fasilitas kemudahan naik/turun penumpang ataupun kendaraan yang akan
diangkut
harus menaiki kapal dengan cara menunggu kru kapal merapatkan kapal
ke dermaga dan pengguna naik kekapal tanpa adanya alat atau fasilitas
6. Tempat parkir
Pada bagian ini dikatakan tidak sesuai SPM karena pada pelabuhan ini
Pada bagian ini dikatakan tidak sesuai SPM karena karena pelabuhan ini
yang baru akan menggunakan pelabuhan ini masih akan kesulitan akan
Pembahasan
baik, dimana hasil persentase yang didapatkan sebesar 73,52 %. Akan tetapi pada
Kabupaten Bombana masih berada jauh lebih rendah dari pada total nilai
kepentingan, dimana nilai yang didapatkan kinerja hanya sebesar 5190 sedangkan
60
kepentingan mendapatkan nilai sebesar 7059. Sedangkan pada analisis gap atau
terhadap variabel tersebut mendapatkan hasil tidak puas untuk seluruh atribut.
Dimana hal ini mengartikan bahwa pihak pengelolah Pelabuhan Kasipute masih
Bombana.
kartesius memiliki hasil dimana pada kuadran I ada tiga atribut yang menurut
lingkungan kawasan pelabuhan, penataan eksterior (lokasi parkir & lain-lain) dan
interior (ruang tunggu & lain-lain), kelengkapan fasilitas kapal dan fasilitas
pelabuhan yang disediakan. Sehingga pada ketiga hal tersebut masih sangat
diharapkan oleh responden agar ketiga atribut tersebut dilakukan perbaikan, guna
Pada kuadran II ada empat atribut yang menurut responden atau pengguna
masih sangat penting serta kinerja pelayanannya sudah sesuai atau sudah baik.
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada
penumpang, tindakan cepat petugaas bila ada masalah, keamanan dan kenyamanan
dalam kapal. Sehingga bagi responden keempat atribut tersebut perlu dipertahankan
61
Menurut responden pada kuadran III tidak ada atribut yang memiliki
mendapatkan hasil dimana ada delapan atribut yang dinilai oleh reponden bahwa
pada kelima dimensi pelayanan, dimensi pelayanan tangible yang dimana terdiri
eksterior (lokasi parkir &lain-lain) dan interior (ruang tunggu & lain-lain),
adalah atribut yang paling rendah mencapai 54,17 %. Merujuk kepada PM 62 tahun
kebersihan yang sebagai mana mestinya yang tidak sesuai tolak ukur, seperti tidak
memiliki tempat parkir yang pasti dan teratur serta tidak memiliki ruang tunggu
62
khusus pengguna/penumpang yang nyaman dan aman, dan juga Pelabuhan
Kasipute tidak menyediakan fasilitas pelabuhan yang cukup seperti toilet, loket
pembelian tiket, fasilitas kemudahan naik ataupun turunya penumpang dari kapal.
Dan masih banyak yang harus diperbaiki serta ditambahkan ataupun dibangun oleh
63
5 BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti ini, maka
persentase yang didapatkan sebesar 73,52 % dimana angka ini sudah berada
pada kategori baik, tetapi pada nilai total penilaian yang dapatkan oleh
lebih rendah dari pada total nilai kepentingan, dimana nilai yang didapatkan
7059. Dan pada analisis gap atau kesenjangan antara kinerja dengan
mendapatkan hasil tidak puas untuk seluruh atribut.. Sehingga pihak Pelabuhan
kinerja pelayanan Pelabuhan Kasipute untuk lebih baik lagi. Sedangkan pada
64
ketanggapan (Responsiveness) yang dimana faktor-faktor tersebut terbagi atas
secara cepat dan tepat kepada penumpang, tindak cepat petugas bila da
65
dimaksud yaitu; Ketepatan jadwal kedatangan kapal, ketepatan dan
Minimum terdapat jenis pelayanan yang sesuai SPM dan yang tidak sesuai
SPM. Dimana pada pelayanan yang sesuai dengan SPM masih sangat sedikit
yang sesuai yaitu seperti lampu penerangan, pos keamanan, dan informasi
angkutan lanjutan. Sedangkan yang tidak sesuai SPM yaitu seperti papan
penumpang ataupun barang yang diangkut, tempat parkir, dan loket pembelian
tiket.
Saran
66
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan analisis kinerja pelayanan
67
DAFTAR PUSTAKA
Frans, Jhon H, dkk. 2018. Kinerja dan Pelayanan Operasional Pelabuhan Penung
Tenau”. Jurnal Teknik Sipil. 7(2):205-218.
68
Kho, Dickson. 2020. Pengertian Skala Likert (Likert Scale) dan Menggunakannya.
https://teknikelektronika.com/pengertian-skala-likert/ likert-scale-
menggunakan-skala-likert/. (diakses 1 November 2020)
69