Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG

DOSEN PENGAMPU: WAHIDA KARTIKA SARI, S.PI., M.SI

OLEH :

NAMA : ANIS NURHAFIFAH ANWAR

NIM : 215080200111001

KELAS : PMPP P04

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya

mengucapkan terima kasih terhadap sumber beberapa jurnal yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis sangat berharap

semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

pembaca Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

Ibu Wahida Kartika Sari, S.Pi., M.Si pada mata kuliah Perencanaan dan

Manajemen Pelabuhan Perikanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan tentang Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong bagi

para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahida Kartika Sari, S.Pi.,

M.Si selaku dosen mata kuliah Perencanaan dan Manajemen Pelabuhan

Perikanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya

menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini

Malang, 9 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pelabuhan Perikanan ................................................................................. 3


2.2 Keadaan Geografis PPN Brondong ............................................................ 4
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi PPN Brondong ................................................... 6
2.4 Sarana dan Prasarana PPN Brondong ....................................................... 8
2.4.1 Fasilitas Pokok ................................................................................... 8
2.4.2 Fasilitas Fungsional Pelabuhan Perikanan .......................................... 9
2.4.3 Fasilitas Penunjang Pelabuhan Perikanan ......................................... 10
2.5 Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan PPN Brondong ................... 10
2.6 Isu Permasalahan di PPN Brondong ........................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12


3.2 Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak diantara benua

Australia dan benua Asia serta samudera hindia dan samudera pasifik

menjadikannya sebagai negara yang sangat strategis. Dengan luas total 7.9 juta

km2 terdiri dari 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2

perairan ZEE. Berdasarkan data yang dirujuk dari berita di situs bphn.go.id yang

diakses pada 23 Desember 2018 tentang Indonesia merupakan negara kepulauan

terbesar di dunia menyatakan bahwa wilayah perairan 6.1 juta km2 tersebut

adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain luas laut Indonesia

adalah tiga kali luas daratannya. Dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000

km serta luas laut sekitar 2,7 juta km2 sehingga wilayah pesisir dan lautan

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati

laut terbesar di dunia.

Bukan hanya perairannya saja yang luas, tetapi juga Indonesia dikenal

dengan sebutan sebagai negara kepulauan dikarenakan negara yang terdiri dari

banyak pulau, dan laut menjadi bagian yang dominan atas daratan. Diketahui juga

dari berita di situs bphn.go.id yang diakses pada 23 Desember 2018 tersebut,

bahwa saat ini pulau yang ada di Indonesia mencapai 17.504 pulau yang terdiri

dari pulau yang luas dan pulau yang kecil. Dari luas banyak nya pulau dan luas

nya perairan tersebut banyak penduduk Indonesia yang bermata pencaharian

sebagai nelayan.

Salah satu jenis pelabuhan tersebut yang terletak di Jawa Timur yaitu

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang terletak di Brondong Lamongan

merupakan salah satu pelabuhan perikanan besar yang ada di Indonesia. PPN

1
Brondong ini termasuk jenis pelabuhan tingkat ll dari jenis pelabuhan perikanan

yang ada. PPN Brondong ini juga merupakan pelabuhan perikanan yang terbesar

di Jawa Timur. Ini bisa diketahui dari intensitas penangkapan yang telah dilakukan

oleh para nelayan yang ada di sana.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah Pelabuhan Perikanan Nusantara

Brondong ini adalah

1. Apa itu Pelabuhan perikanan?

2. Apa saja fasilitas yang ada pada PPN Brondong?

3. Permasalahan atau isu yang sedang di hadapi PPN Brondong?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah Pelabuhan perikanan nusantara Brondong

adalah :

1. Mengetahui lebih jelas tentang apa itu Pelabuhan Perikanan pada

umumnya

2. Mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada pada PPN Brondong

3. Mengetahui permasalahan atau isu terkini yang ada di PPN Brondong

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan Brondong termasuk dalam Pelabuhan Perikanan Nusantara

adapun kegiatan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) adalah melakukan

kegiatan penangkapan ikan di wiayah laut teritorial dan wilayah ZEE dengan

ukuran kapal sekurang-kurangnya 30GT. Pelabuhan ini dapat menampung kapal

sebanyak kurang lebih 75 buah dengan panjang dermaga 150m dan kedalaman

kolam 3m (Direktorat Jederal Perikanan, 1995).

Menurut Guswanto (2012), Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang

terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai

tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan dan kegiatan

sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan

bersandar, berlabuh, dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Guna mendukung hal

tersebut maka diperlukan fasilitas pokok dan penunjang operasional pelabuhan

yang optimal.

Selama ini dalam pembangunan pelabuhan perikanan, kita masih sering

terfokus pada masalah kegiatan aktifitas terkait “perikanan tangkap” semata,

dengan mengesampingkan fungsi umum pelabuhan dan fasilitas pokok terkait

keselamatan, seperti yang lazim berlaku di pelabuhan-pelabuhan umum padahal

unsur keselamatan adalah sesuatu yang harus selalu dilibatkan dalam

perencanaan pendirian pelabuhan, walaupun pelabuhan tersebut berklasifikasi

kecil dan khusus (Triatmojo, 2013).

Pelabuhan perikanan adalah tempat pelayanan umum bagi masyarakat

nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan peningkatan

3
kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di

perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan operasional tempat

berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan, distribusi dan

pemasaran hasil perikanan.

2.2 Keadaan Geografis PPN Brondong

Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terletak di Kelurahan

Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan

posisi koordinat 06° 53’ 30, 81” LS dan 112° 17’ 01, 22” BT. Batas - batas wilayah

PPN Brondong sebagai berikut.

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah selatan : Kabupaten Lamongan

Sebelah timur : Kabupaten Gresik

Sebelah barat : Kabupaten Tuban

Gambar 1. Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong


Sumber: Google Image, 2018

PPN Brondong berperan sebagai titik temu (terminal point) yang

menguntungkan antara kegiatan ekonomi di laut dengan kegiatan ekonomi di darat

telah terbukti mampu melakukan revitalisasi terhadap fungsi dan peranannya

sehingga menjadikannya sebagai ”Centre of Excelence” bagi pengembangan

4
perikanan tangkap serta sebagai pusat pembinaan nelayan dan industri

pengolahan hasil perikanan. Pelabuhan ini melayani aktivitas bongkar muat kapal

yang berasal daerah Brondong, Blimbing, Kandang Semangkon dan Palang.

Dilihat dari keadaan geografis, maka Kecamatan Brondong dikategorikan menjadi

dua bagian, yaitu daerah pantai dan daerah pertanian. Karakteristik kawasan

Kecamatan Brondong merupakan kawasan permukiman perkotaan dengan

kegiatan perikanan sebagai aktivitas dominan bagi daerah yang terletak

disepanjang pantura (pantai utara Jawa) sedangkan bagi daerah pedalaman

karakteristik yang muncul dipengaruhi oleh aktivitas pertanian. Wilayah

Kecamatan Brondong meliputi areal seluas 7.013 ha dan terdiri dari tanah sawah

1.012 ha, tanah tegalan/ladang seluas 2.564 ha, tanah pekarangan seluas 335.42

ha, tanah hutan 1.729 ha dan lain lain seluas 1.371 ha (Sandika, 2022).

Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong berdasarkan

Rekomendasi Bupati Lamongan Nomor : 523/1142/413.022/2007 tentang

Penetapan Wilayah Kerja dan Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Brondong Kabupaten Lamongan berada diatas wilayah seluas 1993,304

m2 (19,93 Ha) yang terletak di Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong. Batas-

batas wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong terletak

pada kawasan seluas 433.304 m2 (43,30 Ha) yang terdiri dari wilayah kerja

daratan seluas 19,93 Ha dan wilayah kerja perairan seluas 23,40 Ha. Koordinat

geografis batas-batas wilayah kerja PPN Brondong terletak pada 06°52’11,64’’ LS

dan 112°17’15,06’’ BT serta 06°52’09,29’’ LS dan 112°17’56,17’’ BT. Sedangkan

untuk koordinat geografis batas-batas wilayah operasional PPN Brondong terletak

pada 06°50’00’’ LS dan 112°17’08’’ BT serta 06°52’00’’ LS dan 112°19’30’’ BT

(Sandika, 2022)

5
Gambar 2. Peta Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
Sumber: Google Image, 2017
Keterangan :

1. Pos Masuk Pelabuhan 7. Cold Storage


2. Masjid 8. SPBU
3. Pos Masuk Kantor 9. Kios
4. Aula 10. PPDI
5. Kantor Utama 11. Rencana TPI Baru
6. Laboratorium

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi PPN Brondong

Fungsi pelabuhan perikanan menyangkut berbagai aspek. Fungsi utama

dari Pelabuhan Perikanan yaitu sebagai lingkungan kerja yang melaksanakan

pelayanan umum. Oleh karena itu diperlukan adanya pengaturan secara lengkap

mengenai kedudukan, fungsi, tujuan, pengelolaan dan penggunaannya, serta

kewenangannya melalui peraturan Pemerintah. Dalam menjalankan fungsinya

sebagai pusat pelayanan umum, Pelabuhan Perikanan dituntut untuk segera dapat

memenuhi fungsinya dengan baik, namun di lain pihak masih dirasakan

kelemahan-kelemahan dalam pemanfaatannya, baik yang diakibatkan oleh

6
kualitas pengelola karena kurangnya pengalaman dalam mengelola Pelabuhan

Perikanan, maupun hambatan operasional yang disebabkan oleh kurangnya

fasilitas yang menyebabkan Pelabuhan Perikanan tidak dapat menjalankan

fungsinya secara optimal (Sandika, 2022).

Pada fungsi pelabuhan sebagai pemerintahan, fungsi-fungsi yang berjalan

adalah fungsi pengelola pelabuhan, pengawas perikanan dan syahbandar. Fungsi-

fungsi tersebut merupakan fungsi operasional dan pelayanan yang tidak dapat

dilimpahkan ke pihak lain. Fungsi lain pada pelabuhan adalah sebagai pusat bisnis

yaitu merupakan pemasaran industri pengolahan, perdagangan dan lain-lain.

Pada dasarnya fungsi ini dapat dilimpahkan ke pihak lain, dimana dalam

pelaksanaannya pihk-pihak yang terlibat adalah masyarakat dan pihak-pihak yang

terkait dengan perijinan dan operasional pelabuhan sebagai pusat pemasaran

industri pengolahan dan juga pusat perdagangan (Sandika, 2022).

Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong memiliki Tugas pokok yaitu

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan pemanfaatan sumberdaya ikan, serta

keselamatan operasional kapal perikanan. Sedangkan Fungsi yang dimiliki oleh

Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi.

2. Pengauran keberangkatan, kedatangan dan keberadaan kapal perikanan.

3. Pelayanan penerbitan STBLKK kedatangan dan keberangkatan kapal.

4. Pemeriksaan Log Book.

5. Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

6. Penerbitan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan.

7. Pengawasan pengisian bahan bakar.

8. Pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan dan

pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana.

9. Fasilitas penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan,

7
perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir,

wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran dan distribusi

hasil perikanan.

10. Pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas.

11. Pengumpulan data, informasi, dan publikasi.

12. Bimbingan teknis dan penerbitn Sertifikt CPIB.

13. Inspeksi pembongkaran ikan.

14. Pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan.

15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

2.4 Sarana dan Prasarana PPN Brondong

Sarana dan prasarana yang ada terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu

fasilitas pokok yang merupakan fasilitas utama yang harus ada di pelabuhan

perikanan, fasilitas fungsional untuk memberikan pelayanan dan manfaat

langsung yang diperlukan untuk kegiatan operasional, dan fasilitas penunjang

yang merupakan fasilitas tambahan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan.

Pemeliharaan rutin dilakukan untuk memastikan berfungsinya sarana dan

prasarana serta optimalisasi kondisi lingkungan yaitu :

1. Dilakukan perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana

pelabuhan perikanan .

2. Dilakukan pengujian kualitas air bersih secara berkala.

3. Dilakukan pengujian kualitas air kolam pelabuhan, udara, biota laut.

Berikut ini merupakan rincian dari sarana dan prasarana yang ada di PPN
Brondong:

2.4.1 Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok merupakan fasilitas dasar dalam menunjang kegiatan

operasional di Pelabuhan Perikanan atau dapat disebut sebagai infrastruktur

8
utama di pelabuhan. Fasilitas ini diperlukan dalam menjamin keamanan dan

kelancaran kapal sewaktu keluar masuk pelabuhan dan selama berlabuh di area

pelabuhan (Rahmawati, 2013).

Fasilitas pokok pelabuhan perikanan adalah fasilitas yang diperlukan

untuk kepentingan aspek keselamatan pelayanan, selain itu termasuk juga

tempat berlabuh dan bertambat serta bongkar muat kapal. Fasilitas pokok

Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong

Fasilitas Pokok Pelabuhan Perikanan Fasilitas pokok pelabuhan perikanan

adalah fasilitas yang diperlukan untuk kepentingan aspek keselamatan

pelayanan, selain itu termasuk juga tempat berlabuh dan bertambat serta

bongkar muat kapalFasilitas pokok pelabuhan perikanan terdiri dari

A. Fasilitas pelindung, meliputi pemecah gelombang (break water): penangkap

pasir (grond grains)turap penahan tanah (revetment)serta jetty

B. Fasilitas tambatmeliputi dermaga, tiang tambat (bolder)pelampung tambat,

bollard, serta bier.

C. Fasilitas perairan, meliputialur dan kolam pelabuhan

D. Fasilitas transportasimeliputijembatan, jalan komplek, tempat parkir.

E. Lahan yang dicadangkan untuk kepentingan instansi pemerintah.

2.4.2 Fasilitas Fungsional Pelabuhan Perikanan

Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang secara langsung dimanfaatkan

untuk kepentingan manajemen pelabuhan perikanan dan atau yang dapat

diusahakan oleh perorangan atau badan hukumFasilitas fungsional terdiri dari

fasilitas yang dapat diusahakan dan fasilitas yang tidak dapat diusahakan,

masing-masing memiliki kriteria sendiri-sendiri. Adapun hal-hal yang masuk

dalam kategori fasilitas fungsional yang dapat diusahakan yaitu

A. Fasilitas pemeliharaan kapal dan alat perikanan terdiri dari bengkel

9
slipway/dock dan tempat penjemuran jaring.

B. Lahan untuk kawasan industri

C. Fasilitas pemasok air dan bahan bakar untuk kapal dan keperluan pengolahan

D. Fasilitas pemasaran, penanganan hasil tangkapan, pengawetan dan

pengolahan, tempat pelelangan ikantempat penjualan hasil perikanangudang

penyimpanan hasil olahan pabrik es, sarana pembekuan, cold storage, peralatan

processingderek/crane, lapangan penumpukan

2.4.3 Fasilitas Penunjang Pelabuhan Perikanan

Fasilitas tambahan atau penunjang pelabuhan perikanan adalah fasilitas

yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

nelayan dan atau memberikan kemudahan bagi masyarakat umumFasilitas

tambahan tersebut terdiri dari

A. Fasilitas kesejahteraan nelayan terdiri dari tempat penginapan, kios bahan

perbekalan dan alat perikanan, tempat ibadah, serta balai pertemuan nelayan

B. Fasilitas pengelolaan pelabuhan terdiri dari kantor, pos penjagaan perumahan

karyawan, mess operator

C. Fasilitas pengelolaan limbah bahan bakar dari kapal dan limbah industri

2.5 Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan PPN Brondong

PPN Brondong memiliki peranan strategis dalam pengembangan

perikanan dan kelautan, yaitu sebagai pusat atau sentral kegiatan perikanan laut

terutama yang berada di wilayah Kabupaten Lamongan Jawa Timur. PPN

Brondong selain merupakan penghubung antara nelayan dengan pengguna-

pengguna hasil tangkapan, baik pengguna langsung maupun tak langsung seperti:

pedagang, pabrik pengolah, restoran dan lain-lain, juga merupakan tempat

berinteraksinya berbagai kepentingan masyarakat pantai yang bertempat di sekitar

10
PPN Brondong. PPN Brondong yang berfungsi dengan baik akan merupakan titik

temu (terminal point) yang menguntungkan antara kegiatan ekonomi di laut

dengan kegiatan ekonomi di darat (Alfiana et al., 2017).

Keadaan sosial ekonomi nelayan di Brondong tergolong dalam nelayan

miskin, dilihat dari tingkat kesejahteraan masih cukup banyak yang masuk dalam

kategori keluarga sejahtera II. Berdasarkan hasil wawancara diketahui

pendapatan nelayan tidak menentu setiap harinya. Mayoritas pendapatan nelayan

antara juragan dengan anak buah kapal (ABK) tidak sama, karena sistem bagi

hasil yang digunakan tergantung pada musim penangkapan.

2.6 Isu Permasalahan di PPN Brondong

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh PPN Brondong beberapa tahun

terakhir adalah sebagai berikut:

1. Produksi Sumberdaya ikan PPN Brondong makin tahun mengalami

penurunan disebabkan oleh banyaknya nelayan menggunakan alat tangkap

yang tidak ramah lingkungan sehingga banyak merusak terumbu karang dan

ekosistem di sekitar.

2. Terjadinya Demo pada awal tahun 2018 yang disebabkan karena pelarangan

alat tangkap payang oleh Menteri Kelutan dan Perikanan yang berdampak

pada hasil tangkapan para nelayan di daerah Brondong.

3. Kurang sadarnya Nelayan Brondog tentang alat tangkap yang ramah

lingkungan dan berdampak pada keberlanjutan sumberdaya ikan yang ada.

4. Nelayan Brondong belum dapat memanfaatkan fasilitas kegiatan pelelangan

ikan dengan baik, karena sebagian besar nelayan masih memanfaatkan TPI

lama untuk melakukan kegiatan pelelangan ikan.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pelabuhan perikanan adalah tempat pelayanan umum bagi masyarakat

nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan

peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas

di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan

operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil,

penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.

2. Fasilitas Pelabuhan adalah lokasi yang meliputi area labuh jangkar,

dermaga, atau tempat kegiatan operasional Kapal dan Pelabuhan yang

telah mendapatkan izin operasional dari pemerintah. Fasilitas Pelabuhan

perikanan terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas

penunjang.

3. Permasalahan-permasalahn yang dihadapi PPN Brondong bermacam

macam diantaranya produksi sumberdaya ikan yang mengalami

penurunan, kurang sadarnya nelayan tentang alat tangkap ramah

lingkungan, nelayan belum memanfaatkan fasilitas dengan maksimal.

3.2 Saran

Dalam mengatasi permasalahan di PPN Brondong Lamongan perlu

adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam pembangunan dan

pengembangan fasilitas pelabuhan perikanan di PPN Brondong dalam bentuk

12
regulasi. Selain itu perlu membangun Kerjasama dengan pihak luar atau investor

dalam hal pengelolaan fasilitas pelabuhan perikanan di PPN Brondong Lamongan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alfiana, R., Wijayanto, D., & Jayanto, B. B. (2017). Analisis Tingkat Kepuasan
Nelayan Terhadap Fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
Brondong, Lamongan. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology, 7(1), 37-47.

SANDIKA, R. (2022). TA: KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP


JARING TARIK BERKANTONG DI PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA BRONDONG JAWA TIMUR (Doctoral dissertation,
Politeknik Negeri Lampung).

Zain, J., Syaifuddin, S., & Aditya, Y. (2011). Efisiensi pemanfaatan fasilitas di
tangkahan perikanan kota Sibolga. Jurnal Perikanan dan
Kelautan, 16(01), 1-11.

14

Anda mungkin juga menyukai