OLEH
DUVAN OKTAVIANUS DOLOKSARIBU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
OLEH
DUVAN OKTAVIANUS DOLOKSARIBU
NIM. 1904112866
Disetujui Oleh:
Ketua Jurusan
Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Pembimbing
RINGKASAN
pulau serta dialiri sebanyak 18 sungai dengan 11 sungai besar dan 7 sungai kecil.
bervariasi antara 230 C hingga 320 C disiang hari dan 20 C 280 C dimalam hari
Pesisir Selatan terletak pada: 0.000 59’- 20 28,6’ Lintang Selatan 1010 01”- 1010
30” Bujur Timur. Kondisi permukaan lahan Kabupaten Pesisir Selatan dewasa ini
adalah sebagian besar lahan hutan yaitu 70,54% hutan lebat dan 13,37% hutan
Ikan Kambang.
Metode yang digunakan dalam praktik magang ini adalah metode observasi
atau pengamatan secara langsung ke lapangan dengan cara mengambil data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan ikut
serta dalam aktivitas terhadap objek praktek magang atau melalui wawancara
palka. Proses kegiatan tersebut dilakukan pada saat alat tangkap bagan selesai
dilakukan pada saat malam hari hingga pagi hari, tepatnya pada pukul 19.00 WIB
– 06.00 WIB.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun laporan praktik magang ini selesai tepat pada waktunya.
sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk
terima kasih kepada bapak Desrizal Zesky, S.Pi sebagai pembimbing lapangan
selama melaksanakan praktik magang serta kepada orang tua dan rekan-rekan yang
Distribusi Hasil Tangkapan Ikan Pada Kapal Bagan Perahu KM. Atira 01 di
Penulis juga menyadari adanya kekurangan tata bahasa dan penulisan dalam
laporan praktik magang ini. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan praktik
magang ini. Semoga laporan praktik ini dapat bermanfaat dan memenuhi sasaran
yang diinginkan.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
8. Penyortiran Ikan....................................................................................... 22
Lampiran Halaman
I. PENDAHULUAN
Sumatera bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah Timur, dan
Selatan, berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi,
dan Bengkulu. Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah Negara
sektor migas. Hasil produksi perikanan budidaya pada tahun 2004 berupa tambak
sebanyak 3,70 ton, kolam 13.500 ton, keramba 9.103 ton, perikanan sawah
mencapai 3.059,90 ton dan kolam air deras 6.776,60 ton (BPS Sumatera Barat,
2004).
merupakan salah satu dari 19 kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten ini secara geografis terletak antara 0° 59’-2° 28’ LS dan 100° 19’-
101° 18’ BT, dengan luas daerah 5.749.89 km² dan garis pantai sepanjang 218
km.
2
fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang. Salah satu tipe
banyak kapal yang tambat labuh serta hasil tangkapan yang besar adalah
penanganan ikan. Alat tangkap Bagan perahu merupakan jenis alat tangkap ikan
Selatan. Bagan perahu (boat lift net) adalah salah satu jenis alat penangkapan ikan
yang termasuk dalam klasifikasi jaring angkat (lift net) dari jenis bagan yang
Konstruksi alat tangkap bagan perahu ini terdiri dari waring, kayu, pipa besi,
tali temali, lampu dan kapal bermesin. Salah satu kawasan yang bergerak dalam
umum terdiri dari aktivitas tambat dan labuh kapal perikanan, pembongkaran hasil
tangkapan, perbaikan dan perawatan alat tangkap serta perbaikan dan perawatan
kapal.
3
hasil tangkapan bagan perahu pada Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI) dari mulai
tangkapan bagan perahu pada Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Kambang Sumatera
Barat.
4
persiapan untuk melaut kembali (memuat logistik perahu dan awak perahu).
Selain itu, juga sebagai pusat kegiatan produksi, pemasaran, pengolahan hasil dan
logistik.
sebutan Tempat pelelangan ikan (TPI). Dengan luas tanah 20.517 Ha. Menurut
Portal Pesisir Selatan secara geografis Kecamatan Lengayang terletak pada 1000
40,38' - 1010 50' Bujur Timur dan 10 23,51' - 10 45,54' Lintang Selatan.
5
Penanganan ikan yang baik adalah semua kegiatan yang dilakukan terhadap
ikan sejak ditangkap, di atas kapal, di darat dan pada saat distribusi hingga
sampai ke tangan konsumen atau siap untuk diolah. Adapun tujuannya adalh
untuk mempertahankan kesegaran ikan selama mungkin agar tidak rusak dan
yaitu : (1) ketika ikan masih berada di atas kapal, (2) ketika ikan sudah
merupakan satu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya
karena penanganan sebelumnya akan mempengaruhi mutu hasil dari produk hasil
tangkapan.
Penanganan ikan yang baik di atas kapal merupakan langkah awal yang
dengan penanganan ikan yang baik di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau di
tempat pendaratan ikan. Jika terjadi kesalahan penanganan ikan, baik di atas
mutu ikan, dan berakibat terhadap rendahnya mutu ikan yang diolah di unit-unit
pengolah ikan. Oleh karena itu, maka persiapan penanganan ikan dan
Distribusi merupakan suatu jalur yang harus dilalui oleh arus barang dari
produsen ke agen atau pedagang besar terhadap konsumen. Dalam hal ini dapat
yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam kegiatan distribusi ini adalah
menjaga kualitas dari sebuah produk agar tetap bagus kualitasnya sampai ke
Dalam menjaga kualitas dari suatu produk, dapat dilihat dari proses
penanganannya. Penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian penting dari
distribusi perikanan. Penanganan ikan laut pada dasarnya terdiri dari dua tahap,
yaitu penanganan diatas kapal yang dilakukan oleh nelayan dan penanganan di
dermaga yang dilakukan oleh nelayan dan petugas bongkar muat pada pelabuhan.
Setelah proses pembongkaran hasil tangkapan selesai, nelayan akan menjual hasil
dahulu.
perikanan dari suatu tempat ke tempat lain sejak produksi, pengolahan sampai
pemasaran. Hal yang paling prinsip dalam proses distribusi hasil perikanan adalah
distribusi agar produk yang didistribusikan sampai ke tempat tujuan dengan tetap
beberapa hal diantaranya; jenis produk, jenis alat angkut, dan kondisi
basah. Begitupun dengan jenis alat angkut yang digunakan, bila produk yang
harus dilengkapi dengan alat pendingin. Jenis produk yang didistribusikan juga
Hasil tangkapan bagan perahu terdiri dari berbagai jenis ikan pelagis, seperti
(Euthynnus affinis), Cumi – cumi (Loligo sp.), Teri (Stolephorus sp.), dan ikan
Alat tangkap bagan perahu merupakan alat tangkap yang berbentuk persegi
empat yang memiliki panjang dan lebar yang sama. Konstruksi alat tangkap bagan
perahu ini terdiri dari jaring, bambu, pipa besi, tali temali, lampu dan kapal
bermesin. Bagian jaring dari bagan ini terbuat dari bahan waring yang dibentuk
berbentuk bujur sangkar yang dikarenakan adanya kerangka yang dibentuk oleh
Bagan perahu atau bagan bermotor adalah jenis alat tangkap yang
dioperasikan dengan cara menarik ke atas dari posisi vertikal yang dilengkapi
untuk menangkap ikan yang ada di atasnya dengan menyaring air. Bagan dalam
kerangka kayu, waring/jaring serta perahu bermotor yang sekaligus sebagai alat
transportasi di laut. Jenis lampu yang digunakan oleh bagan sebagai atraktor untuk
memikat ikan, yaitu lampu petromaks, lampu neon, dan lampu merkuri.
Cahaya lampu pada bagan, berfungsi untuk menarik ikan agar berkumpul di
Adapun yang menjadi objek pada praktik magang ini adalah Aktivitas
yang digunakan ialah kamera handphone, laptop dan alat tulis untuk menunjang
Metode yang digunakan dalam praktik magang ini adalah metode observasi
atau pengamatan secara langsung ke lapangan dengan cara mengambil data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan ikut
serta dalam aktivitas terhadap objek praktik magang atau melalui wawancara
pengumpulan data sekunder juga pada saat berada di kantor pelabuhan. Data yang
disajikan dalam laporan magang ini yaitu berbentuk tulisan, gambar dan juga
tabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
persiapan untuk melaut kembali (memuat logistik perahu dan awak perahu).
Selain itu, juga sebagai pusat kegiatan produksi, pemasaran, pengolahan hasil dan
tahun 2006. Dengan sebutan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dengan luas tanah
20.517 Ha. Secara geografis Kecamatan Lengayang terletak pada 1000 40,38' -
1010 50' Bujur Timur dan 10 23,51' - 10 45,54' Lintang Selatan (Hakim, 2023).
c) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang jenis dan tarif atas
4.3. Visi dan Misi Pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kambang
persamaan persepsi, oleh sebab itu visi UPTD Pelabuhan Perikanan Wilayah I
Pelaksana Teknis Perikanan Tangkap, yang terdapat pada BAB II dan bagian
Ikan terdiri:
memudahkan kerja dan tugas harian pegawai Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Kepala
Pelabuhan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau
antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi.
dengan tahun 2023 sebanyak 31 orang, terdiri dari 8 orang PNS, dan 23 orang
tenaga kontrak.
5. Staff PNS - - 4 - 4
Jumlah PNS 0 0 7 1 8
11. Pengemudi/Supir - - - - 1
Jumlah Keseluruhan 0 0 7 1 31
Perahu KM. Atira 01. Sebelum kapal tersebut melakukan penangkapan dan
berlayar, petugas pelabuhan terlebih dahulu mendata atau menginspeksi data kapal
tangkapan yang diperoleh dan juga untuk memeriksa dan mengetahui apakah SIPI
(Surat Izin Penangkapan Ikan) dan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) kapal
tersebut masih aktif atau sudah tidak aktif. Berikut contoh SIPI dan SPB Pada
(Lampiran 4).
18
4.7.1.Penanganan Ikan
menjaga mutu atau kualitas ikan (memperlama pembusukan) agar tetap baik
hingga ikan dipasarkan. Saat ini penanganan yang dianggap baik adalah dengan
penerapan rantai dingin, yaitu mengusahakan agar ikan tetap dingin (suhu rendah).
Pada kapal Bagan Perahu KM. Atira 01 melakukan proses penanganan ikan dengan
ikan hasil tangkapan. Palka diisi dengan es balok untuk sebagai pendingin. Teknik
penanganan ikan di atas kapal dimulai dari menaikkan ikan ke atas kapal,
terkait tahapan penanganan ikan diatas kapal bagan perahu dapat dilihat pada
Menaikkan Penanganan
Ikan keatas Ikan sebelum
kapal disimpan
Penyortiran
Pencucian Ikan
IKan
Penyimpanan
Ikan di coolbox
Dari gambar tahapan penanganan ikan diatas dapat dilihat bahwa proses
dalam melakukan penanganan ikan hasil tangkapan pada kapal bagan perahu KM.
Atira 01 sangat penting dalam setiap proses penanganan yang dilakukan agar ikan
hasil tangkapan tetap terjaga kualitasnya selama 5 hari diatas kapal. Dan setiap
proses seperti menaikkan ikan ke atas kapal, pencucian ikan, penyortiran ikan, dan
penyimpanan ikan di dalam palka harus di lakukan dengan hati-hati dan tidak
sembarangan.
Menaikkan ikan ke atas kapal menggunakan mesin roller dong feng 18. Mesin
roller tersebut digunakan pada saat setting dan hauling. Cara menaikkan ikan
menggunakan roller yaitu dengan cara tali ris/tali pengikat yang di ikat pada bingkai
waring lalu di tarik ke atas menggunakan mesin roller tersebut (Gambar 4). Setelah
bingkai waring naik ke atas permukaan air, maka tali penggantung/pengikat waring
pada ujung kiri dan bagian tengah bingkai dilepas (Gambar 5), tali kemudian
dilewatkan pada bagian bawah kapal beserta waringnya menuju ke sisi kanan kapal
(Gambar 6). Setelah itu tali pemberat ditarik ke atas agar mempermudah penarikan
waring dan lampu sorot yang berjumlah 101 dihidupkan lagi. Waring kemudian
ditarik sedikit demi sedikit dari sisi kanan kapal ke atas kapal (gambar 3). Hasil
tangkapan yang telah terkumpul diangkat ke atas geladak utama kapal lalu
Dalam menaikkan ikan keatas kapal para awak kapal yang berjumlah 14
orang, yang terdiri dari 1 kapten, 1 mualim, 11 anak buah kapal dan 1 mahasiswa
magang, lalu para anak buah kapal dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 4 orang
untuk melepaskan tali ris/tali pengikat dari bingkai waring, 5 orang untuk menarik
waring kearah salah satu sisi kapal, dan 2 orang untuk menjaga mesin roller agar
tetap hidup pada saat bingkai waring diangkat ke atas. Proses ini dilakukan secara
Setelah ikan diangkat di atas geladak kapal, lalu hasil tangkapan tersebut
x tinggi 53 cm, maka selanjutnya akan dilakukan penyortiran ikan (gambar 7).
Penyortiran ini dilakukan pada malam hari tepatnya pada hari rabu tanggal 18 januari
2023, setelah hasil tangkapan diangkat ke atas geladak kapal, lalu dipisah berdasarkan
jenis ikan hasil tangkapan seperti ikan kembung, ikan selar, ikan lemuru, dan ikan
tongkol, setelah ikan telah siap disortir maka ikan hasil tangkapan di letakkan ke
Pada saat melakukan penyortiran jumlah anak buah kapal yang melakukan
kelompok ada 2 orang anak buah kapal, dan ini dilakukan setiap kali melakukan
bersih yang disiram langsung menggunakan ember hitam kecil yang berukuran
disiram menggunakan air laut sambil keranjang di goyangkan hingga ikan bersih
(gambar 10).
23
Hal ini bertujuan untuk membersihkan ikan dari sisik dan darah sebelum
disimpan. Kebersihan ikan juga berpengaruh terhadap harga jual ikan dipasaran
karena jika ikan yang dipasarkan masih mengandung darah maka harga ikan
tersebut akan menurun dari harga aslinya. Pencucian ikan dilakukan oleh 4 orang
anak buah kapal yang kemudian dibagi lagi menjadi 2 kelompok, sehingga dalam
satu kelompok ada 2 orang anak buah kapal, satu orang untuk menyiram ikan
Pencucian ini dilakukan menggunakan keranjang agar air dari pencucian ikan
bisa langsung terbuang dan ikan yang dicuci bisa tetap segar dan sisa-sisa darah
yang melekat dapat hilang agar kualitas ikan hasil tangkapan bisa terjaga.
Ikan yang telah dicuci langsung dimasukan ke dalam peti es (coolbox) yang
Penyusunan ikan dilakukan secara bertumpuk dimulai dari dasar coolbox hingga
penuh (Gambar 13). Untuk jenis ikan berekonomis tinggi, coolbox yang digunakan
pembongkaran/pendistribusian.
Penyimpanan ikan di dalam coolbox yang berisi es balok berguna untuk masa
penyimpanan, yang mana masa penyimpanan ikan itu sendiri selama 5-6 hari diatas
kapal, jika lebih dari 6 hari maka ikan tersebut kualitasnya akan menurun dan harga
dipasaran juga akan menurun dikarenakan masa penyimpanan yang tidak sesuai.
pertama kali pada saat ikan hasil tangkapan dinaikkan ke atas kapal lalu
untuk dilakukan pencucian ikan hasil tangkapan dengan cara disiram dengan
air laut agar ikan hasil tangkapan bersih dari sisa-sisa darah dan sisik
(Lampiran 2).
26
menyiram ikan dengan air laut pada saat melakukan pencucian ikan didalam
d. Roller dong feng 18 digunakan pada saat menaikkan bingkai waring ke atas
dengan cara tali ris/tali pengikat yang di ikat pada bingkai waring lalu di
tarik ke atas menggunakan mesin roller tersebut, roller juga digunakan pada
e. Lampu Sorot digunakan pada saat hauling atau saat sedang melakukan
penangkapan, banyak lampu sorot yang digunakan adalah 101 lampu sorot,
hasil tangkapan pada saat kapal berlayar selama 5 hari, lalu ketahanan ikan
Proses distribusi yang dilakukan pada hari minggu tepatnya pada tanggal 22
januari 2023 berdasarkan wawancara dengan pemilik kapal KM. Atira 01 yaitu
setelah ikan dibongkar, ditimbang kemudian dikemas dengan cara ikan tersebut
dimasukkan ke dalam Styrofoam yang sudah dilapisi plastik dan diberi es batu
didalamnya, Styrofoam tersebut di packing dan diikat dengan lakban. Lebih jelasnya
lagi dapat dilihat pada alur distribusi dibawah ini (Gambar 14).
27
4.8.1. Alur Distribusi Hasil Tangkapan Ikan Pada Kapal Bagan Perahu
Setelah kapal bertambat labuh para anak buah kapal yang berjumlah 14 orang
langsung memisahkan ikan hasil tangkapan menggunakan ember hitam besar yang
kemudian dari ember hitam besar dipindahkan ke dalam keranjang plastik, ketika
keranjang tersebut sudah berisi ikan lalu diangkat dan diturunkan ke dermaga oleh
anak buah kapal. Proses penurunan keranjang dilakukan secara bersama-sama dan
sebagian anak buah kapal sudah menunggu di tepi dermaga untuk mengambil
keranjang yang sudah berisi ikan yang dikeluarkan dari dalam coolbox tersebut
(Gambar 16).
28
2. Penimbangan Ikan
berisi ikan tersebut langsung diantarkan ke dalam gudang penyimpanan oleh anak
buah kapal, kemudian langsung dilakukan penimbangan, setelah itu ikan yang
melakukan penimbangan yaitu anak buah kapal bagan KM. Atira 01 secara
3. Wrapping (Pengemasan)
dilapisi plastik Pe biru yang sebelumnya sudah diisi dengan es batu (Gambar 18),
kemudian Styrofoam tersebut dilakban (Gambar 19), satu kotak Styrofoam berisi
40 kg ikan. Proses pengemasan ikan dilakukan oleh anak buah kapal secara
4. Distribusi
tersebut langsung dipasarkan atau juga ada langsung dikirim pada hari itu juga
Proses pengirimannya langsung diantar oleh pemilik kapal bersama satu orang
anak buah kapal ke berbagai daerah tergantung permintaan dari pembeli dan juga
Pendaratan Ikan Kambang selama praktik magang antara lain yaitu ikan
affinis), dan ikan selar (Selaroides leptolepis). Dalam satu berlayar, biasanya hasil
tangkapan yang diperoleh sebanyak 800 kg hingga 1000 kg untuk ikan selar dan
5.1 Kesimpulan
Aktivitas penanganan hasil tangkapan dilakukan pada hari rabu tanggal 18-
22 januari 2023 dan dilakukan diatas kapal bagan perahu, biasanya aktivitas
penanganan hasil tangkapan dilakukan pada malam hari sekitar jam 19.00 WIB
hingga pukul 05.00 WIB setelah melakukan pengoperasian alat tangkap. Dalam
dilakukan dan hasil tangkapan dinaikkan ke atas kapal, dan memerlukan waktu
Distribusi hasil tangkapan dilakukan pada saat kapal tambat dan langsung
styrofoam dan memasukkan es batu agar kualitas ikan pada saat dilakukannya
Ikan hasil tangkapan yang diperoleh dari kapal bagan perahu pada tanggal
18-22 Januari 2023 yang dominan yaitu ikan kembung (Rastrelliger), ikan tongkol
(Euthynnus affinis), ikan selar (Selaroides leptolepis), dan ikan lemuru (Sardinella
lemuru).
5.2 Saran
dalam coolbox tidak ditumpuk dengan acak atau tidak beraturan. Agar tekstur
menjadi menurun.
.
32
Badan Pusat Statistik. 2004. Produksi Budidaya Perikanan Darat Menurut Jenis
Budidaya dan Kabupaten/Kota (Ton). Sumatera Barat
Geografi.org. 2022. Geografi Provinsi Sumatera Barat. Diakses pada 6 April 2022, dari
https://www.geografi.org/2022/04/geografi-provinsi-sumatera-barat.html
Hakim, Ihsan. 2023. Analisis Teknis Perikanan Tonda di Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. (Skripsi
Sarjana, Universitas Bung Hatta)
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor :
66/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Perikanan Tangkap, Jakarta.
Mallawa, Achmad. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta: Jakarta
Murniyati AS, Sunarman. 2000. Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan.
Yogyakarta : Kanisius.
Portal Pesisir Selatan. 2023. Geografi dan Topografi. Sumatera Barat.http://
berita.pesisirselatankab.go.id/page/detail/geografis-dan-topografis
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Sudirman dan Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta: Jakarta
Subani, W., dan H. R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut 5 Tahun 1988 (Edisi Khusus). Jakarta. 248 hal.
Stoner et al., 1992, Manajemen, Jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit.
Sumardi JA. 2000. Ikan Segar Mutu dan Cara Penanganan (review) Teknologi
Hasil Perikanan. Malang :Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya.
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lokasi Praktek Magang
35
36
g. Coolbox
37