Oleh :
MUHAMAD FAHRI DELFI
NPM : 211016154246002
Disetujui Oleh
Mengetahui,
Dekan Fakultas Perikanan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Praktek
Kerja Lapangan (PKL). Yang berjudul “TEKNIK PENANGGKAPAN IKAN
DENGAN ALAT TANGKAP PAYANG YANG DI OPERASIKAN
NELAYAN PERIKANAN PANTAI KOTA PARIAMAN PROVINSI
SUMATERA BARAT”.
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi syarat
sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan sebagai bahan acuan
dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang akan di laksanakan di
Perairan Pantai Kota Pariaman Provinsi Sumatra Barat.
Saya mengucapkan Terima kasih kepada Bapak (dosen pembimbing),
selaku dosen Pembimbing saya yang telah membimbing saya dalam pembuatan
proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sehingga dapat selesai pada tepat
waktu.
Saya menyadari, proposal yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan proposal ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Tujuan..........................................................................................................2
1.3. Manfaat........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Potensi Sumberdaya Ikan Pesisir.................................................................4
2.2. Definisi Alat Tangkap Payang.....................................................................4
2.3. Kontruksi Payang.........................................................................................5
2.4. Pengoperasian Alat Tangkap Payang...........................................................7
2.5. Musim Penangkapan....................................................................................8
2.6. Hasil Tangkapan..........................................................................................9
2.7. Fishing Ground............................................................................................9
BAB III METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat.......................................................................................10
3.2. Alat Dan Bahan Praktek...............................................................................10
3.3. Metode Pengambilan Data...........................................................................10
3.4........................................................................................................................ Me
tode Analisis Data.........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Lampiran Hal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Pariaman merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Padang
Pariaman, yang terbentuk dengan berlakunya Undang-undang No. 12 Tahun 2002.
Secara geografis, Kota Pariaman terletak dipantai barat pulau Sumatera dan
berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Pada sisi utara, selatan dan
timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang Pariaman dan di sebelah
barat dengan Samudera Indonesia.
Secara astronomis, Kota Pariaman terletak antara 00° 33‘ 00 “ – 00° 40‘
43“ Lintang Selatan dan 100° 04‘ 46“ – 100° 10‘ 55“ Bujur Timur. Tercatat
memiliki luas wilayah 73,36 km2, dengan panjang garis pantai 12,00 km. Luas
daratan kota ini setara dengan 0,17% dari luas daratan wilayah Provinsi Sumatera
Barat, dengan 6 buah pulau-pulau kecil; Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau
Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso Duo dan Pulau Kasiak. Panjang pantai lebih
kurang 12,7 km.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktek magang ini adalah untuk mengetahui
bagaimana cara teknik pengoperasian alat tangkap payang yang di operasikan
nelayan Perairan Perikanan Pantai Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktek magang ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan teknik pengoperasian
alat tangkap payang dan mendeskripsikan cara teknik pengoperasiannya di
Perairan Perikanan Pantai serta diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca
ataupun stakeholder yang berperan dalam dunia perikanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat tangkap payang lais termasuk pukat kantong yang memiliki dua sayap
kiri dan kanan dengan mata jaring sekitar 30 cm serta teknis pengoperasiannya
dengan cara melingkar. Payang merupakan alat tangkap jaring ikan pelagis yang
digunakan sebagian besar masyarakat nelayan di Desa Kuala Utara Kecamatan
Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Alat tangkap payang tersebut
sudah bertahun-tahun dioperasikan oleh masyarakat di Daerah Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara sebagai mata pencahrian meraka.
a. Sayap
Bagian sayap berfungsi untuk melingkar dan menghadang ikan pada saat
pengoperasian. Sayap dibagi menjadi 2 bagian yaitu sayap kanan dan
sayap kiri, masing-masing bagian memiliki jumlah mata jaring horizontal
yang berbeda. Panjang sayap masing-masing mencapai 130 m dan tinggi
20 m. Bahan yang digunakan adalah PA (Polyamide) Multiflament dengan
ukuran benang D18 dengan ukuran mata jaring (mesh size) 30 cm.
b. Badan Jaring
Bagian badan jaring atau kepala jaring memiliki ukuran panjang 12 meter
untuk satu sisi, sehingga panjang total badan jaring adalah 24 meter.
Terbuat dari PA (Polyamide) multifilament. Ukuran mesh size pada bagian
badan jaring berbeda- beda yaitu 3 inch (ukuran benang D18), 2 inch
(ukuran benang D9), 1 inch (ukuran benang D6). Badan jaring pada setiap
lembarnya tidak sama, semakin ke dalam ukuran mata jaring semakin
kecil, hal ini dimaksudkan untuk mencegah lolosnya ikan. Badan (Body)
ini berfungsi untuk menggiring ikan masuk kedalam kantong.
c. Kantong
d. Pelampung
e. Pemberat
Pemberat yang digunakan terbuat dari batu sebanyak 20 – 30 buah,
masing-masing batu mempunyai berat ± 200 gr dan panjang antar
pemberat 10 – 15 m. Kegunaan pemberat digunakan agar mulut jaring
terbuka sehingga ikan dapat masuk ke mulut jaring.
f. Tali
Tali yang terdapat pada alat tangkap payang terdiri dari tali ris, tali
pelampung, tali pemberat dan tali selambar. Semuanya terbuat dari bahan
PE. Panjang tali ris 300 meter dengan diameter 7 mm. panjang tali
pelampung 60 m. Panjang tali pemberat 0,5 m dengan diameter 5 mm. Tali
selambar terdiri dari 2 bagian yaitu tali selambar depan dan tali selambar
belakang. Panjang tali selambar depan 20 m dengan diameter 11 mm,
sedangkan panjang tali selambar belakang 30 m dengan diameter 26 mm.
Hasil tangkap payang merupakan ikan pelagis atau bisa disebut juga ikan
permukaan. Ikan hasil tangkapan payang terdiri dari berbagai jenis ikan yang
biasa digunakan sebagi umpan seperti ikan layang (decapterus sp), ikan kawalinya
(Rastrelliger sp), ikan sardine (Sardibella Sp), ikan teri (Stelopherus sp) dan ikan
lolosi (Caesio sp) (Subanni Barus, 1989) dalam Kusuma (2019)
Distribusi ikan pada waktu pagi dan sore hari memiliki perbedaan,
diakibatkan adanya pengaruh parameter lingkungan yang berbeda, sehingga dapat
dilakukan penelitian komposisi hasil tangkapan payang pada waktu pagi dan sore
hari di Perairan Pasalaban Bungus Selatan Padang Sumatera Barat untuk
megetahui perbedaan dan waktu yang paling baik untuk pengoperasian alat
tangkap payang. Pengoperasian payang dibagi dalam tiga tahap, yaitu penentuan
daerah penangkapan ikan (fishing ground), penurunan jaring atau setting, dan
tahap penarikan jaring atau hauling. Setting alat tangkap dilakukan setelah
ditemukan gerombolan ikan, kemudian salah satu nelayan melepaskan sayap
kanan jarring payang dan bersamaan dengan itu dua nelayan payang mengulur
jaring, setting berlangsung selama kurang lebih 15menit (Zikrillah, 2020).
Hasil tangkapan dengan alat tangkap payang adalah ikan pelagis kecil
yaitu terinasi (Stolephorus Sp). Tahapan operasional alat tangkap payang terdiri
dari persiapan awal, "penentuan fishing ground setting, hauling, dan penanganan
hasil tangkapan (hadling). Kecepatan melingkari gerombolan ikan, dan kecepatan
penarikan tali merupakan factor penting dalam pengoperasian tayang ( Fitriani
dan purestyo, 2012).
Djasmani, Supardjo S., Djumanto dan Septy T. Sari. 2009. Komposisi Udang
Hasil Tangkapan Jaring Ciker Pada Nelayan Tegalkamulyan di
Kabupaten Cilacap. Jurnal perikanan (J. Fish. Sci.) XII (2) : 64-71.
Fitriani, Nur & Kustiawan Tripursetyo.2012. tekhnik penangkapan ikan terinasi
(stolephorus sp) dengan alat tangkap payang di Perairan Pamekasan Jawa
Timur. Journal of marine and coastal science fol.1.no.1.
Genisa. S. A. 1998. Beberapa Catatan Tentang Alat Tangkap Ikan Pelagis Kecil.
Jurnal Oseana. Vol. XXIII, No. 3 & 4 1998.
Irianto, Hari Eko, and Indroyono Soesilo. "Dukungan Seminar Nasional Hari
teknologi penyediaan produk perikanan Pangan Sedunia. Vol. 27. No. 3.
Kurnia, Muhammad. Sudirman dan Muhammad Yusuf. 2015. Pengaruh
Perbedaan Ukuran Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Pancing
Ulur di Perairan Pulau Subutung Pangkep. Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan
Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Kusuma. P. A. 2019. Analisis Efisiensi Pendapatan Nelayan Tradisional
Menggunakan Alat Tangkap Payang Di Desamasalima Kecamatan
Masalembu Kabupaten Sumenep. Jurnal Seminar Nasional Optimalisasi
Sumberdaya. Mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unija
Limbong. I, Brown. A, Bustari. 2013. Study Technology Purse seine and
Operasion In The Village Of Aek Manis Sibolga North Sumatra
Province. Jurnal Perikanan. Students Of fisheries and marine science
faculty.
Rachman, Saiful Kadir, Pudji purwanti dan Mimit Primyastanto. 2013. Analisis
factor produksi dan kelayakan usaha alat tangkap payang di Gili
Ketapang Kab, Probolinggo, Jawa Timur. Jurnal ecsofim fol.1.no.1. 2013
Suharyadie,Edwin.2004.pemetaan pola pergerakan armada payang di Pelabuhan
Ratu. Skripsi. Institute pertanian Bogor.Bogor
Wicaksono. K. G, Asriyanto, Boesono. H. 2014. Analisis Efisiensi Teknis
Genuine Payang Dan Modifikasi Payang Dengan Windows Samping
Terhadap Hasil Tangkapan Di Perairan Kabupaten Kendal. Journal of
Fisheries Resources Utilization Management and Technology.
Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Vol, 3. No, 2. 2014.
Wujonarko, H, E, 2017. Komposisi Hasil Tangkapan Payang di Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan Bulu, Kabupaten Tuban Jawa Timur. Skripsi. Program Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
Zikrillah, M. 2020. Komposisi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang Pada
Waktu Pagi Dan Sore Hari Di Perairan Pasalaban Bungus Selatan Padang
Sumatera Barat. Jurnal. Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas
Riau Pekanbaru
LAMPIRAN
1. Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perairan Perikanan
Pantai Kota pariaman Provinsi Jambi.