OLEH :
OLEH :
Menyetujui
Mengetahui,
Dr. I Ketut Sumandiarsa, S.St.Pi., M.Sc. Heny Budi Purnamasari, S.St.Pi., M.S.T.Pi.
Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas proposal yang berjudul “Pengamatan Produksi Dan
Pemasaran Pempek Ikan Tenggiri (Scrombidae commerson) Di UKM Yamois
Indo Prima, Kabupaten Malang Jawa Timur” dengan tepat waktu.
Proposal yang berjudul “Pengamatan Produksi Dan Pemasaran Pempek
Ikan Tenggiri (Scrombidae commerson) Di UKM Yamois Indo Prima,
Kabupaten Malang Jawa Timur” ini disusun sebagai syarat pelaksaan Praktik
Lapang 1 pada program studi teknologi pengolahan hasil perikanan di Politeknik
Ahli Usaha Perikanan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan didalam penyusunan, sehingga kritik dan saran sangat
diperlukan oleh penulis untuk perbaikan dan kesempurnaan di masa yang akan
datang. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
proposal Praktik Lapang I yang berjudul “Pengamatan Produksi Dan Pemasaran
Pempek Ikan Tenggiri (Scrombidae commerson) Di UKM Yamois Indo Prima,
Kabupaten Malang Jawa Timur”
Penyusunan Proposal ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis sebagai penyusun menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhammad Hery Riyadi Alauddin, S.Pi., M.Si. Selaku Direktur
Politeknik Ahli Usaha Perikanan.
2. Bapak Dr. I Ketut Sumandiarsa, S.St.Pi., M.Sc. Selaku Ketua Program
Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
3. Ibu Heny Budi Purnamasari, M.ST.Pi. Selaku Sekretaris Program Studi
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
4. Ibu Rufnia Ayu Afifah, M.Sc. Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya selama penyusunan proposal ini.
5. Orang tua yang kami sayangi serta keluarga yang senantiasa memberikan
semangat, doa, motivasi, baik moral maupun material.
6. Rekan-rekan bimbing dan semua pihak yang senantiasa meluangkan
waktunya untuk berbagi informasi dalam menyelesaikan proposal ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
1. PENDAHULUAN
Usaha rumahan UKM Yamois Indo Prima merupakan industri kecil menengah
anak bangsa yang lahir di Kota Malang, sebagai usaha kreatif yang dilakukan
untuk mendapatkan kesempatan dalam bisnis dibidang olahan ikan tenggiri.
Bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan dan kelautan dan frozen food
makanan khas Indonesia seperti pempek, siomay, tahu, bakso dan lainnya yang
telah ditekuni sejak tahun 2009. UKM Yamois Indo Prima berasal dari industri
berskala rumah tangga yang berlokasi di Sawojajar Kota Malang, diproduksi di
teras rumah dengan menggunakan peralatan seadanya, dan sekarang, Yamois
beroperasi dikelola secara modern hybrid dengan teknologi mesin terkini dan
screening bahan serta kualitas secara berkala dan professional, namun tidak
meninggalkan unsur tradisi dalam pelaksanaannya.
1.2 Tujuan
1 Mengetahui alur proses dan rendemen pada proses pengolahan Pempek Ikan
Tenggiri
2 Mengetahui penerapan suhu dalam proses produksi Pempek Ikan Tenggiri
3 Mengetahui pengujian mutu (organoleptik dan sensori) produk Pempek Ikan
Tenggiri menurut SNI
4 Melakukan perhitungan finansial dari produk Pempek Ikan Tenggiri
5 Mengetahui penerapan sanitasi dan hygiene pada UKM Yamois Indo Prima
Indonesia. Ikan tenggiri juvenile dan masih muda hidup dalam gerombolan kecil,
sedangkan yang sudah dewasa sebagai individual (Collette, B.B., 2001).
2.1.4. Kandungan Ikan Tenggiri
Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan yang kaya akan nilai gizi
seperti protein, asam lemak omega 3, energi, lemak dan lain sebagainya. Berbagai
nutrisi yang terkandung di dalam ikan ini dapat membantu menjaga kesehatan
manusia seperti mencegah terjadinya hipertensi, mencegah penyakit kanker, serta
penyakit jantung. Kandungan omega3 yang ada berperan dalam pembentukan
sel-sel saraf otak pada anak-anak dalam meningkatkan kecerdasan pada proses
pertumbuhannya (Aripudin, 2021).
2.2 Alur Proses dan Rendemen Pada Pengolahan Pempek Ikan Tenggiri
2.2.1 Persyaratan Mutu Ikan Segar
Persyaratan mutu ikan segar mengacu kepada standar mutu ikan segar
berdasarkan (SNI 2729:2013, n.d.), ciri-ciri ikan yang berkualitas baik antara lain
dari dapat dilihat dari : mata (bola mata cembung, kornea dan pupil jernih,
transparan, mengkilap spesifik jenis ikan), insang (warna insang merah tua atau
coklat kemerahan, cemerlang, dengan sedikit lendir transparan) lendir (lapisan
lendir jernih, transparan, mengkilap, cerah), daging (sayatan daging sangat
cemerlang, spesifik jenis, jaringan daging sangat kuat), bau (sangat segar, spesifik
jenis kuat), tekstur (padat, kompak, elastis). Persyaratan mutu ikan segar dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Syarat mutu ikan
Parameter ujian Satuan Persyaratan
a. Organoleptik - Min. 7 (Skor 1-9)
b. Cemaran mikroba
- ALT Koloni/g 5 x 105
- Escherichia coli APM/g <3
- Sallmonella - Negatif/ 25g
- Vibrio cholera - Negatif/ 25g
- Vibrio APM/g <3
parahaemolyticus
c. Cemaran logam
- Arsen *(AS) mg/kg Maks. 1,0
- Kadium (Cd) mg/kg Maks. 0,1
- Merkuri (Hg) mg/kg Maks. 0,5***
- Timah (Sn) mg/kg Maks. 0,5
- Timbal (Pb) mg/kg Maks. 1,0**
mg/kg Maks. 40,0**
mg/kg Maks. 0,3
mg/kg Maks. 0,4**
d. Kimia*
- Histamin *** mg/kg Maks. 100
e. Residu kimia
- Kloramfenikol*** - Tidak boleh ada
- Malachite green - Tidak boleh ada
dan
Leuchomalachite
green****
5
Ikan
Es Batu Penghancuran
Telur Pencetakan
Empek-empek
Cemaran N C M M
4
mikroba Koloni/g 5 2 10 105
ALT Koloni/g 5 1 102 103
Staphylococus
aureus
Cemaran logam mg/kg Maks. 0,5
Merkuri (Hg) mg/kg Maks. 0,2
Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,1
Kadmium (Cd)
Cemaran fisik Potongan 0
Filth
CATATAN
Untuk setiap parameter sensori
Untuk pengujian kuantitatif yang persyaratannya jumlah koloni atau
nilai APM menggunakan 3 kelas sampling. Persyaratan adalah
diperbolehkan sejumlah contoh tertentu berada pada nilai marginal
(antara m dan M) tetapi tidak diperbolehkan satu contoh pun melebihi
nilai hasil uji maksimal (M) dengan keterangan sebagai berikut:
n : jumlah contoh yang diuji (5)
c : jumlah contoh yang diperbolehkan berada pada nilai marginal (antara
m dan M sesuai parameter uji)
m : nilai hasil uji minimal pada nilai marginal (sesuai parameter uji)
M : nilai hasil uji maksimal pada nilai marginal (sesuai parameter uji)
Maks. Maksimun
Min. Minimum
Sumber : SNI 7661:2019
2.2.4. Rendemen Proses Pengolahan Pempek Ikan Tenggiri
Rendemen adalah perhitungan yang diperoleh dari produk akhir dibagi
dengan bahan mentah dikalikan seratus persen kemudian hasilnya dinyatakan
dalam bentuk % berat. Tujuan dari dilakukan perhitungan rendemen adalah
mengetahui berat bersih dari ikan yang digunakan dalam optimalisasi produksi
dibandingkan berat kotor yang tidak terpakai. Rendemen dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu jenis dan ukuran, mutu bahan baku, keahlian pekerja dan
peralatan.(Assadad, 2011)
Peralatan yang digunakan pada saat proses penanganan dan pengolahan
juga dapat mempengaruhi hasil rendemen. Pisau yang tidak tajam akan
menyebabkan kesulitan pada saat proses penanganan dan pengolahan sehingga
menyebabkan daging ikan terbuang pada saat proses penanganan dan
pengolahan maka akan semakin rendah rendemen yang diperoleh.
perubahan warna, munculnya bau tidak sedap karena gas ammonia, sulfide atau
senyawa busuk lainnya. Kerusakan pada pempek juga akan cepat terjadi jika
mempunyai kadar air yang tinggi dikarenakan ada memicu pertumbuhan semua
jenis mikrobia yaitu kapang, khamir dan bakteri (Karneta, et al, 2013). Pempek
hanya dapat disimpan selama 1 hari di dalam suhu ruang, namun daya simpan
pempek bisa mencapai 4 minggu jika disimpan di dalam lemari pendingin
(Murtiningsih, et al. 2011; Karneta,et al. 2013).
2.4 Pengujian Mutu (organoleptik dan sensori) Produk Pempek Ikan Tenggiri
Standar mutu digunakan untuk memberikan jaminan kepada konsumen
bahwa kualitas produk memang sesuai dengan apa yang dijanjikan sehingga
meningkatkan kepercayaan konsumen. Melindungi konsumen dari produk yang
kualitasnya rendah. Produk diakui kualitasnya secara internasional sehingga bisa
diperdagangkan lintas Negara. Tujuan utama adanya standar mutu adalah
membantu menjembatani antara kepentingan konsumen dengan kepentingan
pelaku usaha/produsen. Karena dengan cara menetapkan standar produk yang
tepat, hal ini dapat memenuhi kepentingan dan mencerminkan apresiasi dari
kedua belah pihak.(Taufik, 2018)
Contoh Beberapa Standar Mutu Yang sering diterapkan perusahaan Nasional
dan Internasional
1. ISO – International Organization for Standardization
2. SNI – (National Standardization Agency of Indonesia)
Standar Mutu sangatlah penting, khususnya di era globalisasi seperti
sekarang ini yang menuntut produsen untuk teliti dalam membaca keinginan pasar
dan harus menyesuaikan kualitas produk yang dihasilkan agar memiliki daya saing
yang sama dengan produk-produk lain. Dengan adanya standar yang jelas maka
konsumen dapat terhindar dari kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian produsen
karena produk yang dibeli harus disesuaikan dengan standar yang telah
ditetapkan sehingga dapat melindungi keamanan serta kenyamanan
konsumen.(Ketut. et al, 2015)
Oleh karena itu, harus ada persyaratan mutu yang ditetapkan yaitu dengan adanya
pengujian mutu untuk bahan baku (Organoleptik) dan pengujian mutu untuk
produk akhir (Sensori).
a. Pengujian Mutu Organoleptik Bahan Baku
Pengujian organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
kesegaran bahan baku yang digunakan. Uji organoleptic bahan baku dilakukan
berdasarkan SNI yang berlaku, yaitu SNI 01-2346-2006 tentang penilaian ikan
segar. Adapun parameter yang diuji meliputi kenampakan, mata, insang, lendir
permukaan badan, daging, bau dan tekstur. Sedangkan pengujian Pengujian
sensori merupakan cara pengujian menggunakan indera manusia sebagai alat
utama untuk menilai mutu produk perikanan yang sudah mengalami proses
pengolahan. Uji sensori dapat diaplikasikan untuk melihat kesukaan atau
penerimaan konsumen terhadap suatu produk.
9
Berikut ini adalah contoh hasil pengujian mutu organoleptik yang dilakukan
pada UMKM Pemuda, UMKM Warung Ibu Emma, dan produk trial.(Sipahutar,et
al. 2022)
Tabel 3 Hasil pengujian organoleptik
Rata- SNI
Sampel Mata Insang Lendir Daging Bau Tekstur
rata 2729:2013
UMKM1 7,52±0,11ᶜ 7,58±0,07ᵇ 7,78±0,12ᵇ 7,7±0,07ᵇ 7,63±0,10ᵇ 7,65±0,05ᵇ 7,60
digunakan sudah memenuhi standar air minum (Badan Pengawas Obat dan
Makanan, 2009).
2. Peralatan atau Permukaan yang Kontak Langsung dengan Produk.
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi terbuat dari bahan stainless
stell (timbangan, meja proses, pisau, conveyer dan lain-lain), Plastik (keranjang,
baskom, bak dan lain-lain) dan baja (mesin pembekuan). Pencucian untuk
peralatan di perusahaan dilakukan dengan cara menyikat permukaan peralatan,
diberi air sabun dan kemudian dibilas dengan air chlorin 100 ppm.(Hanidah, 2018)
Pencegahan Kontaminasi Silang. Kontaminasi silang dapat dicegah dengan
menerapkan cara berproduksi yang baik dan benar (GMP). Konstruksi ruang
pengolahan dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi pemisahan dengan
batasyang jelas tiap tahapan proses, antara bahan baku yang diterima dan produk
akhir, bahan kimia dan sanitizer disimpan pada tempat terpisah, pemisahan
saluran antara air bersih dan air bekas proses .
3. Pencegahan Kontaminasi Silang
Pencegahan kontaminasi silang yang dimaksud adalah pencegahan dari
kondisi yang tidak bersih pada makanan, material, kemasan atau cemaran fisik
lain serta dari permukaan yang kontak dengan bahan seperti peralatan dan
perlengkapan kerja karyawan. Perancangan dan tata letak juga harus dapat
mencegah kontaminasi silang. Selain itu, harus dijamin juga adanya pemisahan
dan perlindungan produk
4. Menjaga Fasilitas Tempat Cuci Tangan dan Toilet.
Pintu masuk ruang proses terdapat 25 kran pencuci tangan yang mengalir
dengan menggunakan kran dorong yang menggunakan kaki. Kran air pencuci
tangan dilengkapi dengan sabun serta bak cuci tangan. Pencucian tangan
dilakukan tiap 1 jam sekali, air yang sudah digunakan satu kali kerja, dibuang
kemudian diganti tiap satu kali kerja. Air cuci tangan ini merupakan air dengan
penambahan larutan klorin sebanyak 100 ppm (Masengi, 2017).
5. Bahan Kimia, Pembersih dan Saniter.
Bahan kimia, pembersih dan saniter terletak di ruangan yang terpisah dari
ruangan pengolahan, hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang dengan
produk. Bahan-bahan tersebut juga harus diberi label sehingga memudahkan
dalam proses pencarian. Pengawasan terhadap bahan-bahan yang menjadi
sumber kontaminasi bertujuan untuk menjamin bahwa produk pangan dari
kontaminasi mikroba, kimia dan fisik. Pemakaian bahan-bahan kimia sesuai
dengan petunjuk dan instruksi dari perusahaan dan dikembalikan ke gudang
apabila tidak diperlukan.
6. Label dan Penyimpanan.
Bahan pengemas yang digunakan pada perusahaan yaitu polybag dengan
jenis polyethilen yang aman dan baik sebagai bahan pengemas. Bahan pengemas
berisi informasi isi, merk, asal negara, perusahaan produsen, berat bersih,
komposisi, masa kadaluwarsa, dan persyaratan penyimpanan. Dan kemasan
master carton yang dilengkapi nama perusahaan, nama produk disetai spesifikasi,
kode produksi, tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, ukuran, berat udang,
nomor persetujuan dan kode tambak.
7. Kesehatan dan Kebersihan Karyawan.
12
Setiap karyawan yang menangani produk harus dalam kondisi yang sehat dan
bersih. Karyawan yang sedang sakit tidak diperbolehkan mengikuti proses kerja
karena akan mengganggu karyawan lainnya dan mengkontaminasi produk. Oleh
sebab itu, kesehatan karyawan harus selalu diperiksa secara berkala dalam rentan
waktu 1 tahun dengan tujuan untuk menjamin agar tidak ada seorang karyawan
menderita penyakit yang dapat ditularkan melalui makan dan bertindak sebagai
pembawa penyakit. Semua karyawan yang bersentuhan dengan obyek-obyek
yang tidak bersih harus membersihkan dan mensanitasi tangan serta sarung
tangan sebelum memegang produk (Markenih, 2016).
8. Pengendalian Pest.
Pabrik dirancang sedemikian rupa dengan tujuan untuk mencegah masuknya
binatang ke unit pengolahan yang dapat membahayakan produk. Prosedur yang
dijalankan adalah semua pintu masuk ruang pengolahan dilengkapi dengan tirai
plastik, penempatan perangkap hama seperti tikus, serangga dan lainnya disetiap
tempat-tempat tertentu, dan lubang yang memungkinkan masuknya binatang
pengerat ditutup.
3. METODE PELAKSANAAN PRAKTIK
3.4 Tahapan Alur Proses dan Cara Perhitungan Rendemen Pada Pengolahan
Pempek Ikan Tenggiri
3.4.1 Tahapan Alur Proses Pengolahan Pempek Ikan Tenggiri Menurut SNI
14
Pelelehan
Pelelehan Penyiangan Pelelehan
Pencucian
Penggilingan
Penimbangan
Pencampuran
Pembentukan
Penirisan
Pendinginan
Sortasi
Pengemasan
Pembekuan
Pengepakan
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
thermometer pada produk beku yang akan diukur kemudian, thermometer akan
memunculkan sinar infra red. Setelah itu secara otomatis suhu akan muncul pada
layar thermometer dan dilakukan pencatatan. Pengukuran suhu dilakukan
sebanyak 4 (empat) kali pengamatan dengan 2 (dua) kali pengulangan
pengukuran.
2) Pengukuran suhu air
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan thermometer pada
tahap pengolahan ikan tenggiri masak beku mulai dari pencucian. Pengukuran
suhu air dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pengamatan dengan 2 (dua) kali
pengulangan pengukuran.
3) Pengukuran suhu ruang
Pengukuran suhu ruang dilakukan di ruangan penerimaan bahan baku,
ruang pemotongan kepala, ruang sortasi akhir, ruang pengupasan kulit, ruang
penyusunan, ruang penyimpanan IQF, ruang pengemasan dan cold storage
menggunakan thermometer indikator yang telah tersedia di ruangan tersebut atau
jika tidak ada menggunakan thermometer ruang. Pengukuran suhu ruang
dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pengamatan dengan 2 (dua) kali pengulangan
pengukuran.
3.7 Perhitungan Finansial Laba dan Rugi Pengolahan Pempek Ikan Tenggiri
Laporan laba rugi adalah laporan penting dalam suatu perusahaan yang
berguna untuk memperlihatkan pengeluaran, pendataan, serta laba rugi dalam
periode waktu tertentu. Laporan ini sangat penting dibuat dengan benar, karena
akan memberi tahu bagaimana keadaan perusahaan kepada para investor.
Laporan keuangan memang tidak hanya laporan laba rugi, tetapi laporan ini adalah
laporan yang pertama kali dibuat dalam siklus akuntansi sebelum membuat
laporan keuangan lainnya.
Laporan laba rugi memiliki beberapa rumus yang perlu dimengerti. Untuk
menghitung dengan benar, Anda perlu mengetahui rumus-rumus yang digunakan.
Semua rumus yang dibutuhkan dalam membuat laporan laba rugi adalah sebagai
berikut.
1. Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP)a
Harga pokok penjualan = persediaan awal - pembelian bersih - persediaan
akhir.
1. Rumus Penjualan Bersih
Penjualan bersih = penjualan - potongan penjualan - return penjualan.
2. Rumus Laba Kotor
Laba kotor = penjualan bersih - harga pokok penjualan
3. Rumus Laba Bersih
Laba bersih = laba kotor - beban usaha (biaya operasional + biaya non
operasional)
Berikut ini adalah konsep-konsep untuk mengetahui keadaan
perusahaan.
1. Saat biaya yang tertera lebih kecil dari penerimaan, maka nilai tersebut adalah
laba atau keuntungan yang didapat.
2. Saat biaya yang tertera lebih besar dari penerimaan, maka nilai tersebut
adalah rugi.
3. Saat biaya operasional sama dengan biaya penerimaan, maka akan terjadi
Break Even Point atau konsep impas. Rumusnya adalah sebagai berikut.
L= TR – TC
18
Keterangan:
L = laba/rugi
TR = penerimaan total
TC = pengeluaran (biaya total)
Ketika hasil “L” negatif, perusahaan sedang dalam kondisi merugi dan
perlu melakukan tindakan dan pengambilan keputusan yang tepat.
Ketika hasil “L” positif maka perusahaan sedang mendapat keuntungan.
Ketika hasil “0”, maka perusahaan tidak merugi dan tidak untung.
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Penyusunan proposal
Penyusunan laporan
Lampiran 1
Tabel 1 Peniliaian organoleptik ikan tenggiri segar
Nama Panelis : ………………………….. Tanggal : …………………………..
Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan
pengujian.
Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.
1 2 3 4 5
1. Kenampakan
2. Tekstur
Bekas jari terlihat lama bila ditekan, dinding perut lunak dan 3
agak pecah.
Bekas jari terlihat lama bila ditekan, dinding perut lunak dan 1
agak pecah.
3. Bau
Bau netral. 6
Kode Contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4 5
1. Kenampakan
2. Bau
3. Rasa
4. Tekstur
Lembek 1