Disusun oleh :
Proposal Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Fish Meat Bone
NPM : 1610631150098
Hari : Kamis
Mengetahui,
Pembimbing 1 Koordinator Program Studi S-1 Teknik Mesin
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“Rancang Bangun Fish Meat Bone Separator” Laporan ini disusun guna memenuhi
syarat Kelulusan Program Studi Teknik Mesin-S1, Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis, pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, yang selalu mendukung dan mendoakan agar laporan ini dapat
terselesaikan.
2. Ir. H. Jojo Sumarjo, M.T. sebagai dosen pembimbing atas saran dan kritik terhadap
tema yang saya analisa pada laporan ini.
3. Teman-teman mahasiswa dan kawan seperjuangan, yang telah memberikan dukungan
serta semangat untuk tidak putus asa.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh
karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membantu dari pembaca.
Karawang, 31 Mei2020
iii
DAFTAR ISI
iv
3.3 Desain Alat & Spesifikasi ............................................................................... 40
3.4 Cara Kerja ...................................................................................................... 41
3.5 Rencana Proses Pengerjaan ........................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ ix
............................................................................................................................... xiii
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Mesin penggiling dan pemisah tulang ikan................................................ 5
Gambar 2. 2 Ikan tenggiri ............................................................................................... 6
Gambar 2. 3 Ikan tuna ..................................................................................................... 7
Gambar 2. 4 Ikan tongkol ............................................................................................... 8
Gambar 2. 5 Siomay ..................................................................................................... 10
Gambar 2. 6 Pempek ..................................................................................................... 11
Gambar 2. 7 Nugget Ikan .............................................................................................. 12
Gambar 2. 8 Proses pemilahan tulang ikan ................................................................... 13
Gambar 2. 9 Tulang dan kolagen ikan .......................................................................... 14
Gambar 2. 10 Teknik pemisahan tulang ikan ............................................................... 15
Gambar 2. 11 Pemisahan tulang ikan secara manual .................................................... 15
Gambar 2. 12 Motor Penggerak Listrik ........................................................................ 16
Gambar 2. 13 Jenis-jenis motor listrik .......................................................................... 17
Gambar 2. 14 Stator dan rator ....................................................................................... 18
Gambar 2. 15 Poros gandar ........................................................................................... 20
Gambar 2. 16 Poros Spindle ......................................................................................... 20
Gambar 2. 17 Poros Transmisi...................................................................................... 21
Gambar 2. 18 Pasak ...................................................................................................... 24
Gambar 2. 19 komponen pada V- Belt (Sularso, 1997) ................................................ 27
Gambar 2. 20 Bearing ................................................................................................... 31
Gambar 2. 21 Jenis-jenis bearing (Firdausi, 2013) ....................................................... 32
Gambar 2. 22 Roda gigi (Firdausi, 2013) ..................................................................... 33
Gambar 2. 23 Macam-macam roda gigi (Firdausi, 2013) ............................................. 34
Gambar 2. 24 Drum berpori .......................................................................................... 35
Gambar 2. 25 Roller penekan ....................................................................................... 35
vi
DAFTAR TABEL
vii
ABSTRAK
Perancangan mesin penggiling daging dan pemisah tulang ikan sebagai bahan dasar
pembuatan olahan makanan yang berbahan dasar ikan yang telah di giling untuk usaha
menengah ke bawah. Mesin ini di desain lebih sederhana dari pada mesin pemisah tulang
ikan yang beredar di pasaran dan motor penggerak listrik dirancang bertenaga 1 HP.
Mesin dirancang dengan mekanisme roller penekan dan drum berpori saling berhimpitan
satu sama lain dengan jarak 3 mm. Roller penekan berputar berlawanan arah jarum jam
sedangkan drum berpori berputar searah jarum jam dan memiliki kecepatan yang
sehingga proses penekan lebih sempurna. Mesin ini di rancang dengan kapasitas
60kg/jam dengan putaran motor 1400 rpm. Diameter roller penekan dan drum berpori
memiliki panjang 300 mm dan diameter luar 200 mm dan . Mesin ini akan di uji dengan
metode design of experiment sehingga hasil output apakah sesuai atau tidak dengan
kapasitas yang di tentukan.
Kata kunci : Ikan, mesin pemisah daging dan tulang ikan, roller penekan dan drum
berpori.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
stainless dan proses penggilingannya tidak banyak campur tangan manusia dan proses
pengilingan lebih cepat sehingga mesin ini sangat higienis untuk digunakan.
Mesin penggiling dan pemisah tulang ikan diharapkan bisa berdaya listrik rendah
sehingga biaya operasional mesin dapat terjangkau oleh kalangan pengusaha makanan
kelas menengah ke bawah. Sehingga didesain lebih sederhana dan ekonomis serta dibuat
dengan ukuran yang lebih kecil dari produk yang ada di pasaran, sehingga dapat menekan
angka pengeluaran produksi pada pembuatan mesin tersebut.
(Purbayanto A, 2004) dalam Uji Kinerja Mesin Pemisah daging Dan Tulang
menyatakan bahwa hasil uji coba mesin pemisah daging dan tulang ikan model ini
mempunyai kemampuan pemisahan tertinggi adalah pada ikan kurisi dengan kecepatan
69,13 kg/jam, sedangkan kecepatan terendah adalah ikan gulamah dengan kapasitas
pemisahan 58,82 kg/jam.
2. Bagi Akademisi:
Sebagai bentuk peran mahasiswa terhadap tridharma perguruan tinggi dalam bidang
penelitian dan pengembangan, juga memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang dan sebagai pembanding atau refrensi pada penelitian berikutnya.
3. Bagi Masyarakat:
Alat ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam mempersingkat waktu
dalam memisahkan tulang dan juga dapat meningkatkan peluang usaha rumahan
(Home industry) di bidang olahan ikan terutama masyarakat di pesisir pantai
Kabupaten Karawang.
BAB II
LANDASAN TEORI
5
6
memutar poros. Poros akan memutar drum perforasi sehingga daging ikan akan tergilas
dan daging ikan akan masuk melalui pori-pori pada drum sementara tulang dan kulit ikan
akan dikeluarkan melalui saluran pembuangan.
2.2 Ikan
Ikan adalah salah satu anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang
hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang
beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Ikan dibagi
menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag),
ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan
sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) (Onnay, 2011).
Ikan menjadi salah satu bahan makanan yang bisa diolah menjadi berbagai
masakan lezat dan menggugah selera. Ikan juga menjadi bahan makanan yang kaya nutrisi
buat tubuh. Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14
meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch).
2.2.1 Jenis ikan
Orang Indonesia pada umumnya mengonsumsi beberapa jenis ikan. Berikut merupakan
jenis ikan yang biasa dikonsumsi oleh orang Indonesia:
• Ikan tenggiri
Lagi-lagi dari keluarga yang sama dengan tuna dan kembung, olahan ikan tenggiri
ini mungkin yang paling terkenal di Indonesia bahkan sudah menjadi komoditas ekspor.
Tenggiri dewasa umumnya berukuran memanjang walau kurang dari 1 meter. Ada pula
juga tenggiri Melayu yang panjangnya bisa lebih dari 2 meter. Ada banyak sekali
makanan khas Indonesia yang menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan dasarnya.
Seperti pempek, tekwan, tahu bakso ikan, kerupuk, kemplang, siomay, dan otak-otak.
Tenggiri juga sedap dimasak dengan bumbu rempah khas Bangka Belitung (baca
selengkapnya di sini mengenai lezatnya cita rasa rempah khas Babel), gulai, tauco,
pindang atau saos tomat.
Berikut ini beberapa resep pempek dan siomay yang paling populer :
- Pempek kapal selam, hidangan favorit sepanjang masa
- Pempek kulit, hidangan favorit kedua dengan sensasi gurih nan krispy
- Siomay seafood jamur, siomay kukus klasik nan nikmat
- Siomay Bandung, nikmat dengan siraman saus kacang
• Ikan tuna
hingga 350 kilogram. Daging tuna biasanya berwarna merah muda ke merah. Tuna segar
selain untuk sushi dan sashimi, Tuna juga termasuk paling mudah dicari olahannya seperti
baso, abon, ikan kering, atau dikalengkan dengan mayonnaise. (Dikdik, 2020)
• Ikan tongkol
Ikan memiliki tulang atau duri yang dapat mengganggu ketika akan disantap
sehingga mengharuskan pengkonsumsi untuk memisahkan tulang atau durinya terlebih
dahulu. Tulang ikan umumnya berukuran kecil dan tajam. Ketika seseorang tak sengaja
menelannya, ia akan melewati saluran pencernaan sehingga memisahkan tulang ikan
penting dilakukan sebelum dimakan agar tidak tersangkut di tenggorokan.
9
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum
banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti
ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan
tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.
• Siomay ikan
Gambar 2. 5 Siomay
Sumber: https://cookpad.com/id/resep/7978342-siomay-bandung-simpel-murah
Diakses pada 29 Mei 2020 Pukul 18.47
Di Indonesia, siomay umumnya dibuat dari ikan tenggiri. Ikan ini dianggap
menjadi bahan paling cocok dan paling enak untuk dibuat menjadi siomay. Ciri khas dari
11
penyajian siomay di Indonesia adalah bumbu kacang. Siomay biasanya dimakan dengan
beberapa campuran bahan makanan, seperti kentang, kubis, telur ayam rebus, dan tahu
• Pempek
Gambar 2. 6 Pempek
Sumber: https://www.tokopedia.com/beguyurshop/pempek-kapal-selam-telur-besar-
king-palembang
Diakses pada 29 Mei 2020 Pukul 18.52
Pempek adalah kuliner khas Palembang dan salah satu kuliner yang populer di
Indonesia. Kurang pas jika jalan-jalan ke Palembang tidak makan pempek. Pempek
merupakan penganan yang berbahan dasar tepung sagu yang diolah dan dicampur
menggunakan ikan giling. Biasanya ikan sungai karena di Palembang dan sekitarnya
mudah didapatkan ikan sungai macam ikan gabus dan ikan seluang. Namun awalnya
campuran untuk pempek merupakan ikan belida, namun karena populasi ikan belida
mulai terbatas dan harganya mahal maka jenis ikan untuk pembuatan pempek mulai
diinovasikan, seperti ikan tenggiri, ikan gabus, dan ikan seluang yang harganya
terjangkau, mudah didapatkan, dan yang pasti tidak mengurangi citra rasa pempek.
Pempek wajib hukumnya disajikan dengan kuah saus berwarna hitam kecokelat-
cokelatan, yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko terbuat dari air, gula
merah, ebi (udang kering), cabai rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Sebagai
pelengkap, makanan ini menggunakan mentimun yang diiris dadu dan mi kuning.
12
• Nugget ikan
Dari berbagai macam olahan ikan di atas semuanya berbahan dasar ikan yang
umumnya terdapat pada bagian dagingnya. Bagian daging ikan merupakan sumber
protein yang mudah diserap tubuh dibandingkan dengan protein daging dari hasil
peternakan darat. Hal ini karena protein ikan memiliki rantai asam amino yang lebih
sederhana. Protein itu nantinya berfungsi sebagai pembentuk/peremajaan jaringan di
dalam tubuh, mengganti enzim dan hormon yang hilang, serta sumber energi untuk
bergerak, Sumber gizi lainnya yang bisa didapat dari daging ikan selain protein adalah
asam lemak omega-3 contohnya EPA (asam eikosapentonat) dan DHA (asam
dokosaheksonoat).
14
Banyak tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil olahan ikan yang
baik dan yang terpenting adalah adonannya karena akan mempengaruhi tekstur pada
olahan tersebut. Sebelum menggiling ikan menggunakan gilingan daging atau blender
ikan harus dipisahkan bagian daging dan tulangnya yang mana tulang tidak ikut digiling
bersama dengan daging ikan. Proses ini cukup memakan waktu karena mengingat tulang
ikan tidak sebesar tulang ayam dengan bentuk yang kecil dan tajam juga dengan jumlah
yang cukup banyak dan harus dipisahkan satu persatu. Maka dari itu dibutuhkan alat /
mesin yang dapat memisahkan tulang ikan dari dagingnya sehingga mempermudah dan
mempercepat proses pengolahan.
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik yang biasanya disebut dengan generator atau dynamo. Pada motor listrik yang
tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. (I nyoman Bagia, 2018)
Beban pada motor mengacu pada tenaga putar/torsi dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban di kategorikan menjadi tiga kelompok yaitu :
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal
dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
17
𝑇 2𝜋𝑛
(1000) . ( 60 )
𝑃= 𝐾𝑊
102
• Poros Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya pada
poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran.
Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load).
Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila deformasi yang terjadi pada
poros tersebut kecil.
• Poros Transmisi
1. Perancangan poros
Pada perancangan poros banyak aturan yang umumnya harus diperhatikan
ketika akan merancang poros yaitu:
• Untuk meminimalisas defleksi dan tegangan, poros diusahakan sependek
mungkin dan meminimalisasi keadaan ‘overhang’.
• Sebisa mungkin menghindari susunan batang kantilever, dan mengusahakan
tumpuan sederhana, kecuali karena tuntutan perancangan. Hal ini karena
batang kantilever akan terdefleksi lebih besar,
22
2) Perhitungan poros
1) Momen Puntir Pada Poros (T)
𝑃𝑑
T = 9,74.105 . (Sularso, 1997)
𝑛1
5,1.𝑇
τ= (Sularso, 1997)
𝑑𝑠3
𝑑𝑠2 𝐿
𝑁𝑐𝑟 =52700. .√ (Sularso, 1997)
𝑙1 .𝑙2 𝑊
2.5 Pasak
Menurut ASME, definisi pasak adalah “demountable elemen mesin yang ketika
dipasang pada alurnya, mempunyai kegunaan untuk mentransmisikan torsi antara poros
dan hub”. Pasak (key), snap ring dan cross pin berfungsi untuk mengamankan posisi
elemen mesin yang terpasang untuk bisa mentransmisikan torsi dan untuk mengunci
elemen mesin tersebut pada arah aksial. Keuntungan penggunaan pasak adalah mudah
untuk dipasang dan ukurannya telah distandarkan berdasar diameter poros. Pasak juga
terpasang pada lokasinya secara akurat (’phasing’), mudah dilepas dan diperbaiki.
1) Pengelompokan pasak
Berikut merupakan pengelompokan pasar berdasarkan bentuk dan dimensinya
yaitu:
Gambar 2. 18 Pasak
• Pasak paralel
Pasak paralel memiliki penampang berbentuk segi empat dengan tinggi dan
lebar konstan pada arah memanjang.
• Pasak miring
Pasak miring mempunyai lebar konstan dengan tinggi bervariasi secara linier
pada arah memanjang dengan kemiringan 1/8 inch per foot dan dipasang pada alur
miring sampai terkunci yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu pasak miring tanpa
kepala dan dengan kepala gib.
25
Pada perancangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika merancang pasak,
khususnya jenis pasak rata adalah :
a. Gaya Tangensial (Ft)
Dari Momen rencana pada poros T (Kg/mm) dan diameter poros ds (mm), maka
gaya tangensial Ft (kg) pada permukaan poros adalah :
𝑇
Ft= 𝑑𝑠 𝐾𝑔 (Sularso, 1997)
( )
2
dimana :
T = Momen Torsi rencana (kg.mm)
ds = Diameter poros (mm)
b. Tegangan Geser
Akibat gaya yang berasal dari gaya tangensial yang bekerja pada penampang B x
L (𝑚𝑚2 ), maka tegangan gerer 𝜏𝑎 (Kg/𝑚𝑚2 ) yang ditimbulkan adalah :
𝐹𝑡
𝜏𝑎 = 𝐵.𝐿 (𝐾𝑔/𝑚𝑚2 ) (Sularso, 1997)
dimana :
𝜎𝑏 = Tegangan Tarik
𝑆𝑓𝑘1 = Harga yang di ambil
𝑆𝑓𝑘2 = Untuk beban yang dikenakan perlahan-lahan (1 sampai dengan 1,5)
Untuk beban dengan tumbukan ringan (1,5 sampai 3)
26
d. Tekanan Permukaan
Untuk menghindari kerusakan bidang samping pada pasak dikarenakan adanya
tekanan bidang, maka dihitung tekanan pada permukaan dalam satuan (kg/𝑚𝑚2 ), sebagai
berikut
𝐹𝑡
𝜏𝑎 = (kg/𝑚𝑚2 ) (Sularso, 1997)
𝐿(𝑡1 𝑎𝑡𝑎𝑢 .𝑡2 )
dimana :
𝑡1 = Kedalaman alur pasak pada poros (mm)
𝑡2 = Kedalaman alur pasak naf (mm)
Dari harga tekanan yang diizinkan Pa sebesar 8 (Kg/𝑚𝑚2 ) untuk diameter poros
ukuran kecil dan 10 (Kg/𝑚𝑚2 ) untuk berdiameter besar. Sehingga panjang pasak dapat
dihitung dengan rumus :
𝐹𝑡
𝑃𝑎 = (kg/𝑚𝑚2 ) (Sularso, 1997)
𝐿(𝑡1 𝑎𝑡𝑎𝑢 .𝑡2 )
dimana :
L = Panjang Pasak
Pa = 8 kg/𝑚𝑚2 untuk poros berdiameter kecil
Pa = 10 kg/𝑚𝑚2 untuk poros berdiameter besar
Perlu diperhatikan bahwa lebar pasak sebaiknya antara 25% - 35% dari diameter poros,
dan panjang pasak sebaiknya jangan teralu panjang (antara 0,75 – 1,5 dari diameter poros)
2.6 Sabuk (Belt)
Sabuk (Belt) adalah suatu elemen mesin yang terbuat dari bahan fleksibel yang
digunakan untuk mentransmisikan torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke
komponen lainnya, di mana belt tersebut dililitkan dengan pulley yang melekat pada
poros yang akan berputar. Sabuk berfungsi untuk memindahkan tenaga melalui kontak
antara belt dengan pulley yang di gerakan. Kedudukan pulley harus sejajar agar pada saat
terjadi putaran antara sabuk dan pulley tidak mengurangi mekanis yang besar. Sabuk di
buat dengan bahan karet, kulit dan campuran getah
27
Sabuk jenis ini biasanya dipasang secara berpasangan dengan jenis pulley, untuk
meneruskan putaran secara tepat. Sabuk jenis ini memiliki kecenderungan selip yang
kecil, daya yang ditransmisikan konstan dan dengan adanya gigi memungkinkan untuk
mendapatkan putaran rendah atau tinggi.
dimana :
𝑏 = 2𝐿 − 3,14 (𝐷𝑃 + 𝑑𝑝 ) (Sularso, 1997)
c. Panjang Sabuk
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + 2 (𝐷𝑝 + 𝑑𝑝) + (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝)2 (Sularso, 1997)
4𝑐
e. Berat Sabuk
𝑊𝑠𝑏 = 𝐴 ∙ 𝐿 ∙ 𝜌 (Khurmi R.S dan Gupta, 1980)
dimana: 𝑊𝑠𝑏 = Berat sabuk (kg)
A = Luas Sabuk (𝑚2 )
𝜌 = Massa jenis sabuk (kg/𝑚3 )
L = Panjang sabuk (m)
2.7 Pulley
Pulley adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mengaitkan atau meletakkan
sabuk. Pada dasarnya pulley mempunyai prinsip kerja yang sama dengan sproket,
perbedaannya terletak pada media yang dikaitkan. Jika pulley yang dikaitkan adalah
sabuk, sedangkan sproket media yang dikaitkan adalah rantai.
Pulley banyak dibuat dari bahan besi cor, baja cor, baja tempa dan paduan
alumunium. Pulley dari bahan besi cor memiliki nilai koefisien gesek yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pulley dari bahan baja tempa. Kedudukan pulley penggerak dan
30
pulley yang digerakkan pada poros harus senter (lurus) agar sabuk tidak mudah lepas dari
kedudukan pulley.
Perhitungan pada pully yaitu :
a. Diameter Pully Mesin
𝐷𝑝 𝑛1
= =i (Sularso, 1997)
𝑑𝑝 𝑛2
Gambar 2. 20 Bearing
Sumber https://automotivexist.blogspot.com/2016/11/mengenal-6-jenis-bearing-untuk-
otomotif.html
Diakses pada 31 Mei 2020 Pukul 17.35
Bearing atau bantalan ialah suatu elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus, aman, dan
berumur panjang
Untuk bearing dengan jenis bola mempunyai kemampuan untuk putaran tinggi
dan gesekan yang kecil. Bearing mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sesuai kode dan
mempunyai ukuran yang presisi. Apalagi untuk yang bentuk bola dengan cincin yang
sangat kecil maka besar per satuan luas menjadi sangat penting.
Berikut klasifikasi bearing yaitu :
a. Bearing axial : arah beban yang ditumpu adalah tegak lurus sumbu poros.
b. Bearing Radial : arah beban yang di tumpu sejajar dengan sumbu poros.
c. Untuk Bearing khusus : dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus dengan sumbu poros.
32
𝑃 = 𝑋. 𝐹𝑟 + 𝑌. 𝐹𝑎 (Sularso, 1997)
Roda gigi sebagai komponen mesin berfungsi sebagai pemindah tenaga dari poros
ke yang lain. Dalam teknik mesin roda gigi merupakan komponen pemindah tenaga yang
sangat penting. Hampir semua mesin mekanik mempergunakan roda gigi. Untuk
memindahkan daya yang besar. (Firdausi, 2013).
Roda gigi terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) Roda gigi helik
2) Roda gigi kerucut (Bevel Gear)
3) Roda gigi cacing (Worm Gear)
4) Roda gigi batang (Rack)
5) Roda gigi rantai (Chain Wheel)
Seperti namanya roller penekan ini berfungsi untuk menjaga agar proses penekanan
sempurna, dimana permukaan roller bersinggungan langsung dengan drum berpori dan
gaya gesek pada roller akan memisahkan kulit dengan tulang sedangkan danging akan
masuk ke dalam drum berpori, roller dirancang menggunakan bahan stainless steel food
grade 304 sehingga aman digunakan pada makanan.
37
38
diambil dari beberapa buku, jurnal dan sumber lainnya yang didapat dari internet.
Tahapan selanjutnya adalah mendesain alat yang akan dirancang menggunakan aplikasi
inventor untuk membuat gambaran bentuk alat yang akan dibuat. Setelah mendesain alat
selanjutnya membuat komponen part seperti motor penggerak, pulley, roda gigi dan lain-
lain. Setelah pembuatan komponen alat selanjutnya melakukan perakitan dengan
menggabungkan part menjadi satu kesatuan alat yang sudah dapat dijalankan yang
kemudian di uji coba apakah alat bekerja dengan baik jika tidak dapat bekerja dengan
baik, kembali ke tahap pengujian, jika sudah bekerja dengan baik lanjut ke proses hasil
pengujian dan selesai.
September
November
Desember
Oktober
Agustus
Maret
April
Juni
Mei
Juli
Kegiatan
Studi Literatur
Desain Alat
Pembuatan Komponen
Perakitan Komponen
Pengujian Alat
Evaluasi
Seminar Proposal
Sidang Tugas Akhir
Revisi
Adrian, d. K. (2018, 11 15). 5 Manfaat Ikan Laut yang Sayang Dilewatkan. Diambil
kembali dari Alodokter: https://www.alodokter.com/5-manfaat-ikan-laut-yang-
sayang-dilewatkan
Bhandari, S. (1997). Engineering Rock Blasting Operations. Rotterdam: A.A.Balkema.
Booman, A. M. (2010). Design and testing of a fish bone separator machine. Journal of
Food Engineering, 100, 474– 479.
Dikdik, M. (2020, mei 29). Jenis-Jenis Ikan tuna Yang Paling Populer Di Dunia. Diambil
kembali dari Bacaterus: https://bacaterus.com/jenis-ikan-tuna/
Diniyanti, D. (14, 03 2020). Ini 10 Manfaat Makan Ikan yang Menyehatkan bagi Tubuh.
Diambil kembali dari SehatQ: https://www.sehatq.com/artikel/ini-manfaat-
makan-ikan-yang-menyehatkan-bagi-tubuh
Dobrovolsky, V. (1978). Machine elements : a textbook / by V. Dobrovolsky, K.
Zablonsky;. Moskow: Moscow : Peace Publishe.
Firdausi, A. (2013). Mekanika Dan Elemen Mesin. Malang: Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan.
I nyoman Bagia, I. m. (2018). Motor-Motor Listrik. Kupang: CV. Rasi Terbit.
Indonesia, T. C. (2019, 11 22). 5 Manfaat Makan Ikan Air Tawar untuk Kesehatan.
Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20191122155900-255-450656/5-manfaat-makan-ikan-air-tawar-untuk-
kesehatan
Jas. (2014, September 15). Karawang Butuh pasar ikan. Diambil kembali dari Berita
Satu: https://www.beritasatu.com/nasional/209858-karawang-butuh-pasar-ikan
Karawang, D. P. (2016). Rencana Stratejik (RENSTRA). Kab.Karawang.
Khurmi R.S dan Gupta, J. (1980). A Text Book of Machine Design. New Delhi: New Delhi
Eurasia Publishing House.
Mendelsohn, J. &. (1980). Evaluation of a prototype fish cleaning machine with proposals
for a commercial processing line. Dalam Marine Fisheries Review.
Newman, P. (1979). THE SEPARATION OF MEAT FROM BONE--A REVIEWS. Near
Bristol: Agricultural Research Council Meat Research Institute.
Purbayanto A, W. S. (2004). Pedoman umum perencanaan pengelolaan dan pemanfaatan
hasil tangkap sampingan pukat udang di Laut Arafura. Diterbitkan oleh Dinas
ix
Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua bekerjasama dengan PT. Sucofindo,
Jakarta.
Putra, M. P. (2010). Identifikasi Solusi Alternatif Terhadap Keputusan Investasi Mesin
Produksi Menggunakan Metode Design Of Experiments. Jakarta: Program Studi
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
R.S. Khurmi, J. G. (2005). A TextBook Of Machine Design. New Delhi: EURASIA
PUBLISHING HOUSE (PVT.) LTD.
Richard G. Budynas, J. K. (2015). Shigley”s Mechanical Engineering Design. United
States of America: Raghothaman Srinivasan.
Rizqi, V. L. (26, 9 2019). Manfaat ikan lele untuk MPASI Bayi. Diambil kembali dari
Mother&Baby:
https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/9/10/13041/Moms-Ini-Manfaat-
Ikan-Lele-Untuk-MPASI-Bayi
Sularso, K. S. (1997). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. indonesia:
Pradnya Paramita.
Veratamala, A. (2020, 06 15). Rugi Kalau Jarang Makan Ikan! Simak 5 Manfaatnya Bagi
Kesehatan. Diambil kembali dari Hello Sehat: https://hellosehat.com/hidup-
sehat/fakta-unik/berbagai-manfaat-makan-ikan/
x
BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK – UNSIKA
Pada hari Selasa, Tanggal 23, Bulan Juni, Tahun 2020 bertempat di Kampus Fakultas
Teknik UNSIKA, telah dilaksanakan Ujian Seminar Proposal Tugas Akhir mahasiswa
Program S1 Teknik Mesin sebagaimana tersebut di bawah ini :
Nama : Muhamad Rizky Alamsyah
NRP/Nim : 1610631150098
Tanggal Ujian Seminar : 23 Juni 2020
Judul : Rancang Bangun Fish Meat Bone Separator Dengan
Kapasitas 60 Kg/jam.
Dosen Pembimbing : Ir. H. Jojo Sumarjo, M.T.
Setelah dilakukan penilaian dan evaluasi secara menyeluruh oleh tim penguji, mahasiswa
tersebut dinyatakan :
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Mesin S1
xi
DAFTAR REKAPITULASI PENILAIAN SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNSIKA
xii
LEMBAR PENILAIAN UJIAN SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNSIKA
Telah melaksanakan Seminar Tugas Akhir dengan nilai sebagaimana tertera di bawah ini
:
Unsur Penilaian Bobot (B) Nilai ( N ) B*N
Penguasaan Materi 4 85 340
Kemampuan Argumentasi 3 88 258
Sikap Akademik 3 90 270
Jumlah 10 868
Nilai Seminar (N*B)/B 86,8
xiii
DAFTAR HADIR SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNSIKA
NO NAMA PARAF
1 M.Topan Maulana
3 Rizky Alamsyah
4 Arif Wicaksana
5 Imada Christanta
Nabila Adinda
6
7 Eko W
xiv
xv