Anda di halaman 1dari 81

TUGAS DESAIN ELEMEN MESIN III

PERANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI PADA MOTOR GIGI


SUPRA X 125 FI

Oleh :
Reggy Aufa Andrea / NIM : 2111171100
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
PERANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI PADA MOTOR GIGI
SUPRA X 125 FI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program S-1


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Manufaktur Unjani

Oleh :
Reggy Aufa Andrea / NIM : 2111171100
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI PADA MOTOR GIGI


SUPRA X 125 FI

Oleh :
Reggy Aufa Andrea / NIM : 2111171100
JURUSAN TEKNIK MESIN

Tim Pembimbing

Cimahi, 13 Juni 2020

Mengetahui, Mengetahui,

Koordinator Pembimbing

(War’an Rosihan, S.T., M.T.) (Aji Gumilar, S.T., M.T.)

NID : 4121.478.68 NID : 4121.525.74

iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini,saya mahasiswa universitas jenderal


achmad yani:

Nama : Reggy Aufa Andrea

Nomor induk mahasiswa : 2111171100

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


Fakultas Teknologi Manufaktur Universitas Jenderal Achmad Yani karya ilmiah
saya yang berjudul:

“Perancangan Ulang Sistem Transmisi Pada Motor Gigi SUPRA X 125 FI”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Fakultas Teknologi Manufaktur Universitas Jenderal Achmad Yani hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupunh memberi royalty kepada saya selama
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Cimahi, 13 Juni 2020

Reggy Aufa Andrea

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia –
Nya serta salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang
Pemimpin Tauladan Rasulullah Muhammad Saw juga kepada keluarga para
sahabat serta juga para pengikutya.

Laporan tugas praktikum desain elemen mesin 3 ini dimaksudkan untuk


memenuhi atau melengkapi syarat kelulusan bagi penulis di dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah praktikum desain elemen mesin 3 untuk program studi S1 di
Teknik Mesin Universitas Jenderal Achmad Yani ( Unjani ) Cimahi .

Laporan untuk praktikum desain elemen mesin 3 ini disusun dan dibuat
melalui referensi - referensi yang sudah ada, dan dikembangkan kembali lalu
dianalisis dan dibimbing oleh dosen pembimbing untuk mata kuliah desain
elemen mesin 3. Sehingga akhirnya penyusun atau penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum desain elemen mesin 3 dengan judul “PERANCANGAN
ULANG SISTEM TRANSMISI PADA MOTOR SUPRA X 125 FI”
Dalam kesempatan ini penulisan atau penyusun laporan desain elemen
desain 3 ini, saya sebagai penulis atau penyusun mengucapkan terimakasih
sebanyak – banyaknya dan sebesar – besarnya atas partisipasinya kepada semua
pihak yang telah membantu saya untuk mengerjakan tugas praktikum desain
elemen mesin 3, maka dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Aji Gumilar, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pada
praktikum desain elemen mesin 3

2. Bapak War’an Rosihan, S.T., M.T . sebagai koordinator dan dosen


mata kuliah desain elemen mesin 3

3. Dosen – dosen yang mengajar dan membimbing saya dan juga


kepada staf TU khusus untuk Teknik Mesin UNJANI Cimahi

4. Kawan – kawan dan rekan – rekan serta kerabat Teknik Mesin


Unjani Cimahi

v
5. Kepada kedua orangtua dan keluarga juga saudara yang saya hargai
dan saya cintai yang tidak pernah berhenti memberi semangat dan
memeberi materi kepada saya selaku penulis untuk menyelesaikan
tugas besar tersebut.

6. Semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam


menyelesaikan laporan tugas praktikum desain elemen mesin 3.

Cimahi, 13 Juni 2020

Reggy Aufa Andrea

vi
PERANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI PADA MOTOR SUPRA
X 125 FI

Oleh :
Reggy Aufa Andrea
Mahasiswa teknik mesin FTM – UNJANI
reggyaandrea16@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan teknonologi didunia ini sangatlah pesat baik dalam


teknologi komunikasi, energi, maupun transportasi. Dalam perkembangan
transportasi pastinya ada sebuah rangkaian transmisi penggerak, terutama
penggerak transmisi roda gigi yang banyak kita jumpai pada kendaraan. Namun
dalam setiap rangkaian transmisi roda gigi selalu ada kekurangan, salah satunya
yaitu patah pada mata gigi, yang dapat diakibatkan oleh tegangan yang berlebihan
terhadap roda gigi tersebut. Agar permasalahan dapat diminimalisir maka
diperlukanlah sebuah perancangan transmisi roda gigi.
Roda gigi yang akan dirancang adalah roda gigi transmisi pada kendaraan
motor Supra X 125 FI. Dalam sebuah perancangan akan didapat dimensi dari roda
gigi dan kekuatan dalam memilih material yang cocok sesuai dengan fungsi
kerjanya.
Kata kunci : pinion, gear, roda gigi, diameter, pitch, perancangan, transmisi

vii Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


ABSTRACT

Technological developments in the world are very rapidly both in


communication technology, energy, and transportation. The development of
transport certainly has a transmission circuit, especially drive transmission gears
which we encounter on vehicles. However, within each set of transmission gears
is always a shortage, one of it is broken teeth on the gear, which can be caused by
excessive stress on the gears. So that the problems can be minimized, it requires a
design of the transmission gear.
Gears to be designed is transmission gears on Supra X 125 FI. A design
will be obtained dimensions of the gears, shafts and powers in choosing a suitable
material in accordance with its function.
Keywords: pinion, gear, gears, diameter, pitch, design, transmission

viii Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... iii


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYAILMIAH .... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
ABSTRAK................................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
2.1 Pengertian Transmisi Roda Gigi ....................................................................... 4
2.2 Jenis-Jenis Transmisi......................................................................................... 5
2.2.1 Jenis Transmsi Menurut Mekanismenya ..................................................... 5
2.2 Klasifikasi Roda Gigi ........................................................................................ 8
2.2.1 Menurut Letak Poros .................................................................................. 9
2.2.2 Menurut Arah Putaran ............................................................................... 10
2.2.3 Menurut Bentuk Jalur Gigi........................................................................ 10
2.4 Putaran dan Perbandingan Roda Gigi ............................................................. 19
2.5 Nama-Nama Bagian Roda Gigi ...................................................................... 19
2.6 Menaksir Ukuran dan Material Roda Gigi ..................................................... 21
BAB III METODE PERANCANGAN ..................................................................... 31
3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................................. 31
3.2 Diagram Alir Perancangan .............................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 34
4.1 Roda Gigi 1 ..................................................................................................... 34
4.2 Roda Gigi 2 ..................................................................................................... 37
4.3 Roda Gigi 3 ..................................................................................................... 40
4.4 Roda Gigi 4 .................................................................................................... 42

ix Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 45
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 45
5.2 Saran ............................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 46
LAMPIRAN ................................................................................................................ 47

x Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Selective gear transmission ....................................................................... 5


Gambar 2.2 Transmisi jenis sliding mesh ..................................................................... 6
Gambar 2.3 Transmisi jenis constant mesh .................................................................. 7
Gambar 2.4 Transmisi Jenis Synchromesh ................................................................... 8
Gambar 2.5 Roda gigi luar ............................................................................................ 11
Gambar 2.6 Roda Gigi Rack dan Pinion ..................................................................... 11
Gambar 2.7 Roda gigi lurus permukaan ............................................................... 12
Gambar 2.8 Roda gigi miring................................................................................ 12
Gambar 2.9 Roda gigi miring biasa ..................................................................... 13
Gambar 2.10 Roda gigi miring silang ................................................................... 13
Gambar 2.11 Roda gigi miring ganda ......................................................................... 13
Gambar 2.12 Roda gigi ganda bersambung ............................................................... 14
Gambar 2.13 Roda gigi kerucut .......................................................................... 14
Gambar 2.14 Roda gigi kerucut lurus .................................................................. 14
Gambar 2.15 Roda gigi kerucut miring ...................................................................... 15
Gambar 2.16 Roda gigi kerucut spiral ........................................................................ 15
Gambar 2.17 Roda gigi kerucut hypoid ..................................................................... 15
Gambar 2.18 Bentuk profil roda gigi cacing ............................................................. 17
Gambar 2.19 Cylindrical worm gear .......................................................................... 17
Gambar 2.20 Globoid worm gear ............................................................................... 18
Gambar 2.21 Globoid worm drive .............................................................................. 18
Gambar 2.22 Roda gigi cacing kerucut ....................................................................... 18
Gambar 2.23 Bagian-bagian dari roda gigi ................................................................ 21
Gambar 3.1 Diagram alir Penelitian ........................................................................... 31
Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan ..................................................................... 33
Gambar 4.1 Pasangan Roda Gigi 1 ............................................................................. 35
Gambar 4.2 DBB Pasangan Roda Gigi 1 ................................................................... 35
Gambar 4.3 Pasangan Roda Gigi 2 ............................................................................. 37
Gambar 4.4 DBB Pasangan Roda Gigi 2 ................................................................... 38
Gambar 4.5 Pasangan Roda Gigi 3 ............................................................................. 40
Gambar 4.6 DBB Pasangan Roda Gigi 3 ................................................................... 40
Gambar 4.7 Pasangan Roda Gigi 4 ............................................................................. 42
Gambar 4.8 DBB Pasangan Roda Gigi 4 ................................................................... 43
xi Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Roda Gigi .......................................................................................... 9


Tabel 2.2 Faktor Geometri (J) .......................................................................................... 24
Tabel 2.3 Sifat – Sifat Mekanis Baja .......................................................................... 26
Tabel 2.4 Faktor Koreksi Beban Berlebih (Ko) ........................................................... 29
Tabel 2.5 Faktor Distribusi Beban (Km) Untuk Roda Gigi Lurus ........................... 30
Tabel 4.1 Data Pasangan Roda Gigi 2 ........................................................................ 38
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 2 ................................................... 39
Tabel 4.3 Data Pasangan Roda Gigi 3 ........................................................................ 41
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 3 ................................................... 41
Tabel 4.5 Data Pasangan Roda Gigi 4 ........................................................................ 43
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 4 ......................................................... 44

xii Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu konsumen terbesar kendaraan bermotor di
dunia. Kendaraan yang dimaksudkan adalah kendaraan roda dua. Minimnya minat
penggunaan sarana transportasi massal di Indonesia membuat kendaraan pribadi,
baik sepeda motor maupun mobil, menjadi pilihan utama masyarakat. Terlebih
sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan karena harganya
terjangkau, praktis, dan biaya operasionalnya murah.

Adanya perkembangan teknologi yang terjadi sangatlah pesat baik dalam


teknologi komunikasi, energy maupun transportasi. Dalam perkembangan
transportasi pastinya ada sebuah rangkaian transmisi penggerak pada mesin yang
inovasi sehingga teknologi dapat berkembang menjadi lebih baik, terutama
penggerak transmisi roda gigi yang banyak kita jumpai pada kendaraan roda
empat dan roda dua.

Transmisi roda gigi merupakan pemindahan gerakan putaran dari satu poros
ke poros yang lain hampir terjadi di semua mesin. Peranan roda gigi sangat
penting dalam sebuah kontruksi transmisi mesin karena berfungsi sebagai
pengubah kecepatan putaran, torsi. Dengan adanya rancangan roda gigi yang
sesuai dengan standar, daya dari motor dapat ditransmisikan dengan baik sesuai
dengan yang kita butuhkan.

Transmisi roda gigi harus memiliki konstruksi yang tepat agar dapat
mentransmisikan daya sesuai dengan yang diharapkan. Namun dalam setiap
rangkaian transmisi roda gigi selalu ada kekurangan, salah satunya yaitu patah
pada mata gigi, yang dapat diakibatkan oleh tegangan yang berlebihan terhadap
roda gigi tersebut. Maka diperlukanlah sebuah perancangan transmisi roda gigi.

Oleh karena itu agar permasalahan diatas dapat diminimalisir maka


diperlukan perancangan transmisi roda gigi agar transmisi bisa bekerja dengan
baik, sehingga penulis mengambil “Perancangan Sistem Transmisi Pada
Motor Supra X 125 Fi” sebagai judul tugas Praktikum Desain Elemen Mesin 3
ini.
1 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas praktikum Desain Elemen
Mesin 3 ini yaitu, bagaimana menetukan material yang cocok untuk roda gigi
pada sistem transmisi?

1.3. Tujuan
Tujuan dari tugas praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini adalah untuk
mendapatkan material yang cocok digunakan roda gigi pada sistem transmisi.

1.4. Batasan Masalah


Berdasarkan pada sistem transmisi yang begitu banyak dan terdiri dari
beberapa roda gigi dan komponen lainya maka permasalahan yang akan di bahas
adalah sebagai berikut :
1. Perancangan roda gigi transmisi dilakukan pada kendaraan motor supra x
125 fi
2. Daya yang akan ditransmisikan sebesar 10,1 ps atau sama dengan 9,96
hp.
3. Mentransmisikan daya pada putaran 1500 rpm untuk roda gigi 1, 3000
rpm untuk roda gigi 2, 5000 rpm untuk roda gigi 3 dan 7000 rpm untuk
roda gigi 4.
4. Memiliki diametral pitch 3 gigi/in untuk pasangan roda gigi 1, 4 gigi/in
untuk pasangan roda gigi 2, 3 gigi/in untuk pasangan roda gigi 3 dan 3,5
gigi/in untuk pasangan roda gigi 4.

I.5 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman tentang analisis dan
perancangan ini, maka dalam penulisanya disusun dalam berbagai macam bab
yang masing – masing terdiri subab. Gambaran secara garis besar tentang bab -
bab tersebut diuraikan dan dijelaskan dibawah ini sebagai berikut :

2 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Bab I Pendahuluan

Berisi tentang gambaran umum yang diantaranya latar belakang masalah,


rumusan masalah, tujuan penelitian atau tujuan Analisa lalu setelah itu Batasan
masalah pada bab I.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada tinjauan pustaka terdapat landasan – landasan terori yang digunakan


untuk membaca masalah seperti yang pertama teori dasar lalu yang kedua jika
perlu menggunakan teori tambahan sebagai pelengkap.

Bab III Metode Penelitian

Berisi langkah - langkah kerjadan bias berupa pengolahan ataupun


pengumpulan data untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau dianalisa.
Metodelogi penelitian berupa diagram alir atau kerangka (metodologi) yang
dirancang dalam melaksanakan suatu penelitian atau analisa. Serta berisi tahapan -
tahapan yang dilakukan untuk perancangan sistem transmisi pada motor supra X
125 FI.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Untuk hasil dan pembahasan bisa berupa data kualitatif ( berdasarkan


wawancara atau observasi ) atau data kuantitatif ( berdasarkan perhitungan dan
angka ). Berisi data – data analisa berdasarkan yang sudah di analisis oleh penulis
baik secara perhitungan maupun desain dan juga observasi.

Bab V Kesimpulan

Kesimpulan berkaitan dengan bab sebelumnya yaitu pada bab IV hasil dan
pembahasan pada percobaan atau analisis. Kesimpulan merupakan sebuah
gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan atau eksperimen atau juga analisis.
Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan atau
eksperimen atau juga analisis.

3 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Transmisi Roda Gigi


Pada dasarnya sistem transmisi roda gigi merupakan pemindahan gerakan
putaran dari satu poros ke poros yang lain hampir terjadi disemua mesin. Roda
gigi merupakan salah satu yang terbaik antara sarana yang ada untuk
memindahkan suatu gerakan. Roda gigi dikelompokkan menurut letak poros
putaran atau berbentuk dari jalur gigi yang ada. Keuntungan dari penggunaan
sistem transmisi diantaranya :
1. Dapat dipakai untuk putaran tinggi maupun rendah
2. Kemungkinan terjadinya slip kecil
3. Tidak menimbulkan kebisingan
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang
tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi sering
digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan
lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu roda
gigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi
lainnya, yaitu :
a. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar.
b. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
c. Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
d. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip
sangat kecil.
e. Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat
digunakan dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Roda gigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua
poros. Di samping itu terdapat pula roda gigi yang perbandingan kecepatan
sudutnya dapat bervariasi. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus.

4 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Dalam teori, roda gigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang
hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.

2.2. Jenis-Jenis Transmisi


2.2.1. Jenis Transmisi Menurut Mekanismenya
a. Selective gear transmission
Selective gear transmission atau transmisi manual dengan
berkembangnya zaman transmisi manual ini mengalami perubahan
yang lebih inovasi menuju lebih baik dengan lebih sempurna dalam
meningkatkan transmisi baik perpindahan maupun perkaitan dalam
setiap kecepatan. Transmisi manual ini dibedakan menjadi beberapa
bagian seperti terlihat pada gambar 2.1. (sumber : New step 2)

Sliding mesh type

Selective gear transmission Constant mesh type

Synchromesh type
Gambar 2.1 Selective gear transmission.
(sumber : New Step 2)

Jenis transmisi manual ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian antara
lain :
a. Transmisi Jenis Sliding Mesh
Roda gigi ini dilengkapi dengan gigi-gigi meluncur dengan berbagai
ukuran yang dipasangkan pada poros output nya, Kombinasi yang
umum pada transmisi model ini, 3 sampai 5 tingkat ke muka dan satu
tingkat untuk mundur. Konstruksi dari transmisi ini sederhana,
komponen pendukung yang lebih sedikit

5 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Kekurangan :
- Perpindahan gigi tiap tingkat percepatan cenderung sulit kasar karena
perpindahan giginya dengan meluncur, sehingga membutuhkan
waktu untuk terkait sempurna.

Gambar 2.2. Transmisi jenis sliding mesh


(sumber : PPP GT VEDC)

b. Constant mesh type


Jenis Constant mesh type ini adalah penyempurnaan dari jenis
sliding mesh dimana gigi input shaft dan counter gear ada di dalam
perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada output shaft
dibuat dapat berputar bebas di poros (shaft). Pada gigi kopling
(clucth gear) diberi alur dan diposisikan sedemikian rupa pada poros
output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan
dengan ujung-ujung gigi.
Kekurangan :
- Membutuhkan waktu dalam perpindahan giginya, karena untuk
terkait sempurna gigi penggerak dan gigi yang digerakkan harus
mempunyai jumlah putaran yang hampir sama.

6 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 2.3. Transmisi jenis constant mesh.
(sumber : PPP GT VEDC)

a. Synchromesh type
Kekurangan pada sliding mesh dan constant mesh diatas diperlukan
waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi berkaitan, bila tidak, akan
menimbulkan kerusakan, juga pada pekerjaan pemindahan gigi
diperlukan keahlian. Karena itu transmisi Synchromesh diciptakan,
dimana pada transmisi ini memiliki unit sinkroniser yang berfungsi
untuk menyamakan putaran antara drive gear dengan driven gear,
putaran gear tersebut dibuat mendekati satu sama lainnya seketika
dengan adanya tenaga gesek oleh unit sinkroniser, dengan drive
gear dan driven gear berputar pada putaran yang sama
menyebabkan gigi- gigi mudah berkaitan sehingga perpindahan gigi
pada tiap percepatan cenderung lebih lembut dan lebih cepat.
Transmisi model baru ini adalah model synchromesh.
Kelebihan :
- Kelebihan yang dimiliki transmisi ini maka transmisi tipe
synchromesh sekarang ini lebih banyak digunakan pada kendaraan-
kendaraan modern.

7 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 2.4. Transmisi Jenis Synchromesh.
(sumber : PPP GT VEDC)
Keterangan:
1. Clutch Housing
2. Transmission Housing
3. Extenssion Housing
4. Input Shaft
5. Counter Shaft
6. Synchromesh Unit
7. Reverse Idle Gear
8. Output Shaft

2.3. Klasifikasi Roda Gigi


Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Menurut letak poros.
b. Menurut arah putaran.
c. Menurut bentuk jalur gigi

8 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


2.3.1. Menurut Letak Poros
Menurut letak poros maka roda gigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :
Tabel 2.1 Klasifikasi Roda Gigi
Letak poros Rodagigi Keterangan
Roda gigi lurus Klasifikasi atas dasar
Roda gigi miring bentuk alur gigi
Roda gigi Roda gigi miring ganda
dengan poros Roda gigi luar Arah putaran
sejajar Roda gigi dalam dan pinion berlawanan
Batang gigi dan pinion Arah putaran sama
Gerakan lurus dan
berputar
Roda gigi kerucut lurus
Roda gigi kerucut spiral Klasifikasi atas dasar
Roda gigi Roda gigi kerucut zerol bentuk jalur gigi
dengan poros Roda gigi kerucut miring
berpotongan Roda gigi kerucut miring
ganda Roda gigi dengan
Roda gigi permukaan poros berpotongan
dengan poros berpotongan berbentuk istimewa
Roda gigi miring silang Kontak gigi
Batang gigi miring silang Gerak lurus dan
Roda gigi Roda gigi cacing silindris berputar
dengan poros Roda gigi cacing selubung
silang ganda
Roda gigi cacing samping
Roda gigi hiperboloid
Roda gigi hipoid
Roda gigi permukaan silang
Sumber : Kiyokatsu Suga Sularso (1978)

9 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


2.3.2. Menurut Arah Putaran
Menurut arah putarannya, roda gigi dapat dibedakan atas :
 Roda gigi luar ; arah putarannya berlawanan.
 Roda gigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama

2.3.3. Menurut Bentuk Jalur Gigi


Berdasarkan bentuk jalur giginya, roda gigi dapat dibedakan atas :
1) Roda Gigi Lurus
Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel.
Dibandingkan dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini
paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga
harganya lebih murah. Roda gigi lurus ini cocok digunakan pada
sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak
menimbulkan gaya aksial.
Ciri-ciri roda gigi lurus adalah :
1. Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp
2. Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm
3. Kecepatan keliling < 200 m/s
4. Rasio kecepatan yang digunakan
a. Untuk 1 tingkat ( i ) < 8
b. Untuk 2 tingkat ( i ) < 45
c. Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
(i) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan
yang digerakkan
d. Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% -
99% tergantung disain dan ukuran.
Jenis-jenis roda gigi lurus antara lain :
a. Roda gigi luar (external gearing)
Roda gigi luar (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2.
Pasangan roda gigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan putaran dalam arah yang berlawanan.

10 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 2.5 Roda gigi luar

a. Roda gigi dalam (internal gearing)


Roda gigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang
berukuran kecil dengan perbandingan reduksi besar.
b. Roda gigi Rack dan Pinion
Roda gigi Rack dan Pinion (gambar 2.3) berupa pasangan antara
batang gigi dan pinion roda gigi jenis ini digunakan untuk
merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.

Gambar 2.6 Roda Gigi Rack dan Pinion

c. Roda Gigi Lurus Permukaan


Roda gigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu
saling berpotongan dengan sudut sebesar 90.

11 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 2.7 Roda gigi lurus permukaan

2) Roda Gigi Miring


Roda gigi miring (gambar 2.8) kriterianya hampir sama dengan roda
gigi lurus, tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut
dan tingkat kebisingannya rendah dengan perkontakan antara gigi lebih
dari 1.

Gambar 2.8 Roda gigi miring


Ciri-ciri roda gigi miring adalah :
1. Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.
2. Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.
3. Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada roda gigi lurus.
4. Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan
roda gigi yang kokoh.
Jenis-jenis roda gigi miring antara lain :

12 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


a. Roda Gigi Miring Biasa

Gambar 2.9 Roda gigi miring biasa

b. Roda Gigi Miring Silang

Gambar 2.10 Roda gigi miring silang

c. Roda Gigi Miring Ganda

Gambar 2.11 Roda gigi miring ganda

13 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


d. Roda Gigi Miring Ganda Bersambung

Gambar 2.12 Roda gigi ganda bersambung

3) Roda gigi Kerucut


Roda gigi kerucut (gambar 2.16) digunakan untuk mentransmisikan
2 buah poros yang saling berpotongan.

Gambar 2.13 Roda gigi kerucut


Jenis-jenis roda gigi kerucut antara lain :
a. Roda Gigi Kerucut Lurus

Gambar 2.14 Roda gigi kerucut lurus

14 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


b. Roda Gigi Kerucut Miring

Gambar 2.15 Roda gigi kerucut miring

c. Roda Gigi Kerucut Spiral

Gambar 2.16 Roda gigi kerucut spiral

d. Roda gigi kerucut hypoid

Gambar 2.17 Roda gigi kerucut hypoid

15 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


4) Roda Gigi Cacing
Ciri-ciri roda gigi cacing adalah:
1. Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya
sudut yang dibentuk kedua sumbu sebesar 90.
2. Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.
3. Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan
putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci sendiri).
4. Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.
5. Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak
beberapa gigi (biasanya 2 sampai 4).
6. Roda gigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut
kisarnya kecil.
Batasan pemakaian roda gigi cacing adalah:
a. Kecepatan roda gigi cacing maksimum 40.000 rpm
b. Kecepatan keliling roda gigi cacing maksimum 69 m/s
c. Torsi roda gigi maksimum 70.000 m kgf
d. Gaya keliling roda gigi maksimum 80.000 kgf
e. Diameter roda gigi maksimum 2 m
f. Daya maksimum1.400 Hp
Peningkatan pemakaian roda gigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi
pada nilai i antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa
digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi
yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat
roda gigi lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat
reduksi yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.

Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada


gambar 2.14

N-worm E-worm K-worm H-worm

16 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


i ii iii iv
Gambar 2.18 Bentuk profil roda gigi cacing
a. N-worm atau A-worm
Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian normal
dan bagian aksial, diproduksi dengan menggunakan mesin bubut
dengan pahat yang berbentuk trapesium, serta tanpa proses
penggerindaan.
b. E-worm
Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan 
antara 87sampai dengan 45o .
c. K-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk
trapezoidal, menunjukkan dua kerucut.
d. H-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk
cembung.

Jenis-jenis dari penggerak rodagigi cacing antara lain :

a. Cylindrical worm gear dengan pasangan gigi globoid

Gambar 2.19 Cylindrical worm gear

17 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


a. Globoid worm gear dipasangkan dengan roda gigi lurus

Gambar 2.20 Globoid worm gear

b. Globoid worm drive dipasangkan dengan roda gigi globoid

Gambar 2.21 Globoid worm drive

c. Roda gigi cacing kerucut dipasangkan dengan roda gigi kerucut


globoid yang dinamai dengan roda gigi spiroid (gambar 2.26)

Gambar 2.22 Roda gigi cacing kerucut

18 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


2.4. Putaran dan Perbandingan Roda gigi
Jika putaran roda gigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm)

pada poros penggerak dan n 2 (rpm) pada poros yang digerakkan, diameter

lingkaran jarak bagi d 1 (mm) dan d 2 (mm) dan jumlah gigi N 1 dan N 2 ,

Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dan
pinion, dikenal juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan roda
gigi. Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal roda gigi lurus
standar, dan dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada roda
gigi miring ganda dapat sampai 10.

2.5. Nama-Nama Bagian Roda gigi


Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan
roda gigi yang perlu diketahui yaitu :
1. Lingkaran pitch (pitch circle)
Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran
ini merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal
gigi, jarak antara gigi dan lain-lain.
2. Pinion
Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter)
Merupakan diameter dari lingkaran pitch.
4. Diametral Pitch
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
5. Jarak bagi lingkar (circular pitch)
Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan
atau keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi
6. Modul (module)
Perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.

19 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


7.Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran
pitch diukur dalam arah radial.
8. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam
arah radial.
9. Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang roda gigi yang
berkontak dikurangi dengan jarak poros.
10. Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi
yang berpasangan.
11. Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang
berkontak yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis
pusat.
12. Operating pitch circle
Lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang roda gigi yang berkontak
dan jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis
benar.
13. Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
14. Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
15. Width of space
Tebal ruang antara roda gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
16. Sudut tekan (pressure angle)
Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi
kepala gigi.
17. Kedalaman total (total depth)

20 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Jumlah dari adendum dan dedendum.

18. Tebal gigi (tooth thickness)


Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
19. Lebar ruang (tooth space)
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch
20. Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
21. Sisi kepala (face of tooth)
Permukaan gigi diatas lingkaran pitch
22. Sisi kaki (flank of tooth)
Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.
23. Puncak kepala (top land)
Permukaan di puncak gigi
24. Lebar gigi (face width)

Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.

21 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 2.23 Bagian-bagian dari roda gigi
2.6. Menaksir Ukuran dan Material Roda Gigi
Dalam menaksir ukuran dan material roda gigi dapat digunakan rumus –
rumus sebagai berikut.
a. Diameter puncak (d)
….…………………………………………………………...(2.1)

Dimana :
d = diameter puncak [in]
N = jumlah gigi
P = Puncak diametral [gigi/in]

b. Addendum (a)
……………………………………………………………….(2.2)

c. Dedendum (b)
…………………………………………………………….(2.3)

d. Kecepatan garis puncak (V)

…………………………………………………………….(2.4)

Dimana :
V = Kecepatan garis puncak [fpm]
d = diameter puncak [in]
n = kecepatan putaran [rpm]
22 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI
e. Beban yang dipindahkan (Wt)

…………………………………………………….(2.5)

Dimana :
Wt = Beban yang dipindahkan [lb]
H = Daya motor [hp]
V = Kecepatan garis puncak [fpm]

f. Faktor kecepatan (Kv)


………………………………………………………(2.6)

g. Circular pitch (p)

……………………………………………………………...(2.7)

Dimana :
p = Circular pitch [in]
d = Diameter puncak [in]
N = Jumlah gigi

h. Lebar muka gigi (F)


…………………………………………………………..(2.8)

Dimana :
F = Lebar muka gigi [in]
Wt = Beban yang dipindahkan [lb]
P = Puncak diametral [gigi/in]
Kv = Faktor kecepatan
Y = Faktor bentuk
σp = Tegangan lentur yang diizinkan [kPsi]
Untuk lebar muka gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut.

23 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


i. Tegangan yang terjadi pada gigi (σ)
…………………………………………………………....(2.9)

Dimana :
σ = Tegangan yang terjadi [kPsi]
Wt = Beban yang dipindahkan [lb]
P = Puncak diametral [gigi/in]
Kv = Faktor kecepatan
F = Lebar muka gigi [in]
J = Faktor geometri

j. Faktor keamanan gigi (nG)

………………………………………………………….(2.10)

Dimana :
nG = Faktor keamanan gigi
Sy = Batas tegangan lentur maksimal [kPsi]
σ = Tegangan yang terjadi [kPsi]

k. Faktor Keamanan (n)


………………………………………………………..(2.11)

Dimana :
n = Faktor keamanan keseluruhan
nG = Faktor keamanan gigi
Ko = Faktor koreksi beban berlebih
Km = Faktor distribusi beban

Untuk menghitung tegangan yang terjadi pada roda gigi seperti rumus diatas,
diperlukan faktor geometri sebagai berikut.
Tabel 2.2 Faktor Geometri (J)

Jumlah Jumlah Gigi Pada Roda Gigi Pasangannya

Gigi 17 25 35 50 85 300 1000

24 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


14 0,32154 0,32892 0,33452 0,33948 0,34507 0,34970 0,35405

15 0,32849 0,33624 0,34214 0,34740 0,35336 0,35831 0,36298

16 0,33467 0,34276 0,34894 0,35447 0,36075 0,36599 0,37096

17 0,34021 0,34860 0,35504 0,36081 0,36739 0,37291 0,37815

18 0,34520 0,35387 0,36054 0,36654 0,37340 0,37916 0,38466

19 0,34972 0,35864 0,36553 0,37174 0,37885 0,38485 0,39058

20 0,35383 0,36299 0,37007 0,37647 0,38382 0,39003 0,39599

21 0,35759 0,36696 0,37423 0,38081 0,38838 0,39479 0,40095

22 0,36104 0,37061 0,37805 0,38479 0,39256 0,39916 0,40551

24 0,36715 0,37708 0,38482 0,39186 0,40000 0,40694 0,41363

26 0,37240 0,38264 0,39064 0,39794 0,40641 0,41364 0,42064

28 0,37690 0,38747 0,39571 0,40324 0,41199 0,41948 0,42676

30 0,38096 0,39171 0,40015 0,40788 0,41689 0,42462 0,43213

34 0,38764 0,39880 0,40759 0,41566 0,42510 0,43323 0,44115

38 0,39301 0,40449 0,41356 0,42191 0,43171 0,44016 0,44843

45 0,40023 0,41215 0,42161 0,43034 0,44062 0,44952 0,45326

50 0,40421 0,41638 0,42605 0,43500 0,44555 0,45470 0,46370

60 0,41028 0,42282 0,43281 0,44209 0,45306 0,46260 0,47201

75 0,41645 0,42938 0,43971 0,44932 0,46072 0,47067 0,48051

100 0,42274 0,43606 0,44674 0,45670 0,46854 0,47891 0,48919

150 0,42916 0,44287 0,45391 0,46422 0,47653 0,48733 0,49807

300 0,43571 0,44983 0,46123 0,47191 0,48469 0,49594 0,50716

25 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Rack 0,44240 0,45694 0,46870 0,47977 0,49303 0,50476 0,51647

Sumber: J. E. Shigley and L. D. Mitchell, “Perencanaan Teknik Mesin”, Edisi


Keempat, hal. 171.

Setelah diperoleh harga tegangan yang terjadi pada roda gigi, dapat dipilih
material yang cocok berdasarkan nilai tegangan yang terjadi tersebut. Berikut
adalah tabel material baja yang biasa dipakai untuk roda gigi.

Tabel 2.3 Sifat – Sifat Mekanis Baja


Nomor Nomor
Cara Pengerjaan Sy Sut HB
UNS AISI

G10100 1010 HR 26 47 95

CD 44 53 105

G10150 1015 HR 27 50 101

CD 47 56 111

G10180 1018 HR 32 58 116

CD 54 64 126

1112 HR 33 56 121

CD 60 78 167

G10350 1035 HR 39 72 143

CD 67 80 163

Drawn 800 ᵒF 81 110 220

Drawn 1000 ᵒF 72 103 201

26 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Drawn 1200 ᵒF 62 91 180

G10400 1040 HR 42 76 149

CD 71 85 170

Drawn 1000 ᵒF 86 113 235

G10450 1045 HR 45 82 163

CD 77 91 179

G10500 1050 HR 49 90 179

CD 84 100 197

Drawn 600 ᵒF 180 220 450

Drawn 900 ᵒF 130 155 310

Drawn 1200 ᵒF 80 105 210

2317 Core‡ 107 137 285

2330 Drawn 400 ᵒF 195 221 425

Drawn 600 ᵒF 171 196 382

Drawn 800 ᵒF 131 160 327

Drawn 1000 ᵒF 97 127 268

Drawn 1200 ᵒF 70 108 222

2340 Drawn 800 ᵒF 164 178 368

2345 Drawn 800 ᵒF 177 188 388

2350 Drawn 800 ᵒF 180 194 402

3120 Drawn 600 ᵒF 145 162 320

Drawn 1000 ᵒF 91 112 222

27 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


3130 Drawn 600 ᵒF 178 210 404

Drawn 1000 ᵒF 120 137 276

3140 HR§ 64 96 197

CD 91 104 212

Drawn 800 ᵒF 157 188 376

3145 Drawn 800 ᵒF 164 192 380

3150 Drawn 800 ᵒF 171 202 396

3240 Drawn 600 ᵒF 211 237 466

3250 Drawn 600 ᵒF 214 243 477

3340 Drawn 800 ᵒF 183 211 394

G41300 4130 HR§ 60 90 183

CD§ 87 98 201

Drawn 1000 ᵒF 133 146 293

G41400 4140 HR§ 63 90 187

CD§ 90 102 223

Drawn 1000 ᵒF 131 153 302

G43400 4340 HR§ 69 101 207

CD§ 99 111 223

Drawn 600 ᵒF 234 260 498

Drawn 1000 ᵒF 162 182 363

G46200 4620 Core‡ 89 120 248

Drawn 800 ᵒF 94 130 256

28 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


4640 Drawn 800 ᵒF 170 187 378

4650 Drawn 800 ᵒF 179 198 410

G15216 52100 HR§ 81 100 192

G61500 6150 HR§ 58 91 183

Drawn 1000 ᵒF 132 155 302

8650 HR§ 58 99 197

Drawn 1000 ᵒF 132 155 311

G87400 8740 HR§ 64 95 190

CD§ 96 107 223

Drawn 1000 ᵒF 129 152 320

G92550 9255 HR§ 78 115 223

Drawn 1000 ᵒF 160 180 352

9442 Drawn 800 ᵒF 180 201 404

9840 Drawn 800 ᵒF 199 218 436

Sumber: J. E. Shigley and L. D. Mitchell, “Perencanaan Teknik Mesin”, Edisi


Keempat, hal. 396 – 398.

Setelah mendapatkan material yang cocok, selanjutnya dapat dihitung faktor


keamanan untuk roda gigi, yang dipengaruhi oleh faktor koreksi beban berlebih
dan faktor distribusi beban, yang memperhitungkan kemungkinan bahwa gaya
gigi mungkin terbagi secara tidak merata di sepanjang lebar muka penuh dari gigi.
Berikut adalah tabel faktor koreksi beban berlebih dan faktor distribusi beban.

29 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Tabel 2.4 Faktor Koreksi Beban Berlebih (Ko)
Mesin yang Digerakkan
Sumber Daya
Benturan Ringan Benturan Sedang Benturan Berat

Terbagi Rata 1,00 1,25 1,75

Benturan Ringan 1,25 1,50 2,00

Benturan Sedang 1,50 1,75 2,25

Sumber: J. E. Shigley and L. D. Mitchell, “Perencanaan Teknik Mesin”, Edisi


Keempat, hal. 180.

Tabel 2.5 Faktor Distribusi Beban (Km) Untuk Roda Gigi Lurus
Lebar Muka (in)
Sifat Tumpuan
0 sampai 2 6 9 16 ke atas

Pemasangan yang teliti, kebebasan


bantalan yang kecil, defleksi yang 1,3 1,4 1,5 1,8
minimum, roda gigi presisi

Pemasangan yang kurang kaku, roda gigi


yang kurang teliti, persingggungan 1,6 1,7 1,8 2,2
sepanjang muka penuh

Ketelitian dan pemasangan yang


sedemikian rupa sehingga terjadi Over 2,2
persinggungan yang kurang penuh

Sumber: J. E. Shigley and L. D. Mitchell, “Perencanaan Teknik Mesin”, Edisi


Keempat, hal. 180.

30 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1. Diagram Alir Penelitian

Pada gambar 3.1 adalah langkah – langkah dalam melakukan penelitian.

Mulai

Perumusan
masalah

Pengumpulan
data

Sket
komponen

DBB
komponen

Perhitungan dan pembahasan

Tidak
Hasil

Ya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir Penelitian

31 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Penjelasan Diagram alir Penelitian

Berikut ini adalah penjelasan dari diagram alir penelitian.


1. Mulai
Awal dari proses penelitian menjelaskan tentang latar belakang analisis pada
sistem kerja rem tromol, ruang lingkup kajian merupakan batasan dari masalah
sehingga dapat ditekankan pada suatu pokok bahasan, cara kerja dari sistem
pengereman rem tromol dan sistematika penulisan yang digunakan dalam
penyusunan laporan.
2. Merumuskan masalah
Pada bagian ini membahas tentang seputar permasalahan dan penyebab atau
faktor yang terdapat pada laporan ini yaitu mengenai sistem rem belakang (
tromol/drum ) untuk menjadi acuan pada proses analisa penulis.
3. Pengumpulan data Pengumpulan data bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu
diantaranya baik secara kulitatif atau kuantitatif. Untuk pengumpulan data
secara kualitatif dilakukanya melakukan berdasarkan data hail wawancara dan
observasi serta studi kasus, sedangkan pengumpulan data secara kuantitatif
secara perhitungan dan menggunakan rumu – rumus dengan hasil yang hamper
memenuhi syarat atau hamper mendekati angka keinginan ( real ).
4. Sket komponen
Melakukan pengukuran pada benda kerja yaitu rem tromol yang akan diteliti
oleh penulis.
5. DBB komponen
Diagram benda bebas adalah bentuk sketsa untuk semua elemen massa dengan
keseluruhan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
6. Perhitungan dan Pembahasan
Di sini penulis akan melakukan proses perhitungan. Baik perhitungan pada apa
yang telah penulis rumuskan yang nantinya akan dijadikan suatu pembahasan.
7. Hasil
Di sini hasil dari pengolahan data yaitu proses perhitungan dan analisa yang
telah dianalisis oleh penulis akan dibahas dan dijadikan menjadi satu kesatuan.
Jika hasil sesuai maka lanjut ke kesimpulan, jika hasil tidak sesuai maka
kembali ke pengumpulan data.
8. Kesimpulan
Kesimpulan berisi hasil analisis dan uji coba juga berisi rincian dan rangkuman
topik pembahasan dari bab pertama hingga bab terakhir.
9. Selesai
Proses penelitian selesai dilakukan.

32 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


3.2 Diagram Alir Perancangan
Dalam merancang sebuah sistem transmisi roda gigi diperlukan beberapa
langkah perancangan. Berikut adalah langkah – langkah dalam melakukan
perancangan sistem transmisi.

Mulai
A

Merumuskan masalah :
Bahan roda gigi
Bagaimana menetukan material untuk Yield strength (Sy)
roda gigi pada system transmisi ? Kekuatan tarik (Sut)
Kekerasan (HB)

Daya yang akan Faktor keamanan roda gigi (nG)


ditransmisikan [kW] Faktor keamanan beban (n)
Putaran poros (n) [rpm]
Jumlah gigi (N)
Sudut tekan

DBB Tidak Faktor


Diametral pitch (P) keamanan
Diameter roda gigi (d) n>1
Kecepatan garis puncak (V)
Beban yg dipindahkan (Wt)
Faktor kecepatan (Kv)
Ya
Circular pitch (p)
Lebar muka gigi (F)
Hasil dan Pembahasan
Faktor geometri (J)
Tegangan yg terjadi (σ)
Kesimpulan

A Akhir

Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan.


Berikut ini adalah penjelasan dari diagram alir perancangan:
1. Memulai proses perancangan roda gigi sistem transmisi.
2. Merumuskan masalah yang akan diselesaikan, yaitu material apa yang cocok
untuk roda gigi pada sistem transmisi.
3. Memasukkan data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan, antara
lain :
a. Daya yang akan ditransmisikan [hp]
b. Putaran poros (n) [rpm]

33 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


c. Jumlah gigi (N)
d. Sudut tekan
4. Melakukan proses perhitungan antara lain :
a. DBB
b. Diametral pitch (P)
c. Diameter roda gigi (d)
d. Kecepatan garis puncak (V)
e. Beban yg dipindahkan (Wt)
f. Faktor kecepatan (KV)
g. Circular pitch (p)
h. Lebar muka gigi (F)
i. Faktor geometri (J)
j. Tegangan yg terjadi (σ)
5. Menentukan material, yang juga akan menentukan :
a. Yield Strength (Sy)
b. Kekuatan tarik (Sut)
c. Kekerasan (HB)
6. Melakukan proses perhitungan antara lain :
a. Faktor keamanan roda gigi (nG)
b. Faktor keamanan beban (n)
7. Mengidentifikasi apakah nilai faktor keamanan (n) lebih dari 1. Jika iya
maka dilanjutkan ke langkah 8, jika tidak maka kembali ke langkah 5.
8. Membahas hasil pengolahan data yang didapat dari hasil perhitungan.
9. Menyimpulkan hasil pengolahan data perancangan sistem transmisi dalam
bentuk rangkuman.
10. Akhir dari proses perancangan sistem transmisi.

34 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Roda Gigi 1

Gambar 4.1 Pasangan Roda Gigi 1

Gambar 4.2 DBB Pasangan Roda Gigi 1

Diperoleh data sebagai berikut.


a. Daya maksimum (H) = 10,1 ps = 9,96 hp = 7,43 kW
b. Kecepatan putaran (n1) = 1500 rpm
c. Sudut tekan (θ) = 20ᵒ
d. Jumlah gigi pinion (N1) = 14
35 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI
e. Jumlah gigi gear (N2) = 35
f. Diametral pitch (P) = 3 gigi/in
g. Faktor geometri (J) = 0,33452 (tabel 13-4 Faktor Geometri J
dari AGMA untuk gigi yang mempunyai θ = 20ᵒ, hal. 171, Shigley).

Perhitungan roda gigi adalah sebagai berikut.


a. Diameter (d)

b. Addendum (a)

c. Dedendum (b)

d. Kecepatan garis puncak (V)

e. Beban yang dipindahkan (Wt)

f. Faktor kecepatan (Kv)

g. Circular pitch (p)

h. Lebar muka gigi (F)


Untuk lebar muka gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut.

Sehingga dipilih lebar muka gigi (F) = 4,2 in

36 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


i. Tegangan yang terjadi pada gigi (σ)

Berdasarkan nilai tegangan yang terjadi, maka dapat dipilih material dari tabel A-
17 Sifat – Sifat Mekanis dari Baja, hal. 396, Shigley.
Material : Baja G43400, Drawn 600ᵒF
Sy : 234 kpsi
Sut : 260 kpsi
HB : 498
h. Faktor keamanan gigi (nG)

i. Faktor Keamanan (n)

Berdasarkan material yang telah dipilih, diperoleh nilai faktor keamanan (n) dari
hasil perhitungan telah memenuhi syarat dimana n > 1, sehingga material yang
dipilih aman dan dapat digunakan.

4.2. Roda Gigi 2

Gambar 4.3 Pasangan Roda Gigi 2

37 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 4.4 DBB Pasangan Roda Gigi 2

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan pada pasangan roda gigi 2.

Tabel 4.1 Data Pasangan Roda Gigi 2


Simbol Nilai

H 9,96 hp

n3 3000 rpm

θ 20ᵒ

N3 20 gigi

N4 31 gigi

P 4 gigi/in

J 0,36821

Dengan mengguanakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.

38 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 2
Simbol Nilai

d 5 in

a 0,25 in

b 0,31 in

V 3925 fpm

Wt 83,74 lb

KV 0,234

p 0,785 in

F 3,5 in

σ 87,67 kPsi

Berdasarkan nilai tegangan yang terjadi, maka dapat dipilih material dari tabel A-
17 Sifat – Sifat Mekanis dari Baja, hal. 396, Shigley.
Material : Baja G43400, Drawn 600ᵒF
Sy : 234 kpsi
Sut : 260 kpsi
HB : 498
Dengan menggunakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
nG = 2,67
n = 1,26
Berdasarkan material yang telah dipilih, diperoleh nilai faktor keamanan (n) dari
hasil perhitungan telah memenuhi syarat dimana n > 1, sehingga material yang
dipilih aman dan dapat digunakan.

39 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


4.3. Roda Gigi 3

Gambar 4.5 Pasangan Roda Gigi 3

Gambar 4.6 DBB Pasangan Roda Gigi 3

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan pada pasangan roda gigi 3.

40 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Tabel 4.3 Data Pasangan Roda Gigi 3
Simbol Nilai

H 9,96 hp

n5 5000 rpm

θ 20ᵒ

N5 20 gigi

N6 23 gigi

P 3 gigi/in

J 0.36158

Dengan mengguanakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 3


Simbol Nilai

d 6,67 in

a 0,33 in

b 0,42 in

V 8722,22 fpm

Wt 37,68 lb

KV 0,12

p 1,05 in

F 4,2 in

σ 61,55 kPsi

41 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Berdasarkan nilai tegangan yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka dapat
dipilih material dari tabel A-17 Sifat – Sifat Mekanis dari Baja, hal. 396, Shigley.
Material : Baja G10500, Drawn 400ᵒF
Sy : 195 kpsi
Sut : 221 kpsi
HB : 425
Dengan menggunakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
nG = 3,17
n = 1,5
Berdasarkan material yang telah dipilih, diperoleh nilai faktor keamanan (n) dari
hasil perhitungan telah memenuhi syarat dimana n > 1, sehingga material yang
dipilih aman dan dapat digunakan.

4.4. Roda Gigi 4

Gambar 4.7 Pasangan Roda Gigi 4

42 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Gambar 4.8 DBB Pasangan Roda Gigi 4

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan pada pasangan roda gigi 4.

Tabel 4.5 Data Pasangan Roda Gigi 4


Simbol Nilai

H 9,96 hp

n3 7000 rpm

θ 20ᵒ

N3 26 gigi

N4 24 gigi

P 3,5 gigi/in

J 0.38192

Dengan mengguanakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.

43 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Pasangan Roda Gigi 4
Simbol Nilai

d 7,43 in

a 0,29 in

b 0,36 in

V 13606,67 fpm

Wt 24,16 lb

KV 0,081

p 0,897 in

F 3,8 in

σ 71,88 kPsi

Berdasarkan nilai tegangan yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka dapat
dipilih material dari tabel A-17 Sifat – Sifat Mekanis dari Baja, hal. 396, Shigley.
Material : Baja G10500, Drawn 400ᵒF
Sy : 195 kpsi
Sut : 221 kpsi
HB : 425
Dengan menggunakan persamaan dan cara yang sama pada perhitungan roda gigi
satu, dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
nG = 2,71
n = 1,27
Berdasarkan material yang telah dipilih, diperoleh nilai faktor keamanan (n) dari
hasil perhitungan telah memenuhi syarat dimana n > 1, sehingga material yang
dipilih aman dan dapat digunakan.

44 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan pada proses perancangan,
dapat disimpulkan :
a. Untuk pasangan roda gigi 1, dipilih material Baja G43400, Drawn 600ᵒF,
dengan faktor keamanan (n) = 1,15.
b. Untuk pasangan roda gigi 2, dipilih material Baja G43400, Drawn 600ᵒF,
dengan faktor keamanan (n) = 1,26.
c. Untuk pasangan roda gigi 3, dipilih material Baja G10500, Drawn 400ᵒF,
dengan faktor keamanan (n) = 1,50.
d. Untuk pasangan roda gigi 4, dipilih material Baja G10500, Drawn 400ᵒF,
dengan faktor keamanan (n) = 1,27.

5.2. Saran
Saran dari penulis untuk praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini sebelum kita
terjun ke lapangan, alangkah lebih baik untuk lebih kita pahami dulu judul
praktikum kita, baca referensi, agar lebih paham dalam melakukan proses
praktikum ini dan setiap bimbingan kumpulkan sebanyak-banyaknya pertanyaan
mengenai hal-hal yang kurang paham agar praktikum ini tidak terhambat.

45 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


DAFTAR PUSTAKA

http://otomotif-er.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-macam-macam
poros.html diakses pada tanggal 21 April 2020, pukul 11.19 WIB
https://www.astra-honda.com/product/supra-x-125-fi diakses pada tanggal 28
April 2020, pukul 21.09 WIB
https://www.otoflik.com/pengertian-transmisi/ diakses pada tanggal 28 April
2020, pukul 21.52 WIB
https://www.otosae.com/2017/06/ukuran-gigi-rasio-motor-standar.html diakses
pada tanggal 1 Mei 2020, pukul 19.56 WIB
Shigley, J. E., dan Mitchell, L. D. (1995). Perencanaan Teknik Mesin (Edisi
Keempat, Jilid 2). Jakarta: Erlangga.
Suga, Kiyokatsu dan Sularso. (1997). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.

46 Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 35
Addendum a 8.4
Dedendum b 10.5
Sudut tekan θ 20°

296
40

106

1 1 Roda Gigi 1 Baja G43400, Drawn 600 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:4 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Roda Gigi 1 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 14
Addendum a 8.4
Dedendum b 10.5
Sudut tekan θ 20°

119
30

106

1 1 Pinion 1 Baja G43400, Drawn 600 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Pinion 1 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 31
Addendum a 6.3
Dedendum b 7.9
Sudut tekan θ 20°

197
40

89

1 1 Roda Gigi 2 Baja G43400, Drawn 600 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:3 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Roda Gigi 2 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 20
Addendum a 6.3
Dedendum b 7.9
Sudut tekan θ 20°

127
30

89

1 1 Pinion 2 Baja G43400, Drawn 600 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Pinion 2 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 23
Addendum a 8.4
Dedendum b 10.5
Sudut tekan θ 20°

194
40

106

1 1 Roda Gigi 3 Baja G10500, Drawn 400 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Roda Gigi 3 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 20
Addendum a 8.4
Dedendum b 10.5
Sudut tekan θ 20°

169
30

106

1 1 Pinion 3 Baja G10500, Drawn 400 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Pinion 3 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 26
Addendum a 7.2
Dedendum b 9
Sudut tekan θ 20°

188
30

96

1 1 Pinion 4 Baja G10500, Drawn 400 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Roda Gigi 4 Prk. Desmen 3 A4


Roda Gigi Lurus Satuan : mm
Jumlah gigi N 24
Addendum a 7.2
Dedendum b 9
Sudut tekan θ 20°

174
40

96

1 1 Roda Gigi 4 Baja G10500, Drawn 400 °F

NO JML NAMA BAGIAN MATERIAL KETERANGAN

Skala : 1:2 Digambar : Reggy Aufa Andrea Peringatan :


Satuan : mm NIM : 2111171100
Tanggal : 13 Juni 2020 Dilihat : Aji Gumilar., ST., MT.

UNJANI Pinion 4 Prk. Desmen 3 A4


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
DESAIN ELEMEN MESIN 3
PERANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI
PADA MOTOR SUPRA 125 FI

Reggy Aufa Andrea 2111171100


Reguler Cimahi C
Pembahasan 01 Pendahuluan

02 Tinjauan Pustaka

03 Metode Perancangan

04 Hasil dan Pembahasan

05 Kesimpulan dan Saran


01. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu konsumen terbesar kendaraan bermotor di


dunia. Kendaraan yang dimaksudkan adalah kendaraan roda dua. Minimnya minat
penggunaan sarana transportasi massal di Indonesia membuat kendaraan pribadi, baik
sepeda motor maupun mobil, menjadi pilihan utama masyarakat.
Adanya perkembangan teknologi yang terjadi sangatlah pesat baik dalam
teknologi komunikasi, energi, maupun transportasi.
Transmisi roda gigi merupakan pemindahan gerakan putaran dari satu poros
ke poros yang lain hampir terjadi di semua mesin. Dengan adanya rancangan roda gigi
yang sesuai dengan standar, daya dari motor dapat ditransmisikan dengan baik sesuai
dengan yang kita butuhkan.
Dalam setiap rangkaian transmisi roda gigi selalu ada kekurangan, salah
satunya yaitu patah pada mata gigi, yang dapat diakibatkan oleh tegangan yang
berlebihan terhadap roda gigi tersebut. Maka diperlukanlah sebuah perancangan
transmisi roda gigi.
Rumusan Masalah

Bagaimana menetukan material untuk roda gigi pada sistem transmisi?

Tujuan

Untuk mendapatkan material yang cocok digunakan roda gigi pada


sistem transmisi.

Batasan Masalah

1. Perancangan roda gigi transmisi dilakukan pada kendaraan motor


gigi dengan daya 10,1 PS
2. Daya yang akan ditransmisikan sebesar 10,1 ps atau sama dengan
9,96 hp.
3. Mentransmisikan daya pada putaran 1500 rpm untuk roda gigi 1,
3000 rpm untuk roda gigi 2, 5000 rpm untuk roda gigi 3 dan 7000
rpm untuk roda gigi 4.
4. Memiliki diametral pitch 3 gigi/in untuk pasangan roda gigi 1, 4
gigi/in untuk pasangan roda gigi 2, 3 gigi/in untuk pasangan roda
gigi 3 dan 3,5 gigi/in untuk pasangan roda gigi 4.
02. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Dasar Sistem transmisi roda gigi


merupakan pemindahan gerakan
putaran dari satu poros ke poros
yang lain. Tata Nama Roda Gigi :
Roda gigi digunakan untuk
mentransmisikan daya dengan Pinion
Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu
putaran yang tepat.
pasangan roda gigi.
Gear
Roda gigi yang lebih besar dalam suatu
Sudut tekan (pressure angle)
pasangan roda gigi.
Sudut yang dibentuk dari garis normal
Diametral Pitch
dengan kemiringan dari sisi kepala
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
gigi.
Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan
lingkaran pitch dengan lingkaran pitch
diukur dalam arah radial.
Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan
lingkaran kaki yang diukur dalam arah
radial.
Rumus yg umumnya digunakan :

Diameter Circular Pitch


𝑁 𝜋𝑑
𝑑= 𝑝=
𝑃 𝑁
Addendum Lebar Muka Gigi
1 𝑊𝑡 𝑃
𝑎= 𝐹=
𝑃 𝐾𝑣 𝑌σ𝑝
Dedendum
Tegangan yg Terjadi
1,25
𝑏=
𝑃 𝑊𝑡 𝑃
σ=
𝐾𝑣 𝐹𝐽

Kecepatan Garis Puncak


𝜋𝑑𝑛
𝑉=
12 Faktor Keamanan Gigi
Beban yang dipindahkan 𝑆𝑦
(33)(10)3 𝐻 𝑛𝐺 =
σ
𝑊𝑡 = Faktor Keamanan
𝑉
Faktor Kecepatan 𝑛𝐺
𝑛=
1200 𝐾𝑜 𝐾𝑚
𝐾𝑣 =
(1200 + 𝑉)
03. METODE PERANCANGAN
DIAGRAM ALIR PERANCANGAN
04. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan Perhitungan roda gigi adalah sebagai berikut.

Diameter (d)
Roda Gigi 1 𝑁 14
𝑑= = = 4,7 𝑖𝑛
𝑃 3
Data yg digunakan : Kecepatan garis puncak (V)
𝜋𝑑𝑛 (3,14)(4,7)(1500)
𝑉= = = 1844,75 fpm
Daya maksimum (H) = 10,1 ps = 9,96 hp = 7,43 kW 12 12
Beban yang dipindahkan (Wt)
Kecepatan putaran (n1) = 1500 rpm (33)(10)3 𝐻 (33) 10 3 (9,96)
Sudut tekan (θ) = 20ᵒ 𝑊𝑡 = = = 174,4 lb
𝑉 1844,75
Jumlah gigi pinion (N1 = 14 Faktor kecepatan (Kv)
Jumlah gigi gear (N2) = 35 1200 1200
𝐾𝑣 = = = 0,39
Diametral pitch (P) = 3 gigi/in (1200 + 𝑉) (1200 + 1844,75)
Faktor geometri (J) = 0,33452 Circular pitch (p)
𝜋𝑑 𝜋(4,7)
𝑝= = = 1,05 𝑖𝑛
𝑁 14
3𝑝 = 3 1,05 = 3,15 𝑖𝑛
5𝑝 = 5 1,05 = 5,25 𝑖𝑛
Lebar muka gigi (F)
Untuk lebar muka gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut.
3𝑝 ≤ 𝐹 ≤ 5𝑝
Sehingga dipilih lebar muka gigi (F) = 4,2 in
Tegangan yang terjadi pada gigi (σ)
𝑊𝑡 𝑃 (174,4)(3)
σ= = = 95,484 kpsi
𝐾𝑣 𝐹𝐽 (0,39)(4,2)(0,33452)
Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan nilai tegangan yang terjadi, maka dapat dipilih


material dari tabel A-17 Sifat – Sifat Mekanis dari Baja, hal. 396,
Shigley.

Material : Baja G43400, Drawn 600ᵒF


Sy : 234 kPsi
Sut : 260 kPsi
HB : 498

Faktor keamanan gigi (nG)


𝑆𝑦 234
𝑛𝐺 = = = 2,45
σ 95,484
Faktor Keamanan (n)
𝑛𝐺 = 𝐾𝑜 𝐾𝑚 𝑛 = 1,25 1,7 𝑛 = 2,125𝑛
𝑛𝐺 2,45
𝑛= = = 1,15
2,125 2,125
Hasil dan Pembahasan
Roda Gigi 2

Material : Baja G43400, Drawn 600ᵒF


Sy : 234 kPsi
Sut : 260 kPsi
HB : 498

nG = 2,67
n = 1,26
Hasil dan Pembahasan
Roda Gigi 3

Material : Baja G10500, Drawn 400ᵒF


Sy : 195 kPsi
Sut : 221 kPsi
HB : 425

nG = 3,17
n = 1,5
Hasil dan Pembahasan
Roda Gigi 4

Material : Baja G10500, Drawn


400ᵒF
Sy : 195 kPsi
Sut : 221 kPsi
HB : 425

nG = 2,71
n = 1,27
05. KESIMPULAN

Kesimpulan
1. Untuk pasangan roda gigi 1, dipilih material Baja G43400,
Drawn 600ᵒF, dengan faktor keamanan (n) = 1,15.
2. Untuk pasangan roda gigi 2, dipilih material Baja G43400,
Drawn 600ᵒF, dengan faktor keamanan (n) = 1,26.
3. Untuk pasangan roda gigi 3, dipilih material Baja G10500,
Drawn 400ᵒF, dengan faktor keamanan (n) = 1,50.
4. Untuk pasangan roda gigi 4, dipilih material Baja G10500,
Drawn 400ᵒF, dengan faktor keamanan (n) = 1,27.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai