Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata -1 Teknik Mesin
Diajukan oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Koordinator KP Pembimbing
M. Dzulfikar , ST. , MT. DR. Sri Mulyo Bondan Respat , ST. , MT.
NPP:05.15.1.0324 NPP:05.15.1.0324
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa kerja praktektidak merupakan jiplakan dan juga bukan dari
karya orang lain.
Semarang,
Yang menyatakan
( )
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 30
IV.1. Data Hasil Pengamatan ........................................................................................ 30
IV.2 Penyebab Pedal Rem Terasa bergetar Saat di Injak ............................................ 30
1. Kerusakan pada cakram antara lain sebagai berikut: ........................................ 31
2. Factor penyebab permukaan Piringan cakram dapat rusak diakibatkan oleh
beberapa aspek antara lain: ....................................................................................... 31
IV.3. Prosedur Pemeriksaan rem dan perbaikan piringan cakram ................................ 34
1. Pelepasan/pembongkaran.................................................................................. 34
2. Pemeriksaan ...................................................................................................... 36
3. Pemasangan ...................................................................................................... 37
4. Penyetelan rem parkir ....................................................................................... 39
5. Tes drive ........................................................................................................... 39
BAB V .............................................................................................................................. 40
PENUTUP ........................................................................................................................ 40
V.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 40
V.2 Saran ...................................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 41
6
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar IV.4 Kampas habis miring ......................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.5 Perbandingan Kampas ....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.6 Piringan cakram avanza ..................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.5 Piringan cakram avanza veloz ........................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.6 pemasangan hidrolic lift..................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.7 kendorkan baut roda........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.8 pelepasan baut pin kit(Toyota servis training, 1997) .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar IV.9 pelepasan tromol .............................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.10 Pemeriksaan Kerja boster(Toyota servis training, 1997) ... Error! Bookmark
not defined.
Gambar IV.11 Pembubutan piringan cakram .......................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.12 pelumasan pin kit ..........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.13 Tinggi pedal rem ...........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.14 Tinggi pedal rem ...........................................Error! Bookmark not defined.
8
BAB I
PENDAHULUAN
Mobil adalah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang
menyatu, Masing-masing adalah mesin, chasis, dan pemindah daya,
kelistrikan dan asesoris. Penemuan alat-alat modern dan membawa manusia
ketingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Dan perkembangan teknologi
tersebut juga berpengaruh dalam bidang otomotif, sebagai contoh kendaraan
mobil Toyota avanza model dahulu dalam pengoperasiannya masih
menggunakan manual, namun pada kendaraan model sekarang dalam
pengoperasiannya sudah banyak menggunakan otomatis misalnya: sistem
power window, sistem rem dan juga pada sistem pemindah daya (power train).
Dalam makalah kali ini khususnya yang akan di bahas adalah rem cakram
depan pada mobil Toyota Avanza, penggunaan rem tipe cakram ini karena
rem cakram memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan tipe rem tromol,
adapun keuntungan dari rem cakram antara lain: tidak menimbulkan bunyi,
penggantian kampas rem lebih mudah, gaya pengereman tetap konstan dalam
segala kondisi, gaya pengereman antar kampas tetap sama.
Dalam sistem rem terdapat banyak sekali komponen salah satunya adalah
pedal rem, saat menginjak pedal rem kita dapat merasakan kinerja rem dalam
kondisi baik atau tidak, misalnya jika kita injak kondisi pedal rem bergetar
9
berarti ada masalah pada piringan cakram, jika pedal rem dalam berarti ada
masalah pada master silinder dan jika pedal rem di injak berbunyi maka itu
menandakan kampas rem habis, kotor, atau kondisi pedal rem butuh
pelumasan.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan perancangan ulang rem cakram mobil Toyota avanza adalah
Dalam kerja prakte ini hanya di batasi pada analisa penyebab terjadinya
getaran pada pedal rem.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
11
2.2 Rem
Pada dasarnya kendaraan tidak dapat segera berhenti walaupun katup
gas ditutup penuh dan mesin tidak lagi dihubungkan dengan pemindah
daya, akan tetapi akan tetap bergerak karena gaya kelembamannya.
Kelemahanharusdiatasi untuk menurunkan/mengurangi kecepatan
kendaraan hingga berhenti. Solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut
sistem rem dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/
memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) kendaran, dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang
aman.
12
Jenis Jenis Rem
13
rem dan terjadi gesekan antara kampas rem dan tromol. (Mukaswan dan
Boentarto, 1995).
Cara kerja rem mekanik pada dasarnya pada saat kabel atau batang
penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling
kontak.Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.
Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau
tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi
mengembang dan kanvas rem bergesekan dengan tromol. Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan
atau menghentikan putaran roda.semakin kuat atau panjang tuas bergerak
maka semakin kuat sepatu rem menekan tromol dan lintasan
2. Rem Hidrolik
Rem hidrolik menggunakan cairan sebagai penerus tekanan dari pedal rem
ke kampas rem dalam tromol. Cairan bersifat meneruskan tekanan ke
segala arah dengan sama besar. Hal ini sesuai dengan hukum pascal. Jika
14
tekanan suatu fluida dalam ruangan tertutup menerima tekanan maka
tekanan itu akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Zat cair
bersifat tidak dapat dikompresikan sehingga tidak ada kerugian penekanan
karena perubahan volume zat cair (Mukaswan dan Boentarto, 1995).
Komponen Rem hidrolik terdiri atas tromol rem, kampas, silinder
roda, silinder master, reservoir, pipa minyak rem, dan pedal rem seperti
pada gambar 2.3
Sistem Rem Hidrolik ini bekerja dengan Tuas pedal rem diinjak maka tuas
akan meneruskan gerakan ke master Cylinder,didalam Master Silinder
terjadi perubahan dari energi kinetik menjadi tekanan pada minyak rem
yang kemudian diteruskan menuju aktuator silinder melewati selang/pipa-
pipa tekanan tinggi, setelah tekanan sampai di aktuator silinder kemudian
gaya tekan minyak rem dirubah kembali menjadi gerakan/kinetik oleh
aktuator silinder yang terhubung dengan sepatu rem untuk menekan tromol/
disc agar terjadi proses pengereman(Abidin, 2012).
3. Rem Pneumatik
Rem jenis ini bisanya digunakan pada Kendaraan muatan berat (misalnya :
Bus, Truk atau Trailer) biasanya pada rem jenis mekanik diperlukan tenaga
15
yang besar untuk menggerakan pedal remnya sewaktu dilakukan pengereman.
supaya pada saat pengereman tidak mengeluarkan tenaga yang besar maka
pada umumnya kendaraan muatan berat ini dilengkapi dengan pesawat rem
yang menggunakan tenaga dari udara yang dimampatkan. Pesawat rem macam
ini lebih dikenal dengan nama pesawat rem angin atau rem pneumatic
(Soetrisno dkk, 1981).
16
Gambar II.5 cara kerja brake chamber(hino catalog.blogspot)
1. Rem Blok
Rem blok dibagi menjadi dua macam yaitu rem blok tunggal dan rem
blok ganda.
1) Rem Blok Tunggal
Rem blok tunggal adalah yang paling sederhana yang terdiri dari satu
blok remyang ditekan terhadap drum rem, seperti diperlihatkan dalam
Gambar 2.9. Biasanya pada blok rem tersebut pada permukaan geseknya
dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat diganti, bila telah
ausrem blok tunggal ini kurang menguntungkan hal ini disebabkan karena
pada rem blok tunggal gaya tekan yang bekerja hanya pada satu arah saja
pada drum, sehingga pada poros timbul momen lentur serta gaya tambahan
pada bantalan yang dikehendaki (Khurmi, 2005).
17
besarnya momen pengereman yang harus sesuaidengan yang diperlukan
dan besarnya energi yang dirubah menjadi panas,terutama yang
berhubungan dengan bahan gesek yang dipakai.
18
sedangkan yang menekan dari dalam dipakai pada kendaraan jalan raya
yang digerakkan secara hidrolik(Khurmi, 2005).
3) Rem Pita
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas. Gaya rem akan
timbul bila pita diikatkan pada drum dengan gaya tarik pada keduaujung pita
tersebut. Jika gaya tarik pada kedua ujung pita adalah F1 dan F2 (kg), maka
besarnya gaya gesek adalah sama dengan (F1- F2).
4) Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat
dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek
(dalam hal ini disk pad) yang mendorong dan mencepit cakram. Daya
19
pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan disc pad dan cakram (disc).
(Toyota new step 1, 1997)
..
20
2. Anti Lock Brake System
Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System) adalah sebuah sistem
pada kendaraan bermotor yang mencegah terkuncinya roda-roda belakang
selama pengereman secara tiba-tiba, tetapi juga untuk mengontrol roda-
roda depan agar kendaraan tidak berputar (slip) serta menjaga
pengendalian kemudi dengan baik. dan digunakan untuk memperpendek
jarak pengereman dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal
rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan lepas
kendali. (Toyota, new step 1)
21
3. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan
tanah, bersalju).
4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal (tinggat
kestabilan).
5. Roda tetap berputar meskipun pedal mendapat beban tekanan kuat.
Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda2 yang mengalami
selip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar , namun dengan
sistem ABS mobil akan tetap stabil sampai mobil tersebut berhenti .
Komponen Fungsi
Speed sensor depan Mendeteksi kecepatan roda pada masing-
masing roda depan
Speed sensor Mendeteksi kecepatan roda pada masing-
belakang masing roda belakang
Switch lampu rem Mendeteksi tanda pengereman dan
mengirimkan ke computer A.B.S
Lampu peringatan Lampu menyala untuk memberi tanda agar
anti-lock pengemudi siaga saat A.B.S ada yang tidak
berfungsi
A.B.S actuator Untuk mengontrol tekanan minyak rem pada
22
masing-masing silinder disc brake dengan
signal dari computer A.B.S
A.B.S computer Dengan signal-signal dari masing-masing
speed sensor ia menghitung umlah akselerasi
dan deselerasi dan mengirim signal-signal ke
actuator ke pengontrol tekanan minyak rem.
23
BAB III
METODOLOGI
Studi literatur
Pengambilan data
Analisa
Keputusan akhir
24
1.Sistem Rem Hidrolik
komponen-komponen sistem rem pada Toyota Avanza antara lain:
a. Pedal rem
Komponen ini berfungsi meneruskan gaya dorong yang di berikan oleh
kaki pengemudi, pada kasus kali ini pada saat pedal rem diinjak atau saat
dilakukan pengereman pedal rem bergetar ke atas dan ke bawah secara
cepat, getaran pedal ini berdampak berkurangnya gaya gesek pada rem
depan dan berkurangnya kenyamanan saat berkendara.
b. Master sentral
Pada komponen ini fluida di dorong dan menghasilkan tekanan yang
kemudian di bagi menuju empat rem pada masing-masing roda. Karena
sifat fluida tekanannya menyebar ke semua sisi sama rata, maka getaran
pada salah satu rem pada roda akan langsung terasa pada pedal.
25
c. brake booster
jika hanya mengandalkan master sentral pada saat pengereman akan
terasa keras maka dari itu di pasang booster agar membantu meringankan
pengereman, booster bekerja dengan memanfaatkan daya hisap intek
manifold yang di hubungkan oleh selang.
d. Kaliper
Sistem rem pada Toyota Avanza menggunakan rem cakram pada roda
depan.
26
e. Piringan cakram
Pada piringan cakram avanza 2012 tidak memiliki rongga
pendingin sehingga sirkulasi udara saat melepaskan panas tidak bisa
efektif, piringan cakram menjadi memuai dan permukaannya
bergelombang, sedangkan pada avanza veloz sudah menggunakan rongga
pendingin agar sirkulasi pembuangan panas lebih baik
Gambar III.6 piringan cakram Avanza Gambar III.7 Cakram avanza veloz
f. Brake pad
Pada mobil Toyota Avanza kampas rem depan mempunyai ukuran
panjang 105 mm dan lebar 45 mm
27
g. Fluida rem
Pada mobil Toyota avanza menggunakan fluida rem Toyota brake
fluid DOT 3,
III.2. Wawancara
Selain melakukan pengamatan langsung pengambilan data tentang system
rem Avanza di CV. Montecarlo juga melalui wawancara kepada foreman untuk
mencari solusi seputar permasalahan-permasalahan yang terjadi pada system rem
Toyota ananza dan perawatannya
28
III.3. Studi Literatur
Diambil dari New Step One Toyota manual training yang berkaitan
dengan kerja dan permasalahan yang terjadi pada system rem dan sumber internet
lainnya.
29
BAB IV
30
1. Kerusakan pada cakram antara lain sebagai berikut:
A. Piringan Cakram bergelombang
Terjadi gelombang yang merata pada permukaan piringan cakram seperti
pada gambar IV.2.
31
A. Kaliper rem macet
Kaliper yang macet akan menekan piringan secara terus menerus
walaupun pedal rem sudah di bebaskan atau tidak di injak, maka cakram
akan sangat panas, panas tersebut yang membuat cakram memuai dan
menjadi bergelombnag
B. Pin kit macet
Pin kit merupakan as kaliper yang bergerak fleksibel atau bebas untuk
mengatur pergerakan rem blok kaliper, bila pin kit macet maka hanya satu
sisi piringan yang tersentuh pada saat pedal rem di tekan, hal ini yang
menyebabkan cakram menjadi miring dan makan sebelah
32
D. Kehabisan pad rem
Yang di maksut over time adalahindikator penanda kampas habis telah
berbunyi namun tidak di lakukan penggantian, setelah material kampas
habis maka besi akan bergesekan dengan piringan cakram, ini
mengakibatkan cakram tergores secara cepat.
E. Pengereman mendadak
Pada saat kendaraan di pacu dengan kecepatan tinggi dan melakukan
pengereman yang mendadak secara terus menerus hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan pada piringan dan muncul retakan pada
permukaan piringan cakram.
F. Pelepasan panas kurang baik
Pemilihan desain pada sebuah part sangatlah penting dan mempunyai
banyak pertimbangan salah satunya desain pada piringan cakram Toyota
avanza, pada tipe lama piringan cakram tidak memiliki lubang pendingin
sehingga menyebabkan kurang baiknya pendinginan saat di lakukan
pengereman secara terus menerus terutama di jalan yang menurun di area
pegunungan ini menyebabkan panas yang berlebih dan membuat material
memuai dan menjadi tidak rata pada permukaan piringan cakram.
33
Gambar IV.5 Piringan cakram avanza veloz
1. Pelepasan/pembongkaran
a. Persiapkan alat
b. Pasang mobil pada hidrolic lift
34
d. Pembongkaran
a) rem cakram (depan)
-lepas dua baut pin kit
35
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan kerja boster
Tekan pedal rem saat mesin mati kemudian hidupkan mesin lalu
bandingkan perbedaannya, jika pedal terasa lebih ringan saat di tekan
maka booster dalam kondisi baik,periksa kebocoran udara/ body
booster (tidak ada suara mendesis saat mesin di hidupkan), Ilustrasi
dapat dilihat pada gambar IV.10.
36
Gambar IV.11 Pembubutan piringan cakram
3. Pemasangan
a. Rem depan
-Pasang kampas rem lumasi pada bagian sliding
37
b. Rem belakang
-pasang tromol
-lakukan penyetelan pada tromol
-pasang roda
c. Pemeriksan pedal rem
-pengukuran tinggi pedal rem dari lantai standar 154,7-164,7 mm
38
4. Penyetelan rem parkir
-Pindahkan kendaraan di bidang menurun, cek kinerja rem dengan cara
menarik tuas sampai 7 klik lalu lepaskan dan pastikan kondisi kendaraan
tidak bergerak
-jika tidak sesuai setel menggunakan kunci 8 pada bagian bawah tuas
hand brake.
5. Tes drive
-cek seluruh komponen
-pastikan tidak ada komponen yang tertinggal, dan pemasangan benar
-turunkan kendaraan dari hidrolik lift
-tes kendaraan dengan kecepatan bertahap lalu injak pedal rem dan
pastikan rem bekerja dengan sempurna.
39
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Penyebab pedal rem terasa bergetar saat diinjak atau saat melakukan
pengeraman, sehingga berpotensi membahayakan pengemudi dan penumpang
pada saat menggunakan kendaraan dikarenakan piringan cakram tidak rata atau
bergelombang, ada beberapa aspek penyebab piringan tidak rata yaitu pinkit yang
macet, piston rem macet, pemilihan kampas yang terlalu keras, pernah kehabisan
kampas rem,
V.2 Saran
Untuk jangka pendek lakukan perawatan servis rem secara berkala,
perbaikan piringan cakram dengan cara melakukan pembubutan agar permukaan
piringan dapat rata kembali.
40
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 1987. Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya
Paramitha. Jakarta.
Toyota 2012,New Step 1 Training Manual, pt. Toyota-astra motor training center
41