Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGGUNAAN KOIL STANDART, KOIL KAWASAKI

Z250SL

DAN KOIL RACING TERHADAP DAYA MESIN

PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

MAULANA RAHMADDANI

140513606106

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
TAHUN 2018
A. Judul

” PENGARUH PENGGUNAAN KOIL STANDART, KOIL KAWASAKI


Z250SL DAN KOIL RACING TERHADAP DAYA MESIN PADA SEPEDA
MOTOR YAMAHA VIXION ”

B. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu


mengalami kemajuan yang pesat, semakin modern serta canggih. Kebutuhan
manusia yang semakin meningkat dan beraneka ragam, juga memicu
berkembangnya teknologi, terutama teknologi di bidang otomotif, tuntutan manusia
pada bidang tersebut semakin berkembang pula. Manusia menghendaki kemudahan
dalam segala bidang tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. Kendaraan roda dua
belakangan menjadi alat transportasi favorit di Tanah Air. Populasinya terus
membengkak dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena mudahnya masyarakat
untuk memiliki sepeda motor dengan berbagai program kemudahan yang
ditawarkan pabrikan maupun perusahaan pembiayaan.

Menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi


Shindhuwinata, jumlah sepeda motor di Indonesia saat ini sebanyak 85 juta unit.
"Saat ini populasi sepeda motor di Indonesia 85 juta unit. Dari jumlah masyarakat
Indonesia yang sekira 250 jutaan, artinya satu banding tiga," kata Gunadi kepada
VIVA.co.id, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Dengan meningkatnya penggunaan motor maka banyak juga orang yang


menginginkan performa mesinnya meningkat tanpa mengurangi efisiensinya,
banyak juga alasan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan performa mesin
tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pencampuran bahan
bakar yang tepat serta dengan cara menyempurnakan pembakaran dalam mesin. Di
dunia otomotif untuk meningkatnya performa mesin bisa dilakukan dengan
memaksimalkan kineja dari sistem pengapian guna memperbesar percikan bunga
api pada busi agar pada campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar degan
sempurna. Sistem pengapian pada motor memang sangatlah berguna. Dimana agar
sebuah motor bekerja membutuhkan sebuah pengapian untuk menghasilkan
pembakaran yang ada ruang bakar. Pada pengapian motor standart’an pabrik sudah
baik untuk digunakan.

Dengan usaha memperhatikan dan menyempurnakan sebuah pengapian


yang ada, salah satu diantaranya adalah pengubahan sistem pengapian, hal ini
mempunyai maksud agar pembakaran di dalam ruang bakar dapat terjadi
pembakaran yang sempurna,dengan pembakaran yang sempurna diharapkan unjuk
kerja dari mesin tersebut dapat meningkat tanpa mengurai efisiensi dari mesin
tersebut.

Secara umum ada 4 teknologi yang harus dimiliki kendaraan pada saat ini,
yaitu:1) kendaraan memiliki performa tinggi (high performance), 2) hemat bahan
bakar (fuel economic), 3) menghasilkan suara dan getaran yang rendah (low noise
and vibration), 4) menghasilkan emisi gas buang yang rendah (low emission). Saat
ini kendaraan dengan performa tinggi di tuntut dengan kapasitas silinder (cc) lebih
kecil dan perbandingan kompresi yang tinggi, sehingga tetap menghasilkan daya
(power) yang besar .

Ada banyak faktor yang mempengaruhi performa pada motor bakar, salah
satunya adalah proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang
bakar. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menyebabkan performa kendaraan
menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi boros. Salah satu penyebabnya adalah
rendahnya tegangan pada loncatan bunga api pada sistem pengapian. Nyala busi
tidak mampu tekanan piston dalam silinder ketika proses kompresi sehingga nyala
busi tidak dapat merambatkan panas ke segala arah yang mengakibatkan bahan
bakar tidak terbakar dengan sempurna dan ada bahan bakar yang tidak ikut terbakar
keluar bersama gas hasil pembakaran menuju atmosfer. Pembakaran di dalam ruang
bakar tidak terjadi seketika saat busi memercikan loncatan bunga listrik, tetapi
membutuhkan waktu dari saat busi memercikan lancatan bunga listrik sampai
campuran bahan bakar dan udara terbakar habis. Setelah busi menyala, nyala api
merambat ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi dan menyalakan
campuran bahan bakar yang dilaluinya sehingga tekanan di dalam ruang bakar
meningkat.
Koil pada kendaraan berfungsi untuk meningkatkan tegangan baterai 12 V
menjadi 25.000-30.000 V , sehingga kebutuhan tegangan pada busi tercukupi untuk
menghasilkan bunga api. Pada saat campuran bahan bakar dan udara dikompresi
didalam silinder, maka kesulitan yang utama adalah bunga api meloncat diantara
elektroda busi sangat sulit, hal ini disebabkan oleh udara yang memiliki sifat
tahanan listrik dan tahanannya akan naik pada saat dikompresikan, tegangan listrik
yang diperlukan harus cukup tinggi sehingga dapat mebangkitkan bunga api yang
kuat diantara celah elektroda busi. Pengapian haruslah tepat waktu, namun
pengapian atau ignition yang tepat,dirasa masih belum cukup untuk menunjang
pembakaran yang sempurna jika loncatan bunga api belum mampu membakar
semua bahan bakar di dalam silinder (bunga api besar).

Penggunaan koil yang bagus atau tipe yang tinggi mengakibatkan pengapian yang
lebih baik sehingga terjadi pembakaran yang sempurna di ruang bakar. Terdorong
keingintahuan misalkan penggunaan koil standart dengan koil racing dengan busi
iridium. Lalu adakah pengaruh dengan adanya perbedaan koil tersebut terhadap
performa motor tersebut. Maka disusun skripsi syang berjudul ” PENGARUH
PENGGUNAAN KOIL STANDART, KOIL KAWASAKI Z250SL DAN KOIL
RACING TERHADAP DAYA MESIN PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA
VIXION”

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, berikut beberapa rumusan masalah yang


akan dipakai landasan dalam penelitian.

1. Bagaimana pengaruh penggunaan koil standart terhadap daya mesin pada


sepeda motor yamaha vixion
2. Bagaimana pengaruh penggunaan koil Kawasaki Z250SL terhadap daya
mesin pada sepeda motor yamaha vixion
3. Bagaimana pengaruh penggunaan koil racing terhadap daya mesin pada
sepeda motor yamaha vixion
D. Tujuan

Berikut beberapa tujuan penelitian yang akan dipakai sebagai landasan


dalam penelitian.

1. Menganalisa pengaruh penggunaan koil standart terhadap daya mesin pada


sepeda motor yamaha vixion
2. Menganalisa pengaruh penggunaan koil Kawasaki Z250SL terhadap daya
mesin pada sepeda motor yamaha vixion
3. Menganalisa pengaruh penggunaan koil racing terhadap daya mesin pada
sepeda motor yamaha vixion
4. Batasan Penelitian

Agar pembatasan skripsi dapat terarah dengan baik, maka dapat diambil
batasan – batasan masalah sebagai berikut.

1. Dalam penggunaan koil yang digunakan 3 koil yang berbeda


2. Data daya mesin diambil berdasarkan alat dynamometer.
3. Pengujian yang dilakukan adalah untuk melihat perubahan daya dan
torsi.
4. Bahan bakar gas yang digunakan adalah Pertamax.
5. Metode penelitian

Metode dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode experimental,


yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa perbandingan daya mesin pada
sepeda motor bensin 4 langkah dengan adanya perbedaan koil

6. Sistem Pembahasan

Berikut model atau sistem pembahasan yang akan penulis terapkan dalam
skripsi.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,rumusan masalah, batasan


masalah, dan tujuan penyususnan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kerangka


berpikir,mulai dari pengertian,karakteristik,dan cara kerja koil yang akan
digunakan dalam penelitian, tujuan hingga teknis pelaksanaan penelitian tersebut.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang di terapkan dalam


penelitian ini. Bab ini juga membahas mengenai urutan penelitian yang diterapkan
dalam penelitian mulai dari proses penggalian data hingga pengambilan
kesimpulan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil kajian dan analisa peneliti terkait dengan
pengaruh penggunaan koil standart, koil Kawasaki Z250SL dan koil racing
terhadap daya mesin pada sepeda motor yamaha vixion. Kajian dan analisa yang
dilakukan berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang berupa
data lengkap yang nantinya digunakan sebagai dasar peneliti-peneliti lain dalam
penelitian lanjut mengenai resistani pada koil atau perbandingan resistansinya lebih
banyak lagi.
DAFTAR RUJUKAN

Grummy, 2003. Kelistrikan Otomotif Seri A. Surabaya:UNESA University Press.

Kristanto, Philip.2015. Sistem Kelistrikan Otomotif. yogyakarta: Graha Ilmu

Marlindo, marlon. 2012. Analisa Penggunaan Cdi Racing Programmabel Dan


Koil Racing Pada Mesin Sepedah Motor Setandart. surakarta

Marsudi, 2013. Teknisi Ototidak Sepeda Motor Bebek. Yogyakarta: ANDI.

Oetomo, Joko Agung Setiyo. 2015. Analisis Penggunan Koil Racing Terhadap
Daya Pada Sepeda Motor. Jurnal Teknik Mesin Universitas Negeri
Malang.

Suratman, M Drs. 2003. Servis Dan Teknik Reparasi Sepeda Motor.


Bandung:Pustaja Grafika.

Santoso, Budi. 2017. Analisa Variasi Koil Afternarket Terhadap Daya Pada
Sepeda Motor Yamaha Vega R 110 Tahun 2004. Jurnal universitas
nusantara pgri kediri.

Anda mungkin juga menyukai